Bisakah kita merealisasikan nibbana tanpa meditasi?
Maksudnya hanya dengan mendengarkan khotbah2 dan tercerahkan...
Seperti dlm kasus2 yg SB berkhotbah ada yg mencapai tingkat kesucian...
Pertanyaan:Bisakah merealisasikan Nibbana tanpa meditasi?
_/\_
kotbah, meditasi, dll hanyalah sarana. tidak mungkin kotbah, meditasi, dll yg menghasilkan pencerahan.
tidak satupun yg kita lihat, dengar, cium, ecapi, rasa, pikir dapat membawa kita ke pencerahan.
menurut saya, nibbana terlihat ketika tidak ada lagi pikiran:
"aku yg melihat"
"aku yg mendengar"
dst...
bahkan
"aku yg bermeditasi"
"aku yg sedang melihat nibbana"
bagaimana?
Berati harus menghentikan proses berpikir??
:O
_/\_
Quote from: Riky_dave on 01 June 2008, 11:35:35 AM
Berati harus menghentikan proses berpikir??
:O
_/\_
nah gmn cara menghentikan pikiran?
off course berlatih kan..
imo meditasi hanyalah sebutan..
but imo too tetep deh harus lewat meditasi...
ayo kita perbincangkan..
Quote from: andry on 01 June 2008, 11:29:12 PM
nah gmn cara menghentikan pikiran?
off course berlatih kan..
menurut saya tidak.
berhenti terjadi begitu saja.
Quote
imo meditasi hanyalah sebutan..
but imo too tetep deh harus lewat meditasi...
ayo kita perbincangkan..
vipassana ketika bermeditasi bukanlah vipassana :)
vipassana menurut saya:
berhenti melakukan perbincangan utk mencari apa yg kita mau,
tidak melepas dan mengambil yg baru.
hanya sekedar melihat apa adanya.
Quote from: tesla on 01 June 2008, 11:36:59 PM
menurut saya tidak.
berhenti terjadi begitu saja.
untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?
misteri pencerahan ::)
menurut pengalaman saya, melihat apa adanya bukanlah proses.
justru ketika proses berhenti, hanya perlu satu saat saja saya berhenti berpikir. (tidak perlu berhenti berpikir 1 detik, 1 menit, 5 menit, 30 menit, dst)
apa yg harus kulakukan?
nanti bagaimana yah?
bagaimana menjadi Buddha?
bagaimana mencapai kebahagiaan tertinggi/nibbana?
dst...
oke lah kalau mau cari proses dulu.yg ada kira-kira adalah begini:
ah saya lelah mencari nibbana sbg kebahagiaan tertinggi,
bagaimana kalau saya beristirahat sejenak.
tidak mencari nibbana, tidak mencari apapun.
Quote from: andry on 01 June 2008, 11:43:18 PM
untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?
Contoh: ketika saya sedang melamun ... tentang hal-hal yang enak ... lalu tiba-tiba sadar/eling (bahwa saya sedang melamun) ... dengan sendirinya lamunan itu akan berhenti, bukan? ...
Nah ... sadar/eling itu terjadi begitu saja, bukan? ... tidak disengaja ... tidak diharapkan ... tidak diupayakan untuk sadar/eling (ketika melamun itu) ...
Seperti itulah sadar/eling dalam meditasi vipassana ...
Jadi apa yang harus saya lakukan dalam meditasi vipassana untuk bisa sadar/eling? ... Sadari saja siapa yang bertanya itu, yakni
si aku/ego/atta, yang
mengharapkan sadar, lalu mencari
cara/metode untuk sadar. ... Nanti kan si aku diam sendiri, tapi bukan dibuat diam ... dan pertanyaan itu akan terjawab dengan sendirinya, tanpa dipikir ...
Justru kalau saya berpikir,
"Saya harus sadar, saya harus berusaha untuk sadar" ... pada saat itu saya tidak sadar. ... Pada saat keadaan itu tiba-tiba disadari ... maka
si saya berhenti ... itulah
sadar, yang tidak bisa dipikir-pikir lagi ... Kalau dipikir, direnungkan juga ... kembali tidak sadar. ...
Salam,
hudoyo
bang riky, yg perlu ditanyakan dulu: apa definisi anda mengenai "meditasi"?
apakah ini namanya koan Zen? ketika seorang murid bisa menjawab koan,ia dikatakan sudah cerah walaupun meditasi tidak diperhitungkan dalam faktor pencerahannya?
_/\_ all
wah... panen tampaknya
Quote from: hudoyo on 02 June 2008, 06:46:23 AM
Quote from: andry on 01 June 2008, 11:43:18 PM
untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?
Contoh: ketika saya sedang melamun ... tentang hal-hal yang enak ... lalu tiba-tiba sadar/eling (bahwa saya sedang melamun) ... dengan sendirinya lamunan itu akan berhenti, bukan? ...
Nah ... sadar/eling itu terjadi begitu saja, bukan? ... tidak disengaja ... tidak diharapkan ... tidak diupayakan untuk sadar/eling (ketika melamun itu) ...
Seperti itulah sadar/eling dalam meditasi vipassana ...
Jadi apa yang harus saya lakukan dalam meditasi vipassana untuk bisa sadar/eling? ... Sadari saja siapa yang bertanya itu, yakni si aku/ego/atta, yang mengharapkan sadar, lalu mencari cara/metode untuk sadar. ... Nanti kan si aku diam sendiri, tapi bukan dibuat diam ... dan pertanyaan itu akan terjawab dengan sendirinya, tanpa dipikir ...
Justru kalau saya berpikir, "Saya harus sadar, saya harus berusaha untuk sadar" ... pada saat itu saya tidak sadar. ... Pada saat keadaan itu tiba-tiba disadari ... maka si saya berhenti ... itulah sadar, yang tidak bisa dipikir-pikir lagi ... Kalau dipikir, direnungkan juga ... kembali tidak sadar. ...
Salam,
hudoyo
Sadar=tau kah??
Sadar=tau apa yg sedang dilakukan?
Cthnya:jika saya bermeditasi objek pernafasan...Saya kosongkan pikiran kemudian saya fokuskan pada objek pernafasan(tanpa batin berkata apa2,mau berkata masuk/klr...Batin juga kosong tanpa mengatakan apa2...Pikiran juga kosong/berhenti berpikir.)Kemudian ketika pikiran laen muncul,saya alihkan kembali pada objek pernafasan mengamati dan sadar terhadap objek pernafasan..Apakah teori ini benar?Atau ada "aku" yg berhasil menyelinap kedlm?Pada saat meditasi saya selalu hlg arah...Tdk tau mana yg "benar" dan "salah"...
Banyak yg berkata perlahan ucapkan dibatin masuk keluar masuk keluar diikuti arus nafas(Bukankah hal ini memunculkan pikiran untuk berpikir?Sehingga aku tdk bisa lenyap,malahan aku semakin gelisah dan bertambah bertambah dan terus bertambah akhirnya "aku" tdk bisa dikendalikan dan meditasi selesai tanpa hasil?)
Kalau salah dikoreksi ya...
Thanks...
_/\_
Quote from: morpheus on 02 June 2008, 10:06:46 AM
bang riky, yg perlu ditanyakan dulu: apa definisi anda mengenai "meditasi"?
Meditasi=duduk bersila atau pokoknya vipasanna bhavana dll...
_/\_
"So that all beings may certainly know,
So they may be delivered from cyclic existence,
Through compassionate ways, methods and other means,
I have expounded this supreme sublime sutra.
The body is like an empty village or house;
Senses are like soldiers and thieves.
Although they live in the same village,
They are unaware of each other.
The eye sense runs after forms;
The ear sense indulges in sounds;
The nose sense captures numerous smells;"
"The tongue sense always hunts tastes;
The body sense pursues tactile sensations;
And the mental sense grasps at phenomena.
These six individual senses
Are each absorbed in their objects.
The mind is capricious as an illusion -
Its six senses thoroughly engrossed -
Like a man who runs to an empty village
And resides there among soldiers and thieves.
The mind dwells in the six objects
And fully knows the objects of the senses;
Therefore, the mind resides in six objects
And fully knows the objects of sense engagement.
Forms, sounds and likewise smells,
Tastes, tactiles and phenomena,
The mind in motion, like a bird in flight,
In all six, enters the sense faculties.
In whatever sense it abides,
It lends that sense its knowing nature.
The body, like a machine in an empty village,
Is without motion and completely without action.
Lacking core essence, it arises from conditions;
Arising from concepts, it lacks inherent nature.
Earth, water, fire and wind,
Abiding separately in different parts,"
"Like deadly snakes in the same den,
Are ever in conflict with each other.
Of these four snakes of the elements,
Two move up and two move down.
Moving by twos in directions and sub-directions,
These snakes of the elements will surely perish.
The earth snake and the water snake,
Perish down below;
The fire snake and wind snake,
Ascend to the space above.
Due to actions done in the past,
The mind and consciousness depart from their abodes.
Gods, humans and three lower migrators
Are born in existence according to deeds done.
At death, when phlegm, wind and bile have been exhausted,
The body is filled with urine and foul matter.
Not pleasant, it becomes a heap of worms
Discarded like wood at the charnel ground.
Behold these things, O goddess:
Here, beings, persons
And likewise phenomena are empty.
Due to ignorance, they arise.
These great elements have no great origination.
Originating from the unoriginated, they lack origination."
"Since that which originates does not originate,
I have called them the great elements.
They do not exist and do not ever exist.
Due to ignorance, they come into being.
Ignorance itself does not exist.
Thus, I have called it ignorance.
Action, consciousness, name and form,
The six sources, contact, feeling,
Craving, grasping and existence too,
Birth, aging and death, sorrows and afflictions -
These comprise the twelve links of dependent origination.
The inconceivable sufferings of cyclic existence
As they operate in the wheel of life
Have originated from the unoriginated;
Thus, they are without origination,
Free from discursive, conceptual thought.
Cut the view of self existence;
Sever the net of afflictions;
Brandish the sword of knowledge;
Behold the abode of aggregates as empty;
In this way, enlightenment shall be reached.
I have opened the door to the city of nectar
And thoroughly entered into its abode.
I have utterly revealed the vessel of nectar;
With its juice I have been filled."
Excerpt From: "Sutra Of Golden Light." FPMT, 2014-01-09. iBooks.
This material may be protected by copyright.
Baca klo bisa ngerti bisa capai nibanna.