bagaimana ajaran Buddhism tentang dosa ?
Ketika seorang buddhist berbuat jahat, apakah ada pengampunan ?
Apakah ada daftar perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan.
sepengetahuan saya gak ada pengampunan bro.. apa yang kita perbuat.. baik itu baik dan buruk.. kemungkinan besar akan berbuah..
kalau namanya perbuatan jahat.. idealnya ya dihindari.. :)
haha, kagak ada tuh pengampunan. (CMIIW)
orang buddist tuh orang2 yang "dewasa"
siap berbuat, siap menerima
mau ini, ya harus itu!
mau itu, ya harus ini dulu!
daftar?? ngapain pakai daftar2...
kalau mau dilist.. bisa panjang dongggg...
saya rasa anak kecil aja tau, kalau membunuh itu kagak bole...
apakah akibat dari membunuh hewan ?
dalam agam buddha tdk ada kata pengampunan.
siapa yg menanam dia lah yg memetik hasilnya.
kalau dia nanam jelek, hasil yg d dapat pasti jelek.
kalau dia nanam baik, hasil yg d dapat pasti baik.
yg namanya perbuatan jahat harus d hindari.
_/\_
Quote from: hanes on 12 November 2008, 07:52:29 PM
dalam agam buddha tdk ada kata pengampunan.
siapa yg menanam dia lah yg memetik hasilnya.
kalau dia nanam jelek, hasil yg d dapat pasti jelek.
kalau dia nanam baik, hasil yg d dapat pasti baik.
yg namanya perbuatan jahat harus d hindari.
_/\_
membunuh hewan apakah termasuk perbuatan jahat ? apa karma nya ? apakah nanti rebirth sebagai hewan ?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:35:18 PM
Ketika seorang buddhist berbuat jahat, apakah ada pengampunan ?
Apakah ada daftar perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan.
apa arti
jahat menurut Petrus ?
_/\_
Quote from: andrew on 12 November 2008, 07:56:19 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:35:18 PM
Ketika seorang buddhist berbuat jahat, apakah ada pengampunan ?
Apakah ada daftar perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan.
apa arti jahat menurut Petrus ?
_/\_
justru saya mau tahu apa definisi jahat menurut Buddhism
bisa dijelaskan ?
untuk list, terangkum dalam pancasila buddhist
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:58:52 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 07:56:19 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:35:18 PM
Ketika seorang buddhist berbuat jahat, apakah ada pengampunan ?
Apakah ada daftar perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan.
apa arti jahat menurut Petrus ?
_/\_
justru saya mau tahu apa definisi jahat menurut Buddhism
bisa dijelaskan ?
di buddhis dosa artinya kebencian,
coba petrus cek dosa berasal dari bahasa apa?
akan ditemukan dosa berasal dari bahasa pali ,
jika di artikan dalam bahasa indonesia artinya kebencian
jelas ?
_/\_
Dosa, dlm Buddhisme berarti sifat menolak/menyangkal sesuatu.
Namanya perbuatan jahat ya sudah pasti tidak seharusnya dilakukan. Tetapi karena dlm Buddhisme, doktrinasi itu lebih bersifat lemah. Dan lebih menekankan pd pilihan, kehendak bebas (dlm artian bebas yg bertanggung jawab) yg didasarkan pada kebijaksanaan ybs.
Karena itu Pancasila buddhist isinya mengatakan "Saya berusaha utk menghindari" bukan satu keharusan. Krn keharusan itu seharusnya didasarkan pada tekad pribadi, bkn krn ancaman, doktrin atau Tuhan dan bentuk otoritas apapun.
Selain itu tidak dipungkiri selagi kita masih manusia biasa, ada saja kesalahan dan pelanggaran thdp sila2 itu, jika peraturan tsb bersifat wajib. Yg akan timbul adalah perasaan bersalah yg kuat dlm diri orang, dan semakin bersalah lagi jika melakukan pelanggaran lain. Inilah dosa. Tidak seharusnya kita menyangkal diri kita bukan?
Buddhism do it in a moderate way, bisa dibilang begitu.. :)
Mengenai pengampunan, dari siapa? Jika anda menampar saya, kemudian saya mengampuni anda, itu pengampunan bukan? Tergantung kepada siapa anda bersalah donk.. Sedemikian wajar buddhisme ini. Kalau yg anda maksud pengampunan dari suatu makhluk adikuasa. Hmm.. kurasa sudah cukup jelas pemahaman yg bro dapatkan dari diskusi sejauh ini. :)
SEmoga membantu
mettacitena
_/\_
apakah membunuh hewan itu termasuk perbuatan jahat yang harus ditolak ?
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:51:26 PM
apakah akibat dari membunuh hewan ?
untuk pastinya saya tidak tahu, sejauh yang saya ketahui..
membunuh hewan=mengambil kehidupan hewan!
akan ada katakanlah sebab2 yang terhubung dari pengambilan kehidupan hewan ini.
1.bisa saja umur menjadi pendek
2.sering sakit2 an
3.sering mengalami kesedihan
4.masuk neraka
5.hidup tidak tenang
6.dll....
(diatas adalah yang saia baca dari beberapa teks M)
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:07:47 PM
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
bro petrus.. boleh interupsi sebentar ?
ini berdiskusi / sudah menyerang personnel ?
jika menyerang personnel buat apa dilakukan ?
diskusilah baik2.. :)
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:07:47 PM
apakah membunuh hewan itu termasuk perbuatan jahat yang harus ditolak ?
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
no dosa in buddhisme...
menolak?? ngapain di tolak??
perbuatan jahat tuh kagak mungkin isa kita hindari...
yg namanya membunuh tetap harus d hindari apapun alasan nya.
kita tdk tahu apa itu dosa yg d maksudkan oleh bro petrus.
yg kami tahu perbuatan buruk.
apakah dosa yg bro maksudkan adalah perbuatan buruk ?
kalau memang yg bro maksud adalah perbuatan buruk, maka kita sebagai manusia juga tdk luput dr perbuatan buruk itu.
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:07:47 PM
apakah membunuh hewan itu termasuk perbuatan jahat yang harus ditolak ?
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
apa pengertian dosa menurut petrus? pengertian petrus tentang dosa berbeda dengan pengertian buddhis tentang dosa,
saya sudah menjelaskan pengertian buddhis tentang dosa,
jelas setiap orang pernah berbuat dosa ( perbuatan yang dilandasi sifat kebencian )
tujuan ajaran buddha adalah untuk kita belajar sepenuhnya tidak memiliki sifat benci secara perlahan-lahan.
apa maksud berbuat jahat?
membunuh hewan ditolak karena itu menyebabkan penderitaan pada mahluk lain( hewan ) buddha mengajarkan kasih , untuk mengasihi semua mahluk termasuk binatang.
_/\_
bro petrus dari ladang sebelah yah ? :-?
Tentunya ada beberapa hal yg tdk dapat kita hindari dlm hidup yah.. Kalau sudah begitu ya minimal kita harus bersiap dgn konsekuensinya aja.
Dlm sebuah analogi, Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa. Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja.
Demikian pula jawaban thdp pertanyaan anda mengenai pengampunan dan pembunuhan thdp hewan.
mettacitena
_/\_
Semoga apa yg udah Sdra. Petrus lakukan terhadap forum ini tidak dengan maksud tidak baik atau mengharapkan orang lain celaka. ^-^
Karena dengan begitu aja, Anda telah berdosa. ;D
inti dari jawaban rekan2 sedhamma di sini yang harus bro petrus pahami terlebih dahulu sebelum melanjutkan bertanya..
"dosa" dalam agama buddha adalah berarti menolak objek yang tidak menyenangkan (benci).
tidak sama dengan pengertian "dosa" yang akan berujung di siksaan neraka dalam agama samawi.
Jadi.. jika bro petrus ingin bertanya.. silakan tanya dengan menggunakan "kacamata" yang sama.. jadi tidak terjadi percakapan bebek dan ayam..
semoga bisa dipahami dan berkenan di hati bro petrus
Quote from: andry on 12 November 2008, 08:09:57 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:07:47 PM
apakah membunuh hewan itu termasuk perbuatan jahat yang harus ditolak ?
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
no dosa in buddhisme...
menolak?? ngapain di tolak??
perbuatan jahat tuh kagak mungkin isa kita hindari...
kalau no dosa, mengapa ada akibatnya spt yg kamu tulis :
1.bisa saja umur menjadi pendek
2.sering sakit2 an
3.sering mengalami kesedihan
4.masuk neraka
5.hidup tidak tenang
6.dll....
???
itu ada nerakanya ;)
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:28:28 PM
inti dari jawaban rekan2 sedhamma di sini yang harus bro petrus pahami terlebih dahulu sebelum melanjutkan bertanya..
"dosa" dalam agama buddha adalah berarti menolak objek yang tidak menyenangkan (benci).
tidak sama dengan pengertian "dosa" yang akan berujung di siksaan neraka dalam agama samawi.
Jadi.. jika bro petrus ingin bertanya.. silakan tanya dengan menggunakan "kacamata" yang sama.. jadi tidak terjadi percakapan bebek dan ayam..
semoga bisa dipahami dan berkenan di hati bro petrus
pernah gak, kamu gagal menolak objek yang tidak menyenangkan dan apa akibatnya nanti ?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:34:40 PM
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:28:28 PM
inti dari jawaban rekan2 sedhamma di sini yang harus bro petrus pahami terlebih dahulu sebelum melanjutkan bertanya..
"dosa" dalam agama buddha adalah berarti menolak objek yang tidak menyenangkan (benci).
tidak sama dengan pengertian "dosa" yang akan berujung di siksaan neraka dalam agama samawi.
Jadi.. jika bro petrus ingin bertanya.. silakan tanya dengan menggunakan "kacamata" yang sama.. jadi tidak terjadi percakapan bebek dan ayam..
semoga bisa dipahami dan berkenan di hati bro petrus
pernah gak, kamu gagal menolak objek yang tidak menyenangkan dan apa akibatnya nanti ?
akibat kalau gagal menolak objek yang tidak menyenangkan ?
contohnya ya seperti bro petrus..
bro petrus menolak paham buddhisme..
tapi bro petrus gagal menolak paham buddhisme.. karena rekan2 sedhamma di sini bisa menjelaskannya..
dan bro petrus tidak puas.. dan terus berusaha mencari celah..
jadi akibatnya ya ketidakpuasan / penderitaan..
simpel kan.. dari apa yang bro petrus alami.. bisa ditinjau dari segi buddhism.
Quote from: xuvie on 12 November 2008, 08:23:12 PM
Tentunya ada beberapa hal yg tdk dapat kita hindari dlm hidup yah.. Kalau sudah begitu ya minimal kita harus bersiap dgn konsekuensinya aja.
Dlm sebuah analogi, Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa. Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja.
Demikian pula jawaban thdp pertanyaan anda mengenai pengampunan dan pembunuhan thdp hewan.
mettacitena
_/\_
ada ukurannya yang pasti ?
misalnya membunuh nyamuk 1 ekor, berapa banyak perbuatan baik yang harus dilakukan supaya airnya tidak terasa ?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:32:25 PM
itu ada nerakanya ;)
coba bro petrus cek lagi, neraka berasal dari bahasa apa?
neraka berasal dari bahasa sansekerta naraka , bahasa pali neraka,
lagi-lagi ini memang istilah buddhis,
sedangkan di agama yahudi sebelum buddhis menyebar ke arah barat, yang antara lain dibawa oleh para bhiku masa raja asoka, 300 tahun sebelum Yesus lahir,
mereka belum mengenal istilah neraka dan surga,
mereka mengenal ini setelah buddhis masuk kesana
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:39:57 PM
Quote from: xuvie on 12 November 2008, 08:23:12 PM
Tentunya ada beberapa hal yg tdk dapat kita hindari dlm hidup yah.. Kalau sudah begitu ya minimal kita harus bersiap dgn konsekuensinya aja.
Dlm sebuah analogi, Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa. Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja.
Demikian pula jawaban thdp pertanyaan anda mengenai pengampunan dan pembunuhan thdp hewan.
mettacitena
_/\_
ada ukurannya yang pasti ?
misalnya membunuh nyamuk 1 ekor, berapa banyak perbuatan baik yang harus dilakukan supaya airnya tidak terasa ?
apakah melakukan perbuatan baik sama dengan perhitungan matematika ?
bisa tidak hitung kasih ibu bro petrus kepada bro ?
jika bro bisa hitung.. baru pertanyaan ini bisa dijawab :)
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:39:25 PM
jadi akibatnya ya ketidakpuasan / penderitaan..
simpel kan.. dari apa yang bro petrus alami.. bisa ditinjau dari segi buddhism.
saya tidak menderita, bro.
kamu sakit hati karena ketahuan jawaban kamu simpang siur ?
cool man cool.... 8)
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:43:18 PM
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:39:25 PM
jadi akibatnya ya ketidakpuasan / penderitaan..
simpel kan.. dari apa yang bro petrus alami.. bisa ditinjau dari segi buddhism.
saya tidak menderita, bro.
kamu sakit hati karena ketahuan jawaban kamu simpang siur ?
cool man cool.... 8)
syukurlah kalau bro tidak menderita..
turut bermudita citta _/\_
Saya setuju dng bro. Fox :)
Harap sdra. Petrus bisa melihat dari kaca mata yg sama. 8)
Dosa di Buddhist itu ga sama seperti yg ada di agama Anda.
Dosa (Buddhist) itu hanya satu dari penyebab dosa dalam agama K.
Kl gagal menolak objek pasti pernah. Tp kita tidak pernah menyalakan atau meminta ampun pada si adi kuasa.
Disinilah kita harus melatih diri.
Krn diri sendiri yg akan mendapatkan hasilnya.
Hasil setiap orang berbeda2. Tergantung pikiran dan seberapa besar beratnya plus timbunan kamma buruk dia di kehidupan yg lalu2.
Di Buddhist ada 4 alam tidak menyenangkan yaitu hewan, peta (setan), asura (jin), dan neraka.
Quote from: nobby_ta on 12 November 2008, 08:48:16 PM
Saya setuju dng bro. Fox :)
Harap sdra. Petrus bisa melihat dari kaca mata yg sama. 8)
Dosa di Buddhist itu ga sama seperti yg ada di agama Anda.
Dosa (Buddhist) itu hanya satu dari penyebab dosa dalam agama K.
Kl gagal menolak objek pasti pernah. Tp kita tidak pernah menyalakan atau meminta ampun pada si adi kuasa.
Disinilah kita harus melatih diri.
Krn diri sendiri yg akan mendapatkan hasilnya.
Hasil setiap orang berbeda2. Tergantung pikiran dan seberapa besar beratnya plus timbunan kamma buruk dia di kehidupan yg lalu2.
Di Buddhist ada 4 alam tidak menyenangkan yaitu hewan, peta (setan), asura (jin), dan neraka.
terima kasih sudah ikut membantu menjelaskan :)
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:34:40 PM
pernah gak, kamu gagal menolak objek yang tidak menyenangkan dan apa akibatnya nanti ?
menyenangkan atau tidak bukan terletak pada obyeknya, tapi pada pikiran kita,
contoh ada satu obyek yang dilihat 2 orang berbeda,
obyek gadis cantik, orang pertama melihat obyek ini muncul rasa sayang, karena dia kekasihnya
orang kedua melihat obyek ini ( gadis cantik ) muncul rasa benci dendam, karena dia telah ditolak cintanya
jadi bukan menolak obyek, tapi membenahi pikiran, sehingga dimanapun obyek yang dihadapi yang muncul dipikiran bukan benci tapi kasih universal
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:32:25 PM
Quote from: andry on 12 November 2008, 08:09:57 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:07:47 PM
apakah membunuh hewan itu termasuk perbuatan jahat yang harus ditolak ?
apakah kalian tidak pernah berbuat dosa ?
no dosa in buddhisme...
menolak?? ngapain di tolak??
perbuatan jahat tuh kagak mungkin isa kita hindari...
kalau no dosa, mengapa ada akibatnya spt yg kamu tulis :
1.bisa saja umur menjadi pendek
2.sering sakit2 an
3.sering mengalami kesedihan
4.masuk neraka
5.hidup tidak tenang
6.dll....
???
itu ada nerakanya ;)
HAHA.. YO WRONG...
IM SAY NO DOSAA.....
ONCE AGAIN
NO DOSAAAAAA....
EH ADA DING, MALAH LEBIH KEREN D BUDDHIST
ADA LOBHA,DOSA,ADA MOHA...
D ELO CUMA SATU YAK??
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:41:48 PM
apakah melakukan perbuatan baik sama dengan perhitungan matematika ?
bisa tidak hitung kasih ibu bro petrus kepada bro ?
jika bro bisa hitung.. baru pertanyaan ini bisa dijawab :)
lagi-lagi kamu yg jawab.
bukankah disana yang memberikan ukuran "sejemput" garam dan "segelas" air, ini ukuran matematik.
Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu :(
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:41:48 PM
apakah melakukan perbuatan baik sama dengan perhitungan matematika ?
bisa tidak hitung kasih ibu bro petrus kepada bro ?
jika bro bisa hitung.. baru pertanyaan ini bisa dijawab :)
lagi-lagi kamu yg jawab.
bukankah disana yang memberikan ukuran "sejemput" garam dan "segelas" air, ini ukuran matematik.
Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu :(
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
tangan kita sama ga? sejemput garam versi tangan saya.. dan versi tangan bro petrus sama tidak ?
itu sudah membedakan ?
dan sejak kapan gelas itu ukuran matematik ? kalau GELAS UKUR.. itu baru benar.. dan harus dilihat dulu gelas ukur berapa mL ? 10 mL ? 100 mL ? 1000 mL ? Nah wadahnya aja berbeda ukurannya.. tampaknya Anda mendefinisikan mengenai versi Anda sendiri langsung bertanya dengan versi Anda sendiri..
intinya apa.. dalam hal ini terdapat perbedaan pola pandang yang berbeda.. jadi saya harap.. makanya bro petrus harus mengosongkan dulu cangkir bro petrus..
Btw.. kenapa saya gak boleh menjawab ? ^-^
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu :(
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
anda makan, maka perut anda kenyang ini akibat
anda minum , maka dahaga anda mereda, ini akibat,
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
ada perhitungannya , tapi sangat rumit, pasti tidak satupun orang di forum ini bisa menjelaskan.
jika mau membuktikan, kembangkan kualitas pikiranmu sampai menjadi Buddha ( tercerahkan ) maka akan bisa melihat hitungannya secara jelas,
berani mengembangkan kualitas pikiran sampai setingkat Buddha ?
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:39:57 PM
ada ukurannya yang pasti ?
misalnya membunuh nyamuk 1 ekor, berapa banyak perbuatan baik yang harus dilakukan supaya airnya tidak terasa ?
kenapa bro Petruk begitu peduli dgn ukuran/nilai pasti? Sedangkan di dunia ini juga ada demikian banyak hal yg gak pasti. Apakah hanya stelah anda tahu ukuran pasti baru anda mau melakukan?
Jika demikian, mengapa anda memilih beragama Katrolik pula? Bukankah sama saja tdk ada nilai pasti yg bisa anda tahu.
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:32:25 PM
kalau no dosa, mengapa ada akibatnya spt yg kamu tulis :
1.bisa saja umur menjadi pendek
2.sering sakit2 an
3.sering mengalami kesedihan
4.masuk neraka
5.hidup tidak tenang
6.dll....
???
itu ada nerakanya ;)
Itu bukan dosa, tetapi perbuatan buruk. Dosa dlm pengertian halus adlh penolakan, penyangkalan. Dan dlm tindakan nyatanya bisa dendam dan kemauan jahat. Dosa adlh perbuatan buruk. Tetapi perbuatan buruk belum tentu dosa.
Mengenai sejumput garam dan segelas air, siapa bilang itu ukuran matematik. Itu adlh analogi. Dan memang membunuh 1 ekor nyamuk 'kemungkinan' ada balasannya. Saya katakan kemungkinan krn ini bukan ukuran matematik. Tetapi tdk selalu berarti anda akan menjadi nyamuk utk dibunuh kembali. Atau menjadi seekor semut. Jangan mengada-ada bro Petruk. Dan mohon utk menjawab diskusi secara benar. Bukan dgn fallacy yg tdk masuk akal.
mettacitena
_/\_
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
quote author=Petrus link=topic=6167.msg101360#msg101360 date=1226499093]
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
ya, hati nurani saya mengatakan ajaran seperti ini bukan ajaran kasih yang sebenarnya.
sungguh kejam ajaran seperti ini, karena setiap manusia pasti pernah gagal untuk berbuat baik.
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
[/quote]
Boss Petrus,
kasih yang macam bagaimana yang anda mau ?
emang anda begitu yakin akan dapat pengampunan
sedangkan hukum negara kita saja, kalau kita melakukan tindak pidana, emang cukup dengan minta ampun sama polisi atau hakim, kemudian anda akan langsung bebas dari hukuman penjara ?
ga mungkin lah bro, setiap tindakan yang diperbuat pastilah ada konsekuensi yang harus ditanggung ::)
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
perspektif anda koq kuantitatif sekali? Tunggu bentar ya... itung-itungannya nanti kuhitung pakai statistik :)) atau mungkin kamu lebih suka diberi formulasi dalam bentuk rumus sekalian :))
Bro Petrus kelihatannya cengeng banget deh. Klu buat suatu kesalahan maunya diampuni & dikasihani gitu yah? :(
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
kalo hati nurani anda beranggapan seperti itu , itu urusan anda.
menurut anda kejam ya ?
anda makan terus anda kenyang...
anda minum air putih terus dahaga anda hilang...
anda minum baigon terus usus anda hancur...
apa ajaran yang menjelaskan seperti itu kejam? ini adalah ajaran kasih, yang memberikan kenyataan, sehingga orang bisa berhati-hati, orang akan memilih minum air putih bukan baigon...
ajaran yang kejam adalah yang mengatakan...
tenang saja, kalo anda percaya pada saya, anda minum baigon anda tetap sehat walafiat
ini baru ajaran yang kejam, karena ajarannya menipu...
apa anda berani mengatakan itu ajaran kasih?
silahkan saja minum baigon dan berdoa, minta ampun dan bertobat,
kalo menganggap itu ajaran kasih
paling anda dibawa ke RS atau mungkin ke pemakaman
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
Berarti anda tidak benar2 membaca postingan saya sebelumnya yg mengatakan "Kita harus siap dgn konsekuensi perbuatan kita." Ataukah sebenarnya anda hanya bermain kata2 dan merasa senang karena bisa berbuat begini di dunia maya? Well.. who knows?
Setiap perbuatan, baik atau buruk, pasti ada akibatnya. Kalau begitu baik.. Jalankanlah keyakinan anda dgn sepenuh hati. Sudahlah.. saya rasa sia2 membahas seperti ini, tdk akan ada manfaat yg anda peroleh maupun kita di sini. Semoga saya salah.
mettacitena
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
diawal perkenalan anda mengatakan ingin berdiskusi, semakin kesini bukan berdiskusi malah menjatuhkan beginikah contoh umat terpilih :-?
Quote from: Hendra Susanto on 12 November 2008, 09:22:14 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
diawal perkenalan anda mengatakan ingin berdiskusi, semakin kesini bukan berdiskusi malah menjatuhkan beginikah contoh umat terpilih :-?
ternyata.. pemikiran saya serupa dengan
om mas haa
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
sungguh kasihan sekali engkau bro petrus :(
karena hati dan pikiran kamu sudah di kunci oleh "DOKTRINISASI"
bagi anda yang diluar keyakinan kamu itu salah besar dan akan masuk neraka, sedangkan hanya ajaran yang kamu anutlah yang paling benar dari segala2nya :'(
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
Di Katholik memang tiap bulan sekali bisa minta pengampunan dosa. Tapi manusia terus diyakinkan setiap saat ia akan berbuat dosa, lalu timbul rasa bersalah, rasa bersalah menimbulkan cemas, cemas lalu pergi ke gereja, ke gereja lalu mendatangi romo (pastor) buat pengakuan dosa, habis menerima sanksi lalu dosa diampuni, lalu merasa lebih tenangan/ Keluar dari gereja, beberapa hari kemudian mulai merasa berdosa, dst., dst. dst.... Ehmmmm ini yang namanya agama kasih ^-^
Rasanya koq lebih mirip orang yang diikat hutang, lalu harus ditebus, namun hutangnya nggak lunas-lunas... Jadinya cemas melulu, takut hukuman dlll :(, tenang kalau hanya ke gereja. Gereja jadi lebih mirip obat penenang ya... bikin kecanduan :-?. Kalau mau disebut cinta, lebih mirip cinta sado-masokis
Sebaliknya, akibat dari karma adalah tidak bisa dihindari, namun tidak harus dicemaskan. Di masa lalu setiap orang pernah berbuat karma buruk (ataupun karma baik), jadi pasti akan berbuah. So, kita diajarkan untuk tidak menghindari ataupun menginginkannya. Dengan menerimanya apa adanya dan tetap mengembangkan kesadaran diri, kita tidak tenggelam dalam kesedihan atau kesenangan :) Jadi nggak perlu diburu-buru kecemasan dan ketergantungan pada obat penenang. Saya melihat di situ lah cinta kasih yang sebenarnya...
Quote from: Hendra Susanto on 12 November 2008, 09:22:14 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
diawal perkenalan anda mengatakan ingin berdiskusi, semakin kesini bukan berdiskusi malah menjatuhkan beginikah contoh umat terpilih :-?
biar aja, kalo nga buru-buru kabur, paling nasibnya sama seperti Rys Davids,
pendeta dari inggris yang tujuannya menjatuhkan agama buddha,
eh ujung-ujungnya jadi Buddhis, malah menerjemahkan kitab tipitaka ke dalam bahasa inggris, yang buat agama buddha menyebar ke barat
_/\_
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.
DELETED ...
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:45:19 PM
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.
DELETED ...
sudah kabur kan
takut nasibnya seperti Rys Davids,
soalnya nanti kalo dia sudah tidak jadi orang percaya, maka menurut agama
kasihnya, dia akan dikirim ke
neraka abadi, jadi takut....
kasihan deh
_/\_
Tidak ada dosa (dalam istilah agama samawi) di dalam Buddhism, karena memang tidak ada mahluk adi kuasa yang memberikan hukuman dan pahala. Yang ada adalah Hukum Kamma (Karma, sanskerta), yang cara kerjanya boleh didampingkan dengan hukum fisika, sebab akibat (yang saling bergantungan).
Jadi sangat sulit untuk mengerti tentang Buddhism selama konsep kr****n?ka****k belum diletakkan dulu sebelumnya.
Dari pengalaman pribadi yang berlatar ka****k dan Protestan, saya dapat memahami kesulitan bro Petrus (btw, nama permandian saya Yohanes) untuk memahami secara intelektual tentang konsep Buddhism. Karena keingintahuan yang dalam tentang mengapa sampai timbul konsep demikian di dalam Buddhism tanpa bermaksud untuk "percaya" dan menerima, saya mencoba menelusuri referensi2 yang sangat sulit saya dapatkan dalam bentuk buku. Situs www.samaggi-phala.or.id adalah referensi yang banyak mempengaruhi saya tentang Buddhism (kepada om momod, link ini bukan bermaksud promosi tapi sharing pengalaman, apabila tidak etis mohon diingatkan). Istilah2 Pali sangat menyulitkan saya di dalam belajar.
Saran saya, belajarlah terlebih dahulu, terutama artikel tentang intisari agama Buddha. Mempelajari tidak berarti harus mempercayai, apalagi katanya ada rohul kudus yang menyertai agar anak dombanya tidak tersesat. Dan nama2 orang yang masuk ke dalam kerajaan tuhan pun sudah tercatat di dalam buku kehidupan.
Sebagai contoh adalah hukum Karma dan ritual bernamakara di depan Rupang Buddha, kenyataan sebenarnya dari sudut pandang Buddhism kepada dua hal ini benar2 mengejutkan saya di awal belajar karena sangat berbeda dengan apa yang saya kira. Sama dengan yang lain, awalnya saya menganggap umat Buddha adalah penyembah berhala, karena saya belum mempunyai pengetahuan yang benar tentang agama Buddha.
Just my 2 cent....
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 07:51:26 PM
apakah akibat dari membunuh hewan ?
Semua gentar terhadap aniaya; semua takut terhadap kematian. Menempatkan diri kita di posisi orang lain, kita tidak seharusnya membunuh atau membuat orang lain membunuhDhammapada
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:45:19 PM
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.
DELETED ...
Kesimpulan ini sih sudah kamu buat dari awal: "Buddhisme kejam." Kamu kemudian hanya mau lihat yang sesuai dengan keyakinanmu. Ini namanya selective perception. Artinya: anda cuma mau tahu apa yang sesuai dengan maumu, sedangkan yang tidak sesuai lantas diabaikan.
Buktinya: Anda secara aneh menghubungkan antara Buddhisme dan Karl Marx (Nggak nyambung banget...)
Tambahan: Lagipula anda menyamaratakan ajaran Karl Marx dengan Marxisme, Atheisme, Stalinisme, dan Maoisme. Bagi yang tahu filsafat barat, apa yang kamu lakukan sama sekali nggak masuk akal; kamu menghubungan banyak aliran yang berbeda satu sama lain, bahkan kadang-kadang bertentangam. Ini sih namanya perspektif Orde Baru yang komunis-phobia. Atau mungkin anda dipengaruhi oleh teori konspiratif macam Harun Yahya :)) Ujung-ujungnya semua kelompok yang dianggap tidak sepaham dianggap sebagai satu kelompok.
Hasilnya: Kamu kawan atau lawan? Kalau nggak sepaham, jadinya lawan deh.... "Kami baik", sedangkan "mereka jahat". "Semua kawan baik", sedangkan "semua lawan jahat". Benar-benar dunia yang hitam-putih.
Dari cara saudara petrus bertanya dan menjawab, terlihat bahwa tidak ada keinginan untuk belajar atau mengenal lebih jauh ajaran Buddhisme. Terlihat juga dari awal sudah "percaya" pada suatu ajaran, dan hanya ingin mencari-cari kesalahan di dalam ajaran Sang Buddha.
Kalau saudara petrus ingin mengenal / mempelajari ajaran Sang Buddha, yah silahkan banyak membaca ajaran-ajaran dasar.
Jangan bertanya di forum-forum atau milis Budhist. Karena jangankan yg tidak sepaham, sesama umat yg sepaham saja kadang di serang, dipojokkan beramai-ramai.
Kalau saya lihat, terkadang cara menjawab anggota milis / forum "sedikit kasar" atau boleh di bilang "ketus". Mungkin ada rasa trauma terhadap umat lain yg sering bertanya juga dengan cara yang "kasar" atau "ketus".
Jgn terpengaruh dong, kita sebagai pengikut ajaran SB.
Mungkin penjelasan tentang dosa dalam ajaran SB seperti dibawah ini:
Apa itu perbuatan baik, apa itu perbuatan tidak baik dalam ajaran Buddha?
Suatu perbuatan adalah baik, bila membawa kebaikan bagi object dan subject, dan setelah melakukan perbuatan tersebut subject merasa senang, gembira, bahagia.
Suatu perbuatan adalah tidak baik, bila perbuatan tersebut mengakibatkan hal buruk terhadap object dan subject, dan setelah melakukan perbuatan tersebut subject merasa bersalah, tidak tenang jiwanya, serta menyesal telah melakukan hal tsb.
Demikian sejauh yang saya ingat yang pernah saya baca, tentang perbuatan itu baik / tidak baik.
Quote from: Lokkhitacaro on 12 November 2008, 09:28:46 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
sungguh kasihan sekali engkau bro petrus :(
karena hati dan pikiran kamu sudah di kunci oleh "DOKTRINISASI"
bagi anda yang diluar keyakinan kamu itu salah besar dan akan masuk neraka, sedangkan hanya ajaran yang kamu anutlah yang paling benar dari segala2nya :'(
Mungkin benar terlihat kejam karena manusia yang lemah dan pasti pernah gagal berbuat baik tidak bisa diampuni.
Tapi pada kenyataannya kejam itu dilihat dari sudut pandang siapa?
Coba bro petrus saya bunuh. Trus menurut ajaran buddha adalah kejam kalau saya tidak bisa diampuni. Menurut bro petrus yang telah saya bunuh, siapa yang kejam? Siapa yang egois? Siapa yang tidak adil?
Ajaran Buddha itu berpegang pada kesunyataan, anicca, apa adanya...
Kalau bro petrus tidak bisa melihat secara global cara pandang buddhism, yah susah untuk dimengerti.
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu :(
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
anda makan, maka perut anda kenyang ini akibat
anda minum , maka dahaga anda mereda, ini akibat,
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
ada perhitungannya , tapi sangat rumit, pasti tidak satupun orang di forum ini bisa menjelaskan.
jika mau membuktikan, kembangkan kualitas pikiranmu sampai menjadi Buddha ( tercerahkan ) maka akan bisa melihat hitungannya secara jelas,
berani mengembangkan kualitas pikiran sampai setingkat Buddha ?
_/\_
Tidak semua karma pasti berbuah, garam dan air itu sederhana sekali menjelaskan, bahwa rasa asin garam bisa dikurangi efeknya dengan menambah air sebanyak-banyaknya.
Sederhana sekali bahwa akibat buruk yang diakibatkan oleh karma buruk dapat ditekan kemunculanya oleh karma baik yang dilakukan sebanyak2nya. Jadi karma buruk tidak / sukar berbuah.
Hal-hal yang sederhana seperti ini bro petrus tidak bisa menangkap, karena kurangnya usaha untuk mempelajari ajaran buddha dari dasar.
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:45:19 PM
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.
DELETED ...
sama2...
just for your information...
pemahaman salah tentang Buddhism itu sudah sangat banyak...so, nambah satu juga gpp..
soale Buddhist liat fakta!..
satu2nya agama didunia ini yg tidak membunuh ato perang atas nama Agama adalah agama Buddha...
mao gw list keluar dosa2 Catholic terhadap dunia?..
1. salem witch trials(pembunuhan wanita2 yg dianggap witch)
2. holy war dengan muslims(yg mulai Catholic dulu, no?)
3. Hitler seorang penganut Catholic yg sangat2 taat!...pembunuh bangsa2 Yahudi!..karena dia anti ras dan agama orang2 Yahudi
apa lage yak...
ada yg mao nambahin?
[at] Buddhist
jangan ada Dukkha karena Petrusia tidak evolve seperti yg kita inginkan...
si petrusia kamma baeknya sebenarnya sangat2 besar untuk bisa mencicipi Buddha Dhamma dari para tetua2 disini semuanya..;D
biarlah bibit Dhamma yg ada dalam petrusia tumbuh sendiri...yg penting dah ditanam..lolz
boleh dibilank tugas kita dah BERHASIL DAN SUKSES...
:))
tinggal liat si petrusia ada kasih pupuk dan air gk... :))
Untuk HOLY WAR yang diinisiatif atas perintah Paus bisa baca buku Holy War karya Karen Armstrong
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
itu menurut hati nurani anda. menurut hati nurani saya beda. boleh kan?
kalo boleh terima kasih. semoga anda berbahagia.
_/\_
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:36:22 PM
Quote from: Hendra Susanto on 12 November 2008, 09:22:14 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?
DELETED ...
mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?
diawal perkenalan anda mengatakan ingin berdiskusi, semakin kesini bukan berdiskusi malah menjatuhkan beginikah contoh umat terpilih :-?
biar aja, kalo nga buru-buru kabur, paling nasibnya sama seperti Rys Davids,
pendeta dari inggris yang tujuannya menjatuhkan agama buddha,
eh ujung-ujungnya jadi Buddhis, malah menerjemahkan kitab tipitaka ke dalam bahasa inggris, yang buat agama buddha menyebar ke barat
_/\_
Sadhu...Sadhu...Sadhu....
_/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:41:48 PM
apakah melakukan perbuatan baik sama dengan perhitungan matematika ?
bisa tidak hitung kasih ibu bro petrus kepada bro ?
jika bro bisa hitung.. baru pertanyaan ini bisa dijawab :)
lagi-lagi kamu yg jawab.
bukankah disana yang memberikan ukuran "sejemput" garam dan "segelas" air, ini ukuran matematik.
Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu :(
Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?
Bro Petrus, kalau menurut saya, prinsip bahwa segala tindakan buruk kita selama hidup akan diampuni apabila kita percaya dan minta keampunan pada Tuhan malah merupakan konsep yang salah dan menyesatkan.
Salah bagaimana? akan saya coba berikan perumpamaan:
Apabila ada seorang sebut saja A memukul orang lain sebut saja B, sehingga B sakit/benjol/berdarah. Setelah sadar A akan mendapatkan balasan dari B, kemudian A meminta ampun pada C atas segala perbuatan jahat yang dilakukan pada B dan C mengampuni A. Apakah B juga akan mengampuni A setelah itu? Apakah B diyakinkan tidak akan melakukan pembalasan apapun terhadap A? Bagaimana bisa C mengampuni A ketika perbuatan jahat A tidak dilakukan kepada C? Sama halnya seperti konsep pengampunan, bagaimana bisa Tuhan memaafkan perbuatan salah kita ketika kita tidak berbuat salah kepada Dia tapi kepada orang lain? Apakah Anda tidak diajarkan sewaktu kecil untuk memohon maaf pada orang yang diperbuat salah?
Menyesatkan bagaimana? Saya katakan menyesatkan karena semankin banyak orang percaya akan konsep ini, maka semankin orang akan untuk tidak jera dalam melakukan perbuatan jahat. Hal ini dikarenakan mereka akan selalu berfikir "Ah, gpp kita berbuat jahat... toh pada akhirnya sebelum kita meninggal dan meminta ampun pada Tuhan maka segala dosa kita akan terampuni" Padahal pada kenyataan, tidak benar seperti itu.
Dalam agama Budha, diajarkan bahwa segala sesuatu itu selalu akan ada akibatnya. Berbuat baik akan ada kamma baik, berbuat jahat akan ada kamma jahat. Segala sesuatu yang kita lakukan selalu berhubungan dengan kamma. Ini selalu mengingatkan para pemeluk agama Budha untuk selalu memikirkan apa yang akan dilakukannya dan untuk menghindari perbuatan jahat.
Semoga pengalaman bro Petrus yang singkat di sini ini (kalau memang sudah tidak akan aktif lagi) dapat bermanfaat bagi kehidupan Anda. Semoga perbuatan baik yang Anda lakukan dapat berbuah kamma baik dan dapat mengenal agama Budha lebih dalam lagi.
Salam _/\_
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:45:19 PM
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.
DELETED ...
mas, lu cowok. gw ini cewek.
gw cewek aja berani bertanggung jawab dengan kesalahan-kesalahan yang pernah gw lakuin. gak pernah tuh minta-minta diampunin. Gw berani buat berani tanggung jawab.
Lu itu cowok tapi lembek benar. berani berbuat gak berani tanggung jawab. kalo udah salah minta di ampunin. pake pengakuan dosa segala. udah ngaku nagis-nangis besok ulangi lagi. udah itu pangakuan lagi. ulangin lagi... gak capek ?
maaf kalo kata-kata saya ada menyinggung
_/\_
Buat saudara Petrus. Ehipassiko aja deh...
Mari Datang, Lihat dan Buktikan. kalau anda tak terkagum-kagum... uang kembali. (maaf kalo emang saya pake janji. kalau anda memang suka di beri janji-janji)
_/\_
Petrus? apakah posisi kamu sekarang? atheis? Kr***** atau sejenis lainnya?
minta pengenalan dulu sebelum diskusi lebih jaoh.....
Petrus said that DELETED ...
Saran saya, lebih baik Anda melakukan sarannya Sdra. Hendra.
Ketahuilah, pahamilah, belajarlah dulu tentang agama Buddha. Anggap aja itu sebagai pelajaran baru bagi anda.
Pikirkan baik2, renungkan baik2 dengan menggunakan akal sehat anda sebagai manusia.
Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Belajar agama Buddha tidak mengharuskan anda beragama Buddha.
Ajaran Buddha bukan milik umat Buddha saja. Karena ajara Buddha mengenai kehidupan. Hanya saja umat Buddha yang mempelajari ajaran Buddha.
Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Bukankah dengan kekerasan hati Anda, Anda telah marah kepada kami, memandang rendah kami.
Bukankah itu dosa (K*****). Semoga arti dosa bagi Anda tidak sekecil sesuai dengan hurufnya yg cuma 4 kata.
Karena kami berlatih untuk tidak melakukan hal yg tidak baik melalui ucapan, pikiran, dan tingkah laku.
Kl Anda mengklaim, ajaran Dia adalah ajaran yg paling kasih & paling adil.
Benarkah hanya dengan pengampunan saja, orang yg membunuh 1 juta orang, membunuh 1 orang, membunuh nyamuk hanya dengan berdoa & percaya dapat diampuni dan mendapatkan tempat di surga?!
Di Buddhist, tidak sesederhana itu hukumnya. Malah ada 26 alam bahagia contohnya dewa. Sehingga masing2 keadaan orang, makhluk berbeda2.
Inilah yg menjelaskan, ada orang terlahir kaya tp cacat, miskin tp pintar, jelek, mati usia muda, cakep dll.
Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Saya tau Anda seperti ini karena takut Anda durhaka terhadap Dia, takut Anda tidak mendapat tempat lagi di kerajaanNya.
Karena saya pernah ada di tempat Anda sebelumnya.
Kalau Anda berminat, bisa dimulai dengan baca2 buku, dll seperti yg sudah direkomendasikan teman2 diatas.
Kemudian Anda bisa berdikusi dengan tetua2 di forum ini. Pasti yg lain membantu anda dalam mengerti Dhamma (ajaran Buddha).
Semoga Anda berbahagia.
_/\_
saya hanya ingin menambahkan penjelasan tentang perbuatan buruk (atau dalam istilah awam disebut dosa) dan akibat buruknya (atau dalam istilah awam disebut hukumannya) dan penanggulangannya (atau dalam istilah awam disebut pengampunan)...
Perlu diketahui, Buddhisme bukan tidak memberlakukan sistem "pengampunan". Tapi memang tidak ada sistem pengampunan di Alam Semesta ini. Semua adalah sistem konsekuensi. Tidak ada hadiah ataupun hukuman, terlebih lagi pengampunan. Minta ampun pada seseorang yg berwewenang (aparat atau atasan) pun sebenarnya bukan termasuk sistem pengampunan. Orang yang memberi pengampunan itu sebenarnya sedang mengambil reaksi dalam bentuk konsekuensi atas apa yang sudah terjadi.
Kalau Sdr. Petrus sesekali masih mengunjungi forum dan thread ini, semoga Anda bisa lebih mencerap semua kalimat2 kami. Kami tidak bermaksud mencela Agama Anda, namun kami menganggap ini adalah forum terbuka yang wajar untuk mengeluarkan setiap argumen di pikiran kami masing2.
Salam _/\_
[at] atas:man itu baby u?lagi meditation pose kah?
Quote from: andry on 13 November 2008, 10:00:10 AM
[at] atas:man itu baby u?lagi meditation pose kah?
bukan, itu foto engkong g lg masuk alam jhana... ;D
:offtopic:
_/\_
maunya nanya....trus jawabannya harus sesuai dengan isi otaknya....cape dehhh......tidak memperkaya batin malah bikin LDM....dr baca aja udah bikin g emosi apalagi mikir mo balasnya.........tapi jawaban teman2 dc sangat memuaskan....biarlah dia seorang yang tidak puas yg penting ada byk orang yg terpuaskan.....
_/\_
Kebenaran itu menyakitkan, jadi lebih baik di DELETE, ya mod :(
Bukan kebenaran, salah satu peraturan di forum perbandingan adalah jangan dengan cara apapun merendahkan Tiga Permata, Buddha Dhamma dan Sangha. Bila melanggar tentu saja ada konsekuensinya.
_/\_
lockkk...
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
d locked aj dah threadnya.
dah melenceng neh.
katanya mau berbagi wawasan.
eh dia pula yg menjelek-jelekan kite.
DELETED ...
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
_/\_
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
akhirnya d delete juga.
ampun momod.
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
HAiiisss Broo Petrruus, kamu belom jawab pertanyaan saya lokh !.
Jangan menghindar dong katanya kr****n ka****k, kok ditanya ilmu ka****k kok menghindar terus
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
mustahil jd buddha.
asal jgn jd domba.
wkkkkkkkkkkkkkkkkk
Bro petrus dalam kata Perwujudan emosi dalam Ketuhanan darimana bisa Diketaui ?
(kalo kenyataannya kebanyakan faktor ketuhanan dari agama samawi tuh Tuhan yang mengatur manusia, sementara dalam Buddhis Semua itu tergantung dalam diri sendiri).
Catholic tidak mengajarkan takdir, manusia bukan robot Tuhan. Manusia diajak untuk mematuhi Tuhan kalau mau selamat, selanjutnya terserah manusia. Hal-hal yang diluar kemampuan manusia akan dimintakan kepada Tuhan.
==================================================
Nanya lagi nih
sejak kapan ka****k ngajarin supaya Manusia mematuhi Tuhan ?,
memangnya ada Perintah untuk mematuhinya ?
Diluar kemampuan manusia kayak apa ?
===================================================
Quote
Lalu tau dia gendernya dari mana ? (sementara kenyataannya Absolut Mana bisa ada emosi dan punya gender, kenyataannya tidak diketaui)
Tuhan tidak memiliki gender. Manusia menggambarkan Tuhan sebagai laki-laki karena peran laki-laki jaman itu lebih kuat dari perempuan
=======================================
Nanya lagi
Gambarnya mana ? buktinya Tuhan itu laki - laki tuh apa, kalo cewe gimane ?
Jangan kamu tunjuk wajah Yesus Kristus lokh ( kalo orang ka****k beneran Yesus Tuh putra Allah bukan Tuhan ) :d
Terus buktinya Tuhan punya emosi tuh apa ?
================================
Quote
Lalu Yang namanya Perintah Tuhan darimana ? (kebanyakan agama samawi mengatas namakan Tuhan dalam Kerja, kenyataaanya adalah politik terselubung )
Anda sudah pernah hitung berapa banyak rumah sakit, sekolah dan universitas Catholic ? apakah politik terselubung ?
Penyumbang terbesar untuk korban Tsunami Aceh adalah dari lembaga Catholic CRS --> http://crs.org/
tanpa politik dan gembar gembor di TV
===========================================
Nanya lagi
Aneh apa hubungannya Catolic CRS sama pertanyaaan saya jelas banget bro petrus ngak menjawab dari doktrin anda malah mengalih jawaban ke lainnya ?
Anda bisa jelaskan Perintah Allah dengan Kehendak Allah dan juga Allah mencoba - coba ?, dari doktrin anda
Quote
Bro Petrus anda pernah beli buku perbandingan agama nasrani dengan agama Buddha ngak ?
Beli buku dulu dekh disana lengkap
disini kayaknya lebih lengkap Smiley
nanya lagi
Ngapain lagiii cari di Forum ?,
Pertanyaaan paling penting nih
Tujuan sebenernya anda ke Forum ini ngapain ?,
Paling gampang dah g tes loe
Konsep Tri tunggal Allah bapa, Putera dan roh kudus itu ape ?
Dari segi doktrin ?
Kalo bener ka****k
Jangan menghindar terus dong
Kalo kamu bener ka****k.
Jgn kamu ke gereja nya cuman 3d ( datang, duduk, diam)
Kalo kebanyakan 3d nanti bisa jadi 4d (datang, duduk, diam, dengkur alias bobo di gereja).
Syukur alhamdulillah, ak menerima Yesus (Isa) hanya sebagai Rasul dan Utusan, bukan sebagai Tuhan. Dan tidak ada Tuhan selain Allah.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Begini, contoh yg saya buat ini semoga bisa menjawab pertanyaan anda, ada seorang anak, namanya aniu, aniu senang menabung, tapi dia punya banyak hutang, sehari dia menabung 50rb, hutang dia ada 5 juta,jadi setiap dia gajian sisa uangnya 550rb, nah 50rb untuk tabung, 500rb untuk bayar hutang tiap bulannya, sekarang pertanyaan nya "mungkin kah aniu bebas dari hutang nya??", jawabannya "mungkin, alasannya dia bayar hutang tiap bulan jadi dalam 10 bulan bisa donk dia melunasi hutangnya" dan ada 1 jawabn lagi " mungkin tidak, Gimana kalo dia pinjam duit lagi ke orang, yah hutang nya tambah banyak" nah sdr Petrus kalo Aniu sudah lunasi hutangnya, apakah kemungkinan dia menikmati tabungannya?? , jawabannya "tentu saja" dan apakah tabungannya bisa membuat dia melunasi hutangnya, jawabnya "Bisa saja, kalo tabungannya lebih besar jumlahnya dibanding hutangnya"
bah sdr Petrus, tabungan disini adalah karma baik,kalo bobotnya lebih besar maka bisa menutupi karma buruk (disini diibaratkan sebagai hutang), dan kamu akan menjadi buddha kalau kamu sadar (diibaratkan tidak meminjam uang lagi)
_/\_
Semoga bermanfaat,
Rina
Itu pilihan Jhonson, dan saya pribadi menghormati hal tersebut.
Tetapi hal tersebut :outoftopic:
Silahkan :backtotopic:
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:56:40 AM
Kebenaran itu menyakitkan, jadi lebih baik di DELETE, ya mod :(
yg didelete itu bukan fakta kok...
itu hanya persepsi desperate loe..;D
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
sebenarnya..kalo loe dig deeper into Buddhism...
gk ada yg namanya Karma buruk dan karma baek...gk ada yg namanya tindakan jahat dan tindakan baik..
contohnya gini...
si A buat XX dan si B setuju dan untung..maka si B setuju kalo si A buat XX..
tapi..
karena si A buat XX, si C jadi rugi, maka si C akan tidak setuju sama sekali dengan A..
nah, di pointnya itu..Karma buruk dan baek itu relatif..tergantung persepsi si penerima..
sang Buddha sudah tidak ada Dosa,Lobha dan Moha..(kebencian, keserakahan dan kebodohan batin)..
batin beliau tenang dan tidak dapat digoncang oleh apapun..
ketika loe melukai seorang Buddha, maka sang Buddha tidak melihat hal itu sebagai penderitaan ato karma buruk bagi dirinya....itulah yg dinamakan Ketenangan sejati/kebahagiaan sejati...
tapi...karena engkau telah melukai seorang Buddha, alam ini berjalan...menyakiti orang lain menyebabkan loe akan disakiti juga...inilah hukum alam...dan kalo loe bisa menerima karma buruk tersebut dengan merubah persepsi loe..maka karma buruk tersebut jadi karma baek....
untuk menghentikan rebirth...ato menjadi Buddha..
diperlukan pikiran yg telah tebebas dari
1.dosa
2.lobha
3.moha..
ngerti?..kalo masih gk ngerti..itu berarti loe gk cocok jadi Buddhist..lolz..
berhenti belajar Buddhism..dan jalanilah agama dongengmu...huahuahuahua
Hanya ada 2 jalan di dunia ini. Yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan. Orang yg berjalan di kebaikan tidak mungkin akan berjalan di keburukan pada saat yg bersamaan. Dan jika ia konstan berjalan di kebaikan, maka ia tidak akan melakukan perbuatan tercela sedikt pun. Hanya orang yg mencapai kesadaran penuh-lah yg dapat mengendalikan dirinya untuk terus berada di jalan kebaikan.
Nibbana (Pembebasan) artinya terlepas dari Samsara (lingkaran kehidupan yang berulangkali / rebirth). Nibbana tidak bisa dicapai lewat cara perbuatan baik! Nibbana adalah keadaan, bukannya hasil! Kalau Surga itu adalah hasil, hasil perbuatan baik. Semua perbuatan baik akan mengakibatkan buah perbuatan yg baik yg mengakibatkan kenyamanan hdiup di dalam ruang lingkup kehidupan - duniawi. Sekali lagi saya tekankan : PERBUATAN BAIK TIDAK BISA MENGANTARKAN KITA MENCAPAI NIBBANA.
Setelah menyadari sifat sejati kehidupan (Anicca, Dukkha, Anatta), seseorang tidak lagi membuat kamma. Anicca = tidak ada yg kekal. Dukkha = semua hal adalah hampa / sebenarnya berujung pada ketidakpuasan (tidak ada yg benar2 indah). Anatta = tdak ada substansi atau inti yg mutlak di dunia ini. Setelah menyadari betul bahwa dunia ini hanyalah sebuah proses, maka seseorang tidak akan memiliki naluriah EGOSIME lagi. Karena dia sadar konsep AKU, JIWA atau ROH hanyalah fatamorgana. Dengan tumbuhnya kesadaran murni terhadap diri ini, dia tidak lagi membuat Cetana (kehendak). Nafsu-keinginan sudah dikendalikan. Ia pun menuju pada penyucian diri dengan memberantas Avijja (ketidaktahuan, maksdunya tidak tahu akan hal yg penting bagi Pembebasan), mencabut 3akar kejahatan (lobha, dosa dan moha - keserakahan, kebencian dan kebodohan). Setelah melaksanakan hal itu, ia pun mencapai kesucian. Dia tidak lagi menimbun kamma. Semua buah kamma akan masak pada kehidupan kali ini, karena dia sudah menjadi Arahat (Kesucian Tertinggi). Dan ketika dia meninggal dengan kewaspadaan, ia sadar betul kalau ia tidak akan melanjutkan proses kehidupan ini (rebirth).
Semua harus dicapai melalui usaha sendiri. Anda lapar? Anda makanlah supaya kenyang, bukannya memohon orang tua untuk makan dan mengharapkan rasa lapar hilang dari diri Anda.
Seseorang bisa menjadi jahat karena diri sendiri. Karena diri sendiri pula seseorang bisa menjadi baik. Kesucian adalah keadaan dimana seseorang membasmi semua kecenderungan sifat biologis makhluk yang melekat di dirnya, yaitu serakah, benci, dan tidak peduli - EGO
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Bro Petrus, Anda dapat menjadi seorang Buddha karena sesungguhnya di setiap manusia terdapat Buddha di dalam dirinya. Namun mungkin ada kesalahan dalam konsep Anda mengenai Buddha. Menjadi Buddha adalah bukan dengan tidak adanya lagi kamma buruk tetapi dicapai dengan terbebasnya dari segala penderitaan di dunia.
Apabila Anda dapat mempraktekkan meditasi dan dapat mengikis kemelekatan terhadap dunia ini sedikit demi sedikit... niscaya dipastikan Anda pun dapat menjadi seorang Buddha.
_/\_
Quote from: Rina Hong on 13 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Begini, contoh yg saya buat ini semoga bisa menjawab pertanyaan anda, ada seorang anak, namanya aniu, aniu senang menabung, tapi dia punya banyak hutang, sehari dia menabung 50rb, hutang dia ada 5 juta,jadi setiap dia gajian sisa uangnya 550rb, nah 50rb untuk tabung, 500rb untuk bayar hutang tiap bulannya, sekarang pertanyaan nya "mungkin kah aniu bebas dari hutang nya??", jawabannya "mungkin, alasannya dia bayar hutang tiap bulan jadi dalam 10 bulan bisa donk dia melunasi hutangnya" dan ada 1 jawabn lagi " mungkin tidak, Gimana kalo dia pinjam duit lagi ke orang, yah hutang nya tambah banyak" nah sdr Petrus kalo Aniu sudah lunasi hutangnya, apakah kemungkinan dia menikmati tabungannya?? , jawabannya "tentu saja" dan apakah tabungannya bisa membuat dia melunasi hutangnya, jawabnya "Bisa saja, kalo tabungannya lebih besar jumlahnya dibanding hutangnya"
bah sdr Petrus, tabungan disini adalah karma baik,kalo bobotnya lebih besar maka bisa menutupi karma buruk (disini diibaratkan sebagai hutang), dan kamu akan menjadi buddha kalau kamu sadar (diibaratkan tidak meminjam uang lagi)
_/\_
Semoga bermanfaat,
Rina
Rina,
menurut Guru Buddha seperti yang dikatakan member xuvie tidak seperti itu. Perbuatan jahatnya tetap ada walaupun perbuatan baiknya lebih besar.
Ini tulisan xuvie :"Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa.
Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja."
coba perhatikan hitungan ini :waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=
0.00002Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
bagaimana ? :o
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 05:40:18 PM
Quote from: Rina Hong on 13 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Begini, contoh yg saya buat ini semoga bisa menjawab pertanyaan anda, ada seorang anak, namanya aniu, aniu senang menabung, tapi dia punya banyak hutang, sehari dia menabung 50rb, hutang dia ada 5 juta,jadi setiap dia gajian sisa uangnya 550rb, nah 50rb untuk tabung, 500rb untuk bayar hutang tiap bulannya, sekarang pertanyaan nya "mungkin kah aniu bebas dari hutang nya??", jawabannya "mungkin, alasannya dia bayar hutang tiap bulan jadi dalam 10 bulan bisa donk dia melunasi hutangnya" dan ada 1 jawabn lagi " mungkin tidak, Gimana kalo dia pinjam duit lagi ke orang, yah hutang nya tambah banyak" nah sdr Petrus kalo Aniu sudah lunasi hutangnya, apakah kemungkinan dia menikmati tabungannya?? , jawabannya "tentu saja" dan apakah tabungannya bisa membuat dia melunasi hutangnya, jawabnya "Bisa saja, kalo tabungannya lebih besar jumlahnya dibanding hutangnya"
bah sdr Petrus, tabungan disini adalah karma baik,kalo bobotnya lebih besar maka bisa menutupi karma buruk (disini diibaratkan sebagai hutang), dan kamu akan menjadi buddha kalau kamu sadar (diibaratkan tidak meminjam uang lagi)
_/\_
Semoga bermanfaat,
Rina
Rina,
menurut Guru Buddha seperti yang dikatakan member xuvie tidak seperti itu. Perbuatan jahatnya tetap ada walaupun perbuatan baiknya lebih besar.
Ini tulisan xuvie :
"Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa. Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja."
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
bagaimana ? :o
lha, sdr.petrus kok mikirnya hanya hitung tambah (+) alias tambah karma buruk... berarti pesimis bahwa hidup ini penuh dosa semua... kenyataan memang lebih banyak yang berdosa dibandingkan dengan yang suci, tetapi bukan berarti tidak ada yang suci (alias yang banyak buat baik dibandingkan yang jahat)...
[at] Petrus :
Andaikan ada psikopat yg membantai sebuah keluarga. Dan pada akhir hayatnya dia menerima iman agama anda dengan dasar doktrin ia yg menerima aku (J.C) akan mendapatkan tempatnya di surga. Menurut anda, adilkah demikian? Bearti, keluarga sisa pembantaian tersebut cukup meratapi nasib sendiri dan seharusnya malah bersyukur, karena ini semua adalah rencana Tuhan anda?
Seseorang mungkin bisa saja terlepas dari hukum negara. Namun dalam ajaran Buddhisme, tidak mungkin dia melarikan diri dari akibat yg harus dia terima dari perbuatan buruk yg dia lakukan. "Tidak diangkasa, ditengah lautan ataupun didalam gua-gua gunung; tidak dimanapun seseorang dapat menyembunyikan dirinya dari akibat perbuatan-perbuatan jahatnya." (Dhammapada 127).
Seorang Buddhist yg melanggar sila dengan melakukan perbuatan yg tidak patut bisa saja bertobat dan berikrar di depan rupang Buddha untuk tidak kembali lagi mengulangi perbuatan keliru tersebut. Namun, ia tetap akan menerima akibat dari perbuatan buruknya terdahulu. Daripada pesimis dan berandai mengharapkan kuasa pengampunan dari makhluk adi kuasa yg tidak exist itu, kami umat Buddhist diajarkan untuk mengakui pelanggaran yg telah dilakukan untuk kemudian proaktif melakukan perbuatan2 bajik ke depannya agar selain menerima kembali akibat buruk dengan sadar dan lapang dada, seiring dengan berbuahnya karma baik dari perbuatan2 bajik tersebut bila dijalankan dengan jumlah yg besar, seyogyanya akan melemahkan/mentawarkan akibat buruk yg telah dilakukan (Upapilaka karma/karma pelemah, yg berfungsi untuk menandingi pengaruh dari karma penghasil, memperlemah kekuatannya atau memperpendek jangka waktunya menghasilkan buah). Hal ini yg saya kira sesuai dengan perumpamaan bro xuvie mengenai garam dan air diatas.
Namun, istilah "dosa" dalam Buddhisme tentunya berbeda dengan apa yg dianut oleh agama anda. Dosa dalam Buddhisme bearti sebagai kebencian. Saya berharap kiranya anda bisa menghargai penjelasan dari bro n sis di forum ini atas semua pertanyaan anda dengan turut membukakan hati anda dan merenungkan kembali semua jawaban2 tersebut. Kami senantiasa menyambut itikad baik anda untuk belajar lebih jauh mengenai Buddhisme. Namun bila anda mengeraskan hati anda dan hanya berniat untuk mencobai kami, para umat Buddhis, yakinlah bahwa usaha anda itu sia-sia. Dan jika itu benar, bersiap2lah untuk menerima jawaban2 dari ajaran Sang Buddha yg tidak pernah anda bayangkan sebelumnya.
Semoga iman anda membawakan kebahagiaan untuk semua makhluk, bukan sebagai alat penyebar bibit kebencian semata.
_/\_
Quote from: Heruka on 13 November 2008, 06:51:52 PM
[at] Petrus :
Andaikan ada psikopat yg membantai sebuah keluarga. Dan pada akhir hayatnya dia menerima iman agama anda dengan dasar doktrin ia yg menerima aku (J.C) akan mendapatkan tempatnya di surga. Menurut anda, adilkah demikian? Bearti, keluarga sisa pembantaian tersebut cukup meratapi nasib sendiri dan seharusnya malah bersyukur, karena ini semua adalah rencana Tuhan anda?
yang diperlukan Tuhan adalah pertobatan, penyesalan, bukan kata-kata, dan yang berhak menilai dan mengampuni adalah Tuhan, bukan manusia.
Kasih Tuhan jauh lebih besar dari keadilanNya. Tidak ada manusia yang tidak berdosa, semua manusia patut dihukum.
Hukum mata ganti mata (lex talionis) sudah tidak dipakai lagi sejak Yesus.
Hukum tsb bukan hukum Tuhan tapi hukum manusia, seperti yang masih diterapkan sebagian moslem.
Tuhan adalah KASIH itu sendiri, "memancarkan" kasih terus menerus tidak pernah memancarkan kejahatan, ini yang belum anda pahami.
[at] Petrus = Keyakinan anda begitu kuat thd Tuhan Yesus......Katanya jika kita punya keyakinan sebesar biji wijen saja bisa memindahkan Gunung? wah hebat yach.....Apakah kamu bisa memindahkan Gunung Sahari ke DC? hahahahaha
dikasih fakta dia gk jawab..
jawab donk yg ditulis ama heruka..
jangan pengecut gitu!..
kalo gk sanggup balas semuane
ajak temen2 loe dateng sini juga lar..
banyak khan yg Christian freak kyk eloe..
bah dasar banci!
Quote from: Heruka on 13 November 2008, 06:51:52 PM
[at] Petrus :
Seseorang mungkin bisa saja terlepas dari hukum negara. Namun dalam ajaran Buddhisme, tidak mungkin dia melarikan diri dari akibat yg harus dia terima dari perbuatan buruk yg dia lakukan. "Tidak diangkasa, ditengah lautan ataupun didalam gua-gua gunung; tidak dimanapun seseorang dapat menyembunyikan dirinya dari akibat perbuatan-perbuatan jahatnya." (Dhammapada 127).
Seorang Buddhist yg melanggar sila dengan melakukan perbuatan yg tidak patut bisa saja bertobat dan berikrar di depan rupang Buddha untuk tidak kembali lagi mengulangi perbuatan keliru tersebut. Namun, ia tetap akan menerima akibat dari perbuatan buruknya terdahulu. Daripada pesimis dan berandai mengharapkan kuasa pengampunan dari makhluk adi kuasa yg tidak exist itu, kami umat Buddhist diajarkan untuk mengakui pelanggaran yg telah dilakukan untuk kemudian proaktif melakukan perbuatan2 bajik ke depannya agar selain menerima kembali akibat buruk dengan sadar dan lapang dada, seiring dengan berbuahnya karma baik dari perbuatan2 bajik tersebut bila dijalankan dengan jumlah yg besar, seyogyanya akan melemahkan/mentawarkan akibat buruk yg telah dilakukan (Upapilaka karma/karma pelemah, yg berfungsi untuk menandingi pengaruh dari karma penghasil, memperlemah kekuatannya atau memperpendek jangka waktunya menghasilkan buah). Hal ini yg saya kira sesuai dengan perumpamaan bro xuvie mengenai garam dan air diatas.
yang dibold merah, cocok dengan itung-itungan tsb, akan bertambah terus, bukan berkurang.
lalu bagaimana bisa menjadi buddha ?
apakah buddha itu seorang suci yang tidak ada karma lagi ?
mohon pencerahan ^:)^
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 05:40:18 PM
Quote from: Rina Hong on 13 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 12:11:39 PM
Bagaimana mungkin melepaskan sengsara kalau dosa tidak pernah diampuni dan selagi manusia pasti berbuat kesalahan ?
Begitu rebirth, karma sudah menunggu, begitu seterusnya.
mustahil menjadi buddha.. :(
Begini, contoh yg saya buat ini semoga bisa menjawab pertanyaan anda, ada seorang anak, namanya aniu, aniu senang menabung, tapi dia punya banyak hutang, sehari dia menabung 50rb, hutang dia ada 5 juta,jadi setiap dia gajian sisa uangnya 550rb, nah 50rb untuk tabung, 500rb untuk bayar hutang tiap bulannya, sekarang pertanyaan nya "mungkin kah aniu bebas dari hutang nya??", jawabannya "mungkin, alasannya dia bayar hutang tiap bulan jadi dalam 10 bulan bisa donk dia melunasi hutangnya" dan ada 1 jawabn lagi " mungkin tidak, Gimana kalo dia pinjam duit lagi ke orang, yah hutang nya tambah banyak" nah sdr Petrus kalo Aniu sudah lunasi hutangnya, apakah kemungkinan dia menikmati tabungannya?? , jawabannya "tentu saja" dan apakah tabungannya bisa membuat dia melunasi hutangnya, jawabnya "Bisa saja, kalo tabungannya lebih besar jumlahnya dibanding hutangnya"
bah sdr Petrus, tabungan disini adalah karma baik,kalo bobotnya lebih besar maka bisa menutupi karma buruk (disini diibaratkan sebagai hutang), dan kamu akan menjadi buddha kalau kamu sadar (diibaratkan tidak meminjam uang lagi)
_/\_
Semoga bermanfaat,
Rina
Rina,
menurut Guru Buddha seperti yang dikatakan member xuvie tidak seperti itu. Perbuatan jahatnya tetap ada walaupun perbuatan baiknya lebih besar.
Ini tulisan xuvie :
"Guru Buddha pernah mengatakan jika perbuatan jahat diibaratkan dgn sejumput garam, maka perbuatan baik diibaratkan dgn air. Jika sejumput garam dilarutkan dlm segelas air. Tentu saja asinnya akan terasa nyata. Tetapi bila sejumput garam yg sama dilarutkan dlm sungai gangga, tentu saja asinnya tidak akan terasa. Tetapi apakah itu berarti garam tsb hilang? Tidak. Melainkan hanya tidak terasa krn sedemikian kecilnya saja."
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
bagaimana ? :o
Bro Petrus, sedemikian takutkah anda pada adanya pembalasan terhadap perbuatan buruk anda sehingga anda ingin Tuhan anda untuk memaafkan anda?
Tidak ada satupun manusia yang lahir tanpa mengalami LDM, yang perlu anda takuti adalah justru ketidakmampuan manusia untuk dapat melepaskan diri terhadap nafsu dan kemelekatan dunia ini sehingga manusia akan terus menerus menjalani roda kehidupan yang penuh penderitaan.
Sang Buddha pun pada masa muda nya juga tidak terlepas dari belengu LDM, Beliau melihat begitu banyak penderitaan yang dialami manusia pada saat itu dan mencoba untuk menemukan jalan sehingga manusia dapat terbebas dari penderitaan. Tidak ada 1 pun manusia di dunia ini yang terlepas dari perbuatan jahat (kemelekatan terhadap dunia ini) bahkan sekalipun pada waktu mudanya pun pasti melakukan kesalahan. Jadi janganlah anda takut akan perhitungan kamma-kamma buruk karena tidak ada yang dapat lari dari hal tersebut.
Salam _/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:49:15 PM
Quote from: Heruka on 13 November 2008, 06:51:52 PM
[at] Petrus :
Seseorang mungkin bisa saja terlepas dari hukum negara. Namun dalam ajaran Buddhisme, tidak mungkin dia melarikan diri dari akibat yg harus dia terima dari perbuatan buruk yg dia lakukan. "Tidak diangkasa, ditengah lautan ataupun didalam gua-gua gunung; tidak dimanapun seseorang dapat menyembunyikan dirinya dari akibat perbuatan-perbuatan jahatnya." (Dhammapada 127).
Seorang Buddhist yg melanggar sila dengan melakukan perbuatan yg tidak patut bisa saja bertobat dan berikrar di depan rupang Buddha untuk tidak kembali lagi mengulangi perbuatan keliru tersebut. Namun, ia tetap akan menerima akibat dari perbuatan buruknya terdahulu. Daripada pesimis dan berandai mengharapkan kuasa pengampunan dari makhluk adi kuasa yg tidak exist itu, kami umat Buddhist diajarkan untuk mengakui pelanggaran yg telah dilakukan untuk kemudian proaktif melakukan perbuatan2 bajik ke depannya agar selain menerima kembali akibat buruk dengan sadar dan lapang dada, seiring dengan berbuahnya karma baik dari perbuatan2 bajik tersebut bila dijalankan dengan jumlah yg besar, seyogyanya akan melemahkan/mentawarkan akibat buruk yg telah dilakukan (Upapilaka karma/karma pelemah, yg berfungsi untuk menandingi pengaruh dari karma penghasil, memperlemah kekuatannya atau memperpendek jangka waktunya menghasilkan buah). Hal ini yg saya kira sesuai dengan perumpamaan bro xuvie mengenai garam dan air diatas.
yang dibold merah, cocok dengan itung-itungan tsb, akan bertambah terus, bukan berkurang.
lalu bagaimana bisa menjadi buddha ?
apakah buddha itu seorang suci yang tidak ada karma lagi ?
mohon pencerahan ^:)^
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:53:26 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 07:50:24 PM
[at] Banci-sial
yesh!...Homosexual dan Lesbian diperbolehkan di Theravada Buddhism, menurut Ajahn Brahm..mereka juga manusia..
TAPI MOHON DIINGAT!..AKTIVITAS SEXUAL DALAM JENIS APAPUN JUGA TIDAK DIENCOURAGE OLEH AGAMA BUDDHA...
ngerti?...
AGAMA BUDDHA LEBIH MEMILIH UMATNYA AGAR TIDAK MASUK DALAM JERAT2 DUNIAWI...
ngerti?...
baguslah, jadi makin lama makin gak ada pengikutnya ^-^
saya benaran bingung dengan Anda bro Petrus..
Ada baiknya Anda terus terang saja.. Maksud Anda itu apa ? Berdiskusi / maksud lain ?
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 07:51:33 PM
Bro Petrus, sedemikian takutkah anda pada adanya pembalasan terhadap perbuatan buruk anda sehingga anda ingin Tuhan anda untuk memaafkan anda?
Tidak ada satupun manusia yang lahir tanpa mengalami LDM, yang perlu anda takuti adalah justru ketidakmampuan manusia untuk dapat melepaskan diri terhadap nafsu dan kemelekatan dunia ini sehingga manusia akan terus menerus menjalani roda kehidupan yang penuh penderitaan.
Sang Buddha pun pada masa muda nya juga tidak terlepas dari belengu LDM, Beliau melihat begitu banyak penderitaan yang dialami manusia pada saat itu dan mencoba untuk menemukan jalan sehingga manusia dapat terbebas dari penderitaan. Tidak ada 1 pun manusia di dunia ini yang terlepas dari perbuatan jahat (kemelekatan terhadap dunia ini) bahkan sekalipun pada waktu mudanya pun pasti melakukan kesalahan. Jadi janganlah anda takut akan perhitungan kamma-kamma buruk karena tidak ada yang dapat lari dari hal tersebut.
Salam _/\_
akibat dosa adalah maut alias mati, Siddharta mati akibat berdosa.
sedangkan Yesus mengalahkan maut, bangkit dari kubur.
berbeda, sangat berbeda. :)
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:59:40 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 07:51:33 PM
Bro Petrus, sedemikian takutkah anda pada adanya pembalasan terhadap perbuatan buruk anda sehingga anda ingin Tuhan anda untuk memaafkan anda?
Tidak ada satupun manusia yang lahir tanpa mengalami LDM, yang perlu anda takuti adalah justru ketidakmampuan manusia untuk dapat melepaskan diri terhadap nafsu dan kemelekatan dunia ini sehingga manusia akan terus menerus menjalani roda kehidupan yang penuh penderitaan.
Sang Buddha pun pada masa muda nya juga tidak terlepas dari belengu LDM, Beliau melihat begitu banyak penderitaan yang dialami manusia pada saat itu dan mencoba untuk menemukan jalan sehingga manusia dapat terbebas dari penderitaan. Tidak ada 1 pun manusia di dunia ini yang terlepas dari perbuatan jahat (kemelekatan terhadap dunia ini) bahkan sekalipun pada waktu mudanya pun pasti melakukan kesalahan. Jadi janganlah anda takut akan perhitungan kamma-kamma buruk karena tidak ada yang dapat lari dari hal tersebut.
Salam _/\_
akibat dosa adalah maut alias mati, Siddharta mati akibat berdosa.
sedangkan Yesus mengalahkan maut, bangkit dari kubur.
berbeda, sangat berbeda. :)
sekale lage...
jangan samakan gembel baju putih itu sama sang Buddha yg maha agung..ngerti?..
gk level banget...
gk naek ke surga..
please deh!..
makamnya dah ketemu tuh...dodol!
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:59:40 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 07:51:33 PM
Bro Petrus, sedemikian takutkah anda pada adanya pembalasan terhadap perbuatan buruk anda sehingga anda ingin Tuhan anda untuk memaafkan anda?
Tidak ada satupun manusia yang lahir tanpa mengalami LDM, yang perlu anda takuti adalah justru ketidakmampuan manusia untuk dapat melepaskan diri terhadap nafsu dan kemelekatan dunia ini sehingga manusia akan terus menerus menjalani roda kehidupan yang penuh penderitaan.
Sang Buddha pun pada masa muda nya juga tidak terlepas dari belengu LDM, Beliau melihat begitu banyak penderitaan yang dialami manusia pada saat itu dan mencoba untuk menemukan jalan sehingga manusia dapat terbebas dari penderitaan. Tidak ada 1 pun manusia di dunia ini yang terlepas dari perbuatan jahat (kemelekatan terhadap dunia ini) bahkan sekalipun pada waktu mudanya pun pasti melakukan kesalahan. Jadi janganlah anda takut akan perhitungan kamma-kamma buruk karena tidak ada yang dapat lari dari hal tersebut.
Salam _/\_
akibat dosa adalah maut alias mati, Siddharta mati akibat berdosa.
sedangkan Yesus mengalahkan maut, bangkit dari kubur.
berbeda, sangat berbeda. :)
Sekali lagi konsep yang anda pahami sangat jauh berbeda dengan konsep Buddhis. Kematian hanyalah sebuah siklus dari kehidupan bukan lah ending berbeda dengan konsep kr****n yang mengatakan hanya ada 1x kehidupan hanya ada 1x lahir dan 1x kematian. Jadi siklus kematian pasti akan dilewati oleh siapa pun.
Sang Buddha meninggal pun itu hanya untuk memutuskan siklus kehidupan sehingga Beliau tidak terlahir di alam manapun lagi dan bebas dari roda penderitaan kehidupan. Sungguh tidak masuk akal apabila tubuh manusia yang penuh kotoran dan sangat kasar ini dapat bertahan selama beribu-ribu tahun atau selamanya.
Apabila mau dibandingkan sudah meninggal lalu hidup kembali lalu hilang (meninggal?) apakah ini bukan siklus kehidupan? Bahkan hal ini berarti menandakan bahwa Dia belum terbebas dari roda penderitaan sehingga harus terlahir kembali.
Saudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
_/\_
Bro Petrus..
Saya rasa bro Petrus cukup pintar untuk menyadari bahwa Buddhisme dan Christian itu berbeda..
Silakan direnungkan apa "diskusi" di forum ini masih perlu dilanjutkan ?
Quotewaktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
bagaimana ?
Hanya seorang Buddha yg tidak melakukan karma lagi..
seorang manusia ato makhluk apapun juga selain Buddha, tetap bisa melakukan karma baek ato karma buruk...
seorang Buddha tidak bisa melakukan karma baek ato buruk karena mereka telah melenyapkan Dosa, lobha dan moha...
penyebab sebuah karma berbuah adalah dari ke'aku'an dan ke'aku'an itu muncul dari dosa,lobha dan moha..
biarpun sang Buddha sudah tidak bisa menciptakan karma2 baek dan buruk yg baru..
tetapi karma lampau dia masih ada..sampai beliau meninggal dunia..barulah karma itu hancur...ilang...
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:09:45 PM
Sekali lagi konsep yang anda pahami sangat jauh berbeda dengan konsep Buddhis. Kematian hanyalah sebuah siklus dari kehidupan bukan lah ending berbeda dengan konsep kr****n yang mengatakan hanya ada 1x kehidupan hanya ada 1x lahir dan 1x kematian. Jadi siklus kematian pasti akan dilewati oleh siapa pun.
Sang Buddha meninggal pun itu hanya untuk memutuskan siklus kehidupan sehingga Beliau tidak terlahir di alam manapun lagi dan bebas dari roda penderitaan kehidupan. Sungguh tidak masuk akal apabila tubuh manusia yang penuh kotoran dan sangat kasar ini dapat bertahan selama beribu-ribu tahun atau selamanya.
kok bisa diputuskan ? padahal dia masih membawa karma, gak konsisten dgn ajarannya sendiri.
ah aku tahu ... ini hanya trik saja supaya manusia takut berbuat dosa, jadi pura-pura ada rebirth. kalo jahat jadi kodok, nakut-nakutin aja pada awalnya. Lama kelamaan dianggep beneran oleh pengikutnya.
kayak tradisi tiongkok, awas jangan ini jangan itu ntar bisa ini bisa itu, supaya si anak bersikap sopan.
QuoteApabila mau dibandingkan sudah meninggal lalu hidup kembali lalu hilang (meninggal?) apakah ini bukan siklus kehidupan? Bahkan hal ini berarti menandakan bahwa Dia belum terbebas dari roda penderitaan sehingga harus terlahir kembali.
saya akui imajinasi para buddhist, memang diajarkan untuk berimajinasi sendiri.
QuoteSaudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
Quotekok bisa diputuskan ? padahal dia masih membawa karma, gak konsisten dgn ajarannya sendiri.
ah aku tahu ... ini hanya trik saja supaya manusia takut berbuat dosa, jadi pura-pura ada rebirth. kalo jahat jadi kodok, nakut-nakutin aja pada awalnya. Lama kelamaan dianggep beneran oleh pengikutnya.
kayak tradisi tiongkok, awas jangan ini jangan itu ntar bisa ini bisa itu, supaya si anak bersikap sopan.
baca yg gw tulis dodol!...
kalo gk ngerti Buddhsim jangna sok tao deh...
agama loe gk ada apa2nya.....
Quotesaya akui imajinasi para buddhist, memang diajarkan untuk berimajinasi sendiri.
wah..
kalian yg sering imajinasi sendiri...
imajinasi dibawa ama angel2 ke surga..dikasih rumah disurga..-_-" hueeekkk...
trus di cium2 ama si karestus..-_-"
HUEKKK...MAHO BANGET!
Quote
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
bukti?..
haha..palink juga alkitab lar...
kertas toilet jangan dianggap kitab suci donk...
gk relevant!...
aku lebih milih lahir dineraka bersama2 dengan para Buddhist, daripada tinggal disurga diciumin dan disodomi ama mr...
HUEKK!!
ada beberapa jenis karma.. harap dipelajari dulu bro petrus..
percuma anda berdiskusi dengan kacamata kr****n..
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:59:40 PM
akibat dosa adalah maut alias mati, Siddharta mati akibat berdosa.
sedangkan Yesus mengalahkan maut, bangkit dari kubur.
berbeda, sangat berbeda. :)
habis bangkit dari kubur sekarang dimana? sudah mati lagi?
bangkit dari kubur aja heran, di Buddha ilmu seperti itu nga cuma Buddha yang punya...
pertapa- pertapa pengikutnya BUddha juga banyak yang bisa,
salah satu ilmu seperti ini di buddhis namanya phowa...
buat pertapa-pertapa buddhis ini bukan hal yang hebat, ini cuma mukjizat kacangan,
buat mereka.
kehebatan tertinggi adalah jika seseorang bisa membersihkan dirinya dari kebencian, ketamakan dan kebodohan....
mau bilang Yesus terbang ke langit ?
di buddhis yang bisa terbang nga cuma Buddha,
murid-muridnya juga banyak yang bisa...
nga cuma terbang, mereka juga bisa jalan-jalan ke surga...
ini sih di buddhis juga bukan hal aneh, sampe jaman sekarang pertapa-pertapa buddha bisa mengubah tubuh menjadi pelangi saat meninggal
mau ngomong mukjizat jalan di atas air ?
murahan banget...
BUddha dan murid-muridnya juga bisa,
tau komentar buddha saat liat orang yang pamer mujizat berjalan diatas air...
ngapain repot-repot pamer kayak gitu, lebih baik kasih uang ke tukang perahu untung menyeberangkan...
hohoho...
liat mukjizat kacangan orang bangkit dari kubur aja udah heboh...
mukjizat tertinggi itu ketika dia berhasil bebas dari kebencian, ketamakan dan kebodohan...
_/\_
akhirnya jadi ajang saling menjelekan :)
Quote from: Hendra Susanto on 13 November 2008, 08:52:31 PM
akhirnya jadi ajang saling menjelekan :)
mao lock??
silahkan...biar si Petrus liat kegilaan mod2 disini..
yg suka delete dan lock sembarangan..
lolz
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
ternyata misionaris, huehhehe
minta tolong dari apa?
minta tolong biar ngga di masukin neraka ...
hahaha...
bego amat...
belom tau ya... memang banyak murid-muridnya Buddha yang bercita-cita masuk neraka...
buat ngebahagiain orang-orang disana...
malah ada murid-murid buddha ogah kalo masuk sorga, soalnya pengennya masuk neraka...
buat apa ke surga lebih baik ke neraka lebih berguna ngebahagiaan orang disana yang disiksa
nih aku kasih tau...
ada muridnya Buddha yang namanya ksitigarba... saat ini dia di neraka, memang cita-citanya dia berada di neraka terus... sampe neraka jadi kosong... bebas dari orang-orang yang disiksa...
ditakut - takuti masuk neraka sama pendeta loe aja udah heboh...
hohoho
_/\_
Quote
Sekali lagi konsep yang anda pahami sangat jauh berbeda dengan konsep Buddhis. Kematian hanyalah sebuah siklus dari kehidupan bukan lah ending berbeda dengan konsep kr****n yang mengatakan hanya ada 1x kehidupan hanya ada 1x lahir dan 1x kematian. Jadi siklus kematian pasti akan dilewati oleh siapa pun.
Sang Buddha meninggal pun itu hanya untuk memutuskan siklus kehidupan sehingga Beliau tidak terlahir di alam manapun lagi dan bebas dari roda penderitaan kehidupan. Sungguh tidak masuk akal apabila tubuh manusia yang penuh kotoran dan sangat kasar ini dapat bertahan selama beribu-ribu tahun atau selamanya.
Quote
kok bisa diputuskan ? padahal dia masih membawa karma, gak konsisten dgn ajarannya sendiri.
ah aku tahu ... ini hanya trik saja supaya manusia takut berbuat dosa, jadi pura-pura ada rebirth. kalo jahat jadi kodok, nakut-nakutin aja pada awalnya. Lama kelamaan dianggep beneran oleh pengikutnya.
kayak tradisi tiongkok, awas jangan ini jangan itu ntar bisa ini bisa itu, supaya si anak bersikap sopan.
Ya.. bisa diputuskan, karena sang Buddha telah tercerahkan oleh karena itu Beliau tidak akan mengalami penderitaan kehidupan lagi sehingga siklus kehidupan Beliau terputus. Apabila anda ingin trik, apakah berbeda dengan ajaran anda yang mengatakan apabila tidak percaya pada Tuhan Kristus dapat masuk neraka sebanyak apapun kebaikan yang diperbuat? Apakah saya tidak bisa berkata bahwa agama anda men-trik supaya manusia menjadi takut dan percaya pada Tuhan? Ini adalah hal yang tidak berbeda kalau anda ingin berkata bahwa ini adalah trik.
Quote
QuoteApabila mau dibandingkan sudah meninggal lalu hidup kembali lalu hilang (meninggal?) apakah ini bukan siklus kehidupan? Bahkan hal ini berarti menandakan bahwa Dia belum terbebas dari roda penderitaan sehingga harus terlahir kembali.
saya akui imajinasi para buddhist, memang diajarkan untuk berimajinasi sendiri.
Apakah anda yakin tidak berimajinasi saat membaca bahwa Musa membelah laut untuk orang menyebrang? Apakah anda yakin tidak berimajinasi saat mendengar Bunda Maria hamil tanpa adanya persetubuhan? Apakah anda yakin tidak berimajinasi bahwa Yesus Kristus bangkit dari kubur? Ini pun dapat dikatakan anda berimajinasi.
Quote
QuoteSaudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
Kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
Bukti yang anda katakan hanyalah bukti yang tertulis di dalam kitab suci agama anda. Saya justru takut anda yang terlalu bergantung kepada orang lain untuk dapat terselamatkan/terbebas dari penderitaan.
Saya akan mencoba memberikan perumpamaan, seorang pendaki gunung hendak mendaki gunung tinggi kemudian ia bertanya kepada seorang penduduk yang sangat mengenal gunung tersebut. Penduduk tersebut menjelaskan dengan sangat detail liku-liku jalan pegunungan tersebut mulai dari hutan-hutan, menyebrangi sungai, melewati bebatuan hingga sampai pada puncak gunung. Anda mendengarkan semua penjelasan dari pendaki gunung tersebut dengan seksama dan menghapalkan semua jalan-jalannya. Apakah anda tiba di puncak gunung? Anda juga sangat percaya pada penduduk ini karena menurut dia, ia telah sering menempuh jalan ini dan telah tiba di puncak gunung. Apakah dengan anda percaya, anda dapat tiba di puncak gunung? Sang Buddha berkata: "Tidak" selama anda tidak mendaki gunung itu sendiri maka anda tidak akan dapat tiba di puncak tersebut. Sang Buddha hanya dapat menunjukan jalan bagaimana caranya untuk mencapai penerangan dan hanya anda lah yang dapat melakukan jalan tersebut untuk mencapai penerangan tersebut. Tentu sudah tidak perlu saya jelaskan bukan mengapa tiada orang lain ataupun Tuhan yang dapat menyelamatkan anda :)
_/\_
Quote from: andrew on 13 November 2008, 08:44:30 PM
murahan banget...
BUddha dan murid-muridnya juga bisa,
tau komentar buddha saat liat orang yang pamer mujizat berjalan diatas air...
ngapain repot-repot pamer kayak gitu, lebih baik kasih uang ke tukang perahu untung menyeberangkan...
hohoho...
liat mukjizat kacangan orang bangkit dari kubur aja udah heboh...
mukjizat tertinggi itu ketika dia berhasil bebas dari kebencian, ketamakan dan kebodohan...
Andrew=Andreas=adik Petrus=murid Yesus yg pertama.
itu bukan pamer, tapi kenyataan.
Paulus adalah orang Yahudi taat yang suka bunuhin pengikut Yesus, bertemu Yesus yg bangkit lalu bertobat. Dia bilang kalau Yesus tidak bangkit dari kubur, sia-sia kepercayaan orang Christian.
Kalau mau ketemu Yesus, sering-sering berdoa minta ketemu, pasti akan ketemu. Nama kamu sudah cocok, Andrew. :)
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:04:33 PM
Kalau mau ketemu Yesus, sering-sering berdoa minta ketemu, pasti akan ketemu. Nama kamu sudah cocok, Andrew. :)
dari namanya ... mestinya situ sudah tau... kalo saya udah keseringan berdoa... sampe bosan...
soalnya ternyata cuma mukjizat kacangan...
di buddhis lebih hebat...
:)
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
sampai saat ini kitab suci Tipitaka adalah yang paling lengkap diceritakan bukan hanya 1 atau dua orang saja yang mencapai tingkat kesuciannya sama dengan sang guru melainkan ribuan bahkan 800 juta dewa dapat merealisasi nibbana(tujuan akhir umat Buddha), itu kitab suci agama Buddha. kitab suci agama kr****n setahu saya yang masuk surga itu cuma 2 orang itu pun bukan murid yesus melainkan pelacur yang menjilati kaki yesus dan penjahat yang disalib disampingnya. kalo salah mohon di lengkapi lagi bung petrus brapa dikitab sucimu yang masuk surga(tujuan akhirmu itu).
ini soal serius bung petrus saya tidak mau main-main, makanya saya pilih patokan kitab suci yang lengkap aja deh, ada guru ada ajaran dan banyak murid yang berhasil mencapai kemampuan gurunya = Tipitaka.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:59:44 PM
Bukti yang anda katakan hanyalah bukti yang tertulis di dalam kitab suci agama anda. Saya justru takut anda yang terlalu bergantung kepada orang lain untuk dapat terselamatkan/terbebas dari penderitaan.
Saya akan mencoba memberikan perumpamaan, seorang pendaki gunung hendak mendaki gunung tinggi kemudian ia bertanya kepada seorang penduduk yang sangat mengenal gunung tersebut. Penduduk tersebut menjelaskan dengan sangat detail liku-liku jalan pegunungan tersebut mulai dari hutan-hutan, menyebrangi sungai, melewati bebatuan hingga sampai pada puncak gunung. Anda mendengarkan semua penjelasan dari pendaki gunung tersebut dengan seksama dan menghapalkan semua jalan-jalannya. Apakah anda tiba di puncak gunung? Anda juga sangat percaya pada penduduk ini karena menurut dia, ia telah sering menempuh jalan ini dan telah tiba di puncak gunung. Apakah dengan anda percaya, anda dapat tiba di puncak gunung? Sang Buddha berkata: "Tidak" selama anda tidak mendaki gunung itu sendiri maka anda tidak akan dapat tiba di puncak tersebut. Sang Buddha hanya dapat menunjukan jalan bagaimana caranya untuk mencapai penerangan dan hanya anda lah yang dapat melakukan jalan tersebut untuk mencapai penerangan tersebut. Tentu sudah tidak perlu saya jelaskan bukan mengapa tiada orang lain ataupun Tuhan yang dapat menyelamatkan anda :)
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:20:58 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:59:44 PM
Bukti yang anda katakan hanyalah bukti yang tertulis di dalam kitab suci agama anda. Saya justru takut anda yang terlalu bergantung kepada orang lain untuk dapat terselamatkan/terbebas dari penderitaan.
Saya akan mencoba memberikan perumpamaan, seorang pendaki gunung hendak mendaki gunung tinggi kemudian ia bertanya kepada seorang penduduk yang sangat mengenal gunung tersebut. Penduduk tersebut menjelaskan dengan sangat detail liku-liku jalan pegunungan tersebut mulai dari hutan-hutan, menyebrangi sungai, melewati bebatuan hingga sampai pada puncak gunung. Anda mendengarkan semua penjelasan dari pendaki gunung tersebut dengan seksama dan menghapalkan semua jalan-jalannya. Apakah anda tiba di puncak gunung? Anda juga sangat percaya pada penduduk ini karena menurut dia, ia telah sering menempuh jalan ini dan telah tiba di puncak gunung. Apakah dengan anda percaya, anda dapat tiba di puncak gunung? Sang Buddha berkata: "Tidak" selama anda tidak mendaki gunung itu sendiri maka anda tidak akan dapat tiba di puncak tersebut. Sang Buddha hanya dapat menunjukan jalan bagaimana caranya untuk mencapai penerangan dan hanya anda lah yang dapat melakukan jalan tersebut untuk mencapai penerangan tersebut. Tentu sudah tidak perlu saya jelaskan bukan mengapa tiada orang lain ataupun Tuhan yang dapat menyelamatkan anda :)
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
Berarti Buddha tidak menunjukkan JALAN itu.. karena kami tidak mencari Bapa.. :)
Simpel kan ?
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:20:58 PM
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
anu sebelum yesus lahir khan banyak tuh yang gak kenal yesus, trus brarti dia gak bisa ketemu bapa dong yah. kasihan dong para leluhur itu.
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
Quote from: lykim176 on 13 November 2008, 09:25:15 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:20:58 PM
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
anu sebelum yesus lahir khan banyak tuh yang gak kenal yesus, trus brarti dia gak bisa ketemu bapa dong yah. kasihan dong para leluhur itu.
ini juga pernah saya tanyakan kepada penganut samawi.. dan mereka keep silent..
Pertanyaan saya dulu begini :
merujuk dari apa yang mereka katakan.. berarti dari manusia pertama versi mereka adam dan hawa sampaaaaai ke manusia yang lahir sebelum yesus lahir.. semuanya masuk neraka ? kenapa yesus gak diturunkan dari awal saja ya.. biar bisa selamatkan yang belum kenal yesus..
repost
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
karena sudah coba dipraktekkan kitabnya bro.. :)
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
Quote from: lykim176 on 13 November 2008, 09:16:28 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
sampai saat ini kitab suci Tipitaka adalah yang paling lengkap diceritakan bukan hanya 1 atau dua orang saja yang mencapai tingkat kesuciannya sama dengan sang guru melainkan ribuan bahkan 800 juta dewa dapat merealisasi nibbana(tujuan akhir umat Buddha), itu kitab suci agama Buddha. kitab suci agama kr****n setahu saya yang masuk surga itu cuma 2 orang itu pun bukan murid yesus melainkan pelacur yang menjilati kaki yesus dan penjahat yang disalib disampingnya. kalo salah mohon di lengkapi lagi bung petrus brapa dikitab sucimu yang masuk surga(tujuan akhirmu itu).
ini soal serius bung petrus saya tidak mau main-main, makanya saya pilih patokan kitab suci yang lengkap aja deh, ada guru ada ajaran dan banyak murid yang berhasil mencapai kemampuan gurunya = Tipitaka.
repost
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:20:58 PM
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
yang jelas saya tidak tertarik datang kepada Bapa mu, mau Yesus, jalan, penunjuk jalan, jalan tol... lah
saya ga mau ke sana ngapain juga pusing...
walaupun Buddha cuma penunjuk jalan, memang saya bercita-cita menuju arah yang di tunjukan oleh Buddha,
bukan pergi ketempat bapa mu...
kalo masih nga ngerti...
perumpamaannya gini
kita kita disini itu maunya pergi jakarta,
sedangkan rumah bapa mu itu ada di surabaya...
km mau cerita panjang lebar... mau bilang Yesus, jalan tol, jalan berlubang... kita juga nga peduli...
soalnya tujuan kita bukan ketempat bapamu
pertanyaan saya sebenarnya apa tujuan anda di forum ini ?
_/\_
Quote from: FoxRockman on 13 November 2008, 09:23:18 PM
Berarti Buddha tidak menunjukkan JALAN itu.. karena kami tidak mencari Bapa.. :)
Simpel kan ?
yang dicari Siddharta adalah tidak lain adalah KEABADIAN (Bapa) dan sudah digenapi Yesus dengan kebangkitanNya.
hai penembak misterius aka petrus, knapa sih orang yang masuk neraka selamanya abadi dineraka? tuhan mu itu khan yang menciptakkan para koruptor/pemerkosa/perampok dan segala macam jenisnya, kok dia ciptain buat abadi di neraka????
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:49:15 PM
Quote from: Heruka on 13 November 2008, 06:51:52 PM
[at] Petrus :
Seseorang mungkin bisa saja terlepas dari hukum negara. Namun dalam ajaran Buddhisme, tidak mungkin dia melarikan diri dari akibat yg harus dia terima dari perbuatan buruk yg dia lakukan. "Tidak diangkasa, ditengah lautan ataupun didalam gua-gua gunung; tidak dimanapun seseorang dapat menyembunyikan dirinya dari akibat perbuatan-perbuatan jahatnya." (Dhammapada 127).
Seorang Buddhist yg melanggar sila dengan melakukan perbuatan yg tidak patut bisa saja bertobat dan berikrar di depan rupang Buddha untuk tidak kembali lagi mengulangi perbuatan keliru tersebut. Namun, ia tetap akan menerima akibat dari perbuatan buruknya terdahulu. Daripada pesimis dan berandai mengharapkan kuasa pengampunan dari makhluk adi kuasa yg tidak exist itu, kami umat Buddhist diajarkan untuk mengakui pelanggaran yg telah dilakukan untuk kemudian proaktif melakukan perbuatan2 bajik ke depannya agar selain menerima kembali akibat buruk dengan sadar dan lapang dada, seiring dengan berbuahnya karma baik dari perbuatan2 bajik tersebut bila dijalankan dengan jumlah yg besar, seyogyanya akan melemahkan/mentawarkan akibat buruk yg telah dilakukan (Upapilaka karma/karma pelemah, yg berfungsi untuk menandingi pengaruh dari karma penghasil, memperlemah kekuatannya atau memperpendek jangka waktunya menghasilkan buah). Hal ini yg saya kira sesuai dengan perumpamaan bro xuvie mengenai garam dan air diatas.
yang dibold merah, cocok dengan itung-itungan tsb, akan bertambah terus, bukan berkurang.
lalu bagaimana bisa menjadi buddha ?
apakah buddha itu seorang suci yang tidak ada karma lagi ?
mohon pencerahan ^:)^
Kembali lagi,kalau ingin hitung2an. Tidak semua karma pasti berbuah. Sesederhana segenggam garam tidak akan membuat air danau menjadi asin.
Kalau tidak ingin karma buruk berbuah, yah banyak2lah berbuat baik. Maka yang berbuah adalah karma baik.
Masak logika sederhana seperti ini gak bisa anda mengerti????
Kalau hanya ingin membangga2kan ajaran Yesus anda, gak ada gunanya!!!
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:31:58 PM
Quote from: FoxRockman on 13 November 2008, 09:23:18 PM
Berarti Buddha tidak menunjukkan JALAN itu.. karena kami tidak mencari Bapa.. :)
Simpel kan ?
yang dicari Siddharta adalah tidak lain adalah KEABADIAN (Bapa) dan sudah digenapi Yesus dengan kebangkitanNya.
Boleh tahu kamus mana yang menuliskan keabadian = Bapa ?
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:31:58 PM
Quote from: FoxRockman on 13 November 2008, 09:23:18 PM
Berarti Buddha tidak menunjukkan JALAN itu.. karena kami tidak mencari Bapa.. :)
Simpel kan ?
yang dicari Siddharta adalah tidak lain adalah KEABADIAN (Bapa) dan sudah digenapi Yesus dengan kebangkitanNya.
siapa yang bilang yang di cari BUddha keabadian?
belom tau ya apa yang diajarkan Buddha...
BUddha mengajarkan
tidak ada sesuatu yang abadi, di dalam bahasa pali ini disebut
anica _/\_
hai penembak misterius aka petrus knapa begitu banyak pemerkosaan didunia ini?? bukankah tuhan mu itu maha ada, maha kuasa dan maha cinta kasih ? lalu dimana dia ketika seorang gadis diperkosa? kalo ada disitu trus gak ngapa-ngapain brarti nonton dong yah, jadi tuhanmu itu maha nonton dong. dia khan maha tahu dan maha pencipta, kok udah tahu bahwa orang2 terebut bermental pemerkosa kok masih diciptain?
Quote from: lykim176 on 13 November 2008, 09:32:56 PM
hai penembak misterius aka petrus, knapa sih orang yang masuk neraka selamanya abadi dineraka? tuhan mu itu khan yang menciptakkan para koruptor/pemerkosa/perampok dan segala macam jenisnya, kok dia ciptain buat abadi di neraka????
Tuhan tidak menciptakan mereka, Tuhan selalu baik dan baik. Penjelasannya seperti ini saya copy dari site saya:
Apakah Tuhan bisa berbuat kejahatan ?Jika bisa, maka Dia tidak sempurna, tapi jika Dia tidak bisa maka Dia tidak mempunyai kebebasan memilih.
Kejahatan berarti melanggar aturan moral
Moralitas kita, seperti yang sudah dibicarakan, harus berasal dari otoritas moral yang lebih tinggi dari kita sendiri, BAIK haruslah baik yang universal. Kita tidak mencari kebenaran yang relative, baik hanya untuk seseorang tapi tidak baik untuk orang lain.
Otoritas apa yang lebih tinggi dari manusia ? Otoritas itu adalah Tuhan.
Jadi 'BAIK' adalah menerima kehendak Tuhan, sedangkan Jahat adalah tidak menerima atau menjauh dari Tuhan (standard kebaikan).
Oleh karena itu, Tuhan berada diatas kejahatan. Tuhan tidak dapat bercampur dengan kejahatan. Dia tidak dapat menjauh dari diriNya sendiri karena tidak ada otoritas yang lebih tinggi yang dapat Dia jauhi. Dia lah otoritas tertinggi/Supreme Being atau disebut juga penyebab awal/First Cause yang melulu baik.
Karena Tuhan selalu menghendaki dan menetapkan Baik, maka Dia pastilah Mahabaik. Dia tidak perlu memilih, jika Dia memilih maka Dia berubah. Tuhan tidak pernah berubah, abadi dan tidak berubah.
Manusia dengan kehendak bebasnya dapat memilih berbuat jahat karena diatas manusia ada sesuatu yang dapat dijauhi. Jadi kejahatan ada karena manusia, bukan Tuhan yang menciptakan kejahatan.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:09:45 PM
Sekali lagi konsep yang anda pahami sangat jauh berbeda dengan konsep Buddhis. Kematian hanyalah sebuah siklus dari kehidupan bukan lah ending berbeda dengan konsep kr****n yang mengatakan hanya ada 1x kehidupan hanya ada 1x lahir dan 1x kematian. Jadi siklus kematian pasti akan dilewati oleh siapa pun.
Sang Buddha meninggal pun itu hanya untuk memutuskan siklus kehidupan sehingga Beliau tidak terlahir di alam manapun lagi dan bebas dari roda penderitaan kehidupan. Sungguh tidak masuk akal apabila tubuh manusia yang penuh kotoran dan sangat kasar ini dapat bertahan selama beribu-ribu tahun atau selamanya.
kok bisa diputuskan ? padahal dia masih membawa karma, gak konsisten dgn ajarannya sendiri.
ah aku tahu ... ini hanya trik saja supaya manusia takut berbuat dosa, jadi pura-pura ada rebirth. kalo jahat jadi kodok, nakut-nakutin aja pada awalnya. Lama kelamaan dianggep beneran oleh pengikutnya.
kayak tradisi tiongkok, awas jangan ini jangan itu ntar bisa ini bisa itu, supaya si anak bersikap sopan.
Anda mau debat kusir? Anda tidak MEMBACA, tidak berusaha MENCERNA. Anda TIDAK MAU mengerti.
QuoteApabila mau dibandingkan sudah meninggal lalu hidup kembali lalu hilang (meninggal?) apakah ini bukan siklus kehidupan? Bahkan hal ini berarti menandakan bahwa Dia belum terbebas dari roda penderitaan sehingga harus terlahir kembali.
saya akui imajinasi para buddhist, memang diajarkan untuk berimajinasi sendiri.
QuoteSaudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
Tuhan memang ada, tapi bukan TUHAN Agama kr****n, bukan Yesus!
Tuhan agama kr****n hanya hayalan, Yesus apalagi, hanya manusia biasa.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:09:45 PM
Sekali lagi konsep yang anda pahami sangat jauh berbeda dengan konsep Buddhis. Kematian hanyalah sebuah siklus dari kehidupan bukan lah ending berbeda dengan konsep kr****n yang mengatakan hanya ada 1x kehidupan hanya ada 1x lahir dan 1x kematian. Jadi siklus kematian pasti akan dilewati oleh siapa pun.
Sang Buddha meninggal pun itu hanya untuk memutuskan siklus kehidupan sehingga Beliau tidak terlahir di alam manapun lagi dan bebas dari roda penderitaan kehidupan. Sungguh tidak masuk akal apabila tubuh manusia yang penuh kotoran dan sangat kasar ini dapat bertahan selama beribu-ribu tahun atau selamanya.
kok bisa diputuskan ? padahal dia masih membawa karma, gak konsisten dgn ajarannya sendiri.
ah aku tahu ... ini hanya trik saja supaya manusia takut berbuat dosa, jadi pura-pura ada rebirth. kalo jahat jadi kodok, nakut-nakutin aja pada awalnya. Lama kelamaan dianggep beneran oleh pengikutnya.
kayak tradisi tiongkok, awas jangan ini jangan itu ntar bisa ini bisa itu, supaya si anak bersikap sopan.
QuoteApabila mau dibandingkan sudah meninggal lalu hidup kembali lalu hilang (meninggal?) apakah ini bukan siklus kehidupan? Bahkan hal ini berarti menandakan bahwa Dia belum terbebas dari roda penderitaan sehingga harus terlahir kembali.
saya akui imajinasi para buddhist, memang diajarkan untuk berimajinasi sendiri.
QuoteSaudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
trus kagak salah lo tuh?? liat kate lo yang ama gua di gedein
lo kaga inget ayat ini : Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.
Jadi lo itu dah di doktrin tuh supaya takut dan di takut2i tuh ama Tuhan elo :))
kalo lo kaga percaya ama yesus neraka jahanam hukumannya, kalo lo percaya ama yesus surga jaminannya :))
kaga malu lo ngomong gitu :))
Tuhan tidak menciptakan mereka, Tuhan selalu baik dan baik. Penjelasannya seperti ini saya copy dari site saya:
[/quote]
jadi Tuhanmu bukan Maha Pencipta.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:20:58 PM
Quote from: k4r1mun on 13 November 2008, 08:59:44 PM
Bukti yang anda katakan hanyalah bukti yang tertulis di dalam kitab suci agama anda. Saya justru takut anda yang terlalu bergantung kepada orang lain untuk dapat terselamatkan/terbebas dari penderitaan.
Saya akan mencoba memberikan perumpamaan, seorang pendaki gunung hendak mendaki gunung tinggi kemudian ia bertanya kepada seorang penduduk yang sangat mengenal gunung tersebut. Penduduk tersebut menjelaskan dengan sangat detail liku-liku jalan pegunungan tersebut mulai dari hutan-hutan, menyebrangi sungai, melewati bebatuan hingga sampai pada puncak gunung. Anda mendengarkan semua penjelasan dari pendaki gunung tersebut dengan seksama dan menghapalkan semua jalan-jalannya. Apakah anda tiba di puncak gunung? Anda juga sangat percaya pada penduduk ini karena menurut dia, ia telah sering menempuh jalan ini dan telah tiba di puncak gunung. Apakah dengan anda percaya, anda dapat tiba di puncak gunung? Sang Buddha berkata: "Tidak" selama anda tidak mendaki gunung itu sendiri maka anda tidak akan dapat tiba di puncak tersebut. Sang Buddha hanya dapat menunjukan jalan bagaimana caranya untuk mencapai penerangan dan hanya anda lah yang dapat melakukan jalan tersebut untuk mencapai penerangan tersebut. Tentu sudah tidak perlu saya jelaskan bukan mengapa tiada orang lain ataupun Tuhan yang dapat menyelamatkan anda :)
Nah ini perbedaannya satu lagi, Siddharta adalah penunjuk jalan sedangkan Yesus adalah JALAN itu.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 )
:)
Kan nyong bilang cuman alkitab???? Yakin bro alkitab itu benar? Alkitab kan dah banyak direvisi, banyak juga ayat2 nya yg diumpetin, dihilangkan atau ditambahkan BUKAN OLEH MURID2 YESUS LANGSUNG
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
Umat buddha malah dianjurkan untuk mempertanyakan kebenaran dari kitab nya sendiri?
kr****n??? Telan mentah2 kalau tidak kamu masuk neraka, begitu kata pak pendeta.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:39:34 PM
Quote from: lykim176 on 13 November 2008, 09:32:56 PM
hai penembak misterius aka petrus, knapa sih orang yang masuk neraka selamanya abadi dineraka? tuhan mu itu khan yang menciptakkan para koruptor/pemerkosa/perampok dan segala macam jenisnya, kok dia ciptain buat abadi di neraka????
Tuhan tidak menciptakan mereka, Tuhan selalu baik dan baik. Penjelasannya seperti ini saya copy dari site saya:
Apakah Tuhan bisa berbuat kejahatan ?
Jika bisa, maka Dia tidak sempurna, tapi jika Dia tidak bisa maka Dia tidak mempunyai kebebasan memilih.
Kejahatan berarti melanggar aturan moral
Moralitas kita, seperti yang sudah dibicarakan, harus berasal dari otoritas moral yang lebih tinggi dari kita sendiri, BAIK haruslah baik yang universal. Kita tidak mencari kebenaran yang relative, baik hanya untuk seseorang tapi tidak baik untuk orang lain.
Otoritas apa yang lebih tinggi dari manusia ? Otoritas itu adalah Tuhan.
Jadi 'BAIK' adalah menerima kehendak Tuhan, sedangkan Jahat adalah tidak menerima atau menjauh dari Tuhan (standard kebaikan).
Oleh karena itu, Tuhan berada diatas kejahatan. Tuhan tidak dapat bercampur dengan kejahatan. Dia tidak dapat menjauh dari diriNya sendiri karena tidak ada otoritas yang lebih tinggi yang dapat Dia jauhi. Dia lah otoritas tertinggi/Supreme Being atau disebut juga penyebab awal/First Cause yang melulu baik.
Karena Tuhan selalu menghendaki dan menetapkan Baik, maka Dia pastilah Mahabaik. Dia tidak perlu memilih, jika Dia memilih maka Dia berubah. Tuhan tidak pernah berubah, abadi dan tidak berubah.
Manusia dengan kehendak bebasnya dapat memilih berbuat jahat karena diatas manusia ada sesuatu yang dapat dijauhi. Jadi kejahatan ada karena manusia, bukan Tuhan yang menciptakan kejahatan.
bisa dibuktikan secara ilmiah bro ?
bagaimana ini bisa dijelaskan sehingga tidak dikatakan blind faith ?
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:31:58 PM
Quote from: FoxRockman on 13 November 2008, 09:23:18 PM
Berarti Buddha tidak menunjukkan JALAN itu.. karena kami tidak mencari Bapa.. :)
Simpel kan ?
yang dicari Siddharta adalah tidak lain adalah KEABADIAN (Bapa) dan sudah digenapi Yesus dengan kebangkitanNya.
Woi....... huahahahahaahahahahahaha
Duluan buddha apa yesus sih. Pake dong otak lo.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:39:34 PM
Quote from: lykim176 on 13 November 2008, 09:32:56 PM
hai penembak misterius aka petrus, knapa sih orang yang masuk neraka selamanya abadi dineraka? tuhan mu itu khan yang menciptakkan para koruptor/pemerkosa/perampok dan segala macam jenisnya, kok dia ciptain buat abadi di neraka????
Tuhan tidak menciptakan mereka, Tuhan selalu baik dan baik. Penjelasannya seperti ini saya copy dari site saya:
Apakah Tuhan bisa berbuat kejahatan ?
Jika bisa, maka Dia tidak sempurna, tapi jika Dia tidak bisa maka Dia tidak mempunyai kebebasan memilih.
Kejahatan berarti melanggar aturan moral
Moralitas kita, seperti yang sudah dibicarakan, harus berasal dari otoritas moral yang lebih tinggi dari kita sendiri, BAIK haruslah baik yang universal. Kita tidak mencari kebenaran yang relative, baik hanya untuk seseorang tapi tidak baik untuk orang lain.
Otoritas apa yang lebih tinggi dari manusia ? Otoritas itu adalah Tuhan.
Jadi 'BAIK' adalah menerima kehendak Tuhan, sedangkan Jahat adalah tidak menerima atau menjauh dari Tuhan (standard kebaikan).
Oleh karena itu, Tuhan berada diatas kejahatan. Tuhan tidak dapat bercampur dengan kejahatan. Dia tidak dapat menjauh dari diriNya sendiri karena tidak ada otoritas yang lebih tinggi yang dapat Dia jauhi. Dia lah otoritas tertinggi/Supreme Being atau disebut juga penyebab awal/First Cause yang melulu baik.
Karena Tuhan selalu menghendaki dan menetapkan Baik, maka Dia pastilah Mahabaik. Dia tidak perlu memilih, jika Dia memilih maka Dia berubah. Tuhan tidak pernah berubah, abadi dan tidak berubah.
Manusia dengan kehendak bebasnya dapat memilih berbuat jahat karena diatas manusia ada sesuatu yang dapat dijauhi. Jadi kejahatan ada karena manusia, bukan Tuhan yang menciptakan kejahatan.
Kenapa, untuk apa manusia diciptakan?
Quote from: anatta.net on 13 November 2008, 09:50:27 PM
Kenapa, untuk apa manusia diciptakan?
Biasanya jawabannya adalah;
"karna kasih-nya yang besar........."
...... bakal ga ada abis2nya dah pembahasannya........
Bro Petrus sudah berkeluarga??
Kalo udah, pake kontrasepsi ga??
Kalo pake... DOSA lho...!!!!
Masuk neraka selamanya ....... gara2 kontrasepsi.....................
Quote from: hendrako on 13 November 2008, 09:53:10 PM
Quote from: anatta.net on 13 November 2008, 09:50:27 PM
Kenapa, untuk apa manusia diciptakan?
Biasanya jawabannya adalah;
"karna kasih-nya yang besar........."
...... bakal ga ada abis2nya dah pembahasannya........
dulu waktu saya masih "mencari", saya bingung mengapa manusia diciptakan oleh Tuhan
apakah Tuhan butuh teman makanya diciptakan manusia ?
apakah Tuhan butuh disembah manusia ?
dan sifat2 di atas terkesan sifat2 manusiawi.. makanya tambah bingung..
ya Tuhannya gila hormat, kalo kaga mah ngapain harus disembah2 :))
Btw, keknya bukan kr****n nih orang, cuma kr****n KTP :))
ilmunya masih cetek kalah ama di dc ini soal kekr****nannya mah :))
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 07:08:14 PM
Quote from: Heruka on 13 November 2008, 06:51:52 PM
[at] Petrus :
Andaikan ada psikopat yg membantai sebuah keluarga. Dan pada akhir hayatnya dia menerima iman agama anda dengan dasar doktrin ia yg menerima aku (J.C) akan mendapatkan tempatnya di surga. Menurut anda, adilkah demikian? Bearti, keluarga sisa pembantaian tersebut cukup meratapi nasib sendiri dan seharusnya malah bersyukur, karena ini semua adalah rencana Tuhan anda?
yang diperlukan Tuhan adalah pertobatan, penyesalan, bukan kata-kata, dan yang berhak menilai dan mengampuni adalah Tuhan, bukan manusia.
Kasih Tuhan jauh lebih besar dari keadilanNya. Tidak ada manusia yang tidak berdosa, semua manusia patut dihukum.
Hukum mata ganti mata (lex talionis) sudah tidak dipakai lagi sejak Yesus.
Hukum tsb bukan hukum Tuhan tapi hukum manusia, seperti yang masih diterapkan sebagian moslem.
Tuhan adalah KASIH itu sendiri, "memancarkan" kasih terus menerus tidak pernah memancarkan kejahatan, ini yang belum anda pahami.
Hukum mata ganti mata (lex talionis) sudah tidak dipakai lagi sejak Yesus.
Hukum tsb bukan hukum Tuhan tapi hukum manusia, seperti yang masih diterapkan sebagian moslem.
Jadi perjanjian baru adalah kitab yang TIDAK BENAR, TIDAK SAH, boleh tidak dipakai lagi.
Lama-lama jadi gemes dengan kebodohan umat2kr****n. Woi.......... buka mata dan pikiran kalian.
Serasa masih dijaman jahiliyah nih kalau ngomong ama orangkr****n
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
Yaa.... gimana lagi....
Wong dasarnya memang "iman" = percaya buta =
"Berbahagialah orang yang percaya namun tidak melihat."
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
Dilema mereka itu mah...
Sebenarnya isinya banyak bertentangan dengan perjanjian baru, namun "nubuatan' tentang mesias ada di dalam perjanjian lama,... terpaksa deh dipake juga...........
Injil tambahan di ka****k tidak diakui di protestan karena memuat hal yang bertentangan dengan protestan, seperti menyembayangi orang mati misalnya.
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
kalau mau jawaban lengkap silahkan mampir ke : http://www.ekaristi.org/forum/viewforum.php?f=1&sid=82cd01b57e09ae2f49f5c7db99594c1a
kalau gak intelek bakal jadi tertawaan.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 10:22:58 PM
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
kalau mau jawaban lengkap silahkan mampir ke : http://www.ekaristi.org/forum/viewforum.php?f=1&sid=82cd01b57e09ae2f49f5c7db99594c1a
kalau gak intelek bakal jadi tertawaan.
abis buat keributan disini
kok ngajak ajak ke forum lain?
wah jangan2 emang tukang adu domba... sory deh bukan domba...
_/\_
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 10:22:58 PM
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
kalau mau jawaban lengkap silahkan mampir ke : http://www.ekaristi.org/forum/viewforum.php?f=1&sid=82cd01b57e09ae2f49f5c7db99594c1a
kalau gak intelek bakal jadi tertawaan.
pakar di Alkitab dipanggil intelek?...:hammer:
huahuahuahuahua...
kalo gw pakar Alkitab, malah gw malu...mwahahhahaha...
pakar baca dongeng...
Degree in Dongeng & bullshit...
;D
Buddhism itu dah diakui di negara barat sebagai Higher type of Psychology...
dibarat dan timur...ajaran dianggap sebagai dogmatic bullshit...
lolz..
kalo di arab dianggap sebagai ajaran kadaluarsa buatan setan...lolz
Pernah suatu waktu saya terlibat perbincangan kurang lebih seperti ini:
A: Ntar kalo masuk surga, di surga kita ngapain sih..
B: Memuji tuhan.
A: Memuji gimana?
B: yaaa... seperti main harpa dan nyanyi2 memuji tuhan...
A: Hah... tiap hari main harpa sama nyanyi.... selamanyaa.......????
B: katanya si gitu....
A: Bah.... itu mah bukan surga..... tapi pusat karaoke.... buka selamanya........full music forever.......
Nah, gambaran surga di atas memang ada di kitab. Sekarang bagaimana surga menurut bro Petrus?
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 10:22:58 PM
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
kalau mau jawaban lengkap silahkan mampir ke : http://www.ekaristi.org/forum/viewforum.php?f=1&sid=82cd01b57e09ae2f49f5c7db99594c1a
kalau gak intelek bakal jadi tertawaan.
Kalo anda benar2 intelek coba jelaskan mengapa Yesus disebut sebagai "the second adam".?
Silakenn dijawab..........
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
karena kitab kami tidak ada mengatakan bahwa manusia setelah mati bisa bangkit dari kubur. dan sampai sekarang tidak ada seorang pun yang bisa bangkit dari kubur, kecuali YESUS yang anda bilang bangkit dari kubur, dan anda akan beralasan bahwa YESUS itu TUHAN... Anda tidak akan bisa menyatakan sesuatu yang logis, dan ketika yang logis itu tidak bisa anda jelaskan, anda akan lari kepada pernyataan tentang TUHAN yang AMBIGU (tidak jelas).
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 10:37:51 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
karena kitab kami tidak ada mengatakan bahwa manusia setelah mati bisa bangkit dari kubur. dan sampai sekarang tidak ada seorang pun yang bisa bangkit dari kubur, kecuali YESUS yang anda bilang bangkit dari kubur, dan anda akan beralasan bahwa YESUS itu TUHAN... Anda tidak akan bisa menyatakan sesuatu yang logis, dan ketika yang logis itu tidak bisa anda jelaskan, anda akan lari kepada pernyataan tentang TUHAN yang AMBIGU (tidak jelas).
maksudnya mengapa kamu percaya cerita sang Buddha ? bukti apa yang kamu pakai tentang sang Buddha ?
mengapa anda bisa percaya Siddharta telah menjadi buddha ?
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 10:52:07 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 10:37:51 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:25:47 PM
Quote from: dilbert on 13 November 2008, 09:20:31 PM
kecuali dari alkitab... adakah bukti lain kebangkitan YESUS ??
cukup alkitab dan pengorbanan para martir.
mengapa kamu bisa percaya dengan kitab mu ?
karena kitab kami tidak ada mengatakan bahwa manusia setelah mati bisa bangkit dari kubur. dan sampai sekarang tidak ada seorang pun yang bisa bangkit dari kubur, kecuali YESUS yang anda bilang bangkit dari kubur, dan anda akan beralasan bahwa YESUS itu TUHAN... Anda tidak akan bisa menyatakan sesuatu yang logis, dan ketika yang logis itu tidak bisa anda jelaskan, anda akan lari kepada pernyataan tentang TUHAN yang AMBIGU (tidak jelas).
maksudnya mengapa kamu percaya cerita sang Buddha ? bukti apa yang kamu pakai tentang sang Buddha ?
mengapa anda bisa percaya Siddharta telah menjadi buddha ?
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
Wadauuu.... pertanyaan saya ga pernah dijawab....
Ketahuan ka****k cetek....
Ato jangan2 ka****k gadungan.. ?
Gadungan keknya..
QuotePercayalah kepada Ku maka kau akan mendapatkan tempat di sisiKu.
Bukankah ini kepercayaan yg membabibuta.
Apa jng2 Anda memang buta beneran?
Kl tidak, gunakan mata, telinga, dan otak Anda untuk berpikir.
Ga berani???? Takut????
Bukankah jika Anda salah, tinggal minta ampun. Beres kan. :whistle:
Quoteyang diperlukan Tuhan adalah pertobatan, penyesalan, bukan kata-kata, ...
Wekkssss..... gampang kali.....
Bro. Petrus, pengen keliling dunia & ga kerja seumur hidup tp kebutuhan materi tercukupi?!
Ngerampok Bank aja. Trus tinggal bertobat dan menyesal. ;D
Quote... dan yang berhak menilai dan mengampuni adalah Tuhan, bukan manusia.
Otoriter sekali ya?!
Pantesan ga masuk akal. Masa orang yg membunuh trus bertobat dan diampunin mendapatkan tempat di surga sama seperti orang baik yg suka menolong?!
Kl Buddhist mah kaga mao. Ga sudi low yaw^-^
Asal bro. Petrus tau. Sidharta menjadi Buddha bukan dalam waktu 1 thn atau 100.000 tahun loh.
Selama itu, dia tetap mendapatkan hasil dari perbuatan yg pernah dia lakukan (baik dan buruk).
Tapi dia telah bertekad akan menjadi Buddha. Sehingga dia tidak lagi melakukan perbuatan buruk. Sampai akhirnya dia berhasil menjadi Buddha. _/\_
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:04:12 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
Sebaiknya anda belajar dulu dah. Baca beberapa referensi dulu tentang karma. Anda sudah berulang kali diberikan link yang terdapat naskah Dhamma.
Sekali lagi saran saya belajar dulu, anda tampak sangat bodoh dengan pertanyaan2 anda disini.
Quote from: hendrako on 13 November 2008, 11:10:08 PM
Sebaiknya anda belajar dulu dah. Baca beberapa referensi dulu tentang karma. Anda sudah berulang kali diberikan link yang terdapat naskah Dhamma.
Sekali lagi saran saya belajar dulu, anda tampak sangat bodoh dengan pertanyaan2 anda disini.
kok ngeles atau gak bisa hitung-hitungan ?
gak lulus SD kah ?
kasian sekali.........
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:04:12 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
gw dah jelasin didepan..
loe gk baca yak?..
yah uwes gw jelasin lage....
karma dalam bahasa sansekerta itu artinya Tindakan..
Karma dalam Buddhism itu berjalan pada saat kita melakukan sesuatu atas NIAT KE'AKU'AN...
'aku' duduk demi 'aku' gk cape
tangan kiri 'aku' di meja karena 'aku' pengen tangan aku disana
kita bernafas karena 'aku' pengen bernafas...
kenapa bisa ada 'aku' ini?..karena segala tindakan kita masih dilandasi oleh salah satu dari ke-3 ini..
1.dosa(kebencian)
2.Lobha(keserakahan)
3.Moha(kebodohan batin)
karena ke-3 ini kita selalu menciptakan karma buruk dan karma baek...seperti yg loe tulis di hitungan gk jelas loe itu...
jadi bagaimana kt hentikan ini semua?..
sang Buddha mengajarkan, hanya dengan mencabut ke-3 akar itu....maka segala tindakan kt tidak akan menghasilkan karma lagi....
ngerti?
jadi seorang Buddha itu duduk bukan karena dia pengen duduk..
dia berdiri bukan karena dia pengen berdiri...
dia dibakar sama disurga itu gk beda...
bagi dia rasanya sama...
ngerti?
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:04:12 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
itukan kamu petrus yang buat jahat terus... kalau mother theresa pasti dikurangi terus karena banyak buat baik...
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:11:43 PM
Quote from: hendrako on 13 November 2008, 11:10:08 PM
Sebaiknya anda belajar dulu dah. Baca beberapa referensi dulu tentang karma. Anda sudah berulang kali diberikan link yang terdapat naskah Dhamma.
Sekali lagi saran saya belajar dulu, anda tampak sangat bodoh dengan pertanyaan2 anda disini.
kok ngeles atau gak bisa hitung-hitungan ?
gak lulus SD kah ?
para master disini dah kasih link dan penjelasan yg merinci..loe yg gk mao baca dan liat...
gk ada rasa bersalah yak loe?...
ini yg diajarkan oleh agamamu?...
jelas2 disini..kita adalah pihak yg menang...
berapa pertanyaan kami yg tidak loe jawab?..
banyak banget!..
berapa banyak pertanyaan eloe yg kita jawab?..
banyak banget..!! gw berani bilank SEMUANYA KITA JAWAB..
kalo loe tao malu...
liat2 dulu..sebelum nanya...karena kebodohanmu sangat2 ketara..kalo diforum lain mungkin loe dah di ban!
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 10:22:58 PM
Quote from: ryu on 13 November 2008, 10:14:14 PM
iye mending kalo gitu perjanjian lama kaga usah di pakai :))
oh iya di alkitab yang versi ka****k ada tambahan tuh kitab Apocrypha ama protestan kan kaga diakui :))
kalau mau jawaban lengkap silahkan mampir ke : http://www.ekaristi.org/forum/viewforum.php?f=1&sid=82cd01b57e09ae2f49f5c7db99594c1a
kalau gak intelek bakal jadi tertawaan.
Mas kalo mau lo masuk forum protestan gih, tao gak lo itu di cap sesat ma mereka, kalo lo dah menang lawan protestan baru boleh dah kesini :))
Mod, saya mencium suasana yg sudah amat sangat tidak kondusif lagi di thread ini. Ini karena Sdr. Petrus terus menghindar dari pertanyaan yg bersifat kontradiksi di Agamanya, dan malah sibuk melempar argumen2 pedas dan mengintimidasi teman2 lainnya.
Saya menyarankan agar Mr. Mod yg berwewenang untuk menegor Sdr. Petrus secara PM. Karena apa yg dilakukannya sekarang dalam posting2 selama ini tidak kongruen sama sekali dengan alasannya yg diketik pada thread 'perkenalan' sebelumnya.
Jika perlu, sebaiknya thread ini lebih baik di close. Mungkin Sdr. Petrus akan kembali berkomentar pedas dengan mengatakan kalau teman2 kalah atau tidak berani beradu-argumen. Namun saya melihat tidak ada lagi faedah baik di sini, jadi alangkah bijaknya kalau kita sama2 menghargai Agama masing2 dan menutup topik ini. Kalau Sdr. Petrus masih berminat untuk 'bertukar pikiran di DC', sebaiknya ia membuat thread baru atau turut serta di thread yang lain. Dan tentunya diharapkan akan kerjasamanya dalam bentuk sesama menghargai argumen teman2 yang lain.
Terima kasih... 8)
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:04:12 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
Udah ane jawab bro..............
Baca dong baca..... postingan ane bro, kagak pake otak sih, jd kagak ngarti2.
Otaknya udah di tutupin ama hayalan.
Quote from: anatta.net on 13 November 2008, 11:55:20 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:04:12 PM
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 10:55:30 PM
OTAK...
sekali lage...
OTAK....
sekale lage...
OTAK...
mikir...
mikir...
mikir...
di Buddhism itu semuanya..."think, experience, and accept.."..beda ama agama ente yg " berbahagialah yg tidak melihat tapi percaya.."..
ajaran agamamu ajaran Banteng Tai!
kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
Udah ane jawab bro..............
Baca dong baca..... postingan ane bro, kagak pake otak sih, jd kagak ngarti2.
Otaknya udah di tutupin ama hayalan.
cape yak debat ama dia?..
kayak ngomong ama dinding..-_-"
gk direspon...
maklum sol modalnya cuma iman sebesar biji sesawi :))
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 08:29:33 PM
QuoteSaudara Petrus, apakah anda begitu ketakutan terhadap dosa dan kematian?
Sudah ada bukti kebangkitan Yesus, mengapa aku harus takut ?
kamu tidak takut kalau nanti dugaan kamu salah dan ternyata Tuhan ada dan rebirth tidak ada.
Mau minta tolong siapa lagi ?
Ini soal serius bukan main-main.
lu baca majalah dong, liat berita, baca buku, liat-liat Info di internet. jangan main game mulu ato menjelekkan agama orang lain
udah banyak tuh bukti-bukti rebirth diluaran... kasihan gaptek benar... :'( :'( :'( sono belajar banyak-banyak dulu baru kemari lagi
_/\_
Quote from: Hendra Susanto on 13 November 2008, 08:52:31 PM
akhirnya jadi ajang saling menjelekan :)
kalo dia berdikusi baik... kita juga akan baik. kalo dia menjelek-jelekkan sapa yang gak kesel juga...
;D ;D ;D
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 09:04:33 PM
Quote from: andrew on 13 November 2008, 08:44:30 PM
murahan banget...
BUddha dan murid-muridnya juga bisa,
tau komentar buddha saat liat orang yang pamer mujizat berjalan diatas air...
ngapain repot-repot pamer kayak gitu, lebih baik kasih uang ke tukang perahu untung menyeberangkan...
hohoho...
liat mukjizat kacangan orang bangkit dari kubur aja udah heboh...
mukjizat tertinggi itu ketika dia berhasil bebas dari kebencian, ketamakan dan kebodohan...
Andrew=Andreas=adik Petrus=murid Yesus yg pertama.
itu bukan pamer, tapi kenyataan.
Paulus adalah orang Yahudi taat yang suka bunuhin pengikut Yesus, bertemu Yesus yg bangkit lalu bertobat. Dia bilang kalau Yesus tidak bangkit dari kubur, sia-sia kepercayaan orang Christian.
Kalau mau ketemu Yesus, sering-sering berdoa minta ketemu, pasti akan ketemu. Nama kamu sudah cocok, Andrew. :)
Andrew, lu di kira domba tersesat... sono balik kandang... :)) :)) :))
gw dari umur 3 tahun udah pandai doa sampai umur 40 doa terus juga kok gak jumpa yesus ya? ::) ::) ::)
sering minta tolong juga gak ditolongin. katanya dia penuh kasih. 40 tahun bok gak ngerasain kasih dia
QuotePetrus : kalo yang dihitung-hitungan dibawah ini sudah dipikirkan pake otak-otak mu itu ?
coba perhatikan hitungan ini :
waktu lahir, karma = 0.00001 (bawaan dari sebelumnya)
waktu hidup, karma = 0.00001 ( kecuali hidup tak bercela/suci nilainya 0, tapi gak mungkin suci karena sudah tabungan kamma 1)
ketika dilahirkan kembali, karma = 0.00001+0.00001=0.00002
Malahan karma bertambah, tidak ada pengurangan
sudah berapa kali anda rebirth ?
semakin banyak rebirth semakin numpuk karma nya.
Justru krn pake otak. Bisa menyadari yg mana yg masuk akal. Tidak memBABI BUTA. ^-^
Udah jelas2 dari awal sampai sekarang banyak banget diulangin ttg kamma & dosa di Buddhist.
Masih ga ngerti..... Cape deh....
Krn dari awal niat Anda sudah buruk. Bukan bertukar pikiran & menambah pengetahuan.
Hanya ingin menjatuhkan. Ckckckckkkkkkkk...... akusala(buruk) kamma. :whistle:
Makanya cuma terpatri kamma buruk doank. 8)
Inget bung, bukannya justru Anda yah yang terus berdosa sampai akhir jaman, harus dihukum, sampai tiba saatnya diselamatkan. Krn menurut Anda hidup tidak tercela/suci itu cuma milik Diakan?!
Berarti itung2an itu lebih cocok buat Anda. :-? Plusssssssssssssssssss terusssssssssssssss.
Lalu Anda akan berkata, minusnya nanti bahkan langung nol.
Berarti percuma dunk selama ini Anda berdoa. Cape2in aja. Ga usah berdoalah, toh nanti juga diampunin.
Percuma dunk berbuat baik di dunia. Wong nanti sama saja dng orang jahat juga bakal diampunin. :)
Lalu Anda akan berkata, karena kasihNya.
Kasih apaan?!!!!! Kl krn kasihNya, kenapa ga nolong manusia dari awal?! Kenapa sengaja menaruh manusia dlm penderitaan?!!! Krn manusia patut dihukum??!!! Karena kasihnya?!!!!
Loh koq................ :o
Anda percaya akan kekuatan yg BESAR itu kan?!!!
Berarti Anda percaya dng hal2 gaib dunk. ::)
QuoteDilbert : itukan kamu petrus yang buat jahat terus... kalau mother theresa pasti dikurangi terus karena banyak buat baik...
^:)^
Di Buddhist itu ada penggurangannya, jangan berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan baik & sucikan pikiran. ;D
Menghilangkan Lobha, Dosa, Moha.
Jd bisa NOL. ^-^
Anda sama sekali ga tau tentang ajaran Buddha. 8)
Benar kata teman2 disini, Anda terlihat cupu.
BACA....baca....BACA....BaCa...bAcA...baca...BAca....BACA...baCA...BACA.......baca....BacA...bacA....BaCa...baCA..
Kami aja tau ajaran Guru Anda. :))
Quote from: nobby_ta on 14 November 2008, 08:56:59 AM
Di Buddhist itu ada penggurangannya, jangan berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan baik & sucikan pikiran. ;D
Menghilangkan Lobha, Dosa, Moha.
Jd bisa NOL. ^-^
gimana bisa nol ? coba tolong dijawab yang ini :
kamu lahir membawa kamma gak ?
sekarang pernah berbuat salah gak ?
kamma itu adalah niat (cetana).....jd setiap orang pasti akan membuat kamma baru setiap saat lewat pikiran, ucapan, dan perbuatan...kecuali seorang arahat...
Bro Petrus anda masih berpikir daulitas....ya tidak akan mampu melihat apa yg dijelaskan...
Seorang arahat pun tidak bisa terhindar dari vipaka yang tiimbul krn kamma masa lampau..... tetapi arahat telah mematahkan kondisi untuk terlahir kembali....
begitu karma kamu menjadi nol..
artinya kamu telah mencapai nibbana...
tidak ada lagi lahir sakit tua dan mati..
**just my 2 cent**
Quote from: Petrus on 14 November 2008, 09:10:24 AM
Quote from: nobby_ta on 14 November 2008, 08:56:59 AM
Di Buddhist itu ada penggurangannya, jangan berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan baik & sucikan pikiran. ;D
Menghilangkan Lobha, Dosa, Moha.
Jd bisa NOL. ^-^
gimana bisa nol ? coba tolong dijawab yang ini :
kamu lahir membawa kamma gak ?
sekarang pernah berbuat salah gak ?
(:$ cape deh... dah dijelasin dari kemaren2, rupanya gak kebaca...
Quote from: El Sol on 13 November 2008, 11:17:23 PM
Quote from: Petrus on 13 November 2008, 11:11:43 PM
Quote from: hendrako on 13 November 2008, 11:10:08 PM
Sebaiknya anda belajar dulu dah. Baca beberapa referensi dulu tentang karma. Anda sudah berulang kali diberikan link yang terdapat naskah Dhamma.
Sekali lagi saran saya belajar dulu, anda tampak sangat bodoh dengan pertanyaan2 anda disini.
kok ngeles atau gak bisa hitung-hitungan ?
gak lulus SD kah ?
para master disini dah kasih link dan penjelasan yg merinci..loe yg gk mao baca dan liat...
gk ada rasa bersalah yak loe?...
ini yg diajarkan oleh agamamu?...
jelas2 disini..kita adalah pihak yg menang...
berapa pertanyaan kami yg tidak loe jawab?..
banyak banget!..
berapa banyak pertanyaan eloe yg kita jawab?..
banyak banget..!! gw berani bilank SEMUANYA KITA JAWAB..
kalo loe tao malu...
liat2 dulu..sebelum nanya...karena kebodohanmu sangat2 ketara..kalo diforum lain mungkin loe dah di ban!
:)) bro el sol galak juga...
HAHAHHAHHAH HOAX NHHH....
[at] PETRUS
kamu seharusnya malu karena sudah menjelek2kan agama mu sendiri.....kasihan sekali kamu......saya seorang ka****k fanatik yg akhirnya menerima Buddhist ....byk teman ka****k saya yg sampai sekarang hampir tidak pernah bertanya kenapa kamu tidak takut dosa dan bahkan membanding2 kan Tuhannya dengan Buddha..........Apa perlu saya copy semua pernyataan anda disini dan dikirim ke Paus di Roma dan bertanya apakah ini contoh seorang ka****k sejati, saya rasa jg kalau Yesus ada disini dia juga akan mengatakan ....PERGILAH KAU SETAN JANGAN KAU MENCOBAI AKU.....Lihat donk berita2 dimana Paus aja mau bergandengan dengan agama2 yg lain tanpa bertanya hal2 yg hoax.......Prinsip didalam ka****k adalah cinta kasih tapi kamu malah menebar benih2 yg sudah busuk.....Pernah ga kamu belajar pendalaman iman di Gereja......Atau kamu hanyalah seorang pengecut yg menggunakan nama ka****k untuk menyerang agama lain........
Bukan ga kebaca, ko. (terlewatkan)
Tapi GA DIBACA. :)) (Sengaja)
petrus
kamu jangan nakal-nakal ya, entar aku cium loh
Dari,
SATRIA BERGINcu
Quote from: nobby_ta on 14 November 2008, 09:27:36 AM
Bukan ga kebaca, ko. (terlewatkan)
Tapi GA DIBACA. :)) (Sengaja)
salah satu syarat yg melandasi terlihatnya obejk adalah 'perhatian'. nah karena Sdr. Petrus (sengaja) tdk memiliki 'perhatian", jadinya argumen2 penjelasan dari kita semua banyak yg gak kebaca ma dia. :P
[at] upasaka ^:)^
yup...yup...yup.... ^-^
Petrus mata elu bawa gak sih? jawab pertanyaan dari rekan
gitu loh, dia baru bisa baca :)) kalau gak bisa baca lagi kita perbesar lagi ke angka size 60 ;D
Quote from: william_phang on 14 November 2008, 09:17:00 AM
kamma itu adalah niat (cetana).....jd setiap orang pasti akan membuat kamma baru setiap saat lewat pikiran, ucapan, dan perbuatan...kecuali seorang arahat...
Bro Petrus anda masih berpikir daulitas....ya tidak akan mampu melihat apa yg dijelaskan...
Seorang arahat pun tidak bisa terhindar dari vipaka yang tiimbul krn kamma masa lampau..... tetapi arahat telah mematahkan kondisi untuk terlahir kembali....
siapa dan apa itu arahat ?
bagaimana arahat bisa mematahkan ajaran Buddha ?
Maklum Petrus dan Jhonson kr****nnya sistem SKS (sistem Kebut semalam) baru bisa jadi ka****knya
wkwkwkwkwkwkkwkwkwwkwkkwk
Elu buta ya? jangan terus bertanya tapi jawablah pertanyaan Rekan. Dasar tidak sopan dan tidak bermoral
Quote from: Petrus on 14 November 2008, 09:55:26 AM
Quote from: william_phang on 14 November 2008, 09:17:00 AM
kamma itu adalah niat (cetana).....jd setiap orang pasti akan membuat kamma baru setiap saat lewat pikiran, ucapan, dan perbuatan...kecuali seorang arahat...
Bro Petrus anda masih berpikir daulitas....ya tidak akan mampu melihat apa yg dijelaskan...
Seorang arahat pun tidak bisa terhindar dari vipaka yang tiimbul krn kamma masa lampau..... tetapi arahat telah mematahkan kondisi untuk terlahir kembali....
siapa dan apa itu arahat ?
===========================================================
Bro petrus, saya males jawabnya, U sendiri aja sama agama u sendiri aja u ngak menguasai ngapain membandingkan agama orang, agama sendiri aja di kuasai aja ngak bisa, lebih baik belajar agama sendiri dulu dek ?.
Pertanyaan saya dari kemarin aja u belum jawab ?
Temen2 sedharma jangan dijawab pertanyaannya, dia sendiri aja menghindar dari pertanyaan saya dan rekan rekan lain.
Apa itu disebut orang memiliki pengetahuan agama kr****n
Jgn jgn dia kr****n gadungan,
Gak ada gunanya lagi. Membawa kemerosotan batin aja.