nice
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts MenuQuote from: seniya on 26 November 2011, 04:05:39 PMga tau jg wa makan buah apakah netral, baik / buruk?apa mungkin ada lobha?
Maaf, saya bukan ahli Abhidhamma, jadi saya jawab sepengetahuan dan menurut pendapat saya aja. Untuk lebih jelasnya, bisa nanya ke sdr. Markosprawira....
Krn semua proses berpikir melibatkan javana, pastinya dlm hal makan buah jg ada proses javana tsb. Utk buah kamma yg diperoleh krn makan buah, sy kurang ngerti tuh. Pertanyaannya apakah makan buah termasuk perbuatan yg dpt dinilai sebagai baik dan buruk, atau malah perbuatan netral?
Setau saja (cmiiw):
manodvara vithi : proses kesadaran pikiran (objeknya dari pikiran)
patisandhi : kesadaran penyambung (yg merupakan kelanjutan dr kesadaran kehidupan sebelumnya/cuti citta)
15 khana : 15 saat pikiran
pancadvara vitthi : proses kesadaran indera, yg berasal dr pancaindera
sotadvara vitthi : proses kesadaran yg objeknya dr indera pendengaran/suara
jivhadvara vitthi : proses kesadaran yg objeknya dr indera pengecap/rasa
kayadvara vitthi : proses kesadaran yg objeknya dr indera peraba/sentuhan
cakkhudvara vitthi : proses kesadaran yg objeknya dr indera penglihatan/bentuk
ghanadvara vitth : proses kesadaran yg objeknya dr indera pembau/bebauan
Quote from: will_i_am on 25 November 2011, 08:06:07 AMok de thanks
kalau itu saya kurang tahu..
berhubung pemahaman saya mengenai sutta masih minim...
mungkin bisa ditanyakan ke om indra...
Quote
Proses Berpikir
Menurut Abhidhamma, dalam keadaaan biasa pada satu saat berpikir terdapat 17 getaran kesadaran yang berlangsung dengan cepat. Adapun proses berpikir pada keadaan biasa tersebut adalah :
1. Bhavanga Atita ( kesadaran tak aktif lampau )
2. Bhavanga Calana ( bhavanga bergetar )
3. Bhavanga Upaccheda ( bhavanga berhenti bergetar )
4. Pancadvaravajjana ( lima gerbang tempat masuk objek )
5. Panca Vinnana ( lima kesadaran )
6.Sampaticchana ( kesadaran penerima )
7. Santirana ( kesadaran pemeriksa )
8. Votahapana ( kesadaran memutuskan )
9 – 15 Javana ( kesadaran impuls )
16 – 17 Tadalambana ( kesadaran merekam )
Quote from: will_i_am on 25 November 2011, 07:42:28 AMapakah semua kisah di Tipitaka,jika pelaku aksi akan berakibat di 500x? Atau akan berbuah 7x?
coba buka di buku dhammapada atthakatha...
banyak tentang kisah-kisah kamma yang berbuah sebanyak 500 kali kalahiran...
sayang saya udah lupa di ayat2 berapa saja kisah tersebut ada..![]()
Quote from: will_i_am on 25 November 2011, 07:29:00 AMapakah ada contoh sutta -suttanya mengenai satu x aksi berbuah 500x kelahiran?
tergantung kuat tidaknya kamma tersebut dong..
kalau kamma buruk tersebut dilakukan dengan penuh kebencian, maka mungkin saja bisa lebih dari itu...
tapi kalau kamma buruknya dilakukan secara tidak sengaja, mungkin bahkan tidak akan berbuah...
Quote from: will_i_am on 25 November 2011, 07:20:20 AMwha ini malah lebih hebat,hahah, saya baca dari postingan Mr. Markos di fsbk.
acuannya darimana yah??
sepertinya saya agak kurang setuju....
dalam kitab2 dhammapada, bahkan ada orang yang berbuat kesalahan 1x, tetapi akibat perbuatan buruknya dialami sebanyak 500 kali kehidupannya...
Quoteapakah Hukum Kamma memang demikian,dimana kalau satu aksi maka akan membuahkan sampai 7 kali?
dari 7 javana dalam proses citta, kalau ada 1 action, sudah menyiapkan utk berbuah 7x
1x di kehidupan ini
1x di 1 kehidupan yg akan datang
dan 5 lagi akan menunggu waktu yg tepat..... ..
makanya rugi banget kalo akusala... ..... mendingan kusala aja, udh nyiapin
7 bonus..... he3......
Quote from: adi lim on 17 July 2011, 08:25:51 PMsepertinya nirwana bukan sebuah alam, tetapi keadaan tidak terpikirkan,tapi nirwana bukannya tidak ada, nirwana itu ada. D
wow !, ada juga cerita beginian
oh ternyata ada cara juga bisa bebas masuk-keluar samsara maupun nirwana
ketika orang sudah berada di nirwana bisa kembali lagi ke samsara
begitu juga sebaliknya
jadi nirwana dan samsara itu menurut bro kipas angin seperti suatu alam !
Quote from: metta wijaya on 18 June 2011, 10:41:17 PMnamaste ni hao,apakah sis ada abhinna, kl gtu, tau gak siapa saya dan ada di daerah mana?
saya juga ada pengalaman serem nih..
waktu kelas 1 smp mulai ikut kebaktian remaja di vihara, kebetulan di vihara ada ngadain jalan-jalan gitu.
saat hari pertama berangkat dan tiba disana lihat villanya udah serem.. karena villa itu rumah tua.
di villa tersebut hanya ada 2 kamar, 1 kamar khusus cewe dan di kamar 1 lg khusus cowo. pas siang sih ga ada kejadian apa-apa.. semua aman terkendali..
sekitar pukul 7 malam kita adain chanting di villa tersebut, saat sedang berlangsung pembacaan parita itu pintu utama tiba-tiba ada yang ketuk 2x (itu pintu kaca jadi tau kalau ada orang datang) tetapi tidak ada orangnya hanya ada suara ketukan di pintu. smua mendengar suara ketukan itu dan nengok tidak ada orang diluar yang ketuk pintu tersebut. saya udah sport jantung karena itu makhluk yang ketuk pintu mukanya serem banget, saya cuma bisa diam aja. kemudian ada teman yang bisa liat makhluk lain dan dia pemberani dia bilang ke orang yang deket pintu, bukain pintunya ada tamu, temen yang deket pintu mukanya sudah pucet, karena dia liat ga ada orang ada ketukan dan disuruh bukakan pintu tersebut, tapi teman yang deket pintu tetap ga bukakan pintu dia diem aja dengan muka pucet.
pembacaan parita terus di lanjutkan sampai chanting selesai. setelah selesai pintu dibuka, tiba-tiba ada sekelebat baju putih lewat di depan pintu dan beberapa orang lihat ketakutan. tengah malam pada baru tidur semua, tiba-tiba saya terbangun pada pukul 02.00 pagi saat semua masih terlelap, saya merasakan ada yang sedang memperhatikan saya. saat saya terbangun saya lihat jendela terkunci rapat semua, saya tidak bisa tidur hingga pukul 4.00 pagi, ketika mau tidur itu jendela tiba-tiba terbuka sendiri.. semua masih tertidur pulas. saya langsung takut berusaha tutup mata biar bisa tertidur lagi..
entah saya pulas jam berapa saya tidak tau karena saya ga berani buka mata sampai denger ada orang mulai bangun dan pada berisik. selama 2 malam nginap disitu kejadian sama terulang terus. hingga hari terakhir saya tanya ke panitia acara apa ada kuburan di sekitar sini, salah satu panitia yang pernah survei di tempat tersebut bilang "dulu waktu survei memang kita liat ada kuburan di belakang sini", saya sambil diajak ke belakang tempat kuburan tersebut tetapi anehnya kuburannya ga ada, entah itu panitia lupa atau tidak saya tidak tau. hanya panitia sempet terheran heran ga mungkin kuburan bisa pindah dalam sekejap sedangkan rumah itu belakangnya ga ada apa-apa lagi. sejak saat itu kalau mau acara wisata ga pernah sembarangan pilih villa lagi.