Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: cunda on 20 January 2009, 10:26:30 AM

Title: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 10:26:30 AM
Namaste suvatthi hotu

Dengan ini aku kutipkan perumpamaan Dhamma  sebagai rakit, seperti tercantum di:


Majjhimanikāyo; Mūlapaṇṇāsapāḷi; 3. Opammavaggo; 2. Alagaddūpamasuttaṃ 240


Evameva kho, bhikkhave, Kullūpamo mayā dhammo desito nittharaṇatthāya, no gahaṇatthāya.

Begitulah o para bhikkhu, dhamma yang telah ku ajarkan dengan perumpamaan rakit untuk kepentingan menyebrang, bukan untuk digenggam

Kullūpamaṃ vo, bhikkhave, dhammaṃ desitaṃ, ājānantehi dhammāpi vo pahātabbā pageva adhammā.

O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”



Semoga bermanfaat

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: CKRA on 20 January 2009, 10:33:37 AM
Romo, rakit itu kita tanggalkan kan kalau kita sudah sampai di seberang. Kalau kita belum sampai di seberang atau selama dalam penyeberangan, apa yang harus kita lakukan dengan rakit itu? Hanya berdiri di atasnya? Atau harus digenggam, supaya kalau ada ombak kita tidak jatuh tercebur dalam sungai yang kotor dan dalam?

 _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 10:43:41 AM
Romo, rakit itu kita tanggalkan kan kalau kita sudah sampai di seberang. Kalau kita belum sampai di seberang atau selama dalam penyeberangan, apa yang harus kita lakukan dengan rakit itu? Hanya berdiri di atasnya? Atau harus digenggam, supaya kalau ada ombak kita tidak jatuh tercebur dalam sungai yang kotor dan dalam?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Orang yang di atas rakit akan mengarahkan (mengayuh) rakitnya ke seberang

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 January 2009, 10:50:38 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: CKRA on 20 January 2009, 10:50:57 AM
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: bond on 20 January 2009, 11:04:25 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:08:18 AM
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:11:23 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

namaste suvatthi hotu

banyak yang terggelam sebelum sampai di seberang, makanya banyak yang menggangap sudah melepas keegoan tapi sesungguh makin tenggelam dalam keegoan "aku yang paling benar"

thuti

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:12:02 AM
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti

Bagaimana dengan  "speed boat" _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:13:01 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D
Belajar "renang" dulu, atau paling tidak bawa "pelampung" _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:13:52 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D

anehnya yang tenggelam selalu gak menyadari bahwa dia sedang tenggelam tapi malah dia mengaku sedang menyelam


thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:16:05 AM
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti

Bagaimana dengan  "speed boat" _/\_


namaste suvatthi hotu

untungnya pada waktu itu belum ada "speed boat" hehehehehe dan susah cari solarnya juga

Thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:20:42 AM
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti

Bagaimana dengan  "speed boat" _/\_


namaste suvatthi hotu

untungnya pada waktu itu belum ada "speed boat" hehehehehe dan susah cari solarnya juga

Thuti



Bukankah kita diminta "hidup di saat ini" , "speed boat" uda adakan? hehehe
solar uda turun harga romo :))

 :outoftopic:

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:22:54 AM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D
Belajar "renang" dulu, atau paling tidak bawa "pelampung" _/\_


namaste suvatthi hotu

makanya belajar berenang atau menggunakan pelampung sebelum tenggelam, sedia payung sebelum hujan

namun masih banyak orang yang berpendapat buat apa belajar berenang emang mengharap tenggelam?, buat apa bawa payung kan belum hujan, dsb

Thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 11:29:35 AM



Bukankah kita diminta "hidup di saat ini" , "speed boat" uda adakan? hehehe
solar uda turun harga romo :))

 :outoftopic:



anda betul hidup di saat ini, oleh karena itu anda harus lebih cepat mencapai pencerahan ketimbang mereka yang hidup di zaman dulu yang masih menggunakan rakit.

Hehehe met berlayar dengan "speed boat" mumpung solarnya lagi murah, tapi tetap harus waspada karena sekarang lagi musim ombak besar sehingga perahu motor yang canggih juga memiliki resiko tinggi untuk tenggelam

thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: tesla on 20 January 2009, 11:35:45 AM
yup, perumpamaan speed boat ada hikmahnya jg...

di zaman skr ini, dhamma sangat mudah diakses dibanding dulu, ada yg harus berjalan berhari2 utk bertemu dg Buddha.
namun orang sekarang suka complaint, bahwa kematangan bathinnya tak akan cukup utk memahami dhamma... :(

_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:37:17 AM



Bukankah kita diminta "hidup di saat ini" , "speed boat" uda adakan? hehehe
solar uda turun harga romo :))

 :outoftopic:



anda betul hidup di saat ini, oleh karena itu anda harus lebih cepat mencapai pencerahan ketimbang mereka yang hidup di zaman dulu yang masih menggunakan rakit.

Hehehe met berlayar dengan "speed boat" mumpung solarnya lagi murah, tapi tetap harus waspada karena sekarang lagi musim ombak besar sehingga perahu motor yang canggih juga memiliki resiko tinggi untuk tenggelam

thuti


Tergantung mau lewat pantai/laut mana? klo ombak besar pakai "pesawat" aja..hehehe asal jangan "a**m air" nanti landing di laut juga hehehe

 :outoftopic:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: williamhalim on 20 January 2009, 11:41:00 AM

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....


Setuju Romo....
Usaha keras, disiplin, semangat, ketekunan, kesemua faktor2 batin yg bermanfaat diperlukan untuk menjalankan rakit menuju tujuan.... Paduan keseluruhan usaha akan membawa keberhasilan.

Bagi yg merasa masih mengendarai rakit, jangan coba2 memakai mesin canggih Yamaha 200pk yg ditawarkan sales, rakit akan hancur berantakan. Kecuali bagi yg sudah sadar, sudah meng-upgrade rakitnya ke Speedboat fiber nan canggih, sudah saatnya mempertimbangkan memakai mesin yg sesuai.....

Jadi, kesadaran "masih naik rakit" atau "sudah memakai speedboat" adalah sangat menentukan...

anjali,
willi

::
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:41:46 AM
yup, perumpamaan speed boat ada hikmahnya jg...

di zaman skr ini, dhamma sangat mudah diakses dibanding dulu, ada yg harus berjalan berhari2 utk bertemu dg Buddha.
namun orang sekarang suka complaint, bahwa kematangan bathinnya tak akan cukup utk memahami dhamma... :(

_/\_
IMO dengan belajar untuk memahami dhamma maka batinnya akan matang, bukan tunggu batin matang dulu baru memahami dhamma.
_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: naviscope on 20 January 2009, 11:45:56 AM
koq seperti

sutra intan ya

diamond sutra

cin kang cin

dharma itu bagaikan rakit
bahkan dharma itu sendiri
harus dilepas

apalagi yang bukan dharma?

;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Nevada on 20 January 2009, 11:50:09 AM
Rakit yang dimaksud itu adalah sarana...
Bukannya pengertian sebagai alat, yang bisa disubstitusikan menjadi alat-alat penyeberangan lainya... :)
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 January 2009, 11:51:56 AM
Ya, yang jadi masalah adalah belum ke seberang, orang sudah merasa tidak membutuhkan sarana sama sekali.
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Nevada on 20 January 2009, 11:53:03 AM
Lah, bukannya ada orang yang berpikir nanti ada regu SAR yang akan menyelamatkannya... ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 11:56:15 AM
Lah, bukannya ada orang yang berpikir nanti ada regu SAR yang akan menyelamatkannya... ;D
:hammer: ga berpikir brp banyak anggota tim SAR?berapa banyak yang "menyebrang" :P
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: tula on 20 January 2009, 12:06:18 PM
Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhisvaha .. maap a little OOT ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: markosprawira on 20 January 2009, 01:02:55 PM
yup, perumpamaan speed boat ada hikmahnya jg...

di zaman skr ini, dhamma sangat mudah diakses dibanding dulu, ada yg harus berjalan berhari2 utk bertemu dg Buddha.
namun orang sekarang suka complaint, bahwa kematangan bathinnya tak akan cukup utk memahami dhamma... :(

_/\_
IMO dengan belajar untuk memahami dhamma maka batinnya akan matang, bukan tunggu batin matang dulu baru memahami dhamma.
_/\_

Sangat setuju sis.....

dilanjutkan juga, bhw dengan batin yg lebih matang, akan memungkinkan untuk lebih bisa memahami dhamma...... seperti efek bola salju yg akan saling menguatkan.....

namun bnyk yg salah kaprah misal seperti bhw yg tidak tahu dhamma akan lebih bagus untuk bermeditasi dari yg belajar dhamma
itu kenapa bnyk yg "nyasar" di meditasinya misal jadi lebih cepat emosional/marah2, bahkan ada sharing dari salah 1 artis dimana setelah bermeditasi, dia menitikkan air mata

karena itu, marilah kita semua belajar dhamma yg benar dahulu, baru bisa masuk ke tahap2 yg lebih "advanced"

agar tidak sampai seperti yg disebut bro Karuna dengan
Quote
yang jadi masalah adalah belum ke seberang, orang sudah merasa tidak membutuhkan sarana sama sekali.

metta
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: ryu on 20 January 2009, 01:50:03 PM
Ada yang mengatakan untuk berhenti ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 01:58:30 PM
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D
Belajar "renang" dulu, atau paling tidak bawa "pelampung" _/\_

Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: chingik on 20 January 2009, 01:59:06 PM
Quote
yang jadi masalah adalah belum ke seberang, orang sudah merasa tidak membutuhkan sarana sama sekali.
nunjuknya ke siapa nih... :-? ^-^
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:01:10 PM
koq seperti

sutra intan ya

diamond sutra

cin kang cin

dharma itu bagaikan rakit
bahkan dharma itu sendiri
harus dilepas

apalagi yang bukan dharma?

;D


Namaste suvatthi hotu

Yang anda maksud mungkin Sutra Pemotong Berlian, inilah sebagian kutipannya:

Vajracchedikāhŗdayasutra
(Sutra Hati Pemotong Berlian)


Tatkasya hetoḥ ?
Na khalu punaḥ subhūte bodhisattvena mahāsattvena dharma udgrahītavyo nādharmaḥ| tasmādiyaṁ tathāgatena saṁdhāya vāgbhāṣitā-kolopamaṁ dharmaparyāyamājānadbhidharmā eva prahātavyāḥ prāgevādharmā iti||6||



Mengapa begitu?.
Karena itu o Subhūti, bukan `dharma’ maupun `adharma’ yang seharusnya diterima oleh seorang Bodhisattva Mahāsattva. Oleh karena itu berkenaan dengan kata-kata yang telah dibabarkan oleh Tathāgata diumpamakan seperti rakit, dharma juga seharusnya ditinggalkan oleh mereka yang telah mengerti uraian dharma ini, terlebih lagi yang adharma (bukan dharma).


thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:02:46 PM
yup, perumpamaan speed boat ada hikmahnya jg...

di zaman skr ini, dhamma sangat mudah diakses dibanding dulu, ada yg harus berjalan berhari2 utk bertemu dg Buddha.
namun orang sekarang suka complaint, bahwa kematangan bathinnya tak akan cukup utk memahami dhamma... :(

_/\_
IMO dengan belajar untuk memahami dhamma maka batinnya akan matang, bukan tunggu batin matang dulu baru memahami dhamma.
_/\_


namaste suvatthi hotu

hati-hati terlanjur matang nanti malah bonyok, hehehehe emang pepaya

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: chingik on 20 January 2009, 02:03:56 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: williamhalim on 20 January 2009, 02:06:22 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D

wah... nunjuknya ke siapa yah  :))

::
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: chingik on 20 January 2009, 02:11:34 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D

wah... nunjuknya ke siapa yah  :))

::
:P
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 02:11:58 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D
Wah belajar sama mas2 yang di seaworld tuh :)) naik sepeda dikolam Hiu  :))
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: chingik on 20 January 2009, 02:15:20 PM
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:25:42 PM
Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhisvaha .. maap a little OOT ;D

namaste suvatthi hotu

anda menuliskan mantra dari Prajñāpāramitāhŗdayasūtra:


Prajñāpāramitāhŗdayasūtra
Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan

Gate Gate Pāragate Pārasaṃgate Bodhi Svāhā

gata (partisip kala lampau dr verb: gacchati) = (telah pergi)
Gate (lokatip dr kt: gata) = pergi
gate gate (lokatip absolutif dari kt : gata) = (ketika) lewat; pergi

pāragate (dr kt: pāra + gate) = tiba di seberang
pārasaṃgate (dr kt: pāra + saṃ + gate) = tiba bersama
Bodhi (vokatip) = o Bodhi
svāhā (dr kt: su + āhā) = telah diucapkan dengan baik (sebagai penutup mantra)


semoga bermanfaat

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: chingik on 20 January 2009, 02:44:23 PM
Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhisvaha .. maap a little OOT ;D

namaste suvatthi hotu

anda menuliskan mantra dari Prajñāpāramitāhŗdayasūtra:


Prajñāpāramitāhŗdayasūtra
Sutra Hati Kesempurnaan Kebijaksanaan

Gate Gate Pāragate Pārasaṃgate Bodhi Svāhā

gata (partisip kala lampau dr verb: gacchati) = (telah pergi)
Gate (lokatip dr kt: gata) = pergi
gate gate (lokatip absolutif dari kt : gata) = (ketika) lewat; pergi

pāragate (dr kt: pāra + gate) = tiba di seberang
pārasaṃgate (dr kt: pāra + saṃ + gate) = tiba bersama
Bodhi (vokatip) = o Bodhi
svāhā (dr kt: su + āhā) = telah diucapkan dengan baik (sebagai penutup mantra)


semoga bermanfaat

Thuti


buka kursus bhs pali/sanskerta doong... ;)
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:48:18 PM
[

Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

_/\_ :lotus:

namaste suvatthi hotu

awas hati-hati ada hiu galak

Ada empat jenis ketakutan, seperti tertera di:

Aṅguttaranikāyo; Catukkanipātapāḷi; 3. Tatiyapaṇṇāsakaṃ ; (13) 3. Bhayavaggo;
2. Ūmibhayasuttaṃ


ūmibhayaṃ = bahaya karena angin/ombak = amarah
kumbhīlabhayaṃ = bahaya karena buaya = kerusakan
āvaṭṭabhayaṃ = bahaya karena pusaran air = lima saluran kesenangan indra
susukābhayaṃ = bahaya karena ikan ganas (hiu) = wanita



Wanita dapat diumpamakan sebagai "hiu" yang siap menerkam meditator
Sebenarnya yang galak sih bukan "hiu" nya, tapi meditatornya aja gak tahan digoda hiu

thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:50:49 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D


namaste suvatthi hotu

jangan sebut "sati" terus menerus, nanti suhu marah karena dia lagi tidur jadi terbangun oleh sati

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 02:52:35 PM
[

Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

_/\_ :lotus:

namaste suvatthi hotu

awas hati-hati ada hiu galak

Ada empat jenis ketakutan, seperti tertera di:

Aṅguttaranikāyo; Catukkanipātapāḷi; 3. Tatiyapaṇṇāsakaṃ ; (13) 3. Bhayavaggo;
2. Ūmibhayasuttaṃ


ūmibhayaṃ = bahaya karena angin/ombak = amarah
kumbhīlabhayaṃ = bahaya karena buaya = kerusakan
āvaṭṭabhayaṃ = bahaya karena pusaran air = lima saluran kesenangan indra
susukābhayaṃ = bahaya karena ikan ganas (hiu) = wanita



Wanita dapat diumpamakan sebagai "hiu" yang siap menerkam meditator
Sebenarnya yang galak sih bukan "hiu" nya, tapi meditatornya aja gak tahan digoda hiu

thuti



Benar... Romo...Objek itu kan netral (lily mode on) ;D

jangan bilang lily yg menggoda yah? :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 02:54:16 PM
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D


namaste suvatthi hotu

jangan sebut "sati" terus menerus, nanti suhu marah karena dia lagi tidur jadi terbangun oleh sati

thuti

Tenang... suhu agi pulihkan sati nya... kemarin2 di milis sebelah... SATI nya banyak terkuras... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 02:55:41 PM
[

Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

_/\_ :lotus:

namaste suvatthi hotu

awas hati-hati ada hiu galak

Ada empat jenis ketakutan, seperti tertera di:

Aṅguttaranikāyo; Catukkanipātapāḷi; 3. Tatiyapaṇṇāsakaṃ ; (13) 3. Bhayavaggo;
2. Ūmibhayasuttaṃ


ūmibhayaṃ = bahaya karena angin/ombak = amarah
kumbhīlabhayaṃ = bahaya karena buaya = kerusakan
āvaṭṭabhayaṃ = bahaya karena pusaran air = lima saluran kesenangan indra
susukābhayaṃ = bahaya karena ikan ganas (hiu) = wanita



Wanita dapat diumpamakan sebagai "hiu" yang siap menerkam meditator
Sebenarnya yang galak sih bukan "hiu" nya, tapi meditatornya aja gak tahan digoda hiu

thuti


klo begitu "merujuk" kepada pemeditator cowo. Klo pemeditator kan bukan cuma cowo, bgm klo cewe? yang siap menerkan pemeditator cewe itu "PIRANHA"? :))
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 02:56:47 PM
 [at]  atas...

bukan PIRANHA.. tapi ULAR (3R mode on) ... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 02:57:48 PM
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 January 2009, 02:59:28 PM
Momo, bukankah empat hal tersebut adalah empat hal yang membuat Bhikkhu lepas jubah?
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 03:00:47 PM

klo begitu "merujuk" kepada pemeditator cowo. Klo pemeditator kan bukan cuma cowo, bgm klo cewe? yang siap menerkan pemeditator cewe itu "PIRANHA"? :))

namaste suvatthi hotu

aku adalah "piranha-ku"

cc Lily dan Ane adalah "hiu-ku"


hehehehehe

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 03:02:02 PM
Momo, bukankah empat hal tersebut adalah empat hal yang membuat Bhikkhu lepas jubah?

namaste suvatthi hotu

Itu hanyalah salah satu penyebab lepas jubah

mau mandi juga lepas jubah, hehehehe

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 03:02:50 PM
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Ga usah beli, tapi sewa romo didepan kantor saya sewa Rp. 5000 sekali jalan. :)) habis banjir sepaha org dewasa :))
 :outoftopic:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 03:05:49 PM
 

klo begitu "merujuk" kepada pemeditator cowo. Klo pemeditator kan bukan cuma cowo, bgm klo cewe? yang siap menerkan pemeditator cewe itu "PIRANHA"? :))

namaste suvatthi hotu

aku adalah "piranha-ku"

cc Lily dan Ane adalah "hiu-ku"


hehehehehe

thuti

[at]  MOMO...

(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/kity.gif)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 03:07:37 PM
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Ga usah beli, tapi sewa romo didepan kantor saya sewa Rp. 5000 sekali jalan. :)) habis banjir sepaha org dewasa :))
 :outoftopic:


namaste suvatthi hotu

ternyata Ane telah alih profesi jadi tukang ojek rakit, hehehehe

Banjir sepaha sih masih belom brp paling gulung celana smp dada

thuti

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 20 January 2009, 03:08:41 PM
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Ga usah beli, tapi sewa romo didepan kantor saya sewa Rp. 5000 sekali jalan. :)) habis banjir sepaha org dewasa :))
 :outoftopic:


namaste suvatthi hotu

ternyata Ane telah alih profesi jadi tukang ojek rakit, hehehehe

Banjir sepaha sih masih belom brp paling gulung celana smp dada

thuti


:hammer: gulung celana sampe dada , emang JOJON? :))  :outoftopic:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 20 January 2009, 03:12:30 PM
 ^-^ ternyata MOMO suka bercanda juga... ^-^

:backtotopic: ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: naviscope on 20 January 2009, 03:18:33 PM
pake speed boat bisa tak ye?

kalau rakit kan lama.....

tar klu uda keseberang, aye tinggalin tuh speed boatnya....
ada ga sech cara instan!!!
like instant karma, for example....

wakakaka.....

inti nya kosong adalah inti, inti adalah kosong
walau kita belajar dharma, pada saatnya apa yang kita belajar harus kita lupakan

kenapa sech, uda susah2 kita belajar, harus kita lupakan?

tidak ada kebodohan, juga tidak ada akhir dari kebodohan
tidak bertambah, juga tidak berkurang

;D

blasttttt!!!! ga jelas
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 03:22:45 PM
^-^ ternyata MOMO suka bercanda juga... ^-^

:backtotopic: ;D

_/\_ :lotus:

namaste suvatthi hotu

diskusi adalah diskusi, becanda cuma bumbu
apabila sedang diskusi seh aku biasanya jaim, tapi sekarang telah tergoda oleh hiu

hehehehe

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 03:25:44 PM
pake speed boat bisa tak ye?

kalau rakit kan lama.....

tar klu uda keseberang, aye tinggalin tuh speed boatnya....
ada ga sech cara instan!!!
like instant karma, for example....

wakakaka.....

inti nya kosong adalah inti, inti adalah kosong
walau kita belajar dharma, pada saatnya apa yang kita belajar harus kita lupakan

kenapa sech, uda susah2 kita belajar, harus kita lupakan?

tidak ada kebodohan, juga tidak ada akhir dari kebodohan
tidak bertambah, juga tidak berkurang

;D

blasttttt!!!! ga jelas


namaste suvatthi hotu

jangan tinggalkan speed boat tanpa dikunci, maklum speda aja hilang

kosong adalah kosong
isi adalah isi

apabila kosong segera isi
apabila Isi segera kosongkan

puyenk kan?


thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: N1AR on 20 January 2009, 04:25:15 PM
bukankah sekarang semua lagi diatas speed boat ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 04:28:35 PM
bukankah sekarang semua lagi diatas speed boat ;D

namaste suvatthi hotu

lagi di depan monitor, hehehehehe

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: William_phang on 20 January 2009, 04:33:37 PM
bukankah sekarang semua lagi diatas speed boat ;D

namaste suvatthi hotu

lagi di depan monitor, hehehehehe

thuti

Diatas kapak pesiar lengkap dengan komputer....jd didalam kapal dan sedang didepan monitor...hehhehe
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 20 January 2009, 04:49:04 PM


Diatas kapak pesiar lengkap dengan komputer....jd didalam kapal dan sedang didepan monitor...hehhehe

sambil berlayar di kapal pesiar melihat samudra kesenangan indera yang banyak "hiu" nya (maaf, bukan cc Lily atau Ane), asik ya mandangin monitor terus
kapan nyeberangnya dong?

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Sumedho on 20 January 2009, 08:25:55 PM
gile bener, lagi pada ber-speed boat sama menyelam yah...

nih lagi ngedayung sama ngecipak-cipuk nih.... majuu teruuuss pantaaanng munduuurrr
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: markosprawira on 21 January 2009, 09:49:30 AM
Ada yang mengatakan untuk berhenti ;D

Itu bukan utk yg "masih tersesat"  :))

kalo masih tersesat disuruh berhenti, kaga bakalan keluar lah  ^-^
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: markosprawira on 21 January 2009, 09:50:44 AM
gile bener, lagi pada ber-speed boat sama menyelam yah...

nih lagi ngedayung sama ngecipak-cipuk nih.... majuu teruuuss pantaaanng munduuurrr

ikut lomba perahu naga, bro?  :))
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 21 January 2009, 10:39:21 AM
gile bener, lagi pada ber-speed boat sama menyelam yah...

nih lagi ngedayung sama ngecipak-cipuk nih.... majuu teruuuss pantaaanng munduuurrr


namaste suvatthi hotu

wah sati sudah pulih kembali.
mundur juga perlu selagi bisa, maju terus juga boleh asal gak bablas
inget rambu-rambu lah dan jangan berhenti di tempat terlarang

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Adhitthana on 23 January 2009, 01:00:54 AM
Romo .... bagaimana kita tau, bahwa saat ini kita berada diatas rakit?
wong ... air sungainya aja lom keliatan??  ::) ???
 
seandainya kita sudah berada diatas rakit, bagaimana agar rakit ini melaju trus, dan bukan diem tak bergerak? apa perlu pake dayung ato layar biar cepat sampai diseberang?  ;D

pikiran saya sederhana saja .... romo
dalam kehidupan sehari-hari .... berusaha/melatih menjalankan Pancasila Buddhis, berbakti pada ortu, ada kesempatan ikut kegiatan tzu chi, kebaktian di vihara, fangsen dll
apakah ini bisa disebut kita berada diatas rakit??

(rakit melaju sampai diseberang, memakai alat dayung/layar ... diumpamakan sebagai meditasi)


Thuti ......  _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Jerry on 23 January 2009, 01:28:42 AM
Mau nanya nih..

Gimana tau sudah mencapai seberang atau belum? Apa parameter dr ungkapan2 metafor itu? :)

makasih n anumodana utk jawabannya
_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 23 January 2009, 03:09:04 PM
Romo .... bagaimana kita tau, bahwa saat ini kita berada diatas rakit?
wong ... air sungainya aja lom keliatan??  ::) ???
 
seandainya kita sudah berada diatas rakit, bagaimana agar rakit ini melaju trus, dan bukan diem tak bergerak? apa perlu pake dayung ato layar biar cepat sampai diseberang?  ;D

pikiran saya sederhana saja .... romo
dalam kehidupan sehari-hari .... berusaha/melatih menjalankan Pancasila Buddhis, berbakti pada ortu, ada kesempatan ikut kegiatan tzu chi, kebaktian di vihara, fangsen dll
apakah ini bisa disebut kita berada diatas rakit??

(rakit melaju sampai diseberang, memakai alat dayung/layar ... diumpamakan sebagai meditasi)


Thuti ......  _/\_



namaste suvatthi hotu

perumpamaan Dhamma sebagai rakit tidak berarti bahwa kita naik Dhamma dan dengan santai serta berleha-leha tanpa usaha akan sampai di "seberang"

setelah belajar teori Kita hendaknya mencoba melaksanakannya dalam praktek nyata, seperti kegiatan yang anda telah lakukan di atas, namun jangan berhenti di situ, silahkan lanjut dengan praktek lain yang lebih tinggi sesuai kemampuan, misalnya meditasi seperti yang anda sebutkan di atas

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

Selamat melaksanakan dhamma

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 23 January 2009, 03:13:13 PM
Mau nanya nih..

Gimana tau sudah mencapai seberang atau belum? Apa parameter dr ungkapan2 metafor itu? :)

makasih n anumodana utk jawabannya
_/\_


namaste suvatthi hotu

Hanya mereka yang sudah benar-benar menyeberang akan tahu bahwa mereka telah menyeberang

Namun secara teori padamnya sepuluh belenggu dapat dijadikan dasar penilaian seseorang telah menyeberang atau belum

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma


thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Che Na on 23 January 2009, 03:18:23 PM
Jadi inget Bodhidharma "nyebrang" cuma pake sebatang rumput  ^-^
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 23 January 2009, 03:21:05 PM
Jadi inget Bodhidharma "nyebrang" cuma pake sebatang rumput  ^-^

namaste suvatthi hotu

Kalo nyebrang di zebra cross ya, supaya gak melanggar dan tidak terlanggar

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: tesla on 23 January 2009, 04:11:01 PM
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Dhamma Sukkha on 23 January 2009, 04:20:24 PM


Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

thuti

napa Dhamma bisa melindungi pelaksananya rom?
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 23 January 2009, 05:13:34 PM


Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

thuti

napa Dhamma bisa melindungi pelaksananya rom?

namaste suvatthi hotu

melaksanakan dhamma artinya kan berbuat baik, semua pahala yang timbul dari perbuatan baik adalah kebahagiaan
jadi pelaksana dhamma karena selalu berbuat baik maka dia sering menuai panen kebahagiaan, inilah makna perlindungan dari Dhamma

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: g.citra on 23 January 2009, 05:36:27 PM
Quote
mundur juga perlu selagi bisa, maju terus juga boleh asal gak bablas
inget rambu-rambu lah dan jangan berhenti di tempat terlarang

Anumodana Romo... :)

Namo Buddhaya... _/\_ ...
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Dhamma Sukkha on 23 January 2009, 05:42:57 PM


Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

thuti

napa Dhamma bisa melindungi pelaksananya rom?

namaste suvatthi hotu

melaksanakan dhamma artinya kan berbuat baik, semua pahala yang timbul dari perbuatan baik adalah kebahagiaan
jadi pelaksana dhamma karena selalu berbuat baik maka dia sering menuai panen kebahagiaan, inilah makna perlindungan dari Dhamma

Thuti
anumodana atas penjelasannya romm ;D ;D ;D _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 23 January 2009, 09:28:24 PM
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: tesla on 23 January 2009, 09:59:34 PM
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 24 January 2009, 09:02:08 AM
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P


Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Kelana on 24 January 2009, 09:23:22 AM
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P

Nibbana sudah diperumpamakan sebagai 'pantai seberang', jadi Nibbana tidak termasuk dalam perumpamaan rakit.
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Lily W on 24 January 2009, 11:20:42 AM
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti


Momo...:jempol: ....Pandangan seperti itulah termasuk miccha ditthi yg halus.

_/\_ :lotus:

Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Jerry on 24 January 2009, 04:29:33 PM
Mau nanya nih..

Gimana tau sudah mencapai seberang atau belum? Apa parameter dr ungkapan2 metafor itu? :)

makasih n anumodana utk jawabannya
_/\_


namaste suvatthi hotu

Hanya mereka yang sudah benar-benar menyeberang akan tahu bahwa mereka telah menyeberang

Namun secara teori padamnya sepuluh belenggu dapat dijadikan dasar penilaian seseorang telah menyeberang atau belum

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma


thuti

anumodana romo.. singkat padat tepat dan jelas :)

_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: g.citra on 24 January 2009, 06:20:23 PM
Quote
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti

Dutiyampi... anumodana Romo... :)

Namo Buddhaya... _/\_ ...
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 24 January 2009, 07:16:08 PM
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti


Momo...:jempol: ....Pandangan seperti itulah termasuk miccha ditthi yg halus.

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu

Bagaikan tanaman rambat yang membusuk yang menjerat burung puyuh akan terasa sebagai ikatan yang kuat, kokoh, ulet, tidak membusuk dan balok  tebal, begitulah sehalus apapun Micchādiṭṭhi akan memberangus seorang yang salah jalan (moghapurisā) dengan kuat

Semoga kita lebih arif dan waspada mengamati batin kita sendiri

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: tesla on 24 January 2009, 09:59:43 PM
Nibbana sudah diperumpamakan sebagai 'pantai seberang', jadi Nibbana tidak termasuk dalam perumpamaan rakit.

setuju, dalam perumpamaan ini dhamma sbg ajaran yg merupakan rakit,
nibbana adalah pantai yg dituju.

_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Adhitthana on 24 January 2009, 11:30:17 PM
Romo .... bagaimana kita tau, bahwa saat ini kita berada diatas rakit?
wong ... air sungainya aja lom keliatan??  ::) ???
 
seandainya kita sudah berada diatas rakit, bagaimana agar rakit ini melaju trus, dan bukan diem tak bergerak? apa perlu pake dayung ato layar biar cepat sampai diseberang?  ;D

pikiran saya sederhana saja .... romo
dalam kehidupan sehari-hari .... berusaha/melatih menjalankan Pancasila Buddhis, berbakti pada ortu, ada kesempatan ikut kegiatan tzu chi, kebaktian di vihara, fangsen dll
apakah ini bisa disebut kita berada diatas rakit??

(rakit melaju sampai diseberang, memakai alat dayung/layar ... diumpamakan sebagai meditasi)


Thuti ......  _/\_



namaste suvatthi hotu

perumpamaan Dhamma sebagai rakit tidak berarti bahwa kita naik Dhamma dan dengan santai serta berleha-leha tanpa usaha akan sampai di "seberang"

setelah belajar teori Kita hendaknya mencoba melaksanakannya dalam praktek nyata, seperti kegiatan yang anda telah lakukan di atas, namun jangan berhenti di situ, silahkan lanjut dengan praktek lain yang lebih tinggi sesuai kemampuan, misalnya meditasi seperti yang anda sebutkan di atas

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

Selamat melaksanakan dhamma

thuti


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 25 January 2009, 01:16:46 PM


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D


Namaste suvatthi hotu

naik ferry saja kita masih harus berusaha beli tiket dan pergi ke pelabuhan, selanjutnya terserah ferry mau nyebrang atau tenggelam, tapi naik rakit Dhamma tidak seperti itu.

Mau mencapai pantai seberang kita harus punya landasan moral yang baik (sīla) dan mau berusaha dengan giat sesuai metode atau cara yang mengarah ke tujuan (samādhi), apabila tanpa usaha atau cuma pasif saja maka kebijaksanaan (paññā) dan pengetahuan (ñāṇa) tidak akan tercapai, bisa jadi kita telah mencapai tujuan dengan keliru.
Seringkali orang terjebak pada pandangan bahwa dia merasa sudah mencapai tujuan padahal belum.

Pantai seberang yang dimaksud adalah padamnya nafsu, padamnya kebencian dan padamnya kegelapan batin, jadi tidak harus kemana-mana, bersihkan saja batin sendiri (Sacittapariyodapanaṃ)

Semoga membantu

Thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Jerry on 25 January 2009, 10:15:00 PM
etam buddhana sasanam _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: markosprawira on 27 January 2009, 09:54:24 AM


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D


Namaste suvatthi hotu

naik ferry saja kita masih harus berusaha beli tiket dan pergi ke pelabuhan, selanjutnya terserah ferry mau nyebrang atau tenggelam, tapi naik rakit Dhamma tidak seperti itu.

Mau mencapai pantai seberang kita harus punya landasan moral yang baik (sīla) dan mau berusaha dengan giat sesuai metode atau cara yang mengarah ke tujuan (samādhi), apabila tanpa usaha atau cuma pasif saja maka kebijaksanaan (paññā) dan pengetahuan (ñāṇa) tidak akan tercapai, bisa jadi kita telah mencapai tujuan dengan keliru.
Seringkali orang terjebak pada pandangan bahwa dia merasa sudah mencapai tujuan padahal belum.

Pantai seberang yang dimaksud adalah padamnya nafsu, padamnya kebencian dan padamnya kegelapan batin, jadi tidak harus kemana-mana, bersihkan saja batin sendiri (Sacittapariyodapanaṃ)

Semoga membantu

Thuti

sangat mencerahkan sekali.......
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: san on 27 January 2009, 03:31:43 PM
Dhamma sebagai rakit.
Nibbana sebagai pantai seberang.
Samsara sebagai lautan.
Buddha sebagai pembuat peta yang telah mencapai pantai seberang.
Sangha sebagai??
Diri sendiri sebagai pulau?? (dhammapada)

Bisa bantu jelasin ya... _/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Jerry on 27 January 2009, 07:27:27 PM
Diri sendiri sebagai pulau udah dalam analogi lain kali ko san :)


_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 28 January 2009, 02:02:41 PM
Dhamma sebagai rakit.
Nibbana sebagai pantai seberang.
Samsara sebagai lautan.
Buddha sebagai pembuat peta yang telah mencapai pantai seberang.
Sangha sebagai??
Diri sendiri sebagai pulau?? (dhammapada)

Bisa bantu jelasin ya... _/\_
Diri sendiri sebagai pulau udah dalam analogi lain kali ko san :)


_/\_


Namaste suvatthi hotu

Pulau adalah tanah di antara dua aliran sungai, atau tanah yang dikelilingi air, sedangkan “pulau diri sendiri" (attadīpā) adalah kondisi diri sendiri bagaikan pulau yang tidak ditenggelamkan oleh banjir nafsu kesenangan indra (kāmoghādīhi anajjhottharaṇīyattā dīpo viyāti dīpo), untuk jelasnya aku kutipkan teks berikut ini:

Dīghanikāyo; Mahāvaggapāḷi; 3. Mahāparinibbānasuttaṃ; Veḷuvagāmavassūpagamanaṃ 165
 
Tasmātihānanda, attadīpā viharatha attasaraṇā anaññasaraṇā, dhammadīpā dhammasaraṇā anaññasaraṇā.

Oleh karena itu o Ānanda, berdiamlah pada “pulau diri sendiri”, perlindungan diri sendiri” bukan pada perlindungan lain, pada “pulau dhamma”, “perlindungan Dhamma” bukan pada perlindungan lain.


Kathañcānanda, bhikkhu attadīpo viharati attasaraṇo anaññasaraṇo, dhammadīpo dhammasaraṇo anaññasaraṇo?

Bagaimana o Ānanda, bhikkhu yang berdiam pada “pulau dirinya sendiri”, perlindungan diri sendiri” bukan pada perlindungan lain, pada “pulau dhamma”, “perlindungan Dhamma” bukan pada perlindungan lain.


Idhānanda, bhikkhu kāye kāyānupassī viharati atāpī sampajāno satimā, vineyya loke abhijjhādomanassaṃ.


Di sini o Ānanda, bhikkhu berdiam dalam perenungan badan jasmani pada badan jasmani, rajin, sadar penuh dan memahami dengan jelas, dia seharusnya melepaskan keserakahan dan ketidak-senangan pada dunia.


Vedanāsu vedanānupassī viharati atāpī sampajāno satimā, vineyya loke abhijjhādomanassaṃ

Dia berdiam dalam perenungan perasaan pada perasaan, rajin, sadar penuh dan memahami dengan jelas, dia seharusnya melepaskan keserakahan dan ketidak-senangan pada dunia.


citte cittānupassī viharati atāpī sampajāno satimā, vineyya loke abhijjhādomanassaṃ

Dia berdiam dalam perenungan pikiran pada pikiran, rajin, sadar penuh dan memahami dengan jelas, dia seharusnya melepaskan keserakahan dan ketidak-senangan pada dunia.


dhammesu dhammānupassī viharati atāpī sampajāno satimā, vineyya loke abhijjhādomanassaṃ.

Dia berdiam dalam perenungan bentukan mental pada bentukan mental, rajin, sadar penuh dan memahami dengan jelas, dia seharusnya melepaskan keserakahan dan ketidak-senangan pada dunia.




sādhu sādhu sādhu

Semoga bermanfaat

thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 January 2009, 06:57:10 PM
jadi empat landasan perhatian murni lagi ya mo.
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: cunda on 29 January 2009, 05:03:19 PM
jadi empat landasan perhatian murni lagi ya mo.


namaste suvatthi hotu

sadhu sadhu sadhu


thuti
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: san on 03 February 2009, 12:06:15 PM
Terima kasih romo atas penjelasannya.

_/\_
Title: Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
Post by: ika_polim on 11 February 2009, 11:03:54 AM
Namaste suvatthi hotu

Dengan ini aku kutipkan perumpamaan Dhamma  sebagai rakit, seperti tercantum di:


Majjhimanikāyo; Mūlapaṇṇāsapāḷi; 3. Opammavaggo; 2. Alagaddūpamasuttaṃ 240


Evameva kho, bhikkhave, Kullūpamo mayā dhammo desito nittharaṇatthāya, no gahaṇatthāya.

Begitulah o para bhikkhu, dhamma yang telah ku ajarkan dengan perumpamaan rakit untuk kepentingan menyebrang, bukan untuk digenggam

Kullūpamaṃ vo, bhikkhave, dhammaṃ desitaṃ, ājānantehi dhammāpi vo pahātabbā pageva adhammā.

O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”



Semoga bermanfaat

Thuti


harus diakui pada akhirnya bahwa perumpamaan memegang peran penting sekali ! dan itu merupakan bukti bahwa ajaran itu hal penting dan sekaligus "benda berbahaya"!


ika.