Kapan Nikah?

Started by chizz_roll, 12 December 2008, 05:16:50 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

chizz_roll

"KAPAN NIKAH???"
"UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!"
"JANGAN LAMA-LAMA!!! !"
"JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"

Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas jadi sering gue denger dari
orang-orang disekitar gue.... nyebelin banget! dan mungkin banyak
dialamin juga sama sebagian besar dari kalian semua sorry buat yg udah punya pasangan hehehhe...)

KAPAN NIKAH????
ya gak tau! emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri?
emangnya gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan kesendirian gue.

UDAH JANGAN MILIH-MILIH! !!
Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis
aja. berarti gue sudah melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya hehehhehe... .)

Pada saat gue memutuskan untuk menikah dengan si pria A dan bukan si pria B, berarti gue sudah melakukan pemilihan. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti gue sudah melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH.

JANGAN LAMA-LAMA!!!
LHAAAA... emangnya gue si hunter (nama anjing gue) yang gak bisa
ngeliat doggy betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin. Dua
pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan atau pacaran daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal seumur hidup.

JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!
Gue gak ngejar karier, gue ngejar gajinya hahahha.....
nikah itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi
sedikit bukan jatuh dari langit.  Gue justru ngeri ngeliat temen-temen gue yang berlomba-lomba nikah,  kalo gue tanya alasannya pasti karena umur, desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku, takut dibilang perawan tua.
Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat temen-temen gue "tutup mata" terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan pada masa pacaran apakah memang "gue itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek)
atau apakah "dia tulang rusuk gue " (buat yang cowok),
mereka punya prinsip yang penting nikah dulu. Mereka dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang sudah tertanam selama berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu saja pada saat menikah.

Gue tahu mungkin banyak yang gak setuju dengan pendapat gue, tapi gue gak mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siapa sih yang berani jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah di umur 30 atau lebih?, coba liat di catatan sipil, angka perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana (kalo udah dapet datanya, kasih tau gue ya, soalnya gue sendiri gak pernah ngecek hahahahh.... )

Malah menurut gue menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya, karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil, kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai. (materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan dong, kan gak bisa bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta), Gue juga gak mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut dibilang perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan gue bukan mereka, yang bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan gue bukan mereka, perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin - cerai. kebayang gak tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.

JADI LU GAK PENGEN NIKAH?
GUBRAKKK.... !!!!
gue pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, gue pengen nikah karena gue menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani sendirian (ceileee...puitis amat lu), gue pengen nikah karena gue menyadari gue membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam segi spiritual dan material, gue pengen nikah karena gue butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi
(hihihihi... jadi malu nih), dan masih banyak lagi.. tapi yang jelas gak bisa ditentuin kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang DIATAS.

DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME, CAUSE MY GOD
WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Kenapa perkawinan bisa bertahan ?
Jawabnya sederhana : karena KOMITMEN !!

Kita berkomitmen untuk hidup bersama dengan orang yang sangat berbeda dengan kita.
Kita berkomitmen untuk mengisi segi-segi yang kurang dari pasangan kita.
Sama seperti kita juga menerima dia untuk mengisi kekurangan kita.
Justru semakin banyak kekurangan pasangan kita,
maka semakin berguna hidup kita.
Dan semakin banyak kekurangan kita, semakin banyak kita
menerima dari pasangan kita.
Kekurangan itu tidak semakin berkurang
dengan bergulirnya waktu...tapi terus bertambah.
Dan kita pun akan semakin banyak
harus mengisi kekurangan pasangan kita,
sementara kita juga semakin banyak menerima dari pasangan kita.

Kalau kita sudah malas berkomitmen, maka perkawinan sudah diambang
pembubaran. Tidak perlu menunggu orang kedua atau ketiga.
Semua itu ada dari dalam diri kita sendiri.

Jadi begitulah...
Kalo memang belum siap berkomitmen. ...
biar pun pacaran 10 tahun...
20 tahun... seyogyanya nggak usah married.
Biar aja orang lain yang cape komentar.
Toh yang akan menjalankan hidup berkeluarga nanti adalah
kita berdua... dan kelak anak-anak kita juga.
Memang ada yang bilang, ngapain pacaran lama-lama... .
kalau sudah ada yang mau ya langsung saja.
Itu juga oke... bagaimana kita mampunya aja berkomitmen.

Ada yang bilang, perkawinan itu seperti main judi.
Tapi judi kan seperti tebak-tebakan. Untung-untungan.
Padahal perkawinan bisa dipelajari.
Saya bilang, perkawinan itu seperti sekolah tanpa akhir...
tanpa ijazah...
Tiap hari kita belajar, tiap hari kita ujian...
dan uji ketahanannya harus seumur hidup.

Satu hal... tidak ada perkawinan yang ideal !
Setiap pasangan memiliki pola sendiri. Jadi kita sendirilah yang
membuat perkawinan itu mau ideal apa tidak.
Jadi jangan mencontek perkawinan orang lain...
karena kita bukan menikah dengan salah satu pasangan yang ideal itu...
dan kita pun bukan pasangan ideal dari
orang yang ideal di luar sana.
Yang cocok untuk orang lain, belum tentu ideal untuk kita.
Yang cocok untuk kita, belum tentu ideal buat orang lain.

copas from email, kalo repost pls delete..
kalo tempatnya ga tepat, pls move .. thanks  _/\_
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

hatRed

nambahin : Perkawinan terjadi bukan karena saling melengkapi, justru perkawinan yang solid terjadi dari dua insan yang penuh.
i'm just a mammal with troubled soul



dhammadinna

#2
Tadi iseng-iseng liat 'related topics' di salah satu thread, lalu ketemu topik ini.

IMHO, salah satu mitos teraneh adalah pendapat yang menyatakan bahwa seseorang bisa lebih bahagia jika ia menikah. Mitos bangettt... 

Toloonngg... siapa yang menciptakan mitos ini??

Hari minggu kemaren saya pegi ke nikahan sepupu. Di akhir acara ada acara lempar boneka (versi lain dari lempar bunga). Konon katanya, kalo dapat boneka/bunga itu, maka seseorang bisa cepat nikah. Waktu si MC memanggil para tamu yang masih single untuk maju, tante saya menyuruh saya dan dedek saya untuk maju. Kami menolaknya. Kenapa? Malulah... ngapain rebutan boneka?

Yang bikin saya agak kesal, tante saya berubah dari "menyuruh" menjadi "memaksa". Dia bilang: "majulah...orang sudah susah-susah dan berulang-ulang suruh maju, kok ga maju?" Lalu saya bilang: "ya sudah, kalo gitu ga usa suruh saya maju..."

Tapi akhirnya saya+dedek maju juga, karena semakin banyak orang yang menonton kehebohan tante saya dan saya. Walaupun akhirnya saya+dedek hanya berbaris saja dan tidak ikut rebutan.

Sekarang, "dapat boneka akan cepat nikah", adalah mitos kedua. Apa hubungannya boneka dengan pernikahan? Dan lagi, siapa juga yang pengen cepat nikah? Saya bahkan tidak bisa menebak apakah suatu saat nanti saya akan menikah atau tidak.

Lalu setelah lemparan boneka, muncullah mitos ketiga: "manusia yang sudah menikah lebih mapan dari manusia yang belum menikah". Si MC memanggil manusia yang belum menikah untuk berbaris menerima angpao"? What the???

Okelah kalo jaman baheula, orang yang sudah menikah dianggap lebih mapan. Bahkan di jaman dulu, di saat mitos itu dianggap fakta saja, hal itu salah. Apalagi jaman sekarang? Oh my goodness, apalagi ini??? Dan kali ini saya tidak maju (cukup sudah toleransi saya untuk hal-hal tidak logis ini).

____________

Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|

M14ka

^  kl hadiahnya dpt ipad mau ga cc ? :))

dhammadinna

^ ^ ^ saya bukan penggemar gadget ;D

FZ

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:18:57 PM
Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|
Sebenarnya titik problem masalahnya sudah sist tahu sendiri..
masalah bukanlah terletak pada tradisi rebutan bunga / boneka, tapi terletak pada tante sist yang maksa bukan ?
Idealnya yang dikomplen harusnya tante sist, bukan tradisinya :)

M14ka

Kl aku mau deh ikut baris.... mayan 1 lembar angpao  :))

dhammadinna

^ ^ ^ ;D ya, banyak orang berpikir begitu. Tapi kemarin, "kepala-batu" saya sedang muncul... Dulu waktu cece saya menikah, sebelum ke resepsinya, ada tradisi aneh juga:

Mempelai wanita (MW) dijemput oleh pasangannya. Waktu itu MW disuruh diem di kamar. Nanti saat mempelai pria (MP) datang, ada utusan yang meminta angpao ke MP (sebelum memperbolehkan MP membawa MW). Lucunya, kalo MP sudah kasih angpao, nanti si utusan harus meminta angpao lagi. Yang memperaneh keadaan ini, yaitu si utusan harus memperagakan gaya merayu-rayu MP demi angpao.... Oh my goodness!!!!! apa pulak ini  :-&

cumi polos

kalau gw sih gak banyak pikir,... baris aja...

have fun n dpt angpao....

apalagi kalau ada ce yg cakep... duhhh...duhhhh  :P :P :P
  (maklumlah cakep lagi di makeup... dipoles...dipoless)
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

Quote from: Forte on 21 November 2012, 01:29:47 PM
Sebenarnya titik problem masalahnya sudah sist tahu sendiri..
masalah bukanlah terletak pada tradisi rebutan bunga / boneka, tapi terletak pada tante sist yang maksa bukan ?
Idealnya yang dikomplen harusnya tante sist, bukan tradisinya :)
bro forte, good thinking....

mungkin tantenya kaya n berkuasa,,,jadi suka atur2 gitu....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

M14ka

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:47:41 PM
^ ^ ^ ;D ya, banyak orang berpikir begitu. Tapi kemarin, "kepala-batu" saya sedang muncul... Dulu waktu cece saya menikah, sebelum ke resepsinya, ada tradisi aneh juga:

Mempelai wanita (MW) dijemput oleh pasangannya. Waktu itu MW disuruh diem di kamar. Nanti saat mempelai pria (MP) datang, ada utusan yang meminta angpao ke MP (sebelum memperbolehkan MP membawa MW). Lucunya, kalo MP sudah kasih angpao, nanti si utusan harus meminta angpao lagi. Yang memperaneh keadaan ini, yaitu si utusan harus memperagakan gaya merayu-rayu MP demi angpao.... Oh my goodness!!!!! apa pulak ini  :-&
aku pernah liat tradisi yg aneh jg....pisang diikat di pinggang trus suruh makan  :))

neutral

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 01:55:44 PM
aku pernah liat tradisi yg aneh jg....pisang diikat di pinggang trus suruh makan  :))

ini bukan tradisi, ini kan permainan dr sisters-nya pengantin wanita, hahaha.
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

sanjiva

Quote from: dhammadinna on 21 November 2012, 01:18:57 PM
Tadi iseng-iseng liat 'related topics' di salah satu thread, lalu ketemu topik ini.

IMHO, salah satu mitos teraneh adalah pendapat yang menyatakan bahwa seseorang bisa lebih bahagia jika ia menikah. Mitos bangettt... 

Toloonngg... siapa yang menciptakan mitos ini??

Gw setuju dengan mitos ini jika :
1. Mendapatkan pasangan hidup yang baik
2. Tidak ada niatan menempuh kehidupan vihara (bhikkhu, bhiksuni)

Sewaktu masih muda mungkin mudah menyangkalnya, namun dengan bertambahnya umur mungkin keadaan akan lain.  Teman2 kongkow dan travelling yg dulu ternyata sudah sibuk mengurus anak dan keluarganya, keponakan sudah mulai berumah tangga, saudara2 tinggal berjauhan dan mulai berpisah (meninggal), dsb.

Quote
Hari minggu kemaren saya pegi ke nikahan sepupu. Di akhir acara ada acara lempar boneka (versi lain dari lempar bunga). Konon katanya, kalo dapat boneka/bunga itu, maka seseorang bisa cepat nikah. Waktu si MC memanggil para tamu yang masih single untuk maju, tante saya menyuruh saya dan dedek saya untuk maju. Kami menolaknya. Kenapa? Malulah... ngapain rebutan boneka?

Yang bikin saya agak kesal, tante saya berubah dari "menyuruh" menjadi "memaksa". Dia bilang: "majulah...orang sudah susah-susah dan berulang-ulang suruh maju, kok ga maju?" Lalu saya bilang: "ya sudah, kalo gitu ga usa suruh saya maju..."

Tapi akhirnya saya+dedek maju juga, karena semakin banyak orang yang menonton kehebohan tante saya dan saya. Walaupun akhirnya saya+dedek hanya berbaris saja dan tidak ikut rebutan.

Sekarang, "dapat boneka akan cepat nikah", adalah mitos kedua. Apa hubungannya boneka dengan pernikahan? Dan lagi, siapa juga yang pengen cepat nikah? Saya bahkan tidak bisa menebak apakah suatu saat nanti saya akan menikah atau tidak.

Maksudnya adalah berbagi kebahagiaan.  Mirip seperti pelimpahan jasa, yang berdana membagi kebahagiaan dari perbuatan berjasa kepada sanak keluarganya yg sudah meninggal.  Demikian pula lempar bouqette ini diharapkan menularkan kebahagiaan mereka (dengan si yg dapat bunga cepat menikah pula).

Quote
Lalu setelah lemparan boneka, muncullah mitos ketiga: "manusia yang sudah menikah lebih mapan dari manusia yang belum menikah". Si MC memanggil manusia yang belum menikah untuk berbaris menerima angpao"? What the???

Okelah kalo jaman baheula, orang yang sudah menikah dianggap lebih mapan. Bahkan di jaman dulu, di saat mitos itu dianggap fakta saja, hal itu salah. Apalagi jaman sekarang? Oh my goodness, apalagi ini??? Dan kali ini saya tidak maju (cukup sudah toleransi saya untuk hal-hal tidak logis ini).

____________

Mungkin ada yang berpikir, ga ada ruginya rebutan boneka atau berbaris demi selembar angpao. Yah, have fun aja... Tapi kalo orang ga mau have fun dengan cara demikian, ya please jangan maksa... :|

Kalau gw yang dikasih angpao pasti gw gak keberatan dengan alasan apapun.
:hammer: :))
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

sanjiva

Quote from: M14ka on 21 November 2012, 01:34:43 PM
Kl aku mau deh ikut baris.... mayan 1 lembar angpao  :))

Cewek matre nggak ya?  :P :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

neutral

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:23:43 PM
Cewek matre nggak ya?  :P :whistle:

Quote from: sanjiva on 21 November 2012, 02:20:27 PM
Kalau gw yang dikasih angpao pasti gw gak keberatan dengan alasan apapun.
:hammer: :))

hahaha..trus cowok yg di atas gimana?
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared