News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - oeda

#1
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 03:28:11 PM
bro oeda yang baik. anda mengatakan kata "penyangkalan" berkali-kali, yang ingin saya tanyakan, penyangkalan seperti apa yang telah saya lakukan ?

gini, jika saya katakan anda wanita, kemudian anda tidak mau mengakui nya, itu adalah penyangkalan. nah kira2 berdasarkan contoh tersebut, dimana bentuk penyangkalan saya ?

jika saya tidak mengetahui dimana bentuk penyangkalan yang anda tuduhkan ke saya, bagaimana mungkin saya mengetahui, pelaku nya adalah saya atau orang lain ?

mohon penjelasan yang terperinci.

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:29:05 PM
bro oeda yang baik, apakah anda memahami kalimat saya berikut : "jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya."

maksud dr kalimat itu adalah, jika memang semua agama sama, ajaran sama, ya tidak perlu dibeda kan, dijadikan satu semua. btul ga ?

saya sering mendengar pernyataan orang
: "semua agama itu sama" dan "semua aliran itu sama aja", maaf pernyataan itu seperti omong kosong bagi saya pribadi. kenapa ? sudah tau beda, tapi masih di katakan sama, hanya untuk pemanis ucapan...

secara tersirat ya, seseorang yg tidak menyukai sesuatu, pasti akan berbicara sebaliknya atas sesuatu itu, terlebih tanpa bisa memberikan referensi yg benar dan tidak bisa memberikan alasan yg tepat atas tuduhan nya...

saya pribadi melihat anda banyak berbicara ajaran buddha, (maaf klo salah) namun menyimpang, ketika di pertanyakan, anda tidak bisa memberikan referensi yg benar dari sisi buddhist malah cendrung menyalahkan penjelasan rekan2 buddhist dan membangga-banggakan pemahaman yang menyimpang atas buddhist.

itu lah bentuk kebencian anda...

jika sesuatu di nyatakan menyimpang dari sumber yang benar, maka apakah bisa dikatakan uraian yang mendalam ? itu bentuk ego anda, tau pemahaman anda menyimpang atas ajaran buddhist, tp anda merasa anda yg paling benar daripada rekan2 buddhist yg menjelaskan sesuai dengan referensi yg benar.
#2
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:29:05 PM
bro oeda yang baik, apakah anda memahami kalimat saya berikut : "jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya."

maksud dr kalimat itu adalah, jika memang semua agama sama, ajaran sama, ya tidak perlu dibeda kan, dijadikan satu semua. btul ga ?

saya sering mendengar pernyataan orang : "semua agama itu sama" dan "semua aliran itu sama aja", maaf pernyataan itu seperti omong kosong bagi saya pribadi. kenapa ? sudah tau beda, tapi masih di katakan sama, hanya untuk pemanis ucapan...

secara tersirat ya, seseorang yg tidak menyukai sesuatu, pasti akan berbicara sebaliknya atas sesuatu itu, terlebih tanpa bisa memberikan referensi yg benar dan tidak bisa memberikan alasan yg tepat atas tuduhan nya...

saya pribadi melihat anda banyak berbicara ajaran buddha, (maaf klo salah) namun menyimpang, ketika di pertanyakan, anda tidak bisa memberikan referensi yg benar dari sisi buddhist malah cendrung menyalahkan penjelasan rekan2 buddhist dan membangga-banggakan pemahaman yang menyimpang atas buddhist.

itu lah bentuk kebencian anda...

jika sesuatu di nyatakan menyimpang dari sumber yang benar, maka apakah bisa dikatakan uraian yang mendalam ? itu bentuk ego anda, tau pemahaman anda menyimpang atas ajaran buddhist, tp anda merasa anda yg paling benar daripada rekan2 buddhist yg menjelaskan sesuai dengan referensi yg benar.

ini penyangkalan bukan?
apakah orang lain atau didalam diri anda terjadinya penyangkalan...?!!!!
dimanakah terjadinya penyangkalan ini?!!!
#3
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:46:12 PM
ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri ?

jawaban saya, ada. sudah saya paparkan diatas

"jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari
"

batasan nya adalah bentuk tubuh manusia seperti yang anda liat sehari2 disekitar anda.

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.

seperti ilustrasi nyala lilin dan batang lilin yang telah habis,
masih adakah kehidupan, mewakili keberadaan kehidupan setiap masing-masing diri sebagai kehidupan diri yang unik masing-masing?
#4
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:40:45 PM
bro oeda yang baik. maaf jika membuat anda emosi, sampai anda menulis "silahkan tunjukan...!!!!"

maaf, kan di tulisan saya, sudah saya utarakan "saya pribadi melihat anda banyak berbicara ajaran buddha, (maaf klo salah) namun menyimpang", pernyataan tersebut lebih ke arah dugaan, sehingga saya awali dengan kalmat "maaf klo salah" jadi apakah pernyataan saya bisa dikatakan sebagai "kualitas emosi (pandangan negatif)" saya ?

jika saya tanya sebaliknya, manakah tulisan bro oeda yang tidak menyimpang menurut anda ? boleh ditunjukan bro ? nti dr situ bisa kita diskusi kan lebih lanjut...

_/\_

oh tidak, saya tidak emosi. saya mengajak anda melihat kenyataan, bahkan mengajak melihat kepada kenyataan diri anda.
kesatu, buktinya keluar pernyataan anda bahwa adanya dugaan.
kedua, silahkan anda baca semua tulisan anda, tiadakah ciri-ciri penyangkalan yang terkandung dalam tulisan anda ?!!!!

Quote from: oeda on 23 October 2012, 02:32:26 PM
bukankah tulisan anda secara sadar menunjukan kualitas emosi (pandangan negatif-penyangkalan diri anda sendiri) anda....
#5
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:31:47 PM
api dan lilin, mewakili lilin itu sendiri, bukan siapa2...

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.

baiklah anda tegaskan, ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri sehubungan pemahaman anda terhadap anatta?
jelaskan batasannya... sehubungan dengan contoh api dan batang lilin....
#6
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:29:05 PM
bro oeda yang baik, apakah anda memahami kalimat saya berikut : "jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya."

maksud dr kalimat itu adalah, jika memang semua agama sama, ajaran sama, ya tidak perlu dibeda kan, dijadikan satu semua. btul ga ?

saya sering mendengar pernyataan orang : "semua agama itu sama" dan "semua aliran itu sama aja", maaf pernyataan itu seperti omong kosong bagi saya pribadi. kenapa ? sudah tau beda, tapi masih di katakan sama, hanya untuk pemanis ucapan...

secara tersirat ya, seseorang yg tidak menyukai sesuatu, pasti akan berbicara sebaliknya atas sesuatu itu, terlebih tanpa bisa memberikan referensi yg benar dan tidak bisa memberikan alasan yg tepat atas tuduhan nya...

saya pribadi melihat anda banyak berbicara ajaran buddha, (maaf klo salah) namun menyimpang, ketika di pertanyakan, anda tidak bisa memberikan referensi yg benar dari sisi buddhist malah cendrung menyalahkan penjelasan rekan2 buddhist dan membangga-banggakan pemahaman yang menyimpang atas buddhist.

itu lah bentuk kebencian anda...

jika sesuatu di nyatakan menyimpang dari sumber yang benar, maka apakah bisa dikatakan uraian yang mendalam ? itu bentuk ego anda, tau pemahaman anda menyimpang atas ajaran buddhist, tp anda merasa anda yg paling benar daripada rekan2 buddhist yg menjelaskan sesuai dengan referensi yg benar.

manakah yang menyimpang menurut anda. silahkan tunjukan...!!!!
bukankah tulisan anda secara sadar menunjukan kualitas emosi (pandangan negatif-penyangkalan diri anda sendiri) anda....
#7
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:33:28 PM
badan lilin dan sumbu itu ibarat tubuh jasmani kita. api itu ibarat bathin kita. baik lilin maupun api terus menerus mengalami proses perubahan sampai akhirnya lilin dan sumbu nya habis, maka tidak ada lagi bahan bakar untuk api tetap hidup, sehingga api itu akan padam, bukan lenyap/hilang. api tersebut akan bisa nyala kembali jika ia mendapatkan bahan bakar lain nya yang sesuai dengan nya yaitu badan lilin baru.

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

jadi api lilin dan batang lilin mewakili keberadaan apa/siapa?
#8
Quote from: CHANGE on 23 October 2012, 12:24:47 PM
Perumpanaan yang sederhana aja masih tidak bisa dipahami, maka jawaban saya

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB  ATAS TERCIPTANYA KELEDAI INI ?   :jempol:

sejujurnya aku gak ngerti 'gambaran' yang ada dipikiranmu.
#9
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:46:38 PM
bro oeda yang baik.

1. anda sadari atau tidak, tetap terlihat, begitu lantang nya anda berteriak seakan menantang orang2 yg di depan anda, karena perasaan tidak senang sehingga membuat emosi anda bergejolak begitu kuat. tidak perlu di bantah, kan saya katakan, baik anda sadari atau tidak, itu lah yang nampak :)

2. terus terang, saya agak kesulitan untuk memahami gaya bahasa anda, agak kurang baku dan pola kalimat nya agak kacau. maaf klo ada salah, mungkin ada baik nya anda perbaiki gaya bahasa anda, entah itu disengaja atau tidak, entah itu karena pengaruh emosi atau tidak, tapi itu lah yang nampak, singkat nya itu kenyataan nya.

anda tidak perlu menjadi seorang buddhist itu mungkin lebih baik, dari pada merusak nya anda merusaknya dari dalam. karena memang rasa benci/ketidaksukaan anda. jika ada prilaku umat buddhist yang salah, mohon di utarakan, kita bahas, nti nya akan terlihat dengan sendiri nya.

mohon 1 hal lagi, mau kah anda share, anda beragama apa ? dan siapa nama anda ? jangan takut klo tidak salah, seperti saya, di thread perkenalan, saya sampaikan bahwa nama saya adalah Anthony, saya seorang buddhist.

loh bukankah anda yang menulis seperti itu terlebih dahulu.
aku hanya menjelaskannya. benarkah demikian (seperti maksudmu).

apakah ada kata-kataku yang mencerminkan kebencian terhadap buddhist atau buddhism?
bahkan aku membahas mendalam di forum.


Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:10:25 PM
jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya.

kenapa ?

toh esensi nya sama, ajaran nya sama seperti yg anda katakan, jadi walau ditinggalkan atau dihilangkan kan jg ga bakal rugi, karena kan tetap sama. jangan terbawa ego untuk mempertahankan, btul ?

mau kah anda ?
berani kah anda berteriak lantang seperti yg anda lakukan sekarang ?
#10
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:10:25 PM
jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya.

kenapa ?

toh esensi nya sama, ajaran nya sama seperti yg anda katakan, jadi walau ditinggalkan atau dihilangkan kan jg ga bakal rugi, karena kan tetap sama. jangan terbawa ego untuk mempertahankan, btul ?

mau kah anda ?
berani kah anda berteriak lantang seperti yg anda lakukan sekarang ?

loh jadi yang bersuara lantang saya buddhist, aku ikut buddhist itu lah pelaku yang benar?!!!!
atau yang melakukan praktek 4 sifat luhur keTUHANan, yang melakukan ujaran guru Buddha tentang intisari ajarannya?

memang esensi kualitas praktek yang berkesesuaian dengan nilai kebenaran semacam begitu? (ada kelobhaan.)
#11
Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:02:36 PM
bro oeda yang baik, konsep tentang anicca, anatta kan uda di jelaskan rekan2. tapi anda lagi2 mengatakan "apa dan mewakili siapa klo begitu ?"

sangat wajar jika ada rekan2 disini yang mengatakan anda maaf "bodoh", ilustrasi juga sudah di berikan, tp anda menolak ilustrasi tersebut dan mengatakan bahwa contoh itu adalah benda mati.

kita biasa menemukan bahan2 bangunan di toko bangunan, seperti semen, batubata, pasir, besi, kayu, atap genteng, cat dan lain nya. jika bahan2 itu digabungkan maka terbentuk rumah dan kita bisa mengatakan perpaduan bahan2 bangunan tersebut sebagai rumah. rumah tidak mewakili apa pun, namun hanyalah perpaduan bahan2 bagunanan itu.

ketika sebuah rumah, dihancurkan karena sudah mengalami krusakan/kelapukan, maka bahan2 bangunan yg terurai, jadi batuan semen, batubata, potongan kayu, pasir/debu dan lain nya, apakah masih bisa dikatakan sebagai adalah rumah ?

sekali lg itu adalah ilustrasi/analogi atau pengambaran unsur2 yg membentuk menjadi sesuatu, bukan menyamakan manusia dengan rumah, jika terlintas, maka sangat sempit sekali pemikiran nya.

jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari. namun ada yang lebih dalam nilai nya, yaitu memahami jati diri sesungguhnya. apa kah itu, ya dengan menyadari bahwa diri kita hanya lah perpaduan unsur2 pembentuk yang akan lapuk dan terurai, tidak ada yg kekal/abadi dari diri kita. kita tidak lah sepenuhnya menguasai diri kita, karena diri kita tidak bisa di kendalikan sesuka hati kita, diri kita tidak bisa kita atur sesuai keinginan/kehendak kita sendiri.

apakah anda mendapatkan esensi nya ?

apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak tua ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak sakit ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda tidak mengalami perubahan fisik ?
apakah anda bisa menjaga perasaan anda sama sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?
apakah anda bisa menjaga pikiran anda seimbang (tidak marah, emosi, menangis, senang, sedih, gembira dan lain nya) sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?

ternyata itu tidak bisa anda kendalikan, jika tidak bisa anda kendalikan, mengapa anda masih ingin mengatakan bahwa diri anda kekal ? mengapa anda masih ingin mengatakan tubuh anda sepenuhnya milik anda ? mengapa anda masih ingin mengatakan ini adalah imajinasi ?

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

saya mengerti konsep kalian. makanya guru Buddha menyatakan bukan nihilisme, bukan paham kekekalan.

sekarang bisa anda jelaskan hal tersebut (bukan nihilisme, bukan paham kekekalan),  sehubungan seperti yang kalian sering ilustrasikan sebagai nyala api dan batang lilinnya. !!! dan seperti yang kullatiro tulis juga keberadaan kehidupan hanya sebagai proses dan hasil, anicca dan paticasamupada.
#12
Quote from: oeda on 23 October 2012, 12:04:05 PM
sudah dijelakan toch diatas....

apakah mereka yang mengerjakan 4 sifat luhur keTUHANan, itu bertolak belakang dengan intisari ajaran guru Buddha?
klo begitu siapa yang membedakan......

kecuali jelas yang membedakan adalah dalam tingkatan kualitas tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca. yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

bagaimana dengan kualitas kalian yang mempertanyakan/mempersoalkan karma orang lain?

_/\_
semoga menjadi jelas.
#13
Quote from: Mas Tidar on 23 October 2012, 11:50:14 AM
silakan dijelas-kan, kami akan ikut menyimak penjelasan Anda.   :)

sudah dijelakan toch diatas....

apakah mereka yang mengerjakan 4 sifat luhur keTUHANan, itu bertolak belakang dengan intisari ajaran guru Buddha?
klo begitu siapa yang membedakan......

kecuali jelas yang membedakan adalah dalam tingkatan kualitas tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca. yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

_/\_
semoga menjadi jelas.
#14
Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:17:53 AM
jadi bagaimana menurut pendapatmu nilai-nilai kebenarannya sehubungan dengan anicca, anatta pada tulisan dibawah ini :
'karena konsepnya segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?
mengapa anda kebingungan mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
'

_/\_

yah saat anda mengerjakan segala sesuatu, karena konsep pencerapan pengetahuan kalian mengenai anatta belaka sebatas segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?

mudah sekali kan... mengapa perlu pernak pernik, aturan ini, aturan itu, mengapa kebingungan (mengerjakan pilihan-pilihan) mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
#15
Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:42:51 AM
yang diluar buddhism semisal tao sesatkah? tidak juga. Confuciusm, sesatkah? tidak juga. jika mengandung nilai-nilai luhur sifat keTUHANAN. (dilandasi metta)
dalam buddhism ada tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca.
yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

(pengikut) Tao apakah masih melekat kepada yang duniawi? Confucism begitu juga.
panganut buddhism begitu juga, bagaimana masih kualitasnya?
(memunculkan-mengunggulkan) ego atau (menghidupi) nilai-nilai kebenarannya?, selama masih berjalan dalam kualitas tersebut (memunculkan-mengunggulkan) ego) dan membanggakannya (kebanggaannya). sehingga terlupakan nilai-nilai landasan dasar 4 sifat luhur keTUHANan. (metta, karuna, mudita, upekha)

semoga mendapat pengetahuan
_/\_

Quote from: Rico Tsiau on 23 October 2012, 11:44:45 AM
apa lagi nih?

aku lagi menjelaskan ke sis revalina biar tenang, tahu seperti apa adanya.