Samma Samadhi mungkin dapat diterjemahkan sebagai samadhi yang benar.
Jika ada samadhi yang benar, apakah artinya juga ada samadhi yang tidak benar ?
Apa kriteria yang menentukan samadhi benar dan samadhi yang tidak benar ?
Terima kasih sebelumnya atas sharing2nya.
"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? Di sini, para bhikkhu, dengan terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keterasingan. Dengan meredanya awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan internal dan keterpusatan pikiran, yang tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dan memiliki kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari konsentrasi. Dengan meluruhnya kegembiraan, ia berdiam dalam keseimbangan dan penuh perhatian dan pemahaman jernih, ia mengalami kebahagiaan dalam jasmani; ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga yang dikatakan oleh para mulia: 'Ia seimbang, penuh perhatian, seorang yang berdiam dalam kebahagiaan.' Dengan meninggalkan kesenangan dan kesakitan, dan dengan meluruhnya kegembiraan dan ketidaknyamanan sebelumnya, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan dan termasuk pemurnian perhatian oleh keseimbangan. Ini disebut konsentrasi benar."
http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhaṅga_Sutta
samma-samādhi adalah konsentrasi benar, yaitu 4 jhana
Penjelasan yang menarik sekali.
Thanks bro Karuna.
Apakah ada istilah pali untuk samadhi yang tidak benar?
miccha samadhi
Jika hanya dikaitkan dengan jhana saja, sepertinya belum dapat disebut samma samadhi, karena seperti yang kita tahu, Devadatta juga mencapai jhana2 itu, tapi kenyataannya tetap melakukan perbuatan jahat.
samma samadhi hanyalah 1 dari 8 faktor sang jalan, tanpa 7 lainnya, seseorang berarti belum sepenuhnya berada atau memiliki sang jalan. sama halnya seseorang yang memiliki penghidupan benar, bukan berarti tidak bisa menjadi jahat lagi. 8 faktor itu harus lengkap untuk bisa menjadi suci dan tidak jahat lagi
bukan berarti setelah mencapai jhana lalu tidak berbuat jahat lagi.
Quote from: Rico Tsiau on 11 June 2012, 05:02:45 PM
bukan berarti setelah mencapai jhana lalu tidak berbuat jahat lagi.
Pada saat berada dalam Jhana, maka seseorang tidak berbuat jahat lagi. Setelah keluar dari Jhana, ceritanya bisa lain lagi; perilaku bisa balik seperti semula, apalagi masuk ke habitat semula juga.
;D
setiap tingkatan samma samadhi memiliki tingkatan kemurnian dari konsentrasi yang dituju. kami kutipkan hanya pada kemurnian di jhana ke-4.
Quote from: Iwan Senta on 11 June 2012, 04:18:23 PM
Samma Samadhi mungkin dapat diterjemahkan sebagai samadhi yang benar.
Jika ada samadhi yang benar, apakah artinya juga ada samadhi yang tidak benar ?
Apa kriteria yang menentukan samadhi benar dan samadhi yang tidak benar ?
Sāmaññaphala Sutta (Buah Kehidupan Tanpa Rumah) (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_2:_S%C4%81ma%C3%B1%C3%B1aphala_Sutta#cite_note-29):
Quote
83. 'Dan demikianlah, dengan pikiran terkonsentrasi, dimurnikan dan dibersihkan, tidak ternoda, bebas dari kekotoran,[34] lentur, mudah dibentuk, kokoh, dan setelah mendapatkan kondisi tanpa-gangguan, ia mengarahkan dan mencondongkan pikirannya ke arah mengetahui dan melihat, dan ia mengetahui: "Jasmaniku ini adalah materi, tersusun dari empat unsur utama, lahir dari ibu dan ayah, mendapatkan makanan berupa nasi dan bubur, tidak kekal, dapat mengalami luka dan usang, rusak dan hancur, dan ini adalah kesadaranku yang melekat padanya dan bergantung padanya."'[35]
84. 'Bagaikan sebuah permata, sebutir beryl,[36] murni, indah, dipotong dengan baik dalam delapan sisi, jernih, cemerlang, tanpa cacat, sempurna dalam segala sudut, diikat dengan rantai biru, kuning, putih, atau jingga. Seseorang yang berpandangan baik, memegangnya dengan tangannya dan memeriksanya, akan mampu menjelaskannya demikian. Demikian pula, Baginda, seorang bhikkhu dengan pikiran terkonsentrasi, murni dan bersih, ... mengarahkan pikirannya ke arah mengetahui dan melihat. Dan ia mengetahui: "Jasmaniku ini adalah materi, tersusun dari empat unsur utama, ... [77] dan ini adalah kesadaranku yang melekat padanya dan bergantung padanya." Ini adalah buah dari kehidupan tanpa rumah, lebih mulia dan sempurna daripada yang sebelumnya.'
Terima kasih sebelumnya atas sharing2nya.
manusia yang pernah mencapai Jhana bukan berarti bebas dari perbuatan buruk.
Dengan adalah istilah miccha samadhi, artinya samadhi itu juga ada yang tidak benar, dan karena itu samadhi juga mengandung unsur bahaya?
Quote from: Iwan Senta on 11 June 2012, 07:44:31 PM
Dengan adalah istilah miccha samadhi, artinya samadhi itu juga ada yang tidak benar, dan karena itu samadhi juga mengandung unsur bahaya?
misalnya dukun yang belajar konsentrasi
bersemedi (mungkin berasal dari kata samadhi)
yang sudah terpelintir artinya.
jika konsentrasi itu dengan objek kebencian
dengan tujuan melatih kesaktian, ilmu hitam, dll
agar bisa berkomunikasi dengan jin, dll
menurut saya itu termasuk miccha samadhi
Quote from: Indra on 11 June 2012, 05:02:33 PM
samma samadhi hanyalah 1 dari 8 faktor sang jalan, tanpa 7 lainnya, seseorang berarti belum sepenuhnya berada atau memiliki sang jalan. sama halnya seseorang yang memiliki penghidupan benar, bukan berarti tidak bisa menjadi jahat lagi. 8 faktor itu harus lengkap untuk bisa menjadi suci dan tidak jahat lagi
Mungkin samadhi itu dapat disebut benar, jika unsur2 lain di dalam 8 faktor sang jalan itu terpenuhi juga?
Artinya kalau salah satu faktor tidak terpenuhi, maka samadhi itu pasti bukan samma samadhi?
Quote from: bluppy on 11 June 2012, 07:50:24 PM
misalnya dukun yang belajar konsentrasi
bersemedi (mungkin berasal dari kata samadhi)
yang sudah terpelintir artinya.
jika konsentrasi itu dengan objek kebencian
dengan tujuan melatih kesaktian, ilmu hitam, dll
agar bisa berkomunikasi dengan jin, dll
menurut saya itu termasuk miccha samadhi
Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan, bahwa minimal harus didukung dengan pengertian yang benar baru dimungkinkan tercapainya samma samadhi.
Contoh dukun di atas, tentu sudah diawali dengan pengertian salah, sehingga hasil samadhinya juga bukan samadhi yang benar. Mungkin begitu ya?
Pandangan benar menjadi landasan ketujuh faktor lainnya...
Quote from: Iwan Senta on 11 June 2012, 07:44:31 PM
Dengan adalah istilah miccha samadhi, artinya samadhi itu juga ada yang tidak benar, dan karena itu samadhi juga mengandung unsur bahaya?
samadhi tidak ada unsur berbahaya dan bahkan tidak bahaya,
yang masalah adalah orang punya pandangan salah dan tidak mengerti samma samadhi. :)
Betul. Memang yang bermasalah adalah orang yang akan membawa samadhi itu kemana. Kalau membawanya sesuai dengan 8 faktor sang jalan, maka samadhi nya itu adalah samadhi benar (samma samadhi). Dan itu akan menuju pembebasan. Kalau karena samadhi itu, egonya makin besar, karena samadhi itu mengandung unsur kesaktian juga, maka pastilah itu disebut miccha samadhi.
Mungkin bisa kita ambil contoh dari Y.A.Mogallana dan Devadatta. Keduanya memiliki kesaktian. Pemikiran logis kita, mereka tentu telah mengalami samadhi atau jhana2. Y.A.Mogallana membawanya sesuai jalan Buddha (8 faktor sang jalan), karenanya samadhi (benar) itu mempercepat pembebasannya. Sebaliknya Devadatta menggunakannya untuk tujuan jahat, sehingga samadhi nya itu tidak membawanya menuju pembebasan (miccha samadhi).