Messages

yang akan di baca dibawah ini hanya lelucon.. jgn tll serius 

skenario 1

* anak : tuhan itu ada gak, pa?
jawab : tidak ada..
anak : tapi kata teman2, guru2 di sekolah, tuhan ada
jawab : itu kan kata mereka.. kata papa tidak ada., kamu percaya papa ato mereka?
anak : aku percaya papa..
jawab : nak kamu baru saja mengambil keputusan bodoh bodoh. buktikan dulu baru percaya papa

skenario 2

* anak : tuhan itu ada gak, pa?
jawab : tuhan dari agama mana dulu nih? di indonesia ada 4 agama. di luar negri ada banyak agama dgn tuhan nya masing2
anak : !# [at] %^ [at] #$^ [at]  loh jadi tiap agama ada tuhan nya yah?
jawab : nah pusing kan, menurut papa sih tidak ada tuhan, kamu percaya papa gak?
anak : aku percaya papa..
jawab : nak kamu baru saja mengambil keputusan bodoh.. buktikan dulu baru percaya papa

skenario 3

* anak : tuhan itu ada gak, pa?
jawab :  ada..
anak : kata teman2 dan guru2 disekolah tidak ada
jawab : kamu percaya papa ato mereka?
anak : aku percaya papa..
jawab : anak pintar..

masih byk skenario, ciptakan saja sendiri...
peace ..

Menarik. Segar n orisinil. Hahahahahaha

ajarkan untuk bersikap kritis dan terus bertanya...
kalo dia berminat pada jawaban2 anda, ajak untuk terus menggali bersama2. kalo gak ada minat, jawab dengan jawaban pendek namun tidak menipu.

realistik gak?

Kalo ga keberatan bro, pake contoh kasus aja lsg. Anak-anak pada umumnya selalu suka bertanya dan menggali, tugas kita adalah membantunya menggali cukup dalam untuk tahu, tp tidak terlalu dalam untuk membuat dia jatuh dan tak bisa bangun lagi dari lubang yg digalinya sendiri bersama kita 

Anak: Tuhan itu ada ga, Pa?
Jawab: ?

[seorang anak yang berusia 5 - 10 tahun]

Bayangkan seorang anak yang berusia 5 - 10 tahun, bisa anak anda, keponakan anda, atau anak-anak disekitar anda, di lingkungan buddhisme, bertanya seperti ini:

Apakah tuhan itu ada? Yang mana?
Mengapa teman-temanku berdoa? Untuk apa berdoa?
Mengapa kok bisa ada bencana alam?
Hantu itu ada ya? Hiiii takut....
Kok temen2 jarang yang agama buddha ya?
Pikiran itu ada dimana ya?

Apa ya jawaban kita?
Pasti banyak bro/sis yang dapat pertanyaan2 seperti ini dari anak2nya...
Diingat ya yg nanya anak-anak usia 5-10 taon... 

(pertanyaan-pertanyaan anak-anak yang lain menyusul....)
anumodana...

ada perbedaan antara "berpikir sebagai orang sukses" dengan "berpikir ingin sukses" hehehehe...

Bukankah keinginan adalah awal dari terjadinya sesuatu? Keinginan untuk sukses jugalah yang menyebabkan terjadinya 'penderitaan' sukses
BTW - sy masih tetap cukup optimis bahwa kebanyakan orang pasti telah pernah berpikir sebagai orang sukses, memimpikannya berkali-kali dalam pikiran mereka - pertanyaannya tetap sama: mengapa tidak semua orang menjadi sukses setelah memikirkan dirinya sebagai seorang sukses?

logika aja kalo kita berpikir sebagai orang sukses, kita akan bersikap seperti orang sukses, mencoba melihat peluang2 menjadi sukses, bergaul dengan orang2 sukses, belajar menjadi orang sukses, mengambil resiko seperti orang sukses... akhirnya jadi sukses beneran.

dibandingkan dengan orang yg berpikir sebagai orang yg gagal. peluang datang di depan matapun, dia melihatnya sebagai awal kegagalan.

Menurut sy sih kebanyakan orang berpikir ingin sukses..., hampir ga ada sih yg berpikir ingin gagal
Pertanyaannya adalah: kalo semua orang berpikir ingin sukses, dan jika semua tergantung dari pikiran, mengapa tidak semua orang menjadi sukses? (jangan dijawab action dulu ya..., nih msh diskusi seputar pikiran)

Apa bener ya Guru kita memberikan contoh untuk meramal?
Bukankah di bagian lagi juga disebutkan bahwa peramal adalah salah satu mata pencaharian yang tidak dianjurkan, karena tidak berguna bagi diri sendiri dan orang lain?

Jadi direkomendasikan ya praktek meramal ini? 

Wah - bener kata seseorang temen dari 'tetangga' dulu - buddhisme cocok banget buat para peramal dan paranormal hehehhehe

Let me know your opinion, bro/sis....

Pernah baca satu cerita menarik ttg karma.
Karma bukan mslh tanam-petik ato tabur-tuai saja....
Karma lebih asik dianalogikan tentang membuat kue.
Ibu A py bahan2 kue pilihan - tp jg blm tentu bs menghasilkan kue yang enak
Ibu B py bahan2 kue yang jelek dan murah - tp jg blm tentu tidak jadi kue yg enak.

Sebagian dari karma memang berasal dari bahan - apa yg kt tanam, apa yg kt tabur
Tp sebagian lain adalah 'cara membuat'nya - proses kt dalam kehidupan sekarang ini.

Karena itulah saat ini disebut saat paling penting dlm hidup kita.

Ajaran Buddha tidak ada yang salah. Yang salah adalah pikiran kita yang masih penuh dengan ketidaktahuan dan kebodohan batin (pandangan salah).

Mau klarifikasi bahwa Tipitaka pali dan Tripitaka tidak berbeda.
Ada bagian yang sama. Yang sama adalah Kitab-kitab Sutta Pitaka dan Kitab Agama (nama kitabnya "Agama"), khususnya lagi Kitab Digha Nikaya (padanannya bahasa Tionghoa dari Kitab Dirghagama), Majjhima Nikaya (padanannya Madhyamagama), Samyutta Nikaya (padanannya Samyuktagama), Anguttara Nikaya (padanannya Ekottaragama), Jadi kitab Agama persis isinya dengan 4 Nikaya pada Sutta Pitaka (perbedaan hanya pada terjemahannya, yang satu bahasa Pali dan satunya telah diterjemahkan ke bahasa Tionghoa). Konon juga dikatakan bahwa Dhammapada Pali persis sama dengan Dharmapada tionghoa.

berarti yang salah adalah murid2nya yang masih penuh dengan ketidaktahuan dan kebodohan batin (pandangan salah) sehingga menulis sutta dan suttra yang berbeda

Setuju pol!!!! Termasuk kita semua yg masih penuh kebodohan dan ketidaktahuan yang nulis beda2 dan cari bener sendiri di forum ini.

[But, dhamma - kebenaran - paramatha sacca - termasuk ttg 4 kesunyataan - ada di simbol yg manapun - diagama apapun - di kitab apapun - itu tetap kebenaran kan?]

lol, banyak guru dhamma ya?
mana yg paling benar, kadang2 banyak yg berbeda pandangan..tp ada hal yg pasti sama di sini, dia antara "guru dhamma"
yaitu tentang 4 kesunyataan mulia

justru yg banyak di perdebatkan bukan masalah 4 kesunyataan, tetapi lebih condong masalah presepsi, dan juga bukan presepsi 4 kesunyataan mulia, lebih ke presepsi ttg apa yg sedang terjadi, apa yg akan terjadi, apa yg dulunya terjadi.. dll
kurang lebih begitu

hahahaha...sip..sip setuju. balik ke topik : APA YANG SALAH DENGAN AJARAN BUDDHA? JAWABNYA: GA ADA YG SALAH DGN DHAMMA - MASALAHNYA HANYA TERLALU BANYAK 'GURU DHAMMA' yg berpersepsi sendiri2 - sampe bingungin banyak orang.

Ikutan setuju ama Bro Ronald.

[at] Bro Adit
Persepsi2 tentang Dhamma memang banyak, tapi kesemuanya masih dalam cakupan Kebenaran Mulia tentang Dukkha. Tinggal tergantung masing2 orang aja utk mulai memasuki dr jalur mana.

Jadi....ga peduli disebut tipitaka kek, tripitaka kek, tricky kek, trikitab kek, ato aliran a, b, c, ato jalur d, e, f ato bahkan kris kek, isl kek, sampe agama X kek itu masalah persepsi dari masing2 'guru dhamma' ya dan sekedar simbol / kesepakatan (pannati) kan?
But, dhamma - kebenaran - paramatha sacca - termasuk ttg 4 kesunyataan - ada di simbol yg manapun - diagama apapun - di kitab apapun - itu tetap kebenaran kan?
I love Dhamma.
Emas murni tidak takut ditempa dan dibakar, dia akan tetap emas murni.

?? ada di agama apa aja ya?

Jika ada...

klo menurut g sic... agama buddha itu pada awalnya hanya ada 1 saja..... tapi karena dalam penyebarannya melalui berbagai tempat yang berbeda kebudayaan juga agama buddha memberikan kebebasan kepada umatnya untuk berbuat baik menurut dirinya asalkan tetap sesuai dengan dhamma pada intinya.... sehingga masyarakat menyatukan dhamma dengan kehidupan sehari-hari mereka..... menurut g itu yg menyebabkan agama buddha memiliki banyak aliran.........

tapi dalam tripitaka sendiri g pernah baca, ada bab yang menceritakan adanya biksu2 palsu yang melencengkan agama buddha yang murni...... disana diungkap bahwa biksu tersebut pun membuat paritta2 palsu untuk masyarakat.........

jadi menurut g sic yg penting kita banyak berbuat baik.....
karena yg menetukan kita dpt terlahir dialam yg baik bukan dari agama, melainkan dari karma kita masing2...................

Sippp ... make it simple. Good poin bro...

lol, banyak guru dhamma ya?
mana yg paling benar, kadang2 banyak yg berbeda pandangan..tp ada hal yg pasti sama di sini, dia antara "guru dhamma"
yaitu tentang 4 kesunyataan mulia

justru yg banyak di perdebatkan bukan masalah 4 kesunyataan, tetapi lebih condong masalah presepsi, dan juga bukan presepsi 4 kesunyataan mulia, lebih ke presepsi ttg apa yg sedang terjadi, apa yg akan terjadi, apa yg dulunya terjadi.. dll
kurang lebih begitu

hahahaha...sip..sip setuju. balik ke topik : APA YANG SALAH DENGAN AJARAN BUDDHA? JAWABNYA: GA ADA YG SALAH DGN DHAMMA - MASALAHNYA HANYA TERLALU BANYAK 'GURU DHAMMA' yg berpersepsi sendiri2 - sampe bingungin banyak orang.

Ikutan setuju ama Bro Ronald.

[at] Bro Adit
Persepsi2 tentang Dhamma memang banyak, tapi kesemuanya masih dalam cakupan Kebenaran Mulia tentang Dukkha. Tinggal tergantung masing2 orang aja utk mulai memasuki dr jalur mana.

Jadi....ga peduli disebut tipitaka kek, tripitaka kek, tricky kek, trikitab kek, ato aliran a, b, c, ato jalur d, e, f ato bahkan kris kek, isl kek, sampe agama X kek itu masalah persepsi dari masing2 'guru dhamma' ya dan sekedar simbol / kesepakatan (pannati) kan?
But, dhamma - kebenaran - paramatha sacca - termasuk ttg 4 kesunyataan - ada di simbol yg manapun - diagama apapun - di kitab apapun - itu tetap kebenaran kan?
I love Dhamma.
Emas murni tidak takut ditempa dan dibakar, dia akan tetap emas murni.

[Di sini lah yang menyenangkan. Arti dari warna gelang-gelang tersebut ternyata bermakna sekali untuk diketahui orangtua. Warna kuning berarti memeluk orang tuanya dan mengatakan mama-papa aku sayang kamu, warna oranye berarti memberi kecupan sebagai rasa bakti ke orang tua, ungu berarti sebuah pelukan hangat, pink berarti menunjukkan rasa sayang kepada kedua orang tua, merah berarti namaskara untuk orang tua, biru berarti sebuah hadiah kecil yang dibuat sendiri ketika ortu ultah, hitam berarti saya intim dan dekat sekali dengan kedua ortu sy, dan emas semua hal di atas tadi.]

Mari kita tiru dan kita modifikasi agar lebih menyenangkan...

Kita bisa gunakan pola yg sama di sekolah minggu kita, Di sini lah yang menyenangkan. Arti dari warna gelang-gelang tersebut ternyata bermakna sekali untuk diketahui orangtua. Warna kuning berarti memeluk orang tuanya dan mengatakan mama-papa aku sayang kamu, warna oranye berarti memberi kecupan sebagai rasa bakti ke orang tua, ungu berarti sebuah pelukan hangat, pink berarti menunjukkan rasa sayang kepada kedua orang tua, merah berarti namaskara untuk orang tua, biru berarti sebuah hadiah kecil yang dibuat sendiri ketika ortu ultah, hitam berarti saya intim dan dekat sekali dengan kedua ortu sy, dan emas semua hal di atas tadi.

Menyenangkan bukan.
Semua hal adalah netral. Tergantung bagaimana kita memikirkannya.

Lalu bagaimana seandainya anak kita protes: "Papa di Inggris mah ada permainan yang kaya gini juga. Tapi beda lho. Mengapa kita ga melakukkannya seperti yang di Inggris itu?"

Benar kan? Semua tergantung bagaimana kita memikirkannya....

lol, banyak guru dhamma ya?
mana yg paling benar, kadang2 banyak yg berbeda pandangan..tp ada hal yg pasti sama di sini, dia antara "guru dhamma"
yaitu tentang 4 kesunyataan mulia

justru yg banyak di perdebatkan bukan masalah 4 kesunyataan, tetapi lebih condong masalah presepsi, dan juga bukan presepsi 4 kesunyataan mulia, lebih ke presepsi ttg apa yg sedang terjadi, apa yg akan terjadi, apa yg dulunya terjadi.. dll
kurang lebih begitu

hahahaha...sip..sip setuju. balik ke topik : APA YANG SALAH DENGAN AJARAN BUDDHA? JAWABNYA: GA ADA YG SALAH DGN DHAMMA - MASALAHNYA HANYA TERLALU BANYAK 'GURU DHAMMA' yg berpersepsi sendiri2 - sampe bingungin banyak orang.

yang saya ingin tanyakan, apakah benar Tuhan itu ada?
tidak ada... dlm agama buddha gak ada mahluk yg di sebut tuhan

dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia?
yah dunia tidaklah adil jika hanya di lihat satu kehidupan (kehidupan skrg saja),
berbuat baik saat skrg belum tentu 100% dtg karma baik pada saat itu juga
berbuat jahat pun demikianada satu cerita, dan aku singkat saja : seseorang yg pincang, berbuat baik, tp tak lama kemudian, dia buta, tp masih saja berbuat baik, dan akhirnya mati tersambar petir
betapa tidak adilnya dunia, ya...
krn dia menangung karma buruk yg akan dtg di kehidupan berikutnya, yaitu buta , dgn menjadi buta saat ini, dia sudah tidak mengalami kebutaan di kehidupan mendatang
dan kehiupannya yg berikutnya lagi, dia harusnya mati tersambar petir akibat karma buruk masa lalu, tp di tanggung semua di saat skrg.
(cerita di atas cuma ilutrasi)

apakah benar Tuhan itu ada? mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya?
yah memang tuhan tidak ada...

apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha?
agama yg kmu anut kemungkinan besar Kong hu cu...  bukan agama Buddha, sebaiknya ke vihara theravada terdekat, dan konsultasi dgn Bhante
mungkin beliau bisa menjelaskan inti ajaran, seta membantu masalah jampi2 tsb

Bro Ronald dah kasih penjelasan bagus banget...
Bro 9TL'iu, jangan bingung trus dengan tuhan, jangan bingung trus dengan agama, jangan bingung trus dengan nasib dan masa lalu, jangan bingung dengan cocok ato tidak cocok.

Yang penting sekarang, bangkit, berdiri, dan take an action. Bingung tidak menyelesaikan masalah.
Hidup pasti jadi lebih terang kalo kita usaha.
Ibu bisa lebih baik kalo ada yang diusahakan.
Kalo ada yg mo dibantu, silahkan ngomong ato PM. Sy akan coba bantu anda secara nyata, tp jika anda mau action dan berusaha.

Hanya diri sendiri yang bisa menolong diri sendiri.

[Di sini lah yang menyenangkan. Arti dari warna gelang-gelang tersebut ternyata bermakna sekali untuk diketahui orangtua. Warna kuning berarti memeluk orang tuanya dan mengatakan mama-papa aku sayang kamu, warna oranye berarti memberi kecupan sebagai rasa bakti ke orang tua, ungu berarti sebuah pelukan hangat, pink berarti menunjukkan rasa sayang kepada kedua orang tua, merah berarti namaskara untuk orang tua, biru berarti sebuah hadiah kecil yang dibuat sendiri ketika ortu ultah, hitam berarti saya intim dan dekat sekali dengan kedua ortu sy, dan emas semua hal di atas tadi.]

Mari kita tiru dan kita modifikasi agar lebih menyenangkan...

Kita bisa gunakan pola yg sama di sekolah minggu kita, Di sini lah yang menyenangkan. Arti dari warna gelang-gelang tersebut ternyata bermakna sekali untuk diketahui orangtua. Warna kuning berarti memeluk orang tuanya dan mengatakan mama-papa aku sayang kamu, warna oranye berarti memberi kecupan sebagai rasa bakti ke orang tua, ungu berarti sebuah pelukan hangat, pink berarti menunjukkan rasa sayang kepada kedua orang tua, merah berarti namaskara untuk orang tua, biru berarti sebuah hadiah kecil yang dibuat sendiri ketika ortu ultah, hitam berarti saya intim dan dekat sekali dengan kedua ortu sy, dan emas semua hal di atas tadi.

Menyenangkan bukan.
Semua hal adalah netral. Tergantung bagaimana kita memikirkannya.