News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Arasmas

#1
Tibetan / Re: Praktek Tantra & Emptiness
08 April 2008, 05:54:07 PM
Quote from: hengki on 19 December 2007, 05:33:04 PM
bro suchamda,
coba kamu baca buku2 Dagpo Rinpoche. Bagus2 isinya.
saya tertarik dgn Tantarayana tapi saya menekuni Aliran Sukhavati karena lebih sederhana dan tidak terlalu mementingkan adanya Guru, jadi kemungkinan Salah Jalan lebih kecil.

Omitohud,
Hengki
Tanpa pembimbing, anda tau darimana benar/salah?
#2
Quote from: Kelana on 03 December 2007, 08:22:21 PM
Quote from: Arasmas on 03 December 2007, 06:31:37 PM
Mao main logika ya? :)

Samsara -> tempat -> ada panca skandha.

Nirvana -> bukan tempat -> ada panca skandha.

Terus, apa bedanya? Jika makhluk yang mencapai nirvana di kehidupannya sekarang, di posisi apakah dia berada? Ada di samsara (karena jelas masih menginjak bumi :p) atau samsara+nirvana atau yang lain?

Sudah jelas bahasa yang dipakai ga nyambung, masih saja ngotot. :)

Ini contoh cara ajaran Buddha :
Ketika seseorang sakit parah, dokter melarangnya memakan makanan berat, tapi ketika sudah akan sembuh, dokter malah menganjurkannya makan banyak dagind dll. Apakah ada kesalahan di anjuran dokternya?
Jelas 2 hal itu berada di kondisi yang berbeda kan? Sama saja, Theravada punya point2 tertentu, Mahayana juga punya point2 tertentu. Memaksakan paham Theravada ke Mahayana atau sebaliknya, ya hasilnya seperti gini.
Fanatisme terhadap aliran, memangnya setelah dibela, kita akan mencapai nirvana? :)

Sdr. Arasmas, anda belum menjawab pertanyaan yang saya berikan. Pertanyaannya sama seperti yang saya berikan kepada El Sol.

Nirvana yang seperti apa yang anda maksud di sini? Kapan Nibbana yang anda maksud tersebut dicapai? Waktu seseorang masih hidup atau kapan? Ketika mencapainya orang tersebut masih memiliki panca skanda atau tidak?

Dengan pertanyaan ini diharapkan kita mengetahui apakah yang anda bicarakan dengan El Sol nyambung atau tidak.
Gampangnya sih : Bagi saya, samsara dan nirvana bukan tempat. Tapi si El Sol memakai konsep samsara = tempat dan nirvana adalah non-tempat. Mana ketemu. :)
Dulu saya juga memakai konsep yang sama seperti dia. Terus setelah mempelajari Mahayana, rasanya banyak hal yang jadinya cocok. Ingat lho, mempelajari, bukan cuma window shopping. :p
#3
Quote from: El Sol on 03 December 2007, 05:09:27 PM
Quote from: Kelana on 03 December 2007, 04:52:25 PM
Quote from: El Sol on 03 December 2007, 02:37:32 PM
Nibbana adalah hilangnya dosa, lobha dan moha yg menyebabkan kita disamsara...

ketika Nibbana kita telah memutuskan ikatan2 dan faktor2 untuk kita bisa terlahirkan kembali..itulah Nibbana yg kumaksud...

OK.
Sekarang, kapan Nibbana ini dicapai? Waktu seseorang masih hidup atau kapan? Ketika mencapainya orang ersebut masih memiliki panca skanda atau tidak?

Itu saja pertanyaannya. Selanjutnya kita tunggu Sdr. Arasmas dengan pertanyaan yang sama.

masih idup donk...

apakah masih memiliki panca skanda? yesh masih...tapi mereka dah tidak terikat dan tergoyang oleh panca skanda...

;D

Mao main logika ya? :)

Samsara -> tempat -> ada panca skandha.

Nirvana -> bukan tempat -> ada panca skandha.

Terus, apa bedanya? Jika makhluk yang mencapai nirvana di kehidupannya sekarang, di posisi apakah dia berada? Ada di samsara (karena jelas masih menginjak bumi :p) atau samsara+nirvana atau yang lain?

Sudah jelas bahasa yang dipakai ga nyambung, masih saja ngotot. :)

Ini contoh cara ajaran Buddha :
Ketika seseorang sakit parah, dokter melarangnya memakan makanan berat, tapi ketika sudah akan sembuh, dokter malah menganjurkannya makan banyak dagind dll. Apakah ada kesalahan di anjuran dokternya?
Jelas 2 hal itu berada di kondisi yang berbeda kan? Sama saja, Theravada punya point2 tertentu, Mahayana juga punya point2 tertentu. Memaksakan paham Theravada ke Mahayana atau sebaliknya, ya hasilnya seperti gini.
Fanatisme terhadap aliran, memangnya setelah dibela, kita akan mencapai nirvana? :)
#4
Quote from: Sumedho on 02 December 2007, 07:22:54 PM
begini, memang ada beberapa pandangan yang berbeda tentang samsara dan nibbana pada beberapa aliran.

Kalau tidak salah elsol melihat dari sudut theravada dan arasmas melihat dari mahayana/tibetan. CMIIW

ada salah satu aliran yang memang berpendapat kalau samsara dan nibbana adalah sekarang dan disini. bukan begitu bung arasmas ?

Begitulah. Persepsi yang dibawa sudah beda. Gimana mao disamakan?

Ini ibarat anda berusaha meyakinkan orang Amerika bahwa mengendari mobil itu harus di kiri jalan. :)
#5
Quote from: El Sol on 02 December 2007, 05:29:01 PM
Quote from: Arasmas on 02 December 2007, 01:57:51 AM
Quote from: El Sol on 01 December 2007, 05:41:35 PM
Quote from: Arasmas on 01 December 2007, 08:27:45 AM
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 07:07:53 PM
Quote from: Arasmas on 30 November 2007, 05:26:11 PM
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 01:00:20 PM
thx ko Kelana,

bagaimanakah Munkin seorang Buddha masih di Samsara? aku tidak mengerti itu...

mohon yg Mahayana menjelaskan....





Dimanakah letak samsara?
yg pasti disini..

Dan dimanakah nirvana?
Nibbana bukan tempat...
Kok anda bisa menyatakan samsara ada di sini? Apakah di sini adalah tempat?

samsara adalah tempat Nibbana bukan tempat..

kurang jelas kah?

:) Dan demikianlah, semoga anda suatu hari akan mengerti jika telah bertemu seorang guru yang tepat. :)
#6
Quote from: El Sol on 01 December 2007, 05:41:35 PM
Quote from: Arasmas on 01 December 2007, 08:27:45 AM
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 07:07:53 PM
Quote from: Arasmas on 30 November 2007, 05:26:11 PM
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 01:00:20 PM
thx ko Kelana,

bagaimanakah Munkin seorang Buddha masih di Samsara? aku tidak mengerti itu...

mohon yg Mahayana menjelaskan....





Dimanakah letak samsara?
yg pasti disini..

Dan dimanakah nirvana?
Nibbana bukan tempat...
Kok anda bisa menyatakan samsara ada di sini? Apakah di sini adalah tempat?
#7
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 07:07:53 PM
Quote from: Arasmas on 30 November 2007, 05:26:11 PM
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 01:00:20 PM
thx ko Kelana,

bagaimanakah Munkin seorang Buddha masih di Samsara? aku tidak mengerti itu...

mohon yg Mahayana menjelaskan....





Dimanakah letak samsara?
yg pasti disini..

Dan dimanakah nirvana?
#8
Quote from: El Sol on 30 November 2007, 01:00:20 PM
thx ko Kelana,

bagaimanakah Munkin seorang Buddha masih di Samsara? aku tidak mengerti itu...

mohon yg Mahayana menjelaskan....





Dimanakah letak samsara?
#9
Jurnal Pribadi / Re: El Sol
29 November 2007, 11:56:15 AM
Quote from: HokBen on 16 November 2007, 01:15:12 PM
Quote from: kosdi on 13 November 2007, 12:16:24 PM
wah thx banget buat el sol. telah memberikan masukan baru buat kita.

taking pleasure yah.... berarti memuaskan keinginan untuk menghina juga pelanggaran sila 1 donk. doh.... tambah susah

berarti kalo kita merasa puas saat menghina sesuatu, entah itu manusia, hewan, tetangga, teman, kelompok lain, aliran tertentu... itu termasuk melanggar sila ke-1 yah??

Menghina kan dikelompokkan ke sila ke4. Kira2 yang 1 itu respek pada kehidupan. :)
#10
Memangnya setelah aku benar, maka kita akan mencapai nirvana?
#11
Quote from: tesla on 28 November 2007, 11:38:09 PM
QuoteThe main Mahayana motivation is to lead all sentient beings to enlightenment. Liberation from cyclic existence (Nirvana) and Buddhahood for oneself are regarded simply as fortunate by-products of one's efforts to help all beings. In fact, the only possible motivation with which one can become a Buddha is the altruistic wish to lead all sentient beings away from suffering.
    This motivation is reflected in taking an additional set of vows, known as Bodhisattva vows on top of taking Refuge. The main vow is to free all sentient beings from suffering. These vows are not taken for this life only, but for all future lives as well, until this goal is achieved. The main practices of a Mahayanist are summarised in the 6 perfections: the perfection of giving, ethics, patience, joyous effort, concentration and wisdom.

all is a problematic word...


Why all? Because they're included in your world. With your perfect perception about all, you perfect your world, then you called as Buddha.
#12
Tibetan / Re: Praktek Tantra & Emptiness
17 September 2007, 11:24:22 AM
Bagusnya sih nyari guru pembimbing dolo. :)
#13
Di antara semua akar kejahatan, kebodohan batinlah yang paling parah, karena susah dilihat, dan susah dihilangkan.

Tapi, kita semua kan masih bodoh, kalo gitu, gimana ya bisa membuat yang lain pintar? :)
#14
Buddhisme untuk Pemula / Re: ANDA "MENCURI" TIAP HARI?
06 September 2007, 10:36:33 PM
Quote from: 7th on 06 September 2007, 01:00:44 PM
banyak menyumbang karena kaya...
bukan kaya hanya karena menyumbang...

semua itu saling bergantungan sih sebenernya... dengan berdana, dia dapet karma baek, pekerjaan yang dilakukan jadi lancar, nambah pendapatan, makin kaya, makin banyak yang bisa disumbangkan...

mustahil kalo orang cuma berdana bisa kaya tanpa dibarengi usaha... kalo gitu duit gw sumbangin aja kemana kek terus gw tidur2an aja sepanjang hari ga usah kerja...  :D

Berdana adalah sebab utama menjadi kaya. Tapi tanpa sebab pendukung, sama saja bohong kan. :p

Ibarat anda punya benih yang bagus, tapi ladang, perawatan, sinar matahari, air, pupuk yang ga bagus, apakah benih anda akan tumbuh menjadi pohon yang kokoh? :)
#15
Quote from: Kelana on 04 September 2007, 07:28:11 PM
Quote from: langitbiru on 04 September 2007, 06:09:06 PM
^:)^ kelana pintar menguraikan kode

Jangan gitu ah C LB, aye jadi malu nih :-[ , kebetulan lagi iseng-iseng aja, soalnya nicknya agak aneh :P betul apa salah kan yang tau yang punya nickname

Minta nomor yang kira2 besok bakal menang. :p