pertapa / boyband ?
Dengan cara inikah mengakhiri penderitaan ?
atau malah menambah penderitaan?
Brahmajala sutta:
1.13. '"Sementara beberapa petapa dan Brahmana ... masih menikmati pertunjukan seperti tarian, nyanyian, musik, penampilan, pembacaan, musik-tangan, simbal dan tambur, pertunjukan sihir15, akrobatik dan sulap,16 pertandingan gajah, kerbau, sapi, kambing, domba, ayam, burung puyuh, perkelahian dengan tongkat, tinju, gulat, perkelahian pura-pura, parade, pertunjukan manuver dan militer, Petapa Gotama menjauhi menikmati penampilan demikian."'
Ambatha sutta :
"Ia menahan diri untuk tidak merusak benih-benih dan tumbuh-tumbuhan. Ia makan sehari sekali, tidak makan setelah tengah hari. Ia menahan diri dari menonton pertunjukan-pertunjukan, tari-tarian, nyanyian dan musik. Ia menahan diri dari penggunaan alat-alat kosmetik, karangan-karangan bunga, wangi-wangian dan perhiasan-perhiasan. Ia menahan diri dari penggunaan tempat-tidur yang besar dan mewah. Ia menahan diri dari menerima emas dan perak. Ia menahan diri dari menerima gandum (padi) yang belum dimasak. Ia menahan diri dari menerima daging yang belum dimasak. Ia menahan diri menerima wanita dan perempuan-perempuan muda. Ia menahan diri dari menerima budak belian lelaki dan budak belian perempuan. Ia menahan diri dari menerima biri-biri atau kambing. Ia menahan diri dari menerima babi dan unggas. Ia menahan diri dari menerima tanah-tanah pertanian. Ia menahan diri dari berlaku sebagai duta atau pesuruh. Ia menahan diri dari membeli dan menjual. Ia menahan diri dari menipu dengan timbangan, mata uang maupun ukuran-ukuran. Ia menahan diri dari perbuatan menyogok, menipu dan penggelapan. Ia menahan diri dari perbuatan melukai, membunuh, memperbudak, merampok, menodong dan menganiaya. Inilah, Ambattha, sila yang dimilikinya."
klo di liat dr sisi kebenaran, ya seperti apa yg di katakan mas bro tidar, seperti itu lah kebenaran... bagi mereka yg dapat melihat kebenaran akan memahami nya, bahwa tindakan itu hanya akan menambah penderitaan. jika memang masih mau melakukan hal tersebut (bernyanyi) maka lebih baik jd lah umat perumah tangga yg baik, jgn menjadi bhikkhu...
klo di liat dr sisi perasaan, maka bs dikatakan tindakan mereka benar dan mengharukan, seorang bhikkhu kangen/rindu akan keluarga trutama ibunda nya yg dinyatakan lewat nyanyian, bs dinyatakan sebagai tanda bakti seorang anak kepada ibunda nya. ini sungguh menyentuh dan ini lah yg benar...
tinggal kita mau melihat dan menilai secara bijak, sisi mana yg ingin kita ambil dalam hidup kita... model kedua (sisi perasaan) sering digunakan oleh para pemeluk agama samawi trutama nasrani untuk menyatakan kebenaran.
hanya opini dari seorang dato' ;D
Anumodan tanggapan Dato Aa,
unt point1, kami sependapat dengan Anda
unt point2, kami masih belum mengerti "tindakan mereka benar dan mengharukan",
=> kalau dalam artian lirik lagu tsb: mengharukan kami sependapat
=> kalau dalam artian si pelaku memiliki "rasa rindu" dan kemudian mengharukan, kami pikir si pelaku tidak menjalankan "tugas" yang diemban sebagai bhiksu atau memakai jubah sebagai pelarian bukan menjadikannya sebagai jalan mulia menuju pembebasan.
beberapa kali berkesempatan membaca salah satu sutta didalam DN (kiriman Tuhan DC), yi: Sāmaññaphala Sutta - Buah Kehidupan Tanpa Rumah, kami merasa sangat terharu dan sungguh luar biasa penjelasan yang ditunjukan oleh Sang Guru (kebahagiaan & hidup lebih mulia), bukan kah itu saja sudah cukup ? (mungkin ini menurut kami, idealis)
Quote from: dato' tono on 22 March 2012, 08:39:06 PM
1. klo di liat dr sisi kebenaran, ya seperti apa yg di katakan mas bro tidar, seperti itu lah kebenaran... bagi mereka yg dapat melihat kebenaran akan memahami nya, bahwa tindakan itu hanya akan menambah penderitaan. jika memang masih mau melakukan hal tersebut (bernyanyi) maka lebih baik jd lah umat perumah tangga yg baik, jgn menjadi bhikkhu...
2. klo di liat dr sisi perasaan, maka bs dikatakan tindakan mereka benar dan mengharukan, seorang bhikkhu kangen/rindu akan keluarga trutama ibunda nya yg dinyatakan lewat nyanyian, bs dinyatakan sebagai tanda bakti seorang anak kepada ibunda nya. ini sungguh menyentuh dan ini lah yg benar...
tinggal kita mau melihat dan menilai secara bijak, sisi mana yg ingin kita ambil dalam hidup kita... model kedua (sisi perasaan) sering digunakan oleh para pemeluk agama samawi trutama nasrani untuk menyatakan kebenaran.
hanya opini dari seorang dato' ;D
menambah dukkha
suhu buat perasaan semua org jadi sedih... eh malah ada suhu yg nangis lagi....
ehhh baru pertama kali lihat suhu nangis.....
gimana komentar bro Ryu tentang suhu ini yg main gitar ? kita tunggu.... :)) :))
menurut gw sih ok2 aja dehh sehingga banyak org yg mengenal suhu tsb...
menurut saya ..suhu2 itukan masih tahap belajar juga..dharma Buddha kan tidak bisa simsalabin.. berbeda dengan Guru Agung kita.. menurut saya boleh2 aja..asal emosinya tidak berlebihan.... :))
koq beginian post di sutta vinaya... :-?
secara mahayana ga apa2 lah.
terus berjuang suhu.
Quote from: ryu on 23 March 2012, 10:21:53 AM
secara mahayana ga apa2 lah.
terus berjuang suhu.
berjuang bertemu ibunya ? atau berjuang yang lain ... ?
Quote from: adi lim on 23 March 2012, 11:51:38 AM
berjuang bertemu ibunya ? atau berjuang yang lain ... ?
berjuang ikut mandarin idol.. ;D
Quote from: khiong on 23 March 2012, 07:02:19 AM
menurut saya ..suhu2 itukan masih tahap belajar juga..dharma Buddha kan tidak bisa simsalabin.. berbeda dengan Guru Agung kita.. menurut saya boleh2 aja..asal emosinya tidak berlebihan.... :))
berlebihan juga boleh !, wong tahap belajar juga untuk menambah Dukkha ! :))
Quote from: Sunce™ on 23 March 2012, 07:44:23 AM
koq beginian post di sutta vinaya... :-?
karena apa yang dilakukan bertentangan dengan sutta dan vinaya
Quote from: ryu on 23 March 2012, 10:21:53 AM
secara mahayana ga apa2 lah.
terus berjuang suhu.
apa-nya yg ga apa2 ?
terlepas dari urusan mereka anggota sangha atau boyband, saya mengomentari penampilan mereka sangat bagus.
saya sampai terharu...
_/\_
Quote from: Mas Tidar on 26 March 2012, 08:46:42 AM
apa-nya yg ga apa2 ?
tidak melanggar vinaya.
bandingkan dengan road show kungfu yang dilakukan biksu saolin, mereka mempertunjukkan kungfu, atraksi2 dll.
oh begitu, ic...
apakah boleh berdana senjata untuk latihan kungfu, alat2 pertanian untuk becocok tanam dan alat2 musik untuk hiburan kepada biksu shaolin ?
Quote from: ryu on 26 March 2012, 09:08:07 AM
tidak melanggar vinaya.
bandingkan dengan road show kungfu yang dilakukan biksu saolin, mereka mempertunjukkan kungfu, atraksi2 dll.
Quote from: Mas Tidar on 26 March 2012, 09:23:38 AM
oh begitu, ic...
apakah boleh berdana senjata untuk latihan kungfu, alat2 pertanian untuk becocok tanam dan alat2 musik untuk hiburan kepada biksu shaolin ?
silahkan saja, apabila mungkin dirasa bermanfaat bagi mereka.
Quote from: ryu on 26 March 2012, 09:42:59 AM
silahkan saja, apabila mungkin dirasa bermanfaat bagi mereka.
terima kasih atas saran-nya.
kata siapa seorang bhiksu mahayana diperbolehkan menyanyi ataupun menari ataupun memainkan alat music untuk memuaskan nafsu keinginan sesungguhnya didalam tradisi vinaya mahayana juga ada larangan tersebut cuma mereka sekarang ini para bhiksu mahayana lebih banyak menutup mata yang paling mudah dan yang sudah kelihatan kebanyakan para bhiksu mahayana makan lewat tengah hari makan sore ataupun makan malam itu saja sudah melanggar didalam peraturan mahayana karena saya pernah ikut pabaja sramanera mahayana seorang bhiksu dan seorang sramanera dilarang makan lewat dari jam 1 siang tetapi mereka tetap saja makan dengan alasan mereka bukan makan nasi tetapi makan obat sakit maag itulah alasan mereka tradisi mahayana untuk sekarang ini sudah tercemar gara-gara ulah para bhiksu yang tidak bertanggung jawab!
lalu para bhiksu yang suka atraksi kungfu shaolin mereka itu bukanlah seorang bhiksu mereka datang kekuil shaolin hanya untuk belajar kungfu setelah mereka bisa mereka akan keluar dan bekerja dibagian security jadi keamanan pemerintah seperti polisi atau keamanan swasta seperti satpam. silakan saja nonton di national geograpic tentang biara shaolin disana juga diulas tentang hal ini atau tanyakan langsung kepada para bhiksu mahayana yang senior mereka akan menjelaskannya!
terima kasih info-nya,
kira-nya perlu adanya penyeimbang informasi yang benar dari sisi orthodox mahayana.
kung fu yang didapat didalam kuil shaolin apakah juga diatur didalam vinaya ?
apakah kuil shao lin = vihara ?
salam,
Quote from: SUGI THEN on 31 March 2012, 11:02:14 AM
kata siapa seorang bhiksu mahayana diperbolehkan menyanyi ataupun menari ataupun memainkan alat music untuk memuaskan nafsu keinginan sesungguhnya didalam tradisi vinaya mahayana juga ada larangan tersebut cuma mereka sekarang ini para bhiksu mahayana lebih banyak menutup mata yang paling mudah dan yang sudah kelihatan kebanyakan para bhiksu mahayana makan lewat tengah hari makan sore ataupun makan malam itu saja sudah melanggar didalam peraturan mahayana karena saya pernah ikut pabaja sramanera mahayana seorang bhiksu dan seorang sramanera dilarang makan lewat dari jam 1 siang tetapi mereka tetap saja makan dengan alasan mereka bukan makan nasi tetapi makan obat sakit maag itulah alasan mereka tradisi mahayana untuk sekarang ini sudah tercemar gara-gara ulah para bhiksu yang tidak bertanggung jawab!
lalu para bhiksu yang suka atraksi kungfu shaolin mereka itu bukanlah seorang bhiksu mereka datang kekuil shaolin hanya untuk belajar kungfu setelah mereka bisa mereka akan keluar dan bekerja dibagian security jadi keamanan pemerintah seperti polisi atau keamanan swasta seperti satpam. silakan saja nonton di national geograpic tentang biara shaolin disana juga diulas tentang hal ini atau tanyakan langsung kepada para bhiksu mahayana yang senior mereka akan menjelaskannya!
Quote from: SUGI THEN on 31 March 2012, 11:02:14 AM
kata siapa seorang bhiksu mahayana diperbolehkan menyanyi ataupun menari ataupun memainkan alat music untuk memuaskan nafsu keinginan sesungguhnya didalam tradisi vinaya mahayana juga ada larangan tersebut cuma mereka sekarang ini para bhiksu mahayana lebih banyak menutup mata yang paling mudah dan yang sudah kelihatan kebanyakan para bhiksu mahayana makan lewat tengah hari makan sore ataupun makan malam itu saja sudah melanggar didalam peraturan mahayana karena saya pernah ikut pabaja sramanera mahayana seorang bhiksu dan seorang sramanera dilarang makan lewat dari jam 1 siang tetapi mereka tetap saja makan dengan alasan mereka bukan makan nasi tetapi makan obat sakit maag itulah alasan mereka tradisi mahayana untuk sekarang ini sudah tercemar gara-gara ulah para bhiksu yang tidak bertanggung jawab!
lalu para bhiksu yang suka atraksi kungfu shaolin mereka itu bukanlah seorang bhiksu mereka datang kekuil shaolin hanya untuk belajar kungfu setelah mereka bisa mereka akan keluar dan bekerja dibagian security jadi keamanan pemerintah seperti polisi atau keamanan swasta seperti satpam. silakan saja nonton di national geograpic tentang biara shaolin disana juga diulas tentang hal ini atau tanyakan langsung kepada para bhiksu mahayana yang senior mereka akan menjelaskannya!
bahkan biksu2nya ada yang pegang2 laptop dll untuk mengurus promosi keuangan dll, untuk mencari dana untuk pengurusan wiharanya.
Quote from: Mas Tidar on 31 March 2012, 11:19:02 AM
terima kasih info-nya,
kira-nya perlu adanya penyeimbang informasi yang benar dari sisi orthodox mahayana.
kung fu yang didapat didalam kuil shaolin apakah juga diatur didalam vinaya ?
apakah kuil shao lin = vihara ?
salam,
vinaya tidak mengatur kungfu ceritanya guru bodhidharma mengajarkan kungfu bukan untuk bertarung ataupun mempertontonkan kungfu, guru bodhidharma mengajarkan kungfu karena beliau melihat tubuh para bhiksu pada saat itu lemah dan biara shaolin itukan terletak digunung sung zaman dahulu gunung tersebut banyak hewan buas yang berkeliaran seperti macan, ular dan srigala serta para perampok maka itu guru bodhidharma mengajarkan para bhiksu tersebut kungfu demi menunjang kesehatan dan keselamatan mereka sekian tahun kemudian pada zaman dynasty sui terjadi pemberontakan besar-besaran banyak para pemberontak yang melarikan diri ke biara shaolin, para pemberontak ini dilindungi oleh biara shaolin dikarenakan semua orang tau kalau kerajaan pada saat itu sangat menindas rakyat dan korup akhirnya jendral wang she cung jendral kerajaan dinasty sui membakar kuil shaolin banyak para bhiksu yang terbunuh lalu ada satu bhiksu ketua biara punya adik seperguruan melarikan diri beliau adalah seorang bhiksu ahli bela diri memang disuruh oleh kepala biara untuk lari karena tidak mungkin melawan tentara yang begitu banyak akhirnya kepala biaranya terbunuh didalam kobaran api adik seperguruan yang ahli bela diri ini bernama tan cung membantu jendral li yuan seorang jendral besar yang juga ingin berontak pada kerajaan dan dibantu oleh para bhiksu lainnya yang tersisa akhirnya jendral li yuan beserta putranya yang bernama li she min akhirnya bisa meruntuhkan kerajaan dinasty sui dan jendral yang korup yang ingin merebut tahta kerajaan yaitu jendral wang she cung akhirnya terbunuh, lalu jendral li yuan mendirikan dinasty tang pada zaman dinasty tang para bhiksu shaolin menjadi pelindung kerajaan dikala melawan para pemberontakan dan melindungi raja semacam security kerajaan pada zaman inilah kungfu biara shaolin berubah dari untuk kesehatan dan keselamatan para bhiksu dari hewan buas dan perampok menjadi pelindung kerajaan setelah raja li yuan wafat digantikan oleh putranya yang bernama raja li she min yang bergelar raja tang tai cung pada zaman raja inilah muncul bhiksu yang hebat yaitu bhiksu xuan chuang yang bergelar tang san chang atau yang kita kenal tong sam cong! ini hanya sekilas cerita sebenarnya ceritanya panjang juga cape ngetiknya
Quote from: ryu on 31 March 2012, 11:24:47 AM
bahkan biksu2nya ada yang pegang2 laptop dll untuk mengurus promosi keuangan dll, untuk mencari dana untuk pengurusan wiharanya.
kan saya sudah bilang tradisi mahayana saat sekarang sudah rusak sudah tercemar akhirnya jadi beginilah!
malah sekarang bhante2 theravada malah juga mulai ikut2an menerima angpao didepan umat sambil cengengesan segala kalau dulu seorang bhikku theravada agak tabu kalau menerima angpao zaman mulai berubah anicca kali ya!
Quote from: SUGI THEN on 31 March 2012, 11:46:07 AM
kan saya sudah bilang tradisi mahayana saat sekarang sudah rusak sudah tercemar akhirnya jadi beginilah!
malah sekarang bhante2 theravada malah juga mulai ikut2an menerima angpao didepan umat sambil cengengesan segala kalau dulu seorang bhikku theravada agak tabu kalau menerima angpao zaman mulai berubah anicca kali ya!
tercemar bagaimana? bukankah ada upaya kausalya?
Quote from: ryu on 31 March 2012, 11:53:24 AM
tercemar bagaimana? bukankah ada upaya kausalya?
upaya kausalyanya sudah kebablasan bro.......