pengalaman melihat kehidupan lampau!!!

Started by mushroom_kick, 26 November 2007, 04:54:38 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Buddhism

ketinggalan neh..haha, br jo'in seh masalahnya..
eum, saya dlo pernah baca, katanya hypno ini buat ngobatin orang juga bisa,.

Quotekatanya sih dlo ada orang yg lehernya sakit molo, bertahun2 ke dokter ga sembuh2, stlh di hypno, dia menyaksikan bahwa dia dlonya mati dipenggal,.rasa sedih terasa banget ampe orangnya nangis..
begitu sih yang pernah saya dengar..

Saya pengen banget mengetahui kehidupan di masa lampau, apalagi kehidupan setelah matinya.

Aneh ya, kok ga ada yang di hypno menceritakan tentang kehidupan dia stlh mati.. :-? atau ada yang pernah mendengarnya?

^^

Sumedho

QuoteAneh ya, kok ga ada yang di hypno menceritakan tentang kehidupan dia stlh mati..  atau ada yang pernah mendengarnya?
bukannya terlahir lagi ?
There is no place like 127.0.0.1

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

maksudnya lihat masa depan, atau antarabhava/bardo?
sepertinya yang bisa lihat masa depan lebih sedikit dari yang bisa lihat kehidupan lampau
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

Quote from: Buddhism on 14 December 2007, 02:16:56 PM
ketinggalan neh..haha, br jo'in seh masalahnya..
eum, saya dlo pernah baca, katanya hypno ini buat ngobatin orang juga bisa,.

Quotekatanya sih dlo ada orang yg lehernya sakit molo, bertahun2 ke dokter ga sembuh2, stlh di hypno, dia menyaksikan bahwa dia dlonya mati dipenggal,.rasa sedih terasa banget ampe orangnya nangis..
begitu sih yang pernah saya dengar..

Saya pengen banget mengetahui kehidupan di masa lampau, apalagi kehidupan setelah matinya.

Aneh ya, kok ga ada yang di hypno menceritakan tentang kehidupan dia stlh mati.. :-? atau ada yang pernah mendengarnya?

^^
kalau pengalaman setelah kematian biasa didapat dari kesaksian orang2 yg mati suri...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

William_phang

Orang2 yang mengalami mati suri kan sebenarnya masih belum mati kan??

tesla

IMO, 'mati' itu kondisi yg definisinya belum jelas...

mati suri itu menurutku nama & rupa telah berpisah, tetapi tersambung kembali.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sumedho

Quotemati suri itu menurutku nama & rupa telah berpisah, tetapi tersambung kembali.

Yang ini sulit nih.... definisi berpisah itu apaan nih oom tesla ?
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: Sumedho on 14 December 2007, 10:32:14 PM
Quotemati suri itu menurutku nama & rupa telah berpisah, tetapi tersambung kembali.

Yang ini sulit nih.... definisi berpisah itu apaan nih oom tesla ?
misalnya pastor yg sudah melihat pemandangan di surga, menurut saya dia sudah terpisah dg tubuh manusianya & sudah terlahir sebagai deva, tapi tiba2 balik lagi ke tubuh manusia, & tubuh devanya sirna... kira2 begitu suhu medho...
ada pendapat bilang ini kondisi belum mati & hanya halusinasi... i don't know yet, suhu :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

HokBen

Quote from: tesla on 14 December 2007, 10:45:18 PM
Quote from: Sumedho on 14 December 2007, 10:32:14 PM
Quotemati suri itu menurutku nama & rupa telah berpisah, tetapi tersambung kembali.

Yang ini sulit nih.... definisi berpisah itu apaan nih oom tesla ?
misalnya pastor yg sudah melihat pemandangan di surga, menurut saya dia sudah terpisah dg tubuh manusianya & sudah terlahir sebagai deva, tapi tiba2 balik lagi ke tubuh manusia, & tubuh devanya sirna... kira2 begitu suhu medho...
ada pendapat bilang ini kondisi belum mati & hanya halusinasi... i don't know yet, suhu :)

yg jelas pengalaman itu mendatangkan uang..
bikin video kesaksian.. diundang jadi pembicara2..
^:)^ becanda....  ^:)^

Huiono

Ketidaktahuan akan membuat orang gelisah dan banyak tanya...
Terlalu banyak tau juga membuat orang gelisah...

Katanya, terlalu banyak tahu juga gak banyak gunanya. Apalagi kita kita tidak bisa memahaminya... Dan terkadang menimbulkan keresahan dan ketidakbahagiaan.
Itulah ketika, pengetahuan itu adalah bencana.

Kira2, menurut bro2 n sis2 sekalian, anak2 perlu gak diajari untuk menghitung uang, menyetir mobil atau mencuci baju sendiri? Tentu saja, jawabnya perlu.
Tapi masih belum/bukan waktunya. Anak2 hendaknya diajari sopan santun, diajari berjalan atau belajar untuk makan. Itu akan lebih berguna.
Kalau langsung diajari menyetir mobil bagaimana?

Mengenai perlu tidak kita mengetahui masa lalu/masa depan, kembali lagi pada apa yg paling kita butuhkan saat ini. Apakah kita masih 'anak-anak' yg ingin belajar menyetir mobil atau 'orang dewasa' yang telah siap menyetir mobil. Dimana, kalau orang dewasa tentu dari segi fisik n mental telah siap, sementara anak-anak masih terlalu pendek kakinya dan emosinya meledak-ledak.

So, masalah masa lalu dan masa depan... ketika kita sudah berada di saat/kondisi yang tepat, maka kita perlu menanyakannya lagi. Ketika saat itu tepat, kita akan mengalaminya sendiri.

*just my opinion lho... tapi tentu saja bukan murni my opinion... gua banyak belajar dari bhante, romo, teman, buku dan beberapa kejadian...
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Sumedho

Quotemisalnya pastor yg sudah melihat pemandangan di surga, menurut saya dia sudah terpisah dg tubuh manusianya & sudah terlahir sebagai deva, tapi tiba2 balik lagi ke tubuh manusia, & tubuh devanya sirna... kira2 begitu suhu medho...
ada pendapat bilang ini kondisi belum mati & hanya halusinasi... i don't know yet, suhu
Kalau belum meninggal tapi terlahir lagi di alam deva..... keknya agak nga kena deh.... ???
There is no place like 127.0.0.1

Buddhism

Quote from: Sumedho on 14 December 2007, 02:22:11 PM
QuoteAneh ya, kok ga ada yang di hypno menceritakan tentang kehidupan dia stlh mati..  atau ada yang pernah mendengarnya?
bukannya terlahir lagi ?

langsung terlahir kembali?
Maksudnya kok kebanyakan memberikan kesaksian bahwa mereka dulunya adalah manusia dan bukan hewan/terlahir di alam peta atau bahkan sebagai dewa ya?  :o

Sumedho

mungkin tergntung si penghipnotis/peregresi kali yah mintanya kayak apa *nga tahu juga sih*
kalau dari salah satu CD regresi sih, perintahnya mundur ke kehidupan sebelumnya yang bahagia.
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: Sumedho on 15 December 2007, 07:56:47 AM
mungkin tergntung si penghipnotis/peregresi kali yah mintanya kayak apa *nga tahu juga sih*
kalau dari salah satu CD regresi sih, perintahnya mundur ke kehidupan sebelumnya yang bahagia.

menurutku, satu lagi 'kelemahan' regresi ini:
~ Dari segi 'pembuktian', semua penglihatan ke masa lampau TIDAK ADA yg jelas, semuanya kabur2, tidak ada yg bisa dijadikan suatu petunjuk jelas.

'Petunjuk jelas' maksudku misalnya:
~ tanggal kalender suatu kejadian
~ nomor dan alamat rumah yg jelas
~ nama seseorang (identifikasi jelas)

Salah satu dari hal tsb bisa jelas, maka dapat membuktikan 'kebenaran' penglihatan dalam regresi.

Sayangnya, sejauh yg saya baca dari buku JTMPL, tidak satupun penglihatan2 tsb yg dapat ditelusuri, jikapun ada, waktunya (kehidupan tsb) sudah terlalu lama sehingga tidak mungkin ditelusuri lagi dan untuk kehidupan lalu yg waktunya tidak terlalu jauh dengan sekarang, tidak satupun ada buktinya...

Katanya regresi bagus, menurutku hanya bagus dari sisi emosionil semata (jika regresi itu benar); namun dari sisi akademis dan perkembangan spiritual sy pikir sama sekali tidak bermanfaat dan malah bisa menimbulkan masalah.


::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)