Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Better day

#1
Perkenalan / Re: Ini wen wen
23 April 2008, 10:53:53 AM
Hi..Salam kenal wen wen. Welcome to Dhammacitta...
_/\_
#2
Perkenalan / Re: ::.: make some NOYZ
23 April 2008, 10:52:05 AM
Hi NOYZ, Welcome to Dhammacitta
_/\_
#3
Hi Yummy, cewek siput medan, huahuahua...
_/\_

Udah kenal lewat dunia maya tapi lom pernah ketemu, ntar kita bahas lagi pertemuan kita dengan ko iwan juga..hehehe
#4
 [at] nyanadhana
Iya, saya setuju dgn anda untuk tidak terlalu membahas mengenai ini. Tetapi karena kisah ini merupakan suatu peristiwa yg sangat menarik yg mengandung unsur2 ajaran esoteric. Dalam pendapat saya, ini telah menjadi suatu misteri yg belum terpecahkan. Maka tak heran bnyk sekali org2 yg berusaha untuk menafsirkannya terlepas dari benar atau salahnya. Demikianlah saya memandang Buddhisme ini sebagai suatu agama yg besar dan unik dimana di dalamnya terdapat sisi2 yg telah terbuka lebar dan menjadi umum serta masih ada sisi2 yg menjadi misteri yg belum terungkapkan. Tak heran bnyk aliran2 dan mahzab2 yg telah muncul dalam Buddhisme. 
#5
Quote from: Hendra Susanto on 22 March 2008, 12:09:53 AM
pandangan petapa gotama sudah murni, jd beliau dapat melihat dengan jelas kondisi=kamma. jgn dipandang dr sekelompok wanita pemain musik.. oleh sebab itu anda diharapkan untuk bermeditasi agar dapat melihat dengan jelas dan murni tiap2 kondisi yang anda lalui

[CMIIW] Kalo menurut anda pandangan petapa Gotama sudah murni, mengapa Sang petapa Gotama harus menghabiskan waktu selama 6 tahun, bahkan harus menderita seperti itu tanpa mendapatkan hasil apa2? Mengapa harus menunggu selama 6 tahun baru kemudian ada org yang datang memberikan petunjuk? Kalo tidak ada wanita2 tsb yang memberikan petunjuk, mungkinkah Sang Petapa bisa sadar dan akhirnya meninggalkan meditasi/pertapaannya itu? Kalo dipandang dari sisi petapa Gotama, maka wanita2 pemain musik tsb adalah Guru bagi Beliau, sebab hanya dengan 1 petunjuk langsung menyadarkan beliau. Bukankah begitu?

Quote from: nyanadhana on 18 March 2008, 08:50:20 AM
Better day : sepertinya tulisan anda sangat familiar buat saya,apakah anda belajar dari I Kuan Tao? karena dulu saya pernah dijawab hal yang sama.
Begini,cerita mengenai Sang Buddha melambaikan lotus di puncak gunung Grdhakuta kepada Kassapa dan ada pesan transmisi. Sang Buddha mengatakan tidak ada rahasia dalam ajaranKu,tidak ada isyarat atau semacam mistik karena Kebenaran adalah sesuatu yang logis,bisa dipertanggungjawabkan,bisa diselami dan jelas.inilah Dhamma.
Saya pernah membaca sutra itu,El Sol itu adalah Maha Ratna Kuta dalam Taisho Tripitaka.tapi Buddha tidak memberikan penjelasan mendalam lagi kenapa Kasyapa tersenyum dan Buddha hanya mengatakan.Kassapa telah mengerti. coba bandingkan dengan Sutta pertama kali Sang Buddha mencapai ke Buddhaan dimana ia mengajarkan mengenai Dhammacakkapavatthana kepada 5 orang muridnya,setelah Beliau menjelaskan 4 Kebenaran Mulia dan pengetahuan yang Beliau dapatkan,salah satu muridnya Kondanna mengerti dan merealisasi Dhamma. baru saat itu,Sang Buddha mengatakan bahwa Kondanna telah mengerti dan mencapai tingkat kesucian(ref. Dhammacakkapavatthana Sutta)
Dhamma adalah hal yang bisa dijelaskan bukan sesuatu bersifat rahasia.Kalau anda ingin belajar Buddhism.pelajari sutta-sutta yang ada dengan objektif jangan hanya anda mendengar dari mulut seseorang.Sang Buddha sendiri mengatakan bahwa jangan percaya pada diriNya,jgn juga kepada bhikkhu ataupun guru-guru lain yang mengajarkan Dhamma namun setelah mendengar Dhamma yang Saya ajarkan,ehipassiko...tidak ada rahasia-rahasia yang tidak bisa dijelaskan dan akhirnya mengundang tanda tanya serta perdebatan untuk menafsirkan Dhamma.

Bro nyanadhana, kisah peristiwa menggoyang bunga tsb bukan hanya dibahas dalam I Kuan Tao atau Mi Le Ta Tao, tetapi kisah tsb sudah sangat terkenal dalam aliran Zen dan dalam sastra2 zen, peristiwa tsb dikenal dengan "Nien Hwa She Cung" yang artinya menggoyang bunga menyampaikan makna. Dalam pemahaman saya, peristiwa menggoyang bunga tsb tidak bisa disamakan dgn peristiwa pembabaran dharma yg pertama kali oleh Sang Buddha kepada 5 pertapa. Karena pada peristiwa tsb, Sang Buddha telah membabarkan konsep2 dharma dengan suara dan kata2. Dan ini adalah hal wajar dimana murid2nya termasuk Kondanna mengerti dan tersenyum setelah mendengar dharma. Bahkan dalam setiap kesempatan, Sang Buddha selalu mengeluarkan suara dan kata2 dalam menyampaikan dharma. Tetapi dalam peristiwa menggoyang bunga, Sang Buddha tidak mengeluarkan satu patah katapun. Tidak ada suara dan kata. Tidak ada konsep2 dharma yang dibabarkan. Tetapi hanya 1 org yang tersenyum. Dan Sang Buddha mengatakan bahwa Maha Kassapa telah mengerti. Dalam peristiwa ini muncul beberapa pertanyaan : apa yang sedang diperlihatkan oleh Sang Buddha atau adakah konsep2 dharma yang tersirat? Yang kedua adalah mengapa hanya Yang Mulia Maha Kassapa tersenyum, padahal Beliau tidak mendengarkan konsep dharma. Beliau dan siswa2 yg lain memperhatikan sikap Sang Buddha tsb, tetapi hanya beliau sendiri yg tersenyum. Mengapa Sang Buddha juga tidak menjelaskan apa yg telah dimengerti oleh YM Maha Kassapa? Mengapa Sang Buddha mau membiarkan para siswa yg lain terheran-heran dan bingung, padahal biasanya Sang Buddha selalu berusaha untuk membuat siswa2nya mengerti dengan membabarkan bermacam-macam dharma?


#6
Diskusi Umum / Re: pohon makhluk hidup/ punya roh ?
21 March 2008, 10:13:04 PM
[CMIIW] Tumbuhan tidak memiliki roh / kesadaran, tetapi proses tumbuhnya tumbuhan karena sejalan dengan alam, seperti proses tumbuhnya rambut dan kuku kita, yang kalau dipotong maka tidak akan merasakan kesakitan.
#7
Wah, perdebatan seru neh...
Aku nonton aja deh...
Quote
"Aku bukanlah badan, bukan pikiran, bukan perasaan, bukan kesadaran, bukan pencerapan. karna aku bukan mereka, maka aku harus bisa mengendalikan mereka dan bukan mereka yg mengendalikan aku. Akulah yg menjadi Tuan atas mereka dan bukan sebaliknya"
#8
Perkenalan / Re: met kenal
21 March 2008, 12:03:28 PM
Selamat datang dan salam kenal juga...
#9
Perkenalan / Re: Salam Kenal
21 March 2008, 12:02:20 PM
Salam kenal juga Yong Cheng....
#10
Perkenalan / Hello All... Met kenal
17 March 2008, 08:38:40 PM
Hello, saya better day, Salam kenal yach saudara2 sekalian yg terkasih.

Semoga saya bisa sharing dengan semuanya di sini dan juga mohon bimbingannya.
Thanks...

Salam Metta
#11
Mari...marilah saudara2 sekalian, kita menilai sendiri apakah suatu aliran/ajaran mengajarkan sesuatu yg bertentangan dengan sila dan moralitas, apakah ajaran tsb bisa membawakan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup kita. Mari kita nilai sendiri, jgn hanya mendengar dari org sepihak kemudian kita mengambil kesimpulan ttg suatu ajaran, tetapi haruslah kita yg melihat, mengalami bahkan mengikuti secara langsung barulah kita simpulkan.

Bahkan dalam konteks ttg usaha Pangeran Siddharta yg mencapai kebuddhaan dengan usaha sendiri. Apakah ini benar? Mari kita lihat kembali sejarahnya, ketika petapa gotama sudah letih dan hampir hilang nyawaNya ketika melakukan penyiksaan diri yang berat, lalu ditengah hutan rimba datanglah sekelompok wanita yang bernyanyi sambil memetik alat musik dan berkata " bila tali senar ini dikencangkan maka putuslah tali senar ini, sebaliknya dikendorkan maka tidak ada suara darinya. petapa Gotama tersadar hngga akhirnya dapat mencapai penerangan sempurna. nah siapakah yang berperan dlam pencapaian Buddha Gotama? Siapakah Sekelompok wanita itu yg tiba2 muncul di dlm hutan tempat pertapaan Sang petapa Gotama? Siapakah mereka? Mengapa seorang Petapa Gotama yg begitu bijaksana juga harus disadarkan oleh Sekelompok wanita pemain musik tsb?

Yang kedua yaitu ttg kisah di Gunung Grdhrakuta, dimana pada waktu itu Sang Buddha sedang berkumpul dgn murid2Nya kemudian datanglah seorang Brahmin yg memberikan sekuntum bunga Khumbala kepada Sang Buddha seraya memohon agar Sang Buddha mengajarkan Dharma. Pada saat itu Sang Buddha hanya menggerak-gerakkan bunga khumbala itu dengan pelan di depan wajahnya yang tenang tanpa menyampaikan sepatah kata pun. Tanpa menyampaikan sepatah katapun inilah yang amat berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana Sang Buddha pasti menyampaikan sabda-sabda sucinya. Sikap diam dan hanya menggerak-gerakkan sekuntum bunga, belum pernah beliau tunjukkan sebelumnya. Sehingga peristiwa tersebut menjadi sesuatu yang amat asing dan membingungkan. Tak heran kalau semua muridnya merasa bingung dan terheran-heran. Tiada seorangpun yang dapat menangkap makna yang sedang disampaikan oleh Sang Buddha, kecuali Maha Kasyapa yang tersenyum melihat tindakan Sang Buddha. Mengapa hanya beliau yang tersenyum? Apakah makna dibalik pertemuan itu??
Mengapa harus ada rahasia seperti itu??