Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Mr. Wei on 09 May 2008, 07:20:48 PM

Title: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 09 May 2008, 07:20:48 PM
 _/\_

Meniru topik sebelah (namun dengan pembatasan dalam pembahasan).

Apakah merokok itu melanggar sila?
Disini konteksnya hanya melanggar sila atau tidak, karena saya rasa tentu saja merokok itu perbuatan yang tidak baik karena merusak kesehatan dan mengganggu orang lain. Namun, termasuk dalam kesalahan apakah merokok itu, masuk kedalam pelanggaran silakah?

Mari bersama-sama maju dalam Dhamma  _/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 09 May 2008, 07:33:06 PM
Quote from: Wei on 09 May 2008, 07:20:48 PM
_/\_

Meniru topik sebelah (namun dengan pembatasan dalam pembahasan).

Apakah merokok itu melanggar sila?
Disini konteksnya hanya melanggar sila atau tidak, karena saya rasa tentu saja merokok itu perbuatan yang tidak baik karena merusak kesehatan dan mengganggu orang lain. Namun, termasuk dalam kesalahan apakah merokok itu, masuk kedalam pelanggaran silakah?

Mari bersama-sama maju dalam Dhamma  _/\_

Tdk,tdk termsk ke dlm sila menurut gw..
Krn merokok sering kali ditujukan ke sila ke 5 padahal sila kelima tdk mencakup ttg rokok(krn sila ke 5 membahas ttg makanan dan minuman yg dpt menurunkan kesadaran)
Jd secara sila tidak melanggar...
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: JackDaniel on 09 May 2008, 08:18:23 PM
Tidak
Karena masa sang Buddha tidak ada rokok...cuman yg merokok sadar aja...
merokok kan tdk baik buat kesehatan.
mank wei ada rokok?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 09 May 2008, 09:07:54 PM
merokok itu kan termasuk kategori ketagihan  :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 10 May 2008, 10:38:28 AM
Quote from: LotharGuard on 09 May 2008, 09:07:54 PM
merokok itu kan termasuk kategori ketagihan  :)
Ketagihan masuk ke sila brp??
lagian ketagihan msh bisa berhenti kok...
Antara mau/tdk mau aja....
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 10 May 2008, 01:44:56 PM
Quote from: Riky_dave on 10 May 2008, 10:38:28 AM
Quote from: LotharGuard on 09 May 2008, 09:07:54 PM
merokok itu kan termasuk kategori ketagihan  :)
Ketagihan masuk ke sila brp??
lagian ketagihan msh bisa berhenti kok...
Antara mau/tdk mau aja....
_/\_

Betul juga ya, tapi butuh tekad yang kuat baru bisa berhenti loh  :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 10 May 2008, 01:49:43 PM
Quote from: LotharGuard on 10 May 2008, 01:44:56 PM
Quote from: Riky_dave on 10 May 2008, 10:38:28 AM
Quote from: LotharGuard on 09 May 2008, 09:07:54 PM
merokok itu kan termasuk kategori ketagihan  :)
Ketagihan masuk ke sila brp??
lagian ketagihan msh bisa berhenti kok...
Antara mau/tdk mau aja....
_/\_

Betul juga ya, tapi butuh tekad yang kuat baru bisa berhenti loh  :)

Yah jangan ampe da kena penyakit serius baru mulai bertobat...
Mencegah lbh baik mengobati..
Kurangi pelan2 lo,biasa 3bks 1hr buad jd 2 1/2 bks atau kurangi 1rokok setiap hr/minggu...
Pelan2 aja asal selamat...
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 12 May 2008, 09:16:44 PM
Saya gak merokok koq.

Jadi kesimpulannya, merokok bukan pelanggaran sila ke5 nih?

Klo merokok gak bener sih emang iya :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 13 May 2008, 09:59:10 AM
Quote from: Wei on 12 May 2008, 09:16:44 PM
Saya gak merokok koq.

Jadi kesimpulannya, merokok bukan pelanggaran sila ke5 nih?

Klo merokok gak bener sih emang iya :)

Hmmm.... di Seminar Buddhist Internasional masalah 'merokok dan sila ke lima' ini masih diperdebatkan.
Ada yg menganggap rokok sebagai 'ketagihan' (karena sangat sulit untuk dihentikan), ada yg menganggap tidak, karena tidak mirip dengan ketagihan 'alkohol dan narkoba' yg memabukkan....

::

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 10:41:57 AM
Menurut saya, merokok melanggar sila ke 5. Dalam uraian surameraya majjapamadatthana itu adalah yang mengakibatkan kecanduan, lemahnya kesadaran, dan membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Nicotine dalam rokok jelas mengakibatkan kecanduan. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka akan mengganggu sistem syaraf dan kekacauan hormon, yang akibatnya melemahkan kesadaran juga. Membuat tubuh terserang penyakit rasanya semua orang sudah tahu.
Karakteristik inilah yang disebutkan oleh Buddha Gotama sebagai saluran memboroskan kekayaan dalam Sigalovada Sutta dan harus dihindari. 
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 13 May 2008, 11:06:00 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2008, 10:41:57 AM
Menurut saya, merokok melanggar sila ke 5. Dalam uraian surameraya majjapamadatthana itu adalah yang mengakibatkan kecanduan, lemahnya kesadaran, dan membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Nicotine dalam rokok jelas mengakibatkan kecanduan. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka akan mengganggu sistem syaraf dan kekacauan hormon, yang akibatnya melemahkan kesadaran juga. Membuat tubuh terserang penyakit rasanya semua orang sudah tahu.
Karakteristik inilah yang disebutkan oleh Buddha Gotama sebagai saluran memboroskan kekayaan dalam Sigalovada Sutta dan harus dihindari. 

Hm.. menarik.. bicara Nikotin..
Saya bawakan sedikit ke kimianya..
Nikotin itu golongan Xantin yang 1 golongan juga dengan Coffein pada Kopi.
Sama2 bisa menyebabkan ketagihan..

Next question :
Mengapa kopi tidak diperdebatkan sebagai pelanggaran sila ke 5 juga ?

Ada yang bisa membantu menjawab ?

To : Moderator
Jika post ini OOT, tolong dipisahkan saja. :D
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 11:27:10 AM
QuoteHm.. menarik.. bicara Nikotin..
Saya bawakan sedikit ke kimianya..
Nikotin itu golongan Xantin yang 1 golongan juga dengan Coffein pada Kopi.
Sama2 bisa menyebabkan ketagihan..

Next question :
Mengapa kopi tidak diperdebatkan sebagai pelanggaran sila ke 5 juga ?

Ada yang bisa membantu menjawab ?

Memang Nikotin dan Kafein termasuk dalam Xanthine, tetapi kadar kafein yang terkandung dalam kopi ataupun teh, secara umum tidak cukup untuk menstimulasi dopamin di NAcc (bagian otak depan), sehingga tidak menimbulkan ketagihan.

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 13 May 2008, 11:47:44 AM
Hm.. karena ini bukan di topik kesehatan, saya tidak akan berargumen mengenai mekanisme kerja golongan xantine. Jadi ya saya bawa umumnya saja. Intinya begini, jika tidak menimbulkan ketagihan, mengapa ada istilah "pengopi berat" dan juga ada istilah "perokok berat" ?

Selain itu juga, pernah ditemukan kan seseorang yang "tidak biasa" kalau tidak mengopi di pagi hari.

IMO, terlepas dari argumen dari sisi ilmiah, argumen dari sisi bahasa saja sudah cukup menggambarkan bahwa kopi juga bisa menyebabkan ketagihan.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 01:18:42 PM
FoxRockman,

Masalah 'biasa' atau 'tidak biasa' itu memang nantinya bisa variasi sekali. Jadinya kita liat 'pada umumnya' saja. Seperti susu pun tidak bisa dikonsumsi semua orang. Kalo masalah istilah 'pengopi berat', itu saya tidak tahu. Kalo kopi, dikonsumsi sewajarnya, tidak menimbulkan efek kecanduan, bahkan dalam jumlah sedikit juga menyehatkan.
kalo rokok, tidak ada bagusnya, dan dikonsumsi dalam jumlah sedikit pun tetap berbahaya.

BTW, selama ini saya belum pernah melihat atau mendengar orang kecanduan kopi secara medis. Adanya yang memang "kecanduan" karena kebiasaan saja, dan ini tentu saja lebih bersifat psikologis.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 13 May 2008, 01:36:50 PM
Kainyn_Kutho dan FoxRockman,
Mungkin pendapat saya berikut bisa membantu menjembatani...

Sila ke lima lebih berfokus sebagai penopang bagi ke empat sila yg lainnya.
Jadi, mabuk2an karena alkohol dan narkoba dapat mengakibatkan ke empat sila lainnya terlanggar.
Mabuk karena alkohol dan narkoba dapat memicu sex yg nggak benar, kebohongan bahkan pembunuhan dan pencurian (demi mendapatkan narkoba krn sakaw)

Kembali ke rokok dan kopi, sy pikir ketagihannya tidak akan berakibat keempat sila lainnya bisa terlanggar, meskipun kemungkinan untuk itu ada (misalnya mencuri demi mendapatkan rokok) namun tidak berlaku secara general.

::

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 01:44:18 PM
hmmm intinya sila ke 5 itu menghindari yg "melemahkan kesadaran" atau "ketagihan" nih.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Rina Hong on 13 May 2008, 01:50:57 PM
Quote from: willibordus on 13 May 2008, 01:36:50 PM
Kainyn_Kutho dan FoxRockman,
Mungkin pendapat saya berikut bisa membantu menjembatani...

Sila ke lima lebih berfokus sebagai penopang bagi ke empat sila yg lainnya.
Jadi, mabuk2an karena alkohol dan narkoba dapat mengakibatkan ke empat sila lainnya terlanggar.
Mabuk karena alkohol dan narkoba dapat memicu sex yg nggak benar, kebohongan bahkan pembunuhan dan pencurian (demi mendapatkan narkoba krn sakaw)

Kembali ke rokok dan kopi, sy pikir ketagihannya tidak akan berakibat keempat sila lainnya bisa terlanggar, meskipun kemungkinan untuk itu ada (misalnya mencuri demi mendapatkan rokok) namun tidak berlaku secara general.

::



merokok dapat menyebabkan kita melakukan salah satu pelanggaran sila..contohnya orang yg alergi rokok dan punya penyakit sesak nafas bisa mati kalo menghirup sisa asap yg kita buang, pada beberapa orang mungkin tidak langsung mati, tapi memicu kanker (jadi membunuh secara tidak langsung, tetap saja membunuh kan)

_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 01:57:07 PM
willibordus,

Terima kasih untuk pendapatnya. Saya sering mendengar pendapat itu, tapi saya pribadi tidak setuju. Karena jika memang 'mabuk'-nya yang difokus, seharusnya silanya adalah untuk menghindari 'mabuk', bukan 'konsumsi' zat yang memabukkan. Kalo secara teori dhamma, sila adalah 'jalan' untuk terlahir di alam bahagia. Biarpun seseorang menjalankan 4 sila, namun tidak memiliki kesadaran yang cukup kuat, ia tidak akan terlahir di alam bahagia. Begitu juga dengan 'kecanduan', betapapun orang berdana dan menjaga 4 sila lain, kecanduan akan mempengaruhi pola pikirnya, mungkin juga sampai pikiran menjelang kematian. Maka orang itu tidak akan terlahir di alam baik.

Nah, mengenai persisnya melanggar sila atau tidak, saya rasa memang tidak ada yang tahu secara pasti. Itu kembali lagi pada kebijaksanaan masing2. Definisi yang saya katakan melanggar sila adalah merujuk pada Sigalovada Sutta, tentang 6 saluran memboroskan kekayaan.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 02:03:33 PM
Sumedho,

Wah, kalo pertanyaannya begitu, nanti bahasannya terlalu medis lagi. Tapi kecanduan juga memang melemahkan kesadaran. Secara sederhana bisa dilihat contohnya orang dalam pengaruh alkohol atau narkoba, bagaimana kesadarannya ketika ketagihan.



Rina Hong,
:) Sebetulnya tidak membahas sampai situ, terlalu luas. Nanti kamu juga ga boleh naik mobil/motor karena asapnya bisa bikin orang mati juga.  ;D
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 13 May 2008, 02:16:41 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2008, 02:03:33 PM
Sumedho,

Wah, kalo pertanyaannya begitu, nanti bahasannya terlalu medis lagi. Tapi kecanduan juga memang melemahkan kesadaran. Secara sederhana bisa dilihat contohnya orang dalam pengaruh alkohol atau narkoba, bagaimana kesadarannya ketika ketagihan.



Rina Hong,
:) Sebetulnya tidak membahas sampai situ, terlalu luas. Nanti kamu juga ga boleh naik mobil/motor karena asapnya bisa bikin orang mati juga.  ;D

Sekedar saran bro Kainyn.
Coba buka saja thread di board kesehatan yang bisa jadikan tambahan pengetahuan kita bersama.

u/ Rina..
Saya setuju dengan pendapat Bro Kainyn.. terlalu idealis rasanya..

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Rina Hong on 13 May 2008, 02:21:31 PM
hohoho..maaf, cuma pendapat aja.. :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 13 May 2008, 02:34:19 PM
Bro Kainyn_Kutho,

Saya setuju dengan poin tambahan dari Bro Kainyn, yaitu diperlukannya kesadaran yg kuat bagi setiap orang sehingga dapat menembus realisasi Dhamma dengan baik.

Seperti yg kita ketahui, salah satu ajaran Buddha adalah meditasi, yg salah satu tujuannya adalah melatih pikiran kita yg biasanya lemah (ibarat monyet yg lmeloncat2) menjadi kuat kokoh. Sedangkan alkohol dan narkoba efeknya malah sebaliknya, pikiran kita akan semakin lemah dan semakin sulit untuk berfokus.

Jadi, IMO, sila ke lima bertujuan melatih kesadaran yg kuat / menghindari pelemahan kesadaran sehingga pikiran kuat kokoh untuk mengarungi jalan dan sekaligus dapat menghindari potensi pelanggaran keempat sila lainnya.

::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 02:42:39 PM
QuoteSumedho,

Wah, kalo pertanyaannya begitu, nanti bahasannya terlalu medis lagi. Tapi kecanduan juga memang melemahkan kesadaran. Secara sederhana bisa dilihat contohnya orang dalam pengaruh alkohol atau narkoba, bagaimana kesadarannya ketika ketagihan.


kecanduan *bukan karena candu*/ketagihan itu kan tidak sama dengan lemahnya kesadaran.

Ketagihan main game atau ketagihan makan duren, mereka itu tetap dalam keadaan sadar.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: EVO on 13 May 2008, 03:09:12 PM
aku kalau dah lihat dan mencium bau duren engak makan pusingggggggggggg
nah louuu kecanduan aku atau ketagihan ^-^
engak ketemu pacar juga pusingggggggg
nah louuuu kecanduan apa ketagihan :x
ngak main inet juga pusingggggg
nah lou kecanduan apa ketagihan :whistle:

yang pakar bilang neh pasti
itu mah 'kemelekatan'
xixiixxixi nimbrung yang romo sumedho punya :P ;D :D ;) :))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 13 May 2008, 03:10:22 PM
Mungkin kita ulas dulu makna dari sila kelima, Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami

Sila kelima itu artinya kadang berbeda2, ada versi:
"Menghindari zat yang menyebabkan lemahnya kesadaran"

ada lagi yg versi:

"Menghindari zat yang menyebabkan lemahnya kesadaran DAN KETAGIHAN".

Nah, manakah yang benar?




Nah kalau versi 1 yang benar, maka rokok bisa dikatakan tidak melanggar sila karena ketagihan tidak sama dengan lemahnya kesadaran (seperti yang Ko Medho katakan)

Nah kalau yang versi 2 yang benar, maka kenapa kopi gak dilarang juga? Atau bahkan lebih ekstrim lagi main game dan duren juga (seperti kata ko Medho :)))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: EVO on 13 May 2008, 03:17:13 PM
aku ngak tau tuch sila dalam buddhis
cuman menurut ku
segala sesuatu yang dapat merugikan diriku dan makhluk lain yah aku hindarin
kalau ada org merokok di dekat ku aku ngomong
maaf yah mas,mang,kang,bapak,opa,opi.....aku kalau tercium bau rokok pusing
'bisa nanti ngerokoknya'
sambil beri senyum terindah :x :x :)

kita melarang orang merokok
tuch org kalau engak mao
biar kita kasih neraka sekalipun dia tetap engak peduli
wong dia suka.....cuamn bisa bilang....
ya..ini loh sebab dari rokok....sebab dan akibatnya tanggung sendiri
yang pasti jangan dekat - dekat aku merokok ya ;) :D ;D :P :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 03:30:36 PM
utk versi english sih ada yang

To refrain from intoxicants which lead to loss of mindfulness

Suramerayamajjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami: I observe the precept of abstaining from intoxicants that cloud the mind and cause carelessness.

I undertake the rule of training to refrain
   from distilled and fermented intoxicants, which are the occasion for carelessness.

--------------
yg bagian ketagihan itu tidak pernah ditemukan dalam bahasa inggris sih. ada yg dapet nga hasil nyari tentang ketagihan itu ?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 03:32:07 PM
FoxRockman,

QuoteSekedar saran bro Kainyn.
Coba buka saja thread di board kesehatan yang bisa jadikan tambahan pengetahuan kita bersama.

Sebetulnya saya bukan ahli di bidang kesehatan, hanya kebetulan tahu saja. Coba FoxRockman buka thread baru, nanti kalo kebetulan saya tidak buta dengan bahasannya, saya ikutan posting di situ.



willibordus,

QuoteJadi, IMO, sila ke lima bertujuan melatih kesadaran yg kuat / menghindari pelemahan kesadaran sehingga pikiran kuat kokoh untuk mengarungi jalan dan sekaligus dapat menghindari potensi pelanggaran keempat sila lainnya.

Ya, menurut saya begitu  :) 



Sumedho,

Quotekecanduan *bukan karena candu*/ketagihan itu kan tidak sama dengan lemahnya kesadaran.

Ketagihan main game atau ketagihan makan duren, mereka itu tetap dalam keadaan sadar.

Tergantung dari definisi kesadaran itu sendiri. Kalau menurut saya, orang gila biarpun ga pingsan, tetep bukan dalam keadaan sadar. Begitu pula dengan orang yang kecanduan main game atau merasa hidup dalam game online dsb. Bagi saya, itu sudah 'tidak sadar'. Kadang, orang 'memberanikan' diri berbuat jahat juga selain minum alkohol, juga dengan merokok. Sama juga dengan orang mabok cinta juga untuk saya, tergolong 'tidak sadar'.

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 03:43:59 PM
Quote
Tergantung dari definisi kesadaran itu sendiri. Kalau menurut saya, orang gila biarpun ga pingsan, tetep bukan dalam keadaan sadar. Begitu pula dengan orang yang kecanduan main game atau merasa hidup dalam game online dsb. Bagi saya, itu sudah 'tidak sadar'. Kadang, orang 'memberanikan' diri berbuat jahat juga selain minum alkohol, juga dengan merokok. Sama juga dengan orang mabok cinta juga untuk saya, tergolong 'tidak sadar'.
Kalau orang gila sih, pembahasannya digeser dulu nih, bisa OOT kita nanti :)

orang ketagihan maen game dan merasa hidup dalam game itu, dia tahu dan sadar bahwa dia ingin main game dan hidup didalamnya. Demikian juga orang ketagihan makan duren, dia sadar, tahu dan mau banget makan duren.

Kalau orang mabuk kan tidak sadar dan mengendalikan indranya, dia bisa ngomong apa saja bahkan membuka rahasia yang dia tidak mungkin katakan ketika sadar, dia kehilangna kendali tubuh, tidak bisa berpikir jernih. dst.

orang berbuat jahat dengan minum alkohol kan supaya melemahkan kesadarannya sehingga jadi tidak  berpikir dengan jernih sehingga rasa takut jadi hilang. Soal rokok sih biasanya itu pelampiasan kegelisahan seperti orang mengigit jari dst.

Orang mabok cinta itu sadar loh, dia tahu dan dia mau, dia sadar. Cuma masalahnya fokusnya itu ke itu2x aja.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 13 May 2008, 03:52:27 PM
Sumedho,

Ya, maksud saya memang definisi 'hilangnya kesadaran' itu sangat bervariasi dan sangat rumit. Menurut saya tidak bisa hanya karena 'tidak pingsan' atau 'mengetahui', lalu dia bisa disebut 'sadar'. Sama juga seperti orang latah, ngomong yang bukan2. Dia tidak dalam keadaan pingsan, juga bukan tidak mengetahui. Tapi itu bukanlah kesadaran yang saya maksudkan.

Demikian juga dengan kecanduan rokok dan lain sebagainya. Ketidak-sinkron-an pikiran dan tubuh juga bisa terjadi jika mengkonsumsi rokok dalam jumlah cukup banyak. Kalo mau contoh gampangnya, orang yang bukan perokok yang tidak terbiasa kena asap rokok, jika menghirup asap rokok bisa pusing & mabuk.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 03:59:02 PM
Sama donk dengan duren, kentut dan bau kaki hihihihi *bercanda*
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 13 May 2008, 04:13:09 PM
Quote from: Lily W on 13 May 2008, 04:05:40 PM
Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 11:47:44 AM
Hm.. karena ini bukan di topik kesehatan, saya tidak akan berargumen mengenai mekanisme kerja golongan xantine. Jadi ya saya bawa umumnya saja. Intinya begini, jika tidak menimbulkan ketagihan, mengapa ada istilah "pengopi berat" dan juga ada istilah "perokok berat" ?
Selain itu juga, pernah ditemukan kan seseorang yang "tidak biasa" kalau tidak mengopi di pagi hari.
IMO, terlepas dari argumen dari sisi ilmiah, argumen dari sisi bahasa saja sudah cukup menggambarkan bahwa kopi juga bisa menyebabkan ketagihan.

Tetangga saya tiap sore jam 15.00 harus minum kopi...katenye kalo tidak minum kopi bisa ngantuk....weleh...weleh.... apa ini termasuk kecanduan? ;D

_/\_ :lotus:
To : Global Momod / Admin

Thread ini dipindahkan saja ke Board Kesehatan,
Menurut saya kecanduan karena ada Coffein-nya, tetapi menurut bro Kaynin tidak kecanduan..
Mungkin setelah dipindahkan, bro Kaynin bisa memberikan argumen2 mengapa tidak dikatakan kecanduan..
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: F.T on 13 May 2008, 04:25:52 PM
_/\_

Thread tidak dapat di pindahkan karena pembahasan thread ini membahas mengenai melanggar sila atau tidak dalam pandangan buddhis ?

Yang dapat di pindahkan adalah post dari postingan c lily mengenai apakah kopi menyebabkan kecanduan ?

Untuk pembahasan tersebut silahkan di link : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2692.0.html
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 13 May 2008, 04:31:38 PM
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 03:30:36 PM
utk versi english sih ada yang

To refrain from intoxicants which lead to loss of mindfulness

Suramerayamajjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami: I observe the precept of abstaining from intoxicants that cloud the mind and cause carelessness.

I undertake the rule of training to refrain
   from distilled and fermented intoxicants, which are the occasion for carelessness.

--------------
yg bagian ketagihan itu tidak pernah ditemukan dalam bahasa inggris sih. ada yg dapet nga hasil nyari tentang ketagihan itu ?

Menurut Abhidhamma...
SILA V :   SURAMERAYA MAJJAPAMADATTHANA VERAMANI
     Menghindari segala minuman keras yang menyebabkan lemahnya kesadaran

Objek yang menyebabkan pelanggaran :
1.   Semua jenis minuman yang memabukkan
2.   Barang cair, padat maupun gas yang bila digunakan/dimasukkan ke dalam tubuh bisa membuat lemahnya kesadaran, dan yang bisa menimbulkan ketagihan

Keburukan-keburukan yang di timbulkan dari minuman keras yang memabukkan :
1.   Pemborosan uang karena keinginan yang tidak terkendali
2.   Penyebab dari timbulnya pertengkaran dan perkelahian
3.   Penyebab dari timbulnya penyakit
4.   Pembuat noda bagi nama baik keluarga
5.   Penyebab hilangnya pengendalian diri
6.   Penyebab timbulnya gangguan pada fungsi otak/melemahkan daya pikir

Tujuan utama dari pelaksanaan sila ini adalah :
1.   Untuk melatih pengendalian diri
2.   Untuk melatih kewaspadaan
3.   Untuk melatih dan mengembangkan kesadaran


FAKTOR :
1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
2.   Mempunyai keinginan untuk menggunakannya
3.   Menggunakannya
4.   Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakannya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan

Kalo semua faktor2 tsb terpenuhi berarti telah melanggar sila ini.

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 13 May 2008, 04:32:30 PM
Ups.. maksud saya bukan thread.. tapi post nya ce lily yang saya quote.. :)
Terima kasih untuk pemindahannya..
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 18 May 2008, 12:06:35 AM
 [at] Mami Lily:
Kenapa kecanduan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 18 May 2008, 12:45:26 PM
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 19 May 2008, 11:34:43 AM
Quote from: Wei on 18 May 2008, 12:06:35 AM
[at] Mami Lily:
Kenapa kecanduan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Bro Wei.....
Coba renungkan kata-kata di bawah ini :

FAKTOR - FAKTOR :
1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
2.   Mempunyai keinginan untuk menggunakannya
3.   Menggunakannya
4.   Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakannya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan

Kalo semua faktor2 tsb terpenuhi berarti telah melanggar SILA V yaitu : "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Dan apabila ada salah satu faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi maka tidak termasuk pelanggaran SILA ke V.

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 19 May 2008, 09:32:08 PM
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 21 May 2008, 12:27:06 PM
Quote from: Lily W on 19 May 2008, 11:34:43 AM
Quote from: Wei on 18 May 2008, 12:06:35 AM
[at] Mami Lily:
Kenapa kecanduan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Bro Wei.....
Coba renungkan kata-kata di bawah ini :

FAKTOR - FAKTOR :
1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
2.   Mempunyai keinginan untuk menggunakannya
3.   Menggunakannya
4.   Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakannya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan

Kalo semua faktor2 tsb terpenuhi berarti telah melanggar SILA V yaitu : "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Dan apabila ada salah satu faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi maka tidak termasuk pelanggaran SILA ke V.


Kata2 yg di bold diatas:

1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan

::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 22 May 2008, 08:26:35 PM
Quote from: willibordus on 21 May 2008, 12:27:06 PM
Quote from: Lily W on 19 May 2008, 11:34:43 AM
Quote from: Wei on 18 May 2008, 12:06:35 AM
[at] Mami Lily:
Kenapa kecanduan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Bro Wei.....
Coba renungkan kata-kata di bawah ini :

FAKTOR - FAKTOR :
1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
2.   Mempunyai keinginan untuk menggunakannya
3.   Menggunakannya
4.   Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakannya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan

Kalo semua faktor2 tsb terpenuhi berarti telah melanggar SILA V yaitu : "Surameraya Majjapamadatana Veramani Sikhapadam Samadiyami?"

Dan apabila ada salah satu faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi maka tidak termasuk pelanggaran SILA ke V.


Kata2 yg di bold diatas:

1.   Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya atau majja yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan

::


Tolong jelasin maksud "tak sadarkan diri"
Krn agak rancu kata ini,tak sadarkan diri kan bisa brati pingsan??
Apakah maksudnya ini atau lain??
kemungkin jika hal2 tsb slh 1 tdk terpenuhi maka bukan pelanggaran sila ke 5??
_/\_ Mohon sumbernya..
Terima kasih
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 22 May 2008, 11:44:13 PM
Tidak sadarkan diri dalam pengertian sehari-hari artinya pingsan.
Tetapi dalam segi Buddhism, tidak sadarkan diri itu bisa berarti tidak bisa mengendalikan diri dengan baik, akibat pengaruh LDM.

Contoh :
Seseorang yang lagi marah.. Dia membanting dan melempar semua piring2 dan perabotan hingga rusak
Kemudian "ketika sadar" dia baru menyesalinya karena harus membeli piring dan perabotan yang rusak.
Di sini jelas ketika dia marah.. dia dikatakan tidak sadar karena tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri

CMIIW


Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 23 May 2008, 08:01:08 AM
Tidak sadar yah tidak menyadari dan aware atas perbuatannya. Bukan karena LDM. Aye bisa aja serakah tapi tetap sadar.

Aye jadi bingung penggunaan istilah LDM itu koq jadi rancoe dan jadi seperti "setan" yang biasa jadi kambing hitam hehehehe
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 08:24:57 AM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 08:01:08 AM
Tidak sadar yah tidak menyadari dan aware atas perbuatannya. Bukan karena LDM. Aye bisa aja serakah tapi tetap sadar.

Aye jadi bingung penggunaan istilah LDM itu koq jadi rancoe dan jadi seperti "setan" yang biasa jadi kambing hitam hehehehe

Serakah namun tetap 'menyadarinya' <--- untuk konteks umum, kalimat ini masih oke, namun perlu dicermati bahwa penyebab dukkha (Bro Hedi menyebutnya LDM) tingkatan-nya berlapis2, mulai dari yg kasar (kemarahan, ngamuk) sd yg sangat halus, yg sulit terdeteksi, misalnya serakah, yg kita anggap kita sadari.

Namun sesungguhnya hanya beda tingkat saja: antara ketamakan yg gelap mata dan keserakahan yg disadari. Karena, dimana ada keserakahan sehalus apapun, tidak mungkin bisa hadir kesadaran, demikian juga sebaliknya, ketika kesadaran ada, keserakahan tidak ada.

Yang ada hanyalah: kesadaran dan keserakahan timbul dan lenyap silih berganti dengan sangat cepatnya, yg mana yg lebih dominan itu yg akan terwujud dalam perbuatan.


::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 23 May 2008, 10:03:19 AM
Pertama2x kita mesti samakan dulu nih definisi kesadaran itu apa.

Kesadaran itu ada 6 dan berhubungan dengan indra masing2x. Ketika saya serakah, ke-6 pintu indra dengan kesadarannya tetap kuat, tidak melemah.

Coba kita ambil contoh, misalnya saya mengkonsumsi "pil **" misalnya lalu jadi lemah kesadaran. Nah lemahnya kesadaran ini kan bukan LDM, maka itu aye bilang lemahnya kesdaran itu bukan karena LDM
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 10:30:45 AM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 10:03:19 AM
Pertama2x kita mesti samakan dulu nih definisi kesadaran itu apa.


:))

Iya nih, kesadaran.... pikiran....
Selalu bisa timbul salah pengertian ketika membahas 2 hal diatas.

Yg Bro Medho maksud adalah: kesadaran indra atau kesadaran landasan indra yg melemah ketika mengkonsumsi drugs...

Tapi, ini ada hubungannya juga dengan kesadaran pikiran loh, drugs melemahkan kesadaran pikiran, akibatnya LDM menguat dikarenakan kontrol / filter pikiran yg melemah. Sedangkan sensasi indera2 lainnya malah menguat (inilah sebabnya mengapa ketika mengkonsumsi drugs, si pemakai seringkali merasa superior dalam hub sex, dan perasaan seringkali menjadi lebih sensitif: sangat penyedih, sangat gembira, gampang tersinggung, dsbnya).

Menarik juga membahas hubungan antara "Buddhism, kesadaran dan drugs", jika  didapat suatu kesimpulan, mungkin bisa membantu program rekondisi untuk orang2 yg ingin lepas dari kecanduan.

::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 12:44:20 PM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 10:03:19 AM
Pertama2x kita mesti samakan dulu nih definisi kesadaran itu apa.

Kesadaran itu ada 6 dan berhubungan dengan indra masing2x. Ketika saya serakah, ke-6 pintu indra dengan kesadarannya tetap kuat, tidak melemah.

Coba kita ambil contoh, misalnya saya mengkonsumsi "pil **" misalnya lalu jadi lemah kesadaran. Nah lemahnya kesadaran ini kan bukan LDM, maka itu aye bilang lemahnya kesdaran itu bukan karena LDM


Itu pil*** apa? untuk apa? kalo pil itu untuk kesehatan...ga mungkin akan melemahkan kesadaran. Kalo pil itu untuk kenikmatan...jelas jelas ini Lobha... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: gajeboh angek on 23 May 2008, 12:49:07 PM
QuoteItu pil apa? untuk apa? kalo pil itu untuk kesehatan...ga mungkin akan melemahkan kesadaran
Dapat meyebabkan kantuk. Dilarang mengendarai kendaraan bermotor dan alat-alat berat ketika makan obat ini.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 23 May 2008, 01:07:22 PM
QuoteItu pil*** apa? untuk apa? kalo pil itu untuk kesehatan...ga mungkin akan melemahkan kesadaran. Kalo pil itu untuk kenikmatan...jelas jelas ini Lobha... ;D
Terlepas dari jenis pilnya utk apa, seperti kata om karuna itu bisa menyebabkan kantuk,

Kalau pil koplo misalnya, kita ingin, melekat, serakah, lalu kita makan pil itu. Nah yg menyebabkan lemahnya kesadaran keserakahan/lobha itu atau si pil ? nah loh...
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 01:36:10 PM
Quote from: Lily W on 23 May 2008, 12:44:20 PM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 10:03:19 AM
Pertama2x kita mesti samakan dulu nih definisi kesadaran itu apa.

Kesadaran itu ada 6 dan berhubungan dengan indra masing2x. Ketika saya serakah, ke-6 pintu indra dengan kesadarannya tetap kuat, tidak melemah.

Coba kita ambil contoh, misalnya saya mengkonsumsi "pil **" misalnya lalu jadi lemah kesadaran. Nah lemahnya kesadaran ini kan bukan LDM, maka itu aye bilang lemahnya kesdaran itu bukan karena LDM


Itu pil*** apa? untuk apa? kalo pil itu untuk kesehatan...ga mungkin akan melemahkan kesadaran. Kalo pil itu untuk kenikmatan...jelas jelas ini Lobha... ;D


Waduh... si Ce Lily ini culun banget, sich!

Jelaslah maksud Bro Ben itu Pil Ekstasi, Pil Koplo dan sejenisnya...

::

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 23 May 2008, 01:57:50 PM
Makanya definisi 'kesadaran' harus jelas dulu. Saya pernah tulis bahwa 'orang gila' biarpun 'mengetahui' tetep bukan sadar.
Kalo ga didefinisikan dulu 'sadar'-nya, maka ga akan ada ujungnya. Nanti orang tidur pulas tanpa mimpi, dikatakan 'tidak ada kesadaran'.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 23 May 2008, 02:12:00 PM
QuoteWaduh... si Ce Lily ini culun banget, sich!

Jelaslah maksud Bro Ben itu Pil Ekstasi, Pil Koplo dan sejenisnya...
bro willy, kan ci lily masih belum terkontaminasi, jadi nga tahu gituan :P

[at] kainyn:
yah memang harus diperjelas dahulu. Sepertinya "kesadaran" pada pancasila itu merujuk pada 6 kesadaran pada 6 landasan indria
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 23 May 2008, 02:21:58 PM
Sumedho,

Rasanya bukan itu juga. Kalo emang maksudnya landasan kesadaran indriah, berarti denger lagu pake headphone keras2 juga ga boleh, karena bikin kuping budek (melemahkan landasan kesadaran telinga)  ;D
Ga yakin juga deh, mungkin harus cari teks yang jelasin langsung.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 02:34:35 PM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 01:07:22 PM
QuoteItu pil*** apa? untuk apa? kalo pil itu untuk kesehatan...ga mungkin akan melemahkan kesadaran. Kalo pil itu untuk kenikmatan...jelas jelas ini Lobha... ;D
Terlepas dari jenis pilnya utk apa, seperti kata om karuna itu bisa menyebabkan kantuk,

Kalau pil koplo misalnya, kita ingin, melekat, serakah, lalu kita makan pil itu. Nah yg menyebabkan lemahnya kesadaran keserakahan/lobha itu atau si pil ? nah loh...

Hmmm....
karena keserakahan maka meminum pil itu. kalo pil itu bereaksi maka akan melemahkan kesadaran.... begitu kan Suhu Medho? ;D
jadi pil itu termasuk ahara (makanan) yg bisa mempengaruhi kualitas makhluk hidup. balik lagi ke CUKA.... :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 02:37:43 PM
Quote from: Sumedho on 23 May 2008, 02:12:00 PM
QuoteWaduh... si Ce Lily ini culun banget, sich!

Jelaslah maksud Bro Ben itu Pil Ekstasi, Pil Koplo dan sejenisnya...
bro willy, kan ci lily masih belum terkontaminasi, jadi nga tahu gituan :P

Ya... nih... ;D
Habis suhu ketiknya PIL + *** doang sih :)) :)) :))

Suhu & Bro yg berpengalaman....ajarin dong? :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 23 May 2008, 02:53:51 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2008, 02:21:58 PM
Sumedho,

Rasanya bukan itu juga. Kalo emang maksudnya landasan kesadaran indriah, berarti denger lagu pake headphone keras2 juga ga boleh, karena bikin kuping budek (melemahkan landasan kesadaran telinga)  ;D
Ga yakin juga deh, mungkin harus cari teks yang jelasin langsung.
Kalo itu mah tidak melemahkan kesdaran telinga, tetapi merusak indra telinga :))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 02:58:36 PM
Oke, sekarang kita samakan definisi 'kesadaran' yg akan kita bahas.

Kesadaran adalah: Sadar akan sesuatu / objek.
Jadi, kesadaran adalah sensasi yg dialami ketika pintu2 indera kita kontak dengan objek.
IMO, kesadaran = citta / mano (berarti, kesadaran = pikiran).

Kesadaran yg timbul biasanya disertai oleh pencerapan dan perasaan (cetasika).
Gara2 tempelan cetasika ini, kesadaran bisa menjadi kusala / akusala, tergantung tempelan cetasika tadi.

Kalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara. Perasaan (halusinasi2 lampau, kenangan) plus sankhara (lobha, keingian rendah, dll) sangat mendominasi sehingga kesadaran tadi telah menjadi Akusala citta.

----

*) untuk lebih jelasnya, perbedaan kesadaran yg terjadi antara kesadaran normal, kesadaran lagi tidur dan kesadaran lagi nge-drugs, harus dibahas melalui citta-vitthi... mungkin teman2 lain bisa membantu

-----

Kesadaran terdapat diseluruh tubuh, jadi ketika mendengar radio kesadaran telingalah yg aktif, ketika melihat cewek cakep, kesadaran mata lah yg aktif. Jadi, kesadaran berpindah2, timbul dan lenyap tergantung objek apa yg paling dominan menyentuh landasan indera.

Tidak ada AKU yg melihat, yang ada hanyalah kesadaran melihat itu sendiri.
Tidak ada AKU yg mendengar, yang ada hanyalah kesadaran melihat telah padam dan kemudian muncullah kesadaran mendengar.

Kesadaran timbul dan lenyap silih berganti, tergantung objek.

----

Nah, apakah kesadaran tsb yg kita bahas, dan apakah ada hubungannya dengan SILA ke 5?

::

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 03:33:04 PM
Quote from: willibordus on 23 May 2008, 02:58:36 PM
Oke, sekarang kita samakan definisi 'kesadaran' yg akan kita bahas.

Kesadaran adalah: Sadar akan sesuatu / objek.
Jadi, kesadaran adalah sensasi yg dialami ketika pintu2 indera kita kontak dengan objek.
IMO, kesadaran = citta / mano (berarti, kesadaran = pikiran).

Kesadaran yg timbul biasanya disertai oleh pencerapan dan perasaan (cetasika).
Gara2 tempelan cetasika ini, kesadaran bisa menjadi kusala / akusala, tergantung tempelan cetasika tadi.

Cetasika (faktor batin) timbul bersama dengan kesadaran
Cetasika (faktor batin) lenyap bersama dengan kesadaran
Cetasika (faktor batin), objeknya sama dengan kesadaran
Cetasika (faktor batin) berbagi vatthu (unsur) dengan kesadaran.

Itulah karakteristik cetasika.

Cetasika yg selalu ikut bersama dengan kesadaran adalah Sabbacitta sadharana cetasika 7 ( faktor batin yg umum di semua citta ) :
1. Phassa (kontak)
2. Vedana (Perasaan)
3. Sanna (pencerapan)
4. Cetana (kehendak)
5. Ekaggata (konsentrasi)
6. Manasikara (perhatian)
7. Jivitindriya (vitalitas hidup)

Kalo  Sabbacitta sadharana cetasika ini bersekutu dengan Akusala cetasika 14 (faktor batin buruk/ tidak bermanfaat) maka menjadi Akusala cetasika. Apabila Sabbacitta sadharana cetasika bersekutu dengan Sobhana cetasika 25 (faktor batin baik/bermanfaat) maka menjadi Sobhana cetasika.

Note : Akusala cetasika 14 & Sobhana cetasika 25 bisa di liat di table Cetasika 52

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 23 May 2008, 04:10:09 PM
willibordus,

QuoteKalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara
Perasaan bukannya vedanna?
kalo nge-drugs, kesadaran apa yang lemah? kalo dibilang salah satu dari 6 landasan kesadaran, rasanya tidak juga. Karena ada yang abis nge-drugs lalu melakukan hal2 kriminal.

Lalu kalo dibilang perasaan yang dominan, bagaimana kalo kita lagi terlalu lelah dan pikiran ga bisa fokus, sehingga melantur seperti orang mabuk. Gejalanya sama, tetapi menurut saya itu bukan point-nya. Dan sebetulnya saya sendiri masih belom tau secara pasti apa yang dimaksud dengan kesadaran itu.  ;D





Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 23 May 2008, 04:39:40 PM
Aduh jelasin dulu LDM itu apa??JD binggung gw...
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 04:46:57 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2008, 04:10:09 PM
willibordus,

QuoteKalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara
Perasaan bukannya vedanna?

Yap Bro, sori saya salah.
Pencerapan (sanna) dan perasaan (vedana) serta sankhara (50 macam), kesemuanya adalah cetasika (faktor2 mental) muncul bersama2 menyertai kesadaran.

Quote
kalo nge-drugs, kesadaran apa yang lemah? kalo dibilang salah satu dari 6 landasan kesadaran, rasanya tidak juga. Karena ada yang abis nge-drugs lalu melakukan hal2 kriminal.

Lalu kalo dibilang perasaan yang dominan, bagaimana kalo kita lagi terlalu lelah dan pikiran ga bisa fokus, sehingga melantur seperti orang mabuk. Gejalanya sama, tetapi menurut saya itu bukan point-nya. Dan sebetulnya saya sendiri masih belom tau secara pasti apa yang dimaksud dengan kesadaran itu.  ;D

Ketika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat. Alih2 memegang objek dengan kuat,  pikiran cenderung menikmati sensasi2 dan perasaan2 (mirip2 orang ngelamun).
Pikiran/kesadaran mengambil objek lampau / yad dan terus menerus melaruti/menikmati keadaan tsb.

Perasaan yg saya maksud dominan adalah ketika nge-drugs, si pemakai menjadi lebih perasa, istilahnya: 'sensi' (sensitif). Perasaan lebih dominan ketimbang orang yg nggak ngedrugs, sehingga si pemakai merasa sangat bahagia, sangat ketakutan, sangat sedih, sangat cemburu, dsbnya.

----

Pendapat saya diatas adalah asumsi pribadi saya dan bukan dari literatur resmi.
Saya berusaha menggabungkan apa yg saya dapati dari Abhidhamma dan kenyataan sehari2 ketika orang2 mabuk.  ;D

::





Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 04:48:36 PM
Quote from: Riky_dave on 23 May 2008, 04:39:40 PM
Aduh jelasin dulu LDM itu apa??JD binggung gw...
_/\_

LDM = LOBHA DOSA MOHA

L = Lobha (keserakahan, melekat sama objek)
D = Dosa (kebencian, menolak objek)
M = Moha (kegelapan batin/kebodohan batin)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 05:04:15 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2008, 04:10:09 PM
willibordus,

QuoteKalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara
Perasaan bukannya vedanna?
kalo nge-drugs, kesadaran apa yang lemah? kalo dibilang salah satu dari 6 landasan kesadaran, rasanya tidak juga. Karena ada yang abis nge-drugs lalu melakukan hal2 kriminal.

kalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 23 May 2008, 05:16:53 PM
willibordus,

QuoteKetika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat.

Nah, orang ngantuk berat juga ga bisa megang objek dengan kuat. Lagi baca buku aja bisa tiba2 'blank'  ;D

Lalu kalo lagi kena PMS, wanita suka :ngomel: karena 'sensi'. Tapi seharusnya ga digolongkan ke kesadaran lemah, 'kan?! Ato termasuk??
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 23 May 2008, 05:20:16 PM
Lily W,

Quotekalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

Ya, dulu saya memang pernah tanya dan udah dijawab Lily W. Yang saya mau tanya, contohnya ekagatta cetasika lemah ataupun manasikara lemah itu yang bagaimana. Saya tau ekagatta adalah konsentrasi dan manasikara adalah perhatian, tetapi tidak tahu contoh nyata dari keadaan sehari-harinya bagaimana.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 23 May 2008, 05:32:47 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2008, 05:20:16 PM
Lily W,

Quotekalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

Ya, dulu saya memang pernah tanya dan udah dijawab Lily W. Yang saya mau tanya, contohnya ekagatta cetasika lemah ataupun manasikara lemah itu yang bagaimana. Saya tau ekagatta adalah konsentrasi dan manasikara adalah perhatian, tetapi tidak tahu contoh nyata dari keadaan sehari-harinya bagaimana.

contohnya hanya bisa di rasakan dalam batin masing-masing dan juga dengan cara meditasi karena dengan meditasi, kita bisa melihat faktor2 batin itu & kesadaran itu... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 23 May 2008, 05:34:47 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2008, 05:16:53 PM
willibordus,

QuoteKetika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat.

Nah, orang ngantuk berat juga ga bisa megang objek dengan kuat. Lagi baca buku aja bisa tiba2 'blank'  ;D

Lalu kalo lagi kena PMS, wanita suka :ngomel: karena 'sensi'. Tapi seharusnya ga digolongkan ke kesadaran lemah, 'kan?! Ato termasuk??

ngantuk berat = kesadaran lemah, betul
begitu juga dengan nge-drugs = kesadaran lemah.
ada miripnya.

Wanita datang bulan = suka ngomel, karena sensi
nge-drugs = sensi
Sensi pada nge-drugs adalah efek samping, ada juga yg tidak, tapi kebanyakan iya.
Yang perlu diperhatikan adalah 'kesadaran yg melemah' tidak bisa memegang objek dengan kuat, cenderung mengikuti perasaan dan sensasi...

contoh2 kesadaran yg melemah dalam kehidupan sehari2 adalah:
~ ngantuk
~ melamun
~ nge-drugs
~ mabuk
~ meditasi yg nggak konsen
~ apalagi ya? (kalo 'tiba rembulan' pada wanita, sy kurang tau karena belum mengalami sendiri  ;D)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 24 May 2008, 10:32:35 AM
Lily W,

Quotecontohnya hanya bisa di rasakan dalam batin masing-masing dan juga dengan cara meditasi karena dengan meditasi, kita bisa melihat faktor2 batin itu & kesadaran itu...
Kalo begitu, ga bisa didiskusikan donk?!


willibordus,

Kalo definisi kesadarannya seperti itu, maka emang bisa melemah dalam keadaan sehari2 dan seharusnya juga ada aturannya donk dalam sila?! Misalnya, "ga boleh ngelamun", ato "ga boleh ngantuk". 'kan sama2 melemahkan kesadaran?!   ;D
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 24 May 2008, 12:15:28 PM
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 24 May 2008, 01:04:24 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 24 May 2008, 10:32:35 AM
willibordus,

Kalo definisi kesadarannya seperti itu, maka emang bisa melemah dalam keadaan sehari2 dan seharusnya juga ada aturannya donk dalam sila?! Misalnya, "ga boleh ngelamun", ato "ga boleh ngantuk". 'kan sama2 melemahkan kesadaran?!   ;D


~ ngantuk: kesadaran memang melemah, namun tubuh membutuhkan istirahat. Bagi orang2 yg pikirannya 'suci', tidak terlalu banyak memerlukan 'kantuk' ini, contoh Sang Buddha, hanya butuh 1 jam saja, beda dengan kita yg menghabiskan 8 sd 12 jam untuk kantuk dan tidur2an. Jadi, kantuk dan diteruskan dengan tidur adalah suatu kebutuhan fisik.

~ melamun: kesadaran melemah. Melamun memang tidak disarankan dalam ajaran Buddha (sewaktu melamun, citta vitthi / proses pikiran nya kebanyakan bhavanga.... bbbbbbbbb..... ce Lily mungkin bisa membantu soal ini). Apalagi dalam melamun kamma yg timbul dalam pikiran biasanya adalah: Lobha (akusala citta, kamma buruk) jarang sekali orang yg melamun memproduksi Sobhana citta (pikiran indah/bermanfaat).

~ Narkoba dan alkohol,
melemahkan kesadaran secara sengaja. Ingin mendapatkan kenikmatan. Efek yg timbul karena kesadaran yg lemah plus efek samping narkoba/alkohol adalah: fantasi yg berlebihan dan kontrol diri yg kurang (semakin berani, semakin bernafsu). Selain melemahkan kesadaran secara sengaja dan mengakibatkan ketagihan, berpotensi langsung mengakibatkan pelanggaran 4 sila lainnya.

Jadi, meskipun ngantuk dan melamun termasuk 'kesadaran yg melemah', namun jika dilihat dari fungsi dan akibatnya, tidak perlu sampai masuk Pancasila.

----

Mungkin penjelasan diatas cukup masuk logika, atau jika tidak tepat, mungkin bisa dibantu koreksinya....

_/\_

::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 24 May 2008, 01:07:00 PM
Wah.._/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Dhyanaputra on 25 May 2008, 12:09:47 AM
Permisi.. saya nubie di sini..
ikut berbagi pendapat saja.

Kalau dilihat dari judul threadnya, tidak disebut "panca" sila.. melainkan "sila". AFAIK buddhism tidak hanya memiliki 5 sila, melainkan ada dasa sila buddhis.. CMIIW.

Semula saya berpikir mungkin cakupan 5 sila (yg wajib dilatih oleh upasakha / upasikha /mostly umat buddhis) merupakan dasar paling mudah dan awam, sedangkan ada banyak hal2 yg sifatnya "advanced" tercakup beyond 5 sila tersebut (mungkin?), tetapi setelah saya cek lagi isi dari dasa sila buddhis.. ternyata kok susah juga yah cari benang merah antara "sila" dan "rokok" :)

kalau dihubungkan pada sila ke 5, suramerayamajja..... kok rasanya agak "dipaksa" dan "dihubung-hubungkan" yah? maap, CMIIW.. karena rokok tidak memabokkan.., juga tidak melemahkan kesadaran, bahkan bagi sebagian orang merokok malah bisa meningkatkan semangat dan konsentrasi.. faktor "kecanduan" memang ada di dalam rokok, tetapi rasanya tidak serta-merta bisa dijadikan dasar yg kuat utk postulat bahwa merokok melanggar sila ke 5 pancasila buddhis..

Banyak dasar yg bisa dijadikan pelarangan terhadap "rokok" dalam buddhisme, tetapi utk cakupan 5 sila, nampaknya tidak terlalu kuat utk dijadikan tolok ukur penilaian apakah merokok termasuk melanggar atau tidak, IMHO.

Kecanduan yg bisa disebabkan oleh rokok (spt yg saya contohkan - baru bisa konsen kalo ngerokok dulu, baru bisa tenang kalo ngerokok dulu, baru semangat kerja setelah ngabisin 3 batang dll).. adalah contoh "keterikatan" yg sangat dalam, yg semestinya kita sebagai umat buddha (melatih diri)meninggalkan hal2 yg bisa menyebabkan timbulnya "keterikatan" yg sangat dalam terhadap sesuatu.

Terlebih lagi efek rokok tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain yg menghirup asapnya. Prinsip utama buddhism adalah menghindari perbuatan yg merugikan diri sendiri maupun orang lain, yg AFAIK hal itu merupakan penjelasan dari "perbuatan yg selaras dengan Buddha Dhamma"

Saya pernah mendengar dari seorang bhiksu, bahwa "pembunuhan" itu tidak hanya mencakup menghilangkan "nyawa" secara konkret.. (membuat seseorang / suatu makhluk berhenti bernafas / kehilangan kehidupannya), melainkan dalam tingkat yg lebih tinggi, bisa dipahami sebagai "menghilangkan (membunuh) kesucian" yg sedang dirintis di dalam diri. Merokok, karena merusak kesehatan (diri sendiri dan orang lain), dan mendatangkan kemelekatan, maka bisa digolongkan sebagai akusala kamma, yg harus kita hindari.

Jadi panca sila, atthanga sila, pun dasa sila (IMHO) tidak serta merta merupakan "hukum" yg mampu "mencakup" segala macam pelanggaran. Masih banyak dasar2 lain yg bisa dijadikan dasar evaluasi terhadap suatu perbuatan.
Selain rokok, ada lagi lho yg cukup membingungkan kalo dihubungkan dengan "sila", yaitu "JUDI" / pasang lotere... :D melanggar sila yg ke berapa hayoo?? :D but it's another topic and talk... :)

_/\_

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 25 May 2008, 01:05:25 PM
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mangkok on 25 May 2008, 10:54:57 PM
Quote
contoh2 kesadaran yg melemah dalam kehidupan sehari2 adalah:
~ ngantuk
~ melamun
~ nge-drugs
~ mabuk
~ meditasi yg nggak konsen
~ apalagi ya? (kalo 'tiba remb

Dalam batin dan faktor mental (menurut Sautrantika, disebutkan dalam Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga):
* Ngantuk/tidur : termasuk salah satu faktor mental yang dapat berubah (English: changeable, Sanskrit: anyathabhava). Faktor mental dapat berubah dalam teks ini disebutkan 4, yaitu tidur (English: sleep, Sanskrit: middha), menyesal (regret, kaukritya), investigasi (investigation, vitarka) dan analisa (analysis, vichara)

* melamun: klo melamunnya tentang hal2 yang menyenangkan di masa lalu, maka disebut rangsangan (excitement, auddhatya), klo melamunnya tentang hal2 menyenangkan ataupun kemarahan bukan di masa lalu, tapi di masa sekarang maka disebut gangguan (distraction, vikshepa). Klo pikiran tidak melamun, namun mengingat objek2 kilesa maka yang timbul adalah faktor mental pengganggu sekunder yang disebut kealpaan (forgetfulnes, mushitasmrtita).

* nge-drugs: kudu lihat kasus, pendorongnya apa

* mabuk: kemungkinan di sana ada faktor mental penggangu sekunder tidak mawas diri (non-conscientious, pramada) dan tidak intropeksi (non-introspection, asamprajanya). Mungkin juga ada faktor mental pengganggu lainnya

* meditasi ga konsen: misal batin tiba2 berat atau seolah2 gelap ga ada fokus, berarti faktor mental pengganggu sekunder kelesuan (lethargy, styana) sedang muncul, klo pikiran melamun mungkin rangsangan atau gangguan ataupun kealpaan bila mengingat objek2 kilesa (lihat melamun di atas).

Mungkin yang belajar abhidharma bisa mengecek lagi, tentu saja dengan mengacu pada definisi masing2 faktor mental dalam teksnya masing2. Definisi dalam teks abhidharma Theravada belum tentu sama. Untuk acuan sementara mungkin bisa coba mencari istilah yang pali yang mirip dengan istilah sanskritnya. Moga2 dengan lebih mengenal definisinya, kita akan tahu apa yang sedang terjadi/muncul dalam batin kita sehingga semakin membantu praktik Dharma kita.


Terima kasih  :|
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 27 May 2008, 01:07:24 PM
Quote from: Mangkok on 25 May 2008, 10:54:57 PM
Dalam batin dan faktor mental (menurut Sautrantika, disebutkan dalam Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga):
* Ngantuk/tidur : termasuk salah satu faktor mental yang dapat berubah (English: changeable, Sanskrit: anyathabhava). Faktor mental dapat berubah dalam teks ini disebutkan 4, yaitu tidur (English: sleep, Sanskrit: middha), menyesal (regret, kaukritya), investigasi (investigation, vitarka) dan analisa (analysis, vichara)

delete...

Mungkin yang belajar abhidharma bisa mengecek lagi, tentu saja dengan mengacu pada definisi masing2 faktor mental dalam teksnya masing2. Definisi dalam teks abhidharma Theravada belum tentu sama. Untuk acuan sementara mungkin bisa coba mencari istilah yang pali yang mirip dengan istilah sanskritnya. Moga2 dengan lebih mengenal definisinya, kita akan tahu apa yang sedang terjadi/muncul dalam batin kita sehingga semakin membantu praktik Dharma kita.
Terima kasih  :|
Sankrit      Pali          Artinya
1. Tidur           Middha      Middha      Lamban
2. Menyesal     kaukrtya   Kukkucca    Kekhawatiran
3. Investigasi   vitarka      Vitakka      konsepsi pikiran, perenungan
4. Analisa        vichara      Vicara       penyokong   

Dalam Abhidhamma yg sy pelajari... Middha cetasika adalah kelambanan, tidak aktif, inert, faktor batin yang merupakan lawan dari viriya (semangat).

_/\_ :lotus:
 
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mangkok on 28 May 2008, 12:13:32 AM
Terima kasih ci Lily sudah menambahkan postingnya _/\_.
Memang ada beberapa versi abhidhamma, dan masing2 jumlah, definisi, dan penjelasannya belum tentu sama.

Ohya, mungkin biar lebih jelas juga, ini saya kutip dari web alexander berzin:

......
Count of the Subsidiary Awarenesses

There are many different systems of abhidharma (chos-mngon-pa, topics of knowledge), each with its individual count and list of subsidiary awarenesses. Often, the definitions of the awarenesses they assert in common differ as well.

For example, the Theravada system presented in An All-Inclusive Text on Points from Topics of Knowledge (Pali: Abhidhammattha-sangaha) by Anuraddha outlines fifty-two subsidiary awarenesses. The standard Bon treatment of the topic, found in Innermost Core of Topics of Knowledge (mDzod-phug) by Shenrab Miwo (gShen-rab mi-bo), unearthed as a treasure-text (gter-ma, terma) by Shenchen Luga (gShen-chen Klu-dga'), lists fifty-one.

In Treasure-House of Special Topics of Knowledge, Vasubandhu specified forty-six subsidiary awarenesses; while in his Treatment of the Five Aggregate Factors (Phung-po lnga rab-tu byed-pa, Skt. Panchaskandha-prakarana), he listed fifty-one. Vasubandhu's list of fifty-one differs significantly from the Bon version with the same number. Asanga also presented fifty-one subsidiary awarenesses in his Anthology of Special Topics of Knowledge. This list repeats Vasubandhu's list of fifty-one, but with different definitions of many of the awarenesses and, in a few places, a slight change in their order.
......
http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/sutra/level4_deepening_understanding_path/mind_mental_factors/mind_mental_factors_51.html?query=mind

Catatan:
Treasure-House of Special Topics of Knowledge = Abhidharmakosa (dipakai falsalah Vaibashika)
Treatment of the Five Aggregate Factors = (klo ga salah dipakai falsafah sautrantika???)
Anthology of Special Topics of Knowledge = Abhidharmasamuccaya (dipakai yogacara dan madhyamaka)
Sekali lagi, penjelasan, defisini dan pengelompokannya belum tentu sama di masing2. Dan dikatakan bahwa belum semua faktor mental sudah tercakup di sini. Jadi, jgn dirancukan oleh istilah ya, lebih baik baca definisi dan penjelasannya.

Ohya, yang saya sebutkan diposting sebelumnya berdasarkan penjelasan abhidharmasamuccaya-nya Arya Asanga. Saya kebetulan pernah ikut ceramah beberapa kali ttg batin dan faktor mental oleh Dagpo Rinpoche dan punya beberapa buku ttg batin dan faktor mental yang penjelasannya mengacu pada teks Arya Asanga ini.

Trus, faktor mental yang saya sebutkan dalam hal2 di atas adalah berdasarkan analisa dari penjelasan yang saya dapat dan dari buku2 tersebut. Jadi, tolong dicek dan dianalisa sendiri ya bagi yang berminat ;)

Bagi yang berminat mempelajari lebih jauh, di web di atas juga ada penjelasan ttg masing2 faktor mental berdasarkan teks Abhidharmasamuccaya.
Sekedar info, istilah yang dipakai alexander berzin untuk excitement=Flightiness of mind; lethargy=Foggymindedness; non-conscientiousness=Not caring; distraction=Mental wandering; non-introspection=Being unalert

Semoga bermanfaat
Terima kasih  :|
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 30 May 2008, 10:38:37 AM
_/\_ bermanfaat...
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: k4tam on 30 May 2008, 11:23:15 AM
kemungkinan di zaman buddha dulu belom ada rokok, akan tetapi dalam 5 sila yang tercantum di pancasila buddhist terdapat 1 point dasar dari seseorang yang mengalami ketergantungan terhadap zat-zat, dalam hal ini dimaksudkan adalah alkohol. secara kontekstual merokok tidak melanggar sila bila mengacu pada pancasila buddhis, akan tetapi karena merokok secara terus menerus yang menyebabkan ketergantungan inilah yang bisa dikatakan sebagai kemelekatan dan sebisa mungkin kemelekatan dalam ajaran buddhis harus di putuskan. disisi lainpun rokok jg tidak baik untuk kesehatan dan pemborosan kali ya......

titip pesan: kalo yang suka download lagu buddhist ada link ne http://www.buddhistdownload.co.cc/
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: nyanadhana on 30 May 2008, 11:34:27 AM
merokok tidak melanggar sila bila mengacu pada pancasila buddhis

Bagaimana bunyi Pancasila buddhist sila ke 5
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan guna mencapai samadi

Saya tanyakan, ketika kamu merokok, pikiran anda menjadi apa? ada yang dari ruwet menjadi plong,semakin dihisap semakin plong benar? trus apakah dengan sering merokok, samadhi anda bisa tercapai sedangkan pernafasan anda menjadi terganggu?

Dilema ini seperti kita berbicara soal penggunaan morfin dalam dunia kedokteran dan juga dunia pribadi.

Kalo jawaban Bhante Uttamo mengenai hal ini adalah
Merokok tidak melanggar Pancasila Buddhis, tapi mengkondisikan berbuahnya kamma buruk yang telah dilakukan. Misalnya badan menjadi tidak fit sesuai seharusnya, kewaspadaan menjadi menurun, sering dicemooh oleh orang lain.

2 sisi berbeda jawabannya, buat gw sendiri, rokok menyebabkan kecanduan, susah untuk orang yang sudah merokok untuk berhenti,perlu tekad besar,sama saja Sila 5 kena didirinya. thanks

titip pesan: kalo yang suka download lagu buddhist ada link ne http://www.buddhistdownload.co.cc/
kenapa kita tidak mencoba untuk mempromosikan ayo beli original. ingat sila ke dua, link lagu di Dhammacitta juga telah disetujui oleh pemilik lagu, apakah yang di buddhist download ini telah ada persetujuan? kalo tidak,maaf nanti saya kena pelanggaran sila adinadana
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: k4tam on 30 May 2008, 12:12:02 PM
dicoba dulu disitu, kalo gak puas dengan yang bajakan kan beli yang original ..... wakakakakakak
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: ryu on 30 May 2008, 12:33:11 PM
Awas! Risiko Baru Bagi Perokok
Amelia Ayu Kinanti - detikhot

Gambar
Jakarta Risiko yang akan dialami anak-anak yang menghirup asap rokok adalah penyakit asma dan infeksi saluran pernapasan. Tak hanya itu Dr Len Horovitz, seorang spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Lenox Hill, New York, Amerika Serikat yang dikutip detikhot dari health24 juga menyebutkan kalau asap rokok juga dapat memperlemah daya tahan tubuh anak.

Sebuah penelitian dilakukan di Hong Kong terhadap 7.402 anak. Hasilnya 14 persen dari anak-anak tadi menderita infeksi saluran pernapasan akut hingga harus dirawat di rumah sakit. Alasannya karena setiap harinya anak-anak itu harus menghisap asap rokok orang tuanya dari jarak kurang lebih 3 meter.

Jadi bukan hanya tubuh Anda yang dirusak rokok, orang-orang terdekat Anda juga ikut menanggung akibatnya.

http://www.detikhot.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/29/time/161510/idnews/947210/idkanal/227
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 30 May 2008, 01:33:13 PM
Besok 31 june itu hari tanpa roko sedunia yah
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 30 May 2008, 08:02:41 PM
At atas: kok besok?
ne kan masih bulan mei??
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 30 May 2008, 08:20:21 PM
eh salah 31 may maksudnya :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Hendra Susanto on 30 May 2008, 09:35:04 PM
wah mesti diperingati nech... gw stop rokok ahh... pait2 dachh *sambil isep dalem2... fuhhhh... ;D

haa...
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 31 May 2008, 01:30:04 PM
Huahahah...
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Lily W on 31 May 2008, 01:54:57 PM
Kemarin Sy liat berita di TV One...
Soal Merokok sedunia......Indonesia masuk peringkat ke V lho...

_/\_ :lotus:


Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 31 May 2008, 08:40:31 PM
Quote from: Lily W on 31 May 2008, 01:54:57 PM
Kemarin Sy liat berita di TV One...
Soal Merokok sedunia......Indonesia masuk peringkat ke V lho...

_/\_ :lotus:
Yg parahnya yg merokok kelas bawah...
Uda susah ngerokok lagi...
Cuaped dueh...
Bilangnya hilangin stress..
Kl benar2 mau hilangin stress belajar agama,dalami agama,praktekan agama(terserah deh dia agama apa,belajar agama masing2 menurut keyakinannya)..
Kan lebih bermanfaat dan gk habisin duit(KEcuali ditipu ama Tokoh agamanya)
_/\_



[/quote]
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: ryu on 31 May 2008, 08:52:55 PM
Bensin naek, pade demo, rokok naik pade diem tuh, :))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 31 May 2008, 08:58:52 PM
Quote from: ryu on 31 May 2008, 08:52:55 PM
Bensin naek, pade demo, rokok naik pade diem tuh, :))
Huahaha...
Dasar ye...
Kalau rokok naek brani demo uda mau dihajar tuch...
Uda ble ditembak mati...
^^
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: alucard on 04 June 2008, 10:55:26 AM
Merokok salah satu bahan apabila dipakai dapat merusak paru2.... jadi sangat lah jelas merokok itu melanggar Sila........ alasan merokok itu merusak tubuh itu sendiri
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Riky_dave on 04 June 2008, 12:42:34 PM
Quote from: alucard on 04 June 2008, 10:55:26 AM
Merokok salah satu bahan apabila dipakai dapat merusak paru2.... jadi sangat lah jelas merokok itu melanggar Sila........ alasan merokok itu merusak tubuh itu sendiri
Gawat ne...
jd kalau makan daging kan bisa kena kolestrol,kalau kolestrol kan merusak tubuh sendiri...
Brati daging juga dilarang donk...^^ Brati melanggar sila juga donk...
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Dhyanaputra on 05 June 2008, 11:57:58 PM
Quote from: alucard on 04 June 2008, 10:55:26 AM
Merokok salah satu bahan apabila dipakai dapat merusak paru2.... jadi sangat lah jelas merokok itu melanggar Sila........ alasan merokok itu merusak tubuh itu sendiri
IMHO merusak kesehatan tidak bisa dijadikan tolok ukur terhadap pelanggaran sila.
Sila itu merupakan peraturan dasar yang sudah jelas batas-batasnya, bukan sebuah postulat yang dibangun atas suatu pertimbangan berlandaskan standar tertentu.

Dasa sila buddhis jadi tak berarti lagi apabila dikaitkan dengan kesehatan, karena tidur di tempat tinggi tentunya tidak menyebabkan rusaknya organ tubuh kita, kecuali jatuh dari atas tempat tidur  ^-^ Makan nasi berlebihan pun bisa merusak kesehatan, tidur terlampau larut pun bisa merusak kesehatan, bahkan baca paritta & sutta secara berlebihan juga bisa merusak kesehatan  :D

Quote"Bila dawai dipetik terlalu kuat, maka putuslah talinya. Namun apabila terlalu lemah, tak akan pula berbunyi..."
Mendengar nyanyian tersebut, sadarlah Sang Pertapa Gotama hingga selanjutnya Beliau tidak lagi melakukan pertapaan dengan menyiksa diri.
:)

_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: ruby on 14 June 2008, 07:37:38 PM
Quote from: Mr. Wei on 09 May 2008, 07:20:48 PM
_/\_

Meniru topik sebelah (namun dengan pembatasan dalam pembahasan).

Apakah merokok itu melanggar sila?
Disini konteksnya hanya melanggar sila atau tidak, karena saya rasa tentu saja merokok itu perbuatan yang tidak baik karena merusak kesehatan dan mengganggu orang lain. Namun, termasuk dalam kesalahan apakah merokok itu, masuk kedalam pelanggaran silakah?

Mari bersama-sama maju dalam Dhamma  _/\_

IMHO kalo merokok nya kayak kereta (udah kecanduan) kaga berhenti, ya itu melanggar sila..
kalo merokok cuman buat iseng, atau sembari mikir harusnya seh tidak melanggar sila.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 14 June 2008, 10:43:47 PM
melanggar sila yang mana oom ?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 24 June 2008, 02:26:38 PM
maybe ketagihan :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 24 June 2008, 02:33:40 PM
ketagihan juga nga masuk kedalam sila deh..... adanya melemahkan kesadaran... kebetulan aja kebanyakan yg ketagihan itu melemahkan kesadaran
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 24 June 2008, 02:38:16 PM
sila ke 5, minuman keras termasuk tipe apa? lemahnya kesadaran / ketagihan / yang lagian ???
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 24 June 2008, 02:41:04 PM
Quote from: ryu on 31 May 2008, 08:52:55 PM
Bensin naek, pade demo, rokok naik pade diem tuh, :))
iya ya kenapa rokok naik pada diam aja, harganya juga mahal loh? ;D
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 24 June 2008, 02:42:08 PM
minuman keras melemahkan kesdaran.

btw orang2x terkaya di indo itu bebrapa dari perusahaan rokok loh
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 24 June 2008, 02:51:59 PM
Jadi merokok melanggar sila ke 5 gak?
Ingat dalam konteks melanggar sila aja ya... klo dalam konteks lainnya tidak dibahas ;D.

Sila ke 5 itu kan tidak mengkonsumsi zat yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran... tapi kadang disamakan dengan kecanduan (bahkan GURU AGAMA SAYA juga mengatakan begitu)... sebenarnya sila ke5 itu melemahkan kesadaran aja atau kecanduan juga?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 24 June 2008, 03:21:47 PM
copas dari milis sebelah..

>Surameraya majjapamadathana :
>sura : mengacu pada minuman keras yang disuling
>meraya : minuman keras yang didapat dari bahan yang diragikan
>majja : jenis2 : ganja, morphin, heroin dll.
>pamadathana : yang menjadi dasar landasan untuk timbulnya kelengahan,
>kecerobohan
>dan kelalaian.
>
>Sila kelima ini telah dilanggar, bila terdapat 4 faktor sebagai berikut :
>- ada sesuatu yang merupakan sura, meraya atau majja
>- ada niat untuk meminum, menggunakannya
>- meminum / menggunakannya
>- timbul gejala2 mabuk.
>
>Tetapi sebaiknya tidak melakukannya, meskipun tidak mabuk, karena yang sedikit
>akan merupakan penyebab dari yang banyak kan ? Dan itu akan menyebabkan mabuk.
>
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 24 June 2008, 03:25:44 PM
Kalau hanya sura meraya yang dilanggar, namun sura dan majja tidak... apa sudah termasuk pelanggaran sila ke 5?

ex: mengkonsumsi tape... kan dari peragian, tapi gak memabukkan dan kelengahan :)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 24 June 2008, 03:40:16 PM
"atau" kali, bukan "dan" hehehe. masak harus makan semuanya baru melanggar :P

tape mah levelnya kecil bener, mana bisa bikin mabok?

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 24 June 2008, 03:51:20 PM
oh... logika matematikanya "atau"....

Tapi kan tape juga termasuk peragian ;D walaupun gak bikin mabok :))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 24 June 2008, 04:08:46 PM
aku berlatih menghindari ....

sura, meraya dan majja yang pamadathana.

kalau sura meraya dan majja yg tidak bisa bikin pamadathana yah..... nga
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: FZ on 24 June 2008, 04:10:11 PM
Saccharumyces cereviseae jamur ragi yang sering digunakan dalam pembuatan roti
Jadi apa roti "haram" juga donk.. :hammer: ?

Begitulah kira2 logikanya.. ;D

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: gajeboh angek on 24 June 2008, 04:17:54 PM
konon katanya kalau makanan dipanaskan maka alkohol (arak putih dan merah) akan menguap
tapi penelitian membuktikan bahwa masih banyak alkoholnya

makanya makan roti yang tidak beragi
fermentasi oleh ragi ada 2 jenis, yang menghasilkan alkohol dan yang menghasilkan asam
kalo roti mungkin sudah habis kali yak
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 24 June 2008, 10:05:32 PM
kenapa sampai sekarang sila ke 5 masih diperdebatkan? seperti rokok, dari dulu ampe skrg belum ada titik temu.
seingat saya dulu agama buddha saya juga bilang gitu, merokok melanggar sila 5.
binggung juga nih :))
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 24 June 2008, 10:09:50 PM
 [at] Ko Medho: I uda ngerti maksudnya, thanx... _/\_


Makanya merokok ini membingungkan...
Apa di zaman SB sudah ada rokok atau semacamnya?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Hendra Susanto on 24 June 2008, 11:50:31 PM
ambil gampangnya aja,

"merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin"

liat dr bungkus rokok di depan gw ;D 
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sumedho on 25 June 2008, 07:00:51 AM
nga tahu deh dulu ada apa nga.

yang penting sih, mau melanggar sila atau tidak, kan merokok tidak membawa manfaat, so pusing amat :)

entah guru agamanya memang tidak mengerti atau sengaja, supaya murid2xnya tidak merokok hehehehe. biasanya orang itu cari2x celah dari aturan2x yg ada tuh. Kalau dibilang tidak melanggar sila, wah yg merokok pada senang.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 25 June 2008, 08:31:51 AM
Quote from: Sumedho on 25 June 2008, 07:00:51 AM
nga tahu deh dulu ada apa nga.

yang penting sih, mau melanggar sila atau tidak, kan merokok tidak membawa manfaat, so pusing amat :)

entah guru agamanya memang tidak mengerti atau sengaja, supaya murid2xnya tidak merokok hehehehe. biasanya orang itu cari2x celah dari aturan2x yg ada tuh. Kalau dibilang tidak melanggar sila, wah yg merokok pada senang.

;D Betul. Jangan selalu bergantung pada sila. Biarpun ga termasuk melanggar sila, lebih baik semua hal yang tidak bermanfaat dihindari.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Pitu Kecil on 25 June 2008, 12:48:40 PM
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: markosprawira on 25 June 2008, 02:54:36 PM
GRP untuk bro Kai...........
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: K.K. on 25 June 2008, 03:02:29 PM
Quote from: markosprawira on 25 June 2008, 02:54:36 PM
GRP untuk bro Kai...........

;D Thanx, markosprawira!

_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 25 June 2008, 03:07:45 PM
Ngemeng2 tadi gw masak pake satu sendok teh ang ciu... melanggar sila ke5 gak tuh?

_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: nyanadhana on 25 June 2008, 03:13:36 PM
buat kesehatan kan bro Wei. ga masalah,asal jangan ngemabokin aja
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 25 June 2008, 03:21:39 PM
iya kata nyokap itu bisa menyehatkan tapi kebanyakan bisa bikin mabok, jadi kata mama 1 sendok aja.

Thanx bro nyana _/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: markosprawira on 25 June 2008, 04:19:13 PM
 [at] Wei : benernya sih ujung2nya ke pengendalian diri .......  ;D
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mr. Wei on 25 June 2008, 04:23:47 PM
;D

Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: williamhalim on 12 December 2009, 10:10:03 AM
Bagi yg selama ini agak ragu apakah 'merokok' tergolong addict / kecanduan seperti yg disyaratkan dalam sila ke V, artikel berikut mungkin bisa menambah wawasan.

QuoteSabtu, 12/12/2009 09:32 WIB
Lepas dari Jeratan Rokok
Vera Farah Bararah - detikHealth


Eks perokok patahkan rokok (detikhealth)

Jakarta, Sepuluh tahun menjadi perokok berat membuat Dodi Widyatmoko (36 tahun) sudah sangat kecanduan. Upayanya lepas dari kecanduan rokok bukan kepalang susahnya. Tiga kali sudah dengan segala cara ia selalu gagal. Untungnya dia selalu punya motivasi kuat yang membantunya jatuh bangun keluar dari cengkeraman rokok.

Dodi yang berprofesi sebagai karyawan salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini mengaku dalam sehari bisa menghabiskan 2 bungkus rokok sekaligus. Setiap saat, kapan dan dimanapun, asap selalu mengebul dari mulutnya.

Keinginannya untuk berhenti merokok karena ingin dua buah hati yang sangat dicintainya sehat tidak terkena efek dari kebiasaan buruk merokoknya."Keluarga adalah hal yang utama," kata pria berkacamata itu. Dukungan dan dorongan keluarga terutama istri tercinta Nunung Novi Wijayanti diakuinya sangat membantu.

Dodi menceritakan, kegagalannya berhenti merokok karena dia tidak kuat menahan mual dan pusing jika tidak merokok. Upayanya mengalihkan rokok ke hal-hal lain selalu mentok.

"Selama 10 tahun saya merokok, saya sempat mencoba berhenti untuk merokok sebanyak 3 kali tapi semua usaha itu selalu gagal," ujar Dodi Widyatmoko, dalam acara Quitters Are Champions Achievement Night di XXI Lounge Plaza Senayan, Jakarta, Jumat malam (11/12/2009).

Setelah beberapa kali gagal, Dodi akhirnya memutuskan untuk melakukan terapi berhenti merokok di klinik berhenti merokok rumah sakit umum pemerintah (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.

Selama 3 bulan melakukan terapi berhenti merokok, Dodi mengalami berbagai rintangan setiap bulannya. Dalam bulan pertama memang tidak ditemukan masalah berarti hanya mengalami mual dan pusing yang bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu satu jam. Tapi memasuki bulan kedua dia merasakan pusing dan mual yang lebih berat.

"Pada saat itu mual dan pusing yang saya rasakan lebih berat hingga mengganggu waktu tidur saya. Akhirnya saya telepon Dr Tribowo T Ginting dari RSUP Persahabatan yang selama ini membantu saya dalam hal konsultasi," ujar Dodi.

Dr. Ginting menyarankan Dodi untuk mengubah pola minum obatnya agar diminum saat siang saja, tapi cara ini tidak membuatnya lebih baik. Namun karena niatnya yang kuat untuk hidup lebih sehat, Dodi akhirnya tetap menghajar semua obat yang harus diminumnya dan rutin melakukan konsultasi dengan dokter.

"Dodi merupakan salah satu pasien yang memiliki masa withdrawl (saat ketika seseorang putus nikotin/sakaw) yang cukup parah dibandingkan yang lainnya," ujar Dr Tribowo T Ginting, SpKJ dari RSUP Persahabatan.

Beruntungnya saat memasuki bulan ketiga, gangguan pusing dan mual sudah menjadi lebih baik. Dokter hanya memberikan obat untuk mengurangi rasa mual dan pusingnya.

Kini Dodi bisa menjalani hidupnya tanpa ketergantungan rokok lagi. "Saya sarankan lebih baik berhenti sekarang, karena hidup tanpa rokok jauh lebih hemat, lebih sehat dan lebih hebat," ungkap Dodi sambil tersenyum bahagia.

Lain halnya dengan Sabil Rachmad (29 tahun) yang sudah merokok selama 13 tahun sejak masih duduk di bangku SMA. Selama 13 tahun merokok, Sabil bisa merokok hingga 24 batang setiap harinya.

"Alasan saya ingin berhenti karena merasa sudah capek dan dapat merugikan kesehatan kita dan juga orang-orang di sekitar kita," ujar Sabil Rachmad.

Dalam menjalani terapi berhenti merokok ini Sabil mendapat dukungan dari ibunya Rochmani, keluarga dan juga calon istri yang setia membantunya melewati masa-masa sulit ini.

Hal yang dirasakan paling sulit selama menjalani terapi adalah keinginan untuk kembali merokok. Tapi Sabil bisa mengatasinya dengan cara mengalihkan ke hal-hal lain seperti makan permen mint yang dirasa cukup menolong menghilangkan rasa ingin kembali merokok.

"Tanpa rokok bikin hidup jadi lebih hidup dan saya sudah tidak mau mencoba lagi. Yang ingin saya lakukan sekarang adalah mengajak orang lain terutama teman saya untuk mulai berhenti mengonsumsi rokok," ujarnya.

Tidak mudah memang untuk bisa berhenti merokok secara total. Tapi jika seseorang memiliki motivasi dan dukungan yang kuat dari orang-orang dan lingkungan di sekitarnya, maka hal itu sangat mungkin terjadi. Mulailah sadari bahwa hidup tanpa rokok akan menjadi lebih sehat dan membuat hidup lebih berkualitas.(ver/ir)

::
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Adhitthana on 12 December 2009, 11:49:32 PM
^
^
Alaaaah, ..... susah2 konsultasi berhenti ngerokok dengan dokter  8)
yg bisa dilakukan utk berhenti ngerokok "HANYA SEBUAH KEBIASAAN" ...... yaitu kebiasan mulut utk tidak mengisap rokok  ;)

Gw dari dulu gak ada niat utk berhenti ngerokok, ...... selalu berpikir sudah ketagihan seperti ini .... yaaah sudah nasib  :hammer: sampe tua-pun nanti mungkin masih ngerokok .....

Suatu ketika ikut retreat ...... mulai belajar gak ngerokok suatu ketakutan pada diri sendiri, ... gimana bisa tahan tidak ngerokok selama 10 hari lebih ...... manusia punya akal termasuk cara di dalam retreat colong-colong ngerokok di kamar mandi ato tmp lainnya .... risiko ketahuan sama panitia .... out dr retreat  :P
Dalam semua itu gw ikut retreat bukan utk senang2 ato-pun hanya coba-coba .... tetapi untuk MELATIH DIRI
jadi hanya karna utk ngerokok melalui colong2 buat apa gw ikut retreat?? .....
seblum hari H, ... gw udah mulai mengurangi jatah rokok tiap hari .... baru kemudian retreat 10 hari lebih gw bebas dari nikotin ...... Jadi menurut gw utk berhenti ngerokok jangan mengunakan cara mengurangi jatah rokok per-hari ..... tetapi langsung berhenti total a.k.a tidak merokok sama sekali ..... itu cara yg efektip

Dan yg terpenting juga ditanamkan dalam hati/bathin bahwa ngerokok adalah suatu kegiatan yang TIDAK bermanfaat serta membawa suatu kemelekatan pada keserakahan utk diri sendiri .....
_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: johan3000 on 13 December 2009, 12:55:54 AM
bro Virya kalau ketemu teman lama yg merokok.... nanti jadi ikut merokok lagi gak?


merokok tidak sesuai ajaran Buddhist.... (wahhh statement ini bakal menuai musuh dari para perokok)....

sebab........

kebulan asapnya tidak membuat saya bahagia....

apakah ada tekat anda membahagiakan semua mahluk dgn tidak menyebul asap bagi yg tidak kuat (pusing kena asapnya)....

thanks!
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Adhitthana on 13 December 2009, 10:14:22 PM
[at] johan

seblum gw jawab ....
coba  jawab ini dulu : Emang gw harus menjauhi teman yg masih ngerokok??  ::)
godaan mao ngerokok lagi,ketika teman lagi ngerokok ...... "tentu ADA" tapi setelah lewatin ini loe akan bahagia luar biaasaaa!!! ...... Kenapa?? karna loe udah bisa mengalahkan diri sendiri  ;)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: johan3000 on 13 December 2009, 10:30:02 PM
Quote from: Virya on 13 December 2009, 10:14:22 PM
[at] johan

seblum gw jawab ....
coba  jawab ini dulu : Emang gw harus menjauhi teman yg masih ngerokok??  ::)
godaan mao ngerokok lagi,ketika teman lagi ngerokok ...... "tentu ADA" tapi setelah lewatin ini loe akan bahagia luar biaasaaa!!! ...... Kenapa?? karna loe udah bisa mengalahkan diri sendiri  ;)

pasti deh mereka bercanda gurau... menyebul-nyebul asap rokok ke wajah bro Virya.... nah itu kan juga termasuk perokok pasif....

kalau gw sih menjauhin.... soalnya asapnya kemana-mana sihhh....
gw gak tahan sama asapnya tuhhhh......
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Adhitthana on 13 December 2009, 10:37:06 PM
^
^
Kagaklah ...... temen gw kagak iseng2 giotuuu  ;D
malah minta belajar ajari berhenti ngerokok  ^-^
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Mangkok on 31 January 2011, 09:38:51 PM
Maaf, ada koreksi lagi:

Quote from: Mangkok on 25 May 2008, 10:54:57 PM
Dalam batin dan faktor mental (menurut Sautrantika, disebutkan dalam Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga):
* Ngantuk/tidur : termasuk salah satu faktor mental yang dapat berubah (English: changeable, Sanskrit: anyathabhava). Faktor mental dapat berubah dalam teks ini disebutkan 4, yaitu tidur (English: sleep, Sanskrit: middha), menyesal (regret, kaukritya), investigasi (investigation, vitarka) dan analisa (analysis, vichara)

* melamun: klo melamunnya tentang hal2 yang menyenangkan di masa lalu, maka disebut rangsangan (excitement, auddhatya), klo melamunnya tentang hal2 menyenangkan ataupun kemarahan bukan di masa lalu, tapi di masa sekarang maka disebut gangguan (distraction, vikshepa). Klo pikiran tidak melamun, namun mengingat objek2 kilesa maka yang timbul adalah faktor mental pengganggu sekunder yang disebut kealpaan (forgetfulnes, mus**tasmrtita).

* nge-drugs: kudu lihat kasus, pendorongnya apa

* mabuk: kemungkinan di sana ada faktor mental penggangu sekunder tidak mawas diri (non-conscientious, pramada) dan tidak intropeksi (non-introspection, asamprajanya). Mungkin juga ada faktor mental pengganggu lainnya

* meditasi ga konsen: misal batin tiba2 berat atau seolah2 gelap ga ada fokus, berarti faktor mental pengganggu sekunder kelesuan (lethargy, styana) sedang muncul, klo pikiran melamun mungkin rangsangan atau gangguan ataupun kealpaan bila mengingat objek2 kilesa (lihat melamun di atas).

Mungkin yang belajar abhidharma bisa mengecek lagi, tentu saja dengan mengacu pada definisi masing2 faktor mental dalam teksnya masing2. Definisi dalam teks abhidharma Theravada belum tentu sama. Untuk acuan sementara mungkin bisa coba mencari istilah yang pali yang mirip dengan istilah sanskritnya. Moga2 dengan lebih mengenal definisinya, kita akan tahu apa yang sedang terjadi/muncul dalam batin kita sehingga semakin membantu praktik Dharma kita.


Terima kasih  :|

Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga harusnya bukan falsafah Sautrantika, seharusnya falsafah Cittamatra/Yogacara.

Sekali lagi maaf  ^:)^.

_/\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Sunce™ on 01 February 2011, 10:22:26 AM
ga..
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: kinz on 03 April 2012, 09:56:51 AM
Menurut saya, merokok mrupakan hal yg tdk baik.. Dlm segi kesehatan maupun dlm pndangan buddhis.. Krena rokok mmiliki kandungan yg mnyebabkan ketagihan..
Θαn bisa mnyebabkan lemahnya kesadaran (sila ke-5), sehingga merugikan dri sendiri maupun orng lain.. _/|\_
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Choa on 03 April 2012, 04:11:02 PM
Quote from: Forte on 13 May 2008, 11:47:44 AM
Hm.. karena ini bukan di topik kesehatan, saya tidak akan berargumen mengenai mekanisme kerja golongan xantine. Jadi ya saya bawa umumnya saja. Intinya begini, jika tidak menimbulkan ketagihan, mengapa ada istilah "pengopi berat" dan juga ada istilah "perokok berat" ?

Selain itu juga, pernah ditemukan kan seseorang yang "tidak biasa" kalau tidak mengopi di pagi hari.

IMO, terlepas dari argumen dari sisi ilmiah, argumen dari sisi bahasa saja sudah cukup menggambarkan bahwa kopi juga bisa menyebabkan ketagihan.
nice post

kalau mau murni hindari saja merokok
(apa lagi kalau ragu termasuk pelangaran atau tidak)
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Choa on 03 April 2012, 04:12:00 PM
Quote from: kinz on 03 April 2012, 09:56:51 AM
Menurut saya, merokok mrupakan hal yg tdk baik.. Dlm segi kesehatan maupun dlm pndangan buddhis.. Krena rokok mmiliki kandungan yg mnyebabkan ketagihan..
Θαn bisa mnyebabkan lemahnya kesadaran (sila ke-5), sehingga merugikan dri sendiri maupun orng lain.. _/|\_

kusus untuk melemahnya kesadaran akibat merokok
rasanya masih dapat di perdebatkan, kalau ketagihan sudah positip
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Gwi Cool on 25 November 2017, 02:35:07 PM
Quote from: Mr. Wei on 09 May 2008, 07:20:48 PM
_/\_

Meniru topik sebelah (namun dengan pembatasan dalam pembahasan).

Apakah merokok itu melanggar sila?
Disini konteksnya hanya melanggar sila atau tidak, karena saya rasa tentu saja merokok itu perbuatan yang tidak baik karena merusak kesehatan dan mengganggu orang lain. Namun, termasuk dalam kesalahan apakah merokok itu, masuk kedalam pelanggaran silakah?

Mari bersama-sama maju dalam Dhamma  _/\_
Merokok sebenarnya kategori sila ke lima, cuman agak jauh, kayak "gosip" masuk kategori sila ke empat namun orang gosip "biasanya" dikatakan tidak langgar sila karena uda kebiasaan manusia untuk gosip (hindari gosip yang mengarah ke fitnah). Demikianlah "merokok" kategori ke lima namun bisa dibilang tidak termasuk sebenarnya (agak jauh).

Namun, orang yang merokok biasanya silanya (5 sila) gak akan maju pesat, bahkan yang tidak merokok saja silanya mungkin agak "down". Jadi, kalau mau maju pesat dalam sila, setidaknya kurangi rokok, perlahan-lahan hingga berhenti merokok. Misalnya sehari kadang 2 bungkus (atau mungkin lebih/kurang), setahun sekali kurangi satu batang, lambat laun akan berkurang hingga berhenti.

Mengapa setahun hanya sebatang? Tidak harus demikian kog karena perokok umumnya susah berhenti, oleh karena itu, kalau susah, pelan-pelan kurangi. Lihat kemampuan diri sendiri, mana yang lebih mudah dan mana yang lebih bisa ditekuni. Karena, Anda yang merokok atau ingin berhenti, bukan orang lain.
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: adi lim on 27 November 2017, 05:58:41 PM
Quote from: Gwi Cool on 25 November 2017, 02:35:07 PM
Merokok sebenarnya kategori sila ke lima, cuman agak jauh, kayak "gosip" masuk kategori sila ke empat namun orang gosip "biasanya" dikatakan tidak langgar sila karena uda kebiasaan manusia untuk gosip (hindari gosip yang mengarah ke fitnah). Demikianlah "merokok" kategori ke lima namun bisa dibilang tidak termasuk sebenarnya (agak jauh).

Namun, orang yang merokok biasanya silanya (5 sila) gak akan maju pesat, bahkan yang tidak merokok saja silanya mungkin agak "down". Jadi, kalau mau maju pesat dalam sila, setidaknya kurangi rokok, perlahan-lahan hingga berhenti merokok. Misalnya sehari kadang 2 bungkus (atau mungkin lebih/kurang), setahun sekali kurangi satu batang, lambat laun akan berkurang hingga berhenti.

Mengapa setahun hanya sebatang? Tidak harus demikian kog karena perokok umumnya susah berhenti, oleh karena itu, kalau susah, pelan-pelan kurangi. Lihat kemampuan diri sendiri, mana yang lebih mudah dan mana yang lebih bisa ditekuni. Karena, Anda yang merokok atau ingin berhenti, bukan orang lain.

bahas ilmu kesehatan kale ?
Title: Re: Merokok, melanggar sila-kah?
Post by: Shasika on 01 December 2017, 05:25:49 PM
Ajhan Chah juga merokok kok, seperti bhikkhu Thai yang lain juga merokok.