Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka

Started by nyanadhana, 12 May 2008, 03:13:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

indera_9

Dalam pergaulan di masyarakat luas, seseorang tentunya akan bertemu dengan berbagai ragam dan corak watak manusia.
Ia akan bertemu dengan orang yang baik ataupun jahat, orang bahagia atau orang kurang bahagia, orang yang penuh pengertian atau orang yang ingin menang sendiri serta masih banyak jenis yang lain.

Salah satu jenis yang mungkin dijumpai adalah orang yang menganggap agama sendiri paling benar. Hal ini wajar saja karena kalau ia tidak memiliki anggapan tersebut, mungkin ia tidak akan memeluk agama atau kepercayaan itu. Hanya saja, seharusnya ia mengerti bahwa agama yang ia anut adalah benar menurut dirinya, namun belum tentu benar menurut orang lain yang memilih beragama lain pula. Karena itu, tentunya ia tidak bijaksana kalau memaksakan pendapat kepada orang lain agar semua orang mengakui kebenaran agamanya. Lebih tidak bijaksana lagi, apabila ia memaksa orang lain yang sudah beragama untuk pindah mengikuti agama yang ia anggap benar itu.

Kiranya akan lebih bijaksana apabila seseorang memahami bahwa pemilihan agama bukanlah karena masalah benar atau salah melainkan kecocokan. Dengan demikian, seseorang memilih agama tertentu karena ia merasa cocok dengan agama tersebut. Ia tidak memilih agama lain karena ia merasa tidak cocok atau tidak sesuai dengan agama yang lain. Ketidakcocokan pada suatu agama bukan berarti bahwa agama atau kepercayaan itu tidak benar. Jadi, jelaslah disini bahwa masalah agama yang benar atau salah bukanlah urusan manusia. Manusia hanya tahu agama yang cocok atau tidak cocok untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain.
Apabila seseorang dapat memahami pemilihan agama adalah karena kecocokan, bukan karena benar atau salah, maka tentunya akan tercipta keharmonisan dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai pemeluk agama maupun kepercayaan.

Untuk menghadapi orang yang mempunyai pemikiran bahwa agama sendiri yang paling benar dan agama orang lain salah, kiranya harus diberi pengertian terlebih dahulu bahwa konsep yang dibahas dalam memilih agama adalah cocok atau tidak cocok, bukan benar atau salah.
Apabila ia mempunyai pikiran terbuka dan mampu menerima pengertian ini, barulah pembicaraan dilanjutkan untuk mencapai kesimpulan bahwa setiap orang mempunyai kecocokan masing-masing dengan suatu agama atau kepercayaan tertentu. Setiap orang mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menganut agama atau kepercayaan yang telah ia rasakan cocok.
Namun, apabila ia tetap tidak bisa menerima pengertian ini, dan tetap memaksakan pengertian 'benar' dan 'salah' dalam memilih agama, maka sebaiknya pembicaraan tentang agama tidak lagi dilanjutkan. Lebih baik membahas hal lain di luar urusan agama sehingga tidak terjadi percekcokan yang tidak bermanfaat.

Sesungguhnya, hubungan akrab antar sesama manusia hendaknya berdasarkan kecocokan cara berpikir, bertindak maupun berbicara tanpa keharusan menganut agama yang sama. Biarlah setiap orang masing-masing mempunyai kecocokan dengan agama atau kepercayaan tertentu sejauh mereka mampu mencapai kebahagiaan lahir dan batin dengan agama atau kepercayaan yang ia anut.
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

ratnakumara

#166
Namo Buddhaya,

Dear All my beloved brothers and sisters

Saya membuat artikel yang menarik mengenai "Tuhan "Yang-Maha" dimata Seorang Buddha..."

Dalam study2 sutta yang saya lakukan, Sang Buddha menolak adanya "Pencipta", ataupun "Sang-Maha-Kuasa", dalam bentuk apapun ( baik personal maupun impersonal ).

Semua diterangkan dengan hukum alam ( panca-niyama ) semata.

"Awal-mula" semesta juga sudah diterangkan dalam  Agganna-sutta [ Sutta ke-27 dari Digha Nikaya ]. Dan dengan jelas diterangkan oleh Sang Buddha dalam sutta tersebut, alam-semesta ini tidak diciptakan oleh "Pencipta" dalam bentuk apapun juga.

Untuk lebih jelasnya , silakan klik tautan link ini :

*****

dan juga tautan link ini :

*****

Diskusi mengenai ada tidaknya tuhan itu bermanfaat bagi pencerahan.

Sebab, seseorang yang masih menganggap adanya tuhan maha pencipta, maka ia akan tunduk pada :

1. Adanya "atman" yang diciptakan oleh sang pencipta ( berarti ini merupakan belenggu "sakayaditthi" )
2. Ritual2 seperti "doa" dan "persembahan-korban" ( berarti ini merupakan belenggu "silabbataparamasa" ).


Suatu kesalahan yang masih umum terjadi, dianggap diskusi tentang tuhan tidaklah bermanfaat, berdasarkan pada culamalunkya-sutta.

Padahal, apa yang dikatakan sebagai tidak-bermanfaat bagi perkembangan batin untuk diterangkan oleh Sang Buddha pada Malunkyaputta adalah tentang : Apakah dunia ini kekal atau tidak kekal, apakah terbatas atau tidak terbatas, apakah Tathagata ada atau tidak-ada setelah "wafat"-Nya. Jadi, dalam sabda tersebut, Sang Buddha menolak untuk menjelaskan hal2 tersebut, bukannya menolak menjelaskan tentang Tuhan.

Sedangkan ketika berbicara tentang tuhan, Sang Buddha banyak sekali menolak konsep tentang adanya "Tuhan-Pencipta" ( issaranimmana-vada ) dan "Maha-Kuasa" ; seperti misalnya dalam Bhuridatta Jataka, Jataka 543 , atau dalam  Devadaha Sutta, Majjhima Nikaya 101, atau ketika menunjukkan bahwa pembicaraan mengenai "Kemegahan-Tertinggi" yang tidak dapat digambarkan dalam Culasakuludayi-Sutta dalam Majjhima-Nikaya, dan lain2.

Saya sudah membahasnya dalam artikel yang saya sebut diatas.
Untuk rekan2 yang memang belum pernah mengerti tentang hal itu, silakan berkunjung.
Bagi yang sudah mengerti ya tidak usah berkunjung, he he.. .

May All Beings Attain Enlightenment,
Sadhu,Sadhu,Sadhu.

Hendra Susanto

bung ratna, klo ada informasi yang bermanfaat bagi kita semua mohon sedianya lgsg diposting disini aja.

ratnakumara

Cara postingnya bagaimana yah,

Coba deh anda klik alamat tautan saya tersebut diatas terlebih dahulu.

Kalau memang bermanfaat dan merupakan hal baru, silakan saja diposting disini. :)

Mettacittena.

ratnakumara

Dear rekan Hendra Susanto,

By the way, kok tautan alamat link artikel saya dihapus, apa memang tidak boleh yah memberikan tautan link ke situs ini.. ,

Anumodana atas jawabannya yah ;)

Mettacittena.

Indra

Quote from: Sumedho on 11 May 2009, 06:09:30 AM
Tidak diperbolehkan memposting link ke situs forum lainnya atas dasar etika.
Direct link ke file akan dievaluasi lebih lanjut.

Penggunaan bbcode URL itu terbatas dan bisa diremove oleh moderator/admin tanpa pemberitahuan

hariyono

Salam Metta
Menurut saya  Agama Buddha Penuh tolenransi terhadap semua agama
terbukti dalam kitab
Buddha Gotama , Sutta udumbara
Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridku

Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi muridku

Aku tidak tertarik untuk memutuskan

hubunganmu dengan guru mu yang lama .

Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu

karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .

Cobalah apa yang telah kutemukan ini .

dan nilailah oleh dirimu sendiri.

Jika itu baik bagimu , terimalah.

Jika tidak , jangan kamu terima



Namo Sanghyang Adi Buddhaya

FZ

benar bro.. tapi penuh toleransi bukan berarti membiarkan orang mengubah pola pandang kita juga..
Kita ada hak u/ mempertahankan pandangan kita juga bukan sejauh itu memang benar adanya dan sesuai dengan ajaran Buddhisme

savana_zhang

Quote from: Hendra Susanto on 02 August 2009, 06:33:24 AM
bung ratna, klo ada informasi yang bermanfaat bagi kita semua mohon sedianya lgsg diposting disini aja.
artikel yg sy post dibawah adalah artikel yg diambil dr samaggi-phalla oleh bhikku Utamo lo

Hendra Susanto

Quote from: ratnakumara on 02 August 2009, 05:32:42 PM
Dear rekan Hendra Susanto,

By the way, kok tautan alamat link artikel saya dihapus, apa memang tidak boleh yah memberikan tautan link ke situs ini.. ,

Anumodana atas jawabannya yah ;)

Mettacittena.


selamat pagi bung ratana, maksudnya posting disini itu tinggal di copy lalu paste isi materi tersebut

Hendra Susanto

Quote from: savana_zhang on 02 August 2009, 10:05:10 PM
Quote from: Hendra Susanto on 02 August 2009, 06:33:24 AM
bung ratna, klo ada informasi yang bermanfaat bagi kita semua mohon sedianya lgsg diposting disini aja.
artikel yg sy post dibawah adalah artikel yg diambil dr samaggi-phalla oleh bhikku Utamo lo

mana artikelnya?

savana_zhang