Ada orang yang lebih menggunakan perasaan daripada logika...dan sebaliknya....
Menurut teman-teman lebih bagus menggunakan perasaan atau logika? Minta pendapatnya ya... thx... ;D
			
			
			
				perasaan ada 3 jenis, yaitu perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan, dan perasaan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan. sedangkan logika adalah pemikiran logis, jadi perasaan dan logika tidak bisa saling dipertukarkan.
			
			
			
				Quote from: Indra on 06 November 2012, 10:08:21 AM
perasaan ada 3 jenis, yaitu perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan, dan perasaan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan. sedangkan logika adalah pemikiran logis, jadi perasaan dan logika tidak bisa saling dipertukarkan.
kalau saling mempengaruhi apa bisa, Om?
			
 
			
			
				Quote from: juanpedro on 06 November 2012, 10:17:02 AM
kalau saling mempengaruhi apa bisa, Om?
berasal dari kontak maka muncul perasaan, pikiran, dll, jadi saling mempengaruhi mungkin saja terjadi
			
 
			
			
				Apakah faktor" yang membuat perasaan sangat sensitif? misalnya suka terharu... cara menguranginya gmn ya?
			
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:20:43 AM
Apakah faktor" yang membuat perasaan sangat sensitif? misalnya suka terharu... cara menguranginya gmn ya?
suka terharu bukan perasaan, itu adalah hobi (kesukaan)
			
 
			
			
				Quote from: Indra on 06 November 2012, 10:23:00 AM
suka terharu bukan perasaan, itu adalah hobi (kesukaan)
mis lagi dgr lagu >>> perasaan >>> sedih >>> nangis 
Tuh kr" apa yang salah ya?   :P
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:47:17 AM
mis lagi dgr lagu >>> perasaan >>> sedih >>> nangis 
Tuh kr" apa yang salah ya?   :P
ada kontak (pertemuan antara suara dan telinga dan kesadaran mendengar), kontak ini menimbulkan perasaan tidak menyenangkan (menolak), perasaan ini menghasilkan reaksi pikiran "oh karena perasaan ini maka seharusnya saya bersedih dan menangis", pikiran juga bereaksi "oh itu kan cuma lagu, gak perlu menangis".
			
 
			
			
				perasaan/vedana konon ada yg menerjemahkan jadi sensasi dari kontak itu.
perasaan itu lebih kearah emosi, benar tak? kek kangen itu disebut perasaan. kek kesal itu disebut perasaan. kek sedih disebut perasaan dst.
			
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:20:43 AM
Apakah faktor" yang membuat perasaan sangat sensitif? misalnya suka terharu... cara menguranginya gmn ya?
imo, caranya bisa dengan latihan meditasi.
saat terharu, sadari bahwa perasaan haru muncul. kenali dan perhatikan tanpa perlu tenggelam. 
			
 
			
			
				Ic...kalau simpati/empati berarti perasaan bgs, ga perlu ditolak, kl perasaan yg kurang bgs mis sedih, hrs disadari bhwa itu ga bgs gt ya?
			
			
			
				kalau dalam memilih dikatakan berdasarkan perasaan, itu lebih tepatnya berdasarkan keserakahan. karena manusia biasa sukanya yg enak2 dan dia suka. jadi kalau milih pake perasaan, yah mana yg dia suka.
kalau milih pake logika, biasa harus ada kesadaran utk meredam rasa haus dari keserakahan itu dulu, jadi bisa menghitung mana yg lebih baik dan mana yg lebih buruk.
menurut saya lebih bagus pake logika.
tapi ada 1 lagi, insting :))
jadi dalam menimbang baik atau buruk ada yg menimbang berdasarkan insting. insting disini bukan perasaan yah, biasa lebih ke arah utk menghindari bahaya atau tidak baik. by nature, insting ini senjata utk survival, jadi menurut saya emg ada.
mohon maaf kalau salah, cuma ceplas ceplos sembarangan
			
			
			
				Quote from: tesla on 06 November 2012, 01:08:03 PM
kalau dalam memilih dikatakan berdasarkan perasaan, itu lebih tepatnya berdasarkan keserakahan. karena manusia biasa sukanya yg enak2 dan dia suka. jadi kalau milih pake perasaan, yah mana yg dia suka.
kalau milih pake logika, biasa harus ada kesadaran utk meredam rasa haus dari keserakahan itu dulu, jadi bisa menghitung mana yg lebih baik dan mana yg lebih buruk.
menurut saya lebih bagus pake logika.
tapi ada 1 lagi, insting :))
jadi dalam menimbang baik atau buruk ada yg menimbang berdasarkan insting. insting disini bukan perasaan yah, biasa lebih ke arah utk menghindari bahaya atau tidak baik. by nature, insting ini senjata utk survival, jadi menurut saya emg ada.
mohon maaf kalau salah, cuma ceplas ceplos sembarangan
Kalau contohnya memilih pasangan :
Berdasarkan perasaan : cinta, tapi ga kaya
Berdasarkan logika : ga cinta, tapi kaya
Bukankah yang lebih serakah yang pakai logika?  :P
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 03:09:37 PM
Kalau contohnya memilih pasangan :
Berdasarkan perasaan : cinta, tapi ga kaya
Berdasarkan logika : ga cinta, tapi kaya
Bukankah yang lebih serakah yang pakai logika?  :P
tidak ada yg lebih atau kurang di sana, tapi keduanya memang merupakan bentuk keserakahan
			
 
			
			
				Quote from: Indra on 06 November 2012, 03:11:59 PM
tidak ada yg lebih atau kurang di sana, tapi keduanya memang merupakan bentuk keserakahan
Cinta jg serakah ya.... ic.....hehe.....
			
 
			
			
				Quote from: Sumedho on 06 November 2012, 10:55:12 AM
perasaan/vedana konon ada yg menerjemahkan jadi sensasi dari kontak itu.
perasaan itu lebih kearah emosi, benar tak? kek kangen itu disebut perasaan. kek kesal itu disebut perasaan. kek sedih disebut perasaan dst.
vedana ada 2 macam
vedana fisik (perasaan fisik) terbagi 3:
1. pleasant (sukhā) : seperti getaran halus dll
2. unpleasant (dukkhā) : seperti sakit, kesemutan dll
3. neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")
vedana mental (perasaan mental) terbagi menjadi 2:
1. mental happiness (somanassa) : bahagia, puas, dll
2. mental unhappiness (domanassa) : sedih, kecewa, dll
			
 
			
			
				Quote from: bluppy on 06 November 2012, 03:17:03 PM
vedana ada 2 macam
vedana fisik (perasaan fisik) terbagi 3:
1. pleasant (sukhā) : seperti getaran halus dll
2. unpleasant (dukkhā) : seperti sakit, kesemutan dll
3. neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")
vedana mental (perasaan mental) terbagi menjadi 2:
1. mental happiness (somanassa) : bahagia, puas, dll
2. mental unhappiness (domanassa) : sedih, kecewa, dll
baru tau ternyata perasaan juga ada fisik n mental.... cc bluppy bole tau sumbernya? perasaan welas asih termasuk mana ya?
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 03:24:48 PM
baru tau ternyata perasaan juga ada fisik n mental.... cc bluppy bole tau sumbernya? perasaan welas asih termasuk mana ya?
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Vedan%C4%81
en dulu pernah baca juga di buku yg lain
kalau nebak2, perasaan welas asih (metta)
masuk mental happiness (somanassa)
			
 
			
			
				Quote from: bluppy on 06 November 2012, 03:17:03 PM
vedana ada 2 macam
vedana fisik (perasaan fisik) terbagi 3:
1. pleasant (sukhā) : seperti getaran halus dll
2. unpleasant (dukkhā) : seperti sakit, kesemutan dll
3. neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")
vedana mental (perasaan mental) terbagi menjadi 2:
1. mental happiness (somanassa) : bahagia, puas, dll
2. mental unhappiness (domanassa) : sedih, kecewa, dll
kayaknya terbalik deh..... mgkn tepatnya perasaan fisik hanya ada 2 - menyenangkan dan tidak menyenangkan.. sedangkan perasaan bathin ada 3 - menyenangkan, tidak menyenangkan, dan bukan menyenangkan da bukan tidak menyenangkan..
			
 
			
			
				dd kelinci yg baik, saya berikan pendapat pribadi ya...
Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:47:17 AM
mis lagi dgr lagu >>> perasaan >>> sedih >>> nangis 
Tuh kr" apa yang salah ya?   :P
kadang2 musik/lagu tertentu bisa membawa kita teringat masa lalu atau berkhayal tentang masa depan baik bersifat menyedihkan/menyenangkan, akibatnya perasaan kita pun dpt terhanyut oleh ingatan/khayalan tsb. kalau menyedihkan jadi nangis, kalau menyenangkan jadi berbunga-bunga.
sebenarnya ini kecenderungan mayoritas orang, tapi sayangnya hal ini tidak bermanfaat karena itu spt terjebak di dunia mimpi/bukan kenyataan.
intinya masa lalu telah berlalu, masa depan belum datang, dan masa kinilah yg merupakan kenyataan sesungguhnya dimana keputusan kita diperhitungkan.
Quote from: M14ka on 06 November 2012, 03:09:37 PM
Kalau contohnya memilih pasangan :
Berdasarkan perasaan : cinta, tapi ga kaya
Berdasarkan logika : ga cinta, tapi kaya
Bukankah yang lebih serakah yang pakai logika?  :P
sebenarnya keduanya berdasarkan pendekatan rasa:
kalau cinta -> rasa suka pada pasangan
kalau kaya -> rasa suka pada kemapanan hidup
			
				Quote from: siswahardy on 06 November 2012, 04:21:20 PM
dd kelinci yg baik, saya berikan pendapat pribadi ya...
kadang2 musik/lagu tertentu bisa membawa kita teringat masa lalu atau berkhayal tentang masa depan baik bersifat menyedihkan/menyenangkan, akibatnya perasaan kita pun dpt terhanyut oleh ingatan/khayalan tsb. kalau menyedihkan jadi nangis, kalau menyenangkan jadi berbunga-bunga.
sebenarnya ini kecenderungan mayoritas orang, tapi sayangnya hal ini tidak bermanfaat karena itu spt terjebak di dunia mimpi/bukan kenyataan.
intinya masa lalu telah berlalu, masa depan belum datang, dan masa kinilah yg merupakan kenyataan sesungguhnya dimana keputusan kita diperhitungkan.
sebenarnya keduanya berdasarkan pendekatan rasa:
kalau cinta -> rasa suka pada pasangan
kalau kaya -> rasa suka pada kemapanan hidup
ia betul sekali jadi mengenang masa lalu
bis dgr di radio lagu 好久没回家, liriknya sedih bngt jadi cpt" ganti saluran kl ga pst bs nangis trus..... cengeng ya.... :'(
			
 
			
			
				 _/\_ Bagaimana kalau ada yang membuat pernyataan kalau Mahluk Pria lebih identik atau lebih banyak yang di pakai logika sedangkan wanita lebih ke perasaan.
Contohnya : wanita bisa mengerjakan beberapa kerjaan sekaligus, bisa mengasuh anak, dll
sedangkan pria lebih kearah masuk akal atau tidak? ;D ;D ;D kira-kira benar gak? :)  _/\_ cuma mau merubah konsep pikir saja, terimakasih
			
			
			
				Logikanya lelaki sebagai pemburu masa lalu...
tidak akan tahan melihat wanita loncat2....
logikanya begitu...  :P :P :P
			
			
			
				Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 04:55:12 PM
Logikanya lelaki sebagai pemburu masa lalu...
tidak akan tahan melihat wanita loncat2....
logikanya begitu...  :P :P :P
Maksudnya loncat" gmn kk?
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 04:27:10 PM
ia betul sekali jadi mengenang masa lalu
bis dgr di radio lagu 好久没回家, liriknya sedih bngt jadi cpt" ganti saluran kl ga pst bs nangis trus..... cengeng ya.... :'(
waduh bahasa dewa... lagunya siapa...
IMO Kalau sedikit-dikit nangis mungkin memang cengeng, tapi kalau tidak demikian berarti masih wajar.
Kaum perempuan memang lebih mudah mengatualisasikan perasaannya dibanding kaum laki-laki.
Tdk masalah kalau aktualisasi perasaan tsb dalam batas2 wajar, daripada dipendam menggerogoti bathin.
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 04:56:23 PM
Maksudnya loncat" gmn kk?
silahkan sis nyoba didepan lelaki... pastilah mereka terhipnotis....
			
 
			
			
				Tanya lagi ;D  Contoh ya : kalau ada kejadian atau trauma yang berat, cepatan siapa yang bisa melupakan pria atau wanita? ;D
			
			
			
				Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:23:06 PM
silahkan sis nyoba didepan lelaki... pastilah mereka terhipnotis....
kalau hombrenk gimana?
			
 
			
			
				oh ya,  _/\_ tanya lagi, kalau wanita perasaaan sedih muncul kenapa lebih cepat menagis, dibanding pria lebih bisa tahan, tapi akhirnya marah-marah ;D  terimakasih.
			
			
			
				Quote from: s.l on 06 November 2012, 04:46:30 PM
 _/\_ Bagaimana kalau ada yang membuat pernyataan kalau Mahluk Pria lebih identik atau lebih banyak yang di pakai logika sedangkan wanita lebih ke perasaan.
Contohnya : wanita bisa mengerjakan beberapa kerjaan sekaligus, bisa mengasuh anak, dll
sedangkan pria lebih kearah masuk akal atau tidak? ;D ;D ;D kira-kira benar gak? :)  _/\_ cuma mau merubah konsep pikir saja, terimakasih
Kalau perasaan identik dgn kesukaan, maka mayoritas pria & wanita sama saja digerakkan oleh itu. Mungkin kwantitas & kwalitas kesukaan wanita lebih tinggi daripada pria.
Quote from: s.l on 06 November 2012, 05:39:53 PM
Tanya lagi ;D  Contoh ya : kalau ada kejadian atau trauma yang berat, cepatan siapa yang bisa melupakan pria atau wanita? ;D
Sama saja.
Quote from: s.l on 06 November 2012, 05:48:19 PM
oh ya,  _/\_ tanya lagi, kalau wanita perasaaan sedih muncul kenapa lebih cepat menagis, dibanding pria lebih bisa tahan, tapi akhirnya marah-marah ;D  terimakasih.
Intinya pria lebih jaim.
			
 
			
			
				Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:23:06 PM
silahkan sis nyoba didepan lelaki... pastilah mereka terhipnotis....
kmu pikir dia kelinci?
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 03:09:37 PM
Kalau contohnya memilih pasangan :
Berdasarkan perasaan : cinta, tapi ga kaya
Berdasarkan logika : ga cinta, tapi kaya
Bukankah yang lebih serakah yang pakai logika?  :P
iya kaya kata mbah indra... 2 2 nya serakah :))
kalau pake perasaan, serakah duluan, yg penting pasangan enak diliat, enak dipegang, enak dipamer. urusan nanti melarat udah ga kepikir. jadi senang2 dahulu... berantem belakangan
kalau pake logika, hmmm pasangan ga enak diliat, bikin sebel, tapi ditahan2 dulu. kali aja cepat mati dapat warisan. jadi bersakit2 dahulu, bersenang2 kemudian :))
			
 
			
			
				IMHO, klo menurut gw sih hrs seimbang antara logika dan perasaan.
perasaan tanpa logika <-- menyakitin diri sdr
logika aja tanpa perasaan <-- robot, pembunuh berdarah dingin.
knp manusia istimewa, krn dilengkapi dua2nya..hrs tau aturan pemakaian lah, idealnya..haha.
setuju jg dgn pendapat salah satu member di sini yg bilang, insting.
			
			
			
				Kl insting termasuk indera apa? Kenapa hewan tertentu instingnya lebih tajam ya?
			
			
			
				Quote from: tesla on 06 November 2012, 01:08:03 PM
kalau dalam memilih dikatakan berdasarkan perasaan, itu lebih tepatnya berdasarkan keserakahan. karena manusia biasa sukanya yg enak2 dan dia suka. jadi kalau milih pake perasaan, yah mana yg dia suka.
kalau milih pake logika, biasa harus ada kesadaran utk meredam rasa haus dari keserakahan itu dulu, jadi bisa menghitung mana yg lebih baik dan mana yg lebih buruk.
menurut saya lebih bagus pake logika.
tapi ada 1 lagi, insting :))
jadi dalam menimbang baik atau buruk ada yg menimbang berdasarkan insting. insting disini bukan perasaan yah, biasa lebih ke arah utk menghindari bahaya atau tidak baik. by nature, insting ini senjata utk survival, jadi menurut saya emg ada.
mohon maaf kalau salah, cuma ceplas ceplos sembarangan
hay om tesla,
insting saya bilang, cowok ini cowok baik2 <-- insting or perasaan? suka bingung bedainnya.
kira2 ada tips gimana mengasah insting agar tajam? insting ini ada di setiap org, cuman bedanya ada yg terasah, ada yg ga..
			
 
			
			
				Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:07:21 PM
Kl insting termasuk indera apa? Kenapa hewan tertentu instingnya lebih tajam ya?
insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?
			
 
			
			
				indera ke-6 ya pikiran
			
			
			
			
			
				Kayanya termsk pencerapan y?
			
			
			
				Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:11:01 PM
insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?
emang yg 5 lainnya mana?
			
 
			
			
				Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:11:01 PM
insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?
hati2 menyebut nama Indra di alam DC :))
			
 
			
			
				Quote from: bluppy on 06 November 2012, 03:17:03 PM
vedana ada 2 macam
vedana fisik (perasaan fisik) terbagi 3:
1. pleasant (sukhā) : seperti getaran halus dll
2. unpleasant (dukkhā) : seperti sakit, kesemutan dll
3. neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")
vedana mental (perasaan mental) terbagi menjadi 2:
1. mental happiness (somanassa) : bahagia, puas, dll
2. mental unhappiness (domanassa) : sedih, kecewa, dll
Sebenarnya pembagian jadi 5 itu merupakan ekspansi dari 3 itu jika mau dipisahkan dari sudut nama-rupa, dan.... perasaan mau mental maupun fisik itu tetap masuk dalam 3 kondisi itu: sukhā vedanā, dukkhā vedanā, adukkham-asukhā vedanā. soalnya ekspansi menjadi 5 itu sangat jarang disinggung dalam khotbah tetapi lebih banyak digunakan 3 itu. jika hal yang berbeda maka hanya "fisik" aja yg dikhotbahkan dalam vedana samyutta jadi terlalu dangkal dan tidak lengkap.
jadi somanassa masuk ke sukha, domanassa masuk ke dukkha. 
maksudnya sih di awal itu orang sering ngomong sedih itu adalah perasaan, padahal menurut "abhidhamma" si perasaan dalam bahasa umum itu merujuk ke "nama". maka itu lebih gampang kalo jelasin vedana itu sebagai sensasi dari semua indera (termasuk pikiran) setelah "kontak" dengan objek.
			
 
			
			
				Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:10:03 PM
hay om tesla,
insting saya bilang, cowok ini cowok baik2 <-- insting or perasaan? suka bingung bedainnya.
kira2 ada tips gimana mengasah insting agar tajam? insting ini ada di setiap org, cuman bedanya ada yg terasah, ada yg ga..
kalau menurut saya sih insting itu spt pikiran bawah sadar.
sebenarnya berdasarkan informasi2 yg ada juga, pikiran bawah sadar menghitung dan memberikan kesimpulan.
proses perhitungannya itu yg pikiran sadar ga bisa menangkapnya.
latih insting saya jg ga bisa :|
			
 
			
			
				insting biasa di pakai, bila kesadaran yang ada tidak mampu memberi respon atau di luar kemampuan keadaan kesadaran untuk memberi input atau  tidak mampu memberi reaksi atas apa yang terjadi (ketidak mampuan kondisi sadar melakukan kalkulasi eksternal terhadap yang terjadi dalam lingkungan/ suatu kondisi / keadaan/ situasi).
jadi nya hanya mengandalkan faktor internal sebagai input 
secara normal manusia tidak hanya melakukan kalkulasi eksternal tapi juga meliputi kalkulasi internal terhadap suatu kondisi.