Tulisan-tulisan pada thread ini berisi pemikiran-pemikiran pribadi yang timbul dalam perenungan saya tentang hal-hal yang berhubungan dengan Dhamma maupun bukan Dhamma yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga bermanfaat _/\_
:)
Sudah bertahun-tahun menginginkan untuk melihat perayaan Cap Go Meh di Koni karena seumur-umur belum pernah melihat perayaan besar tersebut. Namun hal ini tidak pernah terpenuhi karena satu sebab dan sebab lain. Akhirnya lama-kelamaan keinginan tersebut lenyap dan padam bagaikan padamnya nyala api....
Mengamati fenomena ini, tiba-tiba aku menyadari bahwa ini membuktikan bahwa keinginan itu bisa padam atau ditenangkan, walaupun tidak dalam waktu singkat, tetapi perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama. Hal ini karena jika seseorang melihat kebosanan atau kekecewaan dalam hal-hal yang diinginkan, maka keinginannya lenyap. Mungkin inilah yang dimaksud dalam kata-kata Sang Buddha:
"Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan kepuasan dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan meningkat.... Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan bahaya dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan lenyap." (Upadana Sutta, SN 12.52)
Quote from: ariyakumara on 24 February 2013, 09:37:10 PM
Sudah bertahun-tahun menginginkan untuk melihat perayaan Cap Go Meh di Koni karena seumur-umur belum pernah melihat perayaan besar tersebut. Namun hal ini tidak pernah terpenuhi karena satu sebab dan sebab lain. Akhirnya lama-kelamaan keinginan tersebut lenyap dan padam bagaikan padamnya nyala api....
Mengamati fenomena ini, tiba-tiba aku menyadari bahwa ini membuktikan bahwa keinginan itu bisa padam atau ditenangkan, walaupun tidak dalam waktu singkat, tetapi perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama. Hal ini karena jika seseorang melihat kebosanan atau kekecewaan dalam hal-hal yang diinginkan, maka keinginannya lenyap. Mungkin inilah yang dimaksud dalam kata-kata Sang Buddha:
"Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan kepuasan dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan meningkat.... Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan bahaya dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan lenyap." (Upadana Sutta, SN 12.52)
Tapi, Bro Ariyakumara, benarkah anda merenungkan bahaya dalam perayaan Capgomeh itu? Bahaya apakah yg anda lihat dalam perayaan itu?
Jika marah pada seseorang, sebisa mungkin tunda keinginan untuk melampiaskan kemarahan tersebut selama mungkin.
Jika mungkin, hindari bertemu dengan orang tersebut. Setelah beberapa lama, kemarahan akan mereda, dan akan hilang
keinginan untuk marah.
Jika sedang datang keinginan untuk berbuat baik, misalnya membantu orang yg kesusahan, menyumbang pembangunan vihara,
membantu meringankan biaya pengobatan orang yg sedang sakit keras, JANGAN TUNDA-TUNDA lagi, secepat mungkin
wujudkan niat baik tersebut dengan perbuatan nyata. Karena jika ditunda-tunda, setelah beberapa waktu lamanya,
keinginan tersebut bisa mereda, dan hilang kesempatan untuk berbuat baik.
Kesimpulan, tundalah selama mungkin sesuatu yang negatif, dan lakukan secepat mungkin sesuatu yang positif.
Quote from: sl99 on 24 February 2013, 11:26:49 PM
Jika marah pada seseorang, sebisa mungkin tunda keinginan untuk melampiaskan kemarahan tersebut selama mungkin.
Jika mungkin, hindari bertemu dengan orang tersebut. Setelah beberapa lama, kemarahan akan mereda, dan akan hilang
keinginan untuk marah.
Simple but useful.
Cuma saya mau tanya bagaimana jika marah-nya itu pada orang terdekat, misalnya suami / istri, bagaimana menghindari bertemu dengan orang tersebut?
[at] Indra: Saya tdk mengatakan "bahaya dlm perayaan Cap Go Meh", tetapi "kebosanan/kekecewaan dlm keinginan melihat perayaan tsb", hanya saja di sini bukan berarti "melihat" spt para Ariya yg melihat Empat Kebenaran Mulia, tetapi hanya pemikiran yg muncul krn perenungan semalan. Kebetulan pernah baca sutta tsb dlm terjemahan Inggris di internet yg menyebutkan (kalo gak salah) kekecewaan/kebosanan dlm keinginan, tetapi dlm terjemahan DC disebut "bahaya".... Mungkin gak nyambung dg makna sutta tsb ya... :)
[at] sl: Dlm konteks sutta yg saya kutip, keinginan yg dimaksud adalah tanha, bukan chanda (keinginan utk berbuat baik). But nice advice... :)
Aku memiliki sepotong kue yang disebut kebahagiaan, tetapi aku juga mempunyai secangkir teh kesedihan. Ketika aku memakan kue kebahagiaan itu, aku harus meminum teh kesedihan agar bisa menelan kue tersebut. Setelah meminum teh itu, aku kembali menelan kue tersebut. Demikianlah, sampai akhirnya salah satunya akan habis terlebih dahulu. Tetapi siapa yang tahu mana yang akan tersisa bagiku, kue atau tehnya....
Thread utk post uneg2 ya ???
Hehee
Cpddd
Quote from: ariyakumara on 20 March 2013, 10:15:46 PM
Aku memiliki sepotong kue yang disebut kebahagiaan, tetapi aku juga mempunyai secangkir teh kesedihan. Ketika aku memakan kue kebahagiaan itu, aku harus meminum teh kesedihan agar bisa menelan kue tersebut. Setelah meminum teh itu, aku kembali menelan kue tersebut. Demikianlah, sampai akhirnya salah satunya akan habis terlebih dahulu. Tetapi siapa yang tahu mana yang akan tersisa bagiku, kue atau tehnya....
solusi sih sebenarnya beraneka ragam...
ambil kue sepotong kecil, jangan dimakan, dikunyah.. tapi didiamkan dlm mulut, akhirnya air liur kita bekerja...dan secuil kue tsb pun lenyap... diulang-ulang.. makan sepotong kue pun habis...
akhir air tsb dpt dinikmatin TERAKHIR... :P
[at] Gryn: Berisi hal2 yg gw pikirkan, termasuk uneg2 jg la... Hehehe... :)
[at] CumPol: Kalo yg terakhir tersisa adalah tehnya berarti berakhir dg kesedihan donk... :(
Ooww cm buat kamu
Quote from: ariyakumara on 20 March 2013, 10:15:46 PM
Aku memiliki sepotong kue yang disebut kebahagiaan, tetapi aku juga mempunyai secangkir teh kesedihan. Ketika aku memakan kue kebahagiaan itu, aku harus meminum teh kesedihan agar bisa menelan kue tersebut. Setelah meminum teh itu, aku kembali menelan kue tersebut. Demikianlah, sampai akhirnya salah satunya akan habis terlebih dahulu. Tetapi siapa yang tahu mana yang akan tersisa bagiku, kue atau tehnya....
menu yang enak. lebih enak daripada kelaparan :D
Quote from: ariyakumara on 21 March 2013, 06:03:50 AM
[at] Gryn: Berisi hal2 yg gw pikirkan, termasuk uneg2 jg la... Hehehe... :)
[at] CumPol: Kalo yg terakhir tersisa adalah tehnya berarti berakhir dg kesedihan donk... :(
minum itu biasanya yg terakhir, supaya mulut bersih, tenggorokan, saluran makananpun bersih...
sepertinya udah kebiasaan dgn KESEDIHAN... :))
Cuma perumpamaan bahwa hidup ini ada kebahagiaan dan kesedihan/penderitaan, keduanya dtg sili berganti, tetapi tdk ada yg tahu kelak kita akan berakhir pd happy ending atau sad ending... ;D
[at] Gryn: Ini sub-forum jurnal pribadi, jadi memang utk hal2 pribadi diri sendiri...
Quote from: ariyakumara on 21 March 2013, 09:55:51 AM
Cuma perumpamaan bahwa hidup ini ada kebahagiaan dan kesedihan/penderitaan, keduanya dtg sili berganti, tetapi tdk ada yg tahu kelak kita akan berakhir pd happy ending atau sad ending... ;D
[at] Gryn: Ini sub-forum jurnal pribadi, jadi memang utk hal2 pribadi diri sendiri...
Gx ada biografi na
???
Harus na thread na bikin otobiografi Kamu dulu
Cpddd
Thread ini cuma utk pemikiran2 pribadi gw spt yg tertulis pd post pertama....
Ya setidak na dbuka dgn perkenalan dulu gy
Hehee
Biar lbh dalam ngenal gt
Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 11:22:09 AM
Biar lbh dalam ngenal gt
mgkn Gryn mau tau statusnya dan semua perjalanan hidup Bro Aryakumara.....jd biar kenal lebih dekat..
Quote from: Indra on 21 March 2013, 11:25:10 AM
masak belum kenal?
Emanx lom kenal ee
Cpddd
Quote from: william_phang on 21 March 2013, 11:27:18 AM
mgkn Gryn mau tau statusnya dan semua perjalanan hidup Bro Aryakumara.....jd biar kenal lebih dekat..
Ya gtd
Kehidupan pribadi gw tdk utk diekspos di sini, walaupun udh bocor beberapa di thread lain...
Tapi yg pastinya status gw msh single... ;D
Quote from: ariyakumara on 21 March 2013, 11:54:22 AM
Kehidupan pribadi gw tdk utk diekspos di sini, walaupun udh bocor beberapa di thread lain...
Tapi yg pastinya status gw msh single... ;D
malah ngekspos status... :whistle: :)) ^:)^
Quote from: ariyakumara on 21 March 2013, 11:54:22 AM
Kehidupan pribadi gw tdk utk diekspos di sini, walaupun udh bocor beberapa di thread lain...
Tapi yg pastinya status gw msh single... ;D
Apakah Koko Ariyakumara berniat utk hidup selibat? maybe dishare disini ;)
Quote from: ariyakumara on 21 March 2013, 11:54:22 AM
Kehidupan pribadi gw tdk utk diekspos di sini, walaupun udh bocor beberapa di thread lain...
Tapi yg pastinya status gw msh single... ;D
Tp thread na malah curhat
N secara gx lagsung kan expose khidupan pribadi na jg
Cpddd
[at] Urban888: Gak ada niat ke sana... :)
[at] Gryn: Mana ada curhat... Hmmm....
Quote from: ariyakumara on 24 February 2013, 09:37:10 PM
Sudah bertahun-tahun menginginkan untuk melihat perayaan Cap Go Meh di Koni karena seumur-umur belum pernah melihat perayaan besar tersebut. Namun hal ini tidak pernah terpenuhi karena satu sebab dan sebab lain. Akhirnya lama-kelamaan keinginan tersebut lenyap dan padam bagaikan padamnya nyala api....
Mengamati fenomena ini, tiba-tiba aku menyadari bahwa ini membuktikan bahwa keinginan itu bisa padam atau ditenangkan, walaupun tidak dalam waktu singkat, tetapi perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama. Hal ini karena jika seseorang melihat kebosanan atau kekecewaan dalam hal-hal yang diinginkan, maka keinginannya lenyap. Mungkin inilah yang dimaksud dalam kata-kata Sang Buddha:
"Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan kepuasan dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan meningkat.... Ketika seseorang berdiam dengan merenungkan bahaya dalam hal-hal yang dapat dilekati, maka keinginan lenyap." (Upadana Sutta, SN 12.52)
Ini curhat kan
Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 04:25:37 PM
Ini curhat kan
Sedikit lah, tetapi intinya ttg padamnya keinginan, itu yg ingin disampaikan ;D
gryn keypo ah...
Quote from: gryn tea on 22 March 2013, 11:47:18 AM
Keypo it apa ??
Key = cerewet/banyak ngomong
po = nenek
Quote from: gryn tea on 22 March 2013, 11:47:18 AM
Keypo it apa ??
Kay poh (or Kaypo) Chinese origins (written as 雞婆 in Chinese) . Refers to a person that is nosey parker or busybody. Eg 'Eh, Don't be so kaypoh leh!'. Sometimes abbreviated as "KPO".
Quote from: M14ka on 22 March 2013, 01:12:19 PM
Kay poh (or Kaypo) Chinese origins (written as 雞婆 in Chinese) . Refers to a person that is nosey parker or busybody. Eg 'Eh, Don't be so kaypoh leh!'. Sometimes abbreviated as "KPO".
Berdasarkan Tulisan mandarin berarti : Nenek Ayam
雞 = ayam
婆 = nenek
Quote from: Kristin_chan on 22 March 2013, 11:39:19 AM
gryn keypo ah...
Lagian gryn mw cerewet kek mw cengegesan kek
Mw diem kek
Suka2 gryn
Yg punya thread n admin az gx sewot
Malah yg sirix yg sewot sewit
Keliatan bnget sirix na
Hehee
Menyedihkan bnget jd org z
Cpddd
Quote from: gryn tea on 22 March 2013, 01:37:52 PM
Maaf
Post sblmnya masih bs di edit koq.... Tekan modify di samping quote.... ;D
Quote from: ariyakumara on 20 March 2013, 10:15:46 PM
Aku memiliki sepotong kue yang disebut kebahagiaan, tetapi aku juga mempunyai secangkir teh kesedihan. Ketika aku memakan kue kebahagiaan itu, aku harus meminum teh kesedihan agar bisa menelan kue tersebut. Setelah meminum teh itu, aku kembali menelan kue tersebut. Demikianlah, sampai akhirnya salah satunya akan habis terlebih dahulu. Tetapi siapa yang tahu mana yang akan tersisa bagiku, kue atau tehnya....
Arrow goes forward only after pulling in to backwards....
every human being will get happy only after facing the difficulties in their life path....
Kesedihan dan kesenangan itu hanya masalah persepsi selama kita mengenal dan memperlakukan 'kedua penipu itu' secara sama itu takkan berarti apapun...
KALU KITA TAK PERNAH AKAN TERTAWA DENGAN INTENSITAS YANG SAMA KETIKA KITA MENDENGAR SEBUAH HUMOR DICERITAKAN BERULANG2 KENAPA KITA HARUS MENANGIS BERULANG2 KETIKA KITA MENGHADAPI MASALAH YANG SAMA YANG MENIMPA KITA :p
Quote from: ariyakumara on 20 March 2013, 10:15:46 PM
Aku memiliki sepotong kue yang disebut kebahagiaan, tetapi aku juga mempunyai secangkir teh kesedihan. Ketika aku memakan kue kebahagiaan itu, aku harus meminum teh kesedihan agar bisa menelan kue tersebut. Setelah meminum teh itu, aku kembali menelan kue tersebut. Demikianlah, sampai akhirnya salah satunya akan habis terlebih dahulu. Tetapi siapa yang tahu mana yang akan tersisa bagiku, kue atau tehnya....
Dan berakhir dengan habisnya kue dan teh. ;D
Btw, yang tersisa mau Om apakan?
Quote from: M14ka on 22 March 2013, 01:12:19 PM
Kay poh (or Kaypo) Chinese origins (written as 雞婆 in Chinese) . Refers to a person that is nosey parker or busybody. Eg 'Eh, Don't be so kaypoh leh!'. Sometimes abbreviated as "KPO".
Wkwkwk... Baru tau kay poh ada bahasa chinese nya :hammer:
Sori gryn, just teasing lah... Mai Me lah...
Quote from: Sunyata on 22 March 2013, 04:10:29 PM
Dan berakhir dengan habisnya kue dan teh. ;D
Btw, yang tersisa mau Om apakan?
Dihabiskan juga... Apa pun yang tersisa harus dihabiskan.... :)
Udah lama gak update thread ini, so this is it.... ;D
Semalam menjelang tidur entah apa sebabnya tiba-tiba perasaan yang tidak enak seperti sesuatu yang buruk telah terjadi pada orang yang kusayangi. Saat itu jam 10.30 malam adikku belum pulang dari rumah temannya. Aku berpikir mungkin terjadi sesuatu padanya. Tenyata tidak, tak lama kemudian ia pulang dan tidak terjadi apa2 pada dirinya. Jadi, keluargaku tidak mengalami apa2 malam itu. Mengherankan, tetapi perasaan tidak hilang sampai akhirnya aku tertidur.
Aku pikir itu mungkin hanya perasaan saja, bukan apa2. Tetapi hari ini jam 10.30 tadi pagi tiba-tiba perasaan tidak enak itu muncul kembali. Pagi ini aku berniat berdana makanan kepada para bhikkhu dan aku pun pergi berdana makanan jam 11 siang tadi. Disertai perasaan tidak enak tersebut, aku melimpahkan jasa2 agar jasa kebajikan yang kulakukan dapat melindungi diriku dan orang-orang yang kucintai. Tetapi perasaan tsb tidak hilang begitu saja. Sampai akhirnya aku melakukan beres2 rumah bersama keluargaku, perasaan itu perlahan-lahan lenyap.
Mungkin ini hanya bentukan pikiran (sankhara) yang muncul, bertahan sebentar, dan lenyap.....
dan anda melekatinya
hahaha......
no offense
Quote from: andry on 10 August 2013, 08:34:27 PM
dan anda melekatinya
hahaha......
no offense
Yups... I haven't left attachment yet ;D
cuman perasaan anda ;D
Quote from: neutral on 11 August 2013, 12:16:37 PM
cuman perasaan anda ;D
Yeah, just my little thought...
Thx sis :)
Quote from: ariyakumara on 10 August 2013, 03:48:34 PM
Udah lama gak update thread ini, so this is it.... ;D
Semalam menjelang tidur entah apa sebabnya tiba-tiba perasaan yang tidak enak seperti sesuatu yang buruk telah terjadi pada orang yang kusayangi. Saat itu jam 10.30 malam adikku belum pulang dari rumah temannya. Aku berpikir mungkin terjadi sesuatu padanya. Tenyata tidak, tak lama kemudian ia pulang dan tidak terjadi apa2 pada dirinya. Jadi, keluargaku tidak mengalami apa2 malam itu. Mengherankan, tetapi perasaan tidak hilang sampai akhirnya aku tertidur.
Aku pikir itu mungkin hanya perasaan saja, bukan apa2. Tetapi hari ini jam 10.30 tadi pagi tiba-tiba perasaan tidak enak itu muncul kembali. Pagi ini aku berniat berdana makanan kepada para bhikkhu dan aku pun pergi berdana makanan jam 11 siang tadi. Disertai perasaan tidak enak tersebut, aku melimpahkan jasa2 agar jasa kebajikan yang kulakukan dapat melindungi diriku dan orang-orang yang kucintai. Tetapi perasaan tsb tidak hilang begitu saja. Sampai akhirnya aku melakukan beres2 rumah bersama keluargaku, perasaan itu perlahan-lahan lenyap.
Mungkin ini hanya bentukan pikiran (sankhara) yang muncul, bertahan sebentar, dan lenyap.....
kemungkinan dgn berdana makanan...karma buruknya tidak jadi nongol...cuma yg nongol adalah perasaan tidak enak...
coba cari tao...penyebab2 apa saja yg membuat karma buruk tidak nongol...
Quote from: cumi polos on 11 August 2013, 05:01:08 PM
kemungkinan dgn berdana makanan...karma buruknya tidak jadi nongol...cuma yg nongol adalah perasaan tidak enak...
coba cari tao...penyebab2 apa saja yg membuat karma buruk tidak nongol...
Gak mungkin karma buruk bisa dinetralisir, tetapi memang bisa dikurangi efeknya:
Anguttara Nikaya 3.100 Lonaphala Sutta: Segumpal Garam"Para bhikkhu, jika seseorang mengatakan sebagai berikut: 'Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,' dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<546> Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: 'Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,' dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<547>
"Di sini, para bhikkhu, seseorang telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah,<548> dan ia berdiam dalam penderitaan.<549> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas.<550> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].<551> [250]
(1) "Misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam semangkuk kecil air. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sedikit air dalam mangkuk<552> itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?"
"Benar, Bhante. Karena alasan apakah? Karena air di dalam mangkuk itu terbatas, dengan demikian gumpalan garam itu akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum."
"Tetapi misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam sungai Gangga. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sungai Gangga itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?"
"Tidak, Bhante. Karena alasan apakah? Karena sungai Gangga berisikan banyak air dengan demikian gumpalan garam itu tidak akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum."
"Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
(2) "Di sini, para bbhikkhu, seseorang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, [251] atau seratus kahāpaṇa,<553> sedangkan seorang lainnya tidak dipenjara karena [mencuri] sejumlah uang yang sama.
"Orang jenis apakah yang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Orang seperti itu akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.
"Orang jenis apakah yang tidak dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang kaya, dengan banyak harta dan kekayaan. Orang seperti itu tidak akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.
"Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani ... dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
(3) "Para bhikkhu, ambil kasus seorang pedagang domba atau tukang daging, [252] yang dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seseorang yang mencuri seekor dombanya tetapi tidak dapat melakukannya kepada orang lain yang mencuri dombanya.
"Orang jenis apakah<554> yang dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Si pedagang domba atau tukang daging dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya.
"Orang jenis apakah yang tidak dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang kaya, dengan banyak uang dan kekayaan, seorang raja atau menteri kerajaan. Si pedagang domba atau tukang daging tidak dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya. Ia hanya dapat memohon kepadanya: 'Tuan, kembalikanlah dombaku atau bayarlah.'
"Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah, dan ia berdiam dalam penderitaan. Ketika orang demikian [253] melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.
"Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].
"Jika, para bhikkhu, seseorang mengatakan sebagai berikut: 'Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,' dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan. Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: 'Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,' dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan."
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433766.html#msg433766
Beruntung sekali anda mendapat feeling duluan, sehingga anda bisa mengantisisapi (antipasi) dengan berdana kepada sangha, kita semua udah tahu bahwa umat Buddha itu amat BERUNTUNG sekali, karena PAHAM dengan jelas bagaimana menghindari kamma buruk, yaitu BERDANA.
Quote from: Shasika on 11 August 2013, 08:26:09 PM
Beruntung sekali anda mendapat feeling duluan, sehingga anda bisa mengantisisapi (antipasi) dengan berdana kepada sangha, kita semua udah tahu bahwa umat Buddha itu amat BERUNTUNG sekali, karena PAHAM dengan jelas bagaimana menghindari kamma buruk, yaitu BERDANA.
Sadhu... sadhu... sadhu... _/\_
Quote from: Shasika on 11 August 2013, 08:26:09 PM
Beruntung sekali anda mendapat feeling duluan, sehingga anda bisa mengantisisapi (antipasi) dengan berdana kepada sangha, kita semua udah tahu bahwa umat Buddha itu amat BERUNTUNG sekali, karena PAHAM dengan jelas bagaimana menghindari kamma buruk, yaitu BERDANA.
lebih baik lagi begitu ada kesempatan lakukan berdana...
tidak menunggu sampai firasat gak enak...
[at] cumpol:
Seharusnya memang spt itu... :)
Semalam pembicaraan di sebuah group BB menimbulkan pemikiran tersendiri bagiku. Yang menjadi pokok pembicaraan adalah seputar pertanyaan "Apakah uang itu penting?" dan umumnya orang-orang menjawab "Walaupun uang itu bukan segalanya, uang itu penting karena uang dapat memenuhi kebutuhan kita, menaikkan martabat/harga diri (prestise) kita di mata orang-orang, memenuhi keinginan kita, dst." Tentu saja pandangan secara Buddhis tidak mempermasalahkan uang karena uang hanyalah alat/objek untuk memenuhi keinginan indera. Keinginan indera yang tidak pernah terpuaskan itu sendirilah yang menjadi sumber masalah.
Lalu timbul pertanyaan dalam benakku, "Sampai kapan kita mengumpulkan uang/harta?". Pandangan secara Buddhis sudah jelas tentang hal ini, namun kali ini aku hanya menulis dari pandangan pribadiku sendiri. Sebuah potongan lirik lagu Mandarin yang cukup jadul menginspirasi pemikiranku ini:
"Ketika kamu sudah berada di puncak dunia, mengapa kamu berusaha menggapai langit biru?
Akan lebih baik jika kamu beristirahat."
Setiap orang memiliki puncak dunia masing-masing; ada yang mencapai puncaknya pada usia belia, ada yang mencapainya pada usia pertengahan, ada yang mencapainya pada usia senja, atau mungkin ada yang tidak pernah mencapainya sama sekali. Bagi kita yang belum mencapai puncak dunia, anggaplah saat ini sudah berada di puncak dunia. Pandanglah mereka yang masih di bawah sana. Lebih banyak mereka yang masih di bawah kita. Ibarat mendaki gunung, semakin ke atas semakin sedikit orang yang dapat ditemui, sanggupkah kita menahan kesendirian di atas sana?
Oleh sebab itu, jika sudah berada di puncak dunia, untuk apakah menggapai langit lagi?
Tadi siang sepulang dari vihara dan kelenteng (karena hari ini cwee it ada teman yang ngajak ke kelenteng sehabis dari kebaktian di vihara), ketika melewati jalan kecil (lorong) yang menuju ke arah rumah, terlihat seorang nenek yang rambutnya sudah putih semua tengah kebingungan. Saya menghampiri sang nenek tsb dan ternyata sang nenek sedang mencari arah jalan keluar dari lorong tsb menuju jalan raya. "Mau mencari ojek untuk kelenteng", begitu kata sang nenek dalam bahasa Chinese (Teo chew kalo gak salah). Karena merasaa kasihan, saya antar nenek tersebut ke jalan raya.
Sampai di depan lorong ternyata jalan sepi gak ada ojek. Saya ragu mau meninggalkan sang nenek sendirian di sana mencari ojek, jadi saya tanya: "Nenek mau ke kelenteng mana?".
"Kelenteng yang di sana", jari sang nenek menunjuk ke arah tertentu (yang menurut saya adalah jalan menuju suatu kelenteng yang saya tahu daerahnya).
"Kelenteng di daerah Koni?"
"Bukan."
"Kampung Manggis?"
"Bukan. Tapi yang di sana", jawabnya sembari menunjuk ke arah tertentu tsb. Karena saya cuma tahu 2 kelenteng itu, saya bertanya:
"Nenek tahu jalannya?"
"Tahu."
"Kalo gitu saya antar saja," kataku tanpa berpikir panjang.
Saya membonceng sang nenek ke arah yang ditunjuknya. Ketika ada jalan yang berbelok, saya tanya ke arah mana, beliau menunjuk ke arah jalan yang menurutnya menuju kelenteng tsb. Tetapi ternyata nenek itu udah pikun. Setengah jam kami hanya berputar-putar tidak tentu arah. Akhirnya ia menunjuk ke arah persimpangan. Ketika sampai di persimpangan tsb, beliau bingung mau ke arah mana. Persimpangan itu kalo belok kiri atau lurus bisa ke salah kelenteng yang saya maksud di atas, tetapi sang nenek menjawab bukan.
Kemudian nenek itu meminta diturunkan di persimpangan itu saja, biar ia cari ojek sendiri. Saya pikir, kalo beliau tidak ingat arah jalannya, bagaimana mungkin tukang ojek mau mengantarnya ke tujuan. Akhirnya saya antar sang nenek kembali ke jalan di mana kami bertemu pertama kali. Sampai di sana, sang nenek mengucapkan terima kasih dan berjalan pulang ke rumahnya yang berada di dekat sana.
Sambil menatap kepergian sang nenek, dalam hati saya berkata: "Kapok gw, lain kali kalo ada nenek yang tersesat langsung antar pulang saja ke rumahnya...." :hammer:
sebaiknya dibonceng pula biar bisa berkenalan dgn cucu2 nya yg cantik.. :-[
Quote from: cumi polos on 03 November 2013, 07:13:35 PM
sebaiknya dibonceng pula biar bisa berkenalan dgn cucu2 nya yg cantik.. :-[
Oh iya ya. Kenapa gak kepikiran ke sana.... ::)
Quote from: Shinichi on 19 October 2013, 02:11:24 PM
Semalam pembicaraan di sebuah group BB menimbulkan pemikiran tersendiri bagiku. Yang menjadi pokok pembicaraan adalah seputar pertanyaan "Apakah uang itu penting?" dan umumnya orang-orang menjawab "Walaupun uang itu bukan segalanya, uang itu penting karena uang dapat memenuhi kebutuhan kita, menaikkan martabat/harga diri (prestise) kita di mata orang-orang, memenuhi keinginan kita, dst." Tentu saja pandangan secara Buddhis tidak mempermasalahkan uang karena uang hanyalah alat/objek untuk memenuhi keinginan indera. Keinginan indera yang tidak pernah terpuaskan itu sendirilah yang menjadi sumber masalah.
Lalu timbul pertanyaan dalam benakku, "Sampai kapan kita mengumpulkan uang/harta?". Pandangan secara Buddhis sudah jelas tentang hal ini, namun kali ini aku hanya menulis dari pandangan pribadiku sendiri. Sebuah potongan lirik lagu Mandarin yang cukup jadul menginspirasi pemikiranku ini:
"Ketika kamu sudah berada di puncak dunia, mengapa kamu berusaha menggapai langit biru?
Akan lebih baik jika kamu beristirahat."
Setiap orang memiliki puncak dunia masing-masing; ada yang mencapai puncaknya pada usia belia, ada yang mencapainya pada usia pertengahan, ada yang mencapainya pada usia senja, atau mungkin ada yang tidak pernah mencapainya sama sekali. Bagi kita yang belum mencapai puncak dunia, anggaplah saat ini sudah berada di puncak dunia. Pandanglah mereka yang masih di bawah sana. Lebih banyak mereka yang masih di bawah kita. Ibarat mendaki gunung, semakin ke atas semakin sedikit orang yang dapat ditemui, sanggupkah kita menahan kesendirian di atas sana?
Oleh sebab itu, jika sudah berada di puncak dunia, untuk apakah menggapai langit lagi?
Hahahaaaa...Ga sangkaaa...ternyata topik kita menarik dalam hati anda, baguslah.... :jempol:
UANG BUKAN SEGALANYA, walau untuk kita hidup butuh uang, tapi apalah arti uang bila kita miskin hati....yang penting kita kaya hati.... ;D
Quote from: Shinichi on 03 November 2013, 02:16:43 PM
Tadi siang sepulang dari vihara dan kelenteng (karena hari ini cwee it ada teman yang ngajak ke kelenteng sehabis dari kebaktian di vihara), ketika melewati jalan kecil (lorong) yang menuju ke arah rumah, terlihat seorang nenek yang rambutnya sudah putih semua tengah kebingungan. Saya menghampiri sang nenek tsb dan ternyata sang nenek sedang mencari arah jalan keluar dari lorong tsb menuju jalan raya. "Mau mencari ojek untuk kelenteng", begitu kata sang nenek dalam bahasa Chinese (Teo chew kalo gak salah). Karena merasaa kasihan, saya antar nenek tersebut ke jalan raya.
Sampai di depan lorong ternyata jalan sepi gak ada ojek. Saya ragu mau meninggalkan sang nenek sendirian di sana mencari ojek, jadi saya tanya: "Nenek mau ke kelenteng mana?".
"Kelenteng yang di sana", jari sang nenek menunjuk ke arah tertentu (yang menurut saya adalah jalan menuju suatu kelenteng yang saya tahu daerahnya).
"Kelenteng di daerah Koni?"
"Bukan."
"Kampung Manggis?"
"Bukan. Tapi yang di sana", jawabnya sembari menunjuk ke arah tertentu tsb. Karena saya cuma tahu 2 kelenteng itu, saya bertanya:
"Nenek tahu jalannya?"
"Tahu."
"Kalo gitu saya antar saja," kataku tanpa berpikir panjang.
Saya membonceng sang nenek ke arah yang ditunjuknya. Ketika ada jalan yang berbelok, saya tanya ke arah mana, beliau menunjuk ke arah jalan yang menurutnya menuju kelenteng tsb. Tetapi ternyata nenek itu udah pikun. Setengah jam kami hanya berputar-putar tidak tentu arah. Akhirnya ia menunjuk ke arah persimpangan. Ketika sampai di persimpangan tsb, beliau bingung mau ke arah mana. Persimpangan itu kalo belok kiri atau lurus bisa ke salah kelenteng yang saya maksud di atas, tetapi sang nenek menjawab bukan.
Kemudian nenek itu meminta diturunkan di persimpangan itu saja, biar ia cari ojek sendiri. Saya pikir, kalo beliau tidak ingat arah jalannya, bagaimana mungkin tukang ojek mau mengantarnya ke tujuan. Akhirnya saya antar sang nenek kembali ke jalan di mana kami bertemu pertama kali. Sampai di sana, sang nenek mengucapkan terima kasih dan berjalan pulang ke rumahnya yang berada di dekat sana.
Sambil menatap kepergian sang nenek, dalam hati saya berkata: "Kapok gw, lain kali kalo ada nenek yang tersesat langsung antar pulang saja ke rumahnya...." :hammer:
Duuhhh...kasihan sekali si nenek ini, seharusnya anda mengantar ke klenteng yang anda tahu sambil bilang ama nenek, "Nek, ini udah sampai ke klenteng tempat nenek mau kunjungi" sehingga anda tidak sia2 hanya putar2 dan tidak jadi ke klenteng. Setelah nenek berdoa ke klenteng sapa tahu nenek itu jelmaan Dewi Kwan Im dan memberikan anda jodoh ^-^
Quote from: Shasika on 03 November 2013, 10:21:40 PM
Hahahaaaa...Ga sangkaaa...ternyata topik kita menarik dalam hati anda, baguslah.... :jempol:
UANG BUKAN SEGALANYA, walau untuk kita hidup butuh uang, tapi apalah arti uang bila kita miskin hati....yang penting kita kaya hati.... ;D
Kaya hati saja tdk cukup kalo tdk kaya harta
Kaya harta saja tdk cukup kalo tdk kaya hati
;D
QuoteDuuhhh...kasihan sekali si nenek ini, seharusnya anda mengantar ke klenteng yang anda tahu sambil bilang ama nenek, "Nek, ini udah sampai ke klenteng tempat nenek mau kunjungi" sehingga anda tidak sia2 hanya putar2 dan tidak jadi ke klenteng. Setelah nenek berdoa ke klenteng sapa tahu nenek itu jelmaan Dewi Kwan Im dan memberikan anda jodoh ^-^
Sang nenek kayaknya udh lupa kelenteng yg mana. Kalo saya turunkan di satu kelenteng trus dia bil bukan, sama aja keliling2 lg. Waktu diantar pulang, dia malah minta diantar ke rmh saudaranya di pasar. Cpddd.....
nanggung amat, anter ke rumah nenek itu sekalian, napa tinggal di pinggir jalan...
#mikir negatif dikit
1. pas km anter nenek itu plng, si nenek menunjukan arah ke rmh nya, setelah km ikuti, ternyata ke arah kuburan, gmn tuh ? ;D
2. jgn2 si nenek adalah mahluk halus alam rendah/mahluk alam dewa yg menyamar, nguji kebaikan mu... kyak di sinetron2 gtu ;D
3. jgn2 si nenek adalah crew reality show "tolong", berhub km ga anter ke kelenteng dan meninggalkan di pinggir jlan, km ga dpt uang 5jt :))
Quote from: cumi polos on 03 November 2013, 07:13:35 PM
sebaiknya dibonceng pula biar bisa berkenalan dgn cucu2 nya yg cantik.. :-[
Quote from: Shinichi on 03 November 2013, 10:06:54 PM
Oh iya ya. Kenapa gak kepikiran ke sana.... ::)
iya klo cantik cucu nya, klo buruk rupa ? trus nenek itu setuju n jodohin km nikah ma cucu nya... wkwkwk... =))
Quote from: Shasika on 03 November 2013, 10:21:40 PM
Duuhhh...kasihan sekali si nenek ini, seharusnya anda mengantar ke klenteng yang anda tahu sambil bilang ama nenek, "Nek, ini udah sampai ke klenteng tempat nenek mau kunjungi" sehingga anda tidak sia2 hanya putar2 dan tidak jadi ke klenteng. Setelah nenek berdoa ke klenteng sapa tahu nenek itu jelmaan Dewi Kwan Im dan memberikan anda jodoh ^-^
jodoh nya, ya si cucu nenek itu... ;D
Quote from: Shinichi on 03 November 2013, 02:16:43 PM
Tadi siang sepulang dari vihara dan kelenteng (karena hari ini cwee it ada teman yang ngajak ke kelenteng sehabis dari kebaktian di vihara), ketika melewati jalan kecil (lorong) yang menuju ke arah rumah, terlihat seorang nenek yang rambutnya sudah putih semua tengah kebingungan. Saya menghampiri sang nenek tsb dan ternyata sang nenek sedang mencari arah jalan keluar dari lorong tsb menuju jalan raya. "Mau mencari ojek untuk kelenteng", begitu kata sang nenek dalam bahasa Chinese (Teo chew kalo gak salah). Karena merasaa kasihan, saya antar nenek tersebut ke jalan raya.
Sampai di depan lorong ternyata jalan sepi gak ada ojek. Saya ragu mau meninggalkan sang nenek sendirian di sana mencari ojek, jadi saya tanya: "Nenek mau ke kelenteng mana?".
"Kelenteng yang di sana", jari sang nenek menunjuk ke arah tertentu (yang menurut saya adalah jalan menuju suatu kelenteng yang saya tahu daerahnya).
"Kelenteng di daerah Koni?"
"Bukan."
"Kampung Manggis?"
"Bukan. Tapi yang di sana", jawabnya sembari menunjuk ke arah tertentu tsb. Karena saya cuma tahu 2 kelenteng itu, saya bertanya:
"Nenek tahu jalannya?"
"Tahu."
"Kalo gitu saya antar saja," kataku tanpa berpikir panjang.
Saya membonceng sang nenek ke arah yang ditunjuknya. Ketika ada jalan yang berbelok, saya tanya ke arah mana, beliau menunjuk ke arah jalan yang menurutnya menuju kelenteng tsb. Tetapi ternyata nenek itu udah pikun. Setengah jam kami hanya berputar-putar tidak tentu arah. Akhirnya ia menunjuk ke arah persimpangan. Ketika sampai di persimpangan tsb, beliau bingung mau ke arah mana. Persimpangan itu kalo belok kiri atau lurus bisa ke salah kelenteng yang saya maksud di atas, tetapi sang nenek menjawab bukan.
Kemudian nenek itu meminta diturunkan di persimpangan itu saja, biar ia cari ojek sendiri. Saya pikir, kalo beliau tidak ingat arah jalannya, bagaimana mungkin tukang ojek mau mengantarnya ke tujuan. Akhirnya saya antar sang nenek kembali ke jalan di mana kami bertemu pertama kali. Sampai di sana, sang nenek mengucapkan terima kasih dan berjalan pulang ke rumahnya yang berada di dekat sana.
Sambil menatap kepergian sang nenek, dalam hati saya berkata: "Kapok gw, lain kali kalo ada nenek yang tersesat langsung antar pulang saja ke rumahnya...." :hammer:
jgn kapok donk om, kan om udah melakukan kamma baik ;D
kindness beget kindness :)
Quote from: dato' tono on 04 November 2013, 09:55:59 AM
iya klo cantik cucu nya, klo buruk rupa ? trus nenek itu setuju n jodohin km nikah ma cucu nya... wkwkwk... =))
Gw tanyain nenek itu: "Ada cucu yg lain, nek?" =))
Quote from: neutral on 06 November 2013, 10:25:59 PM
jgn kapok donk om, kan om udah melakukan kamma baik ;D
kindness beget kindness :)
Sadhu _/\_
Quote from: Shinichi on 04 November 2013, 07:51:48 AM
Kaya hati saja tdk cukup kalo tdk kaya harta
Kaya harta saja tdk cukup kalo tdk kaya hati
;D
Sang nenek kayaknya udh lupa kelenteng yg mana. Kalo saya turunkan di satu kelenteng trus dia bil bukan, sama aja keliling2 lg. Waktu diantar pulang, dia malah minta diantar ke rmh saudaranya di pasar. Cpddd.....
Hmmm....Kaya hati saja tidak cukup klo tidak kaya harta ? lantas bagaimana dengan Bhikkhu ?
Saya memang tidak menyangkal hidup di dunia itu butuh materi tapi UANG bukanlah segalanya....percayalah.... ;D
Ada SESUATU yang anda TIDAK MAMPU membeli itu dengan UANG.....
Tidak ada yang sia2 untuk pemberi, percayalah bro, sekarang anda jangan jengkel ama nenek2 itu karena anda telah berdana tenaga dan waktu dengan mengantar beliau, kalo jengkel sayang sekali dana anda jadi hangus...berbahagialah telah mengantar nenek2 itu, walau misinya masih kgk jelas, bener2 mau ke klenteng ato ke rumah saudaranya, tapi anda telah berdana mengantarkan. (***duuhhh...oma lantas gimana nih klo minta antar bro ded, jangan2 bersungut2 pulak antarin oma tua macam gini. :'( )
Quote from: dato' tono on 04 November 2013, 09:54:06 AM
nanggung amat, anter ke rumah nenek itu sekalian, napa tinggal di pinggir jalan...
#mikir negatif dikit
1. pas km anter nenek itu plng, si nenek menunjukan arah ke rmh nya, setelah km ikuti, ternyata ke arah kuburan, gmn tuh ? ;D
2. jgn2 si nenek adalah mahluk halus alam rendah/mahluk alam dewa yg menyamar, nguji kebaikan mu... kyak di sinetron2 gtu ;D
3. jgn2 si nenek adalah crew reality show "tolong", berhub km ga anter ke kelenteng dan meninggalkan di pinggir jlan, km ga dpt uang 5jt :))
dah bsok aa aja yg trf ke rek bro ded.... :))
Quote from: dato' tono on 04 November 2013, 09:55:59 AM
iya klo cantik cucu nya, klo buruk rupa ? trus nenek itu setuju n jodohin km nikah ma cucu nya... wkwkwk... =))
jodoh nya, ya si cucu nenek itu... ;D
Semoga dia bertemu dengan seorang yang dia idam2kan selama ini, semoga, semoga, semoga ^:)^
Mulai lah membuka hati dan mata bro, jangan dikungkung oleh kantor dan rumah aja, ayooo....besok akhir bulan cuti retret ke vihara hutan di Batam sono....mampir ke salah satu cucu oma disana sekalian.... ^-^
Quote from: neutral on 06 November 2013, 10:25:59 PM
jgn kapok donk om, kan om udah melakukan kamma baik ;D
kindness beget kindness :)
Om ? :hammer: :hammer:
Duhhh...selisih umur antar kalian juga dikitttt..... :))
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 12:42:53 PM
Om ? :hammer: :hammer:
Duhhh...selisih umur antar kalian juga dikitttt..... :))
Sis neutral sukanya dg yang lebih tua :whistle:
Jadi manggil gw dg sebutan lbh tua jg gpp :))
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 12:41:18 PM
dah bsok aa aja yg trf ke rek bro ded.... :))
Boleh juga tuh ;D
QuoteSemoga dia bertemu dengan seorang yang dia idam2kan selama ini, semoga, semoga, semoga ^:)^
Mulai lah membuka hati dan mata bro, jangan dikungkung oleh kantor dan rumah aja, ayooo....besok akhir bulan cuti retret ke vihara hutan di Batam sono....mampir ke salah satu cucu oma disana sekalian.... ^-^
Hahaha. Cutinya mundur karena ada kerjaan penting dan harus keluar kota :))
Quote from: Shinichi on 17 November 2013, 02:31:54 PM
Sis neutral sukanya dg yang lebih tua :whistle:
Jadi manggil gw dg sebutan lbh tua jg gpp :))
:)) IC
Quote from: Shinichi on 17 November 2013, 02:35:03 PM
Boleh juga tuh ;D
Hahaha. Cutinya mundur karena ada kerjaan penting dan harus keluar kota :))
tunggu aa trf ya.... ^-^
yaaahhhh....keluar kota ato keluar kata.... :whistle:
Quote from: Shinichi on 17 November 2013, 02:31:54 PM
Sis neutral sukanya dg yang lebih tua :whistle:
Jadi manggil gw dg sebutan lbh tua jg gpp :))
apa apa apa? Gosipin gw aja :whistle:
Quote from: neutral on 17 November 2013, 05:46:25 PM
apa apa apa? Gosipin gw aja :whistle:
:)) :))
Mau tau aja ato mau banget ? :whistle: :whistle:
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 05:53:24 PM
:)) :))
Mau tau aja ato mau banget ? :whistle: :whistle:
hmmmm..pucing jg. Mau grp aja deh ^-^
Quote from: neutral on 17 November 2013, 05:56:37 PM
hmmmm..pucing jg. Mau grp aja deh ^-^
uuppsss...dah oma lempar sayang mental, nunggu 720 jam dlu...blom sebulan sis....ingetin ya.... :))
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 05:58:01 PM
uuppsss...dah oma lempar sayang mental, nunggu 720 jam dlu...blom sebulan sis....ingetin ya.... :))
*catet* Ok ;D
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 12:41:18 PM
dah bsok aa aja yg trf ke rek bro ded.... :))
Semoga dia bertemu dengan seorang yang dia idam2kan selama ini, semoga, semoga, semoga ^:)^
Mulai lah membuka hati dan mata bro, jangan dikungkung oleh kantor dan rumah aja, ayooo....besok akhir bulan cuti retret ke vihara hutan di Batam sono....mampir ke salah satu cucu oma disana sekalian.... ^-^
cucu yang available ada berapa Oma? :whistle:
Quote from: juanpedro on 18 November 2013, 08:11:11 AM
cucu yang available ada berapa Oma? :whistle:
mau tau aja apa mau tau banget ^-^
Quote from: Shasika on 17 November 2013, 05:58:01 PM
uuppsss...dah oma lempar sayang mental, nunggu 720 jam dlu...blom sebulan sis....ingetin ya.... :))
Jangan lupa pemilik lapaknya ye
Quote from: neutral on 18 November 2013, 08:30:49 AM
Quote from: juanpedro on 18 November 2013, 08:11:11 AM
cucu yang available ada berapa Oma? :whistle:
mau tau aja apa mau tau banget ^-^
tu salah satu nya udh nyeletuk...tapi anda musti siap bertarung karena fans nya banyak dan siap menghadang anda.... :whistle:
Quote from: Shinichi on 18 November 2013, 08:33:44 AM
Jangan lupa pemilik lapaknya ye
yaaahhhh....komersil amirrrr....udah lho pagi ini oma kirim....
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 12:29:25 PM
tu salah satu nya udh nyeletuk...tapi anda musti siap bertarung karena fans nya banyak dan siap menghadang anda.... :whistle:
omaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, aku kangennnnnnnnnnnnnnnnnnn >:)<
br semalem ngobrol2 jg ^-^
Quote from: neutral on 18 November 2013, 12:38:23 PM
omaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, aku kangennnnnnnnnnnnnnnnnnn >:)<
br semalem ngobrol2 jg ^-^
ternyata kagak sati juga :hammer:
padahal semalam ngobrol ampe jam 01.00 ^-^ >:)< >:)<
Itulah yg oma maksud bhw UANG bukanlah segalanya, CINTA tdk bisa dibeli dg UANG, cinta itu tidak harus berarti cinta antara wanita dan pria yang akan menjurus kesana, tapi cinta kasih (metta) lebih mendalam maknanya.
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 12:50:40 PM
ternyata kagak sati juga :hammer:
padahal semalam ngobrol ampe jam 01.00 ^-^ >:)< >:)<
Itulah yg oma maksud bhw UANG bukanlah segalanya, CINTA tdk bisa dibeli dg UANG, cinta itu tidak harus berarti cinta antara wanita dan pria yang akan menjurus kesana, tapi cinta kasih (metta) lebih mendalam maknanya.
yeee oma cuma bilang finish time, pdhl ngobrol2nya ga lama tuh coba tanya anak oma :P
iya lesson learned..terutama lesson yg oma ajarkan utk aku pribadi.
i loph u pull oma
eits jgn oot lg di thread pak shinichi, hiihhihi ;D
Silahkan OOT dan chit-chat gak pa2, ini kan thread pribadi juga ;D
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 12:29:25 PM
yaaahhhh....komersil amirrrr....udah lho pagi ini oma kirim....
Siip thx oma. Sent back :)
Quote from: Shinichi on 18 November 2013, 01:09:59 PM
Quote from: neutral on 18 November 2013, 01:06:16 PM
yeee oma cuma bilang finish time, pdhl ngobrol2nya ga lama tuh coba tanya anak oma :P
iya lesson learned..terutama lesson yg oma ajarkan utk aku pribadi.
i loph u pull oma
eits jgn oot lg di thread pak shinichi, hiihhihi ;D
Silahkan OOT dan chit-chat gak pa2, ini kan thread pribadi juga ;D
Siip thx oma. Sent back :)
Tuhhh khannn....udh diijinkan ama yg punya lapak....siiipppp.... ;D
Dia juga ada kaitannya kok ama ini, kemarin dia blg klo utk apa kaya hati jika tidak kaya harta....nahhhh....hari ini kebukti khan prinsip oma, bahwa uang bukanlah segalanya, karena walau punya duit segunung kalo kagak cinta juga ga bisa dipaksa....mau apa hayoooo.....
**)makasih juga kiriman baliknya. ;D
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 01:14:21 PM
Tuhhh khannn....udh diijinkan ama yg punya lapak....siiipppp.... ;D
Dia juga ada kaitannya kok ama ini, kemarin dia blg klo utk apa kaya hati jika tidak kaya harta....nahhhh....hari ini kebukti khan prinsip oma, bahwa uang bukanlah segalanya, karena walau punya duit segunung kalo kagak cinta juga ga bisa dipaksa....mau apa hayoooo.....
yahh ga bisa ngapa2in, terpaksa ngunyah sendal jepit aja klo gt ;D
kalo ga ada cinta dan ga ada harta jg gimana donk oma? :hammer: :))
[spoiler]btw kmrn2 udah pernah +1 bwt oma ;) [/spoiler]
Quote from: neutral on 18 November 2013, 01:27:03 PM
yahh ga bisa ngapa2in, terpaksa ngunyah sendal jepit aja klo gt ;D
kalo ga ada cinta dan ga ada harta jg gimana donk oma? :hammer: :))
[spoiler]btw kmrn2 udah pernah +1 bwt oma ;) [/spoiler]
drpd sandal jepit mending chocolate lah....mau ga klo dikirimin ? bentar yaaa....minta dulu ama jambi.... ^-^
ga ada cinta n ga ada harta lantas napa mau ? :hammer:
prinsip oma sih dr dlu, janganlah memilih pasangan karena harta....sangat berbahaya...!
dia mampu berbuat apa aja ama harta nya, lihat aja....sering muncul di TV setelah suami bosen lantas menyewa pembunuh bayaran agar dia bisa mengenyahkan istrinya. :hammer:
saran oma, pilihlah pasangan hidup demi CINTA, suka maupun duka kalian arungi bersama2 dengan selalu merajut cinta walau tidak mudah mengarungi samudera kehidupan tapi dengan rajutan cinta kalian yang kuat maka semuanya dapat kalian lalui bersama. >:)<
[spoiler]
klo gtu lempar2an GRP aja dah tiap bulan ^-^
[/spoiler]
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 01:37:05 PM
drpd sandal jepit mending chocolate lah....mau ga klo dikirimin ? bentar yaaa....minta dulu ama jambi.... ^-^
ga ada cinta n ga ada harta lantas napa mau ? :hammer:
prinsip oma sih dr dlu, janganlah memilih pasangan karena harta....sangat berbahaya...!
dia mampu berbuat apa aja ama harta nya, lihat aja....sering muncul di TV setelah suami bosen lantas menyewa pembunuh bayaran agar dia bisa mengenyahkan istrinya. :hammer:
saran oma, pilihlah pasangan hidup demi CINTA, suka maupun duka kalian arungi bersama2 dengan selalu merajut cinta walau tidak mudah mengarungi samudera kehidupan tapi dengan rajutan cinta kalian yang kuat maka semuanya dapat kalian lalui bersama. >:)<
[spoiler]
klo gtu lempar2an GRP aja dah tiap bulan ^-^
[/spoiler]
Itu sih krn oma terlalu banyak nonton drama deh, wkwkwkwkwk..tp ga ada salahnya waspada.
Harta jg bukan pertimbangan utama gw sih.
Emang bener hrs milih krn CINTA, tp klo cuma cinta aja rasanya ga cukup deh oma. Pacaran dan menikah adalah dua wacana yg berbeda ;D
pacaran itu antara dua org, menikah itu antara dua keluarga, wkwkwkwk.. see, the big deal?
[spoiler]deal :D [/spoiler]
Quote from: neutral on 18 November 2013, 02:23:27 PM
Itu sih krn oma terlalu banyak nonton drama deh, wkwkwkwkwk..tp ga ada salahnya waspada.
Harta jg bukan pertimbangan utama gw sih.
Emang bener hrs milih krn CINTA, tp klo cuma cinta aja rasanya ga cukup deh oma. Pacaran dan menikah adalah dua wacana yg berbeda ;D
pacaran itu antara dua org, menikah itu antara dua keluarga, wkwkwkwk.. see, the big deal?
[spoiler]deal :D [/spoiler]
memang menikah itu BEDA ama pacaran, tapi itu hanya bagi yg masih EGO nya besar, jika semua bisa didiskusikan dengan baik ga ada masalah kok. yang jelas apapun yang kelak terjadi itu hny KALIAN BERDUA bukan keluarga lagi. apakah keluarga akan menolong anda ketika anda sedang jatuh ? (***belum tentu, walau tidak semua begitu, ada keluarga yg saling tolong). So ? pilihlah orang yang BENER2 anda YAKIN dialah orang yang TEPAT ada disisi anda yang telah mengenal masing2 kekurangan dan kelebihan dan mau menerima apa adanya. :x
Quote from: neutral on 18 November 2013, 08:30:49 AM
mau tau aja apa mau tau banget ^-^
mw tw beudz :))
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 12:29:25 PM
mau tau aja apa mau tau banget ^-^
tu salah satu nya udh nyeletuk...tapi anda musti siap bertarung karena fans nya banyak dan siap menghadang anda.... :whistle:
yaaahhhh....komersil amirrrr....udah lho pagi ini oma kirim....
wah bakalan jadi pertarungan akbar ni...
[spoiler] minta tips dan triknya dunk Oma. lewat pm juga bole :whistle: [/spoiler]
iya barangkali ada TS dikenalin, Oma. siapa tahu jodoh kan lumayan :))
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 02:55:41 PM
memang menikah itu BEDA ama pacaran, tapi itu hanya bagi yg masih EGO nya besar, jika semua bisa didiskusikan dengan baik ga ada masalah kok. yang jelas apapun yang kelak terjadi itu hny KALIAN BERDUA bukan keluarga lagi. apakah keluarga akan menolong anda ketika anda sedang jatuh ? (***belum tentu, walau tidak semua begitu, ada keluarga yg saling tolong). So ? pilihlah orang yang BENER2 anda YAKIN dialah orang yang TEPAT ada disisi anda yang telah mengenal masing2 kekurangan dan kelebihan dan mau menerima apa adanya. :x
betul si... cuman tidak semua orang berprinsip seperti ini. di zaman yang serba cepat ini kebanyakan pingin langsung dapat jodo yang bitbetbotnya sudah terjamin biar ngga menderita (khususnya dalam urusan finansial). jarang ada yang mau mulai membangun rumah tangga bersama dari nol...
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 01:37:05 PM
saran oma, pilihlah pasangan hidup demi CINTA, suka maupun duka kalian arungi bersama2 dengan selalu merajut cinta walau tidak mudah mengarungi samudera kehidupan tapi dengan rajutan cinta kalian yang kuat maka semuanya dapat kalian lalui bersama. >:)<
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
:jempol: pahit memang, soalnya orang kebanyakan hidup dalam ilusi meskipun sebenarnya makannya pahit tapi berkhayal lagi makan manis
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
bagus si... cuman terlalu awal buat yang ini... ntar ngga memotivasi yang muda-mudi Om ::)
biar pengalaman yang mengajari lah...
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 05:27:05 PM
:jempol: pahit memang, soalnya orang kebanyakan hidup dalam ilusi meskipun sebenarnya makannya pahit tapi berkhayal lagi makan manis
Kayaknya pengalaman pribadi nih ::)
Quote from: Shinichi on 18 November 2013, 06:31:36 PM
Kayaknya pengalaman pribadi nih ::)
hush... pitnah :P
soalnya kalo liat kebelakang waktu masih muda, bener2 kek gitu, bikin geleng2 kepala lihat bodohnya sendiri
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
Cinta bisa pudar kalau kurang komitmen. Masalah uang tidak terlalu penting dibanding dengan komitmen kesetiaan, kejujuran n tanggung jawab menurut saya.
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 07:07:39 PM
hush... pitnah :P
soalnya kalo liat kebelakang waktu masih muda, bener2 kek gitu, bikin geleng2 kepala lihat bodohnya sendiri
pas liat ke belakang ternyata bini lagi melotot ikut baca
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 07:07:39 PM
hush... pitnah :P
soalnya kalo liat kebelakang waktu masih muda, bener2 kek gitu, bikin geleng2 kepala lihat bodohnya sendiri
Si cacing dan kotoran kesayangannya, kata Ajahn Brahm :P
Quote from: Indra on 18 November 2013, 07:33:39 PM
pas liat ke belakang ternyata bini lagi melotot ikut baca
:)) :)) :))
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 05:27:05 PM
:jempol: pahit memang, soalnya orang kebanyakan hidup dalam ilusi meskipun sebenarnya makannya pahit tapi berkhayal lagi makan manis
Quote from: Shinichi on 18 November 2013, 06:31:36 PM
Kayaknya pengalaman pribadi nih ::)
iya kayaknya statemennya mantep banget =))
Quote from: Indra on 18 November 2013, 07:33:39 PM
pas liat ke belakang ternyata bini lagi melotot ikut baca
=)) =))
Quote from: juanpedro on 18 November 2013, 05:29:26 PM
bagus si... cuman terlalu awal buat yang ini... ntar ngga memotivasi yang muda-mudi Om ::)
biar pengalaman yang mengajari lah...
Quote from: melody on 18 November 2013, 07:32:43 PM
Cinta bisa pudar kalau kurang komitmen. Masalah uang tidak terlalu penting dibanding dengan komitmen kesetiaan, kejujuran n tanggung jawab menurut saya.
cuman mau memperingatkan yg muda2, karena tema di atasnya tadi adalah cinta, cinta dan cinta, agar cintanya tidak 100% buta, yah berkurang dikit jadi 80% buta lah ;D
lebih bagus lagi kalo saat pacaran berbunga2, cintanya disadari dengan mindfulness, sati dan sampajanna :hammer:
Quote from: juanpedro on 18 November 2013, 05:00:41 PM
mw tw beudz :))
wah bakalan jadi pertarungan akbar ni...
[spoiler] minta tips dan triknya dunk Oma. lewat pm juga bole :whistle: [/spoiler]
iya barangkali ada TS dikenalin, Oma. siapa tahu jodoh kan lumayan :))
betul si... cuman tidak semua orang berprinsip seperti ini. di zaman yang serba cepat ini kebanyakan pingin langsung dapat jodo yang bitbetbotnya sudah terjamin biar ngga menderita (khususnya dalam urusan finansial). jarang ada yang mau mulai membangun rumah tangga bersama dari nol...
apalahhh kyk reuni aja ada akbarnya..gw jd penonton ya nanti :)) :hammer:
TS? TS nya kan sinichi, wkwkwkwk.
Jarang ada bukan berarti ga ada ^-^
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
somehow ada bgn2 yg gw setuju dgn bro. Haha.
prnh dgr reaksi kimia yg menyebabkan org jatuh cinta hny bertahan...3 taon. Whats left after that? Tanggung jawab, komitmen, dll.
yeah masi byk yg lebih cinta diri ketimbang pasangan, dmana ada untung di situ dia merapat.
makin ke sini makin merasa cinta itu overrated ;D
merasa tercerahkan :))
Quote from: juanpedro on 18 November 2013, 05:00:41 PM
mw tw beudz :))
wah bakalan jadi pertarungan akbar ni...
[spoiler] minta tips dan triknya dunk Oma. lewat pm juga bole :whistle: [/spoiler]
iya barangkali ada TS dikenalin, Oma. siapa tahu jodoh kan lumayan :))
betul si... cuman tidak semua orang berprinsip seperti ini. di zaman yang serba cepat ini kebanyakan pingin langsung dapat jodo yang bitbetbotnya sudah terjamin biar ngga menderita (khususnya dalam urusan finansial). jarang ada yang mau mulai membangun rumah tangga bersama dari nol...
lantas anda pilih yang mana ? mau yg instant juga kah ? ;D
[spoiler]
tips apa yg anda maksud? tips nyari jodohkah? Oma sih hanya berpegang prinsip pada CINTA diatas segalanya... :'(
[/spoiler]
pertarungan akbar ? musti ada wasitnya nihhhh.....(***ahaaa....crenggg....kumat usilll lagiii ;D )
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
BETUL cinta bisa pudar...bagi mereka yang tidak menghargai JANJI mereka, sehingga mereka bisa dengan entengnya berkata "upss...kita putus yuk aq udh kgk nyaman lagi ama elu"....pdhal mrk udh terlanjur nikah, akhirnya hny seumur jagung saja pernikahan mereka. Tapi saya tidak melihat hal itu pada ortu saya, hingga ajal memisahkan mereka, bagi mereka CINTA mereka adalah segalanya....saya telah di didik itu sejak kanak2 oleh alm ortu saya jadi saya sulit merubah mindset saya, udah terlanjur kecetak demikian, kalo mau dirubahpun udah telat, terlanjur lansia :P (**kagak mungkin pulak mencari pasangan lagi ^:)^ )
Quote from: Indra on 18 November 2013, 07:33:39 PM
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 07:07:39 PM
Quote from: Shinichi on 18 November 2013, 06:31:36 PM
Quote from: Sumedho on 18 November 2013, 05:27:05 PM
:jempol: pahit memang, soalnya orang kebanyakan hidup dalam ilusi meskipun sebenarnya makannya pahit tapi berkhayal lagi makan manis
Kayaknya pengalaman pribadi nih ::)
hush... pitnah :P
soalnya kalo liat kebelakang waktu masih muda, bener2 kek gitu, bikin geleng2 kepala lihat bodohnya sendiri
pas liat ke belakang ternyata bini lagi melotot ikut baca
segitu parahkah =))
Quote from: melody on 18 November 2013, 07:32:43 PM
Cinta bisa pudar kalau kurang komitmen. Masalah uang tidak terlalu penting dibanding dengan komitmen kesetiaan, kejujuran n tanggung jawab menurut saya.
:jempol: SETUJU
Quote from: neutral on 18 November 2013, 10:05:25 PM
apalahhh kyk reuni aja ada akbarnya..gw jd penonton ya nanti :)) :hammer:
TS? TS nya kan sinichi, wkwkwkwk.
Jarang ada bukan berarti ga ada ^-^
pura2 dalam perahu, kura2 tidak tahu :P
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 11:18:35 PM
lantas anda pilih yang mana ? mau yg instant juga kah ? ;D
[spoiler]
tips apa yg anda maksud? tips nyari jodohkah? Oma sih hanya berpegang prinsip pada CINTA diatas segalanya... :'(
[/spoiler]
pertarungan akbar ? musti ada wasitnya nihhhh.....(***ahaaa....crenggg....kumat usilll lagiii ;D )
Asik kan..
oma jd wasit ya? ;D
Quote from: neutral on 18 November 2013, 11:56:32 PM
Asik kan..
oma jd wasit ya? ;D
Lho kok pake wasit segala? Apanya yang mau diwasitkan nih? ???
Quote from: Shinichi on 19 November 2013, 11:46:17 AM
Lho kok pake wasit segala? Apanya yang mau diwasitkan nih? ???
ehemmm....kalo segala sesuatu dijelaskan detail mana ada serunya :whistle:
Quote from: Shasika on 19 November 2013, 11:57:18 AM
ehemmm....kalo segala sesuatu dijelaskan detail mana ada serunya :whistle:
nah, oma melawatkan sesi senin malam, ada 2 gadis curhat panjang lebar tentang percintaan mereka dgn para mantan nya, ada 2 pria sedang mencoba menarik perhatian si gadis... sempat terjadi ajang perjodohan... sempat terlontarkan keinginan poliandri hihihi dan si pria kertas di kagumi kegantengan nya oleh 2 gadis... ;D
1 pria setengah tua dan 1 pria tua cm jd penonton.. :)) jd kpn nih back to group ?
Quote from: dato' tono on 19 November 2013, 12:12:28 PM
nah, oma melawatkan sesi senin malam, ada 2 gadis curhat panjang lebar tentang percintaan mereka dgn para mantan nya, ada 2 pria sedang mencoba menarik perhatian si gadis... sempat terjadi ajang perjodohan... sempat terlontarkan keinginan poliandri hihihi dan si pria kertas di kagumi kegantengan nya oleh 2 gadis... ;D
1 pria setengah tua dan 1 pria tua cm jd penonton.. :)) jd kpn nih back to group ?
untung saya ga ikutan
Quote from: ian chen on 19 November 2013, 12:18:16 PM
untung saya ga ikutan
km si pria kertas itu bro... dan termasuk dalam 2 pria :D
Quote from: dato' tono on 19 November 2013, 12:12:28 PM
nah, oma melawatkan sesi senin malam, ada 2 gadis curhat panjang lebar tentang percintaan mereka dgn para mantan nya, ada 2 pria sedang mencoba menarik perhatian si gadis... sempat terjadi ajang perjodohan... sempat terlontarkan keinginan poliandri hihihi dan si pria kertas di kagumi kegantengan nya oleh 2 gadis... ;D
1 pria setengah tua dan 1 pria tua cm jd penonton.. :)) jd kpn nih back to group ?
:)) :))
Oma jadi kangeeennnn......iyaaaa oma mau back to group, tp blom dpt, semalam Vir datang, lalu bilang masih dia carikan, kalo second kgk ati2 ntar ketipu, jadi oma disuruh sabar dlu. ;D
Oma dah tahu sapa2 tokoh nya...hahahaaa...cermin ajaib oma dah cerita semua....tp ga enaklah klo ditulis disini. ga seru juga.... :))
1 pria setengah tua kgk bs ikutan krn dah ada yasodhara n rahula, 1 pria tua mmg telah meninggalkan keduniawian, jadi hny jadi penonton manis saja....ntar abis gni ditambah nenek tua gila tambah ancur ntar grup.... =))
Quote from: dato' tono on 19 November 2013, 12:22:25 PM
Quote from: ian chen on 19 November 2013, 12:18:16 PM
untung saya ga ikutan
km si pria kertas itu bro... dan termasuk dalam 2 pria :D
=)) =)) mampussss.....
(**** sssstttttt..... :-$ candaan di grup jangan dibawa ke forum ahhh....kgk seru ntar di grup, pan kita hanya canda2 aja tanpa maksud seriusss....kita udah deal dari awal dan semoga tetap terjaga demikian selama oma cuti )
Quote from: dato' tono on 19 November 2013, 12:12:28 PM
1 pria setengah tua dan 1 pria tua cm jd penonton.. :)) jd kpn nih back to group ?
penonton? trus sapa yg manas2in dan tuang bensin? :))
Baguuuuusss.... Ngegosipin orang aja kerjanya.... :hammer:
Quote from: neutral on 19 November 2013, 01:03:17 PM
penonton? trus sapa yg manas2in dan tuang bensin? :))
BBM/bensin mahal kok dituang2....sayang ahhh.... ;D
Quote from: Shinichi on 19 November 2013, 01:12:05 PM
Baguuuuusss.... Ngegosipin orang aja kerjanya.... :hammer:
Gajinya gede ga ? :hammer: :))
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 11:18:35 PM
lantas anda pilih yang mana ? mau yg instant juga kah ? ;D
[spoiler]
tips apa yg anda maksud? tips nyari jodohkah? Oma sih hanya berpegang prinsip pada CINTA diatas segalanya... :'(
[/spoiler]
pertarungan akbar ? musti ada wasitnya nihhhh.....(***ahaaa....crenggg....kumat usilll lagiii ;D )
idealisnya dari awal. cuman kalo kamma baik mendukung instan juga saya terima :P
[spoiler]ah Oma pura2 ga tahu... maksudnya tips dan triks pdkt cucunya Oma gitu lo ;D [/spoiler]
Quote from: dato' tono on 19 November 2013, 12:12:28 PM
nah, oma melawatkan sesi senin malam, ada 2 gadis curhat panjang lebar tentang percintaan mereka dgn para mantan nya, ada 2 pria sedang mencoba menarik perhatian si gadis... sempat terjadi ajang perjodohan... sempat terlontarkan keinginan poliandri hihihi dan si pria kertas di kagumi kegantengan nya oleh 2 gadis... ;D
1 pria setengah tua dan 1 pria tua cm jd penonton.. :)) jd kpn nih back to group ?
wah i missed something good ne ::)
Quote from: juanpedro on 21 November 2013, 12:08:51 PM
idealisnya dari awal. cuman kalo kamma baik mendukung instan juga saya terima :P
[spoiler]ah Oma pura2 ga tahu... maksudnya tips dan triks pdkt cucunya Oma gitu lo ;D [/spoiler]
wah i missed something good ne ::)
ok deh
[spoiler]
ooohhh....gtu ya ? iya dehhh....oma kenalin cucu oma ya, tp ntar para fans nya ngamuk ama oma gmn ? ;D
[/spoiler]
mau ga ketinggalan bener nihhhh....? kgk jamin ntar ikutan jd ancur yaaa.... :))
(***hub dato'tono ya, dia yg pegang admin nya grup kita ;D )
Quote from: Shasika on 21 November 2013, 12:28:20 PM
ok deh
[spoiler]
ooohhh....gtu ya ? iya dehhh....oma kenalin cucu oma ya, tp ntar para fans nya ngamuk ama oma gmn ? ;D
[/spoiler]
ikut donk
[spoiler]
udah kenalan kok oma, yg ditanyain si rain eh si juan ini adalah cara pdktnya ^-^
ehhhh... :)) [/spoiler]
Quote from: neutral on 21 November 2013, 01:40:53 PM
ikut donk
[spoiler]
udah kenalan kok oma, yg ditanyain si rain eh si juan ini adalah cara pdktnya ^-^
ehhhh... :)) [/spoiler]
:)) :))
[spoiler]
cucu yg mana dlu....pan oma pny banyak cucu.... :whistle:
[/spoiler]
Quote of the day:
"The higher you climb, the less travellers you find. Oh mountaineer, can you endure loneliness?"
~ Sayādaw U Jotika
#NotJusMyLittleThought
Quote from: Shasika on 18 November 2013, 01:37:05 PM
drpd sandal jepit mending chocolate lah....mau ga klo dikirimin ? bentar yaaa....minta dulu ama jambi.... ^-^
ga ada cinta n ga ada harta lantas napa mau ? :hammer:
prinsip oma sih dr dlu, janganlah memilih pasangan karena harta....sangat berbahaya...!
dia mampu berbuat apa aja ama harta nya, lihat aja....sering muncul di TV setelah suami bosen lantas menyewa pembunuh bayaran agar dia bisa mengenyahkan istrinya. :hammer:
saran oma, pilihlah pasangan hidup demi CINTA, suka maupun duka kalian arungi bersama2 dengan selalu merajut cinta walau tidak mudah mengarungi samudera kehidupan tapi dengan rajutan cinta kalian yang kuat maka semuanya dapat kalian lalui bersama. >:)< ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
[spoiler]
klo gtu lempar2an GRP aja dah tiap bulan ^-^
[/spoiler]
Quote from: neutral on 18 November 2013, 02:23:27 PM
Itu sih krn oma terlalu banyak nonton drama deh, wkwkwkwkwk..tp ga ada salahnya waspada.
Harta jg bukan pertimbangan utama gw sih.
Emang bener hrs milih krn CINTA, tp klo cuma cinta aja rasanya ga cukup deh oma. Pacaran dan menikah adalah dua wacana yg berbeda ;D
pacaran itu antara dua org, menikah itu antara dua keluarga, wkwkwkwk.. see, the big deal?
I DO AGREE :whistle: :whistle: :whistle: :whistle:
[spoiler]deal :D [/spoiler]
Quote from: morpheus on 18 November 2013, 05:06:14 PM
cinta bisa pudar. yang disebut orang sebagai cinta kebanyakan adalah cinta diri. di saat diri tidak lagi memperoleh keuntungan apalagi mengalami penderitaan, cintapun hilang. derita itu bisa derita mental, bisa derita fisik, dimana kedua2nya bisa bersumber dari masalah uang.
sori kalo ngomongnya pahit ;D
Gag pahit om, tapi REAL IMO....
itulah prinsip org skrg... WITING TRESNO SOKO BONDHO LAN ARTO (tumbuhnya cinta dari kekayaan dan uang :'( :'( :'()
Quotebagus si... cuman terlalu awal buat yang ini... ntar ngga memotivasi yang muda-mudi Om
biar pengalaman yang mengajari lah...
termasuk dirimu kah om jupe??? ^-^
quote author=neutral link=topic=23878.msg458977#msg458977 date=1384787486]
somehow ada bgn2 yg gw setuju dgn bro. Haha.
prnh dgr reaksi kimia yg menyebabkan org jatuh cinta hny bertahan...3 taon. Whats left after that? Tanggung jawab, komitmen, dll.
yeah masi byk yg lebih cinta diri ketimbang pasangan, dmana ada untung di situ dia merapat.
makin ke sini makin merasa cinta itu overrated ;D
merasa tercerahkan :))
[/quote]
itulah kesalahan si hormon endorphrine :( :o :o
makanya yang jadi ke pelaminan adalah yang pacarannya < 3tahun ini sih pengamatan pribadi....
kalau kata nenek sih mau pacaran seberapa lama juga gag akan tahu sifat aslinya kalau blom tinggal 1 atap :-? :-? :-?
Quote from: Shinichi on 11 December 2013, 10:12:12 PM
Quote of the day:
"The higher you climb, the less travellers you find. Oh mountaineer, can you endure loneliness?"
~ Sayādaw U Jotika
#NotJusMyLittleThought
hanya orang2 hebat yang ditakdirkan untuk masa depan yang hebat seperti burung Pung yang harus mengumpulkan cukup angin dalam waktu yang lama untuk dapat terbang bebas lebih tinggi pada akhirnya karena tak seperti mereka yang hidup untuk 1 musim saja... Burung Pung diciptakan untuk hidup dan takdir yang lebih hebat untuk dihadapi...
Chin Ning Chu- Thick Face Black Heart _/\_
Quote from: DeNova on 12 December 2013, 01:57:54 PM
hanya orang2 hebat yang ditakdirkan untuk masa depan yang hebat seperti burung Pung yang harus mengumpulkan cukup angin dalam waktu yang lama untuk dapat terbang bebas lebih tinggi pada akhirnya karena tak seperti mereka yang hidup untuk 1 musim saja... Burung Pung diciptakan untuk hidup dan takdir yang lebih hebat untuk dihadapi...
Chin Ning Chu- Thick Face Black Heart _/\_
Wow ::)
SN 20.2 Nakhasikha Sutta: Kuku Jari
Di Sāvatthī. Kemudian Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jari tanganNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: "Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganKu ini atau bumi ini?"
"Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Bhagava adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, tidak terhitung, tidak dapat dibandingkan, tidak ada bahkan sebagian kecilnya."
"Demikian pula, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang terlahir kembali di antara manusia adalah sedikit. Tetapi banyak sekali makhluk-makhluk yang terlahir kembali di alam selain alam manusia. Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: 'Kami akan berlatih dengan tekun.' Demikianlah kalian harus berlatih."
Quote from: Shinichi on 16 December 2013, 08:38:23 PM
SN 20.2 Nakhasikha Sutta: Kuku Jari
Di Sāvatthī. Kemudian Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jari tanganNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: "Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganKu ini atau bumi ini?"
"Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Bhagava adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, tidak terhitung, tidak dapat dibandingkan, tidak ada bahkan sebagian kecilnya."
"Demikian pula, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang terlahir kembali di antara manusia adalah sedikit. Tetapi banyak sekali makhluk-makhluk yang terlahir kembali di alam selain alam manusia. Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: 'Kami akan berlatih dengan tekun.' Demikianlah kalian harus berlatih."
Berarti benar ya sangat silit mendapatkan tubuh manusia ini lagi.....
betapa nikmatnya jika gejolak ini padam,,,,
Quote from: DeNova on 17 December 2013, 03:35:21 PM
Berarti benar ya sangat silit mendapatkan tubuh manusia ini lagi.....
betapa nikmatnya jika gejolak ini padam,,,,
Yups, liat juga Dhammapada syair 182 ;D
Quote from: Shinichi on 16 December 2013, 08:38:23 PM
SN 20.2 Nakhasikha Sutta: Kuku Jari
Di Sāvatthī. Kemudian Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jari tanganNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: "Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganKu ini atau bumi ini?"
"Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Bhagava adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, tidak terhitung, tidak dapat dibandingkan, tidak ada bahkan sebagian kecilnya."
"Demikian pula, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang terlahir kembali di antara manusia adalah sedikit. Tetapi banyak sekali makhluk-makhluk yang terlahir kembali di alam selain alam manusia. Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: 'Kami akan berlatih dengan tekun.' Demikianlah kalian harus berlatih."
So ? Segera menyusul dah ke Myanmar bersama Sayadaw U Bond .... ;D
Sati-sampajañña
Sati-sampajañña berasal dari bahasa Pali: sati = sadar/perhatian + sampajañña = tahu sepenuhnya/tahu dengan jelas (kata sifat: sampajāno). Secara harfiah sati-sampajañña berarti "sadar dan tahu sepenuhnya". Ini merupakan istilah teknis dalam meditasi Buddhis, terutama vipassanā (pandangan terang), yang menunjuk pada kondisi seorang meditator yang menyadari objek meditasi dengan perhatian penuh (sati) sehingga sepenuhnya memahami timbul lenyapnya semua fenomena fisik dan mental yang menyertainya (sampajañña). Secara khusus, pengertian sati-sampajañña lebih mengarah pada memahami timbul lenyapnya fenomena batin (perasaan, pemikiran, persepsi) yang terjadi selama meditasi. Hal ini disebutkan dalam kotbah Sang Buddha sebagai berikut:
"Dan bagaimanakah, para bhikkhu, menyadari (sati) dan sepenuhnya mengetahui (sampajañña/sampajāno) itu? Di sini bagi seorang bhikkhu perasaan (vedanā) yang muncul diketahui, perasaan yang bertahan diketahui, perasaan yang lenyap diketahui. Pemikiran (vitakkā) yang muncul diketahui, pemikiran yang bertahan diketahui, pemikiran yang lenyap diketahui. Persepsi/pencerapan (saññā) yang muncul diketahui, persepsi yang bertahan diketahui, persepsi yanng lenyap diketahui. Inilah, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang sadar dan sepenuhnya tahu (sati-sampajañña)."
~ Sati Sutta (SN 47.35) / Nanda Sutta (AN 8.9)
Dengan memahami dengan jelas timbul, bertahan sebentar dan lenyapnya fenomena-fenomena batin, maka seorang meditator tidak melekat lagi pada fenomena batin yang menyenangkan (perasaan senang/bahagia misalnya) yang dapat menimbulkan keserakahan (lobha) dan juga tidak menolak fenomena batin yang tidak menyenangkan (perasaan sakit misalnya) yang dapat menimbulkan kebencian (dosa). Inilah jalan menuju ketenangan batin dan pandangan terang atas segala sesuatu sebagaimana adanya.
[spoiler=My Old Meditation Note]Just my old meditation note inspired by Bhante's instruction on vipassana. :)[/spoiler]
Quote from: Shinichi on 02 January 2014, 08:52:05 AM
Sati-sampajañña
Sati-sampajañña berasal dari bahasa Pali: sati = sadar/perhatian + sampajañña = tahu sepenuhnya/tahu dengan jelas (kata sifat: sampajāno). Secara harfiah sati-sampajañña berarti "sadar dan tahu sepenuhnya". Ini merupakan istilah teknis dalam meditasi Buddhis, terutama vipassanā (pandangan terang), yang menunjuk pada kondisi seorang meditator yang menyadari objek meditasi dengan perhatian penuh (sati) sehingga sepenuhnya memahami timbul lenyapnya semua fenomena fisik dan mental yang menyertainya (sampajañña). Secara khusus, pengertian sati-sampajañña lebih mengarah pada memahami timbul lenyapnya fenomena batin (perasaan, pemikiran, persepsi) yang terjadi selama meditasi. Hal ini disebutkan dalam kotbah Sang Buddha sebagai berikut:
[...]
Numpang lewat sambil tanya nih, meditasi Buddhis 'kan ada 2: samatha yang bertujuan mencapai jhana (dan kesaktian) dan vipassana yang bertujuan untuk mencapai kesucian. Menjelang pencerahan sempurna Bodhisatta meditasi di bawah pohon bodhi, pakai meditasi apa? Jika Vipassana, kok masuk jhana (dan mengembangkan kesaktian); jika samatha, kok bisa tembus samma-sambodhi?
Quote from: Kainyn_Kutho on 02 January 2014, 04:39:21 PM
Numpang lewat sambil tanya nih, meditasi Buddhis 'kan ada 2: samatha yang bertujuan mencapai jhana (dan kesaktian) dan vipassana yang bertujuan untuk mencapai kesucian. Menjelang pencerahan sempurna Bodhisatta meditasi di bawah pohon bodhi, pakai meditasi apa? Jika Vipassana, kok masuk jhana (dan mengembangkan kesaktian); jika samatha, kok bisa tembus samma-sambodhi?
Kayaknya bau2 Buddhisme awal nih :))
IMO, Bodhisatta di bawah pohon Bodhi mempraktekkan samatha sampai jhana kemudian melakukan vipassana utk mencapai pencerahan. Kalo merujuk pada sutta-sutta awal, tidak ada dikotomi samatha-vipassana yang ketat, keduanya saling sama-sama diperlukan dan saling mendukung untuk mencapai pencerahan karena samatha bertujuan untuk meninggalkan nafsu dan vipassana bertujuan untuk melenyapkan ketidaktahuan (AN 2.31).
Quote from: Shinichi on 02 January 2014, 06:28:43 PM
Kayaknya bau2 Buddhisme awal nih :))
IMO, Bodhisatta di bawah pohon Bodhi mempraktekkan samatha sampai jhana kemudian melakukan vipassana utk mencapai pencerahan. Kalo merujuk pada sutta-sutta awal, tidak ada dikotomi samatha-vipassana yang ketat, keduanya saling sama-sama diperlukan dan saling mendukung untuk mencapai pencerahan karena samatha bertujuan untuk meninggalkan nafsu dan vipassana bertujuan untuk melenyapkan ketidaktahuan (AN 2.31).
Hehe maap, maap... ini "survey" yang selalu saya tanyakan untuk mengumpulkan data. Thanks buat jawabannya. ;D
Gpp om ;D
Btw, artikel ttg sati-sampajanna di atas memang bernuansa vipassanavada krn berdasarkan ceramah Bhante yg kudengar, aku cuma menambahkan ref. sutta aja :)
Utk dikotomi samatha-vipassana dlm sutta2 awal ada dalam buku A History of Mindfulness oleh Bhikkhu Sujato....
Quote from: Shinichi on 07 January 2014, 09:37:18 AM
Gpp om ;D
Btw, artikel ttg sati-sampajanna di atas memang bernuansa vipassanavada krn berdasarkan ceramah Bhante yg kudengar, aku cuma menambahkan ref. sutta aja :)
Utk dikotomi samatha-vipassana dlm sutta2 awal ada dalam buku A History of Mindfulness oleh Bhikkhu Sujato....
Hehe Iya, tau kok itu cuma co-pas aja. Ga semua orang ga tahu kalo "vipassana bhavana" itu baru tenar abad 19 akhir, walaupun secara survey hampir semuanya ga tau dan semuanya menjawab jawaban yang sama persis yang sampai sekarang saya masih penasaran asalnya dari mana.
Buku Swift Pair of Messengers dari B. Sujato juga lumayan detail membahas dikotomi Samatha-Vipassana (yang dilihat dari sudut pandang sutta, sebenarnya tidak ada kontradiksi sama sekali).
Quote from: Kainyn_Kutho on 07 January 2014, 10:01:04 AM
Hehe Iya, tau kok itu cuma co-pas aja. Ga semua orang ga tahu kalo "vipassana bhavana" itu baru tenar abad 19 akhir, walaupun secara survey hampir semuanya ga tau dan semuanya menjawab jawaban yang sama persis yang sampai sekarang saya masih penasaran asalnya dari mana.
Untuk asal usul vipassanavada kayaknya ada di
A History of Mindfulness (sayang gw belum sempat merampungkan semuanya ;D ). Partial translation di DC Press ada di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.0.html)
Quote from: Shinichi on 07 January 2014, 12:51:24 PM
Untuk asal usul vipassanavada kayaknya ada di A History of Mindfulness (sayang gw belum sempat merampungkan semuanya ;D ). Partial translation di DC Press ada di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.0.html)
Sip. Semangat, Bang!