Ramayana dan Jataka

Started by morpheus, 22 December 2011, 02:45:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

Quote from: morpheus on 04 January 2012, 10:19:33 AM
apa boleh buat, karena ternyata tipitaka sendiri sebagai referensi tidaklah reliable, mengandung errors / bugs dan bahkan melahirkan penafsiran2 yang berkontradiksi, maka harus dicross check, direnungkan, diteliti secara netral dan dibandingkan dengan praktik dan pengalaman sendiri.

kalau begitu, tidak-lah salah kalau pak Hudoyo hanya mengambil 2 sutta saja buat MMD-nya ? hihihihihi

Note : kita juga harus "bertanya" apakah kita benar-benar anak kandung dari orang tua kita ? Tahu dari mana ? kecuali yang sudah pada test DNA. hihihihihi
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

morpheus

Quote from: dilbert on 04 January 2012, 10:24:44 AM
bahkan kita juga harus "bertanya" apakah kita benar-benar anak kandung dari orang tua kita ? Tahu dari mana ? kecuali yang sudah pada test DNA. hihihihihi
quote di atas irrelevan dan out-of-context... secara probabilitas, sangat besar kemungkinan saya adalah anak kandung dari orang tua saya karena berbagai macam argumen, mulai dari earliest memory semasa childhood, saksi2 family-tetangga, foto2, kesamaan feature2 tubuh dan surat2 dokumen lahir.

berbeda halnya dengan tipitaka. dalam context ini, tipitaka pantas dibaca secara netral, tidak langsung diterima sebagai kebenaran mengingat bukti2 yang sudah dibicarakan di thread ini dan thread lain, antara lain mengingat tipitaka itu sendiri dikompilasi melalui proses yang panjang, jauh setelah Sang Buddha parinibbana disertai bukti2 evolusi sutta pitaka dari berbagai sumber early schools maka semua scholar sepakat bahwa tipitaka itu disusun dalam berbagai gelombang, mulai dari yg paling tua sampai ke penambahan2 yg lebih baru setelah jaman perpecahan. tidak ada yg namanya memori fotografis sejelas tape recorder merekam kata-demi-kata yang akhirnya dicetak menjadi tipitaka yang kita kenal sekarang. itu mitos saja.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: morpheus on 04 January 2012, 10:32:43 AM
quote di atas irrelevan dan out-of-context... secara probabilitas, sangat besar kemungkinan saya adalah anak kandung dari orang tua saya karena berbagai macam argumen, mulai dari earliest memory semasa childhood, saksi2 family-tetangga, foto2, kesamaan feature2 tubuh dan surat2 dokumen lahir.

berbeda halnya dengan tipitaka. dalam context ini, tipitaka pantas dibaca secara netral, tidak langsung diterima sebagai kebenaran mengingat bukti2 yang sudah dibicarakan di thread ini dan thread lain, antara lain mengingat tipitaka itu sendiri dikompilasi melalui proses yang panjang, jauh setelah Sang Buddha parinibbana disertai bukti2 evolusi sutta pitaka dari berbagai sumber early schools maka semua scholar sepakat bahwa tipitaka itu disusun dalam berbagai gelombang, mulai dari yg paling tua sampai ke penambahan2 yg lebih baru setelah jaman perpecahan. tidak ada yg namanya memori fotografis sejelas tape recorder merekam kata-demi-kata yang akhirnya dicetak menjadi tipitaka yang kita kenal sekarang. itu mitos saja.

probabilitas-nya berapa persen ? hihihihihihi
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

morpheus

Quote from: dilbert on 04 January 2012, 10:42:19 AM
probabilitas-nya berapa persen ? hihihihihihi
ini pertanyaan serius atau bercanda?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: morpheus on 04 January 2012, 10:44:59 AM
ini pertanyaan serius atau bercanda?

becanda bro....

Back to Topic...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Choa

Quote from: Indra on 23 December 2011, 11:16:31 PM
tidak tahu, tapi Bhikkhu Bodhi yg saya anggap sebagai salah satu terpelajar Buddhis yg cukup kompeten pun meyakini bahwa bagian Khuddaka Nikaya yg dianggap sebagai bagian dari Early Buddhism adalah hanya Dhammapada, Theragāthā, dan Therīgāthā, Suttanipāta, Udāna, dan Itivuttaka. bagian lainnya dianggap sebagai penambahan setelah perpecahan sekte-sekte.

[at] Kainyn,
ini sekaligus mengoreksi statement tadi mengenai Dhammapada (bukan Atthakatha), mohon diingatkan pada samaya mendatang.

jadi ada kemungkinan TIPITAKA dipalsukan?
atau jataka bukan kotbah sang Buddha, yang berarti keotentikan TIPITAKA
dipertanyakan disini

dilbert

Quote from: Choa on 26 March 2012, 10:55:11 AM
jadi ada kemungkinan TIPITAKA dipalsukan?
atau jataka bukan kotbah sang Buddha, yang berarti keotentikan TIPITAKA
dipertanyakan disini

kadang bukti Buddha pernah hidup aja masih di-persoal-kan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: Choa on 26 March 2012, 10:55:11 AM
jadi ada kemungkinan TIPITAKA dipalsukan?
atau jataka bukan kotbah sang Buddha, yang berarti keotentikan TIPITAKA
dipertanyakan disini
kok malah nanya?
bukannya loe itu dah bisa melihat semuanya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

will_i_am

Quote from: ryu on 26 March 2012, 01:08:54 PM
kok malah nanya?
bukannya loe itu dah bisa melihat semuanya?
kalau tidak ditanyakan gak keren dong...  8)
pertanyaan kan bisa juga buat mancing....  :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

adi lim

Quote from: will_i_am on 26 March 2012, 02:20:07 PM
kalau tidak ditanyakan gak keren dong...  8)
pertanyaan kan bisa juga buat mancing....  :P

mau mancing ikan atau mancing kodok ! =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: Choa on 26 March 2012, 10:55:11 AM
jadi ada kemungkinan TIPITAKA dipalsukan?
atau jataka bukan kotbah sang Buddha, yang berarti keotentikan TIPITAKA
dipertanyakan disini

alamak!!! bodonya .... kisah2 jataka termasuk dlm kelompok atthakatha atau komentar, jadi memang bukan khotbah Sang Buddha. tanya sih boleh aja, tapi yg cerdas dikit napa? spy gak malu2in jadi guru arahat

morpheus

Quote from: Indra on 26 March 2012, 07:24:57 PM
alamak!!! bodonya .... kisah2 jataka termasuk dlm kelompok atthakatha atau komentar, jadi memang bukan khotbah Sang Buddha. tanya sih boleh aja, tapi yg cerdas dikit napa? spy gak malu2in jadi guru arahat
sepertinya sudah dibahas di awal2.

jataka merupakan salah satu buku dari total 15 buku (18 menurut versi burmese) yang terdapat di khuddaka nikaya, tipitaka pali. jataka berisikan bait2 singkat. versi panjangnya yg berupa cerita ada di dalam atthakatha / komentarnya.

sumber:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/index.html
http://tipitaka.org/romn/cscd/s0513m.mul10.xml
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

adi lim

#57
Quote from: Indra on 26 March 2012, 07:24:57 PM
alamak!!! bodonya .... kisah2 jataka termasuk dlm kelompok atthakatha atau komentar, jadi memang bukan khotbah Sang Buddha. tanya sih boleh aja, tapi yg cerdas dikit napa? spy gak malu2in jadi guru arahat

maaf, memang belum memakai kekuatan abina, jadi belum terdeteksi.
sekarang 'mancing' dulu =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sumedho

Quote from: morpheus on 26 March 2012, 08:44:47 PM
sepertinya sudah dibahas di awal2.

jataka merupakan salah satu buku dari total 15 buku (18 menurut versi burmese) yang terdapat di khuddaka nikaya, tipitaka pali. jataka berisikan bait2 singkat. versi panjangnya yg berupa cerita ada di dalam atthakatha / komentarnya.

sumber:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/index.html
http://tipitaka.org/romn/cscd/s0513m.mul10.xml


Tambahan soal KN http://dhammacitta.org/dcpedia/Khuddaka_Nikāya
There is no place like 127.0.0.1