LA?K?VAT?RA S?TRA - BAB VIII (TENTANG LARANGAN MAKAN DAGING)

Started by Nagaratana, 12 January 2010, 05:12:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

The Ronald

betul itu, sekedar merequest aturan bukan suatu hal yg jahat, itu termasuk dalam berdikusi ttg dhamma :P
...

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Juice_alpukat

 alam naga dimana?
Apa seprti film kera sakti,  raja naga ada dibwah laut?

Kelana

Lagi..lagi dan lagi, saya sampaikan Laṅkāvatāra Sūtra ada 2 versi, versi panjang (ada masalah vegetarian) dan versi pendek (tidak ada vegetarian). Mana yang benar? Jika masih diperdebatkan mana yang benar maka sutra ini tidak bisa dijadikan rujukkan untuk membahas mengenai vegetarian.
Ada kutipan menarik dari DT Suzuki dalam Introduction Laṅkāvatāra Sūtra :

The Date of the Laṅkā

As is the case with other Buddhist texts it is quite impossible with our present knowledge of Indian history to decide the age of the Laṅkā. The one thing that is certain is that it was compiled before 443 a. d. when the first Chinese translation is reported to have been attempted. But this does not mean that the whole text as we have it now was then already in existence, for we know that the later translations done in 513 and 700-704 contain the Dhāraṇī and the Sagāthakam section which are missing in the 443 one (Sung). Further, the Meat-eating chapter also suffered certain modifications, especially in the 513 (Wei) one.

Even with the text that was in existence before 443 a. d. we do not know how it developed, for it was not surely written from the beginning as one complete piece of work as we write a book in these modern days. Some parts of it must be older than others, since there is no doubt that it has many layers of added passages.

To a certain extent, the contents may give a clue to the age of the text, but because of the difficulty of separating one part from another from the point of view of textual criticism, arguments from the contents as to the date are of very doubtful character. As long as we have practically no knowledge of historical circumstances in which the Buddhist texts were produced one after another in India or somewhere else, all the statements are more or less of the character of an ingenious surmise. All that we can say is this that the Laṅkā is not a discourse directly given by the founder of Buddhism, that it is a later composition than the Nikāyas or Āgamas which also developed some time after the Buddha, that when Mahayana thoughts began to crystallise in the Northern as well as in the Southern part of India probably about the Christian era or even earlier, the compiler or compilers began to collect passages as he or they came across in their study of the Mahayana, which finally resulted in the Buddhist text now known under the title of Laṅkāvatāra-sūtra.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Juice_alpukat

Mengingat dan menimbang mengenai ajaranBUDdha yg welas asih, bhwa kita perlu mengambil tindakan semampunya untk mengatasi sbhagiaan pndritaan makhluk lain,yaitu menempuh jalur pancasila, melepas makhluk yg terkurung, membebaskn makhluk yg tertindas, tidak memakan daging makhluk yg pernah dikurung dan diternak,dan ditindas mlalui pembunuhan.


Juice_alpukat

Mengingat anda semua adlah mampu untk tidak memakan daging,krna sumber vitamin,karbohdrat, protein,zat besi,dn strusnya telah langkap oleh jenis-jenis tumbuhan.Bnyk para profsor tlah menyetujui ini,krna manusia tanpa makan daging adalah ttap dpt hdup, dan ttap kuat spti gajah tanpa makan daging. Usus kita panjang spti hwan pemakan tmbuhan, gigi kita seperti pmkan tmbuhan,dan tak spti singa yg panjang taring. Untk memupuk hati meta,karuna,mudita, kita perlu empati thdpt hwan yg menanti tiap hri dmi jadi daging makanan buat kita pd siang hari.

Juice_alpukat

Supaya sbgian hama tidk perlu dijadi alasan agar kita terus makan daging. Yaitu hama spti belalang,serangga lain, ada tikus, ada bakteri di air minum, supaya jangan dijadikan alasan untk tetap menyantap daging hewan. Krna ada hal2 yg diluar jangkauan untk kita lakukan. Namun ada hal2 yg semampu kita lakukan dan dpt kita lakukan, yaitu tidk membunuh, melepas, tidak memakan daging, dan cukuplah tetumbuhan yg jadi sumber makanan. Ini salah st kewelasasihan kita pd para hewan, dan dngan salah satu ini, kita jg merealisasi apa yg kita haturkan sabbe satta bhavantu sukithata.

K.K.

 [at]  Juice_alpukat

Fokus pembahasan di sini adalah Sutra-nya, bukan ke arah Vegetarianismenya. Kalau mau bahas Vegetarianisme, mungkin bisa di Board lain.

Usahakan juga jika ingin menulis, tidak dipisah-pisah dalam banyak postingan jika tidak ada kepentingan memisahkannya.


Juice_alpukat


kullatiro

jadi sutta ini sutta jenis apa?, apa sudah terlalu banyak kombinasi ( tambahan) dalam perjalan nan nya sampai kemasa sekarang?