Diskusi adalah hal baik, karena merupakan salah satu dari lima pembantu bagi pandangan benar. Tetapi, tentu diskusi saja tidak cukup efektif untuk membangun pandangan benar, melainkan diperluan empat faktor lainnya yang menyertai diskusi, yaitu moralitas, belajar banyak, ketenangan, dan pandangan terang.
Quote
Para Bikkhu, jika pandangan benar dibantu oleh lima hal, memiliki pembebasan pikiran sebagai buahnya dan dianugrahi dengan buah pembebasan pikiran; pandangan benar memiliki kebebasan oleh kebijaksanaan sebagai buahnya dan dianugrahi dengan buah pembebasan pikiran oleh kebijaksanaan. Apakah yang lima itu?
Di sini, para bhikkhu, pandangan benar dibantu oleh (1)moralitas, oleh (2)belajar banyak, oleh (3)diskusi, oleh (4)ketenangan dan oleh (5)pandangan terang.
Angutara Nikaya V,25
Sumber : Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 319
Dengan demikian sebaiknya ketika berdiskusi jagalah moralitas di dalam ucapan, ambil pelejaran sebanyak-banyaknya dari apa yang didiskusikan, jaga ketenangan dan bangun pandangan terang. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa diskusi akan berjalan sehat, menyenangkan, indah, bermanfaat dan efektif.
ada orang sangat keras kepala sehingga kalo ia berdiskusi, ia tidak akan pernah mengakui kesalahan dalam statementnya, tapi malah menarik referensi-referensi yang melenceng jauh dari pembahasan untuk mengelak (kalau di DN istilahnya "geliat-belut), dan kalau perlu menjelaskan panjang lebar hal yang ditanyakan demi untuk mengaburkan pembicaraan, padahal sebenarnya hanya membutuhkan satu kata untuk menjawabnya..
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 03:45:19 PM
ada orang sangat keras kepala sehingga kalo ia berdiskusi, ia tidak akan pernah mengakui kesalahan dalam statementnya, tapi malah menarik referensi-referensi yang melenceng jauh dari pembahasan untuk mengelak (kalau di DN istilahnya "geliat-belut), dan kalau perlu menjelaskan panjang lebar hal yang ditanyakan demi untuk mengaburkan pembicaraan, padahal sebenarnya hanya membutuhkan satu kata untuk menjawabnya..
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
sebagian orang sangat mengharapkan jawaban yang sederhana dan singkat seperti "ya" atau "tidak", seperti dipengadilan. akan tetapi, si penjawab tidak bisa asal menjawab, karena ia ingin menjawab dengan benar. adakalanya suatu pertanyaan, apabila dijawab "ya" ataupun "tidak", keduanya jadi sama-sama salah. padahal hukum sudah menentukan "jawablah pertanyaan dengan benar!".
sebagai contoh, seorang tertuduh ditanya oleh jaksa penuntut di pengadilan di mana si tertuduh hanya diperolehkan menjawab "ya" atau "tidak" saja. si jaksa bertanya, "Apakah sekarang anda sudah tidak mencuri lagi?"
jika dijawab "ya", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh mantan pencuri atau "pernah mencuri". jika dijawab "tidak", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh sekarang masih suka mencuri. dengan demikian, mendesak si tertuduh hanya boleh menjawab "ya" atau "tidak" terhadap penanya yang memberikan pertanyaan yang tidak bijak adalah bentuk ketidak adilan itu sendiri.
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:00:00 PM
sebagai contoh, seorang tertuduh ditanya oleh jaksa penuntut di pengadilan di mana si tertuduh hanya diperolehkan menjawab "ya" atau "tidak" saja. si jaksa bertanya, "Apakah sekarang anda sudah tidak mencuri lagi?"
jika dijawab "ya", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh mantan pencuri atau "pernah mencuri". jika dijawab "tidak", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh sekarang masih suka mencuri. dengan demikian, mendesak si tertuduh hanya boleh menjawab "ya" atau "tidak" terhadap penanya yang memberikan pertanyaan yang tidak bijak adalah bentuk ketidak adilan itu sendiri.
lucu, saya pikir anda pakar komunikasi
dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.
Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.
nah, untuk jelasnya kan tinggal dijawab si pencuri saja, "ya, saya tidak mencuri lagi", atau "tidak, saya tidak mencuri lagi" untuk memperjelas statement
nah, kalau gitu maka tidak akan terjadi kesalahfahaman lagi bukan??
kenapa pula perlu tarik2 statement yang tidak ada hubungannya?? apakah bertujuan untuk mengalihkan pembicaraan agar tidak disalahkan??
apa susahnya sih mengakui kesalahan?? ???
jujur, kalau saya memang salah, saya juga mengakuinya secara langsung kok(ini bukannya sombong ;D), bukan dengan cara jadi pengecut dan sengaja pake jurus geliat-belut untuk mengalihkan topik..
be a gentleman donk!!
nah, yang ini lagi belum dijawab..
Quote
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
kalau takut salah lagi, cukup dijawab dengan cara yang saya tuliskan di atas yah.. ;)
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 04:07:24 PM
apa susahnya sih mengakui kesalahan?? ???
jujur, kalau saya memang salah, saya juga mengakuinya secara langsung kok, bukan dengan cara jadi pengecut dan sengaja pake jurus geliat-belut..
be a gentleman donk!!
seorang Guru Arahat tentu saja tidak boleh salah, bisa berdampak buruk pada income
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:09:28 PM
seorang Guru Arahat tentu saja tidak boleh salah, bisa berdampak buruk pada income
kayak brahmana aja.. :))
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:07:13 PM
lucu, saya pikir anda pakar komunikasi
dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.
Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.
coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :
"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:07:13 PM
lucu, saya pikir anda pakar komunikasi
dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.
Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.
coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :
"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:15:27 PM
coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :
"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"
wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:18:43 PM
wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?
demikian juga pertanyaan "apakah anda sudah tidak mencuri lagi?" itu sharusnya ditujukan kepada orang yang sudah pernah mencuri. si tertuduh belum tentu mencuri. dengan demikian pertanyaan itu adalah "wrong question".
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:18:43 PM
wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?
dengan demikian ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak" saja, kendatipun tampaknya bisa.
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:21:14 PM
demikian juga pertanyaan "apakah anda sudah tidak mencuri lagi?" itu sharusnya ditujukan kepada orang yang sudah pernah mencuri. si tertuduh belum tentu mencuri. dengan demikian pertanyaan itu adalah "wrong question".
makanya tanya jawab itu ada urutannya, pertama-tama sebelum sampai pada "apakah anda sudah tidak mencuri lagi", harus ditanyakan dulu "apakah anda dulu pernah mencuri?" dan seterusnya.
tapi baiklah, anda sengaja membuka topik ini untuk mengaburkan topik lain. mari kita lanjutkan saja topik lain itu.
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:22:08 PM
dengan demikian ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak" saja, kendatipun tampaknya bisa.
nah, kalo yang ini bisa gak?
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 03:45:19 PM
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:23:21 PM
tapi baiklah, anda sengaja membuka topik ini untuk mengaburkan topik lain. mari kita lanjutkan saja topik lain itu.
eh iya.....
topik lain kok ga di reply yah??
kok cuma topik ini yang di reply kang??
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:23:21 PM
makanya tanya jawab itu ada urutannya, pertama-tama sebelum sampai pada "apakah anda sudah tidak mencuri lagi", harus ditanyakan dulu "apakah anda dulu pernah mencuri?" dan seterusnya.
tapi baiklah, anda sengaja membuka topik ini untuk mengaburkan topik lain. mari kita lanjutkan saja topik lain itu.
diskusi digelar dengan harapan agar kita satu sama lain dapat saling membantu dalam membangun pandangan benar. besar harapan bahwa umat akan mengalami kemajuan yang pesat dalam kuantitas dan kualitas. salah satu cara untuk dapat memenuhi harapan itu adalah dengan membangun diskusi yang sehat, indah dan bermanfaat.
apabila diskusi selalu dikotori oleh cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih, maka bagaimana dapat diharapkan umat bisa berkembang dalam kualitas dan quantitas.
banyak hal yang harus dipikirkan dengan cara serius dan sungguh-sungguh untuk kemajuan bersama. melalui pikiran yang tenang dan serius saja, banyak hal sangat tidak mudah untuk difahami, bagaimana pikiran yang tidak tenang dan tidak serius bisa memahami hal-hal tersebut. oleh karena itu, kita seharusnya mendukung terbentuknya diskusi yang sehat, tenang dan indah.
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 04:27:34 PM
eh iya.....
topik lain kok ga di reply yah??
kok cuma topik ini yang di reply kang??
semuanya sudah dijelaskan. tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. selanjutnya bergantung dari keterampilan masing-masing dalam menangkap dan memahami apa-apa yang telah dijelaskan. mohon maaf bila semua itu tidak cukup memuaskan. itu adalah sebuah kterbatasan.
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:29:44 PM
apabila diskusi selalu dikotori oleh cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih, maka bagaimana dapat diharapkan umat bisa berkembang dalam kualitas dan quantitas.
mohon tunjukkan bagian mana yg anda maksudkan dengan cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih itu, di sini. kata "selalu" mengindikasikan bahwa cara2 kotor dst ini juga ada di thread ini, jadi tidak perlu bersusah payah mengambil dari thread lain.
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:35:31 PM
mohon tunjukkan bagian mana yg anda maksudkan dengan cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih itu, di sini. kata "selalu" mengindikasikan bahwa cara2 kotor dst ini juga ada di thread ini, jadi tidak perlu bersusah payah mengambil dari thread lain.
tidak bermaksud menuduh atau menunjukan bahwa di forum ini atau di thread ini adalah cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih. oleh karena itu, cara-cara kotor tersebut tidak perlu dicari apalagi ditunjukan. tapi bermaksud mengajak kepada semua orang untuk mendukung cara diskusi yang baik, sopan, indah, dengan rasa hormat dan dengan cinta kasih.
selanjutnya, apabila ada yang merasa bahwa dirinya masih suka berdiskusi dengan cara yang kotor, maka semoga dia sadar diri dan meninggalkan cara-cara itu tanpa perlu ditunjuk, siapa orang itu. selanjutnya, apabila ada orang yang merasa sudah melakukan diskusi dengan cara yang baik, maka sebaiknya dia mempertahankan itu. tidak harus disebut, siapa orangnya.
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:35:31 PM
mohon tunjukkan bagian mana yg anda maksudkan dengan cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih itu, di sini. kata "selalu" mengindikasikan bahwa cara2 kotor dst ini juga ada di thread ini, jadi tidak perlu bersusah payah mengambil dari thread lain.
tidak bermaksud menuduh atau menunjukan bahwa di forum ini atau di thread ini adalah cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih. oleh karena itu, cara-cara kotor tersebut tidak perlu dicari apalagi ditunjukan. tapi bermaksud mengajak kepada semua orang untuk mendukung cara diskusi yang baik, sopan, indah, dengan rasa hormat dan dengan cinta kasih.
selanjutnya, apabila ada yang merasa bahwa dirinya masih suka berdiskusi dengan cara yang kotor, maka semoga dia sadar diri dan meninggalkan cara-cara itu tanpa perlu ditunjuk, siapa orang itu. selanjutnya, apabila ada orang yang merasa sudah melakukan diskusi dengan cara yang baik, maka sebaiknya dia mempertahankan itu. tidak harus disebut, siapa orangnya.
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:31:24 PM
semuanya sudah dijelaskan. tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. selanjutnya bergantung dari keterampilan masing-masing dalam menangkap dan memahami apa-apa yang telah dijelaskan. mohon maaf bila semua itu tidak cukup memuaskan. itu adalah sebuah kterbatasan.
masi banyak kok yang belum dijawab...
om indra mohon izin ngutip yah.. ;D
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:12:04 PM
kasus ini memang bukan kasus makhluk2 lain, melainkan kasus orang sangat suci yg menjadi gurunya orang-orang suci. jadi jawaban anda adalah ...?
tambah lagi yang ini..
Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:55:31 PM
komentar anda di atas berlawanan denagn hukum yg anda sampaikan bahwa "segala sesuatu yang bergerak itu atas dasar suatu sebab dan tujuan. ini adalah hukum alam." anda menghindari spekulasi tentang para Arahat, apakah para arahat tidak termasuk "segala sesuatu" dalam hukum anda itu? kenapa anda bisa tidak mengetahui secara detail, sementara anda bisa membawakan suatu hukum yg bersifat general "segala sesuatu" di sini?
kalo ini punya saya pribadi... ;D
Quote from: will_i_am on 17 January 2012, 02:34:05 PM
nah, kalau orang yang mati kecelakaan tabrak mobil karena kammanya sudah habis, termasuk hukum alam atau tidak dong??
khusus yang ini, saya kasih kemudahan... ;D
anda boleh menjawab "ya, itu termasuk hukum alam", atau "bukan, itu bukan termasuk hukum alam"
nah, kalau begitu saya tidak mungkin lagi salah paham kan??
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:43:08 PM
tidak bermaksud menuduh atau menunjukan bahwa di forum ini atau di thread ini adalah cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih. oleh karena itu, cara-cara kotor tersebut tidak perlu dicari apalagi ditunjukan. tapi bermaksud mengajak kepada semua orang untuk mendukung cara diskusi yang baik, sopan, indah, dengan rasa hormat dan dengan cinta kasih.
untuk suatu himbauan, saya akan menuliskan "teman-teman, marilah kita .... dst ... dst", bukan dengan "apabila diskusi SELALU ... dst". tetapi dengan membuka suatu "ajakan" dengan statement tuduhan demikian, maka pembaca berhak untuk mengklarifikasi, sebelum menerima ajakan anda.
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 04:43:49 PM
masi banyak kok yang belum dijawab...
om indra mohon izin ngutip yah.. ;D
itu menurut suatu pendapat. menurut pendapat lain, semua pertanyaan itu sudah dijawab. pendapat satu orang tidak harus sama dengan pendapat orang lain. Dan mungkin belum ada jawaban yang sesuai dengn harapan si penanya, sehingga si penanya tidak puas hati.
nah, cukup yang ini saja, karena saya pribadi memang belum puas dengan jawabannya..
Quote
nah, kalau orang yang mati kecelakaan tabrak mobil karena kammanya sudah habis, termasuk hukum alam atau tidak dong??
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 04:43:49 PM
khusus yang ini, saya kasih kemudahan... ;D
anda boleh menjawab "ya, itu termasuk hukum alam", atau "bukan, itu bukan termasuk hukum alam"
nah, kalau begitu saya tidak mungkin lagi salah paham kan??
yang ini cukup mudah dijawab kan??
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:49:03 PM
untuk suatu himbauan, saya akan menuliskan "teman-teman, marilah kita .... dst ... dst", bukan dengan "apabila diskusi SELALU ... dst". tetapi dengan membuka suatu "ajakan" dengan statement tuduhan demikian, maka pembaca berhak untuk mengklarifikasi, sebelum menerima ajakan anda.
ajakan itu ada pada post pertama :
QuoteDengan demikian sebaiknya ketika berdiskusi jagalah moralitas di dalam ucapan, ambil pelejaran sebanyak-banyaknya dari apa yang didiskusikan, jaga ketenangan dan bangun pandangan terang. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa diskusi akan berjalan sehat, menyenangkan, indah, bermanfaat dan efektif.
sedangkan paragraf pada relply#16 itu merupakan argumen atas ajakan pada post pertama itu :
Quoteapabila diskusi selalu dikotori oleh cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih, maka bagaimana dapat diharapkan umat bisa berkembang dalam kualitas dan quantitas.
i
ini memang bukan himbauan, tapi argumen atau alasan, mengapa ajakan itu dilakukan.
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 03:45:19 PM
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
nah, yang ini juga belum...
jawabnya dengan cara yang sama seperti yang diatas ya!!
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:55:34 PM
ini memang bukan himbauan, tapi argumen atau alasan, mengapa ajakan itu dilakukan.
terlebih kalau itu adalah argumen, maka anda harus membuktikan kebenaran argumen anda terlebih dulu. kalau begitu sekarang saya ulangi lagi permintaan saya agar anda menunjukkan postingan atau orang yg telah menggunakan cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih. silakan
capek sekali ama tipe begini.
Quote from: adi lim on 18 January 2012, 05:34:08 PM
capek sekali ama tipe begini.
jadi penonton aja, lawan diskusi-nya sdh ketemu & slalu menyertai :whistle:
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:21:14 PM
demikian juga pertanyaan "apakah anda sudah tidak mencuri lagi?" itu sharusnya ditujukan kepada orang yang sudah pernah mencuri. si tertuduh belum tentu mencuri. dengan demikian pertanyaan itu adalah "wrong question".
apa buktinya pak hakim menyatakan disaat lalu saya pernah mencuri ? kalau tampa bukti, itu termasuk penuduhan !
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:15:27 PM
coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :
"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"
Apakah alasannya saya mau membunuh orang ?
nahhhh, gak usah dijawab ya atau tidak...
dijawab dgn pertanyaan aja..
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:09:28 PM
seorang Guru Arahat tentu saja tidak boleh salah, bisa berdampak buruk pada income
kalau badut ingkar janji, dan berbohong juga udah tentu berdampak buruk pada income nya....
bukan cuma Arahat...
;D :P
Quote from: Indra on 18 January 2012, 04:35:31 PM
mohon tunjukkan bagian mana yg anda maksudkan dengan cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih itu, di sini. kata "selalu" mengindikasikan bahwa cara2 kotor dst ini juga ada di thread ini, jadi tidak perlu bersusah payah mengambil dari thread lain.
apakah cumi polos telah melakukan tinta hitam dalam postingnya ? silahkan dibeberkan disini juga...
_/\_ :o
Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:29:44 PM
diskusi digelar dengan harapan agar kita satu sama lain dapat saling membantu dalam membangun pandangan benar. besar harapan bahwa umat akan mengalami kemajuan yang pesat dalam kuantitas dan kualitas. salah satu cara untuk dapat memenuhi harapan itu adalah dengan membangun diskusi yang sehat, indah dan bermanfaat.
apabila diskusi selalu dikotori oleh cara-cara kotor, ejekan, tanpa rasa hormat dan tanpa cinta kasih, maka bagaimana dapat diharapkan umat bisa berkembang dalam kualitas dan quantitas.
banyak hal yang harus dipikirkan dengan cara serius dan sungguh-sungguh untuk kemajuan bersama. melalui pikiran yang tenang dan serius saja, banyak hal sangat tidak mudah untuk difahami, bagaimana pikiran yang tidak tenang dan tidak serius bisa memahami hal-hal tersebut. oleh karena itu, kita seharusnya mendukung terbentuknya diskusi yang sehat, tenang dan indah.
jadi apa gunanya warung jongkok, maupun HUMOR ? _/\_ :))