Ayo
Bagi2 pengalaman
Ada gx diantara kalian yg kepikiran or niat menjadi samanera or samaneri
Bhikkhu ato bhikkhuni??
Apalg klo telahir di keluarga yg bahagia, mapan dan telahir menarik jg
Pasti sungguh berat meninggalkan khidupan duniawi
Klo gryn pena kepikiran
Tp merasa klo dkehidupan skrg telahir menarik, mapan dan bahagia
Sungguh merasa berat utk meninggalkan khidupan duniawi
Krn gryn bpikir gini
"mumpung dkehidupan skrg ini telahir menarik, mapan n bahagia, dan dkhidupan mendatang blom tentu kita bisa telahir demikian
, so mending nikmatin az dulu dkehidupan skrg ini"
Dan jg pena kpikiran napa org yg miskin , n hidup menderita trz penampilan kurang menarik
Napa gx pilih hidup jd samanera or samaneri az
Mumpun scra khidupan lbh gampang melepaskan itu krn mereka gx terikat am kemenarikan dan gx merasa khilangan kekayaan dll
Maaf, klo postingan ini kurang bermanfaat, tp stidak na ada hal yg ingin share n ingin org tahu pikiran gryn jg
Tq
Sebaiknya seseorang memutuskan untuk menjadi samanera/bhikkhu BUKAN karena didorong oleh kemiskinan atau penampilan jelek.
bahagia memang sulit ditinggalkan ya ;D
lha wong enak kok nggak dinikmati, kalau disuruh milih hidup bahagia atau tidak ya mending milih bahagia kan?
12. "Demikian pula, Māgandiya, sebelumnya ketika Aku menjalani kehidupan rumah tangga, Aku menikmati, memiliki lima utas kenikmatan indria: dengan bentuk-bentuk yang dikenali oleh mata ... suara-suara yang dikenali oleh telinga ... bau-bauan yang dikenali oleh hidung ... rasa kecapan yang dikenali oleh lidah ... obyek-obyek sentuhan yang dikenali oleh badan yang yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan dan disukai, terhubung dengan kenikmatan indria, dan merangsang nafsu. Belakangan, setelah memahami sebagaimana adanya kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan kenikmatan indria, Aku meninggalkan keinginan pada kenikmatan indria, Aku melenyapkan demam terhadap kenikmatan indria, dan Aku berdiam tanpa kehausan, dengan batin yang damai. Aku melihat makhluk-makhluk lain yang belum terbebas dari nafsu akan kenikmatan indria, yang dilahap oleh keinginan pada kenikmatan indria, terbakar oleh demam terhadap kenikmatan indria, [506] menuruti kenikmatan indria, dan Aku tidak iri pada mereka, juga tidak bergembira di dalamnya. Mengapakah? Karena ada, Māgandiya, kenikmatan yang terlepas dari kenikmatan indria, terlepas dari kondisi-kondisi yang tidak bermanfaat, yang bahkan melampaui kebahagiaan surgawi. Karena Aku tidak bergembira di dalam hal itu, maka Aku tidak iri pada apa yang rendah, juga tidak bergembira di dalamnya.
13. "Misalkan, Māgandiya, ada seorang penderita penyakit kusta dengan luka dan bagian-bagian tubuh melepuh, karena digigit oleh ulat, menggaruk bagian kulit yang terluka dengan kukunya, membersihkan dirinya di atas lubang arang menyala. Kemudian teman-teman dan sahabatnya, sanak saudara dan kerabatnya, akan membawa seorang tabib kepadanya. Tabib itu akan meracik obat untuknya, dan dengan obat itu orang itu menjadi sembuh dari penyakitnya dan menjadi pulih dan bahagia, tidak bergantung, menjadi majikan bagi dirinya sendiri, mampu bepergian kemanapun yang ia sukai. Kemudian ia mungkin melihat penderita penyakit kusta lainnya dengan luka dan bagian-bagian tubuh melepuh, karena digigit oleh ulat, menggaruk bagian kulit yang terluka dengan kukunya, membersihkan dirinya di atas lubang arang menyala. Bagaimana menurutmu, Māgandiya? Apakah orang itu iri pada penderita kusta itu karena lubang arang menyala atau pengobatannya?"
"Tidak, Guru Gotama. Mengapakah? Karena ketika ada penyakit, maka ada kebutuhan akan obat-obatan, dan ketika tidak ada penyakit, maka tidak ada kebutuhan akan obat-obatan."
14. "Demikian pula, Māgandiya, sebelumnya ketika Aku menjalani kehidupan rumah tangga ... (seperti pada §12) ... Karena Aku tidak bergembira di dalam hal itu, maka Aku tidak iri pada apa yang rendah, juga tidak bergembira di dalamnya.
15. "Misalkan, Māgandiya, ada seorang penderita penyakit kusta dengan luka dan bagian-bagian tubuh melepuh, karena digigit oleh ulat, menggaruk bagian kulit yang terluka dengan kukunya, membersihkan dirinya di atas lubang arang menyala. Kemudian teman-teman dan sahabatnya, sanak saudara dan kerabatnya, akan membawa seorang tabib kepadanya. Tabib itu akan membuatkan obat untuknya, dan dengan obat itu orang itu menjadi sembuh dari penyakitnya dan menjadi pulih dan bahagia, tidak bergantung, menjadi majikan bagi dirinya sendiri, mampu bepergian kemanapun yang ia sukai. Kemudian dua orang kuat menangkapnya pada kedua lengannya dan menariknya ke arah lubang arang menyala. Bagaimana menurutmu, Māgandiya? Apakah orang itu akan menggeliatkan badannya ke sana dan ke sini?"
"Benar, Guru Gotama. Mengapakah? Karena api itu sungguh menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar."
"Bagaimana menurutmu, Māgandiya? Apakah hanya pada saat ini api itu menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar, atau sebelumnya juga api itu menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar?"
"Guru Gotama, api itu pada saat ini menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar, dan sebelumnya juga api itu menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar. Karena ketika orang itu adalah seorang penderita penyakit kusta dengan luka dan bagian-bagian tubuh melepuh, karena digigit oleh ulat, menggaruk bagian kulit yang terluka dengan kukunya, maka indria-indrianya terganggu; demikianlah, walaupun api itu sesungguhnya menyakitkan ketika disentuh, namun ia memperoleh persepsi salah sebagai menyenangkan."
16. "Demikian pula, di masa lalu kenikmatan indria adalah menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar; di masa depan kenikmatan indria akan menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar; dan sekarang pada masa kini kenikmatan indria adalah menyakitkan jika disentuh, panas, dan membakar. Tetapi makhluk-makhluk ini yang belum terbebas dari nafsu akan kenikmatan indria, yang dilahap oleh keinginan pada kenikmatan indria, terbakar oleh demam terhadap kenikmatan indria, memiliki indria-indria yang telah rusak; demikiankah, walaupun kenikmatan indria sesungguhnya menyakitkan jika disentuh, namun mereka memperoleh persepsi keliru menganggapnya sebagai menyenangkan.
ref: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17773.msg291218.html#msg291218 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17773.msg291218.html#msg291218)
Gryn iri ama sang Buddha
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 10:19:35 AM
Gryn iri ama sang Buddha
kok iri,harusnya bangga dong
Quote from: Wijayananda on 04 October 2013, 10:42:11 AM
kok iri,harusnya bangga dong
Lbh tepat na bahagia, sdih n Iri krn sang Buddha bisa meninggalkan khidupan duniawi, trz napa gryn gx telahir djaman sang Buddha n ketemu sang Buddha gt
Quote from: Indra on 04 October 2013, 09:49:47 AM
Sebaiknya seseorang memutuskan untuk menjadi samanera/bhikkhu BUKAN karena didorong oleh kemiskinan atau penampilan jelek.
jadi sebaiknya motivasi apa yg bagus om indra?
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 10:45:42 AM
Lbh tepat na bahagia, sdih n Iri krn sang Buddha bisa meninggalkan khidupan duniawi, trz napa gryn gx telahir djaman sang Buddha n ketemu sang Buddha gt
sekarang kan blm terlambat,,udah mengenal Dhamma,,praktikkan dulu siapa tau 10,,20,,30 tahun lg udah bs 'meninggalkan keduniawian'..
Quote from: Wijayananda on 04 October 2013, 10:46:46 AM
jadi sebaiknya motivasi apa yg bagus om indra?
mencari yang tidak tunduk pada kelahiran, tua, sakit dan mati
Quote from: Wijayananda on 04 October 2013, 10:53:39 AM
sekarang kan blm terlambat,,udah mengenal Dhamma,,praktikkan dulu siapa tau 10,,20,,30 tahun lg udah bs 'meninggalkan keduniawian'..
Kyk na susah n berat
Terlebih gryn jg pengen bisa bahagia ortu dgn memiliki anak
Dan ingin jg punya keluarga
Quote from: william_phang on 04 October 2013, 10:56:11 AM
mencari yang tidak tunduk pada kelahiran, tua, sakit dan mati
Mgkn bukan skadar mencari
Tp mengetahui dan memahami gt x ya
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 10:57:43 AM
Kyk na susah n berat
Terlebih gryn jg pengen bisa bahagia ortu dgn memiliki anak
Dan ingin jg punya keluarga
bs juga,,sambil berlatih dan praktik Dhamma,meninggalkan 'jejak' yg bgs dikehidupan mendatang yg sesuai dgn harapan sekarang,,walaupun ini hanya spekulasi :)
Quote from: Wijayananda on 04 October 2013, 02:32:25 PM
bs juga,,sambil berlatih dan praktik Dhamma,meninggalkan 'jejak' yg bgs dikehidupan mendatang yg sesuai dgn harapan sekarang,,walaupun ini hanya spekulasi :)
Bisa gx seorang perumah tangga tnp mencapai tingkat kesucian
bisa :P
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 03:24:18 PM
Cara na ??
ya tetap terus berbuat kebajikan , jangan melakukan kejahatan dan melatih kesadaran ;D
Quote from: kakao on 04 October 2013, 03:28:33 PM
ya tetap terus berbuat kebajikan , jangan melakukan kejahatan dan melatih kesadaran ;D
Just do it ?
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 03:37:13 PM
Just do it ?
yeah , why u doubt about it??
Buddha teach us eight path of righteousness, that the way to the holiness...just do it
;D sorry my english not quite good..
Quote from: kakao on 04 October 2013, 04:18:28 PM
yeah , why u doubt about it??
Buddha teach us eight path of righteousness, that the way to the holiness...just do it
;D sorry my english not quite good..
berunsur 8 ?? Bole didefinisikan gx ??
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 02:39:28 PM
Bisa gx seorang perumah tangga tnp mencapai tingkat kesucian
dlm teks sutta diceritakan byk juga perumah tangga yg bs mencapai tingkat kesucian
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 02:39:28 PM
Bisa gx seorang perumah tangga tnp mencapai tingkat kesucian
dlm teks sutta diceritakan byk juga perumah tangga yg bs mencapai tingkat kesucian
Quote from: Wijayananda on 04 October 2013, 07:31:13 PM
dlm teks sutta diceritakan byk juga perumah tangga yg bs mencapai tingkat kesucian
tingkat kesucian apa az ???
klo leh tahu sila apa az yg harus dilakukan perumah tangga utk mencapai tingkat kesucian ??? apa ckup dgn pancasila Buddhis ??
imo, biasakan dulu hidup dengan praktik JMB8 dan pancasila sis.
Pernah dan saya ingin menyampaikan kepada rekan2 yang ingin menjalani kehidupan monastik sebaiknya dipersiapkan matang2. ^:)^
Quote from: juanpedro on 04 October 2013, 08:23:45 PM
imo, biasakan dulu hidup dengan praktik JMB8 dan pancasila sis.
maaf , JMB8 itu praktik na gmn az ???
klo pancasila gryn tahu
Quote from: juanpedro on 04 October 2013, 08:23:45 PM
imo, biasakan dulu hidup dengan praktik JMB8 dan pancasila sis.
:jempol: :jempol:
Hal ini pula salah satu persiapan yang saya maksudkan (+1 utk anda bro).
Quote from: Shasika on 04 October 2013, 08:29:34 PM
Pernah dan saya ingin menyampaikan kepada rekan2 yang ingin menjalani kehidupan monastik sebaiknya dipersiapkan matang2. ^:)^
wawa. oma jg pena ya ?? bagi pengalaman na dunx
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 07:58:49 PM
tingkat kesucian apa az ???
klo leh tahu sila apa az yg harus dilakukan perumah tangga utk mencapai tingkat kesucian ??? apa ckup dgn pancasila Buddhis ??
tingkat kesucian pertama sampai ke empat,,praktik jmb8 yg disingkat dgn sila samadhi panna,,
Quote from: Wijayananda on 05 October 2013, 10:22:21 AM
tingkat kesucian pertama sampai ke empat,,praktik jmb8 yg disingkat dgn sila samadhi panna,,
Sila samadhi panna ???
Sprtti apa ya ??
Maaf gryn umat awam
Kurang ngerti hal2 ginian
Gryn, jalan mulia berunsur delapan:
KELOMPOK PANNA (KEBIJAKSANAAN):
1. Pandangan Benar
2. Pikiran Benar
KELOMPOK SILA (MORALITAS):
3. Ucapan Benar
4. Perbuatan Benar
5. Penghidupan Benar
KELOMPOK SAMADHI:
6. Usaha Benar
7. Perhatian Benar
8. Konsentrasi Benar
untuk penjelasan detailnya, coba cari di Perpustakan DC. Ebook dari Insight Vidyasena (dicopas2 dari sutta juga). Itu kan ada 8 unsur, nah 1 unsur dijelaskan di 1 buku. Jadi judul bukunya, sesuai unsurnya. Tapi saya ga tau apakah sudah rampung semua unsur atau belum (terakhir kali saya liat, sudah sampai 5 unsur pertama).
Quote from: dhammadinna on 05 October 2013, 12:11:42 PM
Gryn, jalan mulia berunsur delapan:
KELOMPOK PANNA (KEBIJAKSANAAN):
1. Pandangan Benar
2. Pikiran Benar
KELOMPOK SILA (MORALITAS):
3. Ucapan Benar
4. Perbuatan Benar
5. Penghidupan Benar
KELOMPOK SAMADHI:
6. Usaha Benar
7. Perhatian Benar
8. Konsentrasi Benar
untuk penjelasan detailnya, coba cari di Perpustakan DC. Ebook dari Insight Vidyasena (dicopas2 dari sutta juga). Itu kan ada 8 unsur, nah 1 unsur dijelaskan di 1 buku. Jadi judul bukunya, sesuai unsurnya. Tapi saya ga tau apakah sudah rampung semua unsur atau belum (terakhir kali saya liat, sudah sampai 5 unsur pertama).
wawa, klo dijalanin dlm kehidupan rumah tangga. pasti susah jg neh
klo seorang perumah tangga bisa mencapai tingkat kesucian ,, napa lbh byk org memilih menjadi Bhikkhu ato bhikkuni ???
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 08:18:50 PM
wawa, klo dijalanin dlm kehidupan rumah tangga. pasti susah jg neh
kenapa bisa berpikir begitu padahal belum baca? :D
Apa karena saya bilang, 1 buku = 1 unsur? Sebetulnya sih ga sebanyak itu penjelasannya. Tapi dibuat detail aja.
Sebenarnya kalo di Digha Nikaya 22 aja, delapan unsur itu muat kok di 1 halaman..
Coba cek Digha Nikaya 22, yang di bagian Jalan Mulia Berunsur 8. Kalo sudah merasa cukup, ga perlu lagi baca buku yg banyak.
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 08:22:04 PM
klo seorang perumah tangga bisa mencapai tingkat kesucian ,, napa lbh byk org memilih menjadi Bhikkhu ato bhikkuni ???
ini lebih cocok ditanyakan ke bhikkhu/ni, karena ini tentang motivasi mereka milih jalan itu.
Tapi imho, mungkin karena samvega (perasaan keterdesakan), yang membuat "Kehidupan Suci" menjadi prioritas utama demi pencapaian tujuan.
Kalo kutip dari Ratthapala Sutta (Majjhima Nikaya 82):
"Yang Mulia, seperti yang kupahami dari Dhamma yang diajarkan oleh Sang Bhagava, tidaklah mudah sambil menetap di rumah, menjalani kehidupan suci yang sepenuhnya murni dan sempurna bagaikan kulit kerang yang digosok."
Quote from: dhammadinna on 05 October 2013, 09:00:33 PM
kenapa bisa berpikir begitu padahal belum baca? :D
Apa karena saya bilang, 1 buku = 1 unsur? Sebetulnya sih ga sebanyak itu penjelasannya. Tapi dibuat detail aja.
Sebenarnya kalo di Digha Nikaya 22 aja, delapan unsur itu muat kok di 1 halaman..
Coba cek Digha Nikaya 22, yang di bagian Jalan Mulia Berunsur 8. Kalo sudah merasa cukup, ga perlu lagi baca buku yg banyak.
ini ?
DN 22: Mahāsatipaṭṭhāna Sutta - Khotbah Panjang Tentang Landasan-Landasan Perhatian (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta) {PTS: D ii 290} [ Maurice O'Connell Walshe (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta), Pāḷi (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta/P%C4%81%E1%B8%B7i) ]
Khotbah Panjang Landasan-landasan Perhatian. Sangat berbeda dalam hal karakteristik dibandingkan dengan Sutta-Sutta sebelumnya, ini dianggap oleh banyak orang sebagai Sutta paling penting dalam Tipiṭaka. Kata demi kata dalam Sutta ini diulang lagi dalam Sutta No. 10 dari Majjhima Nikāya dengan pengecualian paragraf 18-21. 'Satu Jalan' untuk pemurnian makhluk-makhluk, untuk mengatasi kesedihan dan tekanan, untuk mencapai Nibbāna adalah Empat Landasan Perhatian: Perhatian pada jasmani, perasaan, pikiran, dan objek-objek pikiran. Instruksi terperinci atas kesadaran penuh perhatian pada pernafasan, dan seterusnya, diberikan dalam Sutta ini. Demikianlah, pada bagian objek-objek pikiran, misalnya, kita membaca: 'jika keinginan indria muncul dalam dirinya, seorang bhikkhu mengetahui kemunculannya. Jika keinginan indria tidak ada dalam dirinya, seorang bhikkhu mengetahui ketiadaannya. Dan ia mengetahui bagaimana keinginan indria yang belum muncul menjadi muncul, dan ia mengetahui bagaimana pelenyapan keinginan indria yang telah muncul terjadi, dan ia mengetahui bagaimana ketidakmunculan di masa depan dari keinginan-indria yang telah dilenyapkan itu terjadi.' ('Bhikkhu' di sini, menurut Komentar, berarti siapa saja yang melakukan praktik ini). Sutta ini diakhiri dengan penjelasan Empat Kebenaran Mulia.
Quote from: dhammadinna on 05 October 2013, 09:41:49 PM
ini lebih cocok ditanyakan ke bhikkhu/ni, karena ini tentang motivasi mereka milih jalan itu.
Tapi imho, mungkin karena samvega (perasaan keterdesakan), yang membuat "Kehidupan Suci" menjadi prioritas utama demi pencapaian tujuan.
Kalo kutip dari Ratthapala Sutta (Majjhima Nikaya 82):
"Yang Mulia, seperti yang kupahami dari Dhamma yang diajarkan oleh Sang Bhagava, tidaklah mudah sambil menetap di rumah, menjalani kehidupan suci yang sepenuhnya murni dan sempurna bagaikan kulit kerang yang digosok."
jd lbh sulit mana utk mencapai kesucian,, apakah perumah tangga or menjd kehidupan tnp perumah tangga?? klo niat na sama gt
Gryn, link-nya sudah benar. Tinggal liat di bagian Empat Kebenaran Mulia, ada Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Pertanyaan yg satu lagi, besok ya. Saya sudah ngantuk hehe..
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 09:29:11 AM
Ada gx diantara kalian yg kepikiran or niat menjadi samanera or samaneri
Bhikkhu ato bhikkhuni??
pernah (tapi sekarang udah tidak intens)
Quote
Apalg klo telahir di keluarga yg bahagia, mapan dan telahir menarik jg
Pasti sungguh berat meninggalkan khidupan duniawi
Klo gryn pena kepikiran
Tp merasa klo dkehidupan skrg telahir menarik, mapan dan bahagia
cerita dikit,
pada awalnya saya merasa ada "something wrong" dalam hidup ini
mungkin waktu itu jalan kesucian adalah escape way thd something wrong ini
jadi dulu ada cita2 sampai satu titik pada hidup ini akan menjalani hidup pertapa
Quote
Sungguh merasa berat utk meninggalkan khidupan duniawi
Krn gryn bpikir gini
"mumpung dkehidupan skrg ini telahir menarik, mapan n bahagia, dan dkhidupan mendatang blom tentu kita bisa telahir demikian
, so mending nikmatin az dulu dkehidupan skrg ini"
nah skrg pola pikir saya udah berubah
krn di suatu saat tiba2 saya berhasil mendefinisikan dengan jelas apa yg "something wrong" dalam hidup ini
(well, semua orang jg udah tau sih, tapi mungkin selalu lari dari kenyataan ini)
dalam bahasa buddhism nya,
Aniccasaya rasa, kita semua secara natural menolak fakta ini, kita tau secara teori semua ini tidak permanen
tapi (mungkin) scr psikologis kita tidak ingin mengakuinya, byk tindakan hidup kita seolah kita akan hidup selamanya
nah sejak waktu itu, saya ga lagi menolak apa yg "something wrong" itu
menjadi tua, sakit dan mati
itu pasti. tidak ada escape route.
mau jadi pertapa menjalani kehidupan suci pun bukanlah obatnya (bahkan Sang Buddha pun meninggal kan)
bagaimanapun, semua yg saya miliki nanti harus saya tinggalkan
lebih extremenya lagi, bahkan nantipun belum tentu masih ada saya
apa yg saya cemaskan/takutkan, mungkin dalam bahasa simplenya: mencari hidup kekal, menolak utk lenyap
ternyata hanya hal yang sangat remeh bahkan tidak ada arti apa2
skrg, pola pikir saya:
mau jadi bhikkhu, mau jadi pemalas, mau jadi pekerja, dll tidak masalah lagi
saya lebih
bahagia karena kecemasan & ketakutan soal masa depan hilang
nantinya saya jg akan mati, kadang rasa takut yg ini masih sering muncul, tapi jg sudah tidak intens
jalan buddhisme yg saya tempuh skrg (belum selesai) adalah "semakin saya banyak melepas, semakin saya bahagia"
jadi menggapai cita2 ingin menjadi sesuatu (entah itu bhikkhu, orang suci)
atau mendapatkan sesuatu (tingkat kesucian, kesaktian, kebijaksanaan) itu udah bertolak belakang dg jalan saya
ga tau apa ini sesat atau tidak, bagi saya jg udah ga penting, harapan menjadi buddhist yg diakui jg udah lepasi :)
Quote
Dan jg pena kpikiran napa org yg miskin , n hidup menderita trz penampilan kurang menarik
Napa gx pilih hidup jd samanera or samaneri az
Mumpun scra khidupan lbh gampang melepaskan itu krn mereka gx terikat am kemenarikan dan gx merasa khilangan kekayaan dll
Maaf, klo postingan ini kurang bermanfaat, tp stidak na ada hal yg ingin share n ingin org tahu pikiran gryn jg
Tq
kalau bicara soal untung-rugi, belum tentu hidup jadi pertapa lebih baik drpd hidup orang miskin.
jadi menjadi pilihan masing2 mo
menjadi apa di dunia ini.
mo jadi dokter, mo jadi pengemis, mo jadi samanera/i, mo jadi buddha, semua itu adalah pilihan kita sendiri
maaf ya kalau kepanjangan & bosanin bacanya :P
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 10:01:24 PM
jd lbh sulit mana utk mencapai kesucian,, apakah perumah tangga or menjd kehidupan tnp perumah tangga?? klo niat na sama gt
Sama-sama sulit, yang paling utama adalah TEKAD, kemauan yang keras untuk berlatih meditasi.
Quote from: tesla on 05 October 2013, 11:35:12 PM
pernah (tapi sekarang udah tidak intens)
cerita dikit,
pada awalnya saya merasa ada "something wrong" dalam hidup ini
mungkin waktu itu jalan kesucian adalah escape way thd something wrong ini
jadi dulu ada cita2 sampai satu titik pada hidup ini akan menjalani hidup pertapa
nah skrg pola pikir saya udah berubah
krn di suatu saat tiba2 saya berhasil mendefinisikan dengan jelas apa yg "something wrong" dalam hidup ini
(well, semua orang jg udah tau sih, tapi mungkin selalu lari dari kenyataan ini)
dalam bahasa buddhism nya, Anicca
saya rasa, kita semua secara natural menolak fakta ini, kita tau secara teori semua ini tidak permanen
tapi (mungkin) scr psikologis kita tidak ingin mengakuinya, byk tindakan hidup kita seolah kita akan hidup selamanya
nah sejak waktu itu, saya ga lagi menolak apa yg "something wrong" itu
menjadi tua, sakit dan mati itu pasti. tidak ada escape route.
mau jadi pertapa menjalani kehidupan suci pun bukanlah obatnya (bahkan Sang Buddha pun meninggal kan)
bagaimanapun, semua yg saya miliki nanti harus saya tinggalkan
lebih extremenya lagi, bahkan nantipun belum tentu masih ada saya
apa yg saya cemaskan/takutkan, mungkin dalam bahasa simplenya: mencari hidup kekal, menolak utk lenyap
ternyata hanya hal yang sangat remeh bahkan tidak ada arti apa2
skrg, pola pikir saya:
mau jadi bhikkhu, mau jadi pemalas, mau jadi pekerja, dll tidak masalah lagi
saya lebih bahagia karena kecemasan & ketakutan soal masa depan hilang
nantinya saya jg akan mati, kadang rasa takut yg ini masih sering muncul, tapi jg sudah tidak intens
jalan buddhisme yg saya tempuh skrg (belum selesai) adalah "semakin saya banyak melepas, semakin saya bahagia"
jadi menggapai cita2 ingin menjadi sesuatu (entah itu bhikkhu, orang suci)
atau mendapatkan sesuatu (tingkat kesucian, kesaktian, kebijaksanaan) itu udah bertolak belakang dg jalan saya
ga tau apa ini sesat atau tidak, bagi saya jg udah ga penting, harapan menjadi buddhist yg diakui jg udah lepasi :)
kalau bicara soal untung-rugi, belum tentu hidup jadi pertapa lebih baik drpd hidup orang miskin.
jadi menjadi pilihan masing2 mo menjadi apa di dunia ini.
mo jadi dokter, mo jadi pengemis, mo jadi samanera/i, mo jadi buddha, semua itu adalah pilihan kita sendiri
maaf ya kalau kepanjangan & bosanin bacanya :P
gx bosenin jg baca na, cm dikit bgung,,
klo leh tahu "something wrong" nya itu apa ya ??
trz emanx z semua itu anicca , tp kita gx bisa membohongi diri kita sendiri klo kita ingin mnikmati khidupan skrg ini dgn sebaik mgkn kan//?
dan klo bole tahu napa kamu gx begitu kuatir dgn masa depan ?? apa kata masa depan ini didefinisikan khidupan mendatang ato masa depan mpe hari tua ??
manx skrg pola pikir na yg penting itu apa ??
Quote from: sl99 on 05 October 2013, 11:41:22 PM
Sama-sama sulit, yang paling utama adalah TEKAD, kemauan yang keras untuk berlatih meditasi.
tp tekad itu jg harus belajr mengurangi kemelekatan ,,,
dan klo diantara itu kyk na yg jd perumah tangga lbh cenderung melekat krn pasti mikir keluarga dll,,
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 11:54:04 PM
gx bosenin jg baca na, cm dikit bgung,,
klo leh tahu "something wrong" nya itu apa ya ??
something wrong itu anicca, bahwa semua di dunia ini anicca, termasuk diri kita sendiri.
Quote
trz emanx z semua itu anicca , tp kita gx bisa membohongi diri kita sendiri klo kita ingin mnikmati khidupan skrg ini dgn sebaik mgkn kan//?
kalau kita tidak membohongi diri, berarti kita udah
menerima bahwa "memang" nanti semua harus ditinggalkan
nikmati ya nikmati donk, tapi dari yg saya lihat,
penderitaan (tidak bahagia) itu lebih banyak datang karena sesuatu terjadi tidak sesuai dg apa yg kita harapkan. misal:
green tea skrg cantik, tapi slowly but sure makin hari makin jelek (tua). apa kamu bisa accept itu?
nikmatin saya skrg yah jalanin aja.
mo jadi apapun, mo dapat/kehilangan apapun, semua ini cuma proses yg terus berubah.
mo jadi suami, mo jadi guru, mo jadi teladan, mo jadi pertapa, udah ga gitu masalah
mo kaya/miskin, mo jadi pintar/bodoh, jg udah ga gitu masalah
mo nanti saya jadi tua, sakit dan mati (pasti!) jg ga apa2, krn itu semua memang alamiah
jalanin aja
Quote
dan klo bole tahu napa kamu gx begitu kuatir dgn masa depan ?? apa kata masa depan ini didefinisikan khidupan mendatang ato masa depan mpe hari tua ??
manx skrg pola pikir na yg penting itu apa ??
dari yg saya alami sendiri, kekhawatiran kita akan masa depan itu sangat besar, sangat banyak, sangat melelahkan
masa depan mencangkup semua, dari kehidupan ini sampe kehidupan berikut2nya
saya ga begitu khawatir lagi krn pernah 1x ga khawatir, dan ternyata hidup ini jadi lebih indah (ga bisa dijelasin) :P
yg saya temukan setelah itu
saya melihat orang2 dalam hidup ini yg tidak bahagia, selalu struggling dg aktifitas 2 macam:
1. menjadi sesuatu
2. mendapatkan sesuatu
trit ini spt yg no.1, menjadi sesuatu (menjadi samanera/samaneri).
kenapa? kenapa kamu ingin menjadi sesuatu yg lain? tentu ada "something wrong" kan dg bentuk skrg?
ketika kamu udah accept bahwa itu alamiah, semua hidup ini anicca, oleh sebab itu ga ada yg perlu digenggam,
maka view kamu akan berubah dari "something wrong" menjadi "nothing wrong"
karena nothing wrong, maka hidup seperti apapun, dimanapun, bagaimanapun = nothing wrong, dan nyaman2 saja
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 10:01:24 PM
jd lbh sulit mana utk mencapai kesucian,, apakah perumah tangga or menjd kehidupan tnp perumah tangga?? klo niat na sama gt
mengenai pencapaian tingkat kesucian, itu sebenarnya hasil latihan yang dipupuk, dari kelahiran demi kelahiran.
Mudah atau sulit pencapaiannya, kurang relevan dengan status seseorang saat ini, apakah bhikkhu atau perumah tangga.
Jadi sekarang, fokus saja ke latihannya. Tentang apakah milih bhikkhu atau perumah tangga, itu dipertimbangkan sendiri saja mana yang ia rasa sesuai untuk dirinya sendiri.
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 09:59:25 PM
Quote from: dhammadinna on 05 October 2013, 09:00:33 PM
kenapa bisa berpikir begitu padahal belum baca? :D
Apa karena saya bilang, 1 buku = 1 unsur? Sebetulnya sih ga sebanyak itu penjelasannya. Tapi dibuat detail aja.
Sebenarnya kalo di Digha Nikaya 22 aja, delapan unsur itu muat kok di 1 halaman..
Coba cek Digha Nikaya 22, yang di bagian Jalan Mulia Berunsur 8. Kalo sudah merasa cukup, ga perlu lagi baca buku yg banyak.
ini ?
DN 22: Mahāsatipaṭṭhāna Sutta - Khotbah Panjang Tentang Landasan-Landasan Perhatian (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta) {PTS: D ii 290} [ Maurice O'Connell Walshe (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta), Pāḷi (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mah%C4%81satipa%E1%B9%AD%E1%B9%ADh%C4%81na_Sutta/P%C4%81%E1%B8%B7i) ]
Khotbah Panjang Landasan-landasan Perhatian. Sangat berbeda dalam hal karakteristik dibandingkan dengan Sutta-Sutta sebelumnya, ini dianggap oleh banyak orang sebagai Sutta paling penting dalam Tipiṭaka. Kata demi kata dalam Sutta ini diulang lagi dalam Sutta No. 10 dari Majjhima Nikāya dengan pengecualian paragraf 18-21. 'Satu Jalan' untuk pemurnian makhluk-makhluk, untuk mengatasi kesedihan dan tekanan, untuk mencapai Nibbāna adalah Empat Landasan Perhatian: Perhatian pada jasmani, perasaan, pikiran, dan objek-objek pikiran. Instruksi terperinci atas kesadaran penuh perhatian pada pernafasan, dan seterusnya, diberikan dalam Sutta ini. Demikianlah, pada bagian objek-objek pikiran, misalnya, kita membaca: 'jika keinginan indria muncul dalam dirinya, seorang bhikkhu mengetahui kemunculannya. Jika keinginan indria tidak ada dalam dirinya, seorang bhikkhu mengetahui ketiadaannya. Dan ia mengetahui bagaimana keinginan indria yang belum muncul menjadi muncul, dan ia mengetahui bagaimana pelenyapan keinginan indria yang telah muncul terjadi, dan ia mengetahui bagaimana ketidakmunculan di masa depan dari keinginan-indria yang telah dilenyapkan itu terjadi.' ('Bhikkhu' di sini, menurut Komentar, berarti siapa saja yang melakukan praktik ini). Sutta ini diakhiri dengan penjelasan Empat Kebenaran Mulia.
Definisi standar JMB8 ada juga di SN 45.8 Vibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhanga_Sutta)
Satu lagi (yang agak berbeda definisinya dengan SN 45.8 dan sedikit lebih panjang isinya): MN 117 Mahacattarisaka Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127)
Quote from: tesla on 06 October 2013, 07:34:04 AM
something wrong itu anicca, bahwa semua di dunia ini anicca, termasuk diri kita sendiri.
kalau kita tidak membohongi diri, berarti kita udah menerima bahwa "memang" nanti semua harus ditinggalkan
nikmati ya nikmati donk, tapi dari yg saya lihat, penderitaan (tidak bahagia) itu lebih banyak datang karena sesuatu terjadi tidak sesuai dg apa yg kita harapkan. misal:
green tea skrg cantik, tapi slowly but sure makin hari makin jelek (tua). apa kamu bisa accept itu?
nikmatin saya skrg yah jalanin aja.
mo jadi apapun, mo dapat/kehilangan apapun, semua ini cuma proses yg terus berubah.
mo jadi suami, mo jadi guru, mo jadi teladan, mo jadi pertapa, udah ga gitu masalah
mo kaya/miskin, mo jadi pintar/bodoh, jg udah ga gitu masalah
mo nanti saya jadi tua, sakit dan mati (pasti!) jg ga apa2, krn itu semua memang alamiah
jalanin aja
dari yg saya alami sendiri, kekhawatiran kita akan masa depan itu sangat besar, sangat banyak, sangat melelahkan
masa depan mencangkup semua, dari kehidupan ini sampe kehidupan berikut2nya
saya ga begitu khawatir lagi krn pernah 1x ga khawatir, dan ternyata hidup ini jadi lebih indah (ga bisa dijelasin) :P
yg saya temukan setelah itu
saya melihat orang2 dalam hidup ini yg tidak bahagia, selalu struggling dg aktifitas 2 macam:
1. menjadi sesuatu
2. mendapatkan sesuatu
trit ini spt yg no.1, menjadi sesuatu (menjadi samanera/samaneri).
kenapa? kenapa kamu ingin menjadi sesuatu yg lain? tentu ada "something wrong" kan dg bentuk skrg?
ketika kamu udah accept bahwa itu alamiah, semua hidup ini anicca, oleh sebab itu ga ada yg perlu digenggam,
maka view kamu akan berubah dari "something wrong" menjadi "nothing wrong"
karena nothing wrong, maka hidup seperti apapun, dimanapun, bagaimanapun = nothing wrong, dan nyaman2 saja
koz kesan na hidup na pasrah amat,, cpdddd
lalu apa tujuan hidup na ???
kenapa? kenapa kamu ingin menjadi sesuatu yg lain? tentu ada "something wrong" kan dg bentuk skrg?[/size][/size]hmm, bukan kita ingin menjadi sesuatu krn utk hidup yg lebh baik ?? masa dblg something wrong,, cpddd[/size]manx menjd org yg lbh baik itu sesuatu yg salah >>??
Quote from: gryn tea on 06 October 2013, 10:30:02 AM
koz kesan na hidup na pasrah amat,, cpdddd
lalu apa tujuan hidup na ???
ga pasrah koq,
imho cuma hidup lebih simple
tujuan hidup ya hidup aja.
hidup ini sendiri udah merupakan tujuan, bisa merasakan melalui semua indra
saya masih suka liat yg indah2, rasakan yg enak2, tapi ga worry masa depan aja
kalau suatu saat saya tidak mendapati apa yg saya inginkan, itu udah alamiah.
dan pastinya saya nanti mati juga, memory inipun semua hilang, jadi jalanin aja
Quote
hmm, bukan kita ingin menjadi sesuatu krn utk hidup yg lebh baik ?? masa dblg something wrong,, cpddd
something wrong karena berarti hidup sekarang
"kurang" cukup baik bagi kamu (haha)
jika udah nothing wrong, berarti ga ada yg perlu kamu gapai lagi,
yg datang biarkan datang, yg pergi biarkan pergi
orang terkaya kedua di Malaysia, Sri Ananda Krishnan hanya mempunyai satu anak laki-laki, yang memilih menjadi bhikkhu dan meninggalkan warisan perusahaan dan harta berjuta2 USD. Walaupun dia kaya, menarik, dll. Dia tetap memilih menjadi bhikkhu bernama Ajahn Siripanno. Jadi kembali ke niat masing2 orang.
http://violethighlighter.blogspot.com/2012/11/malaysias-tycoon-and-his-monk-son.html
Quote from: bluppy on 07 October 2013, 10:28:57 AM
orang terkaya kedua di Malaysia, Sri Ananda Krishnan hanya mempunyai satu anak laki-laki, yang memilih menjadi bhikkhu dan meninggalkan warisan perusahaan dan harta berjuta2 USD. Walaupun dia kaya, menarik, dll. Dia tetap memilih menjadi bhikkhu bernama Ajahn Siripanno. Jadi kembali ke niat masing2 orang.
http://violethighlighter.blogspot.com/2012/11/malaysias-tycoon-and-his-monk-son.html
Turut bermudita dgn berita ini
Tp kyk na bukan cm berjuta2 tp berpuluh2 juta
Quote from: gryn tea on 07 October 2013, 10:35:17 AM
Turut bermudita dgn berita ini
Tp kyk na bukan cm berjuta2 tp berpuluh2 juta
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Ananda_Krishnan
wuih pandangan Ko Tesla ini... jangan2 sudah Sotapanna ini :-?
Terima kasih wat cici Dhammadina n Bro Sin wat deskripsi JMB8nya. maaf baru bisa reply ^:)^
Quote from: gryn tea on 05 October 2013, 10:01:24 PM
jd lbh sulit mana utk mencapai kesucian,, apakah perumah tangga or menjd kehidupan tnp perumah tangga?? klo niat na sama gt
berhenti mengukur masalah sis. praktik saja dulu setahun, trus pantau hasilnya. menurut saya, sista di saat ini lagi dipermainkan kecenderungan otak yang suka menempatkan pleasure di atas pain. :))
Quote from: juanpedro on 07 October 2013, 08:15:11 PM
wuih pandangan Ko Tesla ini... jangan2 sudah Sotapanna ini :-?
Gw juga pernah mencurigai seperti itu: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22210.0.html
[at] TS: maaf OOT ;D
Quote from: juanpedro on 07 October 2013, 08:15:11 PM
wuih pandangan Ko Tesla ini... jangan2 sudah Sotapanna ini :-?
hmmm... ga tau jg yah.
rasanya sih saya manusia biasa aja yg masih penuh hawa nafsu jg,
jgn2 malah
PSIKOPAT :P
Quote from: Shinichi on 07 October 2013, 08:52:19 PM
Gw juga pernah mencurigai seperti itu: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22210.0.html
[at] TS: maaf OOT ;D
wah jurnal udah lama ga diupdate :P
tar update dikit ah
Quote from: tesla on 07 October 2013, 10:40:55 PM
hmmm... ga tau jg yah.
rasanya sih saya manusia biasa aja yg masih penuh hawa nafsu jg,
jgn2 malah PSIKOPAT :P
wah jurnal udah lama ga diupdate :P
tar update dikit ah
Ngmg soal pencapaian
Mnrt gryn masi byk yg lbh baik dr k [at] tesla
Kyk cth Ajahn chah
Itu lbh bijaksana dan pengetahuan na luas
Dan uda mencapai jhana2
Cuz gryn pena baca kisah na
Tp lupa judul na
Nah, mnrt kalian apakah seseorng yg bgitu uda tecerhakan
Gmn bedain org yg uda tecerahkan ?? Pdhal jaman Buddha az , org cm memndengar khotbah sang Buddha bisa lgsg mncapai tingkat kesucian
Apalg klo org speri ajahn chah yg uda memiliki pengetahuan ttg anicca
Org yg tercerahkan ga bakal ngomong. Orang yang ngomong dia tercerahkan uda pasti blom tercerahkan... =D
Quote from: Kristin_chan on 08 October 2013, 11:28:58 AM
Org yg tercerahkan ga bakal ngomong. Orang yang ngomong dia tercerahkan uda pasti blom tercerahkan... =D
yupht
Tp klo kita liat dr sharing n pemikiran na gx jauh beda ama org2 dijaman sutta
Quote from: Kristin_chan on 08 October 2013, 11:28:58 AM
Org yg tercerahkan ga bakal ngomong. Orang yang ngomong dia tercerahkan uda pasti blom tercerahkan... =D
Tapi Sang Buddha mengaku beliau udah tercerahkan loh....
Quote from: Shinichi on 08 October 2013, 12:04:56 PM
Tapi Sang Buddha mengaku beliau udah tercerahkan loh....
mang ada Sutta nya??? :-w
Quote from: kakao on 08 October 2013, 01:55:07 PM
mang ada Sutta nya??? :-w
setahu saya sih dalam banyak sutta, Buddha menyatakan pencerahannya...... salah satu sutta auman singa
Quote from: kakao on 08 October 2013, 01:55:07 PM
mang ada Sutta nya??? :-w
MN 26 Ariyapariyesana Sutta
Kemudian, para bhikkhu, ketika Aku telah menetap di Uruvelā selama yang Aku inginkan, Aku melakukan perjalanan secara bertahap menuju Benares. Antara Gayā dan tempat pencerahan, Ājīvaka Upaka melihatKu dalam perjalanan itu dan berkata: 'Teman, indriaMu cerah, warna kulitMu bersih dan cemerlang. Di bawah siapakah engkau meninggalkan keduniawian, teman? Siapakah guruMu? Dhamma siapakah yang Engkau anut? Aku menjawab Ājīvaka Upaka dalam syair:
'Aku adalah seorang yang telah melampaui segalanya, pengenal segalanya,
Tidak ternoda di antara segalanya, meninggalkan segalanya,
Terbebaskan dalam lenyapnya keinginan. Setelah mengetahui semua ini
Bagi diriKu, siapakah yang harus Kutunjuk sebagai guru?
Aku tidak memiliki guru, dan seseorang yang setara denganKu
Tidak ada di segala alam
Bersama dengan semua dewanya, karena Aku tidak memiliki
Siapapun yang dapat menandingiKu.
Aku adalah Yang Sempurna di dunia ini,
Aku adalah Guru Tertinggi.
Aku sendiri adalah seorang Yang Tercerahkan Sempurna
Yang api-apinya telah padam.
Aku pergi sekarang menuju kota Kāsi
Untuk memutar Roda Dhamma.
Dalam dunia yang telah buta
Aku pergi untuk menabuh tambur Keabadian.'SN 56.11 Dhammacakkappavattana Sutta"Selama, para bhikkhu, pengetahuan-Ku dan penglihatan terhadap Empat Kebenaran Mulia sebagaimana adanya ini dengan tiga tahap dan dua belas aspeknya ini belum sempurna dimurnikan dengan cara ini, Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. Tetapi ketika pengetahuan-Ku dan penglihatan terhadap Empat Kebenaran Mulia sebagaimana adanya ini dengan tiga tahap dan dua belas aspeknya ini telah sempurna dimurnikan dengan cara ini, maka Aku mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. Pengetahuan dan penglihatan muncul pada-Ku: 'Kebebasan batin-Ku tidak tergoyahkan. Ini adalah kelahiran-Ku yang terakhir. Tidak akan ada lagi penjelmaan baru.'"
bukankah Buddha memanggil dirinya Tathagata ;D , kenapa pakai aku ya di sutta :o
Quote from: Indra on 04 October 2013, 09:49:47 AM
Sebaiknya seseorang memutuskan untuk menjadi samanera/bhikkhu BUKAN karena didorong oleh kemiskinan atau penampilan jelek.
juga bukan patah hati ;D
atao mau jadi sakti...
Quote from: kakao on 08 October 2013, 02:28:11 PM
bukankah Buddha memanggil dirinya Tathagata ;D , kenapa pakai aku ya di sutta :o
Kalo membaca dalam sutta-sutta, kadangkala Sang Buddha masih menggunakan kata ganti "aku" (aham/me) selain kata "Tathagatha" untuk menunjuk pada diri-Nya sendiri.
Quote from: Shinichi on 08 October 2013, 02:53:35 PM
Kalo membaca dalam sutta-sutta, kadangkala Sang Buddha masih menggunakan kata ganti "aku" (aham/me) selain kata "Tathagatha" untuk menunjuk pada diri-Nya sendiri.
apa jangan-jangan ananda yang menambahkan ;D kan waktu beliau Parinibbana, Ananda belum mencapai kesucian Arahat, jadi kala itu beliau sendiri melebihkan agar terlihat better, kl terus terang kakao meragukan ke aslian Sutta-sutta yang masih penggunaan aku, bukankah Buddha telah mencapai batasan Tampa ke Akuan itu, dia pematah arus, dan menjadi Samasambuddha dengan usaha sendiri, kynya nggak mungkin kalimat ini keluar dari Buddha sendiri, apakah tujuannya untuk unjuk gigi Bahwa beliau telah sempurna, maaf kalau Buddha mengatakan hal seperti itu atau mungkin itu percakapan beliau kepada ananda saja seorang atau dengan pengikutnya??
"Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. "ini juga kakao masih bingung, apakah Buddha orang yang Linglung, apakah Buddha orang yang bertele-tele? kenapa kalimat pernyataan pertama mengaku atau tidak??? :o :o
Hmm... Kalo baca sutta yg di post sinici kok kedengerannya SB sombong bener ya... Tp ga tau sih bacaan kan ga pake nada... Bisa nada tinggi, nada rendah, nada datar... Cuma setau gue kan SB sendiri yg ngomong ga bole di gembor2in kalo uda capai, ya gak?
Om kumis... koko kk... gimana neh?
Quote from: Kristin_chan on 08 October 2013, 04:41:58 PM
Hmm... Kalo baca sutta yg di post sinici kok kedengerannya SB sombong bener ya... Tp ga tau sih bacaan kan ga pake nada... Bisa nada tinggi, nada rendah, nada datar... Cuma setau gue kan SB sendiri yg ngomong ga bole di gembor2in kalo uda capai, ya gak?
Om kumis... koko kk... gimana neh?
Uda pen gryn tnya jg kasus ini
N lupa jwban na
N lupa capa jg yg jwb
Kyk na sang Buddha bukan sombong n bukan pamer
Tp pikiran kita az yg dipenuhi dgn LDM
Hingga kita menanggapi na terkesan sombong
Krn apa yg diucapkan sang Buddha
"ucapan benar"
Trz apalg sang Buddha uda tecerahkan
Apa mgkn sang Buddha pamer ??
Sperti hal kisah sang Buddha menunjukkan kesaktian beliau
Quote from: kakao on 08 October 2013, 04:19:42 PM
apa jangan-jangan ananda yang menambahkan ;D kan waktu beliau Parinibbana, Ananda belum mencapai kesucian Arahat, jadi kala itu beliau sendiri melebihkan agar terlihat better, kl terus terang kakao meragukan ke aslian Sutta-sutta yang masih penggunaan aku, bukankah Buddha telah mencapai batasan Tampa ke Akuan itu, dia pematah arus, dan menjadi Samasambuddha dengan usaha sendiri, kynya nggak mungkin kalimat ini keluar dari Buddha sendiri, apakah tujuannya untuk unjuk gigi Bahwa beliau telah sempurna, maaf kalau Buddha mengatakan hal seperti itu atau mungkin itu percakapan beliau kepada ananda saja seorang atau dengan pengikutnya??
"Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. "ini juga kakao masih bingung, apakah Buddha orang yang Linglung, apakah Buddha orang yang bertele-tele? kenapa kalimat pernyataan pertama mengaku atau tidak??? :o :o
Nanggapin kalimat yg d bold az
Maaf, klo mnrt gryn ,Kalimat na bener n gx ada yg salah
"sang Buddha tidak mengakui diri na tecerahkan pd saat itu krn diri na blom mncapai pencerahan, tp akan mengakui na klo memang mencapai nya
Quote from: Kristin_chan on 08 October 2013, 04:41:58 PM
Hmm... Kalo baca sutta yg di post sinici kok kedengerannya SB sombong bener ya... Tp ga tau sih bacaan kan ga pake nada... Bisa nada tinggi, nada rendah, nada datar... Cuma setau gue kan SB sendiri yg ngomong ga bole di gembor2in kalo uda capai, ya gak?
Om kumis... koko kk... gimana neh?
sama sekali gak ada salahnya dengan omongan Sang Buddha itu
dalam bahasa gaul:
"waktu gue blm mencapai gue gak ngaku ... setelah gue mencapai baru gue ngaku ...." apa anehnya kalimat ini?
Quote from: Indra on 08 October 2013, 04:54:12 PM
"waktu gue blm mencapai gue gak ngaku ... setelah gue mencapai baru gue ngaku ...." apa anehnya kalimat ini?
Kalo aturan ga boleh ngakunya?
Quote from: Kristin_chan on 08 October 2013, 05:05:26 PM
Kalo aturan ga boleh ngakunya?
bukan gak boleh ngaku2 udah mencapai kalo sebenarnya blm mencapai.
Tapi semua aturan Vinaya itu adalah untuk Sangha para bhikkhu, gak berlaku untuk Big Boss
Quote from: kakao on 08 October 2013, 04:19:42 PM
apa jangan-jangan ananda yang menambahkan ;D kan waktu beliau Parinibbana, Ananda belum mencapai kesucian Arahat, jadi kala itu beliau sendiri melebihkan agar terlihat better,
Ananda sudah mencapai kesucian Arahat ketika Konsili I diadakan.
Quotekl terus terang kakao meragukan ke aslian Sutta-sutta yang masih penggunaan aku, bukankah Buddha telah mencapai batasan Tampa ke Akuan itu, dia pematah arus, dan menjadi Samasambuddha dengan usaha sendiri, kynya nggak mungkin kalimat ini keluar dari Buddha sendiri, apakah tujuannya untuk unjuk gigi Bahwa beliau telah sempurna, maaf kalau Buddha mengatakan hal seperti itu atau mungkin itu percakapan beliau kepada ananda saja seorang atau dengan pengikutnya??
Seorang Buddha/Arahat mungkin saja menggunakan kata-kata konvensional/duniawi seperti "aku", "kamu", "diri" tanpa terikat pada kata-kata tsb yang bisa membangkitkan kesombongan atau ego maupun pandangan salah tentang diri:
"Semua ini hanyalah sekadar nama, ungkapan, kata-kata, penandaan yang digunakan oleh Sang Tathāgata tanpa kesalah-pahaman" (DN 9)
"Seorang bhikkhu yang batinnya terbebas demikian .... mengucapkan bahasa yang digunakan di dunia pada masa itu tanpa melekatinya" (MN 74)
Quote"Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. "ini juga kakao masih bingung, apakah Buddha orang yang Linglung, apakah Buddha orang yang bertele-tele? kenapa kalimat pernyataan pertama mengaku atau tidak??? :o :o
Pernyataan ini berasal dari kotbah pertama Sang Buddha. Jika diperhatikan secara lengkap kalimatnya:
"Selama, para bhikkhu, pengetahuan-Ku dan penglihatan terhadap Empat Kebenaran Mulia sebagaimana adanya ini dengan tiga tahap dan dua belas aspeknya ini belum sempurna dimurnikan dengan cara ini, Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia.
Tetapi ketika pengetahuan-Ku dan penglihatan terhadap Empat Kebenaran Mulia sebagaimana adanya ini dengan tiga tahap dan dua belas aspeknya ini telah sempurna dimurnikan dengan cara ini, maka Aku mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para petapa dan brāhmaṇa, para deva dan manusia. Pengetahuan dan penglihatan muncul pada-Ku: 'Kebebasan batin-Ku tidak tergoyahkan. Ini adalah kelahiran-Ku yang terakhir. Tidak akan ada lagi penjelmaan baru.'" Jadi pengakuan Pencerahan Sang Buddha adalah berdasarkan penembusannya atas Empat Kebenaran Mulia tsb.
Coba baca ttg sang Buddha menunjukkan kesaktian ba
Disana ada bahas klo aturan vinaya itu dbuat utk sapa
Para bhikkhu yang mendengar ini, memberitahukan Sang Bhagava tentangnya, "Guru, para penganut pandangan salah itu mengatakan bahwa mereka akan membuat mukjizat." Sang Guru berkata, "Biarakan mereka melakukannya, para bhikkhu, saya juga akan melakukan hal yang sama." Raja Bimbisara mendengar hal ini dan pergi bertanya kepada Sang Bhagava, "Apakah Anda akan menggunakan kekuatan gaib, Bhante ?". "Ya, Paduka." "Bukankah ada perintah larangan yang dikeluarkan berkaitan dengan masalah ini, Bhante?" "Perintah itu, Paduka, dikeluarkan untuk para siswaku; tidak ada perintah larangan bagi para Buddha. Bunga dan buah di tamanmu tidak boleh diambil orang lain, tetapi peraturan ini tidak berlaku bagi dirimu sendiri." "Kalau begitu, dimana Anda akan menunjukkan kekuatan gaib, Bhante ?" "Di kota Savatthi, di bawah pohon mangga yang lebat." "Kalau begitu, apa yang harus saya lakukan, Bhante?" "Tidak ada, Paduka."
Quote from: Shasika on 04 October 2013, 08:31:02 PM
:jempol: :jempol:
Hal ini pula salah satu persiapan yang saya maksudkan (+1 utk anda bro).
oy makasih Oma. maaf belum bisa bales.
Quote from: tesla on 07 October 2013, 10:40:55 PM
hmmm... ga tau jg yah.
rasanya sih saya manusia biasa aja yg masih penuh hawa nafsu jg,
jgn2 malah PSIKOPAT :P
wah jurnal udah lama ga diupdate :P
tar update dikit ah
genius and insane terkadang juga susah dibedain :))
Quote from: gryn tea on 08 October 2013, 09:28:32 AM
Ngmg soal pencapaian
Mnrt gryn masi byk yg lbh baik dr k [at] tesla
Kyk cth Ajahn chah
Itu lbh bijaksana dan pengetahuan na luas
Dan uda mencapai jhana2
Cuz gryn pena baca kisah na
Tp lupa judul na
Nah, mnrt kalian apakah seseorng yg bgitu uda tecerhakan
Gmn bedain org yg uda tecerahkan ?? Pdhal jaman Buddha az , org cm memndengar khotbah sang Buddha bisa lgsg mncapai tingkat kesucian
Apalg klo org speri ajahn chah yg uda memiliki pengetahuan ttg anicca
jangan membandingkan ko Tesla dengan Ajahn Chah lah. kenapa ngga memandangnya seperti ini: Ko Tesla contoh umat awam yang tercerahkan sementara Ajahn Chah contoh bikkhu yang terjerahkan ;D
sebagian besar pemimpin agama mesti ngaku dirinya tercerahkan lah. that's the command to look :P
Quote from: juanpedro on 09 October 2013, 11:18:00 AM
oy makasih Oma. maaf belum bisa bales.
genius and insane terkadang juga susah dibedain :))
jangan membandingkan ko Tesla dengan Ajahn Chah lah. kenapa ngga memandangnya seperti ini: Ko Tesla contoh umat awam yang tercerahkan sementara Ajahn Chah contoh bikkhu yang terjerahkan ;D
sebagian besar pemimpin agama mesti ngaku dirinya tercerahkan lah. that's the command to look :P
Tejerahkan apa ??
Mnrt mu Ajahn chah uda mencpai tingkat kesucian lom ?? Ato jahn lee gt ??
melihat begitu banyak baju coklat yg cukur rata di borobudur, hari waisak...
tentulah timbul keingintahuan.... ehhh mau join saulim ini gimana ya caranya....
katanya caranya sederhana, tapi rela dicukur rata....
itulah kepikiran pada saat itu...
Quote from: cumi polos on 09 October 2013, 12:34:39 PM
melihat begitu banyak baju coklat yg cukur rata di borobudur, hari waisak...
tentulah timbul keingintahuan.... ehhh mau join saulim ini gimana ya caranya....
katanya caranya sederhana, tapi rela dicukur rata....
itulah kepikiran pada saat itu...
Trz skrg mw pengen join shaolin gx ??
Quote from: gryn tea on 09 October 2013, 12:38:39 PM
Trz skrg mw pengen join shaolin gx ??
ohh udah lulus gryn... yg 21 hari tanpa minum coca cola... :P :P :P :P
dan ternyata hidup dgn minim...
tidur tanpa kasur
makan harus nunggu lama (melantunkan doa mahayana)
jalan gak boleh cepat, gak boleh siull
tapi bisa juga bahagia koq...
Quote from: cumi polos on 09 October 2013, 12:52:42 PM
ohh udah lulus gryn... yg 21 hari tanpa minum coca cola... :P :P :P :P
dan ternyata hidup dgn minum...
tidur tanpa kasur
makan harus nunggu lama (melantunkan doa mahayana)
jalan gak boleh cepat, gak boleh siull
tapi bisa juga bahagia koq...
Mksd na atthasila??
Quote from: gryn tea on 09 October 2013, 01:02:51 PM
Mksd na atthasila??
itu sama juga dgn samanera gak ? (samanara sementara)
Quote from: cumi polos on 09 October 2013, 01:04:23 PM
itu sama juga dgn samanera gak ? (samanara sementara)
Kurang tahu jg klo aturan samanera
Lagian manx k johan jalanin 21 hari beturut2 dgn atthasila ??
Hebat
Trz apa yg k johan rasain selama n setelah menjalanin atthasila selama 21 hari itu ???
green minta pin BB nya ;D ato nomer HP, ato alamat lengkap, ato PIN Tabungannya :))
Quote from: kakao on 09 October 2013, 03:53:44 PM
green minta pin BB nya ;D ato nomer HP, ato alamat lengkap, ato PIN Tabungannya :))
???
Maksud kakao sapa tau nanti ada latihan Pabajja kan kakao bisa telponin ;D ;D ;D
Quote from: kakao on 09 October 2013, 04:19:49 PM
Maksud kakao sapa tau nanti ada latihan Pabajja kan kakao bisa telponin ;D ;D ;D
Uda tahu x
Uda dpt info2 ttg pabajja dr k dian
ya sapa tau gryn iseng pengen nonton ma kakao ;D , kan kakao bisa available :-[
Quote from: kakao on 09 October 2013, 04:32:35 PM
ya sapa tau gryn iseng pengen nonton ma kakao ;D , kan kakao bisa available :-[
Kamu nntn am k johan az , n pegang2an kalian berdua sana
::)
Quote from: gryn tea on 09 October 2013, 01:18:57 PM
Trz apa yg k johan rasain selama n setelah menjalanin atthasila selama 21 hari itu ???
Rasa nano nano lahhhh..........sulit d lukiskan dgn kata2
Status kpemilikan pindah tangan...ke
sholin yg kunfu Serta popukaritasnya diatas cumpol :'(
Quote from: juanpedro on 09 October 2013, 11:18:00 AM
oy makasih Oma. maaf belum bisa bales.
genius and insane terkadang juga susah dibedain :))
jangan membandingkan ko Tesla dengan Ajahn Chah lah. kenapa ngga memandangnya seperti ini: Ko Tesla contoh umat awam yang tercerahkan sementara Ajahn Chah contoh bikkhu yang terjerahkan ;D
sebagian besar pemimpin agama mesti ngaku dirinya tercerahkan lah. that's the command to look :P
wah jd malu sy sampe dibilang tercerahkan. trus dibandingkan dg ajahn chah pulak.
kalau menurut saya sendiri saya cuma manusia yg masih penuh hawa nafsu kok.
suci ga suci ga usah dipusingin.
ajahn chah di mata saya itu sangat bijaksana
dan krn tulisan yg mengulas beliau lebih baru dibanding zaman sang buddha
malah saya membaca tulisan tentang ajahn chah lebih gress drpd sutta2 tertentu (khususnya yg panjang2)
Quote from: cumi polos on 09 October 2013, 05:31:38 PM
Rasa nano nano lahhhh..........sulit d lukiskan dgn kata2
Status kpemilikan pindah tangan...ke
sholin yg kunfu Serta popukaritasnya diatas cumpol :'(
??? Bearti gx dpt apa2
Quote from: tesla on 09 October 2013, 10:07:44 PM
wah jd malu sy sampe dibilang tercerahkan. trus dibandingkan dg ajahn chah pulak.
kalau menurut saya sendiri saya cuma manusia yg masih penuh hawa nafsu kok.
suci ga suci ga usah dipusingin.
ajahn chah di mata saya itu sangat bijaksana
dan krn tulisan yg mengulas beliau lebih baru dibanding zaman sang buddha
malah saya membaca tulisan tentang ajahn chah lebih gress drpd sutta2 tertentu (khususnya yg panjang2)
Nah mnrt pandangan k tesla. Ajahn chah uda tecerahkan lom ?? Ato uda mncapai tingkat kesucian lom ??
Ato ajahn lee gt
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 09:21:50 AM
??? Bearti gx dpt apa2
tergantung dilihat dari sisi mana lah....
spt dpt pengalaman pahit....
dpt pengetahuan tentang tingkah laku sholin ...
dpt tidur dilantai.... dan banyak lagi lahhh :o
Quote from: cumi polos on 10 October 2013, 11:01:16 AM
tergantung dilihat dari sisi mana lah....
spt dpt pengalaman pahit....
dpt pengetahuan tentang tingkah laku sholin ...
dpt tidur dilantai.... dan banyak lagi lahhh :o
Mksd na manfaat yg k johan dpt dr smua itu
Cpddd
kenapa tidak kepikiran mencapai kebudhaan saja??? _/\_
Quote from: gryn tea on 09 October 2013, 04:34:15 PM
Kamu nntn am k johan az , n pegang2an kalian berdua sana
::) :-[
kakao maunya nonton ma kamu, ngapain ma cumi, bisa2 pegang cumi kakao kena gatal-gatal, mending nonton ma gryn, udh tiket kakao yg bayarin ;D film terserah gryn aj :))
Quote from: lobsangchandra on 10 October 2013, 01:04:46 PM
kenapa tidak kepikiran mencapai kebudhaan saja??? _/\_
Wawa, mencapai kebuddhaan disini mksd na gmn ??
Kakao, kalau mau PDKT ke gryn, lebih cocok di PM aja.
Atau kalo mau OOT, sebetulnya ada thread khusus OOT. Googling aja, judulnya: "out of topic collection".
Quote from: dhammadinna on 10 October 2013, 02:26:28 PM
Kakao, kalau mau PDKT ke gryn, lebih cocok di PM aja.
Atau kalo mau OOT, sebetulnya ada thread khusus OOT. Googling aja, "out of topic collection".
Gx usa pm2 jg
Gx bakal gryn tanggapin jg.
:backtotopic: :backtotopic: :backtotopic:
enak aja, mangnya u wanita kira kakao tuh cwo murahan apa, :)) :)) :)) kakao juga nggak tertarik kl blm liat gryn wujudnya kaya gimana.
ok back to topic.
sama aj, kepikiran doank, tapi nggak dilaksanain jg blm tentu menjadi baik, kadang namanya manusia itu ada yang licik ada yang suka manfaatin orang, ato suka egoisme, tergantung gryn, jika gryn tipenya kayak gitu sebelum jadi samaneri mending gryn perbaiki dulu sikap, sebab nanti kl gryn udh berjubah, karma buruknya akan berlipat2 bahkan gryn bisa ke alam neraka tingkat 17
Quote from: kakao on 10 October 2013, 02:53:38 PM
enak aja, mangnya u wanita kira kakao tuh cwo murahan apa, :)) :)) :)) kakao juga nggak tertarik kl blm liat gryn wujudnya kaya gimana.
ok back to topic.
sama aj, kepikiran doank, tapi nggak dilaksanain jg blm tentu menjadi baik, kadang namanya manusia itu ada yang licik ada yang suka manfaatin orang, ato suka egoisme, tergantung gryn, jika gryn tipenya kayak gitu sebelum jadi samaneri mending gryn perbaiki dulu sikap, sebab nanti kl gryn udh berjubah, karma buruknya akan berlipat2 bahkan gryn bisa ke alam neraka tingkat 17
Napa kamma na bisa berlipat?? Setahu gryn besar kecil na kamma itu tergantung jiat, bukan krn dia mnjadi bhikku or gx
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 02:55:58 PM
Napa kamma na bisa berlipat?? Setahu gryn besar kecil na kamma itu tergantung jiat, bukan krn dia mnjadi bhikku or gx
dlm agama lain ada yang namanya MURTAD kl meninggalkan agamanya, dlm agama Buddha juga ada sebenarnya, ya berlipatlah karma buruknya , karena kl gryn cm jadi samaneri cuma main2 aj, nggak serius, apalagi cuma putus cinta doank, apalagi punya keinginan jd biksuni supaya nggak mau kerja, hidup disokong, dll, itu sdh pandangan salah, nah disitu sdh pintu gerbang nya keneraka ;D
Quote from: kakao on 10 October 2013, 03:08:45 PM
dlm agama lain ada yang namanya MURTAD kl meninggalkan agamanya, dlm agama Buddha juga ada sebenarnya, ya berlipatlah karma buruknya , karena kl gryn cm jadi samaneri cuma main2 aj, nggak serius, apalagi cuma putus cinta doank, apalagi punya keinginan jd biksuni supaya nggak mau kerja, hidup disokong, dll, itu sdh pandangan salah, nah disitu sdh pintu gerbang nya keneraka ;D
???
Oww, kamu hebat ya bisa ngukur kamma
Putus cinta jd samnera or samaneri?? Pengalaman mu ya ???
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 03:12:11 PM
???
Oww, kamu hebat ya bisa ngukur kamma
Putus cinta jd samnera or samaneri?? Pengalaman mu ya ???
Terserah gryn aj, kakao nggak sedemikian rendahnya putus cinta langsung jadi samanera, kepikiran juga nggak, sedikitpun nggak mau kepikiran jadi gituan, tp kl jadi pastur ;D :D kayaknya ada niatan juga sedikit, soalnya ada persepuluhan buatnya ;D
Quote from: kakao on 10 October 2013, 03:17:03 PM
Terserah gryn aj, kakao nggak sedemikian rendahnya putus cinta langsung jadi samanera, kepikiran juga nggak, sedikitpun nggak mau kepikiran jadi gituan, tp kl jadi pastur ;D :D kayaknya ada niatan juga sedikit, soalnya ada persepuluhan buatnya ;D
Klo bukan pengalaman mu .
Npa kamu bisa blg gt?? Bearti kamu punya pengalaman putus cinta n mw menjadi samanera , maka kamu blg org mw jd samera or samaneri krn putus cinta
Lmao
Hehee
Cpddd
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 03:22:40 PM
Klo bukan pengalaman mu .
Npa kamu bisa blg gt?? Bearti kamu punya pengalaman putus cinta n mw menjadi samanera , maka kamu blg org mw jd samera or samaneri krn putus cinta
Lmao
Hehee
Cpddd
itu pengalaman temen kakao ;D yang udh pada jadi samanera ;D , bukan kakao :whistle: kakao mah nggak niat jadi begituan, masih mending jadi Tang Kuan Zhang ;D ditemani murid2nya kebarat mencari kitab suci, alias Bhikkhu bintang film,..he he he kuat deh :-[
Quote from: kakao on 10 October 2013, 03:29:37 PM
itu pengalaman temen kakao ;D yang udh pada jadi samanera ;D , bukan kakao :whistle: kakao mah nggak niat jadi begituan, masih mending jadi Tang Kuan Zhang ;D ditemani murid2nya kebarat mencari kitab suci, alias Bhikkhu bintang film,..he he he kuat deh :-[
Jd pendapat mu , org yg memilih menjalanin kehidupan samera or samaneri krn awal na putus cinta, itu adalah org yg rendah???
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 03:32:21 PM
Jd pendapat mu , org yg memilih menjalanin kehidupan samera or samaneri krn awal na putus cinta, itu adalah org yg rendah???
yapz,..rendah banget, mending jadi Pastur aj ;D ;D ;D , mangnya gryn niat ya habis putus cinta ni ye wkwkwkwkw ;D
Quote from: kakao on 10 October 2013, 03:51:04 PM
yapz,..rendah banget, mending jadi Pastur aj ;D ;D ;D , mangnya gryn niat ya habis putus cinta ni ye wkwkwkwkw ;D
Oww, jd lbh rendah mana org yg cm pandai menghakimin niat baik org menjadi samanera , ato org yg menjadi samanera krn patah hati n merasa hidupini dukha , n menjalanin kehidupan samanera utk menjalanin kehidupan tanpa peruamah tangga dan utk mengikis kemelakatan ???
Quote from: gryn tea on 10 October 2013, 03:57:20 PM
Oww, jd lbh rendah mana org yg cm pandai menghakimin niat baik org menjadi samanera , ato org yg menjadi samanera krn patah hati n merasa hidupini dukha , n menjalanin kehidupan samanera utk menjalanin kehidupan tanpa peruamah tangga dan utk mengikis kemelakatan ???
kalau gryn mao tau lbh banyak, gryn harus nonton berdua ma kakao deh ky nya :-[ nanti kakao jwb semua pertanyaan gryn ;D
Quote from: kakao on 10 October 2013, 02:53:38 PM
enak aja, mangnya u wanita kira kakao tuh cwo murahan apa, :)) :)) :)) kakao juga nggak tertarik kl blm liat gryn wujudnya kaya gimana
ok back to topic.
kakao ga murahan, hanya terkesan gombal. Cmiiw. Tapi ga masalah kok, seandainya benar. Itu kan kepribadian orang ya. Yang jelas, jangan diumbar di tempat yg salah aja, jadinya OOT.
Quotesama aj, kepikiran doank, tapi nggak dilaksanain jg blm tentu menjadi baik,
wajar aja sih, kalo kepikiran tapi belum dilaksanakan. Mungkin masih ragu atau belum yakin.
Quotekadang namanya manusia itu ada yang licik ada yang suka manfaatin orang, ato suka egoisme, tergantung gryn, jika gryn tipenya kayak gitu sebelum jadi samaneri mending gryn perbaiki dulu sikap, sebab nanti kl gryn udh berjubah, karma buruknya akan berlipat2 bahkan gryn bisa ke alam neraka tingkat 17
saya belum ketemu logikanya tentang karma buruk bisa terkali lipat, atau alam neraka tingkat 17.
Tapi yang pasti, tentang sifat buruk, yang penting tau dulu itu buruk. Setelah itu ada kemauan untuk berubah. Terlepas dari apakah ia mau jadi samaneri atau tidak.
Quote from: kakao on 10 October 2013, 03:51:04 PM
yapz,..rendah banget, mending jadi Pastur aj ;D ;D ;D , mangnya gryn niat ya habis putus cinta ni ye wkwkwkwkw ;D
imho, tidak istilah 'rendah' bagi orang yang memilih jalani kehidupan tanpa-rumah, apapun alasannya. Selama ia mematuhi vinaya, dan jalani praktik sesuai Dhamma.
Di Itivuttaka ada definisi tentang "bhikkhu yang menjalani praktik sesuai Dhamma", yaitu:
"Saat ia berbicara, ia berbicara tentang Dhamma, bukan non-Dhamma. Saat ia berpikir, ia berpikir tentang Dhamma, bukan non-Dhamma."
keren.. Kalo ketemu orang kayak gini, rasanya pengen sujud karena saya ga ada apa-apanya..
Quote from: gryn tea on 09 October 2013, 11:27:09 AM
Tejerahkan apa ??
Mnrt mu Ajahn chah uda mencpai tingkat kesucian lom ?? Ato jahn lee gt ??
tercerahkan maksudnya. maaf typo. hehe.
jujur nda yakin 100% si mengingat wa cuma tw dia dari tulisan2nya... lagipula tingkatan kesucian itu... subjective in some sense (dan liat yang dibold).
btw terima aja tuh ajakan Kakao. dia sebenarnya menawari alternatif yang cukup baik lo :whistle:
oy mau tanya Gryn, menurutmu Siddharta Gautama tercerahkan di saat pertama kali keluar dari istana atau setelah meditasi di bawah pohon bodhi? ;D
Quote from: tesla on 09 October 2013, 10:07:44 PM
wah jd malu sy sampe dibilang tercerahkan. trus dibandingkan dg ajahn chah pulak.
kalau menurut saya sendiri saya cuma manusia yg masih penuh hawa nafsu kok.
suci ga suci ga usah dipusingin.
ajahn chah di mata saya itu sangat bijaksana
dan krn tulisan yg mengulas beliau lebih baru dibanding zaman sang buddha
malah saya membaca tulisan tentang ajahn chah lebih gress drpd sutta2 tertentu (khususnya yg panjang2)
imo ko Tesla sama ma dia ;D
Quote from: dhammadinna on 10 October 2013, 05:38:29 PM
imho, tidak istilah 'rendah' bagi orang yang memilih jalani kehidupan tanpa-rumah, apapun alasannya. Selama ia mematuhi vinaya, dan jalani praktik sesuai Dhamma.
Di Itivuttaka ada definisi tentang "bhikkhu yang menjalani praktik sesuai Dhamma", yaitu:
"Saat ia berbicara, ia berbicara tentang Dhamma, bukan non-Dhamma. Saat ia berpikir, ia berpikir tentang Dhamma, bukan non-Dhamma."
keren.. Kalo ketemu orang kayak gini, rasanya pengen sujud karena saya ga ada apa-apanya..
Setuju
Quote from: juanpedro on 10 October 2013, 07:50:21 PM
tercerahkan maksudnya. maaf typo. hehe.
jujur nda yakin 100% si mengingat wa cuma tw dia dari tulisan2nya... lagipula tingkatan kesucian itu... subjective in some sense (dan liat yang dibold).
btw terima aja tuh ajakan Kakao. dia sebenarnya menawari alternatif yang cukup baik lo :whistle:
oy mau tanya Gryn, menurutmu Siddharta Gautama tercerahkan di saat pertama kali keluar dari istana atau setelah meditasi di bawah pohon bodhi? ;D
imo ko Tesla sama ma dia ;D
Kurang tahu jg, tp yg gryn tahu sang Buddha uda mencapai nibanna
Quote from: gryn tea on 11 October 2013, 09:04:30 AM
Setuju
ckckckckck blm liat orangnya udh main setuju aja nih ^-^ , kakao kasih umpama sama kamu, kadang ada yang bermulut Manis tetapi hatinya mungkin busuk, dan ada yang mulutnya Busuk, tetapi Hatinya mungkin baik, kl km ketemu dengan org itu mana yang kamu pilih Gryn ;D
Quote from: kakao on 11 October 2013, 11:16:23 AM
ckckckckck blm liat orangnya udh main setuju aja nih ^-^ , kakao kasih umpama sama kamu, kadang ada yang bermulut Manis tetapi hatinya mungkin busuk, dan ada yang mulutnya Busuk, tetapi Hatinya mungkin baik, kl km ketemu dengan org itu mana yang kamu pilih Gryn ;D
Jd mnrt mu c dhammadhina itu termasuk yg mn ,??
Quote from: gryn tea on 11 October 2013, 03:02:05 PM
Jd mnrt mu c dhammadhina itu termasuk yg mn ,??
yang ada di DC semuanya orang baik, cuma kakao yang masih kurang baik ;D , termasuk c dhammadina ;D mungkin aj org baik juga :)
Quote from: kakao on 11 October 2013, 03:25:34 PM
yang ada di DC semuanya orang baik, cuma kakao yang masih kurang baik ;D , termasuk c dhammadina ;D mungkin aj org baik juga :)
Lalu napa
Kamu bisa berpendapat org yg mnjd samanera or samaneri krn hal awal putus cinta
Trz mencoba mejalanin khidupan tnp rumah adlah org yg rendah??
Quote from: gryn tea on 11 October 2013, 03:43:02 PM
Lalu napa
Kamu bisa berpendapat org yg mnjd samanera or samaneri krn hal awal putus cinta
Trz mencoba mejalanin khidupan tnp rumah adlah org yg rendah??
karena dia nggak berusaha memenuhi takdirnya menjalani hidup ini sebagai manusia, dia ambil jalan memutuskan hidup jadi samaneri, coba km pikir, setiap orang tua sedih nggak kl anaknya tiba2 ingin jadi samaneri, atau samanera, kl selamanya pasti akan sedih, terus pikir mantan-mantan pacarnya, yang sangat mengharapkannya, kenapa dengan nya, kenapa tiba-tiba jadi samaneri, kl km egois sih nggak masalah, pikir menyucikan diri kamu sendiri tampa memikirkan aspek dampak dan relatif dekat, memang hidup adalah pilihan tapi selama orang tua kita msh ada, kita tetaplah anak mereka, pengecewaan sedemikian besar aja kamu msh blm paham, itu kan udh rendah namanya, terus km punya tetangga jg akan bilang, si gryn tiba2 jadi samaneri dibotakin, mungkin udh nggak laku lagi, ato udh ga suka ma cwo lg, suka sejenis, dll, gunjingan orang dimana-mana, apakah km berpikir sampai kearah situ?, lain dengan halnya si gryn dari kecil tinggal dikuil, jadi dia wajar menjadi samanera/samaneri. ;D
Quote from: kakao on 11 October 2013, 03:50:57 PM
karena dia nggak berusaha memenuhi takdirnya menjalani hidup ini sebagai manusia, dia ambil jalan memutuskan hidup jadi samaneri, coba km pikir, setiap orang tua sedih nggak kl anaknya tiba2 ingin jadi samaneri, atau samanera, kl selamanya pasti akan sedih, terus pikir mantan-mantan pacarnya, yang sangat mengharapkannya, kenapa dengan nya, kenapa tiba-tiba jadi samaneri, kl km egois sih nggak masalah, pikir menyucikan diri kamu sendiri tampa memikirkan aspek dampak dan relatif dekat, memang hidup adalah pilihan tapi selama orang tua kita msh ada, kita tetaplah anak mereka, pengecewaan sedemikian besar aja kamu msh blm paham, itu kan udh rendah namanya, terus km punya tetangga jg akan bilang, si gryn tiba2 jadi samaneri dibotakin, mungkin udh nggak laku lagi, ato udh ga suka ma cwo lg, suka sejenis, dll, gunjingan orang dimana-mana, apakah km berpikir sampai kearah situ?, lain dengan halnya si gryn dari kecil tinggal dikuil, jadi dia wajar menjadi samanera/samaneri. ;D
Apa itu takdir ??
Hidup itu pilihan
Klo dia memilih jaln utk menjadi seorg samanera or samaneri, napa itu rendah ??
Justru itu hebat, krn gx semua org bisa memilih hidup sperti itu
Klo org ngmg bullshit n menghakimmin org lain mah itu semua org bisa, n byk cth org kyk gini
Tentang persetujuan orangtua, memang harus minta ijin dulu. Kalo diijinkan, baru boleh.
Tentang prasangka tetangga, itu sesuatu yg ga penting banget.. Apa yg orang katakan, kalau memang tidak benar, ngapain dipikirin?
Quote from: kakao on 11 October 2013, 03:50:57 PM
karena dia nggak berusaha memenuhi takdirnya menjalani hidup ini sebagai manusia, dia ambil jalan memutuskan hidup jadi samaneri, coba km pikir, setiap orang tua sedih nggak kl anaknya tiba2 ingin jadi samaneri, atau samanera, kl selamanya pasti akan sedih, terus pikir mantan-mantan pacarnya, yang sangat mengharapkannya, kenapa dengan nya, kenapa tiba-tiba jadi samaneri, kl km egois sih nggak masalah, pikir menyucikan diri kamu sendiri tampa memikirkan aspek dampak dan relatif dekat, memang hidup adalah pilihan tapi selama orang tua kita msh ada, kita tetaplah anak mereka, pengecewaan sedemikian besar aja kamu msh blm paham, itu kan udh rendah namanya, terus km punya tetangga jg akan bilang, si gryn tiba2 jadi samaneri dibotakin, mungkin udh nggak laku lagi, ato udh ga suka ma cwo lg, suka sejenis, dll, gunjingan orang dimana-mana, apakah km berpikir sampai kearah situ?, lain dengan halnya si gryn dari kecil tinggal dikuil, jadi dia wajar menjadi samanera/samaneri. ;D
1. gujingan udah tentu tidak menjadi patokan...
2. di negara birma n negara buddhist lainnya,..anak jadi samanera/i adalah suatu kebanggaan
3. yg terus menerus terlahir sebagai manusia bukanlah si BIJAK...
4. ternyata bro kakao belum berpikir optimal...
5. seandainya Gryn jadi, cumpol ikut bangga lahh
6. bukan takdir, tapi karma.
_/\_ :-[
Quote from: gryn tea on 11 October 2013, 09:05:05 AM
Kurang tahu jg, tp yg gryn tahu sang Buddha uda mencapai nibanna
recorded.
kalo leh tahu umur gryn berapa?
Quote from: cumi polos on 11 October 2013, 06:49:20 PM
1. gujingan udah tentu tidak menjadi patokan...
2. di negara birma n negara buddhist lainnya,..anak jadi samanera/i adalah suatu kebanggaan
3. yg terus menerus terlahir sebagai manusia bukanlah si BIJAK...
4. ternyata bro kakao belum berpikir optimal...
5. seandainya Gryn jadi, cumpol ikut bangga lahh
6. bukan takdir, tapi karma.
_/\_ :-[
kalo di indo mayoritas gimana Om?
imo, sy mendukung peran kakao di sini. ia ingin menyampaikan sesuatu dengan 'caranya sendiri' ;D
jangan langsung dibantah, gryn. dalami dulu maknanya :)
Quote from: juanpedro on 11 October 2013, 07:40:52 PM
recorded.
kalo leh tahu umur gryn berapa?
umur yg masih layak sekali utk jadi samaneri...
kalo di indo mayoritas gimana Om?
indo 95% plus agama MO, jadi udah tentu tidak bisa jadi patokan...
apalagi korupnya begitu tinggi masih mau dibuat jadi patokan ?
imo, sy mendukung peran kakao di sini. ia ingin menyampaikan sesuatu dengan 'caranya sendiri' ;D
jangan langsung dibantah, gryn. dalami dulu maknanya :)
forum tempat bebas berpendapat koq....
menjadi samanera/i kan bukan sesuatu yg harga mati...
kan boleh lepas jubah 7 kali toh.....dan tidak akan
dicaci maki, indimitasi, atao bahkan diJUJAT....
nahhhh... :P :P :P
bagaimana pendapatan member disini tentang...
bhikku yg (setelah lepas jubah) kemudian berumah tangga ? nahhh
yang dibold:
1. iya si. tapi bukan itu sasaran gua :))
2. bukan patokan, tapi pertimbangan.
3. betuuuul :jempol:
Quote from: cumi polos on 11 October 2013, 07:51:15 PM
menjadi samanera/i kan bukan sesuatu yg harga mati...
kan boleh lepas jubah 7 kali toh.....dan tidak akan
dicaci maki, indimitasi, atao bahkan diJUJAT....
nahhhh... :P :P :P
bagaimana pendapatan member disini tentang...
bhikku yg (setelah lepas jubah) kemudian berumah tangga ? nahhh
hah emang boleh lepas jubah sampe 7 kali to Om? saya kira hanya 1 kali...
bahkan diri sendiri ngga akan menghujat walo pasang lepas jubah 7 kali? seimbang sekali batinnya ::)
kalo yang tentang pendapat tentang ex bhikku wa mantau aja dulu :))
Quote from: cumi polos on 11 October 2013, 06:49:20 PM
1. gujingan udah tentu tidak menjadi patokan...
2. di negara birma n negara buddhist lainnya,..anak jadi samanera/i adalah suatu kebanggaan
3. yg terus menerus terlahir sebagai manusia bukanlah si BIJAK...
4. ternyata bro kakao belum berpikir optimal...
5. seandainya Gryn jadi, cumpol ikut bangga lahh
6. bukan takdir, tapi karma.
_/\_ :-[
Tumben2 na k johan koment na x ini bisa bener n serious jg
???
Quote from: juanpedro on 11 October 2013, 07:40:52 PM
recorded.
kalo leh tahu umur gryn berapa?
kalo di indo mayoritas gimana Om?
imo, sy mendukung peran kakao di sini. ia ingin menyampaikan sesuatu dengan 'caranya sendiri' ;D
jangan langsung dibantah, gryn. dalami dulu maknanya :)
23
Gryn gx bantah
Cm menyampaikan az
Lagian seseorg memilih hidup na
Napa dikatakan rendah
Apalg hal itu g semua org bisa melakukan na
Jgn kn jd samnera or samneri
Byk yg disini dsuruh cukur abiz rambut na jg byk yg masi gx mau n keberatan
gryn cpddd,
umur udh 23, laga masih ky anak 17 ;D nggak panteslah, grouw up , bentar lagi u pantes dikawinin :)) :))
Quote from: kakao on 12 October 2013, 01:38:29 PM
gryn cpddd,
umur udh 23, laga masih ky anak 17 ;D nggak panteslah, grouw up , bentar lagi u pantes dikawinin :)) :))
Gmn cara banned org di forum ya, nih org makin lama sksd , n geer bnget, gx tahu malu lagi,
Quote from: gryn tea on 12 October 2013, 02:11:33 PM
Gmn cara banned org di forum ya, nih org makin lama sksd , n geer bnget, gx tahu malu lagi,
gimana mao jadi samaneri, ma kakao aja kasar gitu :whistle: ...
Quote from: gryn tea on 12 October 2013, 02:11:33 PM
cara banned org di forum ya
kalau tidak salah... setelah reputasi -20
otomotis account itu akan kena auto-banned
ups,..sorry green td kakao coba di gryn, :-SS :-SS :-SS :-t :-* =)) ~X( 8-> :?? :ngomel: :jempol:
Quote from: bluppy on 12 October 2013, 02:23:38 PM
kalau tidak salah... setelah reputasi -20
otomotis account itu akan kena auto-banned
Mksd na mw banned dia, biar gx gx usa coment dthread in
N gx perlu liat dia lg gt
Quote from: cumi polos on 11 October 2013, 06:49:20 PM
1. gujingan udah tentu tidak menjadi patokan...
2. di negara birma n negara buddhist lainnya,..anak jadi samanera/i adalah suatu kebanggaan
3. yg terus menerus terlahir sebagai manusia bukanlah si BIJAK...
4. ternyata bro kakao belum berpikir optimal...
5. seandainya Gryn jadi, cumpol ikut bangga lahh
6. bukan takdir, tapi karma.
_/\_ :-[
liat aja bro cumi, bentar lagi si gryn akan selalu mengingat kakao :)) ..
dia pasti akan terus merindukan kakao :))
kalau ketemu kakao pasti akan diuber-uber ma die :)) kakao yakin itu :)) :))
Quote from: gryn tea on 12 October 2013, 02:35:22 PM
Mksd na mw banned dia, biar gx gx usa coment dthread in
N gx perlu liat dia lg gt
bisa aja gryn tinggal bilang aj ma kakao, mau gimana :x kakao pasti turutin :-[
Quote from: kakao on 12 October 2013, 02:37:40 PM
liat aja bro cumi, bentar lagi si gryn akan selalu mengingat kakao :)) ..
dia pasti akan terus merindukan kakao :))
kalau ketemu kakao pasti akan diuber-uber ma die :)) kakao yakin itu :)) :))
Moderator mana ya ???
Quote from: gryn tea on 12 October 2013, 02:40:44 PM
Moderator mana ya ???
ngapain nyari Moderator, mo nonton malming ma kakao aj, Moderator udh punya bini semua :x
mungkin bisa tanya di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,4268.0.html
ada ngk cara untuk blacklist org itu?
atau bisa otomatis post dia ngk terlihat dll?
setahu saya, DC ngk ada sih fasilitas kaya gitu....
cara konvensional yg bisa dilakukan.
jangan bales semua postingan org itu
kalo liat postingan dari nama dia, jangan di click
biarpun diprovokasi dengan cara apapun, jangan dibales
apalagi ada pm, ngk sudah liat isinya langsung delete
anggap orgnya tidak exist, hohoho....sadis yag... ;D
tapi itu perlu tekad dan penahanan diri yg kuat
kalo cara yg lebih tidak menguntungkan diri sendiri yag.
berhenti melihat DC, karena tidak ingin melihat org itu
tapi tidak disarankan sih.
belum kepikiran cara yg lain
semoga bisa mendapat solusi yg lebih baik
dan moga2 bisa dapat "peace in mind"
dan tidak terganggu dengan org atau hal yg tidak menyenangkan bagi diri sendiri
Quote from: bluppy on 12 October 2013, 03:42:40 PM
mungkin bisa tanya di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,4268.0.html
ada ngk cara untuk blacklist org itu?
atau bisa otomatis post dia ngk terlihat dll?
setahu saya, DC ngk ada sih fasilitas kaya gitu....
cara konvensional yg bisa dilakukan.
jangan bales semua postingan org itu
kalo liat postingan dari nama dia, jangan di click
biarpun diprovokasi dengan cara apapun, jangan dibales
apalagi ada pm, ngk sudah liat isinya langsung delete
anggap orgnya tidak exist, hohoho....sadis yag... ;D
tapi itu perlu tekad dan penahanan diri yg kuat
kalo cara yg lebih tidak menguntungkan diri sendiri yag.
berhenti melihat DC, karena tidak ingin melihat org itu
tapi tidak disarankan sih.
belum kepikiran cara yg lain
semoga bisa mendapat solusi yg lebih baik
dan moga2 bisa dapat "peace in mind"
dan tidak terganggu dengan org atau hal yg tidak menyenangkan bagi diri sendiri
Tq buat info na
Moga kedepan forum na ada fasilitas na
+1 grp buat bluupy
Quote from: gryn tea on 12 October 2013, 09:20:35 AM
23
Gryn gx bantah
Cm menyampaikan az
Lagian seseorg memilih hidup na
Napa dikatakan rendah
Apalg hal itu g semua org bisa melakukan na
Jgn kn jd samnera or samneri
Byk yg disini dsuruh cukur abiz rambut na jg byk yg masi gx mau n keberatan
23? hmmm :-?
nda saya nda mengatakan hal itu rendah... hal tersebut bagus n mulia.
cuman kalo menurut kalkulasi sy, lebih baik dipending dulu... 1-2 tahun... kalo dorongan tersebut masih ada atau bahkan bertambah kuat, baru...
wah prahara di forum ini makin panas saja. ketemuan aja lah wes. siapa tahu ntar kaya cerita di FTV :))
Quote from: juanpedro on 14 October 2013, 10:41:44 AM
23? hmmm :-?
nda saya nda mengatakan hal itu rendah... hal tersebut bagus n mulia.
cuman kalo menurut kalkulasi sy, lebih baik dipending dulu... 1-2 tahun... kalo dorongan tersebut masih ada atau bahkan bertambah kuat, baru...
wah prahara di forum ini makin panas saja. ketemuan aja lah wes. siapa tahu ntar kaya cerita di FTV :))
Cpddd
baru baca n langsung ketawa... yang paling ataaaaaaassss, alias thread awal ini.. ;D ;D
gryn gryn.. sampe begitu mikirnyaa...
kebayang ngga, kalo semua manusia di kehidupan ini yang terlahir tidak tampan/cantik, tidak mapan n tidak dari keluarga bahagia, semuanya menjadi bhikkhu/bhikkhuni, samanera/samaneri..??
bisa lebih banyak dari yg terlahir mapan, tampan/cantik n bahagia... ;)
iya kan..??
dan lagi, kalo sendainya gryn yg sekarang cantik, mapan n bahagia justru bisa untuk menjadi samaneri atau bhikkhuni bukannya justru sangat bagus yaa..?? bisa melepas duniawi yg sekarang.. (itu menurut pendapat aku loh..)
kalo kepikiran jadi samaneri/bhikkhuni, dari sebelum belajar ajaran Buddha, sempet kepikiran.. gara2 nonton film2 di tv, kayaknya indah dilihat banget gerak-gerik, tutur kata bhikkhuni/bhikkhu..
setelah mulai mengenal ajaran Buddha, wow, ternyata untuk jadi murid yang baik aja susah.. tapi masih pengen coba sih jadi samaneri, seperti apa rasanya, belajarnya.. siapa tau ternyata jodoh.. hehe.. :P
Quote from: CintaViolet on 19 November 2013, 12:33:35 PM
baru baca n langsung ketawa... yang paling ataaaaaaassss, alias thread awal ini.. ;D ;D
gryn gryn.. sampe begitu mikirnyaa...
kebayang ngga, kalo semua manusia di kehidupan ini yang terlahir tidak tampan/cantik, tidak mapan n tidak dari keluarga bahagia, semuanya menjadi bhikkhu/bhikkhuni, samanera/samaneri..??
bisa lebih banyak dari yg terlahir mapan, tampan/cantik n bahagia... ;)
iya kan..??
dan lagi, kalo sendainya gryn yg sekarang cantik, mapan n bahagia justru bisa untuk menjadi samaneri atau bhikkhuni bukannya justru sangat bagus yaa..?? bisa melepas duniawi yg sekarang.. (itu menurut pendapat aku loh..)
kalo kepikiran jadi samaneri/bhikkhuni, dari sebelum belajar ajaran Buddha, sempet kepikiran.. gara2 nonton film2 di tv, kayaknya indah dilihat banget gerak-gerik, tutur kata bhikkhuni/bhikkhu..
setelah mulai mengenal ajaran Buddha, wow, ternyata untuk jadi murid yang baik aja susah.. tapi masih pengen coba sih jadi samaneri, seperti apa rasanya, belajarnya.. siapa tau ternyata jodoh.. hehe.. :P
BAGUSSSS...saya dukung sis.langsung aja sis ke Maribaya tempatnya Ayya Santini. ^:)^
Quote from: Shasika on 19 November 2013, 12:36:59 PM
BAGUSSSS...saya dukung sis.langsung aja sis ke Maribaya tempatnya Ayya Santini. ^:)^
:o :o :o :o
eh, kageeettt... langsung dikomen.. :P
makasih dukungannya yah, sis shasika..
hmmm... ::)
Quote from: CintaViolet on 19 November 2013, 12:39:38 PM
:o :o :o :o
eh, kageeettt... langsung dikomen.. :P
makasih dukungannya yah, sis shasika..
hmmm... ::)
sama2.... :rose:
Biasanya sih orang berusaha menjalankan dhamma dengan sebaik-baiknya baru memutuskan apakah ingin menjadi samanera atau samaneri.
Karena menjalankan ajaran tidak mudah seperti sekedar membicarakannya.
Quote from: gryn tea on 04 October 2013, 02:39:28 PM
Bisa gx seorang perumah tangga tnp mencapai tingkat kesucian
tidak akan pernah bisa.
kecuali ia bisa spt sepotong mawar yg dipetik.tangkainya mengering,
daun berguguran , bunga layu kecoklatan.durinya tidak setajam dahulu.
ia mesti bersedia gugur, dibuang di tanah, menjadi satu denganbumi.
[spoiler]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi433.photobucket.com%2Falbums%2Fqq60%2Fdayan_bmg%2Fmawar.jpg&hash=983e35ad33aabccdf1bbdb8f9fdf8fc267b90e24) (http://s433.photobucket.com/user/dayan_bmg/media/mawar.jpg.html)
[/spoiler]