Kisah Devadatta

Started by Indra, 19 October 2011, 10:37:50 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:07:47 PM
anggaplah kemungkinan anda benar, lantas apakah dia sudah terjatuh seperti halnya devadatta?

jika dia pernah berkata-kata buruk dimana kata-kata buruk itu menyakitkan orang lain, tentu ini adalah kamma buruk yang akan berbuah dan bersifat menurunkan kualitas batinnya. sejauh mana kata-kata buruk itu dilakukan, apa yang mendasarinya, seberapa menyakitkan orang lain dan siapa yang disakitinya? jawaban dari semua itu semua menjadi faktor penentu, apakah dia mengalami suatu kejatuhan batin atau tidak.

akibat mengerikan dari suatu kata-kata buruk yang dilontarkan, tidak saja ditentukan oleh faktor atas dasar apa kata-kata itu dilontarkan, tapi juga dihadapan dan kepada siapa kata-kata itu dilontarkan.

Indra

Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 03:15:57 PM
jika dia pernah berkata-kata buruk dimana kata-kata buruk itu menyakitkan orang lain, tentu ini adalah kamma buruk yang akan berbuah dan bersifat menurunkan kualitas batinnya. sejauh mana kata-kata buruk itu dilakukan, apa yang mendasarinya, seberapa menyakitkan orang lain dan siapa yang disakitinya? jawaban dari semua itu semua menjadi faktor penentu, apakah dia mengalami suatu kejatuhan batin atau tidak.

akibat mengerikan dari suatu kata-kata buruk yang dilontarkan, tidak saja ditentukan oleh faktor atas dasar apa kata-kata itu dilontarkan, tapi juga dihadapan dan kepada siapa kata-kata itu dilontarkan.

kata "Jika" di awal kalimat menyiratkan bahwa anda tidak tahu apa dan bagaimana perilakunya di sini. saya mengajukan pertanyaan itu atas atas dasar bahwa anda mengetahui persis kejadian itu bahkan mencoba (walau gagal) untuk menjadi pembela baginya. nah sekarang, mohon anda ulangi jawaban anda dengan dasar bahwa anda mengetahui semua sepak terjangnya di sini.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:26:52 PM
kata "Jika" di awal kalimat menyiratkan bahwa anda tidak tahu apa dan bagaimana perilakunya di sini. saya mengajukan pertanyaan itu atas atas dasar bahwa anda mengetahui persis kejadian itu bahkan mencoba (walau gagal) untuk menjadi pembela baginya. nah sekarang, mohon anda ulangi jawaban anda dengan dasar bahwa anda mengetahui semua sepak terjangnya di sini.

memahami makna kata "jika"

pertanyaan "jika" belum tentu menandakan suatu tanda ketidak tahuan. pernyataan jika juga dinyatakan untuk menyatakan suatu hukum, atau suatu ketentuan yang terjadi pada saat suatu syarat dapat dipenuhi. semisal seseorang berkata, "Jika matahari terbit, maka hari mulai siang".  orang ini menyatakan hukum alam, bukan berarti dia tidak mengetahui bahwa matahari sudah atau akan terbit.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:26:52 PM
kata "Jika" di awal kalimat menyiratkan bahwa anda tidak tahu apa dan bagaimana perilakunya di sini. saya mengajukan pertanyaan itu atas atas dasar bahwa anda mengetahui persis kejadian itu bahkan mencoba (walau gagal) untuk menjadi pembela baginya. nah sekarang, mohon anda ulangi jawaban anda dengan dasar bahwa anda mengetahui semua sepak terjangnya di sini.

memahami makna kata "jika"

pertanyaan "jika" belum tentu menandakan suatu tanda ketidak tahuan. pernyataan jika juga dinyatakan untuk menyatakan suatu hukum, atau suatu ketentuan yang terjadi pada saat suatu syarat dapat dipenuhi. semisal seseorang berkata, "Jika matahari terbit, maka hari mulai siang".  orang ini menyatakan hukum alam, bukan berarti dia tidak mengetahui bahwa matahari sudah atau akan terbit.

Indra

Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 03:32:39 PM
memahami makna kata "jika"

pertanyaan "jika" belum tentu menandakan suatu tanda ketidak tahuan. pernyataan jika juga dinyatakan untuk menyatakan suatu hukum, atau suatu ketentuan yang terjadi pada saat suatu syarat dapat dipenuhi. semisal seseorang berkata, "Jika matahari terbit, maka hari mulai siang".  orang ini menyatakan hukum alam, bukan berarti dia tidak mengetahui bahwa matahari sudah atau akan terbit.

whatever, saya tidak tertarik untuk membahas soal bahasa konyol di sini.

pertanyaan saya adalah "apakah menurut anda YM Choa mengalami kejatuhan atau tidak, melihat sepak terjangnya di sini?"

Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:34:56 PM
whatever, saya tidak tertarik untuk membahas soal bahasa konyol di sini.



kenapa hal itu dibahas. karena sebelumnya ada yang membahasnya dengan menyatakan :

Quotekata "Jika" di awal kalimat menyiratkan bahwa anda tidak tahu apa dan bagaimana perilakunya di sini.

ada yang berpndapat bahwa itu adalah pernyataan yang salah dengan argumentasi-argumentasi tertentu. perlu dinyatakan, agar pembaca memahami. kelak, biarkan pembaca mengambil pemahaman yang terbaik menurut penilaian mereka.

Quote
pertanyaan saya adalah "apakah menurut anda YM Choa mengalami kejatuhan atau tidak, melihat sepak terjangnya di sini?"

hal tersebut sudah dijawab. jawaban tersebut dikutipkan lagi berikut ini :

Quotedia sudah pernah jatuh berkali-kali dan terbangun berkali-kali

dan untuk keadaan batinnya sekarang ini :

Quotetidak diketahui


Indra

Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 03:43:43 PM
dia sudah pernah jatuh berkali-kali dan terbangun berkali-kali

dari mana anda mengetahui hal ini? saya tidak ingat dia pernah mengakui hal ini, atau ada? link pls.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:47:18 PM
dari mana anda mengetahui hal ini? saya tidak ingat dia pernah mengakui hal ini, atau ada? link pls.

untuk menguji benar tidaknya jawaban tersebut ....

silahkan ditanyakan kepada yang bersangkutan!

seorang pesilat yang seringkali mengikuti berbagai kompetisi pastilah dia mengalami "terpukul berkali-kali" dan "terjatuh berkal-kali". ketika dia melihat bahwa orang lain mengaku pesilat atau tampak memiliki ciri-ciri pesilat, maka sudah dapat dpastikan bahwa orang lain itu sebagaimana hal dirinya mengalami "terpukul" berkali-kali dan "terjatuh" berkali-kali. jika tidak demikian, mustahil orang itu pesilat. itu perumpamaannya.

Indra

Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 03:51:02 PM
untuk menguji benar tidaknya jawaban tersebut ....

silahkan ditanyakan kepada yang bersangkutan!
pertanyaan saya adalah "dari mana anda mengetahui hal itu", maka yg bersangkutan ini di sini adalah anda, saya tidak menanyakan apakah YM Choa benar seperti apa yg anda katakan atau tidak, saya hanya menanyakan dari mana anda mengetahui hal itu.

Quote
seorang pesilat yang seringkali mengikuti berbagai kompetisi pastilah dia mengalami "terpukul berkali-kali" dan "terjatuh berkal-kali". ketika dia melihat bahwa orang lain mengaku pesilat atau tampak memiliki ciri-ciri pesilat, maka sudah dapat dpastikan bahwa orang lain itu sebagaimana hal dirinya mengalami "terpukul" berkali-kali dan "terjatuh" berkali-kali. jika tidak demikian, mustahil orang itu pesilat. itu perumpamaannya.

jadi YM Choa yg ngakunya seorang guru Arahat ini adalah seorang pesilat? oh, ok, in perumpamaan, tapi ini adalah perumpamaan yg super TOLOL, karena sangat tidak tepat. Kesucian tidak dapat diumpamakan dengan persilatan. saya perkenalkan anda pada Guru para Arahat yg sejati, yaitu Buddha Gotama, beliau tidak pernah "terjatuh" sekali pun apa lagi berkali2.


Kang_Asep

Quote from: Indra on 18 January 2012, 03:59:47 PM
jadi YM Choa yg ngakunya seorang guru Arahat ini adalah seorang pesilat? oh, ok, in perumpamaan, tapi ini adalah perumpamaan yg super TOLOL, karena sangat tidak tepat. Kesucian tidak dapat diumpamakan dengan persilatan. saya perkenalkan anda pada Guru para Arahat yg sejati, yaitu Buddha Gotama, beliau tidak pernah "terjatuh" sekali pun apa lagi berkali2.



tidak demikian umumnya yang dialami oleh makhluk-makhluk lain.

atau bahkan mereka yang sama sekali tidak tau artinya "kejatuhan batin", mungkin tidak pernah mengalami secara langsung apa itu kesucian.

Indra

Quote from: Kang_Asep on 18 January 2012, 04:10:41 PM
tidak demikian umumnya yang dialami oleh makhluk-makhluk lain.

atau bahkan mereka yang sama sekali tidak tau artinya "kejatuhan batin", mungkin tidak pernah mengalami secara langsung apa itu kesucian.

kasus ini memang bukan kasus makhluk2 lain, melainkan kasus orang sangat suci yg menjadi gurunya orang-orang suci. jadi jawaban anda adalah ...?

ryu

penerawangan saya, YM choa sekarang terjatuh, dan dia sedang memperbaiki dirinya saat ini.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

will_i_am

baru tau nih, ternyata orang setingkat arahat masih bisa jatuh-bangun juga..  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Indra

salah semua, YM Choa memang sudah terjatuh berguling2, dan sekarang berusaha bangkit dengan berpegangann pada strategi logika bahasa

andry

Samma Vayama