mikirin apa ketika menjelang ajal?

Started by marcedes, 20 July 2009, 06:01:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

marcedes

nah, sewaktu masuk ke urutan mundur, dari arupa-jhana kembali ke rupa jhana 1....
apakah untuk masuk kembali ke jhana 2-4 itu tidak keluar dulu dari rupa-jhana?

objek apa yg dipakai buddha memasuki jhana pada wkt itu?

lagian bagaimana cara nya keluar dari jhana 4, kemudian langsung meninggal?
(tidak mungkin diasumsikan meninggal dalam jhana 4, dan terlahir sebagai brahma)

yg saya tahu, bukankah harus keluar jhana dulu yakni lewat rupa-jhana 1.
mohon masukannya.

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Kelana

Dipastikan menurut Mahaparinibbana Sutta, Sang Buddha sudah keluar dari jhana 4 ketika parinibbana. Dalam Sutta tidak dijelaskan proses keluar dari jhana 4 yang terakhir, mungkin ini untuk mempersingkat pendeskripsian karena sebelumnya sudah dijelaskan proses keluar-masuk jhana.

Cmiiw
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

markosprawira

secara buddhis, kesadaran sebelum kematian disebut dengan maranasannavitthi

sudah dibahas oleh ci lily di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8980.0.html

Jerry

Quote from: marcedes on 20 July 2009, 06:01:19 PM
jadi kalau seorang arahat itu, mikir apa ketika dah mau menjelang ajal?
bisa kasih info, atau refrensi sutta.
Tambahan, ada di Milinda Panha juga saat Raja bertanya pada Y.A Nagasena.

Sang raja berkata, "Adakah org yg tdk terlahir kembali setelah mati?"

Bhikkhu Nagasena : "Ya ada. Orang yg tidak lagi mempunyai kekotoran batin tidak akan terlahir kembali setelah mati; yg masih mempunyai kekotoran batin akan terlahir kembali."

Raja Milinda : "Apakah Anda akan terlahir kembali?"

Bhikkhu Nagasena : "Jika saya mati dengan nafsu keinginan di dalam pikiran ya; tetapi jika tidak, tidak."

Berarti yg jelas seorang Arahat tidak memikirkan hal-hal yg mengarah ke munculnya nafsu keinginan menjelang ajalnya.
appamadena sampadetha

hatRed

Tdk memikirkan nafsu keinginan kan, memang seorang arahat seperti itu, baik saat hidup juga.  Jadi bukanny pas saat mati lalu gak ada pikiran lagi.
Imo, yg dmaksud adalah bila sudah arahat(tdk ada nafsu) dia gak akan lahr lagi.
i'm just a mammal with troubled soul



marcedes

Quote from: xuvie on 21 July 2009, 08:43:16 PM
Quote from: marcedes on 20 July 2009, 06:01:19 PM
jadi kalau seorang arahat itu, mikir apa ketika dah mau menjelang ajal?
bisa kasih info, atau refrensi sutta.
Tambahan, ada di Milinda Panha juga saat Raja bertanya pada Y.A Nagasena.

Sang raja berkata, "Adakah org yg tdk terlahir kembali setelah mati?"

Bhikkhu Nagasena : "Ya ada. Orang yg tidak lagi mempunyai kekotoran batin tidak akan terlahir kembali setelah mati; yg masih mempunyai kekotoran batin akan terlahir kembali."

Raja Milinda : "Apakah Anda akan terlahir kembali?"

Bhikkhu Nagasena : "Jika saya mati dengan nafsu keinginan di dalam pikiran ya; tetapi jika tidak, tidak."

Berarti yg jelas seorang Arahat tidak memikirkan hal-hal yg mengarah ke munculnya nafsu keinginan menjelang ajalnya.
maksud saya objek apa yg dipikirkan nya....
kemudian objek apa yang dipakai memasuki jhana....

terus memasuki jhana 4 dan keluar dari jhana 4 tanpa mundur ke jhana 3-1....
saya agak bingung mengenai ini, mungkin teks buddhis nya salah atau gimana......
karena kalau yang saya tahu umum nya sih mesti melewati jhana 1 masuk maupun keluar...

sedangkan dalam mahaparinibbana sutta ini seperti berdiri sendiri tidak ada refrensi sutta lain sebagai pendukung...[saya belum tahu kalau ada]
jadi minta info..
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

markosprawira

Buat yg mau tahu bagaimana kesadaran sebelum kematian (maranasannavitthi) arahat, bisa lihat di :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8173.0.html

markosprawira

Quote from: marcedes on 21 July 2009, 09:02:11 AM
nah, sewaktu masuk ke urutan mundur, dari arupa-jhana kembali ke rupa jhana 1....
apakah untuk masuk kembali ke jhana 2-4 itu tidak keluar dulu dari rupa-jhana?

objek apa yg dipakai buddha memasuki jhana pada wkt itu?

lagian bagaimana cara nya keluar dari jhana 4, kemudian langsung meninggal?
(tidak mungkin diasumsikan meninggal dalam jhana 4, dan terlahir sebagai brahma)

yg saya tahu, bukankah harus keluar jhana dulu yakni lewat rupa-jhana 1.
mohon masukannya.



dear marcedes,

berikut saya quote apa yg ada di link :http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8173.0.html

QuoteSemua Arahat tidak pari-nibbana melalui pancadvara maranasannavitthi tetapi melalui manodvara maransannavitthi saja

Pun tidak akan ada Kamma Aramanna, Nimitta Aramanna dan Gati Nimitta Aramanna

Proses batin sebelum kematian (maranasannavitthi) seorang Arahat dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Kamajavanamaranasanna-vitthi : cuti citta (pikiran yg mengakhiri kehidupan) yg timbul dari Javana yg menjadi Mahakiriya.
Ini merupakan Pari-Nibbana yg biasa terjadi

2. Jhanasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Jhanasamapatti-vitthi

3. Paccavekkhanasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Vitthi yg merenungkan Jhana

4. Abhinnasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Abhinna-vitthi yg sedang mempertunjukkan abhinna/kesaktian ---> ini yg ada pada link diatas

5. Jivitasamasisi : cuti citta yg timbul dari perenungan magga, phala, nibbana dan kilesa yg sudah dibasmi

Jadi sebenarnya pari nibbana seorang arahat secara umum justru merupakan peralihan dari kama javana yg ada pada mahluk non arahat, menjadi mahakiriya javana

semoga bisa menjelaskan yah

metta

marcedes

closed saja, sy akan buat thread baru pada sub Abhidhamma.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

markosprawira

semoga diskusi kita bisa bermanfaat bagi kita semua.........