Apakah saya seorang FANATIK ?

Started by kamala, 19 October 2012, 09:04:24 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tuesday

Sang Buddha memberikan nama alternatif untuk Jalan Mulia Berunsur Delapan, majjhima patipada, yang berarti 'Jalan Tengah.' Ini adalah nama yang sangat penting karena memberitahu kita bahwa tidak cukup hanya mengikuti Sang Jalan, tetapi kita harus mengikutinya dengan cara tertentu. Orang-orang dapat menjadi sangat kaku tetang aturan dan praktek keagamaan dan berakhir menjadi benar-benar fanatik. Dalam Buddhisme aturan-aturan harus diikuti dan praktek dilakukan dengan seimbang dan selayaknya yang menghindari ekstrimisme dan berlebihan. Sebuah petuah Romawi kuno 'Secukupnya pada semua hal' dan Buddhis menyetujui ini sepenuhnya.

siswahardy

Quote from: kamala on 20 October 2012, 02:40:32 PM
fanatik saya pikir lebih cocok diartikan sebagai percaya dan yakin yang membabi buta
karena dia melihat/membaca sesuatu yang diyakininya benar lalu diluar yang dipercayainya adalah salah
tidak ada tenggang rasa pada dirinya,
nantinya bila apa yang diyakininya terbukti salah pun ia akan tetap yakin

IMHO KEFANATIKAN->KEMELEKATAN pada RASA yg masuk melalui PANCA INDERA plus INDERA PIKIRAN (menjadi sebuah GAGASAN)
otomatis ketika KEMELEKATAN itu sudah pada TARAF EKSTRIM (FANATIK) maka TIDAK ada lagi TENGGANG RASA thd yg lain/beda
jadi DASAR/LANDASAN KEMELEKATAN adalah RASA BUKAN NALAR apalagi KEBIJAKSANAAN

berkenaan dgn gagasan, ini yg paling sulit dibedakan apakah menggunakan rasa atau murni nalar
cmiiw, cluenya di abhidhamma kehadiran citta selalu disertai cetasika salah satunya vedana (perasaan)
(kalau terlalu berat, cukup pahami saja semampu yg bisa dipahami)