menyikapi hubungan pertalian saudara menurut Budhisme

Started by suwarto8116f, 22 February 2012, 08:09:01 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

suwarto8116f

Quote from: daimond on 22 February 2012, 11:35:38 PM
ini tergantung pendirian manusia nya, ada yang siap dan tidak siap terhadap hal ini.

Tidak boleh kasih komen lebih jauh dari ini, harus di putuskan sendiri mau atau tidak mau, dan setiap pilihan tersebut ada resiko masing masing yang harus diterima di kemudian hari.

karena manusia, bahkan diri ku saja juga tidak sempurna, masih ada keegoisan, keserakahan, kegelapan bathin dll masih seabrek abrek banyak nya pr nya.

saya lagi cari rujukan ke sutta mengenai tindakan pengorbanan ini, sepatut nya dilakukan atau tidak dilakukan  _/\_

Indra

Quote from: suwarto8116f on 23 February 2012, 10:20:37 AM
saya lagi cari rujukan ke sutta mengenai tindakan pengorbanan ini, sepatut nya dilakukan atau tidak dilakukan  _/\_

anda akan lebih beruntung jika mencarinya dari kisah2 jataka yg menceritakan pengorbanan Sang Bodhisatta

Rico Tsiau

menurut saya jika ingin berdana kenapa harus mencari sutta sebagai pendukung atau mungkin pembenaran?
walau katakanlah dana dalam bentuk organ tubuh.

setuju sama bro indra, cari aja dan baca kisah jataka, lihat apa yang dikorbankan atau didanakan oleh bodhisatta jika memang begitulah rujukan yang diharap.

William_phang

Quote from: suwarto8116f on 22 February 2012, 09:20:21 PM
klo ada kasus seperti ini :
kasus ke 1
gw ada teman ayahnya kena gagal ginjal, dari kakak beradik ada 1 orang menyumbangkan sebelah ginjalnya
kasus ke 2
sedangkan ada sodara punya teman yg kena gagal ginjal tapi tidak ada yg membantu dari kakak beradik

klo dikasus ke 1 apakah sbg ayah harus menerima sumbangan ginjal dari sang anak ? kan bert hati juga tuh umur anak jadi berkurang
disisi anak anak yg lain kan sedih juga kenapa bukan aku atau engkau yg nyumbang dll

klo dikasus ke 2 mungkin karena tdk ada yg berani tdk mau merelakan umurnya berkurang klo nyumbang sebelah atau sebab lain

makanya muncul pertanyaan sejauh mana menyikapi pertalian saudara

klo liat dari link yang dikasih tdk menjawab bagaimana cara bersikap klo ketemu kasus keq gini ya ? ini benar2 kasus nyata dihidup gw baru ingat... -.-! dan benar2 membingungkan

Saya coba jawab ya untuk kasus ini.. saya mempunyai pengalaman dalam hal ini mengenai masalah gagal ginjal...

Untuk kasus 1:

Apakah Ayah harus menerima atau menolak ginjal yang didonorkan oleh anaknya?... kalo menurut saya dalam hal ini menuntut kebijaksanaan kedua belah pihak..... Sebagai manusia kita seharusnya sudah menyadari bahwa konsekwensi dari kelahiran sudah pasti akan mengalami sakit, ratap-tangis, tua, dan mati..

Kita bahas dari sisi anak dulu... sebagai anak kita sudah banyak berhutang budi pada orang tua kalo kita menghargai hidup ini.... Kita mulai dari kandungan sampai dewasa sudah berapa banyak tenaga, pikiran, perasaan, plus waktu yang telah orang tua kita berikan kepada kita secara cuma2.. (tetapi kadang ada juga orang tua yg pamrih)... tetapi walaupun ada pamrih pun, orang tua masih tetap memberikan yang kita butuhkan, sehingga kita bisa tumbuh sampai dewasa dan bisa hidup mandiri (walaupun mgkn tidak diwarisi harta)... nah kalo orang tua kita membuang kita wkt masih bayi...apakah kita masih mampu hidup sampai sekarang????...  dengan mempertimbangkan hal2 baik ini, tentu ya sebagai anak perlu berbakti kepada orangtua kita.... jadi sudah tentu sewajarnya kita mendanakan ginjal kita kepada orang tua kita kalo memang ginjal ini dapat "bermanfaat" bagi orang tua kita....

Mengenai anak mana yang seharusnya mendonorkan? sebaiknya ya didiskusikan didalam keluarga siapa yang bersedia dg suka rela mendonorkan.... karena tidak semua orang mampu melakukannya dengan ikhlas.. Nah yang saya lihat didunia ini, berkembang suatu pandangan yang salah mengenai donor ginjal... bahwa setelah donor ginjal sudah pasti akan pendek umurnya... Menurut dokter saya, mengatakan dengan satu ginjal saja banyak pasiennya yang bisa hidup sampai tua.. dan juga pernah ketemu orang yg pernah mendonorkan ginjalnya masih hidup sampai sekarang udah umur tua... jd tidak ada alasan sama sekali kalo mendonorkan ginjal pasti pendek umurnya.... masalah umur tidak ada yang bisa memastikan....

Sekarang kita bahas ke sisi orang tua.... dia harusnya punya kebijaksanaan untuk memutuskan apakah perlu terima atau tolak.... Orang tua perlu mempertimbangkan untung rugi dengan adanya donor ginjal..kalo dia terima ginjal ini....apa yang akan terjadi pada dirinya dan juga anaknya.. setelah mempertimbangkan untung rugi..tentu orang tua bisa memutuskan... Misalkan kalo orang tua sudah umur 80thn, tetapi masin berharap anaknya mendonorkan ginjal buatnya tentu kurang bijak kalo orang tua begini...

Apakah bisa tetap hidup tanpa transplant ginjal??... seharusnya orang yang gagal ginjal masih bisa hidup normal dengan menjalani dialysis... dan banyak orang yg sudah puluhan tahun dialysis masih hidup sampai saat ini....

Kasus ke-2:

Saudara tidak mau membantu kalo ada saudarnya yg gagal ginjal....

Sebagai saudara memang sebaiknya kita saling tolong menolong... karena setiap orang/keluarga punya masalah sendiri jd ya mereka juga harus mengurus masalah mereka sendiri... jd jangan banyak berharap orang lan harus membantu kita... Hidup ini ya harus kita sendiri yang menjalani...

Sebelum menuntu orang lain untuk membantu kita, sebaiknya review dulu apakah kita sudah sering membantu orang lain???.....

suwarto8116f

 [at] atas gw : jadi menurut teman2 tidak ada kah rujukan sutta sejauh mana seorang anak berbakti kepada orang tua atau saudara kakak adik ? saya rasa jawabannya kombinasi dari beberapa sutta deh gak cuma 1  :-?
atau hanya ini kah :
link dari bro indra -
28. 'Ada lima cara bagi seorang putra untuk melayani ibu dan ayahnya sebagai arah timur. [Ia harus berpikir:] "Setelah disokong mereka, aku harus menyokong mereka. Aku harus melakukan tugas-tugas mereka untuk mereka. Aku harus menjaga tradisi keluarga. Aku akan berharga bagi silsilahku. Setelah orang tuaku meninggal dunia, aku akan membagikan persembahan mewakili mereka."[13] Dan ada lima cara oleh orang tua, yang dilayani demikian oleh putra mereka sebagai arah timur, akan membalas: mereka harus menjauhinya dari kejahatan, mendukungnya dalam melakukan kebaikan, mengajarinya beberapa keterampilan, mencarikan istri yang pantas dan, pada waktunya mewariskan warisan kepadanya. Dengan demikian, arah timur telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.'
[at] bro indra :
menyokong disini maksudnya gimana ya ?
aku akan berharga bagi silsilahku. berharga ini maksudnya gimana ya ? sedikit OOT :p

Indra

Quote from: suwarto8116f on 23 February 2012, 01:03:13 PM
[at] atas gw : jadi menurut teman2 tidak ada kah rujukan sutta sejauh mana seorang anak berbakti kepada orang tua atau saudara kakak adik ? saya rasa jawabannya kombinasi dari beberapa sutta deh gak cuma 1  :-?
atau hanya ini kah :
link dari bro indra -
28. 'Ada lima cara bagi seorang putra untuk melayani ibu dan ayahnya sebagai arah timur. [Ia harus berpikir:] "Setelah disokong mereka, aku harus menyokong mereka. Aku harus melakukan tugas-tugas mereka untuk mereka. Aku harus menjaga tradisi keluarga. Aku akan berharga bagi silsilahku. Setelah orang tuaku meninggal dunia, aku akan membagikan persembahan mewakili mereka."[13] Dan ada lima cara oleh orang tua, yang dilayani demikian oleh putra mereka sebagai arah timur, akan membalas: mereka harus menjauhinya dari kejahatan, mendukungnya dalam melakukan kebaikan, mengajarinya beberapa keterampilan, mencarikan istri yang pantas dan, pada waktunya mewariskan warisan kepadanya. Dengan demikian, arah timur telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.'
[at] bro indra :
menyokong disini maksudnya gimana ya ?
aku akan berharga bagi silsilahku. berharga ini maksudnya gimana ya ? sedikit OOT :p

menyokong=merawat orang tua ketika mereka sudah tidak bisa lagi bekerja, juga termasuk mengusahakan pengobatan ketika sakit.

berharga maksudnya ketika anda melakukan perbuatan yg baik/buruk, maka orang2 akan mengenal anda sebagai "oh itu suwarto anak si anu", jadi anda jangan melakukan perbuatan apa pun yg bisa merusak nama baik silsilah anda.

suwarto8116f

Quote from: Indra on 23 February 2012, 01:42:31 PM
menyokong=merawat orang tua ketika mereka sudah tidak bisa lagi bekerja, juga termasuk mengusahakan pengobatan ketika sakit.

berharga maksudnya ketika anda melakukan perbuatan yg baik/buruk, maka orang2 akan mengenal anda sebagai "oh itu suwarto anak si anu", jadi anda jangan melakukan perbuatan apa pun yg bisa merusak nama baik silsilah anda.

oke thanks sharingnya gan  _/\_

will_i_am

sigalaka sutta di DN(hardcopy) ada yang salah ya om (di paragraf nomor 25)
sory OOT.. :P
^:)^ ^:)^ ^:)^
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_