Teman2x,
Tadi ada chat dengan ko willi, beliau ada ide utk memperbanyak rupam Buddha yang dalam posisi pindapatta yang didapatkannya di kamboja....
waktu dan tempat kami persilahkan ko willi :D
Begini,
Sy ada rupang Buddha lagi pindapatta (dan bowlnya dalam keadaan terbuka, Sang Buddha sedang memegang tutupnya). Rupang Buddha dalam posisi begini sebenarnya unik, karna jarang ditemukan di Indonesia. Rupang itu sendiri dibuat dari besi. Karena tidak ada di Indonesia, rencananya mo saya perbanyak. Akhirnya kepikiran untuk menjualnya lewat internet (Dhammacitta). Hasil keuntungannya akan kita simpan untuk "dana bantuan" jika ada yg memerlukan nantinya.
Sy akan komunikasi dulu dgn beberapa rekan di Bali untuk mencari pemahat yg bisa mengerjakannya dan berapa costnya.
Ambil contoh costnya Rp 30.000,-
Nanti akan kita jual Rp. 60.000,-
Keuntungan Rp. 30.000,- akan kita simpan di kas DC khusus untuk bantuan sewaktu2 jika ada yg patut dibantu. Kira-kira begitu....
Bagaimana menurut rekan2?
(foto rupang itu akan sy post setelah ini)
::
[attachment deleted by admin]
ide awalnya *visi*, dhamma gratis.
bagaimana menurut teman2x tentang ide ini?
Good idea ... :jempol:
Asal niatnya baik,prosesnya baik dan hasilnya baik...Just do it...:)
Salam,
Riky
Gimana kalau istilahnya bukan dijual?
Kayak di Thailand dan negara-negara Buddhis lainnya. Mereka tidak mengenal istilah "jualan" rupang, karena secara tradisional mereka tidak beranggapan bahwa rupang bisa dinilai dengan duit semata, karena terlalu berharga.
Biasanya sih istilahnya "dipinjamkan" ;D
pinjam tapi bayar? hmmmm sewa ?
Good Idea, Laksanakan :)
*menunggu foto
boljug ide nya :)
Project yang bagus :jempol:
_/\_ :lotus:
Quote from: Felix Thioris on 10 July 2008, 02:33:18 PM
Good idea ... :jempol:
saya juga berharap dhammacitta selalu gratis, tidak berhubungan dengan jual - jualan untuk Dhamma,
kalo mau berdana - ya berdana aja, gak perlu lewat jual sesuatu.
soalnya dari pengalaman saya sendiri dalam hal jual - jualan untuk Dhamma, walaupun pada awalnya niatnya untuk dhamma,
akhirnya keterusan dan ngerasain banyaknya uang yang didapat jadi hitung - hitungan untung rugi, motivasinya jadi tidak murni lagi.
setuju dengan om andrew
bagaimana kalau kita tetap tidak jualan? well itu yang ingin aye hindarkan dari dahulu.
akan tetapi kita buat event fund raising atau pengumpulan dana. Dan untuk 100 orang pertama yg minimum berdana 100 ribu misalnya, kita kirimkan rupam sebagai kenang2xan. Di Rupam nya ada diukir DhammaCitta.org dan tertulis dengan jelas itu sebagai kenang2xan dan tidak dijual. oh iya, utk donatur yg tidak ingin dikirimkan kenang2xan rupam juga harap memberi tahu, jadi bisa diberikan ke donatur berikutnya.
bagaimana?
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fonion-icon053.gif&hash=53b6c641d553332798816fee9a61de0eda3f27ab)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fonion-icon047.gif&hash=44b2315a8367c493c79e18d1088cde5730ddece4) menunggu dengan sabar...
ato...
dikumpulkan dana, tiap donatur ada dapet nomor undian (misalnya kelipatan 10 ribu, 1 nomor undian). nanti diakhir periode di undi :D
jadi yang dana dikit juga bisa dapet kesempatan
Quote from: Sumedho on 10 July 2008, 07:42:46 PM
ato...
dikumpulkan dana, tiap donatur ada dapet nomor undian (misalnya kelipatan 10 ribu, 1 nomor undian). nanti diakhir periode di undi :D
jadi yang dana dikit juga bisa dapet kesempatan
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmikir.gif&hash=9cdf3e84cfe535c7a136345241d3e033e681c146)
undian gak mantep...
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fyo1-1.gif&hash=3fdd348a348befb2dab9ac2c4bbce5a29000d807)
setubuh... eh setuju
tunggu potonya dulu deh..
Quote from: Sumedho on 10 July 2008, 02:27:53 PM
ide awalnya *visi*, dhamma gratis.
bagaimana menurut teman2x tentang ide ini?
ya, ini salah satu visi kita.
minta ide dari teman2
Quote from: Sumedho on 10 July 2008, 07:14:11 PM
setuju dengan om andrew
bagaimana kalau kita tetap tidak jualan? well itu yang ingin aye hindarkan dari dahulu.
akan tetapi kita buat event fund raising atau pengumpulan dana. Dan untuk 100 orang pertama yg minimum berdana 100 ribu misalnya, kita kirimkan rupam sebagai kenang2xan. Di Rupam nya ada diukir DhammaCitta.org dan tertulis dengan jelas itu sebagai kenang2xan dan tidak dijual. oh iya, utk donatur yg tidak ingin dikirimkan kenang2xan rupam juga harap memberi tahu, jadi bisa diberikan ke donatur berikutnya.
bagaimana?
Nah ini jalan keluar yg lumayan bagus untuk pengumpulan dana.
Kita buka kotak sumbangan, yg minimal berdana sejumlah Rp. A,- akan mendapat kenang2an Rupang.
*) Ukiran "Kenang-kenangan dari Dhammacitta.org, tidak untuk diperjual belikan" merupakan ide yg bagus
::
willy potonya mana?
Bagaimana kalau di berikan kepada 100 pendaftar pertama donatur tetap bulanan DhammaCitta PEDULI ? Dengan Min dana Rp. 100.000,-
Quote from: Hendra Susanto on 11 July 2008, 08:21:22 AM
willy potonya mana?
Bro Hen,
udah sy attach di postingan awal thread ini....
::
bagus, om willy...
soal jual menjual terserah suhu aje...
Repost foto Buddha Rupang yg lagi pindapatta.
Rupang ini sendiri berbahan besi.
Rupang ini rencananya mo diperbanyak dengan bahan kayu (hitam / jati).
Dan akan dijadikan kenang2an untuk para donatur Kas Dhammacitta PEDULI.
Mohon saran dari teman2.
[attachment deleted by admin]
kurang sentuhan... klo pake kayu bentuk ukiran mesti detail loh klo bisa... n itu kan pasti harganya agak tinggi /buahnya... jd dibuat limited edition aja sesuai dengan pendaftar...
Bagus banget patungnya...Tingginya berapa?Terbuat dari apa?
Salam,
Riky
Quote from: Riky_dave on 11 July 2008, 11:34:21 AM
Bagus banget patungnya...Tingginya berapa?Terbuat dari apa?
Salam,
Riky
Patung ini sebenarnya tidak begitu bagus dari segi quality, namun dari segi postur, agak unik, karna jarang ditemui rupang Buddha yg sedang berpindapatta.
Tinggi sekitar 40 cm berbahan besi.
Tapi untuk kenang2an berdana di Kas DhammacittaPeduli rencananya akan dibuat dari bahan kayu...
salam,
willi
::
Owh.....Thanks atas infonya...:)
Salam,
Riky
Halo Semuanya
Saya Chuang, baru gabung. Tentang proyek patung ini, saya sudah terima foto dari Ko Willi. Nanti akan saya cetak dan perlihatkan kepada calon pematungnya. Calon pematung ini adl seorang pematung profesional yg selama ini sudah biasa membuat patung2 Buddha dan Dewi Kwan Im. Paman saya dari Tiongkok, ketika datang ke Bali, sempat memesan patung Buddha kepada pematung ini. Saya sendiri belum pernah melihat hasil karyanya. Ok ini proyek bagus, patungnya unik dan pasti keren jadinya. Saya akan kabari lagi jika sudah ada perkembangan lebih jauh.
_/\_
sip deh om chuang :D
nah... kita tetap stick with No Selling, tetap dengan visi dan misi
So, bagaimanakah rule hadiah utk donatur tetapnya? ada masukan?
Quote from: Chuang on 11 July 2008, 01:59:16 PM
Halo Semuanya
Saya Chuang, baru gabung. Tentang proyek patung ini, saya sudah terima foto dari Ko Willi. Nanti akan saya cetak dan perlihatkan kepada calon pematungnya. Calon pematung ini adl seorang pematung profesional yg selama ini sudah biasa membuat patung2 Buddha dan Dewi Kwan Im. Paman saya dari Tiongkok, ketika datang ke Bali, sempat memesan patung Buddha kepada pematung ini. Saya sendiri belum pernah melihat hasil karyanya. Ok ini proyek bagus, patungnya unik dan pasti keren jadinya. Saya akan kabari lagi jika sudah ada perkembangan lebih jauh.
_/\_
Selamat bergabung Bro Chuang....
Teman Bro Chuang ini, dia pematung profesional, agak ngeri juga nih.... ;D
tepi meski begitu, semoga harganya amatiran aja [-o<
(maunya :)) )
::
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi277.photobucket.com%2Falbums%2Fkk51%2Fmushroom_kick%2Fmonkey.gif&hash=b4eb5f8e3b3131b965ae2bc9d45939857a3e5432) Hello Bro Chuang ... Welcome2 ... Nice to meet u again ...
Thanks atas bantuannya _/\_
:lotus:
Quote from: Sumedho on 11 July 2008, 02:13:19 PM
sip deh om chuang :D
nah... kita tetap stick with No Selling, tetap dengan visi dan misi
So, bagaimanakah rule hadiah utk donatur tetapnya? ada masukan?
usul :
100rb kan dapet satu, boleh langsung dana 100rb trus dapet satu atau setelah total akumulasi dana 100rb dapet satu...
Kalau caranya begitu, ntar ada yg dana 1 jt trus minta 10, then dijual lagi dgn harga 200rb/pc, si donor untung 100% Selama ada barter uang dengan barang tidak peduli bahasanya jual atau dana, pasti membuka peluang bagi para oportunis untuk mengambil keuntungan.
_/\_
Paling baik diundi saja per bulan,10 orang pendana yang paling banyak dapat patungnya masing2 satu(Tergantung mau dikasih berapa banyak(Berapa jumlah orang yg mau dikasih)/stock patung yang ada,kalau bisa diundi tiap bulan)...Atau seperti usul yang semula menjadi pendana tetap setiap bulan sebesar Rp.10,000 atau kelipatannya...
Salam,
Riky
Quote from: Indra on 11 July 2008, 09:06:01 PM
Kalau caranya begitu, ntar ada yg dana 1 jt trus minta 10, then dijual lagi dgn harga 200rb/pc, si donor untung 100% Selama ada barter uang dengan barang tidak peduli bahasanya jual atau dana, pasti membuka peluang bagi para oportunis untuk mengambil keuntungan.
_/\_
kalo dana 1jt tetep dapet 1, kan maximal satu orang satu...
Halo Chuang _/\_
usul:
bagaimana kalau pengumpulan dana tanpa iming-iming apapun, patung boleh dibagikan kepada member yang dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi DC (kontribusi berupa dana uang, tenaga, dll), tentunya penilaian ini ditentukan oleh semua member, jadi dibentuk KPU dulu trus diadakan Pemilu. _/\_
yg dikemukakan bro Indra sih benar juga... batasan antara barter ataupun dana jadi blur.
Ketika ada iming2x hadiah maka pendana mungkin dorongan atau motivasi untuk berdana sudah terkontaminasi oleh pengharapan dan balasan hadiah tersebut. Pada akhirnya bukan lagi berdana yang murni dan melatih melepas kemelekatan, menjadi bentuk lain "beli" atau "barter" barang. Walaupun tujuan kita utk mendapatkan dana tercapai.
It's been a great dilemma for me. Kenapa di DhammaCitta tidak ada iklan? Ada yang pernah mengutarakan ingin memasang iklan tapi saya tolak. Why? Bukankah ini bagus? Bisa untuk didanakan atau digunakan utk operasional. Tapi disini nanti akan menjadi bentuk lain komersialisasi Dhamma.
Setiap orang punya alasannya masing2x, terlepas dari benar atau salahnya itu, saya memilih untuk tidak melakukannya dan semangat itu tetap masih bertahan sampai sekarang.
Setelah "bertapa",
I think.... pemberian hadiah kalau diberitahu didepan, misalnya dana 100 ribu dapat patung.... Ini blur sekali antara dana atau penjualan dengan judul yang lain.
Kalau hadiahnya kita secara diam2x berikan tanpa sepengetahuan dari si donatur, yah harusnya ini no problemo. Si donatur tulus berdana, kitapun tulus dalam memberikan hadiah tanpa pamrih. Akan tetapi esensi pengumpulan dana jadi tidak tercapai kan? Kalau utk apresiasi donatur ini boleh2x saja.
Kalau model undian...... ini jg masih tidak murni berdana, tapi masih berharap2x siapa tahu dapat hadiah....
so.... back to square one I guess......
usul model kejutan aje... yg mao dana silahkan tp gak ada iming2 dapet... tp ini modelnya jd kyk undian gak ya? haa...
kalo kgk kasih tahu kan artinya bukan undian :)
nah esensinya kita ngadain ini kan sebenarnya mengumpulkan dana. So.... ini kontra produktif deh
sooo...
:)) nambah2 kemelekatan :))
Menurut saya gimana kalau donatur tetap kita baru kasih saja?
gini loh, rencana awal bro willi akan dana utk membuat rupam lalu rupam dijual utk mendapatkan lebih banyak dana lagi
kalo dikasih gitu, mending duit awal buat bikin rupam langsung didanakan aja
Quote from: Sumedho on 12 July 2008, 09:28:25 AM
gini loh, rencana awal bro willi akan dana utk membuat rupam lalu rupam dijual utk mendapatkan lebih banyak dana lagi
kalo dikasih gitu, mending duit awal buat bikin rupam langsung didanakan aja
usul...
kalo gitu, jadi bro Wili dana rupang ke DC,
kemudian DC memberikan Rupangnya ke donatur DC,
kalo usul saya, gimana rupangnya diberikan kepada donatur DC yang sudah lalu,
jadi bukan yang belum terjadi, tapi yang sudah terjadi, jadi anggap saja ini sebagai salah satu kusala karma yang berbuah.
donatur- donatur DC yang dulu sudah berdana, untuk pencetakan buku -buku dll.
di urut melalui donatur pertama, berdasarkan tanggal berdana,
bukan berdasarkan jumlah dana, karena jumlah dana lebih berhubungan dengan materi yang dimiliki bukan berhubungan dengan ketulusan hati
di urut dari donatur pertama, sampai kedonatur kesekian sampai persediaan rupang habis.
diurut dari donatur pertama, karena ini donatur awal yang menjadi cikal bakal DC semakin menyebar.
buat bro willi ini berarti menanam karma baik kebahagiaan , dengan memberikan hadiah dan kebahagiaan kepada donatur-donatur yang pernah berbuat baik lewat DC
tapi gw memank suka sama rupamnya...mo diminta berdana kek, beli kek, it's no problemo...
Nah kalo kasus kyk gw gmn?
Kabar terbaru
Hari ini (sabtu, 12 Juli) saya berencana bertemu dgn calon pematung utk membicarakan soal patung ini. Mudah2an ada kesepakatan yg baik dan menguntungkan semua pihak.
Btw, Bro Willi dan Bro Felix bisa banyak dpt bintang, gimana sih caranya? :))
_/\_
Oh ya, Bro Sumedho juga, bintangnya lebih banyak dari Jenderal kayaknay :))
Sori, lagi iseng ;D
bro sumedho tuhan DC, mo pake bintang bertaburan d langit jg isa..
tapi normalnya, makin banyak post, makin bnyk bintangnya
Quote from: Edward on 12 July 2008, 12:36:08 PM
tapi gw memank suka sama rupamnya...mo diminta berdana kek, beli kek, it's no problemo...
Nah kalo kasus kyk gw gmn?
kalo itu namanya suka rupam, ngejer rupam bukan dana nya yg utama hehehehe
Quote from: Edward on 12 July 2008, 01:38:10 PM
bro sumedho tuhan DC, mo pake bintang bertaburan d langit jg isa..
tapi normalnya, makin banyak post, makin bnyk bintangnya
Bintang itu tergantung jumlah posting...
btw secara bro chuang udah banyak dana tulisan, maka naek pangkat deh jadi kontributor... dapet bintang langsung euy
Quote from: Sumedho on 12 July 2008, 01:47:15 PM
btw secara bro chuang udah banyak dana tulisan, maka naek pangkat deh jadi kontributor... dapet bintang langsung euy
Protes Boss, bagaimana nasib yang udah dana 3843++ halaman?
lah bukannya dah dapet bintang gede dari dulu?
ralat: diganti jadi kontributor++ :D
Jangan terlalu serius boss,
cuma becanda kok (pls remove ++) jangan ada diskriminasi ;D
ehm2...boss medho :outoftopic:
siap2 di (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi277.photobucket.com%2Falbums%2Fkk51%2Fmushroom_kick%2Fonion-1.gif&hash=a42b147056ec9caf2fcad6db4c1eefa4711b5c38)
ok :backtotopic:
Jadi akhirnya bagaimana sistem-nya?
[at] indra: ampuun oom...
[at] edward: sistemnya? blank....
Quote from: Chuang on 12 July 2008, 01:22:48 PM
Oh ya, Bro Sumedho juga, bintangnya lebih banyak dari Jenderal kayaknay :))
Sori, lagi iseng ;D
Bro Chuang.... Welcome to Forum DC... ;D
Forum DC ini punya Tuhan Medho.... kalo ingin banyak bintang... minta aja sama Tuhan Medho tapi ga jamin di kaburkan lho.... :)) :)) :))
:backtotopic:
Imo...
Ga usah pake dana2 gitu dech... ribet... terus terang aja DI JUAL... dan labanya untuk amal di DC. Seperti waktu sy kursus intensif Abhidhamma yang di ajarkan oleh Dr. Mehm Tin Mon... Dr. Mehm Tin Mon kasih 3 buah bukunya untuk di foto copy dan Pengurus acara tersebut meminta persetujuan Dr. Mehm Tin Mon agar buku2 hasil copiin itu di jual dengan di naikin harganya terlebih dahulu dan labanya kasih ke Dr. Mehm Tin Mon sebagai dana buku dan juga agar kalo Dr. Mehm Tin Mon ke Jakarta lagi bisa membawa lebih banyak buku dhamma lagi. Setelah Pengurus tanya biaya fotocopy tsb, Pengurus kasihtahu kepada pengikut kursus harga buku2 fotocopy tsb. Jadi tergantung sama pengikut kursus mau pesan ato tidak buku2 itu. Bagi yang sudah pesan, mau bayar dulu juga boleh. Banyak yang bayar dulu dan lebihkan dananya untuk amal buku dan juga ada yang bayar pas (sesuai harga fotocopy tsb dan tidak berdana). Btw... berdana itu ga ada paksaan... tergantung individu masing2.
NB : waktu itu saya turut membantu mengurus fotocopy buku2 tsb. jadi saya pikir itu cara yang bagus...karena labanya juga lumayan banyak untuk di amalkan.
_/\_ :lotus:
nah itu dia ci lily, visi awal DC adalah FREE alias gretongan alias tidak ada jualan.... maka itu jadi blank kembali.
begini aj, jualan tetep pake nama pribadi yang mulai , cthnya bro chuang sebagai penghubung dengan pemahat, terus silahken, hasil untungnya mo disumbang k dc jg ok...gmn?
anggap aja ini diluar dc jd gak usah pake ukiran dc gt... bro willy yg urus jd siapa aja yg mao beli contact ke willy nah selanjutnya terserah bro willy mao dana ke dc peduli ato engak
Quote from: Indra on 14 July 2008, 11:21:09 AM
Quote from: Sumedho on 12 July 2008, 01:47:15 PM
btw secara bro chuang udah banyak dana tulisan, maka naek pangkat deh jadi kontributor... dapet bintang langsung euy
Protes Boss, bagaimana nasib yang udah dana 3843++ halaman?
Hehehe....Out of topic deh, cuma iseng. Soal bintang cuma iseng doang. Sekarang laporan seriusnya ya:
Halo semuanya
Tadi saya sudah bertemu dengan calon pematung untuk proyek patung Buddha ini. Seharusnya pertemuan terjadi hari sabtu, tapi pada hari itu ada sedikit mis komunikasi sehingga tidak jadi bertemu.
Setelah bicara dan melihat foto patung Buddha milik Ko Willi, Pak Yana—calon pematung ini—mengatakan bahwa dia sanggup membuatkannya tapi hanya satu buah saja. Untuk pembuatan dalam jumlah besar dia mengatakan tidak sanggup. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan juga ada masalah ketersediaan kayu. Karena ini adalah patung Buddha model baru yang belum pernah dia buat, maka dia sendiri yang harus menanganinya. Andaikata ini adalah patung Buddha model umum/standar yang selama ini sudah biasa dibuat, dia bisa menyerahkannya kepada para tukangnya.
Sebelumnya saya telah menginformasikan bahwa Pak Yana ini seorang pematung profesional. Ternyata, pekerjaan sebagai pematung bukanlah satu-satunya pekerjaan dia. Menurut pengakuannya, jika mengandalkan pendapatan dari membuat patung, itu tidak mencukupi. Karena itu, selama ini selain membuat patung Pak Yana juga menjalankan bisnis membantu perdagangan yang dijalankan orangtuanya.
Memang, fenomena seniman2 yang tidak mampu mendapatkan penghidupan yang layak dari hasil karya seninya adalah bukan hal yang baru di Bali. Seniman2 kerawitan/pemusik tradisional Bali, yang alat musiknya bisa berharga puluhan juta rupiah per set, setiap kali pentas di hotel2 atau restauran2 diangkut dengan truk terbuka dan diberi honor yang sangat minim. Demikian juga para penari. Para seniman ini melihat pekerjaannya dalam ranah seni lebih sebagai kegiatan untuk mencari kepuasan batin dan dana (istilah Hindunya, Yadnya—kerelaan untuk mengorbankan waktu, materi dan tenaga untuk kegiatan keagamaan/persembahyangan).
Ketika saya tanyakan kepada Pak Yana, jika dia tidak sanggup, apakah dia bisa memberikan rekomendasi pematung kenalannya yang sanggup mengerjakan proyek ini. Dia bilang, justru selama ini kalau ada pesanan pembuatan patung Buddha dengan model yang tidak umum, maka para pematung di desanya meneruskan pesanan itu kepada dia. Jadi, bisa dikatakan Pak Yana ini adalah "jagoan"nya, hehehehe......Dia juga bercerita bahwa sekarang memang banyak orang yang bisa membuat patung, tetapi kebanyakan adalah para pematung "instan" dengan dasar2 yang tidak kuat. Menurut dia, para pematung jaman dulu, untuk bisa membuat sebuah patung Buddha, harus belajar lama mulai dari dasar2nya. Tapi para pematung masa kini tidak lagi seperti itu, serba cepat dengan konsekuensi ilimunya juga dangkal.
Ohya, saya sudah melihat patung Buddha hasil karya bengkelnya. Ketika bertemu tadi, Pak Yana membawakan sebuah contohnya. Keren juga, patung Buddha model China, terbuat dari kayu. Harganya juga tidak mahal, karena itu saya beli saja.
Ok sekian dulu. Maaf saya cuma kenal satu orang yang bisa dimintakan tolong untuk membuatkan patung ini. Saya tidak tahu apakah sebenarnya ada juga pematung lain. Kalau teman-teman masih ingin meneruskan proyek ini, mungkin saya bisa tanya2kan lagi untuk mencari calon pematung lain.
Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan juga ada masalah ketersediaan kayu.
Mau hasil bagus --> limited edition ??
mungkin ada yg ada di sekitar jepara ato jogja? Karena, selain bali, rasanya daerah tersebut ada reputasi pematung jg tuh...
coba dech gw cr info pematung disini... minta gambar detailnya donk
[at] Bro Chuang:
Ternyata susah juga ya mencari pematung Rupang Buddha di Indo ini. Padahal ketika di Kamboja, patung Buddha bertebaran dimana-mana, Di depan Hotelku ada Patung Buddha seukuran kita, dan dipasar2 tidak ada satupun toko patung yg tidak menjual patung Buddha.
Kepala Buddha, wajah Buddha, tangan Buddha yg lagi posisi lotus, Buddha parinibbana, dll...
BTW, anumodana atas usahanya Bro, mungkin pelan2 nanti akan ketemu pematung yg 'berjodoh' dgn rupang tsb...
[at] Bro Hendra
apakah Bro berdomisili di Jogja? Akan sy kirim beberapa gambar rupang lagi langsung ke email Bro Hendra (agar menghemat space disini).
Anumodana,
willi
::
iye aku di jogja cmn masih cr2 info belum dapet pematungnya
email via pm yak