Maksudnya, apakah dibutuhkan bantuan dalam segi hukum? mungkin ada kenal advokat2 , yg bisa membantu?
Semoga anda berbahagia 
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts Menu
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 October 2011, 03:19:23 PM
Fangsheng itu seharusnya adalah praktik melepaskan makhluk yang terancam bahaya. Jadi misalnya ada lele menunggu ajal digoreng, kita beli lele itu dan kita lepaskan.
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 October 2011, 03:19:23 PM
Ini tidak bisa dinilai secara mutlak, maka saya mengajak kita semua coba menyelidiki, benarkan kalau kita vegetarian, lalu pembantaian berkurang. Sebaliknya juga cobalah teliti apakah jika seorang vegetarian kemudian makan daging, apakah benar ada penambahan pembantaian. Bisa dicoba dari yang dekat, misalnya pasar atau pedagang penjual ayam/daging. Saya punya beberapa jawaban, tapi lebih 'afdol' kalau orang lain saja yang memberi input.
Quote
Kalau ayam memang sudah dibunuh dan digoreng, maka dibeli atau tidak oleh si umat, tetap ayamnya sudah mati. Sudah tidak relevan lagi, apalagi terhadap si bhikkhu. Apakah si bhikkhu terima atau tidak, ayamnya tetap sudah mati.
Tapi jika si bhikkhu mengetahui atau minimal menduga bahwa si umat memesan ayam untuknya, yang karena hal tersebut, ada ayam yang kemudian dibunuh/disakiti, maka si bhikkhu memang sudah seharusnya menolaknya, sebab penerimaan hal tersebut berarti menyetujui makhluk dibunuh demi dia.
Sebetulnya sederhana saja, sama seperti ada gelandangan meninggal, setelah dikremasi, sisa tubuhnya diberikan ke bhikkhu untuk meditasi asubha. Kalau memang demi si bhikkhu meditasi asubha, maka ada umat membunuh (secara langsung atau tidak) agar mayatnya bisa diberikan ke si bhikkhu, maka sudah sepatutnya si bhikkhu tidak menerima 'pemberian' itu.
)
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 October 2011, 12:17:08 PM
Betul, memang ada kalanya kita lihat dari manfaat ke bathin kita apakah bermanfaat. Tapi apakah memiliki pandangan salah yang menyebabkan diri lebih tenang, adalah bermanfaat?
Quote
Misalnya di FB kemarin ada yang beranggapan kalau saya makan ayam dari sehari sekali, dikurangi jadi 2 hari sekali, maka nantinya tiap hari terhitung fangsheng 1 ayam.
Ini adalah pendapat yang sangat lucu, karena berarti kalau diet saya adalah ayam, kambing, sapi, ikan, maka ketika hari ini saya makan ayam, saya boleh berbangga hati telah fangsheng kambing, sapi, dan ikan. Kalau besok makan ikan, maka saya fangsheng ayam, kambing, sapi. Menarik sekali pandangan salah ini, bukan?Di pikiran, terdapat 'fangsheng', namun apakah 'fangsheng' bener terjadi?

Quote
Kalau soal non-vege, ini tentu ada yang tidak pantang sama sekali dan ada yang pantang dengan alasan tertentu, misalnya yang menyebabkan pembunuhan langsung seperti aturan dalam Theravada. Lalu konsumsinya sendiri berkenaan dengan nafsu pada citarasa. Makanan apapun baik daging atau non-daging, yang dengannya kita memupuk kemelekatan pada rasa, itu tidak bermanfaat dan sebaiknya dihindari.




Quote from: Mayvise on 29 September 2011, 11:16:57 AM
Ludah tersebut adalah ludah dari seorang Bhikkhuni yang telah mencapai tingkat kesucian Arahat. Jadi di sini, Ambhapali menghina seorang arahat, sehingga karma buruknya pun besar.
Kita tidak tau bagaimana persisnya karma bekerja, berapa kali atau berapa berat penderitaan yang akan dialami, dst. Tapi saya setuju bahwa akibat dari perbuatan baik/buruk yang kita lakukan ke orang biasa, adalah berbeda dibandingkan bila perbuatan baik/buruk itu dilakukan ke seorang mulia.
Quote from: johan3000 on 23 September 2011, 10:29:18 PM
harga berapa (rp) yg dimaksud mahal ?
berry di kebun, pencahaya dgn 30 LED, macro khusus utk bro hatRed
barusan tadi gw photo (malam hari), gimana hasilnya menurut bro ?