News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - joemarselo

#1
Thanx No Pain No Gain, Thanx Upasaka,
penjelasan dari kamu bisa saya mengerti.
walau ada sedikit hal yang saya ingin sanggah, tapi nanti dulu, biar saya pahami dulu.

saya lebih tertarik untuk tahu pada bagian manusia saat mati.
saat manusia mati ... hmmm, saya perlu pakai bahasa yang gampang supaya saya bisa meng-ekspresikan dengan jelas.
saat manusia mati, detik itu  ... dut ... lalu napas habis dari jasmaninya.
lalu apa yang terjadi?
apakah urut-urutan tahapnya?

hingga akhirnya batin itu memperoleh kelahiran baru di jasmani yang baru.

thanx sebelumnya.

saya sangat antusias dengan penjelasan rekan2 , namun rasanya saya perlu absen dulu beberapa minggu, sebab ada tugas perjalanan.
jika sempat, saya akan buka dari sana. jika tidak, paling 2 or 3 minggu lagi saya baca.

salam ...
#2
Bro Change yang berbahagia ... dan rekan-rekan sekalian

Ini yang saya hargai dari kamu semua disini, karena straight-forward, tanpa berbelit-belit. Dengan terus terang, pembahasan menjadi sangat berkualitas, dan bukan political sight. Dan saya menghargai hal ini.
Demikian juga keterus-terangan membuat saya belajar untuk memahami. Memahami pendapat rekan diskusi, dan mencoba memahami pelan-pelan tentang Buddhism.

QuoteSalut, anda berani menjawabnya dan ini yang membuat saya tercengang. Saya cukup terkesan dengan anda. Karena jarang ada yang berani menjawabnya. Dan biasanya didiamkan saja dan dialihkan dan jika harus dijawab maka jawabannya adalah salah satu atau gabungan dari 6 butir yang diatas.

Karena jawaban ini memberikan kesan dan image bahwa KONSEP tuhan tersebut adalah sadis, kejam, tidak berperi kemanusiaan, menyalahkan kekuasaannya, dll serta tidak sesuai dengan konsep AJARAN KASIH. Karena pengertian Hakikat Kasih Yang Universal adalah tidak ada kebencian dan keserakahan yang menjadi asal muasal semua peristiwa tragedi kemanusiaan.

Saya coba merumuskan ulang, pemahaman yang mungkin bias mengenai penderitaan, atau kejahatan dan sejenisnya.

Manusia, sejak mula diciptakan telah diberi kehendak bebas. Singkatnya dan gampangnya bahwa kehendak bebas ini benar-benar bebas dan bisa dipergunakan semau-maunya oleh manusia. Artinya, dengan kehendak bebasnya, manusia bisa saja berkehendak apapun, dan berusaha menjalankannya.

Tuhan, adalah Pribadi yang Maha Kasih, yang telah memberi manusia tuntunan dan ajaran dalam memakai kehendak bebasnya dalam hidup manusia. Sejak jaman dahulu sekali, hingga sekarang, dan hingga nanti, dan seterusnya, Tuhan selalu memberikan ajaran-ajaran Kebenaran dan Keselamatan, lewat siapapun, dengan cara apapun dan sampai kapanpun. Sehingga dengan demikian manusia bisa selalu memperoleh pengajaran untuk bertanggung jawab dlm menggunakan kehendak bebasnya. Tuhan telah memberikan nabi-nabi, Y3sus Kr1stus, Kitab Suci, orang-orang benar, hati nurani dalam diri setiap manusia, dan Roh Kudus.
Tuhan juga mengasihi manusia dengan memberikan berkat yang berlimpah, dan Cuma-Cuma kepada manusia, seperti akal budi, pengalaman, pembelajaran, ketrampilan, fisik (jika ada), dsb dsb. Ada manusia yang mengolahnya hingga bertumbuh baik dan berkembang, ada pula yang membiarkannya.

Manusia perlu untuk tumbuh dan berkembang untuk dewasa secara rohani / spiritual. Dengan hidup dalam Kebenaran dan Keselamatan seperti ajaran Tuhan, manusia akan lama-lama ter-asah dan terbentuk untuk hidup berbuah, berbuah bagi diri sendiri, berbuah bagi sesama, dan bagi dunia. Artinya, manusia yang hidup dalam Tuhan, perlu untuk menjadi terang bagi sesama.
Lebih daripada itu, manusia juga bertanggung jawab terhadap manusia lainnya untuk selalu mewartakan Kebenaran dan Keselamatan. Manusia diminta oleh Tuhan untuk peduli dan "menjaga" sesamanya yang tersesat.

Selanjutnya, manusia itu ternyata tidak semuanya menggunakan kehendak bebasnya secara bertanggung jawab. Ada manusia yang terlah ter-racuni sedemikian hebatnya oleh ketamakan akan kekuasaan, harta, kebencian, percabulan, iri hati, dendam, permusuhan, dsb dsb. Hingga dalam hidupnya, manusia ini tidak mencerminkan kasih Tuhan, tidak mencerminkan Kebenaran dan tidak membawa Keselamatan.
Setiap tindakan pasti memiliki konsekuensi. Tindakan2 dari manusia2 yg tersesat ini pasti juga menimbulkan akibat bagi diri sendiri, dan juga sesama manusia lain. Akibat-akibat itu berarti penderitaan, kesusahan, kesedihan, dan sebagainya, yang menimpa manusia lain.
Manusia yang tersesat ini ada juga yang sudah bertumbuh dan berkembang sedemikian kuatnya, atau hebatnya, hingga mengakibatkan hal-hal yang besar pula bagi manusia lain.

Di dalam  Tuhan, semua manusia itu sederajat. Di dalam Tuhan semua manusia itu dikasihi oleh Nya.
Kita tidak bisa berpikir untuk menarik garis tengah, yang kiri diisi semua orang jahat, dikanan diisi semua orang baik. Lalu bagian kiri dienyahkan saja ... TIDAK BISA begitu.
Sebab Tuhan mengasihi manusia apa adanya. Manusia jahat dikasihi oleh Tuhan, sebab ia bisa BERTOBAT dan KEMBALI KE JALAN TUHAN. Manusia baik dikasihi Tuhan, agar ia berkarya dalam hidupnya dibumi mewartakan Kebenaran dan Keselamatan, dsb.

Bagian Tuhan, Tuhan telah menetapkan semuanya dalam hukum-hukum-Nya. Hukum Alam, hukum manusia di dunia, dan segala keilmuan yang berlangsung di dunia ini.
Manusia tidak bisa selalu meminta intervensi Tuhan dalam urusan manusia di bumi. Sebab manusia perlu bertumbuh untuk menjadi dewasa dalam rohani

Justru disitulah peran manusia dalam kebersamaan-nya untuk saling menjaga, saling memperhatikan, dan berjalan bersama-sama saling menguatkan dalam Jalan Tuhan, jalan Kebenaran dan jalan Keselamatan.

. . . . . .

Wah ... kepanjangan nih ... tp gpp lah, toh kita tidak terburu-turu, dan santai-santai aja.

Saya setuju dan sepenuhnya sependapat dengan poin yg bro Change tulis:
QuoteKarena pengertian Hakikat Kasih Yang Universal adalah tidak ada kebencian dan keserakahan yang menjadi asal muasal semua peristiwa tragedi kemanusiaan.
QuoteIntinya adalah bahwa ajaran tersebut HARUS memberikan MANFAAT untuk diri sendiri dan orang lain.

Sebenarnya saya ingin menutup thread ini, karena sudah cukup panjang. Apalagi, saya perlu cuti beberapa minggu untuk perjalanan tugas.

Anyway, I thank you all for this exciting, amazing, and interesting experience to share ideas in this forum. You are all great !

Salam ...
#3
saya sudah baca post di link tsb, tapi karena saya tidak punya background yang cukup, saya masih belum sepenuhnya bisa menangkap maksudnya.
untung bro Upasaka memberi re-write, and kelihatannya saya lebih mengerti penjelasan ini.

pertanyaan saya:

Dalam pandangan Buddhisme, manusia hanya terdiri dari fisik jasmani dan batin; tidak ada roh / jiwa.
::: OK, disebut 'batin'. paling tidak 'batin' ini adalah aspek non-materi dari manusia. begitu ya?

Fisik jasmani dan batin ini dapat diurai lagi menjadi beberapa bagian lagi.
::: ini maksudnya (?) :
Sang Buddha mengajarkan bahwa apa yang kita anggap sesuatu yang kekal di dalam diri kita hanyalah kombinasi fenomena fisik dan batin (Pancakkhandha), yang terdiri atas:

  • fenomena jasmani/ materi (rupakkhandha),
  • fenomena perasaan (vedana-kkhandha),
  • fenomena pencerapan (sannakkhandha),
  • fenomena bentuk-bentuk pikiran (sankharakkhandha) dan
  • fenomena kesadaran (vinnanakkhandha).
*** sesuai posting di: dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12696.msg207066.html#msg207066

Fisik jasmani dan batin ini saling bekerja-sama membentuk satu fenomena bernama manusia.
Dalam kenyataannya, fisik jasmani mengalami perubahan (pembentukan, kelangsungan, pelapukan) yang konstan. Namun perubahan ini bersifat cepat sehingga kita melihat fisik jasmani ini tetap (utuh).

::: apakah arti sesungguhnya badan kita ini mengalami proses terbentuk-berlangsung-lapuk dengan sangat cepat? seberapa cepatkah 'sangat cepat' itu? apakah seperti 0.1 detik terjadi beberapa kali?

Demikian pula batin mengalami perubahan (pembentukan, kelangsungan, pelapukan). Karena perubahan yang terjadi ini sangat cepat, kita melihat bahwa fisik jasmani dan batin ini sebagai satu kesatuan yang seolah tak terpisahkan.
::: pertanyaan yg sama spt diatas, seberapa cepatkah 'sangat cepat' itu?

Bukti bahwa fisik jasmani mengalami perubahan adalah proses dari muda, sakit, bahkan menjadi tua. Sedangkan bukti bahwa batin mengalami perubahan misalnya muncul sebuah ide, berlangsungnya konsep dalam ide, dan tenggelamnya ide yang satu dan ditandai dengan munculnya ide yang lain.
::: sebab, masa dari bayi mjd anak itu bukan 'sangat cepat' , malah lama. dengan hitungan tahun. remaja menjadi dewasa, anggaplah kira2 5 - 10 tahun. dst.
ini tidak sinkron dengan penjelasan paragraf diatas, yg menyatakan perubahan jasmani & batin yang sangat cepat.

Selama seseorang masih diliputi avijja (ketidak-tahuan), maka ia akan menggenggam tanha (nafsu-keinginan) dan upadana (kemelekatan).
::: setuju. nothing else, but just agree

Karena belum mencabut avija, seseorang masih akan terseret dalam siklus kelahiran kembali (rebirth).
::: Apakah 'avija' dalam interpretasi Indonesia-nya?

Dalam kehidupan seseorang, sebenarnya kita melihat bahwa fisik jasmani hidup-mati berkali-kali dalam waktu yang sangat cepat. Batin seseorang juga timbul-tenggelam dalam waktu yang cepat. Karena berlangsung sangat cepat, maka seolah terlihat bahwa seseorang hidup secara konstan. Padahal kenyataan yang terjadi adalah hidup-mati-hidup kembali berulang kali...

Ketika fisik jasmani masih kondusif (masih sehat, organ masih utuh, titik vital masih terawat), maka fisik jasmani masih bisa bekerja sama dengan batin. Oleh karena itu meski "sudah mati berulang kali", seseorang masih hidup dengan fisik jasmani itu. Ketika fisik jasmani sudah rusak, maka batin yang masih diliputi avijja akan bekerja sama dengan fisik jasmani yang baru.

Karena fisik jasmani yang lama sudah tidak kondusif, makan kesadaran (batin) yang timbul-tenggelam pun tidak bisa bertahan di sana. Seketika fenomena batin (kesadaran) tenggelam, maka di saat itu pula muncullah fenomena batin berikutnya (kesadaran) di fisik jasmani yang baru. Fisik jasmani yang baru ini, ketika berpadu dengan batin; maka disebut sebagai makhluk.

Jadi dalam pandangan Buddhisme, kehidupan ini adalah satu siklus yang terdiri dari muncul-berlangsung-lenyap. Fenomena ini menandakan bahwa hidup adalah tidak kekal, tidak memuaskan, dan tanpa substansi inti. Siklus ini akan terus berlangsung selama masih ada "bahan bakar" yang menyebabkan berlanjutnya kelahiran kembali. Ketika penyebab dari siklus ini dihentikan, maka dengan sendiri siklus ini tidak akan berlangsung lagi.

:::
lanjutannya, menyusul. saya masih mencerna pelan2.

terima kasih semua ...
salam ...
#4
bro Change:
saya bingung dengan respons kamu.

kamu melampirkan definisi 'rencana', saya melihat tulisan saya tidak salah tentang hal yang disebut 'rencana'. tulisan kamu juga tidak salah mengenai 'rencana'. lalu apa masalahnya disini?

apakah bagi kamu term 'rencana' itu harus FUTURE?
bagaimana menjelaskan bahwa hari ini saya baru tahu kalau 1 bulan lalu ternyata X punya rencana beli rumah. soalnya sejak bulan lalu saya sering liat dia telpon2 agen, dia sibuk ke bank, eh tau-tau kemarin dia pindah ke rumah baru.
menurut Change, apa ada kesalahan penggunaan kata 'rencana' diatas?

yang saya bisa tangkap adalah: jika seseorang X mengatakan sebuah peristiwa dipahami sebagai rencana si A, INI OTOMATIS HARUS BERARTI orang X itu mengetahui jalan pikiran si A.
apakah benar begini maksud atau jalan pikiran bro Change?

terakhir, peristiwa tragedi kemanusiaan; saya percaya ada bagian Rencana Tuhan disitu. Entah seberapa besar, entah seberapa kecil.

bagi saya, sebenarnya ini hanya bagian sepele, mengenai 'rencana'. entah apa yang salah, mengapa bisa jadi panjang banget yah ...

but anyway ... thanx all. thanx Change.
#5
wuihh, tadi saya muter-muter cari2 thread ini. sudah lupa ada dimana. cuma seingat saya, saya belum memberi jawaban atas pertanyaan bro fabian yg mengenai perumpamaan lubang jarum dan onta.

perumpamaan begini memang tidak gampang dimengerti, karena terkait dengan hermeneutik dan sosiologi budaya yahudi pada masa itu.
sama lah seperti orang inggris suka bilang 'see you later alligator'. atau orang jawa bilang 'alon-alon asal kelakon' (pelan-pelan yang penting dijalani).
dalam situasi jaman itu, ada peribahasa yahudi yang lazim dipakai, yang diterjemahkan dalam bahasa inggrisnya adalah:
"A needle's eye is not too narrow for two friends, nor is the world wide enough for two enemies."
peribahasa lazim lainnya adalah "a man did not even in his dreams see an elephant pass through the eye of a needle".

maka terminologi yang Ye5us pakai adalah "It is easier for a camel to pass through the eye of a needle, than for a rich man to enter into the kingdom of heaven."
subtitusi onta (camel) instead of gajah (elephant) was because the proverb was from the Babylonian Talmud, and in Babylon the elephant was common, while in Palestine it was unknown.

saya kira samalah orang-orang kuno punya slank-slank yang dipakai di jamannya, siapapun itu dan dimanapun itu.

demikian yang saya pelajari ...
#6
rekan-rekan yang berbahagia,

saya punya pertanyaan mengenai Rebirth.

saat manusia meninggal, yang jasadnya dikubur dan hancur. tapi ada yang tertinggal, yang kalau orang awam sebut roh/jiwa.
Apakah dalam Buddhism 'roh'/'jiwa' tersebut dinamai?

saat sejak orang meninggal, hingga terlahir kembali, apakah tahap-tahapnya?
1. meninggal - dikubur.
2. ... ?
3. ... ?
. . .
x. rebirth

salam ...
#7
salam bagi rekan-rekan semua ...

thanx a lot for the response, and I appreciate all time and effort poured in feeding back my posts. I appreciate you all here.

dhanuttono :
Quotegini bro, bro memiliki rasa ketertarikan dengan seorang wanita, apakah bro jg mengharapkan orang lain untuk memiliki rasa ketertarikan dengan wanita yang sama ?
saya sulit mengerti analogi ini, sebab Tuhan hanya ada 1 dan tidak bisa dipilih. seperti halnya kita hidup di bumi, sudah terlanjur berada dibumi, dan tidak bisa memilih. but anyway, it's just analogy.

Quotejadi ketika bro joe mengatakan modalitas dari kehidupan bersumber pada si tuhan dengan konsep bahwa "Tuhan adalah Pemilik kehidupan, dan Tuhan bisa memberi dan mengambil hidup, dengan cara bagimanapun" maka bro joe salah kaprah.
aa'tono mempunyai kepercayaan sendiri, bahwa kehidupan ini adalah proses yang berkelanjutan tanpa ada yg memiliki, kehidupan seseorang adalah suatu kemerdekaan atas hidup nya sendiri. jika anda berbicara kepemilikan, aa dengan sopan akan mengatakan bahwa yg lebih berhak memiliki hidup aa adalah orang tua aa, kenapa ? karena mereka lah yg melahirkan dan membersarkan aa, mereka lah yg harus aa sanjung, bukan tuhan.          jika anda masih mempunyai konsep bahwa tuhan adalah pemilik kehidupan sehingga pembunuhan yg terjadi terserah dari pemilik kehidupan, itu ibarat seorang pembuat boneka puppet yg menciptakan boneka, kemudian ia mainkan peran dari setiap boneka puppet, jika ia merencanakan kematian bagi boneka puppet tersebut maka ia berhak dan layak untuk melakukan nya... maka kehidupan manusia sama sekali tidak ada arti nya, hanya boneka yg pasrah dan tidak berguna...
aa memandang kehidupan manusia sangat...sangat berarti dan bermanfaat, manusia memegang hak penuh atas hidup nya... anda memandang sebaliknya, kepasrahan kepada si pembuat boneka puppet adalah bentuk kepatuhan karena telah diciptakan, sayang aa dan umat buddhist disini tidak memiliki pandangan demikian...
bro tono, poin yang bagus! saya bisa melihat kebenarannya. tapi ini adalah persepsi, dan bukan makna yang sebenarnya dari penyelengaraan kehidupan.
Dalam manusia, ada kehendak bebas. Manusia boleh dan bisa mengisi hidupnya semau-maunya sendiri, seturut kehendak manusia yang bebas itu (the free will). Sebagai manusia juga, kita bisa melihat pengaruh dan akibat tindakan kita, baik bagi diri sendiri, bagi orang lain, bagi lingkungan, bahkan lebih besar lagi bagi dunia. Manusia yang memiliki kasih pasti akan peduli akan akibat2 ini, dan ingin dan selalu berusaha agar akibat2 dari tindakannya hanyalah yang berbuah positif.
Lebih dari pada itu, manusia di bumi perlu memaknai kehidupannya. Manusia bisa mengambil inspirasi Tuhan dalam menentukan karya atau misi yang dipilihnya selama kehidupannya di dunia. Dalam penentuan karyanya ini, manusia memahaminya sebagai tugas perutusan, atau misi spiritualnya, sewaktu masih hidup di dunia. Sebab dengan menunaikan tugas perutusan di dunia, adalah persiapan spiritual baginya untuk kehidupan kekal di surga, setelah kematiannya.
Motivasi manusia itu bermacam-macam, tergantung bagaimana manusia ingin member arti bagi kehidupannya. Bagi para orang kudus yang diakui oleh Grj Kath0lik, ada yang membaktikan dirinya untuk melayani orang sakit, spt sakit kusta, lepra, dsb; untuk melayani orang-orang terlantar dan teraniaya, seperti korban perang, kaum pengungsi, dsb ; ada yang membaktikan diri untuk pendidikan, pengobatan/medical, pelatihan, dsb; ada juga yang membaktikan diri sebagai pendoa, pertapa, dsb; ada yang membaktikan diri untuk misi2 kemanusiaan di tempat terpencil, yang jauh dari peradaban ; dan lain sebagainya.
Tidak pula mutlak harus seperti contoh2 diatas, sebab manusia itu berbeda-beda. Besar kecilnya peran manusia dalam kehidupan adalah semangat manusia untuk menjadi terang bagi dunia, menjadi garam bagi dunia, dan menjadi gambaran Allah (Tuhan) yang nyata bagi sesama.

Quotebro joe yang terkasih didalam buddha... aa pengen tau gimana seh bentuk roh itu?
Bro tono, ah ... saya rasa kamu tidak serius nanya "roh" ini. Bukankah dlm Buddhism juga dikenal roh/jiwa? Unsur dari manusia yang tidak terdiri materi.
Saya rasa sama lah, manusia hidup punya badan. Setelah meninggal manusia mati, tapi hanya badannya kan? Masih ada yang tertinggal, apakah itu? Ya Jiwa / Roh.

"   Kata "roh" menunjuk pada aspek non-materi dari manusia. Manusia memiliki roh, namun kita bukan roh. Roh adalah elemen dalam diri manusia yang memungkinkan dia memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Setiap kali kata "roh" dipergunakan, biasanya kata itu merujuk pada bagian non-materi dari manusia, termasuk jiwanya.

Kata "jiwa" merujuk bukan saja pada bagian non-materi dari manusia, namun juga bagian materi. Berbeda dengan manusia memiliki "roh," manusia adalah jiwa. Arti kata "jiwa" yang paling mendasar adalah "hidup." Namun demikian, dalam Alkitab, kata tsb bukan hanya berarti "hidup" namun juga memiliki pengertian-pengertian lain. Salah satunya adalah keinginan manusia untuk berbuat dosa. Pada dasarnya manusia adalah jahat dan jiwanya telah dikotori. Hidup berakhir pada saat kematian fisik.

"Jiwa" dan "roh" adalah pusat dari banyak pengalaman rohani dan emosional. Setiap kali kata "roh" dipergunakan, kata tsb dapat menunjuk pada pribadi orang itu secara keseluruhan, hidup maupun setelah kematian.

"Jiwa" dan "roh" adalah sama dalam hal penggunaaannya dalam kehidupan rohani orang percaya. Perbedaannya adalah dalam hal acuannya. "Jiwa" adalah pandangan manusia secara horizontal terhadap dunia. "Roh" adalah pandangan manusia secara vertikal dengan Tuhan. Adalah penting untuk memahami bahwa keduanya merujuk pada bagian non-materi dari manusia, namun hanya "roh" yang menunjuk pada kehidupan manusia dengan Tuhan. "Jiwa" menunjuk pada kehidupan manusia dalam dunia, baik secara materi maupun non-materi.  "
Source: http://www.gotquestions.org/Indonesia/perbedaan-jiwa-roh.html

Quoteanda mengatakan  "Saya tidak tahu apa rencaya Tuhan yang sedang dan akan terjadi" maka tentunya anda jangan bermain-main dengan kalimat "rencana tuhan", karena anda barusan mengatakan anda tidak mengetahui nya... bro joe harus konsisten dalam hal ini, padahal sebelumnya bro joe begitu pandai menyatakan bahwa ini adalah rencana tuhan, oh itu bukan rencana tuhan... seorang bill gate aja konsisten untuk mengeluarkan windows 7... 
Saya gabung dibawah, dengan respon untuk bro change, sebab subjek nya sama.

Quotelah itu, jangan terlalu banyak main2 dengan ilmu tafsir dan tebak menebak kehidupan dengan pemikiran sendiri dan alkitab. klo anda menulis ayat2 alkitab panjang2 itu perlu dan penting, maka anda harus membuka mata lebar2 untuk mengulas alkitab secara total...
klo aa tulis ayat2 alkitab, maka akan keliatan kebobrokan alkitab loh... jd intinya, jangan melihat alkitab dari sisi baik nya, tapi masih banyak sisi buruk nya, aa ga suruh bro joe tuk pelajari, tp pahami dan akui keberadaan ayat2 itu... itu sebab nya aa skip tulisan ayat2 alkitab bro joe, bagi aa ga ada artinya pengulasan seperti itu... maaf.
saya tahu semua ayat yang ada di Kitab Suci saya, sebab untungnya, Kitab Suci Kath0lik lebih sedikit daripada kitab agama timur.
Dan saya tahu bahwa tidak ada satu hal-pun dalam Kitab Suci Kath0lik yang mengajarkan kebobrokan.
Tentang tafsir, tepatnya bukan tafsir, tapi adalah Pengajaran dari Gereja Kath0lik. Sehingga saya tidak menebak2 apa arti sebuah ayat, namun umat Kath0lik sudah memiliki ajaran dari Magisterium tentang memahami ajaran dalam Kitab Suci.
OK lah, just quick facts, dan saya tidak ingin thread ini diperlebar dengan diskusi /debat Kitab Suci. Namun jika ada yang punya pertanyaan kepada saya ttg Kitab Suci Kath0lik, di thread lain saja.

CHANGE :
QuoteBro Joe,   Ini hanya diskusi santai. 
Setuju. Santai aja. Jangan ada emosi, jangan ada prasangka negative. Jika saya tidak mengerti jawaban atas pertanyaan rekan-rekan disini, saya akan bilang "saya belum tahu" dan saya akan cari dan pelajari dan renungi dll.

QuoteSemakin anda menjawab, semakin menyakinkan saya bahwa anda mengetahui "peristiwa" ( rencana yang TELAH terealisasi ), SEDANG dan AKAN terjadi.     Kita tidak perlu ber filsafat, yang perlu dilakukan adalah telaah ( analisa ) mendalam terhadap tulisan - tulisan anda sendiri.       Dengan dimulai yang sangat sederhana.       Dimulai dengan "Itulah Rencana Tuhan", dan anda memberi huruf besar pada awal setiap kata. Berarti anda sangat yakin memang demikian adanya.     Dalam komunikasi, sering perkataan "rencana" digunakan, misalnya contoh komunikasi yang menyakinkan:
Andi : Wahhh, tadi  A berhasil membuatnya, dan "PERISTIWA" tersebut sungguh mengagetkan dan membuat kita sungguh tercengang dan terkejut.
Joe ( hanya tersenyum simpul dan enteng menjawah ) : Ohhhh, PERISTIWA itu ( Rencana yang TELAH terealisasi ). Biasa saja lahh. Itulah Rencana A ( Konsep rencana Yang telah anda ketahui).

Jadi kesimpulan komunikasi pendek ini adalah :
1.   Joe telah mengetahui peristiwa ini akan terjadi. Karena telah mengetahui rencana tersebut pada masa lalu. Karena memberikan jawaban " Itulah Rencana A " pada saat ini.
2.   Rencana masa lalu akan terjadi, dan telah diketahui saat ini sebagai peristiwa pada saat terjadi.
3.   Berarti Joe mengetahui rencana tersebut sebelum peristiwa tersebut terjadi karena telah kenal ( dibaca : berkomunikasi ) dengan A. Hanya menunggu jam tayang saja.
4.   Berarti rangkaian rencana telah diketahui secara akurat oleh Joe. Karena masa lalu ( telah ) terus bergerak ( sedang ) menjadi masa depan ( akan ) merupakan kesatuan dari suatu PERISTIWA. 
5.   Sehingga menjawab "Itulah Rencana Tuhan" menandakan dan menyakinkan bahwa Joe lebih hebat dan superior dari "Konsep Tuhan", karena mampu membaca apa yang sedang direncanakanNYA. Hebat, hebat dan hebat.
Wahduh ... apa saya salah tulis ya? Sehingga menimbulkan pemahaman seperti ini. Tapi sebenarnya bukan begini yang saya maksudkan.

Ber-rencana, memiliki rencana, membuat rencana, adalah hal yang wajar dan lumrah, dan sangat umum bagi manusia. Bahkan banyak hal yang tanpa disadari bahwa ini adalah rencana, dan tinggal terjadi begitu saja. Jadi seperti rutinitas atau regularitas tanpa rencana yang hanya berupa kejadian saja.

Tapi pasti, manusia hidup dengan rencana. Sesederhana apapun. Bahkan begitu pagi bangun, buka mata, pasti sudah mikir, contohnya 'bangun' ... minum dulu ... mau pipis ... mau pup ... oh hari ini minggu ... libur ... nyantai dulu ah, bikin moccachino.
Atau juga rencana yang lebih panjang, misal mau beli handphone, saya punya Bold 9700, udah kadung beli nih, tapi jelek, pingin HTC HD aja ah ... ok ... kumpulin uang dulu bbrp bulan jadi saya sisihin, trus nanti bln X baru bisa beli.
Atau rencana yang lebih panjang dan lebih besar lagi, tiap hari saya blajar X, sampai ngerti banget, lalu tahun depan saya ikut exam, dan dapat sertifikasi. Atau sejak tahun ini saya mau alokasikan X rupiah untuk asuransi, shg nanti anak sudah besar, uangnya sudah ada.

Lalu ada orang lain yang misalnya lihat henpon saya ganti, dia komentar 'ooo ... ganti henpon nih? Yg lama kemana?' at least , itu adalah ekspresi seseorang menyadari sesuatu.

OK, bagi umat nasrani, adalah ekspresi umum untuk mengatakan 'puji Tuhan', 'berserah pada Tuhan', 'percayakan pada Tuhan' semacam itu. Atau juga saat hal yang baik telah terjadi, adalah ekspresi umum untuk berkata 'memang Tuhan baik', 'ini rencana Tuhan dalam hidupku', 'rencana Tuhan telah terjadi', dan seterusnya.

Kita percaya bahwa jika manusia saja bisa berencana sesederhana dan sekompleks itu, apalagi TUhan. We just take it that God always make a plan. Kita yakini bahwa Rencana Tuhan sedang bekerja dalam hidup saya. Dan seterusnya dan seterusnya.

Selanjutnya, berdasar Kitab Suci. Jika dalam Kitab Suci dikatakan bahwa ini adalan rencana Tuhan, ya brarti bagi saya itu adalah ajaran bahwa demikianlah rencana Tuhan.

Tapi yang pasti, BUKAN berarti jika saya berkata Itulah Rencana Tuhan, pada pertanyaan spesifik 'Mengapa Ye5us baru muncul 2000 th y.l.?' – sebab dalam Kitab Suci memang telah dijelaskan bagaimana rencana itu telah disusun oleh Allah Bapa. Juga ada beberapa kejadian2 lain, yang memang dijelaskan bahwa Allah telah berencana agar hal itu terjadi.

QuoteUntuk menyakinkan lagi, maka saya ingin bertanya mengenai "PERISTIWA" ( rencana yang TELAH terealisasi ) TRAGEDI KEMANUSIAN didunia ini berdasarkan fakta yang tercatat dalam sejarah.
Kematian besar-besaran dalam abad ke 20 :
1. ... 32 *cut*
Apakah anda juga akan membuat saya dan rekan-rekan tercengang dan terkejut dengan jawaban anda atas peristiwa tragedi kemanusiaan dengan mengatakan bahwa " Itulah Rencana Tuhan" ( dibaca : konsep anda sendiri ) yang penuh dengan misteri ?
Saya harap anda paham " analisa " ini. Karena saya melihat cara anda posting telah menunjukkan anda menpunyai kemampuan yang hebat untuk me-RENCANA-kan postingan anda. Karena anda telah mengetahui apa yang saya dan rekan-rekan RENCANA-kan.
Setelah penjelasan saya diatas, saya harap cukup meluruskan pandangan mengenai 'rencana' ini, sehingga poin mengenai 'apakah saya tahu rencana Tuhan' sudah jelas jawabannya. Saya TIDAK TAHU Tuhan berencana apa, sekarang dan nanti.

Untuk kejadian2 tragedi kemanusiaan yang didaftar diatas, ya jelas lah manusia tidak tahu apa rencana Tuhan.

Apa mau diteruskan dengan pertanyaan 'Jika Tuhan itu ADA, Mengapa itu semua terjadi?' ...
#8
Quotedhanuttono :  bro joe yang terkasih didalam buddha, dari dulu ada pertanyaan simple yg belum terjawab sampai hari ini, bahkan dulu aa jg pernah menanyakan kepada evangelish, namun belum mendapatkan jawaban yg pas tentang "rencana tuhan"
pertanyaan nya gini : dari mana bro joe dan rekan2 nasrani lain nya tau secara pasti ini loh rencana tuhan, itu bukan rencana ?? apakah tuhan menyampaikan nya ke anda dan rekan2 nasrani lainnya ??
yang buat aa takjub, apa yang tuhan pikirkan dan rencanakan dalam benaknya, sudah dapat anda dan rekan2 nasrani ketahui sebelum tuhan menyatakan terlebih dahulu... apakah anda dan rekan2 nasrani adalah tuhan itu sendiri atau kalian menerka-nerka seakan benar itu adalah rencana tuhan... hal terseimple, apa yang saudara/orang tua anda rencanakan saja, anda tidak mengetahui nya, namun anda bisa mengetahui rencana-rencana dan kehendak-kehendak tuhan anda... hebat...
jika anda mengatakan cacat dan normal itu adalah tidak penting, maka kenapa tuhan mau menciptakan manusia cacat/miskin (menderita) ? tolong dibantu jawab dulu bro...

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
QuoteCHANGE : Secara sederhana, saya hanya melihat jawaban anda atas pertanyaan bro willian, kemudian saya memberi penilaian berdasarkan yang di bold merah. Coba anda simak dan pahami secara mendalam tulisan anda sendiri.
Misalnya yang sederhana :
Cacat, bagi manusia = buruk, sial, (apes amat). Tapi bagi Tuhan, fisik tidak penting, manusianya tetap bagi Tuhan adalah baik, berharga, dikasihi...
Pertanyaannya adalah bagaimana anda bisa mengetahui apa yang direncanakan, karena anda memberi penekanan "fisik tidak penting".
Tentu pertanyaan saya adalah "Kokkkk anda tahu" ?
Sehingga saya bertanya "benarkan anda tahu RENCANA "Tuhan yang telah, sedang dan akan terjadi".
atau mungkin pertanyaan yang realistis apakah " Konsep Tuhan" sedang dalam perencanaan anda ?

Salam aa'tono dan CHANGE ...

untuk pertanyaan mu yg masalah cacat fisik dsb; just keep it simple, pada saat mati fisik kita tinggal dibumi. Jiwa kita yang melanjutkan perjalanan. Sesederhana itu kok. Tidak perlu filsafat dalam-dalam.
Maka artinya, materi - tidak penting. Kegantengan/kecantikan - tidak penting. hal-hal duniawi - tidak penting. Spiritualitas-lah yang penting karena itu melekat pada jiwa dan ikut 'lanjut' setelah manusia mati.
Ah ini sama lah, di ajaran manapun juga begitu.

Saya tidak tahu apa rencaya Tuhan yang sedang dan akan terjadi. Saya mempelajari rencana Tuhan yang TELAH terjadi dari Kitab Suci.

Contoh ya, just a story    jika Steve Balmer ngomong, Office 2010 akan release sekitar akhir tahun 2010. Lalu Bill Gates ngomong, Office 2010 akan rilis awal 2011. Lalu Microsoft Office Product Manager meng-announce, Microsoft Office 2010 akan manjadi RC pada December 2010 dan RTM di Januari 2011. apakah kita sbg audience paham akan hal ini? ada yang paham ada yg tidak!
apakah ini penting bagi semua orang? ada yang merasa penting ada yg tidak!
lalu misal sekarang adalah tahun 2011 bulan Maret, dan seseorang sedang di dalam toko komputer dan melihat ada dvd yg berjudul 'Microsoft Office 2010 - Professional Edition, RTM build 7.01.01.00' apakah orang itu percaya kalo itu adalah yang dimaksud dengan announcement2 Steve Balmer, Bill Gates dan MSOP Manager di waktu sebelumnya? ada yang gak peduli, ada yg mikir 'oh! ini dia!', ada yg tidak percaya juga!

Rencana Tuhan, itu disampaikan dalam bentuk Wahyu Umum dan Wahyu Khusus.
Wahyu umum dan wahyu khusus adalah dua cara yang Allah gunakan untuk mengungkapkan diri-Nya kepada manusia. Wahyu umum menunjuk pada kebenaran-kebenaran umum tentang Allah yang dapat diketahui melalui alam. Wahyu khusus merujuk pada kebenaran yang lebih spesifik tentang Allah yang dapat diketahui melalui cara supranatural.

Contoh wahyu umum: Mazmur 19:2-5 menyatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
Menurut ayat-ayat ini keberadaan dan kuasa Allah dapat dilihat dengan jelas melalui mengamati alam semesta. Keteraturan, kerumitan, dan keajaiban ciptaan berbicara mengenai Pencipta yang berkuasa dan mulia.
Roma 1:20, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."       Sama dengan Mazmur 19, Roma 1:20 mengajarkan bahwa kuasa kekal dan natur keillahian Allah dapat "dilihat dengan jelas" dan "dimengerti" dari apa yang diciptakan-Nya, dan tidak ada alasan bagi manusia untuk menolak fakta ini. Dengan mengingat ayat-ayat ini, mungkin definisi kerja untuk wahyu umum adalah, "penyataan Allah kepada semua orang, di segala zaman, dan di semua tempat, yang menyatakan bahwa Allah ada dan bahwa Dia berakal budi, berkuasa dan transenden."

Wahyu khusus adalah bagaimana Allah memilih untuk menyatakan diri-Nya melalui cara-cara ajaib. Wahyu khusus mencakup penampakan fisik Allah, mimpi, penglihatan-penglihatan, Firman Allah yang tertulis, dan yang paling penting – Yesus Kristus. Alkitab mencatat Allah berkali-kali menampakkan diri dalam wujud fisik. Kedua, Alkitab mencatat Allah berbicara kepada manusia melalui mimpi dan penglihatan-penglihatan.
Yang paling penting dalam pengungkapan diri Allah adalah Firman-Nya, Alkitab, yang juga adalah wujud dari wahyu khusus. Allah secara ajaib menuntun para penulis alkitab untuk mencatat berita-Nya secara tepat sambil tetap mempertahankan gaya dan kepribadian dari para manusia penulisnya.
Bentuk paling utama dari wahyu khusus adalah Pribadi Yesus Kristus. Allah menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14). Ibrani 1:1-3 memberi ringkasan yang paling bagus, "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, ... Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah." Allah telah menjadi manusia, dalam Pribadi Yesus Kristus, untuk menjadi sama dengan kita, menjadi teladan kita, mengajar kita, mengungkapkan diri-Nya kepada kita, dan yang paling penting, untuk menyediakan keselamatan kepada kita dengan merendahkan diri-Nya mati di salib (Filipi 2:6-8). Yesus Kristus adalah "wahyu khusus" Allah yang paling utama.
***excerpted from http://www.gotquestions.org/indonesia/wahyu-umum-khusus.html

Sehingga selepas dari yang tercantum di Kitab Suci, tidak ada wahyu umum dan wahyu khusus lagi dari Allah, seperti yang diajarkan Gereja K4tholik. Tapi mungkin masih ada wahyu pribadi, yang tidak mengikat untuk diimani.

demikian penjelasan dari saya.

salam ...
#9
Quote from: dhanuttono on 07 June 2010, 01:16:27 PM
bro joe yg baik dan setia pada tuhan nya... mengapa tuhan menciptakan manusia dan meminta manusia tunduk pada nya serta patuh pada keinginan nya, jika tidak makan ancaman dan hukuman sangsi nya... ??

analogi yg bro joe sampaikan bahwa "Jika Tuhan menyuruh A untuk membunuh B. Si A harus taat, dan melaksanakannya, membunuh B. " berarti tuhan itu kejam dan sadis serta tentunya perbuatan jahat di dunia ini didalangi oleh tuhan, termasuk didalam nya adalah pembunuhan... betul ?

dan dari 10 perintah allah dikatakan dilarang membunuh, tapi kenapa si tuhan bs memerintahkan pembunuhan, walau anda katakan ia adalah pemilik kehidupan. kontradiksi nya, dia (tuhan) melarang tapi dia (tuhan) juga yg memerintahkan tuk membunuh... ??

seorang guru yg baik dan bijak, melarang murid nya untuk tidak datang terlambat ke sekolah, namun si guru juga harus memberikan contoh yg baik juga dengan tidak datang terlambat untuk mengajar disekolah, betul ? bagaimana mungkin seorang guru melarang murid nya untuk tidak datang terlambat kesekolah sementara si guru nya sendiri selalu datang terlambat, walau guru tersebut adalah pemilik sekolahan itu... apakah pantas dan bs dimaklumi ??

bro, bagi aa manusia tetap lah manusia, kehidupan tetap saja kehidupan, tanpa ada alasan yg dapat merubah kenyataan itu bahkan seorang tuhan tidak berhak "membunuh". analogi aa begini, seorang macan bengis dan jahat saja tidak akan memakan dan membunuh anak nya sendiri, tapi tuhan bisa !

berarti kesimpulan menggunakan "flowchart" adalah tuhan lebih bengis dan jahat dari seorang macan, betul bro ? maaf, itu analogi dari logika aa yg sederhana bro...

dari mana bro joe bisa membedakan oh pembunuhan ini adalah kehendak dari manusia bukan dari kehendak tuhan ? jika seorang penjahat membunuh anggota keluarga bro joe sekeluarga waktu kerusuhan mei 1998, kehendak siapa kah itu ?

jika bro joe mengatakan itu adalah kehendak manusia penjahat itu... maka tentunya itu bertolak belakang lagi dengan pernyataan "tuhan pemilik kehidupan", jika tuhan adalah pemilik kehidupan dan manusia melakukan pembunuhan karena kehendak dia sendiri, maka seharusnya manusia yg menjadi korban pembunuhan tidak boleh mati, kenapa ? karena tuhan tidak mengkehendaki nya, tapi jika korban pembunuhan itu mati maka bisa disimpulkan menggunakan "flowchart" bahwa tuhan merestui kehendak manusia penjahat itu... betul ?

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

bro aa'tono yang berbahagia ...

jika kita membicarakan modalitas dari sebuah subjek, maka seharusnya sudah jelas, bahwa Tuhan adalah Pemilik kehidupan, dan Tuhan bisa memberi dan mengambil hidup, dengan cara bagimanapun. Habis perkara.

tapi jika lalu kita membicarakan validitas dari subjek ini, maka kita harus punya pijakan yang sama. kalau pijakan kita tidak sama, kita tidak akan bisa pernah ketemu. dan terakhirnya hanya agree to disagree.

Dalam hal validitas, sebuah subjek, kita hanya berkelana dalam pemahaman, dan cara pandang. Sebab bagaimanapun baiknya seseorang menjelaskan, the skeptics are always refuse to accept, correct?

kembali, apakah pijakan itu?
Pertama kita melihat sebagai Tuhan atau sebagai manusia.

Sebagai manusia;  ... sepanjang hidup kita, kita terlahir diberi kehidupan. Mengapa kita menuntut jika diambil? kita diberi pekerjaan, penghasilan, dan berbagai kebaikan, kenapa kita menuntut jika diambil? kita adalah ciptaan, dimanakah kebenarannya sebuah ciptaan menuntut penciptanya?
Jika Tuhan memberi saya hidup, apakah saya sebelum diberi hidup? Lalu setelah saya memperoleh hidup, Tuhan ingin ambil, apakah hak saya untuk menuntut Tuhan karena mengambil kehidupan?
bagaimanapun dan apapun caranya.

Sebagai Tuhan; ... karena Tuhan tahu bahwa membunuh, melawan or.tu, sirik/iri/dengki, dll itu menyebabkan kehancuran dunia, maka Tuhan larang manusia untuk berlaku seperti itu. Jika ada yang melanggar, ya ada sanksinya. Tapi mengapa kamu mempermasalahkan sanksi dari Tuhan itu, bukankan kesadaran bahwa menghindari larangannya saja adalah kebaikan buat manusia. Kamu/saya melanggar itu, berarti kamu/saya menyebabkan derita bagi manusia lain. Lha kalau manusia lain itu orang yang baik, apa tidak berarti kamu/saya menyusahkan orang yg sudah baik? Apakah Tuhan akan diam saja melihat orang baik dianiaya oleh kamu/saya? apa pantas kalo kamu/saya mendapat hukuman/sanksi dari TUhan? kalau saya bilang PANTAS.

Masalahnya bagi rekan-rekan disini, kalian terlalu berat melihat orang yang sudah baik yg tertimpa derita. lalu menutup mata bahwa orang yang tertimpa itu awalnya bagimana dan akhirnya bagaimana. Atau hanya melihat seorang itu jahat dan semena-mena pada sebuah kejadian, dan melupakan awal dan akhirnya.
kamu hanya memotong sebagian kisah yang hanya kamu perlukan, padalah that's not the true whole story.
#10
Quote from: CHANGE on 07 June 2010, 12:32:41 PM
Bro Joe
Apakah ini berarti anda telah mengetahui apa yang di "RENCANA" kan oleh "Tuhan" ( baca : konsep aku/opini ). Berarti ada yang lebih hebat dari " Tuhan " karena telah mengetahui "APA" yang telah, sedang dan akan di "RENCANA" kan oleh " Tuhan". Tentu sungguh luar biasa karena muncul sosok manusia yang selama ini tidak diperhitungkan, dan tiba-tiba muncul di sini.

Benarkah pendapat/ opini saya ini ?

Tidak. Tidak benar. Dari kalimat mana kamu menyimpulkan 'anda telah mengetahui rencana Tuhan' ?
Kelihatanya kamu kurang cermat bacanya. Sehinggal saya tidak perlu menanggapi kalimat berikutnya.
#11
Quote from: The Ronald on 31 May 2010, 05:33:42 PM
justru dari cacatan sejarah  :
yesus di salib pada hari jumat... malamnya adalah hari sabat.... hari dimana kaum yahudi beristirahat dari banyak aktifitas... pertanyaannya: cara penyaliban itu sendiri...  biasanya, org di salib akan di biarkan sampai mati... tetapi agar mempercepat kematiannya... kaki org tsb di patahkan.
kasus khusus terjadi pada yesus.. setelah anggur ber campur cuka..di yakini di beri obat bius tertentu.. yg mengakibatkan kondisi seperti org mati....alias koma... sehingga pada gilirannya..agar mengecek..yesus sudah mati atau belum... di pakailah tombak (bukan di patahin kakinya)   dan yg menombaknya cukup terlatih sehingga tidak mengenai titik  vitalnya... itu dari kerancuan masalah hukuman salib yg berlaku saat itu
knp hal ini terjadi, di karenakan pendukung yesus saat itu adalah pemimpin /gubenur daerah dimana yesus di salibkan, bahkan dia juga yg memberikan goa dimana  di letakan setelah penyaliban...
apakah ada jalan rahasia di sana.. ??? mungkin ya, mungkin tidak.. tp kemungkinan besar jalan tersebut sudah di tutup... (mungkin ...mungkin ya...waktu ada gempa yg membuka pintu gua....)

jelas saat itu semua tutup mulut, demi keselamatan yesus sendiri..prioritas utama menyelamatkan yesus dari kematian.... tak menutup kemungkinan murid2 yesus pun mengetahui dan menutup hal tsb...dgn berita yesus bangkit dari kubur...
dan.. aku sangsi jika pun ada kesaksian tersebut (ttg yg merawat yesus dll)..sulit untuk selamat dari otoritas ka****k jaman dulu.... (entah di hancurkan..atau pun di kunci rapat2)
well itu  salah satu bukti sejarah di luar alkitab .... yakni ttg tatacara penyaliban jaman dulu..kemudian di hubkan dgn kasus yesus...
sry ga bisa nulis refensinya.. lupa2 ingat....dah lama soalnya aku baca

Bro The Ronald,      seperti yang kamu pernah baca itu, kita bisa menyebutnya sebagai "spekulasi". Saya sebut 'spekulasi' karena, statement itu ditulis oleh 1 orang pengarang, tapi tidak ada konsistensi dari sumber lain, dan konfirmasi dari sumber lain lagi.

Kita semua tahu, sebuah hal disebut benar (saya ingat saya pernah mem-post ttg fakta yang diklaim benar) salah satunya adalah konsistensi dan konfirmasi.

Kitab Suci, esp. Perjanjian Baru, itu adalah produk penulis-penulis masa lampau, yang berbeda-beda manusia-nya. Hanya saat inilah, semuanya dijilid dan dibendel jadi satu. Hanya setelah tahun 1600an Kitab Suci ini tersebar bebas dan bisa dibaca oleh umum.
Dahulu, dan lebih dahulu lagi, semuanya hanya gulungan-gulungan, lembaran-lembaran, dan apalah bentuknya, yang saling terpisah, disimpan oleh masing-masih "badan" / "instansi" yg berkepentingan.
Singkatnya, ttg penulisan bakal kitab-kitab itu, adalah karya yang terpisah satu sama lain. Sekitar 30M, Matius mencatatkan hal-hal tentang dan mengenai Yesus. Lalu skitar 40M, Markus juga menulis lagi hal-hal tentang dan mengenai Yesus. Lalu kira-kira tahun 60M, seorang dokter masa itu, Lukas, melakukan penelusuran dan mewawancarai banyak orang untuk menuliskan lagi hal-hal tentang dan mengenai Yesus. Terakhir, kira-kira tahun 90M, Yohanes menuliskan pengalamannya bersama Tuhan, dan sekaligus menyelesaikan misi ilahinya, menuliskan kitab Wahyu.

Ada EMPAT ORANG YANG BERBEDA-BEDA, yang masing-masing menulis tentang Yesus. SEMUANYA SINKRON, dan KONSISTEN.
Jika sebuah hal, terdapat minimal 2 orang yang bersaksi sama, berarti telah memenuhi syarat hal tersebut dinyatakan sebagai kebenaran. Ini malah EMPAT ORANG. ditambah lagi dengan Flavius Josephus, pihak diluar Kristiani, menuliskan secara singkat kisah yang sinkron, sehingga ini menjadi KONFIRMASI.

Ditambah lagi, kita bisa mengasah kejadiannya dengan logika manusia:
Skandal / Dusta ; berapa lama orang sanggup menahan dusta? Apa yang terjadi jika dusta / skandal tercium? Apakah tidak banyak usaha-usaha orang yang super pandai untuk melacak balik kebenaran sesungguhnya?

Faktanya adalah:

1     Rasul2 saat itu adalah para nelayan. BUkan orang Farisi yang pandai ilmu agama, bukan dokter, bukan "orang sekolahan". Bisa dibilang, mereka adalah orang bodoh. Jika mereka menahan kebenaran, pasti mudah buat orang pandai membuktikan.

2     What was in it for The Apostles? Para rasul bersaksi kesana kemari, dan mereka mendapat apa? Cambuk, siksaan, penjara, dll ... semua kesusahan hidup. Masuk akalkah, orang mempertahankan dusta dan mau menerima siksa berat dan bekepanjangan, bahkan hingga akhir hayat?

demikian penjelasan yang bisa saya beri.

salam ...
#12
Quote from: williamhalim on 31 May 2010, 03:45:17 PM
Sip... dan topik aye tadi kekna gak jadi buat baru, tapi kita teruskan disini aja yah?

"Rencana Tuhan" menurut saya merupakan jawaban andalan untuk pertanyaan2 kritis atas agama wahyu. Jawaban ini tidak bakalan bisa diteruskan lagi oleh si penanya. Pertanyaan2 kritis seperti:
- Kenapa gempa melantakkan kota2 ibadah seperti Meulaboh, Padang dan Haiti? Kenapa bukan kota yg kelihatan lebih 'maksiat' macam Las Vegas, Macau atau Jakarta?
- Jika Tuhan Maha Pengasih, kenapa ada bayi2 yg lahir cacat?
- Kenapa manusia diciptakan tidak sempurna sehingga mudah tergelincir kedalam dosa dan Tuhan menyiapkan neraka untuk ciptaan yg memang tidak sempurna ini?

(... dan semoga juga topik ini tidak tergelincir kedalam debat kusir yg mengerikan)

sebenarnya, yang dikatakan "Rencana Tuhan" adalah jika hal itu telah terjadi dan manusia memahami, merenungi, menyelami, dan bangkit, mengambil hikmah dari kejadian itu.

Jika wahyu Tuhan disampaikan, dan manusia merasa belum tergenapi, manusia akan tetap menunggu dan mengharapkan. Setelah terjadi, lalu manusia bersikap, Inilah yang dimaksud oleh Tuhan itu. jadi disederhanakan dengan kata-kata: Itulah Rencana Tuhan.

So pasti, apa yang Tuhan rencanakan di masa depan, manusia tidak akan tahu. Walau kadang Tuhan menurunkan petunjuk, tidak mudah dan sederhana untuk menguak maksud tersebut. Disitulah yang disebut Roh Kudus berperan, memberikan penerangan bagi orang-orang terpilih untuk bernubuat.

Kamu dan rekan-rekan sekalian, rupanya sangat terfokus mengenai derita di dunia, bayi lahir cacat, bencana, dan semacamnya --- dalam argumen tentang Tuhan.
Saya pernah tulis, cuma lupa linknya di topik apa; bahwa bagi Tuhan, fisik, materi, keberuntungan dan apapun di dunia ini, tidak penting. Sebab bagi Tuhan, hati yang selalu mengarah pada Nya, itu yang berarti.

Melarat, bagi manusia = buruk, nista, aib, (kasian deh lo). Tapi bagi Tuhan keadaan melarat tidak penting, manusianya tetap bagi Tuhan adalah baik, berharga, dikasihi ...
Cacat, bagi manusia = buruk, sial, (apes amat). Tapi bagi Tuhan, fisik tidak penting, manusianya tetap bagi Tuhan adalah baik, berharga, dikasihi ...

Selain itu, kita punya ilmu genetika, geologi / geofisika, dan lain-lain sebaginya, maka tidak perlu Tuhan untuk menjawab. Disiplin ilmu tersebut bisa menjawab mengapa bayi lahir cacat, mengapa ada gempa disini dan disitu.
#13
QuoteSama saja. Dalam KJV tertulis: Mt 22:37  said unto him, Thou shalt love the Lord thy God with all thy heart, and with all thy soul, and with all thy mind.
Bisa dijelaskan maksudnya mencintai Tuhan?
Jika suatu saat muncul sebuah perintah seperti dalam Kitab Bilangan (Numbers) di mana Israel disuruh oleh Tuhan berperang dan membunuh orang-orang Midian, bagaimana menyikapi pertentangan ini? Sebab jika kita menolak membunuh, berarti melanggar yang pertama, dan jika kita menuruti untuk membunuh, maka melanggar yang ke dua.
Brotha Kainyn_Kutho :
Mencintai Tuhan, as simply as, mematuhi perintah2-Nya. Termasuk mengikuti ajaran-Nya, dan tidak melanggar larangan-Nya.

Tuhan sebagai pemilik kehidupan ini, Tuhan punya kuasa untuk mencipta dan mengambil kembali apapun yang dia ciptakan. Termasuk nyawa manusia di bumi. Karena Tuhan adalah Pemilik.

Jika Tuhan menyuruh A untuk membunuh B. Si A harus taat, dan melaksanakannya, membunuh B. Berarti Tuhan membunuh manusia? Why not? Manusia mati juga berarti dicabut hidupnya oleh Tuhan.

Tentang pertentangan dengan hukum, hal yang relevan disini mungkin adalah Sepuluh Perintah Allah, dalam Gereja K4tolik adalah sbb.:
* :::1. Jangan punya Allah lain selain Aku ;   2. Jangan menyebut nama Allah dengan tidak hormat ;   3. Kuduskanlah hari tuhan
*** ::: 4. Hormatilah ibu-bapamu ;   5. Jangan membunuh ;   6. Jangan berbuat cabul ;   7. Jangan mencuri ;   8. Jangan bersaksi dusta pada sesamamu manusia ;   9. Jangan ingin berbuat cabul ;   10. Jangan ingin akan milik sesamamu.

The 10 Commandement is grouped into 2 parts, 1 to 3 adalah RELASI MANUSIA DAN TUHAN , 4 - 10 adalah RELASI MANUSIA DAN (SESAMA) MANUSIA.
Yang dilarang Tuhan adalah manusia membunuh manusia lain atas kehendak manusia itu sendiri, karena perintah 5 Jangan Membunuh adalah hukum yang Tuhan berikan bagi manusia dan sesamanya. Tuhan TIDAK TERIKAT pada hukum ini.

Maka tidak ada kontradiksi atau pertentangan dalam kisah tersebut dan pengertian ini.

Salam...
#14
Quote from: Kemenyan on 31 May 2010, 02:48:35 PM
Coba anda ingat2x kembali,
Berapa pertanyaan/thread/jawaban yg muncul dari kepala anda hari ini ?
Bisakah anda hanya menuliskan thread/jawaban tersebut hanya pada satu thread ini saja ?
Oh itu maksudnya. Siyap. Well noted and understood.

Quote from: Forte on 31 May 2010, 03:02:53 PM
[at]  bro joe..
mungkin maksud kemenyan ada baiknya juga dibahas topik itu satu per satu..
kalau terlalu banyak thread yang membahas banyak topik mengenai ka****k takutnya menjadikan pembahasannya kurang mendalam..

intinya ada baiknya, selesaikan dulu 1 topik mengenai agama ka****k, baru membahas topik lain mengenai agama ka****k..
iya bener juga. tapi kadang pertanyaannya juga banyak dan loncat-loncat.
tapi OK-lah, intinya saya sepaham.

Sekali lagi, ingat ya ... this is just forum. Tulisan adalah produk opini. Kita (tepatnya saya) tidak menyerang atau menuju pada persona-nya, demikian juga saya tidak menganggapi respon yang menyerang saya sebagai persona. Just let it flow ...

Selamat Hari Raya Waisak to you all !

Kita boleh ngopi-ngopi kalau ketemu ... :D
#15
Quote from: Kemenyan on 31 May 2010, 02:33:41 PM
Gue ga ngerti maksud elo apaan,
Tapi... Keep your Question on this thread.
Jangan ngebanjirin negh sub forum dengan thread2x elo

Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain bukan hanya Catholic
saya kurang jelas menangkap maksud kamu.
Jadi intinya, saya boleh membuat topic-topic baru berdasarkan tema pertanyaan2 yang saya terima

... atau ...

tidak boleh buat topic baru?

terima kasih bro ...

salam ...