Anapanasati

Started by cunda, 18 September 2008, 12:19:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

#45
 [at] danis

Nafas halus itu, lembut sekali kadang tidak terasa atau terasa hilang.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

danis

Terima kasih... pencerahannya...bond

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

cunda

Quote from: bond on 29 November 2008, 11:41:34 AM
[at] danis

Nafas halus itu, lembut sekali kadang tidak terasa atau terasa hilang.

namaste suvatthi hotu

objek pada meditasi kasina makin lama makin jelas dan terang, tapi objek anapanasati makin lama makin halus. Apabila pikiran masih kasar maka pikiran tidak akan dapat "merasakan" nafas yang halus sehingga dirasakan sebagai hilang.

Tapi setelah pikiran makin tenang dan halus maka pikiran masih dapat "merasakan" nafas yang halus tersebut

selamat latihan

thuti

Sumedho

dan pada jhana ke 4 baru nafasnya dikatakan hilang.
There is no place like 127.0.0.1

pujianto

Quote from: Sumedho on 01 December 2008, 06:29:21 AM
dan pada jhana ke 4 baru nafasnya dikatakan hilang.

ada yg gak bernafas tapi gak sedang berada dalam jhana;

seperti; orang pinsan yang tenggelam, orang mati......eh apa lagi ya
Semoga semua makhluk berbahagia

sobat-dharma

Setelah mencapai empat jhana, kemudian SB mengajarkan untuk memasuki pencapai empat landasan. Kalau nggak salah terdiri dari:

1. landasan kenyataan yang tak terbatas
2. landasan kesadaran yang tak terbatas
3. landasan kekosongan
4. landasan bukan persepsi dan tidak bukan persepsi

(maaf kalau urutan dan istilahnya kurang tepat)

Ada yang tahu tentang keempat landasan yang dimaksud?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

bond

Quote from: sobat-dharma on 04 December 2008, 03:17:21 PM
Setelah mencapai empat jhana, kemudian SB mengajarkan untuk memasuki pencapai empat landasan. Kalau nggak salah terdiri dari:

1. landasan kenyataan yang tak terbatas
2. landasan kesadaran yang tak terbatas
3. landasan kekosongan
4. landasan bukan persepsi dan tidak bukan persepsi

(maaf kalau urutan dan istilahnya kurang tepat)

Ada yang tahu tentang keempat landasan yang dimaksud?

4 yg Anda tulis itu jhana 5 sampai 8 yaitu arupa jhana.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

sobat-dharma

#53
at [atas]

kalau deskripsi pengalamannya nggak ada ya?
Apakah benar setelah lepas dari jhana 8 seseorang baru memasuki nibbana?

trimakasih atas jawabannya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

cunda

Quote from: sobat-dharma on 04 December 2008, 06:18:52 PM
at [atas]

kalau deskripsi pengalamannya nggak ada ya?

Apakah benar setelah lepas dari jhana 8 seseorang baru memasuki nibbana?

trimakasih atas jawabannya.

Namaste suvatthi hotu

Orang yang mencapai Jhana tidak berarti sudah mencapai kesucian, pada tahapan jhana kotoran batin cuma ditekan jadi gak bisa muncul, begitu keluar jhana noda batin bisa muncul lagi

Jhana bisa jadi perangkap bagi mereka yang menganggap Jhana sebagai moksa (pembebasan), mereka enggan untuk mencapai kesucian karena mereka sudah beranggapan sudah suci.

pada hakekatnya setelah mencapai jhana maka pikiran lebih mudah melihat nama (batin) dan rupa (jasmani) sebagaimana adanya

thuti



bond

Quote from: sobat-dharma on 04 December 2008, 06:18:52 PM
at [atas]

kalau deskripsi pengalamannya nggak ada ya? Ada di visuddhi magga dan mereka yg telah mencapainya, kalau saya ngak tau , belom capai apa2 ;D
Apakah benar setelah lepas dari jhana 8 seseorang baru memasuki nibbana? Belum tentu, kalau dia melekat pada jhananya dan tidak melatih vipasanna maka tidak akan mencapai nibbana

trimakasih atas jawabannya.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

DNA

Quote from: cunda on 02 October 2008, 01:24:20 PM
16 tahap anapanasati

Kelompok empat pertama adalah pengamatan nafas (kāyānupassana)

1. Ketika menarik nafas panjang dia menyadari 'Aku menarik nafas panjang'
Ketika menghembuskan nafas panjang dia menyadari 'Aku menghembuskan nafas panjang'

2. Ketika menarik nafas pendek dia menyadari 'Aku menarik nafas pendek'
Ketika menghembuskan nafas pendek dia menyadari 'Aku menghembuskan nafas pendek'

3. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merasakan seluruh tubuh'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merasakan seluruh tubuh'

4. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan menenangkan aktivitas tubuh'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan menenangkan aktivitas tubuh'



Kelompok empat kedua adalah pengamatan perasaan (vedanā)

5. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merasakan kegembiraan (Pīti)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merasakan kegembiraan (Pīti)'

6. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merasakan kebahagiaan (Sukha)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merasakan kebahagiaan (Sukha)'

7. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merasakan aktivitas pikiran (Cittasańkhārappaţisaŋvedī)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merasakan aktivitas pikiran (Cittasańkhārappaţisaŋvedī)'

8. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan menenangkan aktivitas pikiran (Passambhaya Cittasańkhāra)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan menenangkan aktivitas pikiran (Passambhaya Cittasańkhāra)'



Kelompok empat ketiga adalah pengamatan pikiran (cittānupassana)

9. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan menenangkan pikiran (Cittappaţisaŋvedī)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan menenangkan pikiran (Cittappaţisaŋvedī)'

10. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan menyenangkan pikiran (Abhippamodaya)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan menyenangkan pikiran (Abhippamodaya)'

11. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan memfokuskan pikiran (Samādaha)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan memfokuskan pikiran (Samādaha)'

12. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan membebaskan pikiran (Vimocaya)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan membebaskan pikiran (Vimocaya)'



Kelompok empat keempat adalah bentukan mental  (dhammānupassana)

13. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merenungkan ketidak-kekalan (Aniccā)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merenungkan ketidak-kekalan (Aniccā)'

14. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merenungkan pembersihan nafsu (virāga)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merenungkan pembersihan nafsu (virāgā)'

15. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merenungkan lenyapnya nafsu (nirodha)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merenungkan lenyapnya nafsu (nirodha)'

16. Dia berlatih begini 'Aku akan menarik nafas dengan merenungkan pelepasan (paţinissagga)'
Dia berlatih begini 'Aku akan menghembuskan nafas dengan merenungkan pelepasan (paţinissagga)'


_/\_ makasih postingannya, Romo.

Istilah yg No. 10 dengan No. 12 itu maksudnya gimana?

menyenangkan pikiran (Abhippamodaya)?

membebaskan pikiran (Vimocaya)?


May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..

cunda

Quote from: DNA on 22 January 2009, 11:45:06 AM




_/\_ makasih postingannya, Romo.

Istilah yg No. 10 dengan No. 12 itu maksudnya gimana?

menyenangkan pikiran (Abhippamodaya)?

membebaskan pikiran (Vimocaya)?




Namaste suvatthi hotu

Karena pelaksanaan vipassana ala Ānāpānassati melalui tahapan jhāna maka sangat sulit untuk kita yang belum mencapai jhāna untuk menjelaskan vipassana ini.

Di sini aku postingkan terlebih dahulu yang ke 12 yaitu tentang Vimocayaṃ citta, dan yang ke 10 tentang abhippamodayaṃ cittaṃ segera menyusul



Visuddhimaggo; (Paṭhamo bhāgo); Ānāpānassatikathā 235


Tāni vā pana jhānāni samāpajjitvā vuṭṭhāya jhānasampayuttaṃ cittaṃ khayato vayato sammasati. So vipassanākkhaṇe aniccānupassanāya niccasaññāto cittaṃ mocento, dukkhānupassanāya sukhasaññāto, anattānupassanāya attasaññāto, nibbidānupassanāya nandito, virāgānupassanāya rāgato, nirodhānupassanāya samudayato, paṭinissaggānupassanāya ādānato cittaṃ mocento assasati ceva passasati ca. Tena vuccati ''vimocayaṃ cittaṃ assasissāmi passasissāmīti sikkhatī''ti.


Setelah bangkit dari jhāna dia menyadari dengan benar lenyapnya pikiran yang disekutui factor jhāna.
Dia menarik nafas dan menghembuskan nafas selama vipassana dia membebaskan pikiran dari "kekekalan" melalui "perenungan ketidak-kekalan", membebaskan pikiran dari pandangan "kebahagiaan" melalui "perenungan penderitaan", membebaskan pikiran dari "pandangan adanya aku" melalui "perenungan tanpa aku", membebaskan pikiran dari "kesenangan" melalui "perenungan yang menjijikan", membebaskan pikiran dari "nafsu indra" melalui "perenungan tanpa nafsu", membebaskan pikiran dari "asal mula dukkha" melalui "perenungan lenyapnya dukkha", membebaskan pikiran dari "kemelekatan" melalui "perenungan pelepasan",.

Karena itu dia disebut berlatih "Aku menarik dan menghembuskan nafas untuk memebaskan pikiran ''vimocayaṃ cittaṃ assasissāmi passasissāmīti sikkhatī''ti.


sādhu sādhu sādhu


thuti

cunda

Quote from: DNA on 22 January 2009, 11:45:06 AM

_/\_ makasih postingannya, Romo.

Istilah yg No. 10 dengan No. 12 itu maksudnya gimana?

menyenangkan pikiran (Abhippamodaya)?

membebaskan pikiran (Vimocaya)?





namaste suvatthi hotu

inilah keterangan tentang abhippamodayaṃ cittaṃ

Visuddhimaggo; (Paṭhamo bhāgo); Ānāpānassatikathā


Abhippamodayaṃ cittanti cittaṃ modento pamodento hāsento pahāsento assasissāmi passasissāmīti sikkhati. Tattha dvīhākārehi abhippamodo hoti samādhivasena ca vipassanāvasena ca.


Dia berlatih dengan pikiran gembira (Abhippamoda citta): "Aku menarik dan menghembuskan nafas dengan pikiran senang, gembira, riang, ceriah" Demikianlah pikiran menjadi gembira melalui kedua samādhi dan vipassana



thuti

DNA

 ^:)^ Makasih ya Romo atas penjelasannya..
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..