Hahahahahahaha, lucu karangan ceritanya, buat pelipur lara bacanya.....
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts Menu
lucu sekali.......kisah telenovela.....amik2
Quote from: will_i_am on 03 June 2012, 12:45:58 AM
Hinayana itu aliran apa?
Quote from: will_i_am on 02 June 2012, 11:19:19 PM
multilingual itu hebat ya??
Quote from: senbudha on 02 June 2012, 01:21:26 PM
Saya teringat Devadatta yang dengan segala cara ingin membunuh,menghancurkan sangha,ingin memaksakan kehendaknya,pemahamanya pada orang lain. Sang Buddha yang jadi gurunya sendiri saja mau dibunuh,sang devadata merasa dirinya lebih tahu,lebih hebat dari gurunya sendiri. Di pikirannya tiap saat hanya memikirkan segala cara agar dirinyalah yang paling hebat.Apa yang dilakukan oleh Sang Buddha terhadap muridnya ini? Buddha memperingatkannya beberapa kali tapi tidak didengarkan. Apa yang harus dilakukan pada orang seperti ini,tidak ada jalan lain,biarkanlah orang seperti ini,biarkanlah dia memakan apa yang diperbuat oleh dirinya sendiri. Nanti juga ada akhirnya,orang demikian sudah sangat banyak dari jaman Sang Buddha,apalagi jaman edan seperti sekarang.Sekarang di forum ini,ternyata kita kedatangan saudara sewatak devadata dengan kualitas yang lebih rendah,tapi memang cukup membuat kita tertawa terbahak-bahak sambil mengeluarkan air mata. Mengapa? Karena dia selalu menyediakan waktu untuk memikirkan cara membalas kata-kata member disini,semua bisa dikomentari olehnya,tapi komentar yang selalu diliputi kebodohan batin. Air mata keluar,karena susah ditolong lagi,kebencian dan kebodohan batin yang sudah parah. Akhirnya di forum DC ini, Mara kecil datang sendiri untuk menguji kualitas kita. Saya sangat berterima kasih pada ajaran Sang Buddha yang membuka pikiranku,karena ternyata kalau seseorang telah diliputi Pandangan salah,maka sudah sangat susah ditolong lagi. Tidak ada gunanya lagi buat orang seperti ini,biarkanlah pikirannya menyiksa pikirannya sendiri,akhirnya pikirannya yang akan membunuh dirinya sendiri. Bila dia membalas kata-kataku ini,artinya memang dia adalah orang seperti yang kukatakan. Tapi kalau dia tidak balas,maka ada sedikit kemungkinan dia tertolong,hanya sedikit,jadi manfaatkanlah.


Quote from: Rico Tsiau on 02 June 2012, 10:38:04 AM
hmmm kata bro abgf sih saya sendiri yang tidak mau menjadi anak dalam perjanjian, jadi jangan salahkan tuhan. kalau kamu baca halaman-halaman sebelumnya pasti jumpa percakapan saya dengan bro abgf.
saya malas mengulang lagi, tapi coba saja kamu baca. kamu akan tau kenapa saya bilang tuhan pilih kasih.
edit : nambah dikit tentang tuhan pilih kasih :
efesus 2:8-9
(Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
(9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
dan tuhan allah tidak memberikan kasih karunia nya kepada sebahagian orang, tapi memberikannya pada sebahagian lainnya.
kalau bukan pilih kasih, ini namanya apa?
. Dan kalo abgf tidak berminat menjadi anak perjanjian buat saya tak Ada masalah. Quote from: Mas Tidar on 02 June 2012, 10:20:49 AM
terima kasih jawabannya, kami ndak kenal si Ajin dan para pembaca bisa mengerti yang Anda katakan sendiri karena ndak bisa jawab pertanyaan.
seperti yang telah Anda sampaikan bahwa:
dan juga kutipan kitab kejadian 1:26-27:
1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
kita jadi mengetahui gambaran-nya sperti apa dan apa yang sedang Anda lakukan disini.
kalau masi belum mengerti dari beberapa reply yang terdahulu dan tanda biru diatas, Anda sedang mempermalukan firman Allah-mu sendiri.
Quote from: DeNova on 02 June 2012, 09:22:19 AM
[at] bro abud: ---> bukan saya menkadikan novel sbg kitab suci tapi bukankah belajar tak melulu dari alkitab juga, banyak bacaan lain yang dapat kita jadikan referensi cara pandang kita salah satunya novel, komik atau bacaan populer lainnya. Saya percaya bahwa Beliau Maha Tahu dan RancanganNya buakn rancangan kita juga jadi bukankah yang anda lakukan disini membuang energi juga, kalau para member DC mau "bertobat" masuk kr****n nantinya juga bakalan bertobat sendiri, kalau anda kesini trus counter2 pake alkitab bukannya anda sama saja dengan para Ahli taurat yang dikecam Beliau, tahu begitu banyak namun cuma buat mencemooh org lain....
Ini bukankah sama saja dengan anda menunjukkan ego bro.... maaf jika saya salah![]()
![]()
![]()
(dan apakah yang saya bold itu sudah dilakukan selama anda berdiskusi disini![]()
![]()
![]()
)---> setahu saya sadar itu dicapai tanpa ego (annata), tolong dikoreksi jika saya salah...

Quote
----> Terserah Dia mau ditaruh dimana ayooo aja.... Bukankah di kr****n juga diajari HIDUP BERPASRAH.... "Aku ini hamba Tuhan, Jadilah padaku ya Tuhan menurut kehendakMu", apakah anda tak mengakuinya???![]()
![]()
---> apakah ada kutipan Alkitab pada comment saya??? karena saya merasa "tak pantas" menggunakan kata2 dalam alkitab (yang adalah Firman Tuhan) sendiri untuk menyerang orang lain...![]()
![]()
![]()
Quote
"Ingat Kasih itu murah hati dan sabar menanggung segala sesuatu, dan Allah adalah kasih"-----> jika anak2Nya yang diciptakan sebagai gambaranNya tak pernah mempunyai dan menunjukkan kasih itu pada sesama manusia, Apakah kita masih pantas disebut gambaranNya di dunia.... Apakah jika kita melihat sesama manusia misal dia muslim/buddha menderita dibiarin aja kalau orang itu kr****n baru ditolong???![]()
![]()
![]()
Lalu apa bedanya kita dengan orang Lewi di perumpamaan "Orang Samaria yang baik hati"
Maaf jika ada salah kata....![]()
![]()
![]()
Quote from: Rico Tsiau on 02 June 2012, 10:33:50 AM
oh bukan kelas II ya? baguslah kalau anda beranggapan begitu.
namun diluar sana saya sering mendengar bahwa memang israel bangsa pilihan, mereka yang dijanjikan, dsb.. bahkan katanya yesus datang untuk bangsa israel. nah bagaimana tanggapan anda dengan yang ini?
Quote from: Rico Tsiau on 02 June 2012, 08:45:52 AM
tetap saja saya menangkap bahwa, sebahagian anak masuk dalam perjanjian tuhan sedangkan sebahagian lainnya tidak.
tuhan sedemikian pilih kasih.
Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2012, 01:30:23 PM
Yesus memang datang memang diutamakan untuk Israel, tapi kabar keselamatan yang dibawa itu tidak terbatas hanya pada orang2 Israel. Di Matius 28:19, Yesus menyuruh pada murid mengabarkan injil dan menjadikan SEMUA BANGSA sebagai muridnya.
Bangsa Non-Israel memang kelas II, tapi "Non-Israel = Anjing" adalah metafora.
Quote from: senbudha on 31 May 2012, 12:22:41 PM
AT abud,abgf,,,alias apapun. Bagaimana pun saya ucapkan terima kasih atas kehadiranmu di forum DC ini,karena memberikan gambaran jelas antara orang yang berwatak buruk dan baik,jadi kami sadar bisa membedakan kebaikan dan keburukan. Saya tidak akan belajar kebaikan kalau tidak melihat suatu yang buruk. Terima kasih juga atas kehadiran ajaran agama lain,jadi ada perbandingan dengan ajaran Buddha. Saya jadi tahu mana yang mengajarkan kebenaran sejati dan mana yang tidak. Saran saya padamu. Berilah 1 set kitab tipitaka,lalu kamu baca dan uraikan setiap detil ajaran Buddha dengan pelintiranmu,jadikan 1 buku,eh salah mungkin beberapa buku,lalu terbitkan. Kirim buku itu pada universitas di seluruh indonesia jurusan filsafat dan kajian antar agama,kirim juga ke universitas Cambridge,oxford dan terutama ke negara-negara Buddhist. Kalau kamu mampu membuktikan ajaran Buddha itu salah,maka bisa dibayangkan berapa banyak orang yang akan jadi pengikutmu,bukan pengikut yesus,karena kalau kamu mampu maka kamu lebih hebat dari siapa pun di kolong langit ini. Catatan,kamu harus lebih hebat dari si steve,dede dan yang sudah ada sebelumnya. Kalau saya jadi yesus,saya akan buru-buru menghadap Sang Buddha Gotama untuk minta maaf atas tingkahmu. Mengapa? karena saya adalah juru selamatmu dan penebus dosamu. Kalau bukan saya,siapa lagi yang mampu menolongmu. Untuk ilmu mempelintir,menyangkal,berkelit anda adalah gurunya di Forum DC ini. Selamat dan ditunggu terbitan bukunya. Ingat,kirimkan pada setiap vihara yang ada di indonesia. Ingat,para preman pasar aja berani tampil apalagi kamu yang pembela juru selamat,di jamin kamu pasti selamat. selamat tinggal atau selamat pergi. Catatan, Kalau yesus menerimamu di surganya,saya memilih tinggal di neraka saja,karena saya takut yesus pun akan dipelintir olehmu.
Quote from: Rico Tsiau on 31 May 2012, 11:25:24 AM
jadi bangsa selain israel adalah ciptaan allah kelas II, atau ini pun metafora? walau saya tidak menemukan korelasinya sebagai metafora.
Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2012, 09:42:23 AM
Seperti biasa, ada kesalahan penggalan yang entah sengaja, entah tidak.
Sutta Nipata, Cula Vagga, Brahmanadhammika Sutta.
[...]
295. Mereka menerima dana gandum, tempat tidur, makanan, ghee dan minyak, memperolehnya dengan benar.
Melakukan upacara pengorbanan, tidak membunuh ternak untuk upacara pengorbanan tersebut.
296. Seperti ibu, ayah, saudara, atau kerabat,
Sapi menjadi sahabat baik mereka, dan obat-obatan muncul dari sapi.
[...]
Jadi "tidak membunuh ternak" dan "seperti ibu, ayah..." adalah dua konteks yang berbeda, tidak seperti yang dikatakan oleh sahabat Kr1sten yang 'menguasai' Buddhisme di sini.
Mengapakah sapi diibaratkan sebagai "ibu, ayah, saudara, kerabat"? Sebab dari sapi, manusia mendapatkan gizi seperti dari susu, mentega, dan ghee; mereka menggemburkan tanah; kotorannya digunakan untuk memproses obat-obatan dan air seninya adalah antiseptik alami. (Obat2an herbal yang diajarkan di Ayurveda memerlukan api dari kotoran sapi dalam prosesnya, api dari sumber lain memberikan hasil yang berbeda dalam pengolahan mineral/bhasma yang digunakan untuk obat-obatan tersebut.)
Sapi menyediakan makanan, tempat bercocok-tanam, dan obat-obatan, maka dikatakan seperti ayah, ibu, saudara, dan kerabat. Ini adalah metafora.
Demikian pula Sariputta dikatakan seperti ibu karena membuat orang mengenal dhamma, sementara MahaMoggallana seperti pengasuh karena melatih ke tingkat yang lebih tinggi. Ini pun adalah metafora.
Juga seperti Yesus menyetujui bahwa Bangsa Israel adalah anak dari bapa, dan Bangsa Non-Israel adalah ANJING yang makan remah-remah berjatuhan dari meja makan anak-anaknya, ini pun adalah metafora.
Nah, jadi kita semua bisa menilai kembali, perlukah menanggapi orang yang tidak netral karena kebencian? Objek apapun yang dilihat dengan kebencian akan menjadi salah dan keliru.