Perang ?

Started by Sukma Kemenyan, 03 August 2007, 01:17:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kokuzo

kalo gw seh marah, buset dah beli rupangnya nyisihin uang jajan kan itu  :))

morpheus

seharusnya pertanyaannya gak berhenti sampai di situ...

kalo ada yg hancurin dan injek2 patung buddha, apa yg akan anda lakukan?
a. diem sambil ngutuk
b. kabur
c. nanya alasannya dan menjelaskan apa yg tidak dimengerti si vandal

bagaimana perasaan anda?
a. marah
b. takut
c. kasian
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Kokuzo

aku pilih c dan c...
kalopun pilih a dan a adalah karena sayang duitnya buat beli tuh patung... (kalo punya gw)  :))


makasih morph tambahannya...  _/\_

dipasena

kalo gw, ku tinggal pegi aja... itu kan patung, bukan Buddha kan ?
kalo Tipitaka di bakar n di kencing-i, ya tinggal di siram air aja, kan berasap nimbulkan polusi, itu bukan Dhamma tapi buku, Dhamma tidak terbatas pd buku, Dhamma itu ada didalam praktek kita...  :D

ryu

Pilih d=geleng2. Kasian ga ada kerjaan, beraninya sama patung.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

davit_c

berpikir... "ya ampunnn... kok bisa segitu bencinya sih sama patung doang..." ;D

Hikoza83

ikutan kasih comment ya ttg hal ini.
saya setubuh eh setuju dgn pendapat bro Morpheus.  ;D
kita yang belajar Buddhism seharusnya bersikap aktif dalam memberi penjelasan yang benar ttg Buddhism.

jadi inget tour kemarin ke Tibet, saya sempet jd tukang koreksinya tour leader. :))
penjelasan2 yg diberikan oleh tour leadernya ttg Buddhism simpang siur dan rancu (menurutku).
karena kebanyakan peserta tour non-Buddhism dan kalaupun ada, buddhis ktp (istilahnya ya).
i berusaha meluruskan informasi2 yg disampaikan ke seluruh peserta, agar mereka punya pemahaman yg tepat ttg Buddhism.
penjelasan yg diberikan oleh tour leader (kurang lebihnya) :
Buddhis di Tibet aliran Tantrayana, di Indonesia contohnya ferry. Bhiksunya boleh nikah  ::) , dsb...

langsung gw cut omongannya, and jelasin istilah2 Tibet :
La ma = Guru; ge long = samanera (calon bhante); ge dun = bhante, rinpoche = yang berharga.
Guru tidak harus seorang bhante. yang namanya bhante (dalam aliran Buddhism manapun) mana boleh nikah.
Guru (dgn realisasi/pencapaian tertentu) mengajar, lalu ketika mau meninggal, menuliskan pesan terakhir kpd murid2nya, trs dicari reinkarnasinya, lalu diuji, kalo lulus, yg ditemukan ini disebut tulku (Lama yang bereinkarnasi), biasanya dipanggil rinpoche. rinpoche blm tentu seorang bhante. di dunia saat ini ada lebih dr 100.000 rinpoche, mo cari yg mana ?  :))

trs gw bilangin jg ama mrk: org indo itu kubu (dusun/ndeso), jarang liat bhante. jd di Tibet musti puas2in liat bhante.
soalnya kan di Potala Palace (Istana Potala) itu tempat tinggalnya 5.000 org Bhikshu, wihara; sekolah; universitas; pusat spiritual; sekaligus kantor pemerintahan HH Dalai Lama (pada masa pemerintahannya), dsb.

hasilnya positif koq. semua peserta tour (yg 1 bus dgn i) jd respek dgn Buddhism.
positif thinking bro, ok?  ;)


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

morpheus

bang yakuza, anda layak dapet bintang  =D>
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sumedho

Kalau Buddhis mau maju dan pro aktif kek bang yakuza ini, tentu banyak pandangan salah tentang buddhism bisa dikurangi.

Teruskan perjuanganmu bang Yakuza. Hayok kita jadikan bang yakuza ini sebagai suri tauladan kita semua dalam meluruskan pandangan salah dalam kehidupan sehari-hari.  _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Fei Lun Hai

Quote from: morpheus on 07 September 2007, 03:52:47 PMbang yakuza, anda layak dapet bintang  =D

Sekarang Hikoza jg Bang Yakuza nih?  :))  ^:)^
your life simple or complex is depend on yourself

Sumedho

terkadang disini nick orang bisa berubah impromptu  8)
There is no place like 127.0.0.1