pertanyaan2 logika dalam kehidupan yg anda temuin....

Started by johan3000, 21 May 2011, 08:49:59 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

Quote from: Satria on 25 May 2011, 01:30:17 PM
bermanfaat sekali bro ....


kira-kira 40 % umat Islam menganggap Sidharta Gautama adalah seorang nabi.

saya dan banyak sekali muslim lainnya yang sangat mengagumi sang Buddha beserta ajarannya. Beberapa kawan saya semasa SMU menyatakan sangat tertarik dengan agama Buddha dan ingin pindah ke agama Buddha, hanya karena mnonton ceramah bikkhu di TV.  ditambah, sekarang ini dalam Islam berkmbang mazhab Islam wahabi yang sangat radikal dalam pemahamannya. hal itu membuat sebagian muslim jadi meragukan Islam, serta melirik agama buddha sebagai agama yang penuh damai, dan memperkirakan bahwa para penganut agama buddha itu penuh kasih dan lemah lembut sebagaimana ajaran-ajaran sang Buddha. itu hanya dugaan. ternyata setelah terjun langsung ke tengah-tengah komunitas buddhis, sama saja, bahkan sikap kras umat buddhis pada saya itu lebih menyeramkan dari pada sikap kerasnya orang FPI. akhirnya, ini bisa membuat orang-orang muslim yang telah tertarik dengan agama Buddha itu sadar bahwa yang agung itu adalah sang Buddha, para nabi dan ajarannya. adapun umatnya, dikelompok manapun sama saja, lebih banyak orang bodohnya dari pada orang bijaksana nya.

dengan begitu, yang terpnting adalah bagaimana kita berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya tidak perlu pake pindah-pindah agama segala.


Yg di Bold.

Bro Satria, Buddhisme berbeda banyak hal dengan Agama Wahyu. Salah satu perbedaan tsb adalah Buddha menganjurkan para muridnya untuk berpikiran kritis alih2 mempercayai apapun sedangkan bagi Agama Wahyu, meragukan apa yg tertulis di Kitab mereka adalah hal yg tabu.

Didukung oleh teknologi internet, perdebatan ini menjadi semakin mudah, terfasilitasi oleh sarana diskusi online. Dan tidak sedikit, yg dalam berdebat kelihatan galak, auban, dll... Tapi ini adalah dinamika diskusi online, hal yg wajar. Dan lagipula, apa yg terlihat disini tidak demikian dikehidupan nyata. Biasanya yg galak2 di dunia maya, dikehidupan nyata malah sebaliknya, culun dan sopan.

Bandingkan dengan milis2 / forum2 agama samawi, adem ayem, rukun2, topik banyak tapi pendek2, selalu kata setujuuuu... apa yg mau dibahas, sedikit2 'hanya tuhan yg tau' atau 'tidak baik meragukan allah'... kecuali jika ada member ateis ,skeptis, atau agama lain yg menyamar masuk, baru diskusi jadi rame...

Bro Satria bisa merasakan sendiri ke diri Bro kan? Bahwa sejak mempelajari Buddhisme merasa lebih bebas berpikir dibanding agama lama? Dan Bro juga jadi berani mengkritisi Ajaran Dhamma yg sedang dipelajari ini. Bro bergabung bersama2 umat Buddha di forum ini kan tidak dengan tujuan ingin dianggap 'anak domba hilang yg kembali' kan? Tidak untuk dimanis2kan dan disanjung2. Bro datang kesini untuk sharing dan debat, untuk bertukar pikiran dan mengasah prinsip.

Bro juga tau bahwa member disini tidak semuanya Buddhist dan tidak semua yg Buddhist adalah Buddhist dari lahir. Banyak yg baru menjadi Buddhist meninggalkan agama lamanya setelah berdebat panjang disini.. termasuk saya. Saya baru 5 tahun belakangan tau beda antara Kwan-im dan Gautama.

Ajahn Brahmavamso berkata bahwa: Lebih baik kaku dengan prinsip Dhamma dan fleksibel dalam bergaul ketimbang sebaliknya....

Artinya, untuk mendiskusikan prinsip Dhamma, lebih baik kita terus terang dan jelas bahkan keras, ketimbang diam2, setuju (padahal nggak setuju), bermanis2 hanya untuk menyenangkan lawan diskusi... hasilnya adalah kemunduran bagi kita dan kesalahpahaman bagi orang lain.

Dan, diluar diskusi, dalam pergaulan, kita kembali fleksibel. 

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

wang ai lie

Quote from: Satria on 26 May 2011, 03:44:44 PM
ya itu menurut penialaian anda saja. menurut saya, tidak demikian. tapi orang bebas menilai orang lain menurut semau-mau dirinya saja. silahkan! mumpung di negeri ini ada kebebasan berbicara.

ya memang itu penilaian saya terhadap anda, tetapi coba tanya member lain, ada enggak yang seperti saya penilaian nya  atau hanya saya saja yang menilai anda seperti itu, yang saya tau anda akan senang jika pertanyaan atau pernyataan anda yang salah ,ada yang menyetujui dan membenarkan, tetapi anda akan tidak suka menerima koreksi atau kritikan dari orang lain. :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Satria

Quote from: williamhalim on 26 May 2011, 04:42:40 PM
Yg di Bold.

Bro Satria, Buddhisme berbeda banyak hal dengan Agama Wahyu. Salah satu perbedaan tsb adalah Buddha menganjurkan para muridnya untuk berpikiran kritis alih2 mempercayai apapun sedangkan bagi Agama Wahyu, meragukan apa yg tertulis di Kitab mereka adalah hal yg tabu.

agama wahyu yang mana?

yahudi, kr****n, atau Islam ?

Yahudi yang man? kr****n yang mana? Islam yang mana?

apa anda mengira semua itu sama? apa anda yakin semua agama wayhu itu sama? apakah anda mengerti semua mengenai seluk beluk agama wahyu? bagaimana kalau sesungguhnya anda tidaklah banyak tau soal agama wahyu, kecuali permukaan saja?

seandainya sang Buddha menganjurkan muridnya berpikir kritis, seharusnya anda semua mendukung saya yang berpikir kritis tentang agama Buddha. tapi coba anda perhatikan, di sini mengapa justru saya dicemooh dan dihina terus menerus? apakah sikap mereka mencerminkan murid buddha? apakah sikap mereka mencerminkan bahwa mereka pengikut Buddha yang baik? Justri di forum ini saya sangat merasakan, bahwa kritikan-kritikan yang sangat bertenangan dengan keyakinan buddhis merupakan sesuatu yang tabu. jangan menutup mata, silahkan lihat sendiri!

Quote
Didukung oleh teknologi internet, perdebatan ini menjadi semakin mudah, terfasilitasi oleh sarana diskusi online. Dan tidak sedikit, yg dalam berdebat kelihatan galak, auban, dll... Tapi ini adalah dinamika diskusi online, hal yg wajar. Dan lagipula, apa yg terlihat disini tidak demikian dikehidupan nyata. Biasanya yg galak2 di dunia maya, dikehidupan nyata malah sebaliknya, culun dan sopan.

cara sikap seseorang di dunia nyata dengan di forum online, mungkin sama mungkin tidak. ada kemungkinan sama, ada kemungkinan tidak. sedikit banyak ada perbedaan. tapi, saya tidak pernah bertemu seorang budhis pun di dunia nyata. maka hanya menyimpulkan apa-apa yang saya dapat ketahui secara langsung, yaitu sikap mereka di forum ini. dan saya berpikir, bila sikap mereka di forum online sudah seperti ini, kemungkinan di dunia nyata juga tidak jauh beda.

Quote
Bandingkan dengan milis2 / forum2 agama samawi, adem ayem, rukun2, topik banyak tapi pendek2, selalu kata setujuuuu... apa yg mau dibahas, sedikit2 'hanya tuhan yg tau' atau 'tidak baik meragukan allah'... kecuali jika ada member ateis ,skeptis, atau agama lain yg menyamar masuk, baru diskusi jadi rame...

dan menurut saya, tidak semua agam wahyu seperti itu. kesalahan fahaman umat budhis terhadap agama wahyu, seperti kesalahan umat agama wahyu terhadap budhisme. keduanya saling salah faham.

Quote
Bro Satria bisa merasakan sendiri ke diri Bro kan? Bahwa sejak mempelajari Buddhisme merasa lebih bebas berpikir dibanding agama lama?

itu benar.

Quote
Dan Bro juga jadi berani mengkritisi Ajaran Dhamma yg sedang dipelajari ini. Bro bergabung bersama2 umat Buddha di forum ini kan tidak dengan tujuan ingin dianggap 'anak domba hilang yg kembali' kan? Tidak untuk dimanis2kan dan disanjung2. Bro datang kesini untuk sharing dan debat, untuk bertukar pikiran dan mengasah prinsip.

itu betul.


sebagaimana saya katakan, tidak keberatan saya untuk dicaci maki sekalipun, asal diantara caci maki itu mereka menyelipkan kata-kata yang bisa saya pelajari. tapi kalo orang yang tujuannya hanya menghina dan tidak ada maksud "memberi pelajaran", maka dari seluruh kata-katanya hanya hinaan, tidak ada pelajaran bermanfaat yang bisa saya renungkan.

Quote
Bro juga tau bahwa member disini tidak semuanya Buddhist dan tidak semua yg Buddhist adalah Buddhist dari lahir. Banyak yg baru menjadi Buddhist meninggalkan agama lamanya setelah berdebat panjang disini.. termasuk saya. Saya baru 5 tahun belakangan tau beda antara Kwan-im dan Gautama.

ya, saya sadar. tidak seharusnya saya membuat kata-kata tidak menyenangkan untuk memancing emosi kawan-kawan.

tapi di sisi lain, saya sadar bahwa bahasa yang saya gunakan adalah "bahasa Logika". tanpa "hal menyenangkan" atau "hal membencikan" kawan-kawan di sini tidak akan memiliki kekuatan untuk menyimak apa yang hendak saya sampaikan. saya jamin itu. karena logika sangat "njelimet","memusingkan" dan "membosankan".   oleh karena itu, dengan menyentuh emosi mereka, maka mereka memiliki semangat dan energi untuk bisa menyimak apa yang hendak saya sampaikan. apakah anda bisa memahami maksud saya?

Quote
Ajahn Brahmavamso berkata bahwa: Lebih baik kaku dengan prinsip Dhamma dan fleksibel dalam bergaul ketimbang sebaliknya....

Artinya, untuk mendiskusikan prinsip Dhamma, lebih baik kita terus terang dan jelas bahkan keras, ketimbang diam2, setuju (padahal nggak setuju), bermanis2 hanya untuk menyenangkan lawan diskusi... hasilnya adalah kemunduran bagi kita dan kesalahpahaman bagi orang lain.

itu benar.

Quote
Dan, diluar diskusi, dalam pergaulan, kita kembali fleksibel. 

::


mudah-mudahan begitu.

Satria

Quote from: wang ai lie on 26 May 2011, 07:47:03 PM
ya memang itu penilaian saya terhadap anda, tetapi coba tanya member lain, ada enggak yang seperti saya penilaian nya  atau hanya saya saja yang menilai anda seperti itu, yang saya tau anda akan senang jika pertanyaan atau pernyataan anda yang salah ,ada yang menyetujui dan membenarkan, tetapi anda akan tidak suka menerima koreksi atau kritikan dari orang lain. :)

ho..ho... anda salah faham. siapa bilang saya tidak suka menerima koreksi. semua diskusi ini sangat menyenangkan bagi saya. boleh dibilang "terlalu menyenangkan", kendatipun mereka mengkritik dengan cara mencemooh dan berlebih-lebihan. tapi dengan jujur saya katakan, itu sangat menyenangkan. dan tidak ada yang tidak saya sukai, kecuali mereka yang sudah terlihat hanya melontarkan cacian dan makian saja, tanpa memberikan kritikan-kiritkan yang bermanfaat saya renungkan. itulah satu-satunya hal yang tidak saya sukai.

johan3000

Quote from: Satria on 26 May 2011, 03:44:44 PM
ya itu menurut penialaian anda saja. menurut saya, tidak demikian. tapi orang bebas menilai orang lain menurut semau-mau dirinya saja. silahkan! mumpung di negeri ini ada kebebasan berbicara.

menurut gw mahluk ini tidak mengerti neraca (accounting)
effisiensy dalam suatu pabrik, work safety, etc....

kenapa sih bro satria meditasi di ruang PSK ? apa ada hubungan saudara sehingga bisa dpt gratis ?
mohon infonya ya.... udah berapa kali bro lakukan itu? apakah istri udah curiga dgn kekurangan uang belanja ?

semoga posting ini membuat bro tambah senang banget sama gw yaaaaa....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya