Forum Dhammacitta

"KAPAN NIKAH???"
"UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!"
"JANGAN LAMA-LAMA!!! !"
"JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"

Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas jadi sering gue denger dari
orang-orang disekitar gue.... nyebelin banget! dan mungkin banyak
dialamin juga sama sebagian besar dari kalian semua sorry buat yg udah punya pasangan hehehhe...)

KAPAN NIKAH????
ya gak tau! emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri?
emangnya gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan kesendirian gue.

UDAH JANGAN MILIH-MILIH! !!
Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis
aja. berarti gue sudah melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya hehehhehe... .)

Pada saat gue memutuskan untuk menikah dengan si pria A dan bukan si pria B, berarti gue sudah melakukan pemilihan. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti gue sudah melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH.

JANGAN LAMA-LAMA!!!
LHAAAA... emangnya gue si hunter (nama anjing gue) yang gak bisa
ngeliat doggy betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin. Dua
pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan atau pacaran daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal seumur hidup.

JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!
Gue gak ngejar karier, gue ngejar gajinya hahahha.....
nikah itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi
sedikit bukan jatuh dari langit.  Gue justru ngeri ngeliat temen-temen gue yang berlomba-lomba nikah,  kalo gue tanya alasannya pasti karena umur, desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku, takut dibilang perawan tua.
Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat temen-temen gue "tutup mata" terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan pada masa pacaran apakah memang "gue itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek)
atau apakah "dia tulang rusuk gue " (buat yang cowok),
mereka punya prinsip yang penting nikah dulu. Mereka dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang sudah tertanam selama berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu saja pada saat menikah.

Gue tahu mungkin banyak yang gak setuju dengan pendapat gue, tapi gue gak mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siapa sih yang berani jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah di umur 30 atau lebih?, coba liat di catatan sipil, angka perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana (kalo udah dapet datanya, kasih tau gue ya, soalnya gue sendiri gak pernah ngecek hahahahh.... )

Malah menurut gue menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya, karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil, kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai. (materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan dong, kan gak bisa bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta), Gue juga gak mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut dibilang perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan gue bukan mereka, yang bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan gue bukan mereka, perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin - cerai. kebayang gak tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.

JADI LU GAK PENGEN NIKAH?
GUBRAKKK.... !!!!
gue pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, gue pengen nikah karena gue menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani sendirian (ceileee...puitis amat lu), gue pengen nikah karena gue menyadari gue membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam segi spiritual dan material, gue pengen nikah karena gue butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi
(hihihihi... jadi malu nih), dan masih banyak lagi.. tapi yang jelas gak bisa ditentuin kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang DIATAS.

DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME, CAUSE MY GOD
WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Kenapa perkawinan bisa bertahan ?
Jawabnya sederhana : karena KOMITMEN !!

Kita berkomitmen untuk hidup bersama dengan orang yang sangat berbeda dengan kita.
Kita berkomitmen untuk mengisi segi-segi yang kurang dari pasangan kita.
Sama seperti kita juga menerima dia untuk mengisi kekurangan kita.
Justru semakin banyak kekurangan pasangan kita,
maka semakin berguna hidup kita.
Dan semakin banyak kekurangan kita, semakin banyak kita
menerima dari pasangan kita.
Kekurangan itu tidak semakin berkurang
dengan bergulirnya waktu...tapi terus bertambah.
Dan kita pun akan semakin banyak
harus mengisi kekurangan pasangan kita,
sementara kita juga semakin banyak menerima dari pasangan kita.

Kalau kita sudah malas berkomitmen, maka perkawinan sudah diambang
pembubaran. Tidak perlu menunggu orang kedua atau ketiga.
Semua itu ada dari dalam diri kita sendiri.

Jadi begitulah...
Kalo memang belum siap berkomitmen. ...
biar pun pacaran 10 tahun...
20 tahun... seyogyanya nggak usah married.
Biar aja orang lain yang cape komentar.
Toh yang akan menjalankan hidup berkeluarga nanti adalah
kita berdua... dan kelak anak-anak kita juga.
Memang ada yang bilang, ngapain pacaran lama-lama... .
kalau sudah ada yang mau ya langsung saja.
Itu juga oke... bagaimana kita mampunya aja berkomitmen.

Ada yang bilang, perkawinan itu seperti main judi.
Tapi judi kan seperti tebak-tebakan. Untung-untungan.
Padahal perkawinan bisa dipelajari.
Saya bilang, perkawinan itu seperti sekolah tanpa akhir...
tanpa ijazah...
Tiap hari kita belajar, tiap hari kita ujian...
dan uji ketahanannya harus seumur hidup.

Satu hal... tidak ada perkawinan yang ideal !
Setiap pasangan memiliki pola sendiri. Jadi kita sendirilah yang
membuat perkawinan itu mau ideal apa tidak.
Jadi jangan mencontek perkawinan orang lain...
karena kita bukan menikah dengan salah satu pasangan yang ideal itu...
dan kita pun bukan pasangan ideal dari
orang yang ideal di luar sana.
Yang cocok untuk orang lain, belum tentu ideal untuk kita.
Yang cocok untuk kita, belum tentu ideal buat orang lain.

copas from email, kalo repost pls delete..
kalo tempatnya ga tepat, pls move .. thanks  _/\_

nambahin : Perkawinan terjadi bukan karena saling melengkapi, justru perkawinan yang solid terjadi dari dua insan yang penuh.

Tadi iseng-iseng liat 'related topics' di salah satu thread, lalu ketemu topik ini.

IMHO, salah satu mitos teraneh adalah pendapat yang menyatakan bahwa seseorang bisa lebih bahagia jika ia menikah. Mitos bangettt... 

Toloonngg... siapa yang menciptakan mitos ini??

Hari minggu kemaren saya pegi ke nikahan sepupu. Di akhir acara ada acara lempar boneka (versi lain dari lempar bunga). Konon katanya, kalo dapat boneka/bunga itu, maka seseorang bisa cepat nikah. Waktu si MC memanggil para tamu yang masih single untuk maju, tante saya menyuruh saya dan dedek saya untuk maju. Kami menolaknya. Kenapa? Malulah... ngapain rebutan boneka?

Yang bikin saya agak kesal, tante saya berubah dari "menyuruh" menjadi "memaksa". Dia bilang: "majulah...orang sudah susah-susah dan berulang-ulang suruh maju, kok ga maju?" Lalu saya bilang: "ya sudah, kalo gitu ga usa suruh saya maju..."

Tapi akhirnya saya+dedek maju juga, karena semakin banyak orang yang menonton kehebohan tante saya dan saya. Walaupun akhirnya saya+dedek hanya berbaris saja dan tidak ikut rebutan.

Sekarang, "dapat boneka akan cepat nikah", adalah mitos kedua. Apa hubungannya boneka dengan pernikahan? Dan lagi, siapa juga yang pengen cepat nikah? Saya bahkan tidak bisa menebak apakah suatu saat nanti saya akan menikah atau tidak.

Lalu setelah lemparan boneka, muncullah mitos ketiga: "manusia yang sudah menikah lebih mapan dari manusia yang belum menikah". Si MC memanggil manusia yang belum menikah untuk berbaris menerima angpao"? What the???

Okelah kalo jaman baheula, orang yang sudah menikah dianggap lebih mapan. Bahkan di jaman dulu, di saat mitos itu dianggap fakta saja, hal itu salah. Apalagi jaman sekarang? Oh my goodness, apalagi ini??? Dan kali ini saya tidak maju (cukup sudah toleransi saya untuk hal-hal tidak logis ini).

____________

Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|

^  kl hadiahnya dpt ipad mau ga cc ? :))

^ ^ ^ saya bukan penggemar gadget ;D

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:18:57 PM
Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|

Sebenarnya titik problem masalahnya sudah sist tahu sendiri..
masalah bukanlah terletak pada tradisi rebutan bunga / boneka, tapi terletak pada tante sist yang maksa bukan ?
Idealnya yang dikomplen harusnya tante sist, bukan tradisinya :)

Kl aku mau deh ikut baris.... mayan 1 lembar angpao  :))

^ ^ ^ ;D ya, banyak orang berpikir begitu. Tapi kemarin, "kepala-batu" saya sedang muncul... Dulu waktu cece saya menikah, sebelum ke resepsinya, ada tradisi aneh juga:

Mempelai wanita (MW) dijemput oleh pasangannya. Waktu itu MW disuruh diem di kamar. Nanti saat mempelai pria (MP) datang, ada utusan yang meminta angpao ke MP (sebelum memperbolehkan MP membawa MW). Lucunya, kalo MP sudah kasih angpao, nanti si utusan harus meminta angpao lagi. Yang memperaneh keadaan ini, yaitu si utusan harus memperagakan gaya merayu-rayu MP demi angpao.... Oh my goodness!!!!! apa pulak ini  :-&

kalau gw sih gak banyak pikir,... baris aja...

have fun n dpt angpao....

apalagi kalau ada ce yg cakep... duhhh...duhhhh  :P :P :P
  (maklumlah cakep lagi di makeup... dipoles...dipoless)

Quote from: Forte on 21 November 2012, 01:29:47 PM
Sebenarnya titik problem masalahnya sudah sist tahu sendiri..
masalah bukanlah terletak pada tradisi rebutan bunga / boneka, tapi terletak pada tante sist yang maksa bukan ?
Idealnya yang dikomplen harusnya tante sist, bukan tradisinya :)

bro forte, good thinking....

mungkin tantenya kaya n berkuasa,,,jadi suka atur2 gitu....

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:47:41 PM
^ ^ ^ ;D ya, banyak orang berpikir begitu. Tapi kemarin, "kepala-batu" saya sedang muncul... Dulu waktu cece saya menikah, sebelum ke resepsinya, ada tradisi aneh juga:

Mempelai wanita (MW) dijemput oleh pasangannya. Waktu itu MW disuruh diem di kamar. Nanti saat mempelai pria (MP) datang, ada utusan yang meminta angpao ke MP (sebelum memperbolehkan MP membawa MW). Lucunya, kalo MP sudah kasih angpao, nanti si utusan harus meminta angpao lagi. Yang memperaneh keadaan ini, yaitu si utusan harus memperagakan gaya merayu-rayu MP demi angpao.... Oh my goodness!!!!! apa pulak ini  :-&

aku pernah liat tradisi yg aneh jg....pisang diikat di pinggang trus suruh makan  :))

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 01:55:44 PM
aku pernah liat tradisi yg aneh jg....pisang diikat di pinggang trus suruh makan  :))

ini bukan tradisi, ini kan permainan dr sisters-nya pengantin wanita, hahaha.

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:18:57 PM
Tadi iseng-iseng liat 'related topics' di salah satu thread, lalu ketemu topik ini.

IMHO, salah satu mitos teraneh adalah pendapat yang menyatakan bahwa seseorang bisa lebih bahagia jika ia menikah. Mitos bangettt... 

Toloonngg... siapa yang menciptakan mitos ini??

Gw setuju dengan mitos ini jika :
1. Mendapatkan pasangan hidup yang baik
2. Tidak ada niatan menempuh kehidupan vihara (bhikkhu, bhiksuni)

Sewaktu masih muda mungkin mudah menyangkalnya, namun dengan bertambahnya umur mungkin keadaan akan lain.  Teman2 kongkow dan travelling yg dulu ternyata sudah sibuk mengurus anak dan keluarganya, keponakan sudah mulai berumah tangga, saudara2 tinggal berjauhan dan mulai berpisah (meninggal), dsb.

Quote
Hari minggu kemaren saya pegi ke nikahan sepupu. Di akhir acara ada acara lempar boneka (versi lain dari lempar bunga). Konon katanya, kalo dapat boneka/bunga itu, maka seseorang bisa cepat nikah. Waktu si MC memanggil para tamu yang masih single untuk maju, tante saya menyuruh saya dan dedek saya untuk maju. Kami menolaknya. Kenapa? Malulah... ngapain rebutan boneka?

Yang bikin saya agak kesal, tante saya berubah dari "menyuruh" menjadi "memaksa". Dia bilang: "majulah...orang sudah susah-susah dan berulang-ulang suruh maju, kok ga maju?" Lalu saya bilang: "ya sudah, kalo gitu ga usa suruh saya maju..."

Tapi akhirnya saya+dedek maju juga, karena semakin banyak orang yang menonton kehebohan tante saya dan saya. Walaupun akhirnya saya+dedek hanya berbaris saja dan tidak ikut rebutan.

Sekarang, "dapat boneka akan cepat nikah", adalah mitos kedua. Apa hubungannya boneka dengan pernikahan? Dan lagi, siapa juga yang pengen cepat nikah? Saya bahkan tidak bisa menebak apakah suatu saat nanti saya akan menikah atau tidak.

Maksudnya adalah berbagi kebahagiaan.  Mirip seperti pelimpahan jasa, yang berdana membagi kebahagiaan dari perbuatan berjasa kepada sanak keluarganya yg sudah meninggal.  Demikian pula lempar bouqette ini diharapkan menularkan kebahagiaan mereka (dengan si yg dapat bunga cepat menikah pula).

Quote
Lalu setelah lemparan boneka, muncullah mitos ketiga: "manusia yang sudah menikah lebih mapan dari manusia yang belum menikah". Si MC memanggil manusia yang belum menikah untuk berbaris menerima angpao"? What the???

Okelah kalo jaman baheula, orang yang sudah menikah dianggap lebih mapan. Bahkan di jaman dulu, di saat mitos itu dianggap fakta saja, hal itu salah. Apalagi jaman sekarang? Oh my goodness, apalagi ini??? Dan kali ini saya tidak maju (cukup sudah toleransi saya untuk hal-hal tidak logis ini).

____________

Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|

Kalau gw yang dikasih angpao pasti gw gak keberatan dengan alasan apapun.
:hammer: :))

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 01:34:43 PM
Kl aku mau deh ikut baris.... mayan 1 lembar angpao  :))

Cewek matre nggak ya?  :P :whistle:

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:23:43 PM
Cewek matre nggak ya?  :P :whistle:

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:20:27 PM
Kalau gw yang dikasih angpao pasti gw gak keberatan dengan alasan apapun.
:hammer: :))

hahaha..trus cowok yg di atas gimana?

Quote from: neutral on 21 November 2012, 02:28:58 PM
hahaha..trus cowok yg di atas gimana?

:hammer:  Jeli juga Nadia  ;D

Bedanya, gw kan gak ikut2an baris, cuman dikasih angpao aja  :P

#ngeles.com  ^-^

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:23:43 PM
Cewek matre nggak ya?  :P :whistle:

ga koq  :whistle:

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 03:06:49 PM
:hammer:  Jeli juga Nadia  ;D

Bedanya, gw kan gak ikut2an baris, cuman dikasih angpao aja  :P

#ngeles.com  ^-^

emang ga mo ikutan baris?  :))

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 03:12:55 PM
ga koq  :whistle:

emang ga mo ikutan baris?  :))

Ga ikutan baris udah dikasih angpau koq  :whistle: ;)

Quote from: neutral on 21 November 2012, 02:05:30 PM
ini bukan tradisi, ini kan permainan dr sisters-nya pengantin wanita, hahaha.

kok tau cc? tuh buat fun aja ya?

kalau pesta nikah itu yg byk mau itu sebenarny generasi di atas kita (ortu). kita sendiri saya rasa udah modren dan dg kondisi kita skrg (susah cari duit...) mikirnya, aneh, habisin duit, buang waktu, nguras energi, dan terkesan tolol. saya pribadi sih waktu nikah jg udah komplain sama ortu, buat apa sih habisin duit sbyk itu cuma buat pesta. yg bermakna dari pernikahan bagi saya (sorry ya kalau agak vulgar), adalah masalah kolaborasi harta, alias nanti kalau cerai dibagi 2 juga :hammer: kalau utk melegalkan hubungan seksual rasanya "keterlaluan merendahkan" pasangan kita, krn ibarat melegalkan pemerkosaan. hubungan seksual kan soal mau sama mau, bukan krn udah nikah maka harus melayani. --- juga rasanya aneh sekali kalau mau hubungan seksual, cewenya nagih nikah dulu... jadi kaya jual-beli aja...

*so intinya, ikutin aja deh maunya ortu kalau mo nyenangin mereka. kalau ga mo ribet, saya liat lebih byk teman yg pestanya lebih adem dan tenang kalau udah MBA duluan... jadi si ortu malu dan pesta kecil2an saja, juga ga pake ribet :P

tapi kalau soal agar cepat mencari pasangan, saya kira ada benarnya juga. hidup sendiri lebih susah loh. kalau dipikul berdua lebih ringan. dg catatan bukan hidup berfoya-foya, kalau 2 orang yg berfoya2 maka warisan ortu lebih cepat ludes :)) so buat TS dan yg masih belum punya pasangan... sering2 posting di thread Single Buddhist :D

Kapan nikah???? Ntar kalau dah siap ;D
Siap materi
Siap mental
Siap melepas ;D

Quote from: DeNova on 21 November 2012, 07:17:50 PM
Kapan nikah???? Ntar kalau dah siap ;D
Siap materi
Siap mental
Siap melepas ;D

denova kapan nikah ? :))

Quote--- juga rasanya aneh sekali kalau mau hubungan seksual, cewenya nagih nikah dulu... jadi kaya jual-beli aja...

yg mengandung kan cewek, dan itu menguras energy dan mengandung bahaya... serta sembilan bulan membawa beban...

jadi secara naluri...cewek harus hati2 banget,...bagi yg ingin sembarang suntik....
kalau soal jual beli, cewek ingin mendptkan keamanan atas RESIKO yg ditanggung kemudian hari...

kalau cowok...nah...gak bisa HAMIL... :P

Quote from: Forte on 21 November 2012, 07:21:45 PM
denova kapan nikah ? :))

Tunggu seniornya (om_Forte) nikah dulu... Ayo om kapan nikahnya??? :whistle:

Quote from: DeNova on 21 November 2012, 09:12:36 PM
Tunggu seniornya (om_Forte) nikah dulu... Ayo om kapan nikahnya??? :whistle:

tidak ada korelasinya..
emang kalau saya nikah 10 th lagi, mau nikah pada tahun ke 11 ?
hayo.. back to topic jadi kapan ?

Quote from: cumi polos on 21 November 2012, 08:36:48 PM
yg mengandung kan cewek, dan itu menguras energy dan mengandung bahaya... serta sembilan bulan membawa beban...

jadi secara naluri...cewek harus hati2 banget,...bagi yg ingin sembarang suntik....
kalau soal jual beli, cewek ingin mendptkan keamanan atas RESIKO yg ditanggung kemudian hari...

kalau cowok...nah...gak bisa HAMIL... :P

lho saya kan bilang hubungan seksual, bukan hamil...
manusia berhubungan seksual bukan sekedar buat punya keturunan === kalau ga ga mungkin alat KB laku :))

Quote from: tesla on 21 November 2012, 09:35:55 PM
lho saya kan bilang hubungan seksual, bukan hamil...
manusia berhubungan seksual bukan sekedar buat punya keturunan === kalau ga ga mungkin alat KB laku :))

ga aneh donk kk.... kl cewe ga perawan lg tar putus dia yg rugi kan....  :P

Quote from: Forte on 21 November 2012, 09:29:53 PM
tidak ada korelasinya..
emang kalau saya nikah 10 th lagi, mau nikah pada tahun ke 11 ?
hayo.. back to topic jadi kapan ?

Boleh juga, berarti tahun 2023 yah saya nikahnya.... Kan senior 10 taon lagi... Itu aja senior dah punya calon, kalau junior kan blom ^-^
Masih betah dan masih enjoy menikmati masa muda yang cuma sekali... Ntar kalau dah punya anak gag bisa senang2 menikmati hidup hehehehe :)) :))
OOt dikit, kalau om Forte: apt + istri : dr= anaknya apa yah kira2 profesinya??? ::)
;D

Quote from: DeNova on 21 November 2012, 09:45:17 PM
Boleh juga, berarti tahun 2023 yah saya nikahnya.... Kan senior 10 taon lagi... Itu aja senior dah punya calon, kalau junior kan blom ^-^
Masih betah dan masih enjoy menikmati masa muda yang cuma sekali... Ntar kalau dah punya anak gag bisa senang2 menikmati hidup hehehehe :)) :))
OOt dikit, kalau om Forte: apt + istri : dr= anaknya apa yah kira2 profesinya??? ::)
;D

belum dipikirkan.. terserah anak lah

Quote from: DeNova on 21 November 2012, 09:45:17 PM
Boleh juga, berarti tahun 2023 yah saya nikahnya.... Kan senior 10 taon lagi... Itu aja senior dah punya calon, kalau junior kan blom ^-^
Masih betah dan masih enjoy menikmati masa muda yang cuma sekali... Ntar kalau dah punya anak gag bisa senang2 menikmati hidup hehehehe :)) :))
OOt dikit, kalau om Forte: apt + istri : dr= anaknya apa yah kira2 profesinya??? ::)
;D

perawatt!!!

 [at] miaka cari co yg mau terima kalau ga perawan. Idealnya sih gitu. Kalau cowo itu mau membeli perawan, dan si cewe mau membeli perkawinan maka ... hehehehe

Quote from: tesla on 21 November 2012, 09:51:10 PM
[at] miaka cari co yg mau terima kalau ga perawan. Idealnya sih gitu. Kalau cowo itu mau membeli perawan, dan si cewe mau membeli perkawinan maka ... hehehehe

hmm kayanya jarang deh cow yg mau terima....  ::)

Quote from: will_i_am on 21 November 2012, 09:46:59 PM
perawatt!!!

trus buka Rumah Sehat alias RS donk ^-^

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 09:54:43 PM
hmm kayanya jarang deh cow yg mau terima....  ::)

coba aja bikin poll di DC ini, byk lagi yg mo terima...
statistic mengatakan 50%+ cewe jkt udah ga perawan sejak SMU (lupa baca di mana)
setelah perawan dijual utk pernikahan, jg bisa cerai kan...
mending cari cowo yg benar2 terima kamu apa adanya, teliti sebelum membeli 8)
ane yakin yg lebih byk diliat cowo itu (selain face): attitude

Quote from: tesla on 21 November 2012, 10:17:00 PM
coba aja bikin poll di DC ini, byk lagi yg mo terima...
statistic mengatakan 50%+ cewe jkt udah ga perawan sejak SMU (lupa baca di mana)
setelah perawan dijual utk pernikahan, jg bisa cerai kan...
mending cari cowo yg benar2 terima kamu apa adanya, teliti sebelum membeli 8)
ane yakin yg lebih byk diliat cowo itu (selain face): attitude

tp menurutku yg membeli perawan n membeli pernikahan bukan selalu jual beli kok.... malah lebih bgs donk bs menahan nafsu demi cintanya....  :P

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 10:39:43 PM
tp menurutku yg membeli perawan n membeli pernikahan bukan selalu jual beli kok.... malah lebih bgs donk bs menahan nafsu demi cintanya....  :P

trus kalau udah menikah misalnya si cewe ga mau, apa cowonya masih bisa menahan?
hehe...

kalau bisa ya bagus, kalau ga bisa bukankan pernikahan = melegalkan pemerkosaan >:D

Quote from: tesla on 21 November 2012, 11:12:38 PM
trus kalau udah menikah misalnya si cewe ga mau, apa cowonya masih bisa menahan?
hehe...

kalau bisa ya bagus, kalau ga bisa bukankan pernikahan = melegalkan pemerkosaan >:D

kl sebelum nikah, apa cowonya bs menahan?  Kalau ga bisa bukankah cinta = nafsu?  :)) ^:)^

Quote from: tesla on 21 November 2012, 09:51:10 PM
[at] miaka cari co yg mau terima kalau ga perawan. Idealnya sih gitu. Kalau cowo itu mau membeli perawan, dan si cewe mau membeli perkawinan maka ... hehehehe

Gw kalau baca koq maksudnya apakah M14ka ........... ?  :o (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.pic4ever.com%2Fimages%2F23emu.gif&hash=d841b333a0660e89d3852999db87c9af749eb5b2)


#tjumamaumenegaskanpernyataanbroTesla  _/\_  ^:)^ ^:)^

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 11:16:21 PM
kl sebelum nikah, apa cowonya bs menahan?  Kalau ga bisa bukankah cinta = nafsu?  :)) ^:)^

tuh kan, jadi intinya... cowo itu sebenarnya mau seks, dan sementara cewe itu ga mo seks, bukankah bgt?
nah endingnya, setelah menikah bukankah si cewe pahit2 harus melayani seks juga karena sudah menerima pernikahan?
kalau menurut saya sih lebih baik dari awal jgn berhubungan kalau kayak gitu.


kalau ideal* nya menurut saya, ga ada hubungan nikah atau ga nikah.
kalau cowo + cewe sama2 mau, yah ayo... having sex,
kalau salah satu ngga mau, ya ga boleh dipaksain, krn sama dg pemerkosaan, baik sebelum maupun sesudah nikah

Quote from: will_i_am on 21 November 2012, 09:46:59 PM
perawatt!!!

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Ffineartbymary.com%2Fsmilies%2Fslam.gif&hash=8c157e173fa6020eb9caadf31cc95547761ccc01)

Quote from: DeNova on 21 November 2012, 10:03:10 PM
trus buka Rumah Sehat alias RS donk ^-^

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Ffineartbymary.com%2Fsmilies%2Fslam.gif&hash=8c157e173fa6020eb9caadf31cc95547761ccc01)

:backtotopic:

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:20:27 PM
Gw setuju dengan mitos ini jika :
1. Mendapatkan pasangan hidup yang baik
2. Tidak ada niatan menempuh kehidupan vihara (bhikkhu, bhiksuni)

Sewaktu masih muda mungkin mudah menyangkalnya, namun dengan bertambahnya umur mungkin keadaan akan lain.  Teman2 kongkow dan travelling yg dulu ternyata sudah sibuk mengurus anak dan keluarganya, keponakan sudah mulai berumah tangga, saudara2 tinggal berjauhan dan mulai berpisah (meninggal), dsb.

Tentang ini, nanti baru dibahas (sekalian dengan postingannya tesla)...

QuoteMaksudnya adalah berbagi kebahagiaan.  Mirip seperti pelimpahan jasa, yang berdana membagi kebahagiaan dari perbuatan berjasa kepada sanak keluarganya yg sudah meninggal.  Demikian pula lempar bouqette ini diharapkan menularkan kebahagiaan mereka (dengan si yg dapat bunga cepat menikah pula).

Kalau gw yang dikasih angpao pasti gw gak keberatan dengan alasan apapun.
:hammer: :))

Yang namanya tradisi, IMHO, banyak mengandung unsur 'ikut-ikutan'. Orang-orang terdahulu melakukannya, maka saya pun demikian. Mungkin ada artinya, tapi belum tentu merupakan unsur yang utama. Dan dalam kebanyakan tradisi, logika menjadi tidak penting.

Tentang pelimpahan jasa, menurut saya kurang pas dipadankan dengan acara lempar bunga ini. Pelimpahan jasa adalah ketulusan mengharapkan kebahagiaan orang lain, dan ini dilakukan dengan hormat. Sedangkan lempar bunga adalah sesuatu yang dirancang event-organizer. Apakah ada harapan agar orang lain bahagia? entahlah, mungkin ada, dan harapan ini saya lemparkan saja, siapa cepat, dia dapat.

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 11:16:21 PM
kl sebelum nikah, apa cowonya bs menahan?  Kalau ga bisa bukankah cinta = nafsu?  :)) ^:)^

untuk pengalaman pribadi sebaiknya posting di "jurnal pribadi"  >:D

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 11:51:58 PM
Gw kalau baca koq maksudnya apakah M14ka ........... ?  :o (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.pic4ever.com%2Fimages%2F23emu.gif&hash=d841b333a0660e89d3852999db87c9af749eb5b2)


#tjumamaumenegaskanpernyataanbroTesla  _/\_  ^:)^ ^:)^

:ngomel:  :hammer:   :P

Quote from: tesla on 22 November 2012, 12:43:17 AM
tuh kan, jadi intinya... cowo itu sebenarnya mau seks, dan sementara cewe itu ga mo seks, bukankah bgt?
nah endingnya, setelah menikah bukankah si cewe pahit2 harus melayani seks juga karena sudah menerima pernikahan?
kalau menurut saya sih lebih baik dari awal jgn berhubungan kalau kayak gitu.


kalau ideal* nya menurut saya, ga ada hubungan nikah atau ga nikah.
kalau cowo + cewe sama2 mau, yah ayo... having sex,
kalau salah satu ngga mau, ya ga boleh dipaksain, krn sama dg pemerkosaan, baik sebelum maupun sesudah nikah

Kalau udah nikah kan komitmen lebih kuat, uda yakin kalau cownya emang  tepat... Kl sblm nikah belum aman kan, sapa tau cownya cm mempermainkannya?
Seks kan cm nafsu, jadi kl cownya bs menahan nafsu pasti kl nikah kemungkinan bisa juga donk.... justru kl cownya sblm nikah memaksa, tar nikah lebih mungkin terjadi pemerkosaan....  ;D

Quote from: Indra on 22 November 2012, 08:28:40 AM
untuk pengalaman pribadi sebaiknya posting di "jurnal pribadi"  >:D

Pengalaman apa kk?   :P

cinta tidak sama dgn nafsu. seks sudah pasti nafsu. tinggal diumbar nafsunya atau tidka. kalo seks ga pake nafsu jadi ???
cinta biasanya tanpa alasan. kalo udh ada alasan atau asal dia capek dan kaya... pada saat udh nikah dan menjadi tidak kaya jadi ???
cinta biasanya dari kenyamanan hati..
kalo cinta pake hati biasanya ga salah lah... kalo pake logika dan alasan dan pake dijodohkan pasti akhirnya akan ada penyesalan.

_/\_

Quote from: M14ka on 22 November 2012, 09:48:05 AM
:ngomel:  :hammer:   :P
Kalau udah nikah kan komitmen lebih kuat, uda yakin kalau cownya emang  tepat... Kl sblm nikah belum aman kan, sapa tau cownya cm mempermainkannya?
Seks kan cm nafsu, jadi kl cownya bs menahan nafsu pasti kl nikah kemungkinan bisa juga donk.... justru kl cownya sblm nikah memaksa, tar nikah lebih mungkin terjadi pemerkosaan....  ;D

komitmen apanya, cerai ga susah kok. *teliti sebelum membeli*
dan dg pemikiran gitu cewe itu takut bgt cerai kan, krn cewe yg rugi, udah ga perawan, jadi setelah nikah suami berkuasa
muslim mode banget

kalo dipikir2 sebenernya co yang gak bisa menerima non-perawan itu sebenernya co yang gila seks dan menilai segala2nya dengan seks.
cuman pemikiran aja.

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 09:54:43 PM
hmm kayanya jarang deh cow yg mau terima....  ::)

cumi gak bisa bedain... :whistle: :whistle:

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 04:07:45 PM
kok tau cc? tuh buat fun aja ya?

tau donk, kan pernah jadi sisters, hahahahaha..tp sejauh ini yg paling dibenci adalah disuruh minum jus pare  :))

have fun aja kok, yg penting semua hepi dan perjuangan bahwa dpt istri itu tidak mudah :)

Quote from: tesla on 22 November 2012, 10:17:14 AM
komitmen apanya, cerai ga susah kok. *teliti sebelum membeli*
dan dg pemikiran gitu cewe itu takut bgt cerai kan, krn cewe yg rugi, udah ga perawan, jadi setelah nikah suami berkuasa
muslim mode banget

Makanya back to topicnya: "semua cewe yang memutuskan menikah harus siap", kenapa alasan saya yang terakhir siap melepas???
Itu semua karena alasan jika udah menikah suami tiba2 tiada baik bercerai hidup maupun meninggal lebih cepat siap melepas dy pergi dan melanjutkan hidup dengan anak2 (kalau ada anak)
Kalau ternyata selingkuh ma org lain atau poligami siap mengajukan cerai tanpa harus takut ancaman gag dikasih biaya hidup...
Kalau ternyata abis nikah suami tiba2 usahanya mengalami kemunduran harus siap mengambil alih tanggung jawab tulang punggung...
Begitu juga kalau tiba2 suaminya sakit gag bisa kerja...

Kan kalau menikah itu menerima dan mencintai pasangan disaat susah senang, kaya miskin maupun menerima kekurangan dan kelebihan ad maut memisahkan.... Begitulah....

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 12:44:04 PM
Makanya back to topicnya: "semua cewe yang memutuskan menikah harus siap", kenapa alasan saya yang terakhir siap melepas???
Itu semua karena alasan jika udah menikah suami tiba2 tiada baik bercerai hidup maupun meninggal lebih cepat siap melepas dy pergi dan melanjutkan hidup dengan anak2 (kalau ada anak)
Kalau ternyata selingkuh ma org lain atau poligami siap mengajukan cerai tanpa harus takut ancaman gag dikasih biaya hidup...
Kalau ternyata abis nikah suami tiba2 usahanya mengalami kemunduran harus siap mengambil alih tanggung jawab tulang punggung...
Begitu juga kalau tiba2 suaminya sakit gag bisa kerja...

Kan kalau menikah itu menerima dan mencintai pasangan disaat susah senang, kaya miskin maupun menerima kekurangan dan kelebihan ad maut memisahkan.... Begitulah....

jadi pernikahan itu lebih memberatkan pihak cewe dan menyenangkan pihak cowo??
*kasarnya: siap2 jadi budak?

Quote from: tesla on 22 November 2012, 12:48:08 PM
jadi pernikahan itu lebih memberatkan pihak cewe dan menyenangkan pihak cowo??
*kasarnya: siap2 jadi budak?

Gag juga bro, itu sih terlalu ekstrim bisa juga analogi diatas dibalik, jika pasangan anda istri misalnya sebagai tulang punggung keluarga dan beliau karena satu atau lain hal gag bisa mendampingi anda maka si suamipun harus melepas istrinya, kan pernikahan juga bukan penjara bagi keduanya untuk tidak boleh memiliki kehendak masing2 kan???
Mungkin saja si istri atau suami ditengah perjalanan pernikahan tiba2 memutuskan bercerai, tiba2 sakit atau bahkan maaf meninggal? Siapa yang tahu so, keduanya harus siap untuk melepas dan hidup sendiri....
Kalau selama pernikahan itu tak berputra gpp, berarti balik lajang, kalau gag anaknya mau dikasih biaya hidup darimana kalau kita hanya punya satu sumber keuangan keluarga...
Makanya baik pihak istri ataupun suami sebaiknya sama2 mempersiapkan diri karena perkawinan bukan cerita sehari aja tapi komitmen yang gag mungkin bisa kita melangkah mundur ketika keputusan sudah diambil.... _/\_

untuk keadaan sekarang,asuransi adalah pilihan bgs (bkn promosi),jika sakit ada biaya,jika meninggal,tdk merepotkan yg di tinggal (sy bkn sales asuransi ) ;D

 [at] denova

Kalau gitu ga ada beda sebelum dan sesudah menikah kan?

Point penting nya, selagi cocok dan sama2 memiliki visi sama yah bisa hidup bersama.  Ga perduli statusnya cuma pacaran.  Bahkan ada teman saya yg udah jg share financial sebelum menikah (including myself).

Dan sebaliknya ada jg teman saya yg bercerai di usia anak 1 bulan. Bahkan anak pun bukan tameng utk mempertahankan hubungan kalau emg udah menyakitkan salah satu pihak. Bukan kah begitu?


Jadi back to topic
Hahaha.

Quote from: L.D.D on 22 November 2012, 10:12:36 AM
cinta tidak sama dgn nafsu. seks sudah pasti nafsu. tinggal diumbar nafsunya atau tidka. kalo seks ga pake nafsu jadi ???
cinta biasanya tanpa alasan. kalo udh ada alasan atau asal dia capek dan kaya... pada saat udh nikah dan menjadi tidak kaya jadi ???
cinta biasanya dari kenyamanan hati..
kalo cinta pake hati biasanya ga salah lah... kalo pake logika dan alasan dan pake dijodohkan pasti akhirnya akan ada penyesalan.

_/\_

Kayanya cinta yg terlalu melekat termasuk nafsu juga ya.... mis menganggap pasangan adalah milik sendiri.....  :P

Quote from: morpheus on 22 November 2012, 10:26:43 AM
kalo dipikir2 sebenernya co yang gak bisa menerima non-perawan itu sebenernya co yang gila seks dan menilai segala2nya dengan seks.
cuman pemikiran aja.

Selain itu juga mgkn terlalu egois y? sehingga ga rela pasangan pernah berhub dgn yg lain....

Quote from: tesla on 22 November 2012, 01:42:18 PM
[at] denova

Kalau gitu ga ada beda sebelum dan sesudah menikah kan?

Point penting nya, selagi cocok dan sama2 memiliki visi sama yah bisa hidup bersama.  Ga perduli statusnya cuma pacaran.  Bahkan ada teman saya yg udah jg share financial sebelum menikah (including myself).

Dan sebaliknya ada jg teman saya yg bercerai di usia anak 1 bulan. Bahkan anak pun bukan tameng utk mempertahankan hubungan kalau emg udah menyakitkan salah satu pihak. Bukan kah begitu?


Jadi back to topic
Hahaha.

maaf ya asal nyambung, haha.

mau dibilang cuman formalitas ato ga, ke depannya bakal cerai ato tetep bersama sehidup semati, tetep aja pernikahan itu penting bagi cewek. lebih ada jaminan gt secara hukum dan sosial, bukan hanya kesepakatan bersama saja.

ok, yg sah secara hukum aja bisa bubar (cerai)..apalg yg cuman qta sepakati scr bersama wkt masi pacaran?

contoh nyata: saya dan mantan saya. Qta punya visi dan misi yg sama, qta dulu uda pernah rencana nih ke depan mau punya rumah kayak apa, simpanan brp, anak brp, dll.  Qta sharing financial, saya bantu usaha kecil2an dia baik dgn invest dana (ok, ga banyak, haha), bantu mikirin pemasaran, flow accounting, dsb.. utk kerjaannya, jurnal2 engineering yg bgs bwt dia (skill progress dia), gw download bwt dia, cari2 akses..pdhl gw paling males download yg kyk ginian, yg bener aja.  berkali2 downloadnya. nah krn kerjaan sibuk ga bs ketemu (dia tidur aja ga cukup wkt), ya uda saya donk yg nyari ke jakarta. tau donk travelling butuh duit dan waktu..

trus pada suatu hari dtg emaknya bilang, anakku, kamu dijodohkan sama anak gadis saudara sepupumu. 10 hr ke depan siap2 pemberkatan. tidak ada cerita titik.

nah di pihak saya sdr, apa donk yg tertinggal? org gada ada, masa dpn yg dirajut bersama ga ada.. yg tertinggal hanya janji, rencana ga terealisasi, waktu dan tenaga yg terbuang percuma krn dia uda menikah. apa yg saya (sbg cewek) lakuin dan saya anggap sbg persiapan masa depan..tak berarti apa2 krn dia uda menikah secara resmi dgn org lain (terlepas dr dia mau atau ga).  nah enak ga jd istrinya? ga usa apa2 jg tinggal nikah aja toh, setelah menikah barulah pacaran dan berusaha bersama2.

klo uda gt, mending jg gw lakuin setelah merid aja deh, yg penting uda satu visi misi, hehe.

maaf bukan curcol.

Quote from: neutral on 22 November 2012, 02:20:01 PM
maaf ya asal nyambung, haha.

mau dibilang cuman formalitas ato ga, ke depannya bakal cerai ato tetep bersama sehidup semati, tetep aja pernikahan itu penting bagi cewek. lebih ada jaminan gt secara hukum dan sosial, bukan hanya kesepakatan bersama saja.

ok, yg sah secara hukum aja bisa bubar (cerai)..apalg yg cuman qta sepakati scr bersama wkt masi pacaran?

contoh nyata: saya dan mantan saya. Qta punya visi dan misi yg sama, qta dulu uda pernah rencana nih ke depan mau punya rumah kayak apa, simpanan brp, anak brp, dll.  Qta sharing financial, saya bantu usaha kecil2an dia baik dgn invest dana (ok, ga banyak, haha), bantu mikirin pemasaran, flow accounting, dsb.. utk kerjaannya, jurnal2 engineering yg bgs bwt dia (skill progress dia), gw download bwt dia, cari2 akses..pdhl gw paling males download yg kyk ginian, yg bener aja.  berkali2 downloadnya. nah krn kerjaan sibuk ga bs ketemu (dia tidur aja ga cukup wkt), ya uda saya donk yg nyari ke jakarta. tau donk travelling butuh duit dan waktu..

trus pada suatu hari dtg emaknya bilang, anakku, kamu dijodohkan sama anak gadis saudara sepupumu. 10 hr ke depan siap2 pemberkatan. tidak ada cerita titik.

nah di pihak saya sdr, apa donk yg tertinggal? org gada ada, masa dpn yg dirajut bersama ga ada.. yg tertinggal hanya janji, rencana ga terealisasi, waktu dan tenaga yg terbuang percuma krn dia uda menikah. apa yg saya (sbg cewek) lakuin dan saya anggap sbg persiapan masa depan..tak berarti apa2 krn dia uda menikah secara resmi dgn org lain (terlepas dr dia mau atau ga).  nah enak ga jd istrinya? ga usa apa2 jg tinggal nikah aja toh, setelah menikah barulah pacaran dan berusaha bersama2.

klo uda gt, mending jg gw lakuin setelah merid aja deh, yg penting uda satu visi misi, hehe.

maaf bukan curcol.

sebenarnya curcor mengenai mantan udah dilarang disini...
   soalnya memperkeruh pikiran... memperbesar keterikatan....masa2 indahh ahhhhh
   tapi kita bisa salahkan yg ini dan yg itu.... termasuk si EX yg memilih menurutin ortu angkatnya....
   
kawin resmi itu perlu sekali, anak butuh akte kelahiran... utk masa depannya.............. :'( :'(

Quote from: cumi polos on 22 November 2012, 02:34:27 PM
sebenarnya curcor mengenai mantan udah dilarang disini...
   soalnya memperkeruh pikiran... memperbesar keterikatan....masa2 indahh ahhhhh
   tapi kita bisa salahkan yg ini dan yg itu.... termasuk si EX yg memilih menurutin ortu angkatnya....
   
kawin resmi itu perlu sekali, anak butuh akte kelahiran... utk masa depannya.............. :'( :'(

thx atas perhatiannya cumpol dan usahanya spy saya ga galau, i'm so touched.

TAPI kan cuma membahas pentingnya pernikahan bwt cewek, sbg jaminan, legalitas, hitam di atas putih, u name it..bukan bermaksud curcol..dan bukan menitikberatkan pada urusan perjodohan.

tp bener sih point yg lu blg di: anak butuh akte lahir, wkwkwkwkwk.

Quote from: neutral on 22 November 2012, 02:20:01 PM
maaf ya asal nyambung, haha.

welcome... hahaha...

Quote
mau dibilang cuman formalitas ato ga, ke depannya bakal cerai ato tetep bersama sehidup semati, tetep aja pernikahan itu penting bagi cewek. lebih ada jaminan gt secara hukum dan sosial, bukan hanya kesepakatan bersama saja.

nah, finally, jadi pernikahan itu jadi kaya kontrak jangka panjang kan?
pernikahan itu kaya cewe utk dapat jaminan (ngga tau jaminan apa... padahal semua tetap ga terjamin)
juga kenapa cewe kok mikirnya kalau cewe itu harus bergantung pada cowo, shg nikah itu seolah tujuannya "at least" punya satu cowo buat topangan...
padahal skrg zaman emansipasi, saya cowo, dan saya akui kok, byk cewe yg kerjanya lebih baik dari saya. yg lebih kuat (barbar) dari saya juga byk.
cewe butuh cowo buat hidup bahagia itu salah...

yg benar itu sama2 membutuhkan :P
kalau seorang cowo butuh satu cewe buat hidup, mo status pacaran pun ga mungkin dia mo pisah kan.
ini fakta loh... saya justru sering liat cowo yg ngemis2 minta nyambung sama si cewe, saya tau kok cewe tsb udah ga virgin... parahnya lagi cakep pun enggak... bahkan sampe dikejar walau pindah kota.

nah sebaliknya, byk sekali cowo yg kabur ketika diminta komitmen nikah...

Quote
ok, yg sah secara hukum aja bisa bubar (cerai)..apalg yg cuman qta sepakati scr bersama wkt masi pacaran?

ya cuma dapat harta gono-gini palingan kalau cerai, trus apa bedanya dg prostitusi? dapat uang doank...
maaaf ya kalau kata2 saya kasar...
pada dasarnya saya lebih menghargai wanita, daripada wanita itu menghargai dirinya sendiri :hammer:

Quote
contoh nyata: saya dan mantan saya. Qta punya visi dan misi yg sama, qta dulu uda pernah rencana nih ke depan mau punya rumah kayak apa, simpanan brp, anak brp, dll.  Qta sharing financial, saya bantu usaha kecil2an dia baik dgn invest dana (ok, ga banyak, haha), bantu mikirin pemasaran, flow accounting, dsb.. utk kerjaannya, jurnal2 engineering yg bgs bwt dia (skill progress dia), gw download bwt dia, cari2 akses..pdhl gw paling males download yg kyk ginian, yg bener aja.  berkali2 downloadnya. nah krn kerjaan sibuk ga bs ketemu (dia tidur aja ga cukup wkt), ya uda saya donk yg nyari ke jakarta. tau donk travelling butuh duit dan waktu..

tanpa basa basi... apa yg kamu beri kaga laku... mo kamu korbankan apapun, mantan kamu bisa hidup tanpa kamu.
jadi cuma asumsi sepihak loh dari kamu bahwa kamu sudah berkorban gini gitu, seharusnya bla bla bla...

Quote
trus pada suatu hari dtg emaknya bilang, anakku, kamu dijodohkan sama anak gadis saudara sepupumu. 10 hr ke depan siap2 pemberkatan. tidak ada cerita titik.

thats the point...
kalau saya ya sakit hati krn ternyata udah berkorban gini gitu, saya belum menjadi penting bagi si-mantan.

berarti hub kamu sejak awal emg ada yg salah loh. maaf ya
besar kemungkinan mantan kamu itu belum putusin kamu dulunya bukan krn anggap kamu pasangannya,
tapi ga bisa nolak benefit yg kamu berikan. (kaya pengorbanan yg kamu bilang tadi)

Quote
nah di pihak saya sdr, apa donk yg tertinggal? org gada ada, masa dpn yg dirajut bersama ga ada.. yg tertinggal hanya janji, rencana ga terealisasi, waktu dan tenaga yg terbuang percuma krn dia uda menikah. apa yg saya (sbg cewek) lakuin dan saya anggap sbg persiapan masa depan..tak berarti apa2 krn dia uda menikah secara resmi dgn org lain (terlepas dr dia mau atau ga).  nah enak ga jd istrinya? ga usa apa2 jg tinggal nikah aja toh, setelah menikah barulah pacaran dan berusaha bersama2.

rumput ttetangga lebih ijo... hahahaha
emg apa enaknya sih menikah dg mantan kamu?
itu cuma persepsimu... bisa jadi aja dia juga di posisi sama, nikah terpaksa.

Quote
klo uda gt, mending jg gw lakuin setelah merid aja deh, yg penting uda satu visi misi, hehe.

maaf bukan curcol.

iya, yg penting sama2 cocok.
kalau mo setelah married, dan cowo mu nanti maunya gitu jg yah silahkan.
intinya ga ada paksaan.




kalau dari ceritanya saya simpulkan:
kamu merasa kamu penting bagi dia. ironis loh... sebenarnya hubungan antar manusia itu justru sebenarnya mencari pengakuan.
jadi seseorang bisa lengket sama pasangannya sebenarnya krn dia menjadi penting, berguna, bermanfaat bagi pasangannya.
nah di kasus kamu, oke, saya udah denger kamu merasa penting bagi si mantan. apa mantan kamu merasa dirinya penting bagi kamu?
ada unsur yg hilang kalau kadang kita (emh em...) terlalu sayang seseorang, yaitu memberi kesempatan berkorban.
kalau saran saya, ntar kalau dapat cowo lagi, biarkan pasangan kamu berkorban utk kamu. jgn segan2 >:D
ironis... tapi emg gitu sih yg saya amati...

lama-lama bingung saya baca thread ini haha...

konon katanya, idealnya menikah adalah berkumpulnya persamaan. Dua orang dengan unsur yang sama, berkumpul. Begitu kali...

______

Btw, tadi saya bilang mau bahas postingan sanjiva dan tesla. Tapi ga jadi ya, pemahaman saya belum matang..

Quote from: dhammadinna on 22 November 2012, 04:44:50 PM
lama-lama bingung saya baca thread ini haha...

konon katanya, idealnya menikah adalah berkumpulnya persamaan. Dua orang dengan unsur yang sama, berkumpul. Begitu kali...

______

Btw, tadi saya bilang mau bahas postingan sanjiva dan tesla. Tapi ga jadi ya, pemahaman saya belum matang..

yahhh pdhal uda ditunggu" loh.....   ^-^ :P

Quote from: M14ka on 22 November 2012, 04:50:14 PM
yahhh pdhal uda ditunggu" loh.....   ^-^ :P

Idem.  Penasaran ada pembahasan apakah kiranya gerangan?  :-? ;D

 [at] M14ka: Pengen sih membahasnya, tadi uda saya ketik, tapi setelah dibaca ulang... rasanya gak mantepp, ga yakin.. yo wess, silakan kalian lanjut diskusi aja..

[at] sanjiva: yang tadi saya quote...

Quote from: dhammadinna on 22 November 2012, 04:59:14 PM
[at] M14ka: Pengen sih membahasnya, tadi uda saya ketik, tapi setelah dibaca ulang... rasanya gak mantepp, ga yakin.. yo wess, silakan kalian lanjut diskusi aja..

[at] sanjiva: yang tadi saya quote...

Sepertinya sy juga setuju soal ga menikah tetap bisa bahagia... Mungkin bisa dengan anak asuh? ;D

Quote from: dhammadinna on 22 November 2012, 04:59:14 PM
[at] M14ka: Pengen sih membahasnya, tadi uda saya ketik, tapi setelah dibaca ulang... rasanya gak mantepp, ga yakin.. yo wess, silakan kalian lanjut diskusi aja..

[at] sanjiva: yang tadi saya quote...

Di go A head aja dulu, bagaimana?  ;D

Quote from: M14ka on 22 November 2012, 05:03:43 PM
Sepertinya sy juga setuju soal ga menikah tetap bisa bahagia... Mungkin bisa dengan anak asuh? ;D

pasti bisa :D

kalau tidak ada sumber penderitaan (aka keserakahan) kondisi apapun tetap bahagia

Quote from: M14ka on 22 November 2012, 05:03:43 PM
Sepertinya sy juga setuju soal ga menikah tetap bisa bahagia... Mungkin bisa dengan anak asuh? ;D

Saya pernah dengar cerita dari Dr. Mehm di myanmar ada seorang guru sekolah, mampu mengingat kelahiran sekarang mundur ke 30 kehidupan lampau, tetap tidak pernah menikah...

Quote from: tesla on 22 November 2012, 01:42:18 PM
[at] denova

Kalau gitu ga ada beda sebelum dan sesudah menikah kan?

Point penting nya, selagi cocok dan sama2 memiliki visi sama yah bisa hidup bersama.  Ga perduli statusnya cuma pacaran.  Bahkan ada teman saya yg udah jg share financial sebelum menikah (including myself).

Dan sebaliknya ada jg teman saya yg bercerai di usia anak 1 bulan. Bahkan anak pun bukan tameng utk mempertahankan hubungan kalau emg udah menyakitkan salah satu pihak. Bukan kah begitu?


Jadi back to topic
Hahaha.

Itulah alasan mengapa banyak org (termasuk saya :P) anti nikah muda wong hasilnya juga sama aja, nikah sengsara, gag nikah juga sengsara, kalau begitu lebih baik gag nikah, kalau sama aja keadaannya atau malahan ikut ortu bahagia, ikut pasangan sengsara ya lebih milih ikut ortu dunk :P....

Kalau masalah financial selagi pacaran share itu lebih kearah privasi personal, kalau saya kurang setuju berdasarkan penuturan dari sist neutral, kita gag bisa tutup mata bahwa tidak semua org yang kita cintai akan balik mencintai kita, hampir sama seperti org berdagang, seloyal apapun kita ma pelanggan ntar kalau dy dapet pedagang yang bisa kasih dy service atau harga lebih baik dy akan lupain kita trus pindah ke lain hati...
Kalau udah share financial, apa jadinya??? Itu terjadi ma kakak sepupu saya sendiri, kasusnya seperti sist neutal bedanya dy cowok dan anehnya mau aja diporotin trus ditinggal kawin ma cewenya
Ironis, padahal uangnya juga buat kebutuhan judi kakaknya si cewe.... Ampun deh...

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 07:19:44 PM
Itulah alasan mengapa banyak org (termasuk saya :P) anti nikah muda wong hasilnya juga sama aja, nikah sengsara, gag nikah juga sengsara, kalau begitu lebih baik gag nikah, kalau sama aja keadaannya atau malahan ikut ortu bahagia, ikut pasangan sengsara ya lebih milih ikut ortu dunk :P....

Kalau masalah financial selagi pacaran share itu lebih kearah privasi personal, kalau saya kurang setuju berdasarkan penuturan dari sist neutral, kita gag bisa tutup mata bahwa tidak semua org yang kita cintai akan balik mencintai kita, hampir sama seperti org berdagang, seloyal apapun kita ma pelanggan ntar kalau dy dapet pedagang yang bisa kasih dy service atau harga lebih baik dy akan lupain kita trus pindah ke lain hati...
Kalau udah share financial, apa jadinya??? Itu terjadi ma kakak sepupu saya sendiri, kasusnya seperti sist neutal bedanya dy cowok dan anehnya mau aja diporotin trus ditinggal kawin ma cewenya
Ironis, padahal uangnya juga buat kebutuhan judi kakaknya si cewe.... Ampun deh...

sebenarnya jangan terlalu menggeneralisir juga.. gak semua koq..
gw termasuk yang share finansial.. dan so far so good.
tergantung bagaimana kita menyikapi saja..

Quote from: william_phang on 22 November 2012, 05:09:50 PM
Saya pernah dengar cerita dari Dr. Mehm di myanmar ada seorang guru sekolah, mampu mengingat kelahiran sekarang mundur ke 30 kehidupan lampau, tetap tidak pernah menikah...

Maksudnya dlm 30 kehidupan ga pernah menikah kk?

Quote from: Forte on 22 November 2012, 07:41:13 PM
sebenarnya jangan terlalu menggeneralisir juga.. gak semua koq..
gw termasuk yang share finansial.. dan so far so good.
tergantung bagaimana kita menyikapi saja..

Gag semua juga betul... Tapi akan lebih baik "teliti sebelum mengalami om" hehehehe....
Mungkin lebih cocok dibahas ma yang udah married atau yang hampir, kalau yang masih jauuuhh mikirnya masih ngawang om hehehehe..... Yah namanya blom married tuh pinginnya dapet yang terbaik, tapi kalau dah nikah yah harus banyak menerima :)

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 07:49:35 PM
Gag semua juga betul... Tapi akan lebih baik "teliti sebelum mengalami om" hehehehe....
Mungkin lebih cocok dibahas ma yang udah married atau yang hampir, kalau yang masih jauuuhh mikirnya masih ngawang om hehehehe..... Yah namanya blom married tuh pinginnya dapet yang terbaik, tapi kalau dah nikah yah harus banyak menerima :)

salah.. yang belum pacaran pengen dapat yang terbaik.. kalau yang serius pacaran biasa udah bisa menerima :)

Quote from: Forte on 22 November 2012, 07:59:06 PM
salah.. yang belum pacaran pengen dapat yang terbaik.. kalau yang serius pacaran biasa udah bisa menerima :)

Weleh... Weleh so penerimaan itu dimulai dari waktu dah pacaran serius toh??? ^:)^
Eh btw sorry kalau agak OOt nih om Forte... Karena om Forte dah yakin mau nikah ma calonnya nih saya mau nanya pertanyaan klise yang selalu saya ajukan ma temen2 kalau nikah....
1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? Maksudnya yakin kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...
2. Alasannya utama kenapa anda yakin bahwa itulah org yang bakalan berbagi segala sesuatunya enak, kagak enak ma anda?
3. Trus kenapa anda yakin saatnya tuh skrg untuk menikah bukan besok2 atau taon depan, atau nunggu bbrp taon lagi atau kmrn aja...
Penasaran sih berkali2 nanya tapi jawabannya pada ngaco semua maklum pada seneng akhirnya melepas masa lajang... Hehehehe... :P
Apalagi anak2 APT terkenal di kalangan anak2 tenaga medis lain paling susah nikahnya, aduuhhh kaciannya hehehehe...

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
ada unsur yg hilang kalau kadang kita (emh em...) terlalu sayang seseorang, yaitu memberi kesempatan berkorban.
kalau saran saya, ntar kalau dapat cowo lagi, biarkan pasangan kamu berkorban utk kamu. jgn segan2 >:D
ironis... tapi emg gitu sih yg saya amati...

Sangat setuju, ada keuntungan lainnya dengan memberi kesempatan si dia berkorban untuk kita, yaitu jadi kira-kira bisa
tau seberapa besar sih rasa, cinta or sayang or apalah itu, si dia ke kita.

Agak oot sedikit, sama juga dengan orang tua ke anaknya. Karena terlalu sayang, jadi tidak pernah memberi kesempatan
si anak untuk "berbakti" kepada orang tua. Segan menerima pemberian anak, segan menerima bantuan anak.
Jika anak dari kecil tidak dibiasakan "berbakti" kepada orang tua, jangan salahkan kalo setelah dewasa akan
menelantarkan si orang tua...

Quote from: cumi polos on 21 November 2012, 08:36:48 PM
yg mengandung kan cewek, dan itu menguras energy dan mengandung bahaya... serta sembilan bulan membawa beban...

jadi secara naluri...cewek harus hati2 banget,...bagi yg ingin sembarang suntik....
kalau soal jual beli, cewek ingin mendptkan keamanan atas RESIKO yg ditanggung kemudian hari...

kalau cowok...nah...gak bisa HAMIL... :P

Kayaknya 1-5 bulan pertama belum membawa beban deh :D

CMIIW

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 08:08:26 PM
Weleh... Weleh so penerimaan itu dimulai dari waktu dah pacaran serius toh??? ^:)^
Eh btw sorry kalau agak OOt nih om Forte... Karena om Forte dah yakin mau nikah ma calonnya nih saya mau nanya pertanyaan klise yang selalu saya ajukan ma temen2 kalau nikah....
1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? Maksudnya yakin kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...
2. Alasannya utama kenapa anda yakin bahwa itulah org yang bakalan berbagi segala sesuatunya enak, kagak enak ma anda?
3. Trus kenapa anda yakin saatnya tuh skrg untuk menikah bukan besok2 atau taon depan, atau nunggu bbrp taon lagi atau kmrn aja...
Penasaran sih berkali2 nanya tapi jawabannya pada ngaco semua maklum pada seneng akhirnya melepas masa lajang... Hehehehe... :P
Apalagi anak2 APT terkenal di kalangan anak2 tenaga medis lain paling susah nikahnya, aduuhhh kaciannya hehehehe...

ribet bener.. gak ngerti euy :)) soalnya semuanya juga sifatnya subjektif

Quote from: sl99 on 22 November 2012, 08:26:09 PM
Kayaknya 1-5 bulan pertama belum membawa beban deh :D

CMIIW

perhitungkan beban mental juga... kalau belum resmi...nahhh  :'( :'(

Quote from: william_phang on 22 November 2012, 05:09:50 PM
Saya pernah dengar cerita dari Dr. Mehm di myanmar ada seorang guru sekolah, mampu mengingat kelahiran sekarang mundur ke 30 kehidupan lampau, tetap tidak pernah menikah...

mungkin belum ketemu cewek yg benar2 cakep n mulus...  :o :o

Quoteini fakta loh... saya justru sering liat cowo yg ngemis2 minta nyambung sama si cewe, saya tau kok cewe tsb udah ga virgin... parahnya lagi cakep pun enggak... bahkan sampe dikejar walau pindah kota.

jangan2 ini yg murah meriah....kalau nyari lagi investasi gede... mungkin...,,, seribu kemungkinan...


kapan nikah ?
yg kalau udah KEPEPET...hahhaaaa. atau DIPEPETIN....  :P :P

ada berita.. cerai karna cara memijat odol yg berbeda antara pria n wanita....


ehhh koq ggak kepikiran beli 2 odol aja....

masing2 bisa pijet sesuai keinginan sendiri.............

bila perlu.........2  kamar mandi...............

bila perlu.........2 rumah...........

tapi ada tunnel yg menghubungkan 1 rumah.... jadi total 3 rumah....

mungkin begitu............ :'( :'(

kalau udah kawin gak punya anak... solusi terbaik apa ya ?

Quote from: neutral on 22 November 2012, 02:20:01 PM
maaf ya asal nyambung, haha.

mau dibilang cuman formalitas ato ga, ke depannya bakal cerai ato tetep bersama sehidup semati, tetep aja pernikahan itu penting bagi cewek. lebih ada jaminan gt secara hukum dan sosial, bukan hanya kesepakatan bersama saja.

ok, yg sah secara hukum aja bisa bubar (cerai)..apalg yg cuman qta sepakati scr bersama wkt masi pacaran?

contoh nyata: saya dan mantan saya. Qta punya visi dan misi yg sama, qta dulu uda pernah rencana nih ke depan mau punya rumah kayak apa, simpanan brp, anak brp, dll.  Qta sharing financial, saya bantu usaha kecil2an dia baik dgn invest dana (ok, ga banyak, haha), bantu mikirin pemasaran, flow accounting, dsb.. utk kerjaannya, jurnal2 engineering yg bgs bwt dia (skill progress dia), gw download bwt dia, cari2 akses..pdhl gw paling males download yg kyk ginian, yg bener aja.  berkali2 downloadnya. nah krn kerjaan sibuk ga bs ketemu (dia tidur aja ga cukup wkt), ya uda saya donk yg nyari ke jakarta. tau donk travelling butuh duit dan waktu..

trus pada suatu hari dtg emaknya bilang, anakku, kamu dijodohkan sama anak gadis saudara sepupumu. 10 hr ke depan siap2 pemberkatan. tidak ada cerita titik.

nah di pihak saya sdr, apa donk yg tertinggal? org gada ada, masa dpn yg dirajut bersama ga ada.. yg tertinggal hanya janji, rencana ga terealisasi, waktu dan tenaga yg terbuang percuma krn dia uda menikah. apa yg saya (sbg cewek) lakuin dan saya anggap sbg persiapan masa depan..tak berarti apa2 krn dia uda menikah secara resmi dgn org lain (terlepas dr dia mau atau ga).  nah enak ga jd istrinya? ga usa apa2 jg tinggal nikah aja toh, setelah menikah barulah pacaran dan berusaha bersama2.

klo uda gt, mending jg gw lakuin setelah merid aja deh, yg penting uda satu visi misi, hehe.

maaf bukan curcol.

ada yang bilang, jangan pernah mencintai pacarmu 100%, kecuali kalo udah resmi jadi suami-istri...
kalo menurut gw sih, menyuport boleh, tapi jangan terlalu ikut campur dalam kerjaannya.
Harusnya masing2 punya kesadaran untuk berusaha keras dalam kemajuan karirnya.. :)

Quote from: cumi polos on 22 November 2012, 08:54:25 PM
ada berita.. cerai karna cara memijat odol yg berbeda antara pria n wanita....


ehhh koq ggak kepikiran beli 2 odol aja....

masing2 bisa pijet sesuai keinginan sendiri.............

bila perlu.........2  kamar mandi...............

bila perlu.........2 rumah...........

tapi ada tunnel yg menghubungkan 1 rumah.... jadi total 3 rumah....

mungkin begitu............ :'( :'(

kalau udah kawin gak punya anak... solusi terbaik apa ya ?

adopsi cumpol jadi anak biar cumpol ga tanya pertanyaan aneh2 lagi

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 08:08:26 PM
Weleh... Weleh so penerimaan itu dimulai dari waktu dah pacaran serius toh??? ^:)^
Eh btw sorry kalau agak OOt nih om Forte... Karena om Forte dah yakin mau nikah ma calonnya nih saya mau nanya pertanyaan klise yang selalu saya ajukan ma temen2 kalau nikah....
1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? nyaman di hatiMaksudnya yakin kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...
2. Alasannya utama kenapa anda yakin bahwa itulah org yang bakalan berbagi segala sesuatunya enak, kagak enak ma anda?karena udh nyaman di hati makanya nikah
3. Trus kenapa anda yakin saatnya tuh skrg untuk menikah bukan besok2 atau taon depan, atau nunggu bbrp taon lagi atau kmrn aja...kalo sy tentuin tgl kalo lewat dari tgl itu belum nikah/tidak terjadi pernikahan maka sy tidak akan menikah
Penasaran sih berkali2 nanya tapi jawabannya pada ngaco semua maklum pada seneng akhirnya melepas masa lajang... Hehehehe... :P
Apalagi anak2 APT terkenal di kalangan anak2 tenaga medis lain paling susah nikahnya, aduuhhh kaciannya hehehehe...

kalo udah yakin yang  diambil tidak menikah  lebih baik mengalihkan fokusnya ke arah lain. tidak tebar pesona lagi  :))

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 01:23:52 PM
^  kl hadiahnya dpt ipad mau ga cc ? :))

masih ada g ya?
*telat datang nih. ;D

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 07:19:44 PM
Kalau masalah financial selagi pacaran share itu lebih kearah privasi personal, kalau saya kurang setuju berdasarkan penuturan dari sist neutral, kita gag bisa tutup mata bahwa tidak semua org yang kita cintai akan balik mencintai kita, hampir sama seperti org berdagang, seloyal apapun kita ma pelanggan ntar kalau dy dapet pedagang yang bisa kasih dy service atau harga lebih baik dy akan lupain kita trus pindah ke lain hati...

tuh kan... berarti sama pasangan lbh ke arah jual-beli...

Quote
Kalau udah share financial, apa jadinya??? Itu terjadi ma kakak sepupu saya sendiri, kasusnya seperti sist neutal bedanya dy cowok dan anehnya mau aja diporotin trus ditinggal kawin ma cewenya
Ironis, padahal uangnya juga buat kebutuhan judi kakaknya si cewe.... Ampun deh...

ya, ada bad example, ada good example.
tapi intinya ga ada hub dg pernikahan. ada jg yg udah nikah, tapi ga share financial
mana lebih baik? belum nikah udah share financial, menurut saya lebih baik, dalam arti hubungannya.
lebih saling percaya dan syukurnya yg saya alami lebih saling menjaga.
daripada udah nikah tapi istrinya (atau suami) cuma dikasih uang jajan... emgnya simpanan :P

Quote from: Forte on 22 November 2012, 08:40:29 PM
ribet bener.. gak ngerti euy :)) soalnya semuanya juga sifatnya subjektif

Yah menurut yang udah siap nikah aja jawabnya, ngaco juga gpp, pingin tahu aja jawabnya kalau menurut sudut pandang seorang bro Forte gimana???

Quote from: L.D.D on 22 November 2012, 09:03:11 PM
kalo udah yakin yang  diambil tidak menikah  lebih baik mengalihkan fokusnya ke arah lain. tidak tebar pesona lagi  :))

Sebaiknya saya juga mengarahkan fokus ke arah lain...
Berarti kalau begitu jika keduanya memutuskan kapan bercerai juga karena kenyamanan jika berpisah akan lebih baik dari bersama :P

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 09:07:40 PM
Yah menurut yang udah siap nikah aja jawabnya, ngaco juga gpp, pingin tahu aja jawabnya kalau menurut sudut pandang seorang bro Forte gimana???Sebaiknya saya juga mengarahkan fokus ke arah lain...
Berarti kalau begitu jika keduanya memutuskan kapan bercerai juga karena kenyamanan jika berpisah akan lebih baik dari bersama :P

no need to know ;D

Quote from: tesla on 22 November 2012, 09:06:20 PM
tuh kan... berarti sama pasangan lbh ke arah jual-beli...

ya, ada bad example, ada good example.
tapi intinya ga ada hub dg pernikahan. ada jg yg udah nikah, tapi ga share financial
mana lebih baik? belum nikah udah share financial, menurut saya lebih baik, dalam arti hubungannya.
lebih saling percaya dan syukurnya yg saya alami lebih saling menjaga.
daripada udah nikah tapi istrinya (atau suami) cuma dikasih uang jajan... emgnya simpanan :P

Ya makanya dunk biar gag dikira simpanan and dikasih uang jajan, dua2nya kerja lah om tesla, biar gag serasa simpanan... Trus buat biaya rumah tangga ditanggung berdua sisanya baru ditabung buat masa depan ma kebutuhan pribadi masing2...

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 09:12:09 PM
Ya makanya dunk biar gag dikira simpanan and dikasih uang jajan, dua2nya kerja lah om tesla, biar gag serasa simpanan... Trus buat biaya rumah tangga ditanggung berdua sisanya baru ditabung buat masa depan ma kebutuhan pribadi masing2...

menurut gw yah, setiap orang atau pasangan kan pastinya punya pemikiran yang berbeda2 dan ga bisa disamaratakan.
cc gw sekarang ga kerja kok. dulu pas suaminya masih kerja juga di semarang, mereka kerja bareng. Sekarang kerjanya di Batam, lebih mapan dia bilang cc gw ga usah kerja. Cc gw mau kok, kenapa? karena duit yg didapet pas dia kerja dan sekarang , banyakan sekarang 2jt.

Mereka juga ketemunya sekarang belom tentu sebulan sekali. Apakah setiap bulan dikasi duit dan hanya bertemu disaat2 tertentu saja juga mau disebut kayak simpanan?
Bagaimana juga dengan istri2 para pelaut (nahkoda)?

Intinya, semua itu tergantung dari pola pikir kita deh, kalo dari awal dah pikirannya buruk, yaudah deh.........

QuoteYah menurut yang udah siap nikah aja jawabnya, ngaco juga gpp, pingin tahu aja jawabnya kalau menurut sudut pandang seorang bro Forte gimana???Sebaiknya saya juga mengarahkan fokus ke arah lain...
Berarti kalau begitu jika keduanya memutuskan kapan bercerai juga karena kenyamanan jika berpisah akan lebih baik dari bersama

yg menjadi menarik adalah apakah dari pihak cewek
  mengharuskan test... apakah BIBITnya masih sehat sebelum langkah lebih lanjut.....

gimana menurut member tentang test BIBIT ini ? cara ngomong nya gimana ? apakah umum ? apakah co nya langsung ngambek ?  :'( :'( :'(

saya ikutan jawab ya

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 08:08:26 PM
1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? Maksudnya yakin kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...

kalau saya, menikah itu bukan syarat bahagia... tapi masalah sosial dan lingkungan...
jadi kita bicara soal pasangan yah. paling simplenya, pasangan itu orang yg paling bisa saya percaya. in my case, lebih bisa dipercaya daripada ortu :hammer: tanpa dia, saya tetap bisa bahagia kok. tapi kalau ada pasangan akan lebih baik.

Quote
2. Alasannya utama kenapa anda yakin bahwa itulah org yang bakalan berbagi segala sesuatunya enak, kagak enak ma anda?

sejujurnya... perasaan itu berubah2. jadi ketika hub lagi buruk terus terang aja, berpisah itu emg alternatif. jadi emg ga ada jaminan pasangan saya akan berbagi semua sama saya, demikian juga saya akan berbagi sama dia.

sounds bad??

nga juga. saya pacaran lumayan lamaaaa (lebih dari 5 thn deh). saya udah mengalami byk good day and bad day. demikian juga pasangan. kalau saya cerita dari sisi saya, kesannya saya sok benar yah, jadi saya cerita di sisi pasangan saya aja. in my bad day, pasangan saya bukan mo share yg kaga enak, tapi mencoba utk menghilangkan penderitaan saya, walau dia harus menderita. kata sederhananya: pengorbanan. itu belum nikah loh... :D

(tapi semua bisa berubah sich... termasuk saya sendiri
no guts, no glory :P)

Quote
3. Trus kenapa anda yakin saatnya tuh skrg untuk menikah bukan besok2 atau taon depan, atau nunggu bbrp taon lagi atau kmrn aja...
Penasaran sih berkali2 nanya tapi jawabannya pada ngaco semua maklum pada seneng akhirnya melepas masa lajang... Hehehehe... :P
Apalagi anak2 APT terkenal di kalangan anak2 tenaga medis lain paling susah nikahnya, aduuhhh kaciannya hehehehe...

saya nikah ada faktor eksternal juga, dorongan mertua... :))
kalau timing yg harus dihitung menurut saya itu bukan nikahnya. karena nikah cuma ritual.
tapi kapan punya anak. nah itu kan hitungannya melibatkan masalah financial...
itu saya yah... kalau kamu nanti yah diskusinya sama pasangan kamu :P
mungkin apa2 yg diperhitungkan bisa beda2 antar pasangan.

Quote from: cumi polos on 22 November 2012, 09:25:50 PM
yg menjadi menarik adalah apakah dari pihak cewek
  mengharuskan test... apakah BIBITnya masih sehat sebelum langkah lebih lanjut.....

gimana menurut member tentang test BIBIT ini ? cara ngomong nya gimana ? apakah umum ? apakah co nya langsung ngambek ?  :'( :'( :'(

CMIIW sudah termasuk pemeriksaan pra nikah yang disyaratkan oleh pihak catatan sipil koq...

Quote1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? Maksudnya yakin kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...

semuah mahluk hidup, binatang, burung, ikan ... udah gak usah diajarin bisa tau n yakin kalau dianya MAU NIKAH.... (make love)..........

trus ada manusia yg bingung.... bilang itu gak jelas, gak gini, gak gitu................

duhhhhhhhh, gw yang bingung pula...............

   kalau udah mateng, ya tau dgn sendirinya dehhh

   kalau tidak begitu melekat tentang sesuatu, ya anda bisa bahagia tanpanya koqq....


x : ikan salmon, ngapain elu renang beribu-ribu mil, melawan arus hanya utk KAWIN ?
s : ohh igampang, kita gak pakai pikir dehhh kita berjuang mati-matian utk hal tsb...
     (karena udah terprogram dibawah sadar)...

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 09:45:55 PM
CMIIW sudah termasuk pemeriksaan pra nikah yang disyaratkan oleh pihak catatan sipil koq...

maksudnya pemeriksaan apakah spermanya cukup sehat ? bukan cuma ototnya diperiksa lhoo

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 08:08:26 PM
Weleh... Weleh so penerimaan itu dimulai dari waktu dah pacaran serius toh??? ^:)^
Eh btw sorry kalau agak OOt nih om Forte... Karena om Forte dah yakin mau nikah ma calonnya nih saya mau nanya pertanyaan klise yang selalu saya ajukan ma temen2 kalau nikah....
1. Sebenernya apa sih yang membuat seseorang yakin bahwa dy mau nikah ma pilihannya itu? Maksudnya yakin
kalau gag ada si someone tsb km gag bakalan bahagia...

Krn saat bersamanya km slalu bahagia trus... Pengorbanannya kdg membuat terharu... Smkin lama semakin yakin...

Quote
2. Alasannya utama kenapa anda yakin bahwa itulah org yang bakalan berbagi segala sesuatunya enak, kagak enak ma anda?

Kl km bs curhat hal apa aja dgn dia n menjadi diri sendiri apa adanya...

Quote
3. Trus kenapa anda yakin saatnya tuh skrg untuk menikah bukan besok2 atau taon depan, atau nunggu bbrp taon lagi atau kmrn aja...

Krn mgkn uda lama pcran n umur uda cukup, n kondisi memungkinkan...

Quote from: hemayanti on 22 November 2012, 09:06:13 PM
masih ada g ya?
*telat datang nih. ;D

Sayang skali cc uda abis hoho...

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 09:07:40 PM
Berarti kalau begitu jika keduanya memutuskan kapan bercerai juga karena kenyamanan jika berpisah akan lebih baik dari bersama :P

harus dilihat case by case. jika ada maen fisik?

soal nikah kan juga menyangkut banyak hal... antara lain..

1. berapa jatah services isteri pd suami per bulan ?
2. berapa lama services perkalinya ?
3. apakah boleh request cara/gaya servicesnya ?

apakah hal2 tsb juga tertuang dalam akte perkawinan/ perundang-undang perkawinan atau tertulis dimana ?
kalau tidak berarti isteri tidak berkewajiban utk melakukan hal tsb.... :P

Quote from: M14ka on 22 November 2012, 05:03:43 PM
Sepertinya sy juga setuju soal ga menikah tetap bisa bahagia... Mungkin bisa dengan anak asuh? ;D

Umm.. saya takut kalian salah paham...

Saya bilang bahwa menikah belum tentu lebih bahagia, bukan berarti bahwa tidak menikah pasti adalah pilihan yang lebih baik. Bukan begitu ya, karena hal ini sangat relatif. Di setiap pilihan, menikah maupun tidak, pasti punya kebahagiaan dan ketidakbahagiaannya tersendiri.

Saya mengungkapkan mitos ini hanya untuk membantah pemikiran banyak orang tentang kepastian "lebih bahagia"nya berumah tangga. Kembali lagi, ini semua relatif. Definisi 'kebahagiaan' setiap orang juga kan beda-beda. Kesimpulan akhirnya juga tergantung kita masing-masing yang menentukan.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
welcome... hahaha...

gilakkk, pedes amat komentarnya, hahaha.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
nah, finally, jadi pernikahan itu jadi kaya kontrak jangka panjang kan?
pernikahan itu kaya cewe utk dapat jaminan (ngga tau jaminan apa... padahal semua tetap ga terjamin)
juga kenapa cewe kok mikirnya kalau cewe itu harus bergantung pada cowo, shg nikah itu seolah tujuannya "at least" punya satu cowo buat topangan...
padahal skrg zaman emansipasi, saya cowo, dan saya akui kok, byk cewe yg kerjanya lebih baik dari saya. yg lebih kuat (barbar) dari saya juga byk.
cewe butuh cowo buat hidup bahagia itu salah...

yg benar itu sama2 membutuhkan :P
kalau seorang cowo butuh satu cewe buat hidup, mo status pacaran pun ga mungkin dia mo pisah kan.
ini fakta loh... saya justru sering liat cowo yg ngemis2 minta nyambung sama si cewe, saya tau kok cewe tsb udah ga virgin... parahnya lagi cakep pun enggak... bahkan sampe dikejar walau pindah kota.

nah sebaliknya, byk sekali cowo yg kabur ketika diminta komitmen nikah...

zaman boleh emansipasi, tp tekanan sosial dan lingkungan bwt kodrat wanita ga berubah, haizz

nah sebaliknya, byk sekali cowo yg kabur ketika diminta komitmen nikah... <-- ini kasus mantan gw dan mantan dia sblm gw.
dl waktu gw dan mantan bikin rencana ttg masa dpn, rencana gw 7 taon ke dpn meridnya, sdgkn dia maunya 5 taon k dpn..trakhir spakat deh 5 taon.  fokus karir masing2 dl, tp garis hidup menentukan lain  :'(

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
ya cuma dapat harta gono-gini palingan kalau cerai, trus apa bedanya dg prostitusi? dapat uang doank...
maaaf ya kalau kata2 saya kasar...
pada dasarnya saya lebih menghargai wanita, daripada wanita itu menghargai dirinya sendiri :hammer:

klo cerai, walau ga dapat orgnya, toh si istri masi bs dpt harta dan anaknya sdr, drpd bwt cewek lain si mantan suami nanti, haha.. canda.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
tanpa basa basi... apa yg kamu beri kaga laku... mo kamu korbankan apapun, mantan kamu bisa hidup tanpa kamu.
jadi cuma asumsi sepihak loh dari kamu bahwa kamu sudah berkorban gini gitu, seharusnya bla bla bla...

nah contoh yg saya kasi cuman usaha kecil dr saya, kan blm dipaparin usaha dr mantan saya kayak apa..mau dipaparkan uda keburu galau  :'(

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
thats the point...
kalau saya ya sakit hati krn ternyata udah berkorban gini gitu, saya belum menjadi penting bagi si-mantan.

saya (pacaran 1 taon) VS keluarganya (merawat 32 taon, keluarganya sayang, ga pernah menelantarkan dia, utang budi krn status anak angkat) <-- mana yg lebih penting?

mgkn latar belakang dan apa yg pernah dialami berbeda, jd keputusan yg akan diambil jg beda..tidak hanya menyangkut keinginan sdr.  klo bagi bro tesla, pacar lebih penting dr ortu sdr, pacar akan lebih dprioritaskan..bs dimaklumi krn qta tau apa yg terjadi di keluarga bro tesla.  sedangkan mantan gw, nah utang budi..tanpa keluarganya skrg, ga mgkn dia ada.. mgkn jd anak terlantar, mgkn..tak tau deh.

no hard feeling ya, bro.

sbnrnya bukan mau hitung menghitung pengorbanan yg dilakukan, cuman klo ujung2nya akan "ditinggal nikah krn dijodohkan" itu yg ironis...

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
berarti hub kamu sejak awal emg ada yg salah loh. maaf ya
besar kemungkinan mantan kamu itu belum putusin kamu dulunya bukan krn anggap kamu pasangannya,
tapi ga bisa nolak benefit yg kamu berikan. (kaya pengorbanan yg kamu bilang tadi)

well2, klo itu dianggap benefit, setelah putus dan "benefit2" itu ditarik dan dia tau ga mungkin lagi "benefit" itu saya kasih, knp tetep dia sayang, mau berteman, mau contact, perhatian..what happened?

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
rumput ttetangga lebih ijo... hahahaha
emg apa enaknya sih menikah dg mantan kamu?

apa enaknya? krn saya maunya dia, dia dan hanya dia (wkwkwk..gigih apa keras kepala?) <-- pikiran wkt baru putus.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
itu cuma persepsimu... bisa jadi aja dia juga di posisi sama, nikah terpaksa.

mau terpaksa atau ga, sudah terjadi..smoga dia berbahagia.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
iya, yg penting sama2 cocok.
kalau mo setelah married, dan cowo mu nanti maunya gitu jg yah silahkan.
intinya ga ada paksaan.

thumbs up.

Quote from: tesla on 22 November 2012, 02:51:45 PM
kalau dari ceritanya saya simpulkan:
kamu merasa kamu penting bagi dia. ironis loh... sebenarnya hubungan antar manusia itu justru sebenarnya mencari pengakuan.
jadi seseorang bisa lengket sama pasangannya sebenarnya krn dia menjadi penting, berguna, bermanfaat bagi pasangannya.
nah di kasus kamu, oke, saya udah denger kamu merasa penting bagi si mantan. apa mantan kamu merasa dirinya penting bagi kamu?
ada unsur yg hilang kalau kadang kita (emh em...) terlalu sayang seseorang, yaitu memberi kesempatan berkorban.
kalau saran saya, ntar kalau dapat cowo lagi, biarkan pasangan kamu berkorban utk kamu. jgn segan2 >:D
ironis... tapi emg gitu sih yg saya amati...

errr...sama spt di atas..krn saya tidak menceritakan usaha dr mantan saya..so ga adil..dan kesimpulan akan bias.
klo saya rasa, bukan merasa penting..cuman merasa sbg cewek, ga usa terlalu banyak berusaha (berkorban) krn sberapa penting, bermanfaat dan bergunanya anda dan pasangan, tetep aja ada faktor lain yg akan menghancurkan (karma buruk kali, haha). ga peduli jg walau dia yakin sama saya, saya yakin ama dia..saya paham orgnya spt apa..ending tetep sama krn status ga menikah, hohohoho.

maaf org galau  :)

Quote from: Chen Hui Ling on 22 November 2012, 08:57:45 PM
ada yang bilang, jangan pernah mencintai pacarmu 100%, kecuali kalo udah resmi jadi suami-istri...
kalo menurut gw sih, menyuport boleh, tapi jangan terlalu ikut campur dalam kerjaannya.
Harusnya masing2 punya kesadaran untuk berusaha keras dalam kemajuan karirnya.. :)

thx CHL, bukan ikut campur jg ya, lebih mirip partnership..masing2 pihak mengerahkan skill dlm usaha si mantan, spy usaha maju..ini uda pernah disepakati bersama. ini usaha sampingan jg, bukan main job. usaha maju kan bwt masa dpn jg.. tp udalah skrg kondisinya kyk gini mending ditarik aja, klo ga banyak daerah abu2.

klo main job ya support aja, soalnya bukan org teknik, haha.

Quote from: DeNova on 22 November 2012, 07:19:44 PM
Itulah alasan mengapa banyak org (termasuk saya :P) anti nikah muda wong hasilnya juga sama aja, nikah sengsara, gag nikah juga sengsara, kalau begitu lebih baik gag nikah, kalau sama aja keadaannya atau malahan ikut ortu bahagia, ikut pasangan sengsara ya lebih milih ikut ortu dunk :P....

Kalau masalah financial selagi pacaran share itu lebih kearah privasi personal, kalau saya kurang setuju berdasarkan penuturan dari sist neutral, kita gag bisa tutup mata bahwa tidak semua org yang kita cintai akan balik mencintai kita, hampir sama seperti org berdagang, seloyal apapun kita ma pelanggan ntar kalau dy dapet pedagang yang bisa kasih dy service atau harga lebih baik dy akan lupain kita trus pindah ke lain hati...
Kalau udah share financial, apa jadinya??? Itu terjadi ma kakak sepupu saya sendiri, kasusnya seperti sist neutal bedanya dy cowok dan anehnya mau aja diporotin trus ditinggal kawin ma cewenya
Ironis, padahal uangnya juga buat kebutuhan judi kakaknya si cewe.... Ampun deh...

ampun dah, kasian ya sepupunya.

tp gw yakin ama personaliti mantanku dan untung mantanku tidak berniat buruk, setelah putus semua utang piutang uda clear  :)

Quote from: neutral on 23 November 2012, 09:28:59 AM
saya (pacaran 1 taon) VS keluarganya (merawat 32 taon, keluarganya sayang, ga pernah menelantarkan dia, utang budi krn status anak angkat) <-- mana yg lebih penting?

mgkn latar belakang dan apa yg pernah dialami berbeda, jd keputusan yg akan diambil jg beda..tidak hanya menyangkut keinginan sdr.  klo bagi bro tesla, pacar lebih penting dr ortu sdr, pacar akan lebih dprioritaskan..bs dimaklumi krn qta tau apa yg terjadi di keluarga bro tesla.  sedangkan mantan gw, nah utang budi..tanpa keluarganya skrg, ga mgkn dia ada.. mgkn jd anak terlantar, mgkn..tak tau deh.

nah bener...
kalau gitu eksistensi kamu kan cuma emg serpihan kecil dibanding keluarganya.
(kamu sendiri mengakui)
sorry yah kalau pedes...

Quote
well2, klo itu dianggap benefit, setelah putus dan "benefit2" itu ditarik dan dia tau ga mungkin lagi "benefit" itu saya kasih, knp tetep dia sayang, mau berteman, mau contact, perhatian..what happened?

wow hubungan liar >:D...
kalau gitu ajak cerai aja, ga ada kata terlambat.
mau ga tuh mantan?
kalau engga ya sama aja, memberi harapan palsu
cuma gantung2 kamu. hayo...

Quote
errr...sama spt di atas..krn saya tidak menceritakan usaha dr mantan saya..so ga adil..dan kesimpulan akan bias.

sorry kalau salah soal ini... jadi sebenarnya lebih ke arah, kamu kalah berarti dibanding keluarganya.



lah kok jadi kek konsultasi yah :hammer:

Quote from: neutral on 23 November 2012, 09:28:59 AM

errr...sama spt di atas..krn saya tidak menceritakan usaha dr mantan saya..so ga adil..dan kesimpulan akan bias.
klo saya rasa, bukan merasa penting..cuman merasa sbg cewek, ga usa terlalu banyak berusaha (berkorban) krn sberapa penting, bermanfaat dan bergunanya anda dan pasangan, tetep aja ada faktor lain yg akan menghancurkan (karma buruk kali, haha). ga peduli jg walau dia yakin sama saya, saya yakin ama dia..saya paham orgnya spt apa..ending tetep sama krn status ga menikah, hohohoho.

maaf org galau  :)

Menurutku kita kan ga tau ke depannya akan hancur atau mulus, jadi gpp berikan yg terbaik dgn tulus, kl pun putus pst dia yg merasa keilangan hehe.....

Nimbrung... Tanya sama om Tesla yang keliatannya expert...

Tujuan nikah om Tesla apa ya?

Eh... Om Tesla uda nikah blom ya?

Quote from: tesla on 23 November 2012, 09:51:09 AM
nah bener...
kalau gitu eksistensi kamu kan cuma emg serpihan kecil dibanding keluarganya.
(kamu sendiri mengakui)
sorry yah kalau pedes...

klo demi "serpihan kecil", dia memberontak..papanya kena stroke dan komplikasi (wkt itu jg masuk UGD), mamanya kecewa dan sedih, adik2nya kecewa,  saudara2 anggap dia anak durhaka tau tau balas budi..dan hidup dia lebih susah, buat apa? mending kayak skrg, turuti aja semua permintaan ortu, balas budi, dpt bonus istri..ya klo soal perasaan, sedih2 lah bbrp bln, sibukkan diri, let go.

Quote from: tesla on 23 November 2012, 09:51:09 AM
wow hubungan liar >:D...
kalau gitu ajak cerai aja, ga ada kata terlambat.
mau ga tuh mantan?
kalau engga ya sama aja, memberi harapan palsu
cuma gantung2 kamu. hayo...

cinta terlarang..tempting :hammer:
tidak baik merusak rumah tangga org ato bikin istrinya salah paham, bukan? stop contact dah, jgn goda2 lagi  :whistle:

Quote from: tesla on 23 November 2012, 09:51:09 AM
sorry kalau salah soal ini... jadi sebenarnya lebih ke arah, kamu kalah berarti dibanding keluarganya.
lah kok jadi kek konsultasi yah :hammer:

ya begitulah demi kepentingan bersama, dan demi org tuanya jg yg sulit dilobi selain kondisi kesehatan, jg keras kepala..gw aja yg menyerah, anggap aja akibat karma buruk ato menanam karma baik, haha.

haha..kayak konsultasi yahhh..

jd klo da diajak menikah dr dl kan situasi gw ga kayak skrg :hammer:

Quote from: M14ka on 23 November 2012, 09:57:06 AM
Menurutku kita kan ga tau ke depannya akan hancur atau mulus, jadi gpp berikan yg terbaik dgn tulus, kl pun putus pst dia yg merasa keilangan hehe.....

betul..bukan dia aja, qta jg kehilangan.
tp kan sedih..when i put my hopes up and i watch them fall.. jd cinta itu misteri.

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 10:01:00 AM
Nimbrung... Tanya sama om Tesla yang keliatannya expert...

Tujuan nikah om Tesla apa ya?

Eh... Om Tesla uda nikah blom ya?

aduh kok kesannya jadi konsultasi yah...
padahal saya cuma memberikan pandangan saya aja
bukan maksud menggurui... pandangan saya sendiri jg bisa aja salah

saya udah nikah.
tujuan nikah buat dapat pengakuan sosial.
yah masalah lingkungan lah, saya sadar kok lingkungan ga se-radikal saya
apalagi tar anak dicap "anak haram" :))

tapi di case teman saya yg cerai waktu anak usia 1 bulan itu... istrinya dendam bgt loh, sampe2 semua nama suami di hapus, jadi lebih rela anaknya dicap "haram" daripada ada nama suami melekat dalam keluarganya... situasi dan kondisi selalu berubah yah

Hmm... Berarti awalnya om tesla punya pacar... Trus berencana punya anak... Demi supaya anaknya sah secara hukum, maka om tesla menikah. Gitu ya??

Memang itu alasan menikah yang logis sih...

Selama ini, orang-orang slalu ribut soal nikah. Tapi saya blum ketemu alasan nikah yang cukup masuk akal selain agar bisa berhubungan seksual secara bebas tanpa takut razia dan kebablasan x_x.

Quote from: neutral on 23 November 2012, 10:16:58 AM
klo demi "serpihan kecil", dia memberontak..papanya kena stroke dan komplikasi (wkt itu jg masuk UGD), mamanya kecewa dan sedih, adik2nya kecewa,  saudara2 anggap dia anak durhaka tau tau balas budi..dan hidup dia lebih susah, buat apa? mending kayak skrg, turuti aja semua permintaan ortu, balas budi, dpt bonus istri..ya klo soal perasaan, sedih2 lah bbrp bln, sibukkan diri, let go.

ya itu loh... papa stroke gara2 anaknya mo nikah dg orang lain, saya sih ill feel dengan beginian... ya kondisi hidup saya emg beda. intinya, apa yg ortu berikan itu tidak tulus. mengharapkan anak patuh sama dia, sampai2 pasangan hidup pun diatur.

trus adik2+saudara kecewa, dicap durhaka vs dgn kamu yg ditinggalkan. yah hard to say, keberadaan kamu lebih kecil lah... emg berat utk kamu akui, saya turut berduka aja tuk kondisi kamu... semoga tar dapat pasangan yg lebih baik.

Quote
cinta terlarang..tempting :hammer:
tidak baik merusak rumah tangga org ato bikin istrinya salah paham, bukan? stop contact dah, jgn goda2 lagi  :whistle:

ya begitulah demi kepentingan bersama, dan demi org tuanya jg yg sulit dilobi selain kondisi kesehatan, jg keras kepala..gw aja yg menyerah, anggap aja akibat karma buruk ato menanam karma baik, haha.

kalau kamu tulus benaran sama dia, yah harapin semoga dia bahagia, walau kamu ga bisa memiliki.

kalau sedih karena tidak bisa memiliki, itu namanya dukkha, bukan karma :))
karma cuma alasan ketika kita melihat dukkha (tidak mendapat apa yg diinginkan), ironis...

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 10:35:55 AM
Hmm... Berarti awalnya om tesla punya pacar... Trus berencana punya anak... Demi supaya anaknya sah secara hukum, maka om tesla menikah. Gitu ya??

Memang itu alasan menikah yang logis sih...

Selama ini, orang-orang slalu ribut soal nikah. Tapi saya blum ketemu alasan nikah yang cukup masuk akal selain agar bisa berhubungan seksual secara bebas tanpa takut razia dan kebablasan x_x.

Plg tidak ada yg berbagi suka dan duka cc.... hehehe......

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 10:35:55 AM
Hmm... Berarti awalnya om tesla punya pacar... Trus berencana punya anak... Demi supaya anaknya sah secara hukum, maka om tesla menikah. Gitu ya??

ga cuma soal anak sih, tp emg soal mo punya anak yg utama.
itu alasan bikin surat nikah sih...

back to topic, kalau soal resepsi pernikahan yg pesta habisin duit
trus ritual ini itu, aslinya saya ga mau... udah bilang mo pesta sekecil mungkin mending duitnya buat jalan2.
tapi ortu mau, ya sudahlah... hitung2 jg emg balik modal :hammer: :)) :)) :))

Quote
Selama ini, orang-orang slalu ribut soal nikah. Tapi saya blum ketemu alasan nikah yang cukup masuk akal selain agar bisa berhubungan seksual secara bebas tanpa takut razia dan kebablasan x_x.

amit2 dah... kalau udah nikah pun kena razia ya malu :))
malu ah diliat orang

Quote from: tesla on 23 November 2012, 10:56:07 AM
ga cuma soal anak sih, tp emg soal mo punya anak yg utama.
itu alasan bikin surat nikah sih...

back to topic, kalau soal resepsi pernikahan yg pesta habisin duit
trus ritual ini itu, aslinya saya ga mau... udah bilang mo pesta sekecil mungkin mending duitnya buat jalan2.
tapi ortu mau, ya sudahlah... hitung2 jg emg balik modal :hammer: :)) :)) :))

amit2 dah... kalau udah nikah pun kena razia ya malu :))
malu ah diliat orang

setujuu mending buat jalan"....  ;D honeymoon kemana kk?

Quote from: tesla on 23 November 2012, 10:41:15 AM
ya itu loh... papa stroke gara2 anaknya mo nikah dg orang lain, saya sih ill feel dengan beginian... ya kondisi hidup saya emg beda. intinya, apa yg ortu berikan itu tidak tulus. mengharapkan anak patuh sama dia, sampai2 pasangan hidup pun diatur.

trus adik2+saudara kecewa, dicap durhaka vs dgn kamu yg ditinggalkan. yah hard to say, keberadaan kamu lebih kecil lah... emg berat utk kamu akui, saya turut berduka aja tuk kondisi kamu... semoga tar dapat pasangan yg lebih baik.

kalau kamu tulus benaran sama dia, yah harapin semoga dia bahagia, walau kamu ga bisa memiliki.

kalau sedih karena tidak bisa memiliki, itu namanya dukkha, bukan karma :))
karma cuma alasan ketika kita melihat dukkha (tidak mendapat apa yg diinginkan), ironis...

kyk drama, kata temenku.

saya pasti bs dpt yg lebih baik  ;D semoga dia berbahagia jg  :)

 [at] miaka, udah deh... back to topic

saya udah ga avaiable :hammer:

Topiknya? Kapan nikah?

Gue blom tau... :((

Quote from: tesla on 23 November 2012, 10:56:07 AM
ga cuma soal anak sih, tp emg soal mo punya anak yg utama.
itu alasan bikin surat nikah sih...

klo ga cuman soal anak, soal apa lg donk tujuan merid itu? hehe

Quote from: neutral on 23 November 2012, 11:10:03 AM
klo ga cuman soal anak, soal apa lg donk tujuan merid itu? hehe

buat warisan... kalau saya mati semua saya mo kasih ke istri, bukan ke family saya
hadeh... ini aib saya mo dikorek semua ya? haha

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 11:09:13 AM
Topiknya? Kapan nikah?

Gue blom tau... :((

PP nya kepiting yg muncul kembali dirmh wkt itu ya cc?

selingan:
[spoiler]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi46.tinypic.com%2F5508av.jpg&hash=58bd211f7019bf63355651faf3475b56e00bdd3e)
[/spoiler]

Quote from: tesla on 23 November 2012, 10:26:02 AM
aduh kok kesannya jadi konsultasi yah...
padahal saya cuma memberikan pandangan saya aja
bukan maksud menggurui... pandangan saya sendiri jg bisa aja salah

saya udah nikah.
tujuan nikah buat dapat pengakuan sosial.
yah masalah lingkungan lah, saya sadar kok lingkungan ga se-radikal saya
apalagi tar anak dicap "anak haram" :))

tapi di case teman saya yg cerai waktu anak usia 1 bulan itu... istrinya dendam bgt loh, sampe2 semua nama suami di hapus, jadi lebih rela anaknya dicap "haram" daripada ada nama suami melekat dalam keluarganya... situasi dan kondisi selalu berubah yah

Saya setuju ma istrinya, lebih baik anaknya dicap anak ibu alias anak haram daripada punya status anak resmi tapi nyakitin...
Saya tidak pernah malu jadi anak ibu walau alasan ortu  saya bukan cerai hidup tapi emg papa wkt itu namanya nama chinese so anak2 gag bisa sekolah wkt jaman orde baru kalau ortunya gag WNI...
Buktinya saya sampai ngotot pake nama mama waktu wisuda padahal semua temen saya pake nama papanya waktu pembacaan wisuda bersama... Yang denger mau mikir apa urusan mereka, lha emg yang biayain mama bukan papa saya koq (keluarganya papa juga masa bodoh, so buat apa akuin kalau udah berhasil...)

Cari teman bicara kalau nikahnya pas waktu dah gag produktif misal pernikahan di usia tua antara oma dan opa, gag mungkin cari anak lagi secara udah gag produktif alias udah menopause ma andropause :P

Quote from: neutral on 23 November 2012, 11:10:03 AM
klo ga cuman soal anak, soal apa lg donk tujuan merid itu? hehe

Quote from: tesla on 23 November 2012, 11:16:15 AM
buat warisan... kalau saya mati semua saya mo kasih ke istri, bukan ke family saya
hadeh... ini aib saya mo dikorek semua ya? haha

wkwkwkwk..biarin sapa suruh pedes.

emangnya ga boleh tulis surat wasiat yg isinya harta setelah mati dilimpahkan ke istri ya? hrs lewat warisan baru sah?

Quote from: DeNova on 23 November 2012, 11:21:59 AM
Saya setuju ma istrinya, lebih baik anaknya dicap anak ibu alias anak haram daripada punya status anak resmi tapi nyakitin...
Saya tidak pernah malu jadi anak ibu walau alasan ortu  saya bukan cerai hidup tapi emg papa wkt itu namanya nama chinese so anak2 gag bisa sekolah wkt jaman orde baru kalau ortunya gag WNI...
Buktinya saya sampai ngotot pake nama mama waktu wisuda padahal semua temen saya pake nama papanya waktu pembacaan wisuda bersama... Yang denger mau mikir apa urusan mereka, lha emg yang biayain mama bukan papa saya koq (keluarganya papa juga masa bodoh, so buat apa akuin kalau udah berhasil...)

Cari teman bicara kalau nikahnya pas waktu dah gag produktif misal pernikahan di usia tua antara oma dan opa, gag mungkin cari anak lagi secara udah gag produktif alias udah menopause ma andropause :P

itu sih papa ga bertanggung jawab, and u owe ur success to your mom, so logis sih..

tp jarang ya di indo pernikahan antara oma dan opa gt? hehehe.

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 10:35:55 AM
Hmm... Berarti awalnya om tesla punya pacar... Trus berencana punya anak... Demi supaya anaknya sah secara hukum, maka om tesla menikah. Gitu ya??

Memang itu alasan menikah yang logis sih...

Selama ini, orang-orang slalu ribut soal nikah. Tapi saya blum ketemu alasan nikah yang cukup masuk akal selain agar bisa berhubungan seksual secara bebas tanpa takut razia dan kebablasan x_x.

gawat juga neh kata2nya,,  =))
di balik saja,, sis kristin pacaran saja sampai se umur hidup dan tidak perlu nikah,, kan nikah katanya mau seksual saja,, coba bayangkan,

atau misal cewe dan cowo tidak ada alat kelamin buat hubungan sex dan nikah, apakah alasan mereka nikah? coba bayangkan..  :D

ini cerita misal cewe dan cowo pacaran, keluarga si cewe mau pindah negara 1 tahun lagi, mereka pacaran sudah 3 tahun, jika hanya dengan status pacaran maka si cewe ikut orang tuanya pindah negara dan si cowo di tinggalkan dan tidak tahu akan ketemu lagi kapan, sedangkan jika mereka menikah maka di cewe tidak perlu ikut org tuanya dan bisa hidup bersama dengan cowonya,,  =P~
ini 1 alasan, masi banyak sekali alasan orang nikah selain berhubungan seksual secara bebas..  :o

Wkwkwkwkwk... Eh... M14ka sapa?? Kok bisa tau kasus kepiting?

Soal berbagi saya pikir sih sama aja. Misalnya masalah saya 100, kalo ada suami bagi jadi 50. Tapi kan punya si suami 100 juga, trus bagi 2 ke kita... Sama aja 100 lagi  ::). Gitu gak sih hitungannya...

[at] DeNova, cewe bisa menopause, tapi kalo cowo... Kecuali uda sama skali ga bisa berdiri, bo huat dia...

[at] om Stephen, saya blom punya pacar sih... Yah kalo punya ntar trus rasanya pengen nikah, ya nikah juga... Menurut saya nikah itu lebih ke komitmen lah. Gue nikah sama loe, artinya gue komit pasangan gue dia. Kalo pacaran kan ga ada komitmennya. Kapan aja mau putus, ga masalah. Kalo nikah ngurus cerainya, malunya, dll lah...

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 11:44:17 AM
Wkwkwkwkwk... Eh... M14ka sapa?? Kok bisa tau kasus kepiting?

Soal berbagi saya pikir sih sama aja. Misalnya masalah saya 100, kalo ada suami bagi jadi 50. Tapi kan punya si suami 100 juga, trus bagi 2 ke kita... Sama aja 100 lagi  ::). Gitu gak sih hitungannya...

[at] DeNova, cewe bisa menopause, tapi kalo cowo... Kecuali uda sama skali ga bisa berdiri, bo huat dia...

[at] om Stephen, saya blom punya pacar sih... Yah kalo punya ntar trus rasanya pengen nikah, ya nikah juga... Menurut saya nikah itu lebih ke komitmen lah. Gue nikah sama loe, artinya gue komit pasangan gue dia. Kalo pacaran kan ga ada komitmennya. Kapan aja mau putus, ga masalah. Kalo nikah ngurus cerainya, malunya, dll lah...

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.smallbusinessbrief.com%2Fforum%2Fimages%2Fsmilies%2Fwhisper.gif&hash=fe1d093a68b1a17dea71d1df398d8a6bcb88609f) 

 [at] om tesla,
Kalo cuma kepengen seks ga perlu sampai nikah,cari saja jasa PSK,gimana menurut om?
Tapi kok pria tersebut di julukin hidung belang ya,padahal menghargai permpuan lho?.

Kalau PSK kan resiko terpapar penyakit cukup tinggi. Hehe

Bahas nikah aja deh. Seputar sex ntar dicoba sendiri masing2 aja. Malu saya. Haha

Quote[at] om tesla,
Kalo cuma kepengen seks ga perlu sampai nikah,cari saja jasa PSK,gimana menurut om?

sebulan 4x... tuh udah keluar duit berapa bro johnz.... apa tidak tau harga duhhhh.....
kalau setahun udah berapa atuhhhhh.... sptnya pura2 gak tau harga... ^:)^

kalau jadi nikah ya pesan crab meat JUMBO sama sis kristin dehhh.....
  jangan yg FLAKE...hus hus hus...


duhhh lihat yg jumbo tsb... sungguh mengingatkan sis kristin.....

:)) :))

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 11:09:13 AM
Topiknya? Kapan nikah?

Gue blom tau... :((

maksudnya apa nih ? jumbo crab meat ?
:o :o

Quote from: Kristin_chan on 23 November 2012, 11:09:13 AM
Topiknya? Kapan nikah?

Gue blom tau... :((

mohon transparansinya.. jangan tutup2i.. ;D

Quote from: cumi polos on 23 November 2012, 05:36:48 PM
sebulan 4x... tuh udah keluar duit berapa bro johnz.... apa tidak tau harga duhhhh.....
kalau setahun udah berapa atuhhhhh.... sptnya pura2 gak tau harga... ^:)^

Ini pernyataan seorang player atau seorang expert? Mohon transparansinya.
:whistle: ^-^

Quote from: sanjiva on 23 November 2012, 10:06:45 PM
Ini pernyataan seorang player atau seorang expert? Mohon transparansinya.
:whistle: ^-^

seorang akuntan .....
uang transport lagi belum ditambahkan... ohhh uang parkir....juga

belum lagi nanti dia minta beliin mobil.........ahhhhhh ahhhhhhhh


kapan nikah ? seetelah cetak undangan....


tapi ya bisa aja...karna udah cocok n bayarnya terus menerus... akhirnya PKS/purel tsb dinikahin... ada koq...

Quote from: cumi polos on 28 November 2012, 06:56:32 AM
tapi ya bisa aja...karna udah cocok n bayarnya terus menerus... akhirnya PKS/purel tsb dinikahin... ada koq...

Tak ada salahnya kalau cumi mau mencoba. Kan sebagai akuntan udah hitung sisi ekonomisnya, daripada bayar terus menerus kan?  :hammer: :whistle: ^-^

Quote from: cumi polos on 23 November 2012, 05:36:48 PM
sebulan 4x... tuh udah keluar duit berapa bro johnz.... apa tidak tau harga duhhhh.....
kalau setahun udah berapa atuhhhhh.... sptnya pura2 gak tau harga... ^:)^

Emang sekali pake gitu berapaan bro? Yang paling murah aja deh, ga perlu yg kualitas import. :p

Quote from: cumi polos on 23 November 2012, 05:57:23 PM
kalau jadi nikah ya pesan crab meat JUMBO sama sis kristin dehhh.....
  jangan yg FLAKE...hus hus hus...


duhhh lihat yg jumbo tsb... sungguh mengingatkan sis kristin.....

:)) :))

Psst... saya uda pensiun dari crabmeat... Pake surimi aja deh ya... Kacian crab nya... Wkwkwk

Quote from: Forte on 23 November 2012, 06:36:46 PM
mohon transparansinya.. jangan tutup2i.. ;D

Pssstttt.........

Yahh..kita senasib lah ci (:$ cuma saya yg selalu disakiti cewek :(