Micro, Macro and Meta Leadership
Nicholls (1988) has pointed out that a fair amount of confusion has arisen in leadership research because there are three fundamentally different perspectives of leadership: Meta, Macro and Micro.
Meta leadership creates a 'movement' in a broad general direction (such as civil rights, home computers, or glasnost). Meta leadership, "links individuals, through the leader's vision, to the environment. In doing so, it releases energy and creates enthusiastic followers."
In macro leadership, "the leader's role in creating a successful organization is fulfilled in two ways, path-finding and culture-building... Path-finding can be summed up as finding the way to a successful future. Culture-building can be viewed as drawing people into purposeful organization - one which is capable of traveling along the path that is found or of fully exploiting current opportunities...Macro leadership activity can influence individuals by linking them to the entity - be it the whole organization or just a division, department or group. The leader influences the individual by supplying the subordinates with answers to such questions as: what is this organization all about? where do I fit in? How am I valued and judged? what is expected of me? why should I commit myself? In the process, the leader creates committed members of the organization."
In contrast to both of these, Micro leadership, "focuses on the choice of leadership style to create an efficient working atmosphere and obtain willing cooperation in getting the job done by adjusting one's style on the twin dimensions of task and relationship behavior. Choice of leadership style depends on the particular subordinates and the job/task being done, it is, thus, situational and contingent...the leader directs people in organizations in the accomplishment of a specific job or task. If the leadership style is correctly attuned, people perform willingly in an efficient working atmosphere."
[spoiler=more]Effective leadership involves a mixture of all three different types of leadership ability to some degree. A typical leadership situation involves a leader leading others toward a goal within the 'problem space' of a system. This seminar will cover a variety of skills; including self skills, relational skills and systemic thinking skills.
Self skills have to do with how the leader deploys himself or herself in a particular situation. Self skills allow the leader to choose or engineer the most appropriate state, attitude, criteria, strategy, etc. with which to enter a situation. In a way, self skills are the processes by which the leader leads himself.
Relational skills have to do with the ability to understand, motivate and communicate with other people. They result in the ability to enter another person's model of the world or perceptual space and get them to recognize problems and objectives and understand the problem space within which they and the company are operating.
Strategic thinking skills are necessary in order to define and achieve specific goals and objectives. Strategic thinking involves the ability to identify a relevant desired state, assess the starting state and then establish and navigate the appropriate path of transitions states required to reach the desired state. A key element of effective strategic thinking is determining which operators and operations will most efficiently and effectively influence and move the present state in the direction of the desired state.
Systemic thinking skills are used by the leader to identify and comprehend the problem space in which the leader, his or her collaborators and the company is operating. Systemic thinking is at the root of effective problem solving and the ability to create functional teams. The ability to think systemically in a practical and concrete way is probably the most definitive sign of maturity in a leader
http://www.nlpu.com/Articles/article8.htm
(http://www.nlpu.com/Articles/article8.htm)[/spoiler]
1 maukah suhu Mokau menjelaskan lagi 3 jenis kepemimpinan tsb, dan bagaimana jenis kepemimpinan yg berperan dalam Beberapa kali suhu Mokau menjadi General Manager/Direktur di beberapa PMA.
2 Dan sebagai pengusaha, jenis kepemimpinan manakah yg baik dikembangkan ? bagaimana melatih dan memperbesar jenis kepemimpinan tertertu dan mengecilkan jenis kepemimpinan yg lain....
3 bila ada jenis kepemimpinan lain, silahkan di share juga
sebelumnya sy mengucapkan banyak terima kasih banyak atas pencerahannya....
_/\_ :x
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 06:23:45 AM
Micro, Macro and Meta Leadership
1 maukah suhu Mokau menjelaskan lagi 3 jenis kepemimpinan tsb, dan bagaimana jenis kepemimpinan yg berperan dalam Beberapa kali suhu Mokau menjadi General Manager/Direktur di beberapa PMA.
2 Dan sebagai pengusaha, jenis kepemimpinan manakah yg baik dikembangkan ? bagaimana melatih dan memperbesar jenis kepemimpinan tertertu dan mengecilkan jenis kepemimpinan yg lain....
3 bila ada jenis kepemimpinan lain, silahkan di share juga
sebelumnya sy mengucapkan banyak terima kasih banyak atas pencerahannya....
_/\_ :x
1.
maukah suhu Mokau menjelaskan lagi 3 jenis kepemimpinan tsb, dan bagaimana jenis kepemimpinan yg berperan dalam Beberapa kali suhu Mokau menjadi General Manager/Direktur di beberapa PMA. Ngga mau, karena pengetahuan mengenai jenis jenis kepemimpinan tidak membuat seseorang menjadi pemimpin.
Mengenai jenis kepemimpinan model apa saat saya menjadi direktur, saya ngga pernah menganalisa , karena tugas direktur bukan menganalisa jenis kepemimpinan apa yang cocok, tetapi membuat perusahaan menjadi besar , profitable, sebagai tempat kerja yang baik bagi para karyawan, dan mempunyai arah perkembangan yang jelas dimasa depan.
2.
Dan sebagai pengusaha, jenis kepemimpinan manakah yg baik dikembangkan ? Sebagai pengusaha , atau direktur, seperti jawaban diatas, saya tidak mengembangkan jenis jenis kepemimpinan. Saya hanya memimpin supaya perusahaan yang rugi menjadi laba, yang ngga jelas arahnya jadi lebih jelas; karyawan bekerja dengan baik dan betah, dan kalau keluar juga karena mendapat jabatan yg lebih baik, daripada yang bisa diberikan oleh perusahaan ;D.
bagaimana melatih dan memperbesar jenis kepemimpinan tertertu dan mengecilkan jenis kepemimpinan yg lain.... Tidak tahu dan tidak berminat memperbesar maupun memperkecil jenis jenis kepemimpinan. Maaf ^:)^
3.
bila ada jenis kepemimpinan lain, silahkan di share juga Silahkan cari di Gramedia, banyak buku tentang kepemimpinan.
Saya senang baca yang dikarang oleh John C. Maxwell karena sederhana dan bisa diaplikasikan.
Dan yang penting, dia memang seorang pemimpin, pemimpin gereja yang bekerja secara sukarela.
Dia bukan tipe sarjana peneliti yang hasil penilitiannya dibicarakan di seminar seminar, dijadikan bahan kuliah, tapi ngga berguna dalam praktek sehari hari.
;D
Utk bro Cumi :
Jika anda masih mahasiswa dan ingin belajar jadi pemimpin, caranya yang paling efektif, masuk organisasi sosial misalnya KMB , Pemuda Vihara dst, karena disitu para penggiat organisasi bekerja secara sukarela, tidak ada ancaman potong gaji, tidak naik pangkat atau dipecat. Sehingga sebagai pemimpin disitu harus pandai dalam hubungan antarmanusia, bisa memformulasikan gagasan dengan jelas, dan belajar bekerja sama dalam sebuah team. Tentunya anda tidak mungkin langsung terpilih jadi pemimpin, mulai sebagai pengikut yang baik dulu. John C. Maxwell says : "A good follower is a good leader in the future"
Sambil belajar berorganisasi dan anda baca baca buku kepempimpinan , maka barulah anda bisa mengeluarkan bakat kepempimpinan anda yang terendam oleh banjir pandangan mengenai kepemimpinan. :))
Manusia memiiki 24 jam sehari, yang membedakan seseorang dengan orang lain adalah cara bagaimana dia mengisi 24 jam itu; dengan kegiatan yang bermanfaat untuk masa depannya , atau sibuk memperhatikan, menganalisa, mengambil kesimpulan dari suatu masalah atau kejadian; TETAPI tidak pernah mengambil keputusan atau melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masa depannya.
Jangan buang waktu yang berharga untuk meneliti hal hal yang tidak dapat anda pengaruhi, atau anda tidak dapat melakukan apapun mengubahnya.
Semoga bermanfaat.
_/\_
QuoteManusia memiiki 24 jam sehari, yang membedakan seseorang dengan orang lain adalah cara bagaimana dia mengisi 24 jam itu; dengan kegiatan yang bermanfaat untuk masa depannya , atau sibuk memperhatikan, menganalisa, mengambil kesimpulan dari suatu masalah atau kejadian; TETAPI tidak pernah mengambil keputusan atau melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masa depannya.
Jangan buang waktu yang berharga untuk meneliti hal hal yang tidak dapat anda pengaruhi, atau anda tidak dapat melakukan apapun mengubahnya.
suhu Mokau memang yahut banget... postingnya tajam bagaikan SILET...
kenapa pertanyaan ini muncul, karna sy pernah ditegor oleh salah satu Business Coach... katanya jadi pemimpin jangan terlalu mikir ke Micro... sebaiknya Macro aja.. dan menurut dia, sy orgnya terlalu MICRO.... duhh jadi ya mau besarin dikit-dikit dahhhh....
menurut pengamatan oven dalam pabrik utk memanggang bahan baku terasa boros pemakaian bahan Elpiji...
antara lain :
1. pintu oven yg tidak tertutup rapat
2. banyak bocor (dinding) n retak sana sini
3. tidak adanya alat pendeteksi kapan barang2 di oven udah kering/matang
4. operator yg telat mematikan oven...
5. penyetelan elpiji dan angin yg tidak merata
Bila mengetahui hal tsb diatas, kira2 hal2 apa yg dpt dilakukan utk menyelesaikan masalah tsb... serta mencegah pemborosan bahan bakar perusahaan tsb ?
mohon masukannya suhu Mokau.....
_/\_
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:05:10 PM
suhu Mokau memang yahut banget... postingnya tajam bagaikan SILET...
kenapa pertanyaan ini muncul, karna sy pernah ditegor oleh salah satu Business Coach... katanya jadi pemimpin jangan terlalu mikir ke Micro... sebaiknya Macro aja.. dan menurut dia, sy orgnya terlalu MICRO.... duhh jadi ya mau besarin dikit-dikit dahhhh....
Bukan pakai Silet, tapi pakai Pedang Kebijaksanaan Manjusri Bodhisatva yang menebas semua kebodohan. ;D :)).
Maaf kalau terlalu tajam dan melukai perasaan anda. ^:)^
Mungkin Business Coach anda bermaksud mengatakan bahwa cara berpikir anda terlalu njlimet, yang kecil kecil dan tidak penting untuk saat itu dipikir dan dikhawatirkan juga.
Salah satu tugas pemimpin yang paling penting adalah mengambil keputusan. Kalau berpikir terlalu njlimet dan terlalu banyak mengkhawatirkan hal hal yang belum tentu terjadi, anda akan terus ragu untuk memutuskan; dan terus mengkhawatirkan akan konsekwensi dari keputusan yang salah. Padahal saat itu sudah banyak orang yang menunggu keputusan anda untuk bisa bergerak/bekerja kembali.
Contoh yang bagus yang sering saya pakai dlm training leadership di perusahaan adalah film U-571. Ada pada saat kapten pengganti (krn kapten komandan kapal selam tewas tertembak) mengeluh karena dia tidak siap untuk memimpin, tidak tahu harus melakukan apa dan membawa kapal tsb kemana. Dia dimarahi oleh first officer nya yang mengatakan : "Sir, karena anda kapten, biarpun anda tidak tahu harus membawa kapal ini kemana ; anda harus tahu, kalau perlu pura pura tahu dan segera memutuskan kemana; karena anak buah tidak boleh dibiarkan dalam kondisi bingung dan mengetahui kaptennya bingung".
Sama seperti yang dituliskan John C. Maxwell, : "Pemimpin harus tahu tujuan, harus menjelaskan tujuan kepada pengikut; jika tidak , maka dia hanya berjalan jalan saja dengan beberapa teman". Karena tidak ada seorangpun yang mau mengikuti pemimpin yang tidak tahu mau kemana.
_/\_
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:17:12 PM
menurut pengamatan oven dalam pabrik utk memanggang bahan baku terasa boros pemakaian bahan Elpiji...
antara lain :
1. pintu oven yg tidak tertutup rapat
2. banyak bocor (dinding) n retak sana sini
3. tidak adanya alat pendeteksi kapan barang2 di oven udah kering/matang
4. operator yg telat mematikan oven...
5. penyetelan elpiji dan angin yg tidak merata
Bila mengetahui hal tsb diatas, kira2 hal2 apa yg dpt dilakukan utk menyelesaikan masalah tsb... serta mencegah pemborosan bahan bakar perusahaan tsb ?
mohon masukannya suhu Mokau.....
_/\_
Kalau identifikasi masalahnya sudah jelas, kan solusinya juga jelas.
Dari 5 hal masalah yang sudah anda identifikasi, kan jelas solusinya. Kalau oven tidak tertutup rapat, ya tutup dengan rapat, kalau tidak bisa tertutup rapat, mengapa, ada bagian lining/pinggiran pintu oven yang sudah gugur/rusak? Ya diperbaiki, spt kata Gus Dur : " gitu aja kok repot "
Coba bertanya pada diri sendiri : Mengapa hal hal tersebut terjadi? Mengapa tidak ada upaya perbaikan? Mengapa karyawan bertindak demikian?
Quote from: Mokau Kaucu on 06 November 2012, 05:26:04 PM
Bukan pakai Silet, tapi pakai Pedang Kebijaksanaan Manjusri Bodhisatva yang menebas semua kebodohan. ;D :)).
Maaf kalau terlalu tajam dan melukai perasaan anda. ^:)^
apapun yg terjadi, kita harus menghormatin dan menghargain dan berterima kasih pada seorang guru yg telah mau meluwangkan waktunya...
Mungkin Business Coach anda bermaksud mengatakan bahwa cara berpikir anda terlalu njlimet, yang kecil kecil dan tidak penting untuk saat itu dipikir dan dikhawatirkan juga.
Benar juga sih....
Salah satu tugas pemimpin yang paling penting adalah mengambil keputusan . Kalau berpikir terlalu njlimet dan terlalu banyak mengkhawatirkan hal hal yang belum tentu terjadi, anda akan terus ragu untuk memutuskan; dan terus mengkhawatirkan akan konsekwensi dari keputusan yang salah. Padahal saat itu sudah banyak orang yang menunggu keputusan anda untuk bisa bergerak/bekerja kembali.
Ohh kalau yg itu (garis bawah), gw setuju banget.. karna pernah melihat petinggi perusahaan berkata... bertapa rumit dan jelimetnya masalah tsb... bos akan bisa memberi keputusan dan jawaban dgn CEPAT.... ini udah berkali-kali gw diingatkan juga.... jadi tidak menunggu info sampai lengkap, atau kondisi sampai sempurna.... 2 thumb up utk komentar suhu Mokau....
Contoh yang bagus yang sering saya pakai dlm training leadership di perusahaan adalah film U-571. Ada pada saat kapten pengganti (krn kapten komandan kapal selam tewas tertembak) mengeluh karena dia tidak siap untuk memimpin, tidak tahu harus melakukan apa dan membawa kapal tsb kemana. Dia dimarahi oleh first officer nya yang mengatakan : "Sir, karena anda kapten, biarpun anda tidak tahu harus membawa kapal ini kemana ; anda harus tahu, kalau perlu pura pura tahu dan segera memutuskan kemana; karena anak buah tidak boleh dibiarkan dalam kondisi bingung dan mengetahui kaptennya bingung".
Sama seperti yang dituliskan John C. Maxwell, : "Pemimpin harus tahu tujuan, harus menjelaskan tujuan kepada pengikut; jika tidak maka dia hanya berjalan jalan saja dengan beberapa teman". Karena tidak ada seorangpun yang mau mengikuti pemimpin yang tidak tahu mau kemana.
setuju banget...dgn John C. Maxwell....
_/\_
suhu Mokau... boleh kasih dikit masukan utk masalah oven tsb ?.... plz...
Quote from: Mokau Kaucu on 06 November 2012, 05:32:17 PM
Kalau identifikasi masalahnya sudah jelas, kan solusinya juga jelas.
Dari 5 hal masalah yang sudah anda identifikasi, kan jelas solusinya. Kalau oven tidak tertutup rapat, ya tutup dengan rapat, kalau tidak bisa tertutup rapat, mengapa, ada bagian lining/pinggiran pintu oven yang sudah gugur/rusak? Ya diperbaiki, spt kata Gus Dur : " gitu aja kok repot "
Coba bertanya pada diri sendiri : Mengapa hal hal tersebut terjadi? Mengapa tidak ada upaya perbaikan? Mengapa karyawan bertindak demikian?
jadi intinya bertindak cepat dan jangan terlalu jelimet dlm hal yg sepeleh gitu ?....
soal OVEN....
panas dpt berpindah melalui
1 radiasi (nyala api atau sinar)
2 konfeksi (tiupan angin)
3 konduksi (penghantar lewat jenis2 logam)
panas dpt dicegah melalui
11 heat insulator (material penahan panas, batu penahan panas, dst)
12 vacuum (keadaan hampa udara, spt tremos)
bahan cepat kering kalau
21 tekanan udaranya tipis (bahan yg dipanaskan di vacuum)
Maka dari itu kalau pembuat Oven mengerti akan 6 hal tsb... dia akan menciptakan oven yg jauh lebih bagus...
apakah dalam hal ini sy telah berpikir terlalu jelimet dan terlalu MICRO ?
panggil pakar pembuat oven aja udah beres... kenapa harus REPOT ?
mohon masukannya suhu MoKau...
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:38:15 PM
suhu Mokau... boleh kasih dikit masukan utk masalah oven tsb ?.... plz...
Boleh tahu apakah produk yang dimasukkan kedalam oven semuanya sejenis, misal roti atau biskuit, atau kayu yang mau dikeringkan dengan ketebalan dan jenis yang berbeda beda?
Juga mengapa tidak ada upaya perbaikan agar masalah yang sudah anda identifikasi dengan jelas tersebut bisa diselesaikan.
Saya pernah menangani pabrik yang memiliki oven untuk biskuit, autoclave untuk sterilisasi produk; dan membuat sistem penilaian efisiensi pemakaian bahan bakar untuk bagian utility berdasarkan volume atau berat produk yang diproses dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar, kalau solar ya liter per ton produk, atau kalau lpg ya kg/ton produk dalam setiap bulan , dan harus dibuatkan laporan berbentuk grafik setiap bulan; jika lebih boros,mengapa? Jika lebih hemat, bagian utilitas saya traktir makan sate atau gabus pucung; makan rame rame, sehingga biarpun saya direktur, mereka bisa ngobrol secara bebas saat itu.
Sistem ini efektif, saya tidak usah pusing pusing mengejar mereka membenahi burner solar atau nozzle lpg, kalau ada pintu oven yang tidak ditutup karyawan produksi, mereka yang marah marah, kalau ada yg bocor atau retak, mereka urus sendiri perbaikannya.
QuoteSistem ini efektif, saya tidak usah pusing pusing mengejar mereka membenahi burner solar atau nozzle lpg, kalau ada pintu oven yang tidak ditutup karyawan produksi, mereka yang marah marah, kalau ada yg bocor atau retak, mereka urus sendiri perbaikannya.
duhhh ilmu tingkat tinggi ini belum sy kuasain suhu Mokau.... :'( :'( :'( :'( :'(
bahan yg dimasukan dlm oven... semua sama ukurannya hampir sama...
tapi bedanya kadang kala bahannya lebih basah, kadang kala lebih kering...
jadi oven belum memiliki suatu indikator bisa tau apakah masih terjadi penguapan air dlm oven atau tidak...
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:48:39 PM
soal OVEN....
panas dpt berpindah melalui
1 radiasi (nyala api atau sinar)
2 konfeksi (tiupan angin)
3 konduksi (penghantar lewat jenis2 logam)
panas dpt dicegah melalui
11 heat insulator (material penahan panas, batu penahan panas, dst)
12 vacuum (keadaan hampa udara, spt tremos)
bahan cepat kering kalau
21 tekanan udaranya tipis (bahan yg dipanaskan di vacuum)
Maka dari itu kalau pembuat Oven mengerti akan 6 hal tsb... dia akan menciptakan oven yg jauh lebih bagus...
apakah dalam hal ini sy telah berpikir terlalu jelimet dan terlalu MICRO ?
panggil pakar pembuat oven aja udah beres... kenapa harus REPOT ?
mohon masukannya suhu MoKau...
Anda pemilik perusahaan atau karyawan? Kalau karyawan, anda lebih baik fokus pada efisiensi pemakaian bahan bakar.
Urusan insulator serta bahan untuk membuat oven , ada kaitannya dengan harga jual oven tersebut . Kalau dibikin yang betul betul bagus insulatornya, mungkin perusahaan anda tidak mampu beli, atau harus kompromi dengan berbagai kebutuhan perlengkapan pabrik yang lain yang harus dibeli juga agar pabrik bisa berjalan lancar.
Tunggu kalau perusahaan akan membeli oven baru, coba bandingkan dari spesifikasinya mana yang paling efisien pemakaian bahan bakar, dan pasti harganya lebih mahal dari yang agak boros.
Quoteautoclave untuk sterilisasi produk;
sepertinya ini barang mahal sekali ya.....
mereka dpt makan2 sebelum atau sesudah laporan keluar suhu Mokau...? atau dijanjikan dulu.... (nihh pertanyaan Micro keluar lagi)..sorry....
jadi pemimpin set goal... dan gimana bawahan mau bantu utk menjalankan goal tsb ? :-[
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 06:07:54 PM
sepertinya ini barang mahal sekali ya.....
mereka dpt makan2 sebelum atau sesudah laporan keluar suhu Mokau...? atau dijanjikan dulu.... (nihh pertanyaan Micro keluar lagi)..sorry....
jadi pemimpin set goal... dan gimana bawahan mau bantu utk menjalankan goal tsb ? :-[
Mereka dapat makan makan setelah laporan keluar dan disahkan bagian produksi bahwa memang sekian banyak produk yang diproses, dan disahkan pula oleh bagian Production Planning yang mencatat pemakaian bahan bakar, bahwa memang betul jumlah bahan bakar yang terpakai.
Kan bikin goalnya pakai teori Kaizen, misal bulan ini pakai solar 15,4 liter untuk memproses 5 ton produk, kalau bulan depan 15,3 liter untuk memproses 5 ton, kita pesta. Bulan depannya 15,2 liter /5 ton produk , pesta lagi, kalau balik ke 15,3 tidak pesta.
Kalau sdh 6 bulan berturut turut tidak bisa turun lagi, artinya sudah mentok efisiensinya, pestanya jadi 6 bulan sekali.
Biasanya mendiskusikan mencari terobosan baru supaya bisa lebih efisien lagi, bisa ganti burner yg lebih efisien, pengaturan jadwal kerja yang lebih baik dll.
Waktu itu pernah menemukan terobosan untuk menciptakan alat bantu agar proses loading/unloading ke dalam autoclave menjadi lebih cepat supaya temperatur didalam autoclave tidak turun terlalu banyak.
Seingat saya , tidak ada masalah pada para karyawan untuk mencapai goal yang sdh ditentukan; mereka senang karena prestasi mereka juga dihargai.
QuoteWaktu itu pernah menemukan terobosan untuk menciptakan alat bantu agar proses loading/unloading ke dalam autoclave menjadi lebih cepat supaya temperatur didalam autoclave tidak turun terlalu banyak.
ohh kalau makannya ada BIR lagi ahhh mantep pula.... all you can eat...
sepertinya masalah autoclave dan oven ada kesamaan...
sewaktu barang2 unloading... maka seteam ataupun panasnya oven akan terkuras percuma... apalagi berikutnya belum ada bahan yg akan masuk ke oven... maka oven menjadi dingin.. bila perlu dipakai lagi... dinding2 yg udah panas menjadi dingin, dan akan makan energi utk dipanaskan lagi....
kadang kala sy berpikir apakah sistem continius oven akan lebih efficient dari yg biasa ?
walaupun sy bukan engineer maupun lulusan engineer, tapi kadang kala bisa sangat terobsesi dgn hal2 tsb....sampai2 kebawa dlm mimpi....
boleh tau hal terobosan apa yg tercapai dlm loading/unloading autoclave tsb ?
apakah autoclave dlm bahasa sehari-harinya spt panci CES, panci pressure ?
thx agian suhu Mokau....!
apakah pabrik sebaiknya memakai tenaga manusia seminim mungkin ?
Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 10:02:58 PM
ohh kalau makannya ada BIR lagi ahhh mantep pula.... all you can eat...
sepertinya masalah autoclave dan oven ada kesamaan...
sewaktu barang2 unloading... maka seteam ataupun panasnya oven akan terkuras percuma... apalagi berikutnya belum ada bahan yg akan masuk ke oven... maka oven menjadi dingin.. bila perlu dipakai lagi... dinding2 yg udah panas menjadi dingin, dan akan makan energi utk dipanaskan lagi....
kadang kala sy berpikir apakah sistem continius oven akan lebih efficient dari yg biasa ?
walaupun sy bukan engineer maupun lulusan engineer, tapi kadang kala bisa sangat terobsesi dgn hal2 tsb....sampai2 kebawa dlm mimpi....
boleh tau hal terobosan apa yg tercapai dlm loading/unloading autoclave tsb ?
apakah autoclave dlm bahasa sehari-harinya spt panci CES, panci pressure ?
thx agian suhu Mokau....!
apakah pabrik sebaiknya memakai tenaga manusia seminim mungkin ?
Continous oven vs batch system oven , tergantung pemakaiannya untuk apa, jumlah yang harus ditangani banyak atau sedikit, pertimbangan harga oven, biaya bahan bakar masing masing type, jumlah karyawan berikut biaya tenaga kerja.
Jadi , untuk keputusan bisnis perlu pertimbangan dari banyak segi, tidak bisa hanya dari segi teknis saja.
Untuk aotuclave yang biasanya perlu memindahkan per tray, karena beda lorry untuk autoclave, dibuat sedemikian rupa sehingga lorry bisa langsung masuk ke autoclave, dengan merubah ketinggian lantai. Ya sulit dibayangkan kalau ngga lihat bendanya.
apakah pabrik sebaiknya memakai tenaga manusia seminim mungkin ?Jawabnya bisa ya bisa tidak, tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Juga tergantung dari jumlah produk yang dibuat per hari. Tergantung berapa biaya investasi untuk membeli mesin pengganti tenaga manusia.
Coba gantian anda yang jawab, di SPBU, kenapa tenaga manusia tidak diganti dengan otomatisasi saja? Kan volume penjualannya tinggi, pembeli sering ngantri
Ayo mikir. ;D
Emangnya energi nya signifikan y kk? Kl oven emang mo panasin lg ya, kecuali kukus airnya ms panas jd cpt panasinnya lg...
SPBU sptnya uda mulai otomatis kn? Prnh dgr dr teman isi sdr..
Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:21:45 PM
Emangnya energi nya signifikan y kk? Kl oven emang mo panasin lg ya, kecuali kukus airnya ms panas jd cpt panasinnya lg...
Kalau sdh bicara ukuran autoclave yang sekali mensterilisasi muatannya 6 sampai 8 ton cairan, ya bisa dibayangkan setiap penurunan temperatur akan menguras pemakaian bahan bakar yang sangat berharga. Lain kalau anda masak bubur kacang ijo untuk 4 orang di pressure cooker.
Quote from: Mokau Kaucu on 06 November 2012, 10:18:20 PM
Continous oven vs batch system oven , tergantung pemakaiannya untuk apa, jumlah yang harus ditangani banyak atau sedikit, pertimbangan harga oven, biaya bahan bakar masing masing type, jumlah karyawan berikut biaya tenaga kerja.
Jadi , untuk keputusan bisnis perlu pertimbangan dari banyak segi, tidak bisa hanya dari segi teknis saja.
Bener sih... memang butuh budget utk melakukan hal tsb... bata tahan api aja juga mahal....
serta perlengkapan lainnya...
Untuk aotuclave yang biasanya perlu memindahkan per tray, karena beda lorry untuk autoclave, dibuat sedemikian rupa sehingga lorry bisa langsung masuk ke autoclave, dengan merubah ketinggian lantai. Ya sulit dibayangkan kalau ngga lihat bendanya.
kalau utk hal ini sy bisa bayangin... karna sy juga memikirkan hal yg sama... apakah bahan2 dgn trolli masuk ke oven, atau bahkan oven nya yg masuk ke bahan yg ditumpukan....
apakah pabrik sebaiknya memakai tenaga manusia seminim mungkin ?
Jawabnya bisa ya bisa tidak, tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Juga tergantung dari jumlah produk yang dibuat per hari. Tergantung berapa biaya investasi untuk membeli mesin pengganti tenaga manusia.
apakah suhu Mokau appriciate/salut pada pabrik yg ....hanya 1 atau 2 orang kerja ?
Coba gantian anda yang jawab, di SPBU, kenapa tenaga manusia tidak diganti dengan otomatisasi saja? Kan volume penjualannya tinggi, pembeli sering ngantri
Ayo mikir. ;D
soal spbu... mungkin begitu....
1. apakah harga juga udah permanen dan udah ditetapkan pemerintah...
sehingga tidak ada spbu yg boleh menjual dibawah harga yg ditetapkan ?
2. kalau harga tetap, udah pasti semua orang memilih services yg lebih baik....
3. spbu spt amerika, kebanyakan self services, dan harga2 setiap spbu bisa/boleh berbeda pula..
4. soal keamanan... kalau tanpa orang, apakah akan terjadi sabotasi kebakaran....
5. soal perasaan aman.... bila spbu tidak ada yg jaga.... nah malam2 bagi sebagian orang akan takut
mengisi bbm disono.. jangan2 banyak setannya... ataupun malingnya....
6. kebiasaan setempat... self service sptnya tdk populer di indonesia... karna mengisi bensin pun bukanlah hal yg mudah bagi semua orang....
7. bisa juga discount yg didapat dgn self services tidak besar... jadi tidak dilakukan...
mohon koreksinya suhu Mokau
Kalau bisa bayar satu orang Rp 3 juta /bulan dan orang tersebut mampu mengisi bensin dengan jumlah yang berbeda beda, ketinggian mulut tangki dan letaknya yang berbeda beda, bisa memberikan uang kembalian dengan pas, bisa membersihkan kaca depan mobil, kan lebih murah daripada menciptakan satu alat otomatis pengganti.
Apalagi kalau cantik menarik, ngga ada mesin otomatis yang bisa menyaingi. ;D
Quote from: Mokau Kaucu on 06 November 2012, 11:39:42 PM
Kalau bisa bayar satu orang Rp 3 juta /bulan dan orang tersebut mampu mengisi bensin dengan jumlah yang berbeda beda, ketinggian mulut tangki dan letaknya yang berbeda beda, bisa memberikan uang kembalian dengan pas, bisa membersihkan kaca depan mobil, kan lebih murah daripada menciptakan satu alat otomatis pengganti.
Apalagi kalau cantik menarik, ngga ada mesin otomatis yang bisa menyaingi. ;D
manusia n mesin...
memang sih suhu Mokau... kalau mengisi BBM akan sulit pakai mesin... mengingat beraneka ragam mobil yg ada.. kadang kala tangki disibelah kanan, kadang kiri... bisa juga belakang atau depan samping (spt porsche)...
manusia sih tergantung kwalitasnya... ada yg gak masuk pun tanpa ijin, anaknya mau sunat udah gak masuk, saudaranya nikah gak masuk, tgl merah langsung libur 3 hari dst dst...
bisa2 butuhnya 2 orang, tapi terpaksa pakai 4 mungkin kwatir gka masuk... apalagi pekerja dgn harga sekaian sulit didapat.... contoh paling nyata pembantu... leburnya sesuka hati....
Tapi kalau semua pabrik mobil sepakat menciptakan suatu standard baru utk pengisian bbm... ada marking dan systemnya semua sama... (bisa kanan ataupun kiri).... maka robot bisa mengisi dgn lebih mudah... dan dipikir-pikir yaaaa robot juga sangatlah mahal..... kecuali sebua spbu kompak membeli robot2 tsb dlm jumlah banyak...dgn harga khusus.....
QuoteApalagi kalau cantik menarik, ngga ada mesin otomatis yang bisa menyaingi. ;D
belum tau spbu mana yg ceweknya cantik2... tapi ada lho spbu yg pengisinya semua cewek....
pertanyaan serupa... kenapa gak ada restoran yg process masaknya spt industri otomatis....
apakah skill memasak sangat sulit ditiru oleh mesin ? mengingat kepala koki gajinya puluhan juta lhoo
LEGO adalah salah satu pabrik/perusahaan yg sangat otomatis memproduksikan barang2nya...
nah seberapa sulit utk pabrik2 di Indonesia bisa sampai begitu ?
teknisi/konsultan manakah yg bisa bantu menwujudkan hal tsb (kalau ingin pabrik kita otomatis) ?
mohon pencerahan dari suhu Mokau...
_/\_ :P
Quote from: cumi polos on 10 November 2012, 05:32:43 AM
LEGO adalah salah satu pabrik/perusahaan yg sangat otomatis memproduksikan barang2nya...
nah seberapa sulit utk pabrik2 di Indonesia bisa sampai begitu ?
teknisi/konsultan manakah yg bisa bantu menwujudkan hal tsb (kalau ingin pabrik kita otomatis) ?
mohon pencerahan dari suhu Mokau...
_/\_ :P
Ya ngga tahu, saya juga ngga minat memikirkan yang tidak berguna utk masa depan saya. ;D
Bro cumi, coba baca buku karangan mbah Steven Covey. 7 kebiasaan manusia yang efketif.
langkah ke 2 :" Begin with the end in mind."
Jika membuat pertanyaan , buatlah pertanyaan yang bersesuaian dengan tujuan hidup anda; sehingga tidak bertanya untuk semua hal yang anda lihat, anda baca, anda dengar dan anda ingin tahu.
Keingintahuan terhadap sesuatau hal, adalah baik, tetapi kalau terlalu luas dan banyak, serta tidak bermanfaat buat kehidupan anda, maka anda hanya membuang buang waktu anda saja. (dan waktu saya juga ;D)
_/\_
Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:24:36 PM
SPBU sptnya uda mulai otomatis kn? Prnh dgr dr teman isi sdr..
sy pernah liat sendiri tp skrg tidak tau masih ada atau tidak, ada di jalan panjang setelah jembatan kebon jeruk+lampu merah ke arah ITC permata adanya sebelah kiri.
tapi keliatannya semua agak keder jadi masih banyak org yng pengen dilayani, melayani diri sendiri sudah sulit apalagi sepenuh hati melayani org lain ;D
Quote from: L.D.D on 10 November 2012, 10:37:08 AM
sy pernah liat sendiri tp skrg tidak tau masih ada atau tidak, ada di jalan panjang setelah jembatan kebon jeruk+lampu merah ke arah ITC permata adanya sebelah kiri.
tapi keliatannya semua agak keder jadi masih banyak org yng pengen dilayani, melayani diri sendiri sudah sulit apalagi sepenuh hati melayani org lain ;D
Otomatis dan self service beda.
Kalau self service, pengemudi harus turun dari kendaraan utk mengisi.
Kalau otomatis ya , otomatis, tinggal ngomong : "isi premium 75rb" , mesin otomat akan mengisi sesuai permintaan, dan memberikan uang kembalian dengan pas bila uang anda Rp 100.000,-
Quote from: Mokau Kaucu on 10 November 2012, 08:27:35 AM
Ya ngga tahu, saya juga ngga minat memikirkan yang tidak berguna utk masa depan saya. ;D
Bro cumi, coba baca buku karangan mbah Steven Covey. 7 kebiasaan manusia yang efketif.
langkah ke 2 :" Begin with the end in mind."
Jika membuat pertanyaan , buatlah pertanyaan yang bersesuaian dengan tujuan hidup anda; sehingga tidak bertanya untuk semua hal yang anda lihat, anda baca, anda dengar dan anda ingin tahu.
Keingintahuan terhadap sesuatau hal, adalah baik, tetapi kalau terlalu luas dan banyak, serta tidak bermanfaat buat kehidupan anda, maka anda hanya membuang buang waktu anda saja. (dan waktu saya juga ;D)
_/\_
kalau gak sala Leonardo da Vinci bisa beberapa hal...
maksudnya dari teropong suhu Mokau... kelihatan pertanyaan2 ngawur2 begitu ?
mohon pencerahan n obatnya suhu Mokau... supaya bisa berhasil spt suhu....
SC7 sih udah baca, tapi koq tidk terlalu cantol sama isi bukunya... apa lagi bukunya tebal sekali...
sy senang buku yg tdk terlalu tebal...
Quote from: cumi polos on 10 November 2012, 06:25:06 PM
kalau gak sala Leonardo da Vinci bisa beberapa hal...
maksudnya dari teropong suhu Mokau... kelihatan pertanyaan2 ngawur2 begitu ?
mohon pencerahan n obatnya suhu Mokau... supaya bisa berhasil spt suhu....
SC7 sih udah baca, tapi koq tidk terlalu cantol sama isi bukunya... apa lagi bukunya tebal sekali...
sy senang buku yg tdk terlalu tebal...
Kalau anda memohon pencerahan, anda harus berjuang sendiri untuk mencapainya; saya tidak bisa memberikan, Buddha saja tidak bisa, apalagi saya. ;D
Ada ada saja permintaanya. :))
Untuk memberi obat yang manjut, maka diperlukan diagnosa yang teliti.
Karena itu saya minta kesediaan anda menjawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan tulus.
Ingat garbage in, garbage out, anda memberi input yang salah, jawabnya akan salah pula.
Data pasien dan keluarganya.
Nama : cumi polos . Gender : Laki
Usia:
Status : nikah/belum nikah/cerai
Anak :
Pendidikan terakhir:
Pekerjaan terakhir:
Orang tua : masih hidup/sdh meninggal
Orang yang paling anda hormati:
Orang yang banyak membantu anda:
Siapakah orang yang paling anda sayangi :
Pertanyaan untuk pasien :
Anggaplah saya tuhan penguasa yang berhak mencabut nyawa anda kapanpun.Anda saya beri waktu untuk hidup 7 (tujuh ) hari saja, tidak lebih tidak kurang.
Bagaimanakah anda akan memanfaatkan waktu 7 hari itu, jawab pertanyaan berikut ini :
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 7 hari itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 7 hari tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 7 hari tersebut habis?
Berikutnya.
Anda hanya saya beri waktu untuk hidup 24 jam saja tidak lebih tidak kurang.
Dan karena waktunya sangat singkat, seperti terpidana mati, anda berhak meminta apa saja, mau kemana saja tidak ada masalah, dalam sekejap anda tiba ditujuan, berapapun harga/biayanya anda tidak usah pusing, tuhan akan memberikan, yang pasti setelah 24 jam, anda akan di non aktifkan dari dunia untuk selamanya.
Pertanyaannya masih sama:
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 24 jam itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 24 jam tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 24 jam tersebut habis?
Harap dijawab dengan jujur, baru dibuatkan resep obat yang manjur. ;D
_/\_
Quote from: Mokau Kaucu on 10 November 2012, 11:51:36 PM
Kalau anda memohon pencerahan, anda harus berjuang sendiri untuk mencapainya; saya tidak bisa memberikan, Buddha saja tidak bisa, apalagi saya. ;D
Ada ada saja permintaanya. :))
Untuk memberi obat yang manjut, maka diperlukan diagnosa yang teliti.
Karena itu saya minta kesediaan anda menjawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan tulus.
Ingat garbage in, garbage out, anda memberi input yang salah, jawabnya akan salah pula.
Data pasien dan keluarganya.
Nama : cumi polos . Gender : Laki
Usia:
Status : nikah/belum nikah/cerai
Anak :
Pendidikan terakhir:
Pekerjaan terakhir:
Orang tua : masih hidup/sdh meninggal
Orang yang paling anda hormati:
Orang yang banyak membantu anda:
Siapakah orang yang paling anda sayangi :
Pertanyaan untuk pasien :
Anggaplah saya tuhan penguasa yang berhak mencabut nyawa anda kapanpun.
Anda saya beri waktu untuk hidup 7 (tujuh ) hari saja, tidak lebih tidak kurang.
Bagaimanakah anda akan memanfaatkan waktu 7 hari itu, jawab pertanyaan berikut ini :
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 7 hari itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 7 hari tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 7 hari tersebut habis?
Berikutnya.
Anda hanya saya beri waktu untuk hidup 24 jam saja tidak lebih tidak kurang.
Dan karena waktunya sangat singkat, seperti terpidana mati, anda berhak meminta apa saja, mau kemana saja tidak ada masalah, dalam sekejap anda tiba ditujuan, berapapun harga/biayanya anda tidak usah pusing, tuhan akan memberikan, yang pasti setelah 24 jam, anda akan di non aktifkan dari dunia untuk selamanya.
Pertanyaannya masih sama:
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 24 jam itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 24 jam tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 24 jam tersebut habis?
Harap dijawab dengan jujur, baru dibuatkan resep obat yang manjur. ;D
_/\_
duhhh kalau mau obat mujarabnya hrs jawab ya.....duhhhh thx banget nihhh
Nama : cumi polos . Gender : Laki (asli)
Usia: duhh udah uzur nihhh...n (untung laku)
Status : nikah/belum nikah/cerai, (untung laku)
Anak : (sepasang, ada laki ada perempuan)
Pendidikan terakhir: es 2
Pekerjaan terakhir: menjalankan usaha industri n mengajar (ada hamba tuhan yg minta sy ngajar sekolah minggu.. tapi gw nolak..
takut SALAH NGOMONG...)
Orang tua : masih hidup/sdh meninggal (RIP papa only)
Orang yang paling anda hormati: (ini pertanyaan menjebak.... udah pasti Buddha Gautama)
Orang yang banyak membantu anda: taman n saudara/famili, tapi suhu Mokau kelihatan nya juga berjasa dlm hal ini lhooo
Siapakah orang yang paling anda sayangi : ya pasti anak n isteri (sendiri lah).... (tapi mau bilang ANJING)
Bagaimanakah anda akan memanfaatkan waktu 7 hari itu, jawab pertanyaan berikut ini :
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 7 hari itu berakhir?
kalau udah gawat ini, gw minta contekan dari suhu...biar gak salah2 banget.... (berpikir macro?)Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 7 hari tersebut?
cari sponsor RS/dokter yg pingin tau bagaimana manusia bisa tiba2 mati... jadi sy masuk dlm kotak dan dilengkapin alat2 test, rekaman video.... spt kelinci percobaan gitu.... mungkin dari kelompok AGAMA juga bisa ikut jadi bagian...
disamping itu yg keluarga/teman dll diberitahukan... supaya dpt kesempatan.... kalau ada hutang telp n minta PEMUTIHAN, ada salah minta dimaafkan... ohhh Fangshen kalee..... ohh masih sempat buat peti sendiri....yg murah aja... buat tungku pembakaran ?Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 7 hari tersebut habis?
selain harta apa lagi ya... yg penting bukan kesedihan dehhh.... tanya apa yg mereka inginkan....
kasih tau dimana ada kedhidupan disana ada perubahan, dimana ada perubahan ada kematian juga... spt daun kering yg jatuhhh... so mungkin bisa buat PARTY kecil2an utk merayakan KEPERGIAN tsb.... Anda hanya saya beri waktu untuk hidup 24 jam saja tidak lebih tidak kurang.
Dan karena waktunya sangat singkat, seperti terpidana mati, anda berhak meminta apa saja, mau kemana saja tidak ada masalah, dalam sekejap anda tiba ditujuan, berapapun harga/biayanya anda tidak usah pusing, tuhan akan memberikan, yang pasti setelah 24 jam, anda akan di non aktifkan dari dunia untuk selamanya.
duhh dalam hal ini... benar2 mencurigakan tuhan ini............ katanya boleh minta apapun..........
yg gw minta tetap hidup, tapi didunia lain aja tapi dgn cewek cakep2 berjumlah 7 (niru Steven C) dehhh.... katanya kehidupan bukan cuma di bumi, tapi bertapa besarnya galaxy ini....suhu Mokau... kasih resep ya... mana tau hidupku tinggal 7 hari lagi...
sekilas SC7 for teen....
1 be proactive : hargainlah kehidupan anda
2 begin with the end in mind : pikirkan tujuan hidup anda
3 put first thing first : selesaikan tujuan anda sebelum yg lain
4 think win-win : berpikir utk keberuntugnan bersama
5 seek first to be understand then to be understood : mengerti dulu sebelum mengartikan
6 synergize : bekerja dgn kelompok utk mencpt tujuan..tdk berpikir negatif
7 sharpen the saw : perbaharuin diri/pengetahuan/keahlian anda.
boleh kasih tambahan/koreksinya suhu Mokau ?
Silahkan jawab dengan lebih serius.
^:)^
_/\_
Quote from: Mokau Kaucu on 11 November 2012, 07:46:07 AM
Silahkan jawab dengan lebih serius.
^:)^
_/\_
:'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(
suhu plz help... plz
Quote from: cumi polos on 11 November 2012, 07:50:20 AM
:'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(
suhu plz help... plz
tapi suhu.... jawaban mana yg masih salah ?
Quote from: cumi polos on 11 November 2012, 07:54:21 AM
tapi suhu.... jawaban mana yg masih salah ?
Saya bukan guru anda, jadi tidak akan ada jawaban yang salah.
Saya mendiagnosa karena anda meminta obat.
Tolong jawab dengan sungguh sungguh.
Quote from: Mokau Kaucu on 11 November 2012, 07:57:19 AM
Saya bukan guru anda, jadi tidak akan ada jawaban yang salah.
Saya mendiagnosa karena anda meminta obat.
Tolong jawab dengan sungguh sungguh.
suhu Mokau... apakah data pasien... juga tersimpan baik....(tdk jadi konsumsi publik) ? :(
Quote from: cumi polos on 11 November 2012, 08:19:53 AM
suhu Mokau... apakah data pasien... juga tersimpan baik....(tdk jadi konsumsi publik) ? :(
Selama tidak sebut nama, tidak ada masalah , iya khan?
Quote from: Mokau Kaucu on 11 November 2012, 08:21:24 AM
Selama tidak sebut nama, tidak ada masalah , iya khan?
bener sekali suhu...mokau.... info udah sy pm kan suhu....
Tolong dijawab dengan sungguh sungguh pertanyaan berikut ini (saya ulangi)
Pertanyaan untuk pasien :
Anggaplah saya tuhan penguasa yang berhak mencabut nyawa anda kapanpun.
Anda saya beri waktu untuk hidup 7 (tujuh ) hari saja, tidak lebih tidak kurang.
Bagaimanakah anda akan memanfaatkan waktu 7 hari itu, jawab pertanyaan berikut ini :
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 7 hari itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 7 hari tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 7 hari tersebut habis?
Berikutnya.
Anda hanya saya beri waktu untuk hidup 24 jam saja tidak lebih tidak kurang.
Dan karena waktunya sangat singkat, seperti terpidana mati, anda berhak meminta apa saja, mau kemana saja tidak ada masalah, dalam sekejap anda tiba ditujuan, berapapun harga/biayanya anda tidak usah pusing, tuhan akan memberikan, yang pasti setelah 24 jam, anda akan di non aktifkan dari dunia untuk selamanya.
Pertanyaannya masih sama:
Apa saja yang akan anda lakukan sebelum 24 jam itu berakhir?
Dengan siapakah anda ingin menghabiskan waktu yang 24 jam tersebut?
Apakah yang akan anda berikan kepada orang orang yang anda sayangi sebelum waktu 24 jam tersebut habis?
Harap dijawab dengan jujur, baru dibuatkan resep obat yang manjur.
sy butuh waktu utk menjawab pertanya2 tsb..........mohon wktunya (sehari) suhu Mokau....
org susah menjawab mungkin goal dan prioritasnya belum jelas.... ;D
Quote from: cumi polos on 11 November 2012, 09:03:25 AM
sy butuh waktu utk menjawab pertanya2 tsb..........mohon wktunya (sehari) suhu Mokau....
org susah menjawab mungkin goal dan prioritasnya belum jelas.... ;D
Silahkannn.
;D
Quote from: Mokau Kaucu on 11 November 2012, 09:22:59 AM
Silahkannn.
;D
suhu mokau memang baik sekali orgnya... :|
Quote from: cumi polos on 11 November 2012, 09:03:25 AM
sy butuh waktu utk menjawab pertanya2 tsb..........mohon wktunya (sehari) suhu Mokau....
org susah menjawab mungkin goal dan prioritasnya belum jelas.... ;D
Nih butuh nambah waktu utk menjawab pertanyaan tsb....... dan gw baru ketemu kalau SC udah meninggal,... bagaimana dia menjalankan hidupnya ?....
--------------------
SALT LAKE CITY--(BUSINESS WIRE)--
Jul. 16, 2012-- Franklin Covey Co. (NYSE:FC) today announced that Dr. Stephen R. Covey, co-founder and a former vice-chairman and director of FranklinCovey, passed away peacefully this morning due to the residual effects of a bicycle accident he suffered this past April. He was in his 80th year. In his final hours, he was surrounded by his loving wife and each of his children and their spouses.
Dr. Covey made a decision early in his life that his greatest contribution and life's work would be as a teacher. Beginning with his role as a university professor at Brigham Young University and then as an internationally-renowned author, speaker, and consultant, he has impacted the lives of countless millions worldwide. From grade school and university students, to Fortune 100 CEOs and numerous heads of state, he made teaching principle-centered leadership his life's work.
In 1996, Dr. Covey was recognized as one of Time magazine's 25 Most Influential Americans. He is the author of a number of acclaimed books, including the international bestseller The 7 Habits of Highly Effective People, which has sold more than 20 million copies in 40 languages throughout the world. Other bestsellers include First Things First, Principle-Centered Leadership, The 7 Habits of Highly Effective Families, and The 8th Habit. His most recent books include The 3rd Alternative, The Leader in Me, and Everyday Greatness.
In 2002, Forbes named The 7 Habits of Highly Effective People one of the 10 most influential management books ever written. Chief Executive magazine recognized The 7 Habits of Highly Effective People as one of the two most influential books of the 20th century. Dr. Covey received the Fatherhood Award from the National Fatherhood Initiative, was named Speaker of the Year, received the Sikh's International Man of Peace Award, and The National Entrepreneur of the Year Lifetime Award for Entrepreneurial Leadership.
In 1984, Dr. Covey made the decision to leave full-time teaching as a university professor to establish a business organization, Covey Leadership Center, that could take principle-centered leadership throughout the world. From the inception of that business, Dr. Covey's focus was always on writing and teaching, leaving the leadership and management of the business to others. In 1997, Covey Leadership Center merged with FranklinQuest, to form Franklin Covey Co. (NYSE:FC), a global performance improvement company that now operates in over 125 countries throughout the world. From the time of the merger to his retirement from the board last year, Dr. Covey devoted essentially all of his time and effort to writing and teaching.
To Stephen, more important than his professional work was his work with his family. Stephen was a devoted husband, father and grandfather and spent a considerable amount of time with his immediate and extended family, getting together for vacations, games, celebrations, birthdays, and events of all kinds, and having one-on-one time with each of his children and grandchildren, which he loved doing. Stephen truly believed that the greatest work we do is within the four walls of our own homes and was a model of a loving and committed husband and father to the end.
Bob Whitman, chairman and CEO of FranklinCovey, said, "We lost a dear friend today. Stephen was one of the world's great human beings. His impact is incalculable and his influence will continue to inspire generations to come. We extend our deepest condolences to Dr. Covey's family, his wife Sandra, their nine children and spouses, grandchildren, and great-grandchildren. Stephen frequently referred to them as his greatest joy, inspiration, and most significant contribution and legacy to the world."