Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Nevada on 25 December 2008, 02:27:32 PM

Title: Hinduisme
Post by: Nevada on 25 December 2008, 02:27:32 PM
Rekan-rekan, saya memiliki pemahaman yang minim mengenai Hinduisme. Setahu saya Hinduisme ini adalah (r)evolusi dari Aliran Brahmanisme yang sudah sekian lama malang-melintang di Tanah India. Dalam pemahaman saya, saya melihat ada beberapa Konsep Hinduisme yang serumpun dengan Buddhisme, seperti adanya kehidupan kembali (reinkarnasi) dan hukum karma. Namun ada sifat dan penjelasan dari Hinduisme yang berbeda dari Buddhisme. Sebagai contoh, Hinduisme meyakini adanya Maha Brahma (Dewa Brahma) - salah satu dari Trimurti. Dan ini berarti Hinduisme memegang konsep attavada (adanya substansi inti atau aku)...

Suatu hari saya mendapatkan penjelasan yang berbeda mengenai Hinduisme. Dari penjelasan ini, saya melihat tingkat kemiripannya dengan Buddhisme yang cukup mencolok, meski disadur dengan sudut pandang yang berbeda. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

Inti dari semua aliran di Hinduisme menjelaskan bahwa segala fenomena di Alam Semesta ini bermula dari dua kekuatan primordial, yaitu Shiva (male) dan Shakti (female). Walaupun terkadang sering digambarkan dengan konsep Dewa-Dewi, namun pada pengertian yang sesungguhnya Hinduisme melihat adanya 2 kekuatan yang berkreasi, yang satu aktif dan yang lainnya pasif. Kekuatan ini merupakan manifestasi dari Brahman yang pada hakikatnya berada di luar dualisme. Dualisme baru terjadi dalam tataran Shiva dan Shakti.

Jiwa pribadi atau Roh / "Aku" (jivatman) merupakan bentuk manifestasi karena avidya (kebodohan eksistensial) dari 2 energi primordial tersebut. Hal ini memberi dampak dalam bentuk ilusi keberadaan sosok jiwa / Roh / "Aku". Ilusi pribadi itu muncul dalam 3 jenis lapis kesadaran, yaitu :
- sadar (consciousness / vaishvanaara)
- bawah sadar (subconsciousness/ taijasa)
- tak sadar (unconsciousness / prajna)

Lapis-lapis kesadaran di atas menciptakan suatu ilusi tentang adanya "Aku" (jivatman). Ketika seseorang mencapai lapis kesadaran ke-4 / turiya, maka keberadaan "Aku" itu pun lenyap. Dalam narasi Hinduisme, dikatakan kembali menyatu dengan Brahman. Brahman itu sendiri sebenarnya tak terdefinisikan, hanya sebuah title untuk identifikasi belaka, bukan sosok Maha Brahma (Tuhan).

Fungsi-fungsi dari mind itulah yang kemudian terbias dan dianggap sebagai jiwa / Roh. Akan tetapi bila dianalisis dan diuraikan menjadi komponen dasarnya, mind hanyalah terdiri dari :
- manas = sensory, processing mind
- chitta = storage of impressions
- ahamkara = "I-maker" or Ego (2 Egos)
- buddhi = knows, decides, judges, and discriminates

Hinduisme melihat fisik-energi-batin sebagai bagian yang saling bertautan, dan merupakan suatu manifestasi kontiniutas dari Shiva dan Shakti, yang pada hakikatnya adalah Shoonya.

Dari sekilas mengenai penjelasan ini, sekiranya Hinduisme juga memegang konsep anatta. Tujuan akhir dari Umat Hindu sendiri juga merupakan pembebasan, namun dikenal dengan istilah moksha. Moksha sering dideskripsikan sebagai kembali bersatunya atman dengan brahman. Namun menilik pada penjelasan sebelumnya, deskripsi ini pun sebenarnya literatur yang mengandung makna personifikasi.

Saya tidak tahu apakah ini konsep mutakhir dari Hinduisme atau bukan. Setahu saya, Buddhisme sudah memberi sumbangan abadi bagi Hinduisme dalam penataran konsep-konsepnya sampai sekarang. Apakah Hinduisme sekarang memang sudah cukup selaras dengan Buddhisme dewasa ini. Atau justru Hinduisme 'merevisi' beberapa konsep Buddhisme...?

Bagaimana menurut rekan-rekan sekalian...?
Title: Re: Hinduisme
Post by: sukma on 25 December 2008, 11:11:26 PM
Dalam abad ke 8 terjadi perubahan besar dalam Agama Hindu, perhatian untuk karma hidup kembali dan dharma tradisonal lebih dipentingkan daripada agama Kultis dari Veda. Pandangan lebih diarahkan ke dalam, ke hidup batin. Pandangan baru ini diungkapkan dalam Vedanta, khususnya dalam Upanishad yang berkembang terus menerus. Ajaran Hindu menjadi makin Pluralistis. Namun dalam Upanishad makin berkembang gagasan mengenai satu keallahan yang mengatasi semua dewa

Dalam Ajaran Veda orang mengalami suatu kekuatan suci dalam kebaktian pengurbanan. Kekuatan suci itu mereka sebut Brahman. Kasta para Imam(yang disebut Brahmana)juga diyakini mempunyai kekuatan itu. Karena upacara pengurbanan dipandang sebagai Mikrokosmos Alam Semesta, maka Brahman lambat laun berarti sebuah kekuatan yang menyangga segala sesuatu. Seluruh dunia adalah bagaikan suatu dinamika Illahi yang muncul dari Misteri Brahman, yang merupakan makna batiniah segala yang ada. Upanishad mendorong orang untuk mengembangkan suatu perasaan bagi kehadiran Brahman dalam segala sesuatu. Ini menjadi secara harfiah suatu proses revelasi ; membuka dasar yang tersembunyi dari segala yang ada. Segala sesuatu menjadi suatu manifestasi dari Brahman ; dan pengertian Sejati ialah menangkap kesatuan dibalik macam-macam fenomena. Ada Upanishad yang melihat kekuatan Brhman sebagai suatu pribadi, yang lain melihatnya sebagai sesuatu yang a-pribadi.

Dalam masing-masing orang Brahman menjadi atau disebut Atman. Brahman ada dalam seluruh dunia dan sebagai Atman ia ditemukan dalam masing-masing individu. Karena itu Brahman bukan sesuatu yang di luar manusia, terpisah daripadanya.

Brahman ;

Dalam peredaran zaman paham Brahman berubah. Perubahan itu pantas diberikan perhatian sungguh. Sebaiknya di bedakan tiga periode ;

Veda Kuno(Samhita)
Brahmana
Upanishad..

1 .Veda Kuno sungguh bersifat politeistis. Dan Brahma(n) adalah satu diantara banyak dewa lain. Dia bukan yang paling tinggi ; itulah Prajapati. Dia bukan Sang Pencipta, itu juga Prajapati atau Purusa,  Pada umumnya tidak ada perbedaan besar antara dewa-dewa, yang semuanya sangat antropomorf dan sering mempersonifikasi daya-daya Alam. Dan Agama dalam periode ini berarti kebaktian dan penghormatan langsung kepada Alam, sifatnya Agraris. Tidak ada ketetapan mengenai pokok atau hakikat, juga tidak untuk ritus kebaktian, yang merupakan inti Agama pada periode itu. Da kecendrungan kuat kearah Magi, dengan penggunaan mantera-mantera sakti.

2 . Agama Brahmana sesungguhnya masih termasuk periode Veda, dan sebetulnya hanya merupakan sistematisasi dari Ibadat Asli. Dengan demikian tidak hanya kebaktian, tetapi juga Hierarki para Imam menjadi lebih terurai, dan Dharma memberi arti religius kepada seluruh hidup. Dalam periode ini muncul para Brahmana sebagai kasta imam yang khusus. Dan Brahman, yang berarti kekuatan, makin menjadi nama untuk daya sakti yang ada dalam kebaktian, khususnya dalam mantera dan kurban. Maka para Imam dianggap lebih berkuasa dari para dewa, yang bisa dimanipulasi dengan kurban-kurban itu. Juga mulai dikembangkan gagasan mengenai Atman, yang dalam perjuangannya mengenai karma sangat dibantu oleh daya kekuatan yang ada dalam kurban-kurban. Sebab dalam kurban-kurban itu dihadirkan kembali kurban dasar dari Parusa. Karena Prajapati terlibat dalam proses hidup dan mati, maka sekarang dewa Brahma makin menjadi personifikasi dari kuasa Mutlak, Brahman, dan dihubungkan dengan kegiatan kreatif serta dengan keterlibatan  dewa-dewa dalam dunia. Brahma adalah dewa kehidupan, yang sering berlawanan dengan Siwa, dewa pelebur, dan Visnu, dewa pemelihara. Dalam periode ini Agama makin menjadi magi yang teroganisir........

3 . Dalam Upanishad Brahman dilukiskan sebagai daya kekuatan dunia, yang hadir dalam setiap mahluk.Seperti garam tercampur dengan air, sehingga setiap tetes air terasa asin, demikianlah Brahman berada di dalam dunia tanpa kelihatan. Brahman adalah Pencipta dunia, bukan dalam arti bahwa dunia diadakan olehnya, tetapi karena dunia mengalir daripadanya. Dalam Upanishad politeisme didemitologisasi, sebab dewa-dewa pada dasarnya hanya satu. Dan karma menjadi beban yang tidak dapat diselesaikan dengan kurban-kurban. Sarana sekarang adalah usaha mencapai Moksa, pengertian mengenai keadaan dunia yang sesungguhnya, kesadaran bahwa Brahman adalah Atman.

Saya belum tahu jika ada konsep baru dalam Hindu, rasanya seh susah.... :(
Title: Re: Hinduisme
Post by: Jerry on 26 December 2008, 01:42:20 AM
Satu kalimat bisa diartikan berbeda. Jng liat ke Hinduismenya tapi lihat kembali ke pengertian orangnya lagi. Beberapa mungkin melampaui konsep, beberapa mencapai tingkat akhir konsep dan beberapa mungkin masih berkutat seputar konsep.

Jd inget mpu Tantular "Dharma itu satu adanya" :P

mettacittena
_/\_
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 12:17:09 PM
bisa dijelaskan dengan bahasa yg lebih 'manusiawi' gak yah?

btw, hindu dan buddhist kyknya mirip2 gak mirip gitu ya..

kira-kira apa aja sih bedanya? apakah di hinduisme juga ada sosok personal tertinggi?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 01:02:37 PM
Nyaris sungguh sangat mirip sekali konsep ketuhanan hindu dengan thientao(mldd).
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 01:11:23 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 01:02:37 PM
Nyaris sungguh sangat mirip sekali konsep ketuhanan hindu dengan thientao(mldd).

Memangnya Hinduisme juga punya password rahasia dari Tuhan?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 01:41:21 PM
Menurut ku konsep (ketuhanan)nya nyaris sama.
Kalo pasword dan peraturan2 ibadat ya tidak sama.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 01:44:54 PM
 [at] johsun

nyaris sama dengan yg mana? bukankah mrk ada braman dll gt...itu dewa ya kl gk salah?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 02:11:15 PM
Setauku, brahman berbeda dngan maha brahma atau dewa.
Brahman biasa sering disebut Hyangwidiwasa.
Sanghyangwidiwasa dalam hindu nyaris sama dngan laomu.
Sedang atman nyaris sama dengan roh percikan laomu.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 03:12:30 PM
Yang saya pelajari dulu di bangku sekolah, Trimurti adalah Dewa Agung dalam Hinduisme, dimana :
- Dewa Brahma : Dewa Pencipta
- Dewa Vishnu : Dewa Pemelihara
- Dewa Shiva : Dewa Penghancur

Lalu menurut konsep Hinduisme yang belakangan ini saya pelajari, 3 kekuatan itu adalah simbolis dari Kuasa Mutlak yang dikenal sebagai Tuhan / Brahman. Seiring perkembangannya, konsep Dewa-Dewi sudah tidak terlalu kental pada Hinduisme. Tuhan (Brahman) inipun bukanlah Tuhan Personal yang diyakini orang awam. Hinduisme meyakini bahwa Brahman adalah kondisi mutlak di Alam Semesta ini. Demikian pula Atman. Keduanya adalah hal yang tidak terpisahkan sesungguhnya.

Konsep Atman (Roh) di Hinduisme pun sudah diteropong dengan sudut pandang yang ternyata condong ke arah Buddhisme. Hinduisme menganut konsep bahwa keberadaan Roh muncul akibat ilusi dari pikiran manusia sendiri. Jadi tidak selayaknya lagi kita dengan gamblang mengklaim bahwa reinkarnasi di Hinduisme itu layaknya perpindahan roh ke tubuh yang baru.

Atas dasar ini, Hinduisme menjelaskan konsep Pembebasan yang dinamakan dengan Moksha. Moksha yaitu bersatunya Atman dengan Brahman. Makna bersatunya ini menjelaskan bahwa setiap individu yang merealisasi Moksha, akan kembali pada kondisi mutlak yang terbebas. Maksudnya, sebagaimana setiap individu terus berputar dalam lingkaran samsara, pada akhirnya setiap individu pun akan keluar darinya. Moksha dijelaskan sebagai kondisi yang terlepas dari dualisme ; san, chit dan ananda. Tidak lagi mengalami reinkarnasi, terbebas dari penderitaan duniawi.

Mungkin yang dijelaskan Johsun adalah Konsep Hinduisme dari pandangan orang awam.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 05:15:06 PM
Yang tidak sama adalah adanya deva visnu, brahma, dan siva.

Sedangkan yang sama menurut pandangan awam ku, yaitu roh percikan laomu (atman) bersatu kembali dngan laomu (paranatman), yaitu mungkin persamaan dalam buddhisme sebagai anupadisesanibbana.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 05:18:14 PM
 [at] upasaka

mirip sm buddhist donk?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 05:24:30 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 05:15:06 PM
Yang tidak sama adalah adanya deva visnu, brahma, dan siva.

Sedangkan yang sama menurut pandangan awam ku, yaitu roh percikan laomu (atman) bersatu kembali dngan laomu (paranatman), yaitu mungkin persamaan dalam buddhisme sebagai anupadisesanibbana.

Dulu saya pernah mendapat penjelasan sederhana mengenai Hinduisme, bahwa bersatunya Atman dan Brahman itu merupakan satu wujud union (bergabung). Maksudnya tidak lagi bisa dipisahkan antara Atman dan Brahman. Atman melebur menjadi intensitas Brahman.

Kalau di Aliran Maitreya, bersatu dengan Laomu itu dijelaskan seperti reunion (reuni). Maksudnya roh kita akan berada di Alam Surga Nirwana bersama Laomu (Ibunda). Roh kita dan Laomu itu terpisah, namun berada di satu alam.

CMIIW
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 05:25:09 PM
[at] Reenzia

Ya, bahkan sekarang semakin mirip...
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 05:26:56 PM
 [at] upasaka

semakin mirip? berarti dlu gak terlalu mirip trus makin lama makin mendekati, gitu?
apakah ajaran mrk berubah seiring waktu? masih ada bedanya gak ya?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 05:35:25 PM
[at] Reenzia

'Khan saya sudah bilang Hinduisme mengalami (r)evolusi...  :D

Secara garis besar seh mirip...
Moksha = Nibbana
Reinkarnasi = Tumimbal Lahir
Shiva dan Shakti = dualistis
Hukum Karma = Hukum Kamma
Ajivatman = Anatta

dll...
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 05:37:35 PM
 [at]  upasaka

jawabannya adalah sama dngan thientao.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 05:38:33 PM
 :-? hmm begitu ya...
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 05:42:46 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 05:37:35 PM
[at]  upasaka

jawabannya adalah sama dngan thientao.

O...jadi dalam Mi Le De Dao, sosok Laomu itu bukan personal yah?
Dan benarkah roh kita akan bergabung menjadi satu kesatuan bersama Laomu?
Lalu kenapa ada makhluk abadi yang bergelar Buddha Maitreya dkk.?

:)
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 05:49:50 PM
Menurt mldd
Roh kita itu satu.
Roh itu bukan arwah.
Maitreya dan Laumu itu satu.
Laumu itu dharmakaya maitreya.
Maitreya itu sambhogakayanya laumu.
Title: Re: Hinduisme
Post by: hatRed on 06 January 2009, 05:51:33 PM
Indonesian please
Title: Re: Hinduisme
Post by: J.W on 06 January 2009, 05:58:13 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 05:49:50 PM
Menurt mldd
Roh kita itu satu.
Roh itu bukan arwah.
Maitreya dan Laumu itu satu.
Laumu itu dharmakaya maitreya.
Maitreya itu sambhogakayanya laumu.


*Elsol Mode On

SESAT..SESAT..SESAT
Title: Re: Hinduisme
Post by: 7 Tails on 06 January 2009, 06:01:21 PM
kasihan si Elsol ^-^
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 06:05:19 PM
Cmiiw.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 06:17:58 PM
Lanjut atau lock? ?

Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 06:55:05 PM
Emang ada apa dngan elsol, sampai kasian gt?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 07:04:12 PM
Haduh rasanya jadi bersalah dan dipermalukan rame rame.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 07:55:39 PM
 [at] upasaka

setauku bgni mnrt mereka,
laomu bukan personal bukan impersonal.
Roh kita nantinya bergabung satu kesatuan dngan laumu, sama seperti atman bersatu paranatman.
Makhluk abadi yang bernama maitreya juga akan lenyap. Yang namanya "makhluk" tidak ada yang abadi.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Jerry on 06 January 2009, 08:05:32 PM
[at] Opa saka (ikutan ginny ^-^)
Referensinya itu dari hinduisme modern kali yah?
Ada sampe 3 tingkat kesadaran sgala.. Itu kan ide dr founder psikoanalisis, Sigmund Freud? Masa beliau penganut hindu dan mencaplok ide Hinduisme? hehehe.. ;D

Hm.. iMo, memang bisa dibilang 'mirip gak mirip', secara Buddhisme pernah tumbuh subur di tanah India hingga kebangkitan Vedanta, jd selain banyak 'share' istilah yg sama, jg banyak nilai Buddhisme terserap ke dalam Hinduisme, tapi karena mereka masih mencaplok ide2 dari ajaran lain seperti Jainism dll menjadikan beberapa hal kontradiktif, seperti reinkarnasi dlm pandangan kaum Jaina yg mempercayai makhluk2 bereinkarnasi menjadi tumbuh2an, batu, benda2 mati lainnya.

cmiiw

mettacittena
_/\_
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 08:57:03 PM
[at] xuvie

Ya, memang saya rasa demikian. Makanya saya melihat konsep-konsep itu sebagai Hinduisme Modern.  :)


[at] Johsun

Jadi Dewi Kwan Im, Buddha Sakyamuni, Chi Gong, Gwan Gong, dkk. pada akhirnya juga akan lenyap?
Kok rasanya agak berbeda yah statement Anda dengan pengetahuan saya dan komentar saudara-saudara saya lainnya...  :-?

Lanjut aja. Gak usah dilock, siapa tahu ada konsep mutakhir selanjutnya...  ;D
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 09:00:04 PM
Makhluk ini sungguh tinggi hati, lihatlah bila tangan dan kakinya puntung, mau jadi apa dia? Dan masih sombongkah dia?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 09:01:09 PM
Kamsoednya? (???)
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 09:25:23 PM
Mksdnya ada makhluk yang ego nya ketinggian, takabur. Bila suatu hari, makhluk takabur ini ditabrak mobil, sampai tangan kakinya diamputasi, dan muka jd cacat . maksudnya masih beranikah makhluk itu bersikap angkuh dan sombong? Atau memandang rendah makhluk lain?
Gw rasa mungkin makhluk tinggi hati itu ga berani sombong lg ya?
Maaf oot.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 09:31:09 PM
Hmm...
Tapi saya mendengar dari orang penganut MLDD yang mengatakan bahwa makhluk-makhluk itu abadi. Bukannya makhluk-makhluk itu yang mengklaim dirinya abadi.

Atau para penganut itu memberikan referensi yang tidak akurat.  :-?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 09:59:37 PM

Segala yang berkondisi tidak kekal, termasuk makhluk2.(buddhism)
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.
Atman dan brahman itu pun satu kesatuan.
Mungkin contohnya brahman adalah lautan, sdang atman itu bgai ombak, yang permainkan angin (tanha), bila itu angin padam, ombak menjadi lautan teduh.

cmiiw,


namaste
Title: Re: Hinduisme
Post by: Reenzia on 06 January 2009, 10:03:45 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 09:00:04 PM
Makhluk ini sungguh tinggi hati, lihatlah bila tangan dan kakinya puntung, mau jadi apa dia? Dan masih sombongkah dia?

tau darimana makhluk ini sombong? apa uda pernah ketemu dan kenalan?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 10:53:05 PM
Dari tutur dan budi bahasa makhluk tsb.
Dari sikap tak toleran dari makhluk tsb trhadap makhluk lain.
Dari sikap hina yang dapat dilhat apa yg disampaikan dari makhluk tsb.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 06 January 2009, 11:15:32 PM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 10:53:05 PM
Dari tutur dan budi bahasa makhluk tsb.
Dari sikap tak toleran dari makhluk tsb trhadap makhluk lain.
Dari sikap hina yang dapat dilhat apa yg disampaikan dari makhluk tsb.

Bisa disertakan referensi Anda di thread ini?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 06 January 2009, 11:46:25 PM
sudahlah tidak usah diungkit.

Back to topic. Thank U.
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 07 January 2009, 06:35:05 AM
Kata2 itu tak pake ref.
Title: Re: Hinduisme
Post by: ryu on 07 January 2009, 07:04:48 AM
Konsep Ketuhanan dalam Agama Hindu

    *  Wujud Tuhan

Pertanyaan awal yang menarik terkait dengan agama Hindu: Apakah Tuhan Agama Hindu mempunyai wujud? Hal ini terkait dalam sistem pemujaan agama Hindu para pemeluknya membuat bangunan suci, arca (patung-patung), pratima, pralinga, mempersembahkan bhusana, sesajen dan lain-lain. Hal ini menimbulkan prasangka dan tuduhan yang bertubi-tubi dengan mengatakan umat Hindu menyembah berhala.

Penjelasan lebih lanjut tentang pelukisan Tuhan dalam bentuk patung adalah suatu cetusan rasa cinta (bhakti). Sebagaimana halnya jika seorang pemuda jatuh cinta pada kekasihnya, sampai tingkat madness (tergila-gila) maka bantal gulingpun dipeluknya erat-erat, diumpamakan kekasihnya., diapun ingin mengambarkan kekasihnya itu dengan sajak-sajak yang penuh dengan perumpamaan. Begitu pula dalam peribadatan membawa sajen (yang berisi makanan yang lezat dan buah-buahan) ke Pura, apakah berarti Tuhan umat Hindu seperti manusia, suka makan yang enak-enak? Pura dihias dan diukir sedemikian indah, apakah Tuhan umat Hindu suka dengan seni? Tentu saja tidak. Semua sajen dan kesenian ini hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan rasa bhakti kepada Tuhan.

    * Brahman/ Tuhan Yang Maha Esa

Tuhan dalam agama Hindu sebagaimana yang disebutkan dalam Weda adalah Tuhan tidak berwujud dan tidak dapat digambarkan, bahkan tidak bisa dipikirkan. Dalam bahasa Sanskerta keberadaan ini disebut Acintyarupa yang artinya: tidak berwujud dalam alam pikiran manusia. Tuhan Yang Maha Esa ini disebut dalam beberapa nama, antara lain:

* Brahman: asal muasal dari alam semestea dan segala isinya

* Purushottama atau Maha Purusha

* Iswara (dalam Weda)

* Parama Ciwa (dalam Whraspati tatwa)

* Sanghyang Widi Wasa (dalam lontar Purwabhumi Kemulan)

* Dhata: yang memegang atau menampilkan segala sesuatu

* Abjayoni: yang lahir dari bunga teratai

* Druhina: yang membunuh raksasa

* Viranci: yang menciptakan

* Kamalasana: yang duduk di atas bunga teratai

* Srsta: yang menciptakan

* Prajapati: raja dari semua makhluk/masyarakat

* Vedha: ia yang menciptakan

* Vidhata: yang menjadikan segala sesuatu

* Visvasrt: ia yang menciptakan dunia

* Vidhi: yan menciptakan atau yang menentukan atau yang mengadili.

Tuhan Yang Maha Esa ini apapun namaNya digambarkan sebagai:

· Beliau yang merupakan asal mula. Pencipta dan tujuan akhir dari seluruh alam semesta

· Wujud kesadaran agung yang merupakan asal dari segala yang telah dan yang akan ada

· Raja di alam yang abadi dan juga di bumi ini yang hidup dan berkembang dengan makanan

· Sumber segalanya dan sumber kebahagiaan hiudp

· Maha suci tidak ternoda

· Mengatasi segala kegelapan, tak termusnahkan, maha cemerlang, tiada terucapkan, tiada duanya.

· Absolut dalam segala-galanya, tidak dilahirkan karena Beliau ada dengan sendirinya (swayambhu)

Penggambaran tentang Tuhan Yang Maha Esa ini, meskipun telah berusaha menggambarkan Tuhan semaksimal mungkin, tetap saja sangat terbatas. Oleh karena itu kitab-kitab Upanisad menyatakan definisi atau pengertian apapun yang ditujukan untuk memberikan batasan kepada Tuhan Yang Tidak Terbatas itu tidaklah menjangkau kebesaranNya. Sehingga kitab-kitab Upanisad menyatakan tidak ada definsi yang tepat untukNya, Neti-Neti (Na + iti, na + iti), bukan ini, bukan ini.

Untuk memahami Tuhan, maka tidak ada jalan lain kecuali mendalami ajaran agama, memohon penjelasan para guru yang ahli di bidangnya yang mampu merealisasikan ajaran ketuhanan dalam kehidupan pribadinya. Sedangkan kitab suci Veda dan temasuk kitab-kitab Vedanta (Upanisad) adalah sumber yang paling diakui otoritasnya dalam menjelaskan tentang Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

Brahman memiliki 3 aspek:

1. Sat: sebagai Maha Ada satu-satunya, tidak ada keberadaan yang lain di luar beliau

Dengan kekuatanNya Brahman telah menciptakan bermacam-macam bentuk, warna, serta sifat banyak di alam semesta ini. Planet, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan serta benda yang disebut benda mati berasal dari Tuhan dan kembali pada Tuhan bila saatnya pralaya tiba. Tidak ada satupun benda-benda alam semesta ini yang tidak bisa bersatu kembali dengan Tuhan, karena tidak ada barang atau zat lain di alam semesta ini selain Tuhan.

2. Cit: sebagai Maha Tahu

Beliaulah sumber ilmu pengetahuan, bukan pengetahuan agama, tetapi sumber segala pengetahuan. Dengan pengetahuan maka dunia ini menjadi berkembang dan berevolusi, dari bentuk yang sederhana bergerak menuju bentuk yang sempurna. Dari avidya (absence of knowledge- kekurangtahuan) menuju vidya atau maha tahu.

3. Ananda

Ananda adalah kebahagiaan abadi yang bebas dari penderitaan dan suka duka. Maya yang diciptakan Brahman menimbulkan illusi, namun tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kebahagiaan Brahman. Pada hakikatnya semua kegembiraan, kesukaran, dan kesenangan yang ada, yang ditimbulkan oleh materi bersumber pula pada Ananda ini bersumber pula pada Ananda ini, bedanya hanya dalam tingkatan. Kebahagiaan yang paling rendah ialah berwujud kenikmatan instingtif yang dimiliki oleh binatang pada waktu menyantap makanan dan kegiatan sex. Tingkatan yang lebih tinggi ialah kesenangan yang bersifat sementara yang kemudian disusul duka. Tingkatan yang tertinggi adalah suka tan pawali duhka, kebahagian abadi, bebas dari daya tarik atau kemelekatan terhadap benda-benda duniawi.

Alam semesta ini adalah fragmenNya Tuhan. Brahman memiliki prabawa sebagai asal mula dari segala yang ada. Brahman tidak terbatas oleh waktu tempat dan keadaan. Waktu dan tempat adalah kekuatan Maya (istilah sansekerta untuk menamakan sesuatu yang bersifat illusi, yakni keadaan yang selalu berubah baik nama maupun bentuk bergantung dari waktu, tempat dan keadaan) Brahman.

Jiwa atau atma yang menghidupi alam ini dari makhluk yang terendah sampai manusia yang tersuci adalah unsur Brahman yang lebih tinggi. Adapun bnda-benda (materi) di alam semesta ini adalah unsur Brahman yang lebih rendah. Walaupun alam semesta merupakan ciptaan namun letaknya bukan di luar Brahman melainkan di dalam tubuh Brahman.

    * Devata atau Deva

Prasangka banyak orang yang menganggap konsep teologis Hindu adalah politeistik berangkat dari pemahaman yang salah tentang Deva. Deva adalah sesuatu yang memancar dari Tuhan Yang Maha Esa. Beraneka Deva itu adalah untuk memudahkan membayangkanNya.

Dewa-dewa atau devata digambarkan dalam berbagai wujud, yang menampakkan diri sebagai yang personal, yang berpribadi dan juga yang tidak berpribadi. Yang Berpribadi dapat kita amati keterangan tentang dewa Indra, Vayu, Surya, Garutman, Ansa yang terbang beas di angkasa, dan sebagainya. Sedang Yang Tidak Berpribadi, antara lain sebagai Om (Omkara/Pranava), Sat, Tat, dan lain-lain.

Dalam kitab suci Rgveda seperti halnya Atharvaveda disebutkan jumlah dewa-dewa itu sebanyak 33 dewa. Bila kita membaca mantram-mantram lainnya dari kitab suci Rgveda ternyata jumlah Dewa-dewa sebanyak 3339

    * Personal God dan Impersonal God

Tuhan menurut monotheisme Trancendent digambarkan dalam wujud Personal God (Tuhan Yang Maha Esa Berpribadi). Sedangkan menurut monotheisme Immanent, Tuhan Yang Maha Esa selalu digambarkan Impersonal God. Memang menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang abstrak (Impersonal God) tanpa mempergunakan sarana jauh lebih sulit dibandingkan dengan menyembah Tuhan Yang Personal God melalui Bhakti dan Karma Marga.

Tuhan Yang Maha Esa di dalam Veda digambarkan sebagai Personal God, dapat dibagi menjadi tga kategori:

1. Penggambaran Antrophomorphic: sebagai manusia dengan berbagai kelebihan seperti bermata seribu, berkaki tiga, bertangan empat dan sebagainya.

2. Penggambaran Semianthrophomorphic: sebagai setengah manusia atau setengah binatang. Hal ini lebih menonjol dalam kitab-kitab Purana seperti dewa Ganesha (manusia berkepala gajah), Hayagriwa (manusia berkepala kuda, dan sebagainya.

3. Penggambaran Unantrophomorphic: tidak sebagai manusia melainkan sebagai binatang saja, misalnya Garutman (Garuda), sebagai tumbuh-tumbuhan, misalnya Soma dan lain-lain.

    * Referensi:

Cudami. 1989. Pengantar Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Dharma Sarathi: Jakarta

Titib, I Made. 2003. Teologi & Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Penerbit Paramita: Surabaya.
Title: Re: Hinduisme
Post by: J.W on 07 January 2009, 09:50:48 AM
Quote from: Johsun on 06 January 2009, 09:59:37 PM

Segala yang berkondisi tidak kekal, termasuk makhluk2.(buddhism)
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.
Atman dan brahman itu pun satu kesatuan.
Mungkin contohnya brahman adalah lautan, sdang atman itu bgai ombak, yang permainkan angin (tanha), bila itu angin padam, ombak menjadi lautan teduh.

cmiiw,


namaste

Tuh tulisan yg dibold apakah adalah : laomu dalam para penganut umat mldd  ????
Di sini dikatakan :
Quote
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.

Quote from: Johsun on 06 January 2009, 05:49:50 PM
Menurt mldd
Roh kita itu satu.
Roh itu bukan arwah.
Maitreya dan Laumu itu satu.
Laumu itu dharmakaya maitreya.
Maitreya itu sambhogakayanya laumu.


Quote from: Johsun on 06 January 2009, 07:55:39 PM
[at] upasaka

setauku bgni mnrt mereka,
laomu bukan personal bukan impersonal.
Roh kita nantinya bergabung satu kesatuan dngan laumu, sama seperti atman bersatu paranatman.
Makhluk abadi yang bernama maitreya juga akan lenyap. Yang namanya "makhluk" tidak ada yang abadi.



Maksudnya gimana ya ??
Title: Re: Hinduisme
Post by: Johsun on 07 January 2009, 11:08:38 AM
Maksud 'maksudnya' ? ?
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 07 January 2009, 04:02:13 PM
 :outoftopic: :backtotopic:
Title: Re: Hinduisme
Post by: J.W on 07 January 2009, 06:42:10 PM
Quote from: Johsun on 07 January 2009, 11:08:38 AM
Maksud 'maksudnya' ? ?

Lupaen aja 'maksudnya'
Title: Re: Hinduisme
Post by: wirata on 16 August 2010, 10:20:41 PM
saya orang bali ber KTP Hindu, tapi saya tidak keberatan jika saya disebut orang budha. Mungkin kedengaran aneh, tetapi saya punya dasar yang saya rasa cukup kuat. agama orang bali pada dasarnya disebut agama siwa budha, orang-orang suci yg dihormati orang bali juga menganut kedua faham ini. Mpu Kuturan salah seorang yg paling dihormati adalah seorang pendeta budha, Dang Hyang Dwinjendra biasa disebut Dang Hyang Nirartha juga karena beliau adalah pendeta bagi penganut siwa maupun budha. Banyak peneliti mengatakan bahwa terjadi akulturasi 2 agama di bali pada masa lampau, tetapi saya secara pribadi tidaklah setuju. Bagi saya ini karena baik agama siwa (hindu) maupun budha adalah satu agama yang sama. lalu mengapa saat ini tampak menjadi berbeda?? banyak faktor yg menyebabkannya, terutama oleh karena adanya tafsiran2 oleh orang2 baik yg bertujuan baik maupun yg tidak. ada beberapa argumen saya
Title: Re: Hinduisme
Post by: Nevada on 16 August 2010, 11:37:03 PM
[at] wirata

Bisa Anda jelaskan apa saja argumen yang menurut Anda menunjukkan bahwa Hinduisme dan Buddhisme adalah satu agama?