Forum Dhammacitta

Komunitas => Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum => Topic started by: Fudotakika on 14 July 2008, 09:15:28 AM

Title: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Fudotakika on 14 July 2008, 09:15:28 AM
ADA logika terbalik dalam cara berpikir pemerintah mengenai kerja. Sekarang hari libur disuruh bekerja, sebelumnya hari kerja dibikin libur.

Itulah yang terjadi ketika pemerintah menciptakan cuti bersama dengan cara mengulur hari libur nasional beberapa hari. Hal itu dilakukan bila tanggal merah jatuh pada hari yang terjepit menjelang akhir pekan. Pemerintah lantas mengambil keputusan hari libur itu dibablaskan sekalian.

Akibatnya, jumlah libur sangat fantastis, yakni 124 hari sepanjang 2007 lalu. Fantastis bagi sebuah negara yang produktivitasnya sangat rendah, tetapi liburnya sangat panjang lebih empat bulan dalam setahun. Setelah kritik pedas datang bertubi-tubi, pemerintah kemudian menghapus ketentuan cuti bersama itu.

Kini, kerangka berpikir jungkir balik itu dipraktikkan lagi ketika pemerintah bermaksud menghemat pemakaian listrik oleh industri. Caranya dengan memaksa kalangan industri menggeser sebagian hari kerja dari hari kerja Senin hingga Jumat ke hari libur akhir pekan Sabtu dan Minggu.

Bahkan, untuk keperluan itu pemerintah mengaturnya melalui surat keputusan bersama (SKB) lima menteri. Industri yang membandel akan dikenai sanksi pemutusan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara. Aturan itu diberlakukan mulai Agustus.

Basis argumentasi SKB itu, selama ini industri menyedot setrum sangat besar di hari kerja sehingga listrik pun defisit hingga 600 megawatt. Sebaliknya pada Sabtu, cadangan listrik justru berlebih 1.000 megawatt dan pada Minggu kelebihan cadangan mencapai 2.000 megawatt.

Tampak jelas, logika yang dijadikan acuan SKB jam kerja industri itu sangat linier dan semata dari sudut pandang pemerintah. Solusi yang diambil dengan cara gampang. Sebelumnya pemerintah gampang saja meliburkan hari kerja dengan nama cuti bersama, sekarang gampang saja pemerintah memaksa bekerja di hari libur.

Pemerintah tidak mau dipusingkan dengan pertanyaan apakah jalan keluar itu berisiko buruk bagi industri atau tidak. Yang penting, beban negara sudah beralih ke beban masyarakat, habis perkara.
SKB itu, jika jadi diterapkan, jelas akan berimplikasi pada semakin membengkaknya biaya produksi akibat bertambahnya jam lembur karyawan karena bekerja pada hari libur akhir pekan.

Padahal sebelumnya biaya produksi telah bertambah dengan penaikan harga BBM. SKB itu sama saja dengan membunuh industri secara perlahan-lahan. Pembunuhan industri itu akan semakin cepat terjadi bila pemerintah sok gagah menerapkan sanksi mencabut listrik industri yang dinilai membandel karena tidak menerapkan SKB itu.

Padahal, industri tetap memilih libur pada Sabtu dan Minggu justru karena pertimbangan yang rasional menyangkut biaya produksi. Nah, apa kata dunia bila industri di Indonesia dicabut listriknya karena tidak mau bekerja pada Sabtu dan Minggu yang memang merupakan hari libur akhir pekan di banyak belahan dunia?

SKB itu jelas menjadi kampanye buruk bagi masuknya investasi. Gelagat itu, sebagaimana disebutkan Kadin, mulai terlihat dengan terjadinya penundaan investasi lebih dari US$1,5 miliar atau setara dengan Rp13,5 triliun. Realisasi sejumlah komitmen investasi baru akan dilakukan lagi pada 2009-2010, ketika suplai listrik bisa terjamin melalui proyek 10.000 megawatt. Tidak ada pilihan lain, pemerintah harus membatalkan SKB yang konyol itu. Akan lebih cerdas jika pemerintah mulai bersungguh-sungguh mempercepat pengadaan pembangkit listrik baru berkekuatan 10 ribu megawatt itu, sambil mempraktikkan secara nyata langkah penghematan energi.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Fudotakika on 14 July 2008, 09:17:33 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi277.photobucket.com%2Falbums%2Fkk51%2Fmushroom_kick%2Fonion-icon081.gif&hash=9b34c601988cd764a1a87679b333dae0e8eb92a2)
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: nyanadhana on 14 July 2008, 09:23:30 AM
SBY tampak hopeless setelah Blue energynya cuman mimpi
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Fudotakika on 14 July 2008, 09:49:02 AM
indo bener bener enak ya...setaon kerja bisa 4 bulan liburnya. negara susah , males lagi, kapan majunya...pemerintahnya gemana nih? kacau
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: nyanadhana on 14 July 2008, 09:57:21 AM
kan hemat energi sis Fudo,jadi ga cape cape...hueheheheeh.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Fudotakika on 14 July 2008, 10:14:17 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi277.photobucket.com%2Falbums%2Fkk51%2Fmushroom_kick%2Fonion-icon055.gif&hash=edec64310b48b3d08bc9183f32f3c905a03ff4c6)
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: morpheus on 14 July 2008, 10:19:21 AM
biasa aja kok kayaknya... wajar...

kalo di sini:
sabtu & minggu libur = 52 x 2 = 104
libur nasional kira2 11 hari
berarti total 115 hari.
cuman beda 9 hari hehehe...
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: williamhalim on 14 July 2008, 10:34:11 AM
Kemaren ada baca, kalo ga salah di Detik.com.

Katanya:

Di Indonesia harga listrik untuk industri lebih mahal ketimbang untuk konsumsi (rumahan).
Negara seakan2 menyalahkan industri yg memakai listrik banyak.
Tapi, di negara lain malah sebaliknya, harga listrik untuk industri malah lebih murah ketimbang untuk rumahan / konsumsi, alasannya demi menggiatkan produksi. Salah satu yg menerapkan sistem ini adalah China.

Nggak tau benar / tidak, tapi dipikir2 logikanya harus begitu, kita harus mengejar peningkatan sektor produksi dengan cara memberikan banyak insentif, bukannya malah membebaninya dengan biaya2 lebih...

::
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Fudotakika on 14 July 2008, 10:49:12 AM
Bener, di cina, listrik buat industri itu lebih murah daripada listrik buat rumah tangga, untuk dongkrak produksi barang.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: nyanadhana on 14 July 2008, 10:52:45 AM
Yang bego pemerintahnya,apalagi di Jakarta, Apartemen Megah, Mall Megah makin banyak berdiri tapi kurang penghuninya, buat apa?itu namanya penghabisan listrik,harusnya pemerintah udah mulai menggiatkan stop pembangunan properti dan melanjutkan sektor usaha seperti palawija dan bahan alam.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 14 July 2008, 08:46:25 PM
Dibicarakan sampai bagaimana pun hanya ada 1 kata mewakili semuanya DUKKHA :)

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Edward on 14 July 2008, 08:51:47 PM
jadi kalo sudah tau dukhha, diapain donk? didiamkan saja?
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 14 July 2008, 08:54:46 PM
Quote from: Edward on 14 July 2008, 08:51:47 PM
jadi kalo sudah tau dukhha, diapain donk? didiamkan saja?
Bisanya anda apa?Jika anda mempunyai suara yang kuat,hebat,tepat dan benar anda baru boleh bercuap2....
Berikan solusi,pencegahan dan manfaat daripada kritikan dan kritikan yang tidak menghasilkan apa2 bagi kedua belah pihak....Anda mengkritik,pemerintah cuek....Tanya kenapa?:)
Inilah realitas dari segi2 kehidupan yang dipenuhi DUKKHA...:)

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: SaddhaMitta on 15 July 2008, 02:04:22 AM
Nyanadhana, gw suka prospek masa depan lu buat negara? cepat bikin partai. gw gak jadi golput. partai mu pilihan ku. bumi ini dah hancur gara-gara lomba-lomba bangun apartemen, hotel. di medan juga begitu.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Andreas on 15 July 2008, 02:27:48 AM
kan manusiannya sudah semakin banyak, gimana kalo gak ada yang bangun apartemen, hotel ? tar pada tinggal dimana? ;D
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Edward on 15 July 2008, 03:44:56 AM
Kritikan berguna, karena dengan kritik dan penyebaran ide kritik di berbagai media, orang2 mulai kembali berpikir mengenai kebijakan pemerintahan yang mereka dukung. Dimulai dengan 1 orang, dengan efek multiplier penyebaran ide di media yang efektif, suatu "kritikan yang tidak berarti" dapat mendorong terjadinya perubahan.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 15 July 2008, 09:44:47 PM
Bagus benar,kritikan memang sangat bermanfaat dan berefek untuk memecah belah sebuah bangsa...Bagus banget...Kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana hasil dr sebuah kritikan....
Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...
Karena saya tahu dengan pasti KRITIKAN ADALAH RACUN UNTUK MANUSIA,tell me siapa sih yang senang diKRITIK?Dalam 1milyar orang brp persentase org yang berhasil/sukses karena KRITIKAN?
KRITIKAN hanya bom yang akan meledak sewaktu2....^-^
Karena 1kejahatan manusia bisa diingat selamanya,dicela,diejek dan dihina...Dengan beribu2 kebaikkan manusia tidak pernah 1kali pun dipuji...Apakah kejahatan lebih baik dari sebuah kebaikkan?Tanya kenapa....^-^
Tapi terserah anda,itu bukan urusan saya...:)
So let it go...

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Edward on 15 July 2008, 10:39:54 PM
wah, rasanya konotasi kritik menjadi "negatif"....Kritik tidak sama dengan mencela, mengejek, dan menghina.
IMO, semua perkembangan kebudayaan manusia di dunia karena adanya kritik.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Andreas on 16 July 2008, 01:29:47 AM
saya setuju ama Edward kalo kritikan itu gak sama kaya mencela, mengejek dan menghina. tapi terkadang orang2 merasa kalau dirinya dikritik berarti dirinya dihina. padahal kritikan bisa membuat kita maju (itu kalau orang yang berpikir positif), tapi kalau orang yang bawaannya curigaa....mulu ama orang lain, maka dia pasti bilang dirinnya dihina. ^:)^ ^:)^
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 18 July 2008, 08:57:03 PM
Quote from: Edward on 15 July 2008, 10:39:54 PM
wah, rasanya konotasi kritik menjadi "negatif"....Kritik tidak sama dengan mencela, mengejek, dan menghina.
IMO, semua perkembangan kebudayaan manusia di dunia karena adanya kritik.
Quote from: Andreas on 16 July 2008, 01:29:47 AM
saya setuju ama Edward kalo kritikan itu gak sama kaya mencela, mengejek dan menghina. tapi terkadang orang2 merasa kalau dirinya dikritik berarti dirinya dihina. padahal kritikan bisa membuat kita maju (itu kalau orang yang berpikir positif), tapi kalau orang yang bawaannya curigaa....mulu ama orang lain, maka dia pasti bilang dirinnya dihina. ^:)^ ^:)^
Apa yang menyebabkan banyak terjadi pembunuhan?Peperangan dll?Seberapa banyak orang yang suka dikritik?Jangan mencampurkan antara "pemahaman" dan "ketidakpahaman",mungkin jika anda seorang pemeditasi mungkin hal tersebut nonsens bagi anda,tapi seberapa banyak sih orang yang bermeditasi?
Semua perkataan anda tak lebih dan tak kurang hanyalah BULLSHIT bagi saya...Saya bahkan berani berkata,jika anda seorang PEMEDITASI SEKALIPUN BAHKAN SEORANG PENGHAPAL TIPITAKA ATAU VINAYA ATAU SEGALA TEORI YANG ADA,anda tidak akan bisa "MENGENDALIKAN" diri terhadap SEBUAH KRITIKAN...
Cth: Ketika A berkata kepada B bahwa B sangat "Bau" sehingga tidak menyenangkan berdekatan dengan B,apakah B akan tersenyum dan menggunakan minyak wangi?Mungkin ya mungkin tidak,jika YA pun saya yakin 100% bahwa B tetap merasa "MARAH" "SAKIT HATI" "BENCI" dsbnya....Lama kelamaan baru B sadar dan menggunakan minyak wangi..Kesimpulan dari cth saya adalah "kejadian tersebut mempunyai rentan waktu tertentu untuk berubah" tetapi tetap menyimpan sebuah KETIDAKPUASAN DAHULU....Seberapa anda berkata pun jika orang tidak paham sepenuhnya tentang ANATTA maka KRITIKAN ITU TETAP menghasilakan SAKIT,BENCI,MARAH,dsbnya...

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Edward on 18 July 2008, 10:08:55 PM
Masih puthujana koq.. :)
Kritikan jelas menyakitkan, tetapi untuk apa perasaan dikendalikan.....Hanya sadari saja..
Begini Riky, ketika dikritik, seseorang akan bereaksi, reaksi seseorang terhadap kritik tentu berbeda2 dan kita tidak dapat menentukan reaksinya..Hanya saja, dapat diusahakan agar reaksi yang ditimbulkan akan sesuai dengan harapan kita.
Cth; Ada si A yang kalao keringat bau badan kaga sedap.Krn tidak teman2 sekitar merasa sungkan untuk menkritik, dengan alasan 'menghargai' bukankah kita justru menjeruskan si A ? Terus si B mengkritik, nah model kritikan itu bisa berbeda2 sesuai dengan SiKon dan kata2 yg diucapkan.
Krn  A dan B hopeng dari kecil, pas mereka lagi berdua, si B nyeletuk, "eh A, badan u klo keringet bau kaga enak...Saran gw, u sedia baju cadangan aj, drpd di ceng-in tmn2 laen.."
Reaksi si "A" bisa bermacam2;
~Cuek
~Merasa terhina
~Merasa malu
~Mendengarkan kritikan hopeng , dan ikutin saran karena percaya.

IMO, kritik bisa terdiri dari berbagai bentuk, dari yang paling halus, sampai yang paling keras hingga menggunakan kekerasan fisik atao mental.Karena itu, menurut ane, kritik bagaikan pedang bermata 2, harus berhati2 saat digunakan.

Gw sangat sering dikritik sama atasan yang merangkap temen baik  gw dallam hal pekerjaan. Tetapi, karena cara penyampainnya 'cocok' dengan gw, reaksi yang timbul dari kritik tersebut adalah sedih-->malu-->kesal --> diam-->introspeksi diri--> ketawa karena sudah melakukan kesalahan -- berbuat lebih baik.
Menurut gw, sedih, malu, kesal itu bukanlah bentuk pikiran yang negatif, karena bentuk2 perasaan tersebut  dapat menjadi dorongan agar lebih baik. Ouputnya tidak selalu sampai "berbuat lebih baik" sih, terkadang hanya sampai "diam"...Tetapi, my best friend ini kyknya bnr2 tau caranya agar gw dapat berbuat lebih baik...

ow iya Riky, apakah ente sadar, kalo banyak komentar2 u itu merupakan salah satu bentuk kritikan? Bahkan dalam konteks pertanyaan pun bisa menjadi suatu kritikan.. Dan u are like El Sol, u make me think more..
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: williamhalim on 19 July 2008, 01:22:17 PM
Ketika tidak ada hal yg harus dipuji, apanya yg mau dipuji?
Ketika tidak ada hal yg harus dikritik, apanya yg harus di kritik?
Pujilah yg harus dipuji dan kritiklah yg harus dikritik.
(Mengenai Indonesia, sama2 tau aja, mana yg lebih banyak: yg harus dikritik atau yg harus dipuji)

Mengenai orang2 yg senang dipuji, pernah dengar kata2 sbb:
~ Pujian harus dianggap sebagai kotoran yg dilemparkan kepada kita

Artinya: banyak yg malah terlena dan euphoria jika diberi pujian dan merasa bahwa dia sudah melebihi orang2 lainnya :), hal ini akan menyulitkan diri dia sendiri.

::

Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: williamhalim on 19 July 2008, 01:29:20 PM
Quote from: Riky_dave on 15 July 2008, 09:44:47 PM

Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...


Oh ya?
Coba anda lihat-lihat lagi postingan2 anda, lebih banyak mana: kritikan atau pujian?  :whistle:

::

Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 19 July 2008, 04:39:04 PM
QuoteCoba anda lihat-lihat lagi postingan2 anda, lebih banyak mana: kritikan atau pujian?
Oh...Pujian itu bukanlah suatu "jilatan ludah" atau dalam bahasa kasar org Hokkien/Tionghoa "pho lan pha"...:)
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukan seperti pujian yang dilontarkan kebanyakan orang yang tujuan membuat orang lain "senang" "bangga" dstnya...
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah untuk "maksud2 tertentu didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah "kata2 yang manis sesaat dan mematikan didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan adalah "pujian yang tulus yang berasal dari hati tanpa embel2 apapun"
Pertanyaan saya :
1.Apakah disini ada yang pantas mendapatkan pujian tersebut?
2.Coba tanyakan kepada diri anda sendiri bagaimana karakteristik forum ini?Saya tidak menyangkal ini adalah FORUM yang membangun KEKELUARGAAN,tapi anda juga tidak bisa menyangkal bahwa FORUM ini menjadi suatu wilayah "Kelompok2" tertentu yang saling membela dan menghujat pernyataan orang lain secara bersamaan... :)
Selama saya masuk forum ini,pernahkah anda melihat saya membela pak hudoyo mati2an?:)
Saya tidak akan berbicara terhadap suatu yang diluar masalah saya,tetapi bagaimana dengan anda sekalian yang ada disini?Satu di tanyakan argumennya ,yang lain berbondong2 membantu...
"ANDA TIDAK BISA MEMPUNGKIRI BAHWA FORUM INI TELAH MENJADI MILIK ORANG2 TERTENTU YANG SALING GOTONG ROYONG" :)
3.Apakah perlu saya memuji orang lain?Sedang orang tersebut terus memancing2 kemarahan saya dan menghujat saya?
4.Apakah ada yang pernah mengerti maksud saya selain menghujat saya kembali?
5.Apakah ada yang pernah berkata dengan sopan kepada saya?
6.Seberapa kali orang diforum ini menyinggung saya?Dan membawa2 nama pak hudoyo yang tidak ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan?
Tidak perlu anda jawab,saya tidak mengharapkan jawaban dari anda...Saya hanya mengharapkan kedewasaan dan pemahaman anda sendiri....
"Jika anda ingin menjawab,jawablah didalam lubuk hati anda yang terdalam karena dimana hati anda berada disitu letak harta anda...."

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: ryu on 19 July 2008, 04:48:07 PM
bercerminlah, maka anda akan melihat siapa diri anda sendiri. Siapa yang menilai siapa, masing2 punya pandangan yang berbeda. Apa yang dikatakan anggota di forum ini bisa jadi kritikan yang membangun atau menjatuhkan tergantung pribadi anda sendiri yang menilainya, anda menganggap kritikan sebagai hujatan ya itulah yang anda tanamkan dalam diri anda dan membangun benteng ego sendiri. So back to basic, JALAN TENGAH aja deh.
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 19 July 2008, 04:48:58 PM
Quote from: willibordus on 19 July 2008, 01:22:17 PM
Ketika tidak ada hal yg harus dipuji, apanya yg mau dipuji?
Ketika tidak ada hal yg harus dikritik, apanya yg harus di kritik?
Pujilah yg harus dipuji dan kritiklah yg harus dikritik.
(Mengenai Indonesia, sama2 tau aja, mana yg lebih banyak: yg harus dikritik atau yg harus dipuji)

Mengenai orang2 yg senang dipuji, pernah dengar kata2 sbb:
~ Pujian harus dianggap sebagai kotoran yg dilemparkan kepada kita

Artinya: banyak yg malah terlena dan euphoria jika diberi pujian dan merasa bahwa dia sudah melebihi orang2 lainnya :), hal ini akan menyulitkan diri dia sendiri.

::


Pujian yang saya maksudkan dalam bentuk PENGHARGAAN yang memilik makna yang lebih luas daripada pujian yang diketahui oleh umat manusia...Pujian yang banyak diketahui hanya sebatas untuk membuat orang "senang"
Tapi seperti kata saya,pujian bagi saya adalah,"Kata2 yang dilontarkan dari dalam hati tanpa embel2 apapun..."
Dan itu hampir sama sekali bukan termaksud kata "pujian" dalam Kamus Besar Bahasa Manusia..... :)
Karena itu berasal dari "mereka" sendiri dan akan berakhir pada "mereka" sendiri tanpa ada campur tangan dari saya...:)

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 19 July 2008, 04:50:17 PM
at ryu...
Oh terserah anda,itu pernyataan anda...
Mungkin karena anda sudah terbiasa itu menjadi biasa...
Bukankah ada pepatah,"Alah bisa karena biasa..."
Tidak perlu dilanjutkan lagi...:)

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Edward on 19 July 2008, 05:42:34 PM
Duh Riky..Makin muter2 aj nih... ^-^
Coba ikutan jawab ah....
1.Ya, ada.
2.Di sini adalah forum Buddhis, jelas merefer pada 'kelompok' tertentu.Membela atau mengujat secara bersamaan, itu karena adanya persamaan pandangan, makanya jadi kebanyakan terkesan "kompak" membela atau menghujat.Tapi coba lihat, ada juga kok perbedaan pandangannya...
3.Puji ya puji..Kritik yah kritik..Keduanya objek netral.Bahkan orang yang dianggap "memancing amarah dan menghujat" biasanya ada perhatian lebih..Terus, siapa yang terpancing? Mengapa mau terpancing?
4.Bertanya kembali belum tentu menghujat koq...Kamu terlalu perasa... :x
5.Yup, ada.
6.Sengaja menyinggung atau tidak, kan tetap kembali ke diri sendiri, apakah harus dibalas dengan perbuatan yang sama?
Ow iya, mengenai Riky dengan Pak Hudoyo, maaf, sebenernya kaga mo ikut campur masalah interpersonal, tapi begini...Semua member forum yang membaca juga tahu 'romantisme' hubungan kamu dengan Pak Hudoyo. Sebagai orang luar, saya melihat PAk Hudoyo bagaikan "guru" kamu..Member forum juga melihat perubahan bentuk2 tulisan dan emosi yang terkandung dalamnya berubah sejak kamu mendalami MMD dengan bimbingan jarak jauh dengan Pak Hud.
Nah, logisnya aja, misalkan kita sebagai "orang lain", mo berbicara dengan kamu, tetapi ujung2nya debat kusir melulu, biasanya kan "orang lain" akan mencari orang yang lebih mengerti Riky secara luar, yaitu Guru kamu...agar dapat lebih mengerti tentang Riky..
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: ryu on 19 July 2008, 06:48:50 PM
Dah ah :backtotopic:
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 19 July 2008, 09:49:32 PM
"Kosong adalah Kosong"

:backtotopic:

Salam,
Riky
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: SandalJepit on 20 July 2008, 11:55:45 PM
Quote from: Riky_dave on 15 July 2008, 09:44:47 PM
Bagus benar,kritikan memang sangat bermanfaat dan berefek untuk memecah belah sebuah bangsa...Bagus banget...Kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana hasil dr sebuah kritikan....
Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...
Karena saya tahu dengan pasti KRITIKAN ADALAH RACUN UNTUK MANUSIA,tell me siapa sih yang senang diKRITIK?Dalam 1milyar orang brp persentase org yang berhasil/sukses karena KRITIKAN?
KRITIKAN hanya bom yang akan meledak sewaktu2....^-^
Karena 1kejahatan manusia bisa diingat selamanya,dicela,diejek dan dihina...Dengan beribu2 kebaikkan manusia tidak pernah 1kali pun dipuji...Apakah kejahatan lebih baik dari sebuah kebaikkan?Tanya kenapa....^-^
Tapi terserah anda,itu bukan urusan saya...:)
So let it go...

Salam,
Riky

andaikan anda bisa mempraktekkan teori ini untuk menghadapi "aliran" tertentu di forum dc..  :P
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: williamhalim on 21 July 2008, 10:54:04 AM
Quote from: Riky_dave on 19 July 2008, 04:39:04 PM
QuoteCoba anda lihat-lihat lagi postingan2 anda, lebih banyak mana: kritikan atau pujian?
Oh...Pujian itu bukanlah suatu "jilatan ludah" atau dalam bahasa kasar org Hokkien/Tionghoa "pho lan pha"...:)
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukan seperti pujian yang dilontarkan kebanyakan orang yang tujuan membuat orang lain "senang" "bangga" dstnya...
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah untuk "maksud2 tertentu didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah "kata2 yang manis sesaat dan mematikan didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan adalah "pujian yang tulus yang berasal dari hati tanpa embel2 apapun"
Pertanyaan saya :
1.Apakah disini ada yang pantas mendapatkan pujian tersebut?

Ini anda tulis sendiri loh:
QuoteQuote from: Riky_dave on 15 July 2008, 09:44:47 PM
Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...
Quote
2.Coba tanyakan kepada diri anda sendiri bagaimana karakteristik forum ini?Saya tidak menyangkal ini adalah FORUM yang membangun KEKELUARGAAN,tapi anda juga tidak bisa menyangkal bahwa FORUM ini menjadi suatu wilayah "Kelompok2" tertentu yang saling membela dan menghujat pernyataan orang lain secara bersamaan... :)
Selama saya masuk forum ini,pernahkah anda melihat saya membela pak hudoyo mati2an?:)
Saya tidak akan berbicara terhadap suatu yang diluar masalah saya,tetapi bagaimana dengan anda sekalian yang ada disini?Satu di tanyakan argumennya ,yang lain berbondong2 membantu...
"ANDA TIDAK BISA MEMPUNGKIRI BAHWA FORUM INI TELAH MENJADI MILIK ORANG2 TERTENTU YANG SALING GOTONG ROYONG" :)

Forum ini adalah forum bebas, tidak ada suara berseberangan yg akan di ban.
Seperti forum2 lainnya, yg ada hanyalah kesamapandangan yg dominan, ini yg mungkin menimbulkan pemikiran anda merasa dipojokkan. Yg saya lihat adalah: Anda mengkritik suatu postingan, ketika dibalas balik dengan beberapa argumen, anda tidak bisa membalas dengan argumen yg kuat. Hal demikian ini bukanlah persekongkolan, pemikiran anda telah mempermainkan anda.


Quote
3.Apakah perlu saya memuji orang lain?Sedang orang tersebut terus memancing2 kemarahan saya dan menghujat saya?
4.Apakah ada yang pernah mengerti maksud saya selain menghujat saya kembali?
5.Apakah ada yang pernah berkata dengan sopan kepada saya?
6.Seberapa kali orang diforum ini menyinggung saya?Dan membawa2 nama pak hudoyo yang tidak ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan?
Tidak perlu anda jawab,saya tidak mengharapkan jawaban dari anda...Saya hanya mengharapkan kedewasaan dan pemahaman anda sendiri....
"Jika anda ingin menjawab,jawablah didalam lubuk hati anda yang terdalam karena dimana hati anda berada disitu letak harta anda...."

Berat mengatakannya, tapi semua pemikiran diatas adalah produk si AKU.

-----

Sy tidak tau bagaimana orang2 lainnya.
Tapi sy sendiri tidak pernah memancing2 anda, yg seringnya adalah: Saya menanggapi postingan anda terhadap postingan sy.

Si AKU itu sangat halus Bro Riky....
Sering sy berpikir, si AKU adalah bagaimana reaksi kita menghadapi keadaan yg menimpa.
Jika kita bereaksi negatif (marah, merasa dihujat, merasa tidak disopani), itu adalah si AKU.
Namun jika kita beraksi positif (menerima apa adanya, cintakasih, upekkha, karuna) itu adalah 'padamnya AKU'

::
Title: Re: Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja
Post by: Riky_dave on 23 July 2008, 09:09:17 PM
Wah,sepertinya saya rasa tidak perlu ditanggapi lebih jauh...
Apakah "aku halus" anda terpancing untuk "menjawab" daripada "merenungkan" apa yang saya tuliskan?^-^

Salam,
Riky