Ada yg bisa menjelaskan pengertian Punabhava dan reinkarnasi??
APakah perbedaan dr kedua hal tsbt??
Thank u...
 _/\_
			
			
			
				Kalo reinkarnasi,saat orang a tewas,ada roh a keluar,mencari2 janin,kemudian masok dlam janin. Kalo punarbhava, tidak ada roh yg keluar. Saat mati,kesadaran ajal tiba, disambut kesadaran penerus, yg dibwa oleh kekuatan kamma.Cniw.
			
			
			
				punabhava = menjadi kembali (kemudian diterjemahkan sebagai terlahir kembali)
imo, yg menjadi penerus adalah avijja (kebodohan), akan terus menjadi (tubuh+bathin) kembali.
			
			
			
				Oh berarti avijja yah penyebb lahir kembali,bukan karena kamma?
			
			
			
				yah itu menurut saya dan berdasarkan pengetahuan saya bro...
buah karma tidak akan pernah habis (alias tak terbatas).
jadi kalau karena karma, rantai kelahiran tidak akan pernah putus.
			
			
			
				berarti karna avijja atau karna karma??/\
			
			
			
				^ Tumimbal lahir terbentuk karena masih ada akibat (vipaka) yang masih diterima disertai ketidak-tahuan (avija) sebagai penunjangnya sehingga akan terbentuk sebab (kehendak/cetana) baru dan menghasilkan akibat (vipaka) baru pula (begitu terus bagai roda) ...
			
			
			
				^^ punabbhava: tumimbal lahir
ada 3 penyebab utama mengapa semua makluk terlahir lagi di alam baru:
1. avijja - ketidaktahuan
2. tanha - nafsu keinginan
3. kamma - perbuatan
segera setelah kesadaran kematian seseorang, kesadaran tumimbal lahir muncul di kehidupan baru
tanpa adanya jarak waktu antara.
info lengkap baca abhidhamma sehari - hari  ;D 
reinkarnasi setau sy itu istilah yg sering digunakan oleh hindu n mengenal konsep roh.
walaupun org2 yg beragama buddha sering jg menggunakan istilah ini.
mungkin bisa baca penjelasan di wikipedia.
 :)
			
			
			
				 [at] g.Citra,mayadevi. Anumodana.
kalau Mahayana,ada nunggu waktu 49 hari.
			
			
			
				Juice_alpukat di mahayana setau sy mang ada masa bardo tapi apa ada penjelasan rinci mengenai proses pikiran menjelang kematian versi mahayana ga? sy juga pengen tau nih dg masa bardo tsb.
 :)
			
			
			
				punabhava = menjadi
reinkarnasi = kelahiran jiwa/roh di tubuh baru.
penyebabnya yah, karena ketidaktahuan kita maka kita haus/crave.
			
			
			
				menarik sekaligus rancu nih sebenarnya mang ada 49 hari masa penungguan atau langsung lahir gitu, mana yg bener2?atau kedua2nya bener tergantung karma orgnya? tolong para se fu disini bersedia menjelaskannya, berguna nih buat yang lain juga biar tahu yg benernya
			
			
			
				Quote from: jimmykei on 24 January 2010, 09:27:32 PM
menarik sekaligus rancu nih sebenarnya mang ada 49 hari masa penungguan atau langsung lahir gitu, mana yg bener2?atau kedua2nya bener tergantung karma orgnya? tolong para se fu disini bersedia menjelaskannya, berguna nih buat yang lain juga biar tahu yg benernya
nah menurut saya, di sini letaknya perbedaan. mungkin bagi praktisi mahayana ini benar adanya, tapi bagi praktisi theravada ini meragukan.. kalau ditelusuri mungkin susah karena tidak ada yang mencapai pencerahan di sini.. kita juga hanya bisa melihat dari referensi2.. kalau dipaksakan dikhawatirkan tidak ada kepastian.. karena masing2 memegang referensi yang berbeda.. 
			
 
			
			
				jadi susah juga yg mana yg bener hanya bisa dialami aja.
thanks bro Fox eh salah Forte
 ;D
			
			
			
				setuju dengan om forte. masing-masing tradisi berbeda pandangan dalam hal ini.
kalau sesuai pali kanon maka akan ditemukan dewa aghast yang merupakan hasil tumimbal lahir dari seorang yang bermeditasi, kemudian meninggal ketika meditasi, dan begitu membuka mata sudah terlahir di alam dewa.
kalau sesuai tradisi tibetan, maka akan dikenal bardo thodol, periode antara 49 hari. 
			
			
			
				Mengapa di payasi sutta ada istilah roh orang meninggal?
			
			
			
				Terjemahan dari Samaggi Phala:
"Nah, Payasi yang terhormat. Kalau seorang penjahat tidak diberi ampun oleh algojo di dunia ini, apakah Anda mengira bahwa kawan-kawan Anda yang terdiri dari pembunuh, pencuri, orang cabul, pendusta, pemfitnah dan yang suka omong kosong, pikirannya penuh dengan keserakahan, kebencian dan kegelapan batin dapat diberi ampun?
Setelah meninggal dunia, roh (? - red) mereka akan melalui sebuah lorong gelap masuk ke dalam neraka. Di neraka mereka memohon kepada para algojo dengan kata : 'Mohon dengan hormat kepada Bapak Algojo agar sudi menunda dulu pelaksanaan hukuman kami hingga kami dapat memberi kabar kepada raja muda Payasi di dunia, bahwa setelah mati memang ada dunia lain (halus).' Apakah Anda berpendapat bahwa para algojo mau meluluskan permintaan mereka?"
Terjemahan Indra
http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Digha%20Nikaya%20-%20Khotbah-Khotbah%20Panjang%20Sang%20Buddha.pdf (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Digha%20Nikaya%20-%20Khotbah-Khotbah%20Panjang%20Sang%20Buddha.pdf)
Pali
Kiṃ pana te mittāmaccā ñātisālohitā pāṇātipātī adinnādāyī kāmesumicchācārī musāvādī pisuṇavācā pharusavācā samphappalāpī abhijjhālū byāpannacittā micchādiṭṭhī, te kāyassa bhedā paraṃ maraṇā apāyaṃ duggatiṃ vinipātaṃ nirayaṃ upapannā labhissanti nirayapālesu – 'āgamentu tāva bhavanto nirayapālā, yāva mayaṃ pāyāsissa rājaññassa gantvā ārocema – ''itipi atthi paro loko, atthi sattā opapātikā, atthi sukatadukkaṭānaṃ kammānaṃ phalaṃ vipāko'''ti? Imināpi kho te, rājañña, pariyāyena evaṃ hotu – 'itipi atthi paro loko, atthi sattā opapātikā, atthi sukatadukkaṭānaṃ kammānaṃ phalaṃ vipāko'''ti.
Mungkin salah terjemahan, karena di Samaggi Phala sendiri pakai roh - (? red)
red biasanya redaktur / redaksi
			
			
			
				di payasi sutta,ada 9 kata 'roh',dan hanya satu saja yang diberi "roh (?,red)". 
			
			
			
				Masa bardo 49 hari;
http://www.mail-archive.com/dharmajala [at] yahoogroups.com/msg06748.html
			
			
			
				Dalam Payasi Sutta, yang dijelaskan adalah mengenai orang baik bila meninggal bisa ke alam deva (surga); dan orang jahat bila meninggal bisa ke alam niraya (neraka). Dalam konteks pembahasan ini, yang disinggung adalah orang jahat yang meninggal dan menuju alam niraya.
Menurut terjemahan versi Samggi Phala, konteks ini menggunakan kata "roh" sebagai sesuatu yang menuju ke hadapan algojo neraka. Menurut terjemahan versi DhammaCitta Press, konteks ini tidak menggunakan kata "roh" untuk menuju ke hadapan algojo neraka. Saya lebih setuju dengan terjemahan versi DhammaCitta Press. Lagipula dalam terjemahan versi Samaggi Phala, penggunaan kata roh itu sendiri "diragukan" oleh pihak SP. Dan bisa ditarik lebih lanjut, bahwa pengertian "roh" ini juga menunjukkan "makhluk neraka" atau "hantu". Dengan demikian bukan pengertian "roh" sebagai jiwa yang berpindah ke alam lain.
			
			
			
				melengkapi di atas..
u/ bro juice..
jika ingin banyak tahu mengenai apa itu roh dll
mungkin bisa lirik ke sini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=12696.0
			
			
			
				klo ada teman2 yg bisa kasih referensi dari mahayana atau tibetan tentang masa bardo tolg diposting kan ya.
ko forte, walaupun blum mencapai pencerahan hanya referensi ( tipitaka ) lah yg menjadi pegangan kita.
klo kita da mencapai pencerahan tinggal ketok tengkorak aja da tau tuh makluk lahir ke mana  ;D ga perlu repot2 berdiskusi.
klo mahayana mengenal bardo n ada referensi yg jelas kan gpp, kita hormati pula.
mana yg mau kita jalankan ato percaya smuanya balik ke kita masing2.
juice_alpukat da coba buka link itu napa ga ada ya?
terima kasih  :)
			
			
			
				 [at]  ce maya
tul, justru karena belum capai penerangan sempurna.. cuma tahu dari "textbook" makanya kalau diadu mana yang benar bakal jadi debat tak berujung..
			
			
			
				Kalau dalam tradisi Theravada, ketika makhluk meninggal dunia, akan langsung di-sambung dengan kelahiran berikut-nya (kecuali kalau makhluk tersebut telah merealisasikan parinibbana).... SEdangkan kalau dalam tradisi Mahayana (disini termasuk Vajrayana/tibetan) dikenal dengan masa transisi 49 hari...
Jika demikian, dua opini ini berbeda, Manakah yang benar ?
1. Salah Satu Benar, yang lainnya salah ?
2. Dua Dua Salah...
3. dua Dua Benar... penjelasannya gimana ?
			
			
			
				ko forte, kan da sy bilg klo mahayana ato tantra punya referensi yg jelas kita hormati bukan ajak berdebat.
sapa yg mau berdebat?
cuma pengen tau referensinya aja.
boleh kan ko forte????
setelah tau mau percaya ato ga yah silahkan, masing2 punya hak mau percaya n praktekan yg mana.
anggap ini study banding antar mazab yg ada, bukan adu argumen saling menyudutkan n saling menjatuhkan.
setuju?
			
			
			
				Quote from: maya devi on 25 January 2010, 05:34:38 PM
ko forte, kan da sy bilg klo mahayana ato tantra punya referensi yg jelas kita hormati bukan ajak berdebat.
sapa yg mau berdebat?
cuma pengen tau referensinya aja.
boleh kan ko forte????
setelah tau mau percaya ato ga yah silahkan, masing2 punya hak mau percaya n praktekan yg mana.
anggap ini study banding antar mazab yg ada, bukan adu argumen saling menyudutkan n saling menjatuhkan.
setuju?
apakah sis maya, ingin tahu penjelasannya mengapa kedua tradisi bisa berbeda dalam hal ini ? Manakah yang benar ? Apakah ada yang salah ? Kemudian, jika memang ada adu argumen, mengapa harus langsung di vonis saling menyudutkan dan saling menjatuhkan... Bukankah lebih baik, DUDUK PERSOALAN yang SEBENARNYA yang harus di-kedepankan... 
			
 
			
			
				ya ampun dilbert baca tuh pelan2.
kamu ga nyambung
Quote from: dilbert on 25 January 2010, 05:39:12 PM
Quote from: maya devi on 25 January 2010, 05:34:38 PM
ko forte, kan da sy bilg klo mahayana ato tantra punya referensi yg jelas kita hormati bukan ajak berdebat.
sapa yg mau berdebat?
cuma pengen tau referensinya aja.
boleh kan ko forte????
setelah tau mau percaya ato ga yah silahkan, masing2 punya hak mau percaya n praktekan yg mana.
anggap ini study banding antar mazab yg ada, bukan adu argumen saling menyudutkan n saling menjatuhkan.
setuju?
apakah sis maya, ingin tahu penjelasannya mengapa kedua tradisi bisa berbeda dalam hal ini ? Manakah yang benar ? Apakah ada yang salah ? Kemudian, jika memang ada adu argumen, mengapa harus langsung di vonis saling menyudutkan dan saling menjatuhkan... Bukankah lebih baik, DUDUK PERSOALAN yang SEBENARNYA yang harus di-kedepankan... 
			 
			
			
				lebih baik cari referensi yang lebih jelas di sutra aliran Yogacara.lebih lengkap penjelasannya.
			
			
			
				.. bagaimana klo  maen jelakung..buat nanya... :P, ada gak 49 hari masa menunggu ...? 
			
			
			
				Quote from: maya devi on 25 January 2010, 05:40:43 PM
ya ampun dilbert baca tuh pelan2.
kamu ga nyambung
Quote from: dilbert on 25 January 2010, 05:39:12 PM
Quote from: maya devi on 25 January 2010, 05:34:38 PM
ko forte, kan da sy bilg klo mahayana ato tantra punya referensi yg jelas kita hormati bukan ajak berdebat.
sapa yg mau berdebat?
cuma pengen tau referensinya aja.
boleh kan ko forte????
setelah tau mau percaya ato ga yah silahkan, masing2 punya hak mau percaya n praktekan yg mana.
anggap ini study banding antar mazab yg ada, bukan adu argumen saling menyudutkan n saling menjatuhkan.
setuju?
apakah sis maya, ingin tahu penjelasannya mengapa kedua tradisi bisa berbeda dalam hal ini ? Manakah yang benar ? Apakah ada yang salah ? Kemudian, jika memang ada adu argumen, mengapa harus langsung di vonis saling menyudutkan dan saling menjatuhkan... Bukankah lebih baik, DUDUK PERSOALAN yang SEBENARNYA yang harus di-kedepankan... 
 ^:)^ ^:)^ ^:)^
 _/\_
			
 
			
			
				Quote from: nyanadhana on 25 January 2010, 05:45:56 PM
lebih baik cari referensi yang lebih jelas di sutra aliran Yogacara.lebih lengkap penjelasannya.
om nyana bisa dibantu link nya?
makasih
			
 
			
			
				bro devi, kenapa linknya tidak ada apa2? mungkin salah teknis kali. sy tidak th juga ya.
sy mau tanya, kalau seorang Bodhisatva lenyap (wafat) dari alamnya, dan menuju pada rahim Sang Ibu,itu proses punabhava ( lahir ulang )atau inkarnasi yah?
Kalau Punabbhava ,kualitas 'diri' sudah berbeda, sedangkan inkarnasi mungkin 'sifat watak seorang Bodhisatva masih terbawa dan paraminya terbawa.
Apa mungkin dmikian?
			
			
			
				Tidak hanya Mahayana yang mengakui Antarabhava.
Beberapa sekte2 awal Buddhis yang mengaku murni ajaran Sang Buddha dan pemegang ajaran para Tetua (Sthavira) pun mengakui adanya antarabhava, contohnya Sarvastivada.
Menurut para sejarawan, mereka yang pro dan kontra Antarabhava itu sebenarnya sama-sama mendasarkan pendapat mereka atas sabda-sabda Sang Bhagava sendiri dalam sutra-sutra (sutta-sutta). Dan pertentangan ini hanya ditemukan dalam Abhidharma masing-masing aliran yang saling menyerang satu sama lain. Di dalam Sutta-sutta Nikaya ataupun Sutra-sutra Agama tidak ada secara jelas disebutkan apakah antarabhava itu ada atau tidak. Sehingga akhirnya masing-masing aliran berdebat sebenarnya apakah gandharva (gandabbha) itu?? Dan akhirnya muncul pro kontra antarabhava.
Setahu saya, bahkan sudah rahasia umum kalau banyak Ajahn2 Theravada yang mengakui adanya antarabhava. 
Kalau mau lebih lengkapnya baca Tibetan Book of the Dead (Bardo Thodol) yang sangat lengkap diuraikan proses antarabahava itu sendiri. Temen saya punya bukunya dan saya pernah baca sepintas2. Pun juga pelajari antarabhava dalam sekte2 Buddhis awal, jangan hanya Yogacara saja.
 _/\_
The Siddha Wanderer
			
			
			
				sy mau tanya, kalau seorang Bodhisatva lenyap (wafat) dari alamnya, dan menuju pada rahim Sang Ibu,itu proses punabhava ( lahir ulang )atau inkarnasi yah?
Kalau Punabbhava ,kualitas 'diri' sudah berbeda, sedangkan inkarnasi mungkin 'sifat watak seorang Bodhisatva masih terbawa dan paraminya terbawa.
Apa mungkin dmikian?
			
			
			
				penjelasan bardo thodol dpt dilihat pd
http://www.bibliotecapleyades.net/mistic/bardo_thodol06.htm
			
			
			
				juice_alpukat ada baiknya kamu baca abhidhamma sehari-hari dulu (theravada lho).di buku itu penjelasannya sederhana dan gampang dimengerti. setelah baca kamu akan dapat jawabannya. penjelasannya ga bisa sepotong2.
klo membahas punabbhava kita juga harus sedikit mengerti proses berpikir.
 _/\_
Quote from: Juice_alpukat on 26 January 2010, 11:39:36 AM
sy mau tanya, kalau seorang Bodhisatva lenyap (wafat) dari alamnya, dan menuju pada rahim Sang Ibu,itu proses punabhava ( lahir ulang )atau inkarnasi yah?
Kalau Punabbhava ,kualitas 'diri' sudah berbeda, sedangkan inkarnasi mungkin 'sifat watak seorang Bodhisatva masih terbawa dan paraminya terbawa.
Apa mungkin dmikian?
			 
			
			
				Apakah bro devi dpat menjelaskan apa yg amda tahu walau sekilas saja?
			
			
			
				juice_alpukat  :hammer:
			
			
			
				bro devi,maksud saya,apa yg anda tahu sekilas tolong kasih tahu saja bro menurut abhdamma kek gmana proses punabhava itu bro?
			
			
			
				Quote from: maya devi on 25 January 2010, 05:34:38 PM
ko forte, kan da sy bilg klo mahayana ato tantra punya referensi yg jelas kita hormati bukan ajak berdebat.
sapa yg mau berdebat?
cuma pengen tau referensinya aja.
boleh kan ko forte????
setelah tau mau percaya ato ga yah silahkan, masing2 punya hak mau percaya n praktekan yg mana.
anggap ini study banding antar mazab yg ada, bukan adu argumen saling menyudutkan n saling menjatuhkan.
setuju?
kalau sis maya bisa begitu.. itu sangat baik seh.. jadi bisa ada 2 pengertian.. dipandang dari sudut mahayana dan dipandang dari sudut thera.. 
pada postingan saya sebelumnya, saya hanya melihat secara realita, bahwa kebanyakan orang sebelum menerima sesuatu pasti membandingkan dulu dengan apa yang dia tahu.. dan bila orang tersebut tipenya kritikal pendebat.. ya bakal jadi debat gak karuan..
tapi jika orangnya bisa seperti yang dipikirkan sis maya.. itu lebih baik.. berarti orang tersebut mengosongkan cangkir buat diisi teh yang sebelumnya sudah ada kopi.. :)
			
 
			
			
				hmm.. kurasa ada 2 hal..
semua terlahir spontan -- tidak benar
semua sebelum terlahir memiliki masa tunggu --- tidak benar
ada yg terlahir spontan, ada yg memiliki masa tunggu.. mungkin lebih tepat (cuma mungkin..)
			
			
			
				Tentang percakapan antara vacchagotta dengan Sang Buddha mengenai antarabhava dalam Sutta-Pitaka, Samyutta Nikaya, Kutuhalasala Sutta:
Quote
"But, Master Gotama, at the moment a flame is being swept on by the wind and goes a far distance, what do you designate as its sustenance then?"
"Vaccha, when a flame is being swept on by the wind and goes a far distance, I designate it as wind-sustained, for the wind is its sustenance at that time."
"And at the moment when a being sets this body aside and is not yet reborn in another body, what do you designate as its sustenance then?"
"Vaccha, when a being sets this body aside and is not yet reborn in another body, I designate it as craving-sustained, for craving is its sustenance at that time."  
Sebenarnya konsep antarabhava ini sendiri tidak bertentangan dengan konsep mengenai "makhluk-makhluk yang terlahir spontan" yang sering dikatakan oleh Sang Buddha di berbagai sutta. Dalam hal ini, kelahiran sebagai gandhabba yang terjadi dalam dimensi antarabhava itu sendiri terjadi secara spontan. Dan ini selaras dengan pandangan Theravada. Konsep antarabhava ini hanya menjadi salah jika wujud makhluk gandhabba dalam dimensi antarabhava dianggap "roh" yang substansinya kekal sebagaimana yang dianut oleh pandangan-pandangan agama lain. 
Dengan catatan bahwa kelahiran dalam antarabhava ini sendiri tidak mutlak selalu terjadi pada setiap kasus makhluk yang meninggal sebagaimana dikatakan oleh sang Buddha bahwa kelahiran sebagai gandhabba ini terjadi karena ditunjang oleh kehausan & kemelekatan dalam cuplikan sutta di atas. 
_/\_
			
 
			
			
				Quote from: Juice_alpukat on 26 January 2010, 05:59:20 PM
bro devi,maksud saya,apa yg anda tahu sekilas tolong kasih tahu saja bro menurut abhdamma kek gmana proses punabhava itu bro?
mungkin sis devi sudah jelaskan pada thread awalnya bro
Quote from: maya devi on 24 January 2010, 03:21:54 PM
^^ punabbhava: tumimbal lahir
ada 3 penyebab utama mengapa semua makluk terlahir lagi di alam baru:
1. avijja - ketidaktahuan
2. tanha - nafsu keinginan
3. kamma - perbuatan
segera setelah kesadaran kematian seseorang, kesadaran tumimbal lahir muncul di kehidupan baru
tanpa adanya jarak waktu antara.
info lengkap baca abhidhamma sehari - hari  ;D 
reinkarnasi setau sy itu istilah yg sering digunakan oleh hindu n mengenal konsep roh.
walaupun org2 yg beragama buddha sering jg menggunakan istilah ini.
mungkin bisa baca penjelasan di wikipedia.
 :)
jadi intinya dalam proses tumimbal lahir yang berpindah itu bukanlah roh, penyebab dari tumimbal lahir adalah adanya keinginan yang dilandasi oleh nafsu dan juga ketidaktahuan, sehingga melahirkan khanda yang mana berbeda dengan kelahiran yang sebelumnya..
sedangkan untuk reinkarnasi, menurut saya memang berbeda dengan tumimbal lahir. karena dari segi harafiah, reinkarnasi tidak bisa menjelaskan proses kelahiran seorang dewa / peta. 
Re = kembali
In = masuk
Carnatus = Daging (ingat carnivora = pemakan daging)
jadi ReInCarnatus = kembali masuk ke dalam daging (berarti hanya bisa "dianggap" tumimbal lahir menjadi manusia / hewan)
ini hanya pemikiran saya sebagai awam.. bukan pakar2 amat.. jadi CMIIW
			
 
			
			
				Quote from: maya devi on 26 January 2010, 01:41:12 PM
juice_alpukat ada baiknya kamu baca abhidhamma sehari-hari dulu (theravada lho).di buku itu penjelasannya sederhana dan gampang dimengerti. setelah baca kamu akan dapat jawabannya. penjelasannya ga bisa sepotong2.
klo membahas punabbhava kita juga harus sedikit mengerti proses berpikir.
 _/\_
Quote from: Juice_alpukat on 26 January 2010, 11:39:36 AM
sy mau tanya, kalau seorang Bodhisatva lenyap (wafat) dari alamnya, dan menuju pada rahim Sang Ibu,itu proses punabhava ( lahir ulang )atau inkarnasi yah?
Kalau Punabbhava ,kualitas 'diri' sudah berbeda, sedangkan inkarnasi mungkin 'sifat watak seorang Bodhisatva masih terbawa dan paraminya terbawa.
Apa mungkin dmikian?
via internet ada gak?pakai buku susah dapat.
			
 
			
			
				Quote from: Forte on 26 January 2010, 08:53:47 PM
Quote from: Juice_alpukat on 26 January 2010, 05:59:20 PM
bro devi,maksud saya,apa yg anda tahu sekilas tolong kasih tahu saja bro menurut abhdamma kek gmana proses punabhava itu bro?
mungkin sis devi sudah jelaskan pada thread awalnya bro
Quote from: maya devi on 24 January 2010, 03:21:54 PM
^^ punabbhava: tumimbal lahir
ada 3 penyebab utama mengapa semua makluk terlahir lagi di alam baru:
1. avijja - ketidaktahuan
2. tanha - nafsu keinginan
3. kamma - perbuatan
segera setelah kesadaran kematian seseorang, kesadaran tumimbal lahir muncul di kehidupan baru
tanpa adanya jarak waktu antara.
info lengkap baca abhidhamma sehari - hari  ;D 
reinkarnasi setau sy itu istilah yg sering digunakan oleh hindu n mengenal konsep roh.
walaupun org2 yg beragama buddha sering jg menggunakan istilah ini.
mungkin bisa baca penjelasan di wikipedia.
 :)
jadi intinya dalam proses tumimbal lahir yang berpindah itu bukanlah roh, penyebab dari tumimbal lahir adalah adanya keinginan yang dilandasi oleh nafsu dan juga ketidaktahuan, sehingga melahirkan khanda yang mana berbeda dengan kelahiran yang sebelumnya..
sedangkan untuk reinkarnasi, menurut saya memang berbeda dengan tumimbal lahir. karena dari segi harafiah, reinkarnasi tidak bisa menjelaskan proses kelahiran seorang dewa / peta. 
Re = kembali
In = masuk
Carnatus = Daging (ingat carnivora = pemakan daging)
jadi ReInCarnatus = kembali masuk ke dalam daging (berarti hanya bisa "dianggap" tumimbal lahir menjadi manusia / hewan)
ini hanya pemikiran saya sebagai awam.. bukan pakar2 amat.. jadi CMIIW
//\/\/\
			
 
			
			
				bukunya pernah gw beli di karaniya bro.. disc 10% dan free ongkir.. coba cek di karaniya.com bro..
mudah2an masih ada.
kayaknya versi pdf gak ada.. 
			
			
			
				ko forte makasih!   :)
juice_alpukat betul ko forte bilang beli dari ehipassiko masih byk stock.
ato mau sy kirimin? ;D 
  
			
			
			
				 [at] oke mod Fort,infonya tq .
 [at] sis devi, anda sungguh baik, tapi aq bs cari sndiri,mungkn ada di pustaka vihara,tq vi. :]