Ada beberapa umat yang memanjakan mereka dengan memberi dana yang berlebih. Berhubung para bhiksu tersebut belum terlatih kebijaksanaannya dan disiplin yang kurang ketat, maka jadilah mereka tergoda...karena disiplin kurang ketat maka terjadilah pembiaran dan karena enak, para murid kemudian meniru perbuatan tersebut dan seterusnya begitu...lama kelamaan berubah menjadi kebiasaan lalu muncullah tarif2 tersebut .....
Umat tidak berani menegur mereka, karena takut karma. Kalau pun ada, mereka bicarakan hal tsb dengan ketua sanghanya/bhiksu yang dituakan dalam vihara tersebut,..aspirasi umat kemudian ditampung, sampe lamaaaaaa....tapi gak ada penyelesaiannya..
Demikian juga sisi lainnya...
Para bhikkhu dimanjain umat, dijemput, diantar, mobile-phone dikasih nan canggih, laptop juga dengan browsing data super cepat, akhirnya kehidupan para bhikkhu yg dimanjakan ini menjadi berat, dalam arti kata, tujuan utama menjadi petapa telah mendua... sisi duniawi menggoda dengan bertubi-tubi...
Bhikkhu juga manusia.. Bhikkhu normal yg awalnya bertujuan mulia, jika digelar segala kenikmatan dan kemanjaan hidup setiap hari dari para penggemar, sudah pasti akan membikin lembek mental. Mental lembek tujuanpun berbelok.
Inilah pentingnya disiplin dan vinaya yg super kaku tsb, menjaga agar kehidupan senantiasa sederhana dan batin waspada
Kasihan memang, bhikkhu2 sekarang, kondisi yg mempermudah malah memberatkan latihan...
::