_/\_
Saya pernah mendengar ceramah dari salah satu Dhammaduta
Bahwa penggunaan kata Sang pada Buddha adalah tidak tepat
Karena kata Sang hanya digunakan untuk hewan, seperti : Sang Kodok, Sang Kancil dllsbg
Harusnya untuk menunjuk manusia bisa mempergunakan Si, contoh : Si Budi, Si Lisa
Tapi aku juga heran ya ? Kenapa bisa merujuk kata Sang Buddha hingga saat ini ?
Sehingga sudah sangat familiar banget di kalangan kita
Apa karena dulu pernah ada yang menghina, sehingga memakai julukan tersebut ?
Minta pendapat dong.. ^:)^
dari KBBI:
sang p 1 kata yg dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yg dianggap hidup atau dimuliakan: -- Arjuna, -- Kancil; -- Dwiwarna; -- nasib; 2 kata yg dipakai di depan nama benda untuk berolok-olok: -- suami;
-- Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia; Sang Dwiwarna; -- Dwiwarna sang Merah Putih
Sang Pangeran?
Sang Raja?
Sang kuriang ? :hammer:
merujuk pada definisi dari KBBI yg dikutip oleh SANG Hendra Susanto, jelas Si Dhammadutta itu ngawur.
kayaknya tau deh Dhammaduta yang mana,soalnya di setiap ceramahnya selalu nitipin kalimat seperti itu.
ya sudah pake Hyang aja.
Quote from: Hendra Susanto on 25 February 2009, 11:44:20 AM
dari KBBI:
sang p 1 kata yg dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yg dianggap hidup atau dimuliakan: -- Arjuna, -- Kancil; -- Dwiwarna; -- nasib; 2 kata yg dipakai di depan nama benda untuk berolok-olok: -- suami;
-- Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia; Sang Dwiwarna; -- Dwiwarna sang Merah Putih
jawaban dari bro hendra sudah jelas... sang itu untuk sesuatu yg dimuliakan _/\_
Sudah pernah ditanyakan oleh Mr. Wei dulu juga..
Pernah denger beberapa kali dhammaduta itu bilang seperti diatas, mungkin dari sekitar tahun 1999 - 2000....
awalnya sih terpengaruh cuma lama2 setelah tahu maknanya Sang, jadi kasihan ama dhammaduta itu.....
Binatang itu bukan Makhluk Rendah Bukan Makhluk Yang Dihina Melainkan Makhluk yang perlu dikasihani karena terlahir ke alam binatang
Seorang DhammaDutta Berani bilang gitu bagusnya di ban saja, dia sama sekali tidak pantas menjadi Dhammdutta dan dia asli penganut pemahaman Sesat
Sang diganti jadi Si ??? Si Buddha, Si Bodhisatva? bego tuh DhammaDutta itu alias Idiot suruh dia kembali ke masa kanak-kanak tanya Guru Bahasa Indonesia dia
Siapa Dhammadutta yang gitu bodoh itu? boleh di sharing nama idiot itu
Lothar dengan kebuasannya
at lothar : :)) kadang2 u pinter juga
Awas jangan panggil saya Si Lothar =)) =)) Sang Lothar => :jempol: :jempol:
Quote from: Indra on 26 February 2009, 09:53:07 AM
Lothar dengan kebuasannya
namaste suvatthi hotu
kalo untuk mas Indra pake apa ya?
Hyang Indra kali ya
intermeso dari si cunda
thuti
Ternyata Dhammadutta yang sedang dibicarakan adalah Romo Cunda, maaf romo, gak sengaja =))
Quote from: Hendra Susanto on 25 February 2009, 11:44:20 AM
dari KBBI:
sang p 1 kata yg dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yg dianggap hidup atau dimuliakan: -- Arjuna, -- Kancil; -- Dwiwarna; -- nasib; 2 kata yg dipakai di depan nama benda untuk berolok-olok: -- suami;
-- Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia; Sang Dwiwarna; -- Dwiwarna sang Merah Putih
Sebaiknya ambil kesepakatan untuk membedakan
Sang Buddha dan
sang Buddha, pada hakekatnya bahasa hanya kesepakatan kan?
Jadi pergunakan huruf besar bila kata sang digunakan untuk mahluk agung misalnya kita tulis
Sang Pencipta bukan
sang Pencipta. Bahasa Indonesia juga menggunakan huruf besar untuk kata akhiran Nya umpamanya: dia telah kembali ke hadirat
Nya.
sang kancil,
sang siput,
sang buaya, bukan
Sang Kancil,
Sang Siput,
Sang Buaya
salam kenal, sepertinya untuk masalah kesepakatan anda bisa menhubungi departement pendidikan untuk saat ini lebih baik digunakan yang sudah jelas aja dach...