Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Aui on 12 March 2011, 07:23:33 PM

Title: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Aui on 12 March 2011, 07:23:33 PM
Halo smua,,mau tany nh,,,dlm buddist terdpt berbagai macam kamma ya,,,bs di jelaskan ga ya,,,? Sie2,...
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Umat Awam on 12 March 2011, 07:58:58 PM
secara garis besar ada 2, kamma baik dan kamma buruk.. wakakakak..

buat yg senior mohon dijelaskan.. saya cuman umat awam.. xixixi..
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: ryu on 12 March 2011, 08:36:52 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8877.0
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Adhitthana on 12 March 2011, 11:01:41 PM
Jenis – jenis kamma

Terdapat empat jenis Kamma berdasarkan waktu munculnya akibat (vipaka), yaitu:

1. Ditthadhamma vedaniya Kamma
Kamma yang memberikan hasil dalam kehidupan sekarang ini, termasuk yang sudah masak atau disebut dengan Paripakka dittha dhamma vedaniya kamma.

Contoh: Seorang miskin bernama Punna yang memberikan dana makanan kepada Y A Sariputta Maha Thera menjadi kaya raya dalam waktu tujuh hari setelah berdana.

Kamma yang memberikan hasil setelah lewat tujuh hari disebut dengan aparipakka ditha dhamma vedaniya kamma. Contoh: Jika berbuat kebajikan atau kejahatan dalam usia muda, akan dipetik hasil dalam usia muda atau usia tua dalam kehidupan sekarang.

2. Upajja vedaniya Kamma
Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.

3. Aparapariya vedaniya Kamma
Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya secara berturut-turut.

4. Ahosi Kamma
Kamma yang tidak lagi atau tidak akan memiliki kekuatan untuk menghasilkan akibat (kadaluwarsa). Ahosi Kamma terbentuk ketika kekuatan suatu perbuatan (kamma) terhalangi oleh kekuatan perbuatan lain yang sangat besar. Selain itu Ahosi Kamma terbentuk jika tidak adanya kondisi-kondisi pendukung yang dibutuhkan untuk kamma itu berbuah, sehingga kamma tersebut tidak menghasilkan akibat (vipaka).

Terdapat empat jenis Kamma berdasarkan fungsinya:

1. Janaka Kamma
Kamma yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali suatu makhluk. Kamma ini menimbulkan batin (Nama) dan jasmani (Rupa). Seseorang dilahirkan ke dalam keluarga yang miskin dan dikeluarga yang kaya ditentukan oleh Janaka Kamma

2. Upatthambhaka Kamma
Kamma yang mendukung terpeliharanya satu akibat dari sebab yang telah timbul (kamma penguat). Kamma ini membantu Janaka Kamma, yaitu:
•Membantu Janaka Kamma yang belum mempunyai waktu menimbulkan hasil, memberikan waktu menimbulkan hasil/akibat.
•Membantu Janaka Kamma yang sedang mempunyai waktu menimbulkan hasil memberikan kekuatan untuk menimbulkan hasil secara sempurna.
•Membantu Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma menjadi maju dan bertahan lama.
Misalnya: Debby adalah seorang nenek yang ditetapkan oleh Janaka Kamma hanya hidup selama 70 tahun di dunia, tetapi di dalam kehidupannya sehari-hari, nenek Debby sering melakukan perbuatan baik seperti berdana, melaksanakan sila dan bermeditasi sehingga umur yang ditetapkan oleh Janaka Kamma selama 70 tahun bertambah 20 tahun.

3. Upapilaka Kamma
Kamma yang menekan, mengolah, menyelaraskan satu akibat dari satu sebab. Kamma ini memperlemah kekuatan Janaka Kamma (kamma pelemah), yaitu :
•Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma supaya tidak ada waktu menimbulkan hasil.
•Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma yang mempunyai waktu menimbulkan hasil supaya mempunyai kekuatan menurun.
•Upapilaka Kamma yang menekan Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma.
Misalnya: Budi seorang narapidana yang divonis 10 tahun hukuman penjara, namun dalam kesehariannya, ia sering menunjukan tabiat yang baik, rajin bekerja, maka Budi mendapatkan keringanan hukuman menjadi 7 tahun saja.

4. Upaghataka Kamma
Kamma yang memotong atau menghancurkan kekuatan akibat dari satu sebab yang telah terjadi. Misalnya: Taufik adalah seorang pemain bulutangkis. Ia sering menjadi juara dalam beberapa pertandingan dan bulutangkis adalah karirnya. Suatu hari, saat Taufik mengendarai mobil, tiba-tiba ia menabrak truk yang ada didepannya. Akibatnya tangan kiri Taufik menjadi patah dan cacat seumur hidup sehingga karirnya menjadi hancur.

Terdapat empat jenis Kamma berdasarkan sifat dari akibat yang dihasilkan, yaitu:

1. Garuka Kamma
Kamma berat yang memiliki kualitas kekuatan yang besar yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua, dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.

Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:
•Akusala Garuka Kamma adalah perbuatan buruk/jahat yang berat. Yang disebut Akusala Garuka Kamma (perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma (lima perbuatan durhaka, yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha).

Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma adalah tumimbal-lahir ke alam Apaya (Alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura).

Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma karena dampaknya masih dapat di rasakan dikehidupan selanjutnya. Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129. Contoh: Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha, dilahirkan kembali di alam neraka avici. Contoh lain adalah Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya (Raja Bimbisara) tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama) karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.

•Kusala Garuka Kamma adalah perbuatan baik yang berat. Yang disebut Kusala Garuka Kamma adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin) sehingga mencapai Rupa-Jhana 4 dan Arupa-Jhana 4 atau disebut Jhana 8. Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.

Akusala Garuka Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, tetapi mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu). Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, akan menjadi Ahosi Kamma dan tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (kamma membantu).

2. Asanna Kamma adalah kusala kamma (perbuatan baik) dan akusala kamma (perbuatan buruk/jahat) yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin. Dengan batin misalnya; memikirkan, merasakan, mengingat-ingat semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan, atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain. Kamma inilah yang akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan.

Contoh: Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya, ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta. Dengan mengingat hal ini ia terlahir di alam yang bahagia. Namun, meskipun terlahir di alam bahagia, ia tetap memperoleh dampak buruk dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.

3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma adalah Karma Kebiasaan, yaitu perbuatan baik dan jahat yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena sering dilakukan. Bila seseorang belum saat ajalnya tidak berbuat sesuatu, dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma, maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya ialah Kamma Kebiasaan (Acinna Kamma) yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang karena sering dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru.

Contoh: Cunda seorang penjagal babi, yang hidup disekitar vihara tempat Guru Buddha berdiam, ia meninggal dengan mendengking seperti babi karena kebiasaannya memotong babi.

4. Kattata Kamma adalah Kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya. Karma ini yang paling lemah di antara semua karma. Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma) dan perbuatan jahat (akusala kamma) yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang ini yang hampir tidak didorong oleh kehendak. Kamma ini berproses apabila ketiga kamma diatas tidak pernah dilakukan. Kattata kamma dimisanya tanpa sadar menggaruk kepala walau kepala tidak gatal.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Mas Tidar on 13 March 2011, 09:22:36 AM
Quote from: Aui on 12 March 2011, 07:23:33 PM
Halo smua,,mau tany nh,,,dlm buddist terdpt berbagai macam kamma ya,,,bs di jelaskan ga ya,,,? Sie2,...


http://paauk.org/files/workings_of_kamma.pdf

saran: baca yang Anda anggap mengerti tinggalkan yang lain. kalau ada waktu luang baca kembali yang Anda pernah tinggalkan.
buku ini sangat favorite untuk saya.



semoga bermanfaat.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: rooney on 13 March 2011, 09:36:43 AM
Quote from: Mas Tidar on 13 March 2011, 09:22:36 AM

http://paauk.org/files/workings_of_kamma.pdf

saran: baca yang Anda anggap mengerti tinggalkan yang lain. kalau ada waktu luang baca kembali yang Anda pernah tinggalkan.
buku ini sangat favorite untuk saya.



semoga bermanfaat.

Barusan baca sekilas, berat ya materi bukunya...
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Mas Tidar on 13 March 2011, 09:59:18 AM
Quote from: rooney on 13 March 2011, 09:36:43 AM
Barusan baca sekilas, berat ya materi bukunya...


baca aja yang Anda anggap mudah dipahami dan baca kembali yang belum terbaca jika kelak Anda punya waktu luang lebih banyak.
itulah yang saya lakukan.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: hemayanti on 13 March 2011, 09:51:43 PM
Quote from: Adhitthana on 12 March 2011, 11:01:41 PM
Terdapat empat jenis Kamma berdasarkan sifat dari akibat yang dihasilkan, yaitu:

1. Garuka Kamma
Kamma berat yang memiliki kualitas kekuatan yang besar yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua, dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.

Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:
•Akusala Garuka Kamma adalah perbuatan buruk/jahat yang berat. Yang disebut Akusala Garuka Kamma (perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma (lima perbuatan durhaka, yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha).

Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma adalah tumimbal-lahir ke alam Apaya (Alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura).

Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma karena dampaknya masih dapat di rasakan dikehidupan selanjutnya. Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129. Contoh: Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha, dilahirkan kembali di alam neraka avici. Contoh lain adalah Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya (Raja Bimbisara) tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama) karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.

•Kusala Garuka Kamma adalah perbuatan baik yang berat. Yang disebut Kusala Garuka Kamma adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin) sehingga mencapai Rupa-Jhana 4 dan Arupa-Jhana 4 atau disebut Jhana 8. Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.

Akusala Garuka Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, tetapi mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu). Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, akan menjadi Ahosi Kamma dan tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (kamma membantu).

2. Asanna Kamma adalah kusala kamma (perbuatan baik) dan akusala kamma (perbuatan buruk/jahat) yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin. Dengan batin misalnya; memikirkan, merasakan, mengingat-ingat semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan, atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain. Kamma inilah yang akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan.

Contoh: Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya, ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta. Dengan mengingat hal ini ia terlahir di alam yang bahagia. Namun, meskipun terlahir di alam bahagia, ia tetap memperoleh dampak buruk dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.

3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma adalah Karma Kebiasaan, yaitu perbuatan baik dan jahat yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena sering dilakukan. Bila seseorang belum saat ajalnya tidak berbuat sesuatu, dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma, maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya ialah Kamma Kebiasaan (Acinna Kamma) yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang karena sering dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru.

Contoh: Cunda seorang penjagal babi, yang hidup disekitar vihara tempat Guru Buddha berdiam, ia meninggal dengan mendengking seperti babi karena kebiasaannya memotong babi.

4. Kattata Kamma adalah Kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya. Karma ini yang paling lemah di antara semua karma. Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma) dan perbuatan jahat (akusala kamma) yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang ini yang hampir tidak didorong oleh kehendak. Kamma ini berproses apabila ketiga kamma diatas tidak pernah dilakukan. Kattata kamma dimisanya tanpa sadar menggaruk kepala walau kepala tidak gatal.

Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti), contohnya seperti apa om adhit?

di atas di tulis bahwa Asanna kamma akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan. Apa yang dimaksud kekuatan kamma lain yang lebih besar itu adalah Garuka kamma?
_/\_
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Adhitthana on 14 March 2011, 12:52:52 AM
Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti) .... gw juga baru denger nieee  ;D
modal copas ..... yaaah getooo deeegh  :))  ^-^

sepertinya pertanyaan dan jawaban Asanna Kamma sudah benar ... Sis hema kok pinter yaaaak  ;)
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 08:55:57 AM
Quote from: hemayanti on 13 March 2011, 09:51:43 PM
Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti), contohnya seperti apa om adhit?

di atas di tulis bahwa Asanna kamma akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan. Apa yang dimaksud kekuatan kamma lain yang lebih besar itu adalah Garuka kamma?
_/\_
Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah. Maksudnya memandang yang salah adalah benar dan yang benar diartikan salah. Terdapat 10 pandangan hidup yang salah:
1.      Tidak murah hati. Tidak pemaaf atau tidak suka menolong kesukaran orang/makhluk lain.
2.      Tidak mengerti faedah berdana. Mengangap bahwa berdana adalah suatu kebodohan yagn tidak ada hasilnya.
3.      Tidak memberikan hadiah pada tamu. Tamu adalah seorang atau sekelompok orang yang kedatangannya membahagiakan kita atau yang kedatangannya kita harapkan. Memberikan hadiah pada tamu yang dewasa ini di kota terutama berarti memberikan minuman.
4.      Perbuatan baik atau perbuatan jahat dianggap tidak ada hasil atau akibatnya. Seorang yang yakin perbuatan baik akan membawa hasil tentu berusaha menambah kebaikan pada setiap kesempatan di manapun ia berada, dan sebaliknya berusaha menghndari perbuatan yang salah setiap kali akan dilakukan.
5.      Tidak percaya pada dunia ini, tidak percaya akan kebenaran Dhamma, hukum-hukum kesunyataan; yaitu kelompok manusia yang penuih dengan kekecewaan, kebencian, ketamakan, dan kebodohan.
6.      Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
7.      Tidak mengerti fungsi seorang ibu, dan
8.      Tidak mengerti fungsi ayah, menganggap tidak membawa akibat apapun yang dilakukan pada mereka.
9.      Tidak mempercayai adanya makhluk yang mati atau yang dilahirkan kembali.
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat)


[spoiler]http://artikelbuddhis.blogspot.com/2010_05_01_archive.html[/spoiler]


Dari sumber lain mengatakan bahwa niyata-micchaditthi adalah penggenggaman pandangan salah (tidak ada sebab dari fenomena, tidak ada akibat dari perbuatan, pandangan pemusnahan) yang akibatnya adalah pasti ke alam menderita.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: morpheus on 14 March 2011, 10:24:39 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 08:55:57 AM
5.      Tidak percaya pada dunia ini, tidak percaya akan kebenaran Dhamma, hukum-hukum kesunyataan; yaitu kelompok manusia yang penuih dengan kekecewaan, kebencian, ketamakan, dan kebodohan.
6.      Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
karena itu percayalah! maka engkau akan selamat dari neraka!

Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 08:55:57 AM
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat) [/i]
jadi maksudnya kalo arahat yg gak menyendiri itu bakal kena karma berat?!?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 10:42:13 AM
Quote from: morpheus on 14 March 2011, 10:24:39 AM
karena itu percayalah! maka engkau akan selamat dari neraka!

jadi maksudnya kalo arahat yg gak menyendiri itu bakal kena karma berat?!?

Memang membingungkan sih, "Merk"-nya Micchaditthi tapi kok Buddha/Arahat bisa punya pandangan salah?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: The Ronald on 14 March 2011, 10:46:45 AM
no 10 nya aneh..n baru baca juga neh..apa gak salah tuh?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 10:59:45 AM
Quote from: The Ronald on 14 March 2011, 10:46:45 AM
no 10 nya aneh..n baru baca juga neh..apa gak salah tuh?
Bukan cuma no.10, yang lainnya juga aneh. Kebanyakan mengisyaratkan "kalau ga peluk ajaran Buddhis, pasti mati ke neraka." Padahal kalau dibaca di sutta-sutta, orang berbuat baik ga peduli apa perbuatannya juga akan menuai buah kamma baik tersebut.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Mr. Wei on 14 March 2011, 11:05:32 AM
Sutta2 apa aja bro Kainyn, kalau saya boleh tahu?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 11:22:48 AM
Quote from: Mr. Wei on 14 March 2011, 11:05:32 AM
Sutta2 apa aja bro Kainyn, kalau saya boleh tahu?
Kalau kamma, yang paling gampang lihat di Cula- & Mahakammavibhanga Sutta di Majjhima Nikaya (no. 135 & 136). Ini kutipannya sedikit:

Young man, a certain woman or man is of the nature of not giving to recluses, or brahmins, eatables, drinks, clothes, conveyances, flowers, scents, ointments, beds, dwellings and illuminations. On account of that action, accomplishment and undertaking, after death he decreases, is born in hell. After death, if he is not born in hell, and if born with humans, wherever he is born, is born poor with little means. Young man the behavior of not giving to recluses, or brahmins, eatables, drinks, clothes, conveyances, flowers, scents, ointments, beds, dwellings and illuminations. is conducive to be born poor with little means. 

Young man, a certain woman or man is of the nature of giving to recluses, or brahmins, eatables, drinks, clothes, conveyances, flowers, scents, ointments, beds, dwellings and illuminations. On account of that action, accomplishment and undertaking, after death he increases, is born in heaven After death, if he is not born in heaven, and if born with humans, wherever he is born, is born rich with much means. Young man the behavior of giving to recluses, or brahmins, eatables, drinks, clothes, conveyances, flowers, scents, ointments, beds, dwellings and illuminations. is conducive to be born rich with much means.


Bisa dilihat tidak ada hubungannya dengan kepercayaan seseorang.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: The Ronald on 14 March 2011, 11:40:07 AM
loh
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 10:59:45 AM
Bukan cuma no.10, yang lainnya juga aneh. Kebanyakan mengisyaratkan "kalau ga peluk ajaran Buddhis, pasti mati ke neraka." Padahal kalau dibaca di sutta-sutta, orang berbuat baik ga peduli apa perbuatannya juga akan menuai buah kamma baik tersebut.


bukan gitu...
pandangan salah akibatnya... terlahir terus menerus (neraka cuma salah satu alam di antara terlahir terus menerus itu)

tambahan : itu pemahan ku loh...
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: williamhalim on 14 March 2011, 12:18:16 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 08:55:57 AM
Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah. Maksudnya memandang yang salah adalah benar dan yang benar diartikan salah.

Salah satu contohnya adalah menganggap bahwa mengorbankan makhluk hidup lain adalah perbuatan yg baik.

Termasuk disini Hari Raya Qurban. Saya mutlak menganggap Ajaran untuk menggorok binatang/manusia adalah miccha-ditthi yg parah, yg sudah menyebar dan susah untuk diluruskan kembali.

Dilihat dari sudut pandang manapun, Ajaran Qurban ini tidak ada sisi positifnya bagi perkembangan batin, alih2 anak2 diajarkan sejak dini untuk menjadi kejam.

::
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: rooney on 14 March 2011, 12:49:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 08:55:57 AM
Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah. Maksudnya memandang yang salah adalah benar dan yang benar diartikan salah. Terdapat 10 pandangan hidup yang salah:

3.      Tidak memberikan hadiah pada tamu. Tamu adalah seorang atau sekelompok orang yang kedatangannya membahagiakan kita atau yang kedatangannya kita harapkan. Memberikan hadiah pada tamu yang dewasa ini di kota terutama berarti memberikan minuman.

5.      Tidak percaya pada dunia ini, tidak percaya akan kebenaran Dhamma, hukum-hukum kesunyataan; yaitu kelompok manusia yang penuih dengan kekecewaan, kebencian, ketamakan, dan kebodohan.
6.      Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
9.      Tidak mempercayai adanya makhluk yang mati atau yang dilahirkan kembali.
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat)


3. Mesti kasi hadiah ke tamu ?
5. Mesti belajar sistematika doktrinal ?
6.   :-?
9.   :-?
10. Mesti menyendiri ?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 01:37:10 PM
Quote from: The Ronald on 14 March 2011, 11:40:07 AM
lohbukan gitu...
pandangan salah akibatnya... terlahir terus menerus (neraka cuma salah satu alam di antara terlahir terus menerus itu)

tambahan : itu pemahan ku loh...
Sorry, maksudnya gimana yah? Saya belum nangkap.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 01:45:13 PM
Quote from: williamhalim on 14 March 2011, 12:18:16 PM
Salah satu contohnya adalah menganggap bahwa mengorbankan makhluk hidup lain adalah perbuatan yg baik.

Termasuk disini Hari Raya Qurban. Saya mutlak menganggap Ajaran untuk menggorok binatang/manusia adalah miccha-ditthi yg parah, yg sudah menyebar dan susah untuk diluruskan kembali.

Dilihat dari sudut pandang manapun, Ajaran Qurban ini tidak ada sisi positifnya bagi perkembangan batin, alih2 anak2 diajarkan sejak dini untuk menjadi kejam.

::
Memang kalau yang namanya 'kepercayaan', susah untuk dinilai karena benar-benar subjektif berdasarkan sudut pandang masing-masing. Dan lagi di sini kita harus menghormati kepercayaan orang lain -seperti wujud menghormati umat Ahmadiyah tempo hari, barangkali?-  jadi tidak bisa mengatakan ajaran lain salah. Jadi sebaiknya kita batasi ke seputar Ajaran Buddhisme saja. :D 

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 01:46:49 PM
Quote from: rooney on 14 March 2011, 12:49:54 PM
3. Mesti kasi hadiah ke tamu ?
5. Mesti belajar sistematika doktrinal ?
6.   :-?
9.   :-?
10. Mesti menyendiri ?
Entahlah, sayang sekali tidak diberikan referensinya, saya hanya co-pas saja.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 14 March 2011, 02:32:11 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 08:55:57 AM
Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah. Maksudnya memandang yang salah adalah benar dan yang benar diartikan salah. Terdapat 10 pandangan hidup yang salah:
1.      Tidak murah hati. Tidak pemaaf atau tidak suka menolong kesukaran orang/makhluk lain.
2.      Tidak mengerti faedah berdana. Mengangap bahwa berdana adalah suatu kebodohan yagn tidak ada hasilnya.
3.      Tidak memberikan hadiah pada tamu. Tamu adalah seorang atau sekelompok orang yang kedatangannya membahagiakan kita atau yang kedatangannya kita harapkan. Memberikan hadiah pada tamu yang dewasa ini di kota terutama berarti memberikan minuman.
4.      Perbuatan baik atau perbuatan jahat dianggap tidak ada hasil atau akibatnya. Seorang yang yakin perbuatan baik akan membawa hasil tentu berusaha menambah kebaikan pada setiap kesempatan di manapun ia berada, dan sebaliknya berusaha menghndari perbuatan yang salah setiap kali akan dilakukan.
5.      Tidak percaya pada dunia ini, tidak percaya akan kebenaran Dhamma, hukum-hukum kesunyataan; yaitu kelompok manusia yang penuih dengan kekecewaan, kebencian, ketamakan, dan kebodohan.
6.      Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
7.      Tidak mengerti fungsi seorang ibu, dan
8.      Tidak mengerti fungsi ayah, menganggap tidak membawa akibat apapun yang dilakukan pada mereka.
9.      Tidak mempercayai adanya makhluk yang mati atau yang dilahirkan kembali.
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat)


[spoiler]http://artikelbuddhis.blogspot.com/2010_05_01_archive.html[/spoiler]


Dari sumber lain mengatakan bahwa niyata-micchaditthi adalah penggenggaman pandangan salah (tidak ada sebab dari fenomena, tidak ada akibat dari perbuatan, pandangan pemusnahan) yang akibatnya adalah pasti ke alam menderita.
Sptnya pandangan salah yg dicopy kk Kainyn adalah kebalikan dari pandangan benar berikut deh

Pandangan benar terhadap sepuluh persoalan, yaitu :

1 Kebajikan tinggi dalam berdana

2 Kebajikan dalam pemberian yang banyak

3 Kebajikan dalam pemberian yang sedikit

4 Akibat dari perbuatan yang buruk dan baik

5 Kebajikan perbuatan terhadap ibu

6 Kebajikan perbuatan terhadap ayah

7 Adanya makhluk yang lahir secara spontan

8 Adanya dunia ini

9 Adanya dunia dan alam kehidupan yang lain

10 Adanya makhluk hidup yang melakukan latihan yang benar dan memiliki pencapaian yang benar yang dengan usahanya sendiri dalam berbagai kehidupan dan kemudian mengajarkan Kebenaran kepada makhluk lainnya.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 14 March 2011, 02:35:57 PM
Selain diatas juga ada
Pandangan benar terhadap karma dimana semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, lahir dari karmanya sendiri, dan ahli waris karmanya sendiri.
Pandangan benar terhadap Empat Kebenaran Mulia.
Pandangan benar dalam kenyataan kehidupan modern saat ini juga mencakup mengenai berbagai pengetahuan yang semestinya kita sadari, sehingga dapat membuka wawasan kita terhadap berbagai hal yang terjadi di sekeliling kita.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: The Ronald on 14 March 2011, 03:24:49 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 01:37:10 PM
Sorry, maksudnya gimana yah? Saya belum nangkap.

aku coba jelaskan pemahaman ku....

Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah ... terdiri dari 10 pandangan

jika hanya menganut bbrp pandangan (bukan semuanya)
cth :
Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
Tidak mempercayai adanya makhluk yang mati atau yang dilahirkan kembali.
(cth ini di ambil..krn beberapa kalangan atheis yg bermoral... menganut ini)

tp masih berbuat baik krn

dia tidak menganut :
Tidak murah hati. Tidak pemaaf atau tidak suka menolong kesukaran orang/makhluk lain.
Perbuatan baik atau perbuatan jahat dianggap tidak ada hasil atau akibatnya.  ( alasannya sesuai norma masyarakat)

maka setelah mati..kelahiran berikutnya belum tentu alam menderita..., tp pastinya saat kematiannnya dia akan terlahir kembali...

mungkin yg di maksudkan dgn penganut pandangan salah ini PASTI terlahir di alam menderita..yaitu org yg bener2 mempunyai kesepuluh pandangan di atas

trus lagi.. menurut ku..point no  10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat) ...apa gak salah??? kurasa lebih cocok
10. menganggap melakukan displin menyendiri yg dilakukan buddha /arahat/sangha ..adalah hal yg sia2


Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 04:16:58 PM
Quote from: M14ka on 14 March 2011, 02:35:57 PM
Selain diatas juga ada
Pandangan benar terhadap karma dimana semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, lahir dari karmanya sendiri, dan ahli waris karmanya sendiri.
Pandangan benar terhadap Empat Kebenaran Mulia.
Pandangan benar dalam kenyataan kehidupan modern saat ini juga mencakup mengenai berbagai pengetahuan yang semestinya kita sadari, sehingga dapat membuka wawasan kita terhadap berbagai hal yang terjadi di sekeliling kita.
Saya pikir kalau niyata-micchaditthi, harusnya tidak membahas sampai sejauh itu. Pandangan benar adalah yang membawa manusia pada lenyapnya dukkha, tanpa pandangan benar, makhluk akan berputar terus di Samsara. Tapi yang namanya berputar terus di samsara, bukan berarti yang 'tidak enak' semua, tapi bisa juga di alam bahagia, sedangkan niyatamiccha-ditthi adalah yang menyebabkan orang terlahir di alam menderita.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 04:28:41 PM
Quote from: The Ronald on 14 March 2011, 03:24:49 PM
aku coba jelaskan pemahaman ku....

Niyatamicchaditthi, yaitu pandangan yang salah ... terdiri dari 10 pandangan

jika hanya menganut bbrp pandangan (bukan semuanya)
cth :
Tidak percaya pada dunia yang akan datang; tidak percaya akan tumimbal lahir, kehidupan yang akan datang.
Tidak mempercayai adanya makhluk yang mati atau yang dilahirkan kembali.
(cth ini di ambil..krn beberapa kalangan atheis yg bermoral... menganut ini)

tp masih berbuat baik krn

dia tidak menganut :
Tidak murah hati. Tidak pemaaf atau tidak suka menolong kesukaran orang/makhluk lain.
Perbuatan baik atau perbuatan jahat dianggap tidak ada hasil atau akibatnya.  ( alasannya sesuai norma masyarakat)

maka setelah mati..kelahiran berikutnya belum tentu alam menderita..., tp pastinya saat kematiannnya dia akan terlahir kembali...

mungkin yg di maksudkan dgn penganut pandangan salah ini PASTI terlahir di alam menderita..yaitu org yg bener2 mempunyai kesepuluh pandangan di atas
Kalau berlaku hanya jika punya 10 kualitas tersebut, saya lihat kurang tepat. Karena tanpa perlu ada atau tidak ada pandangan ini-itu, asalkan orang berbuat jahat, maka ia akan terkondisi untuk lahir di alam menderita.


Quotetrus lagi.. menurut ku..point no  10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat) ...apa gak salah??? kurasa lebih cocok
10. menganggap melakukan displin menyendiri yg dilakukan buddha /arahat/sangha ..adalah hal yg sia2
Yang no.10 memang paling membingungkan. Karena berhubungan dengan Buddha/Arahat, tadinya saya pikir berkenaan dengan 7 hari tidak menyendiri (meninggalkan kehidupan rumah tangga), maka akibatnya akan mencapai parinibbana. Tetapi kalau dipikir lagi dari sisi micchaditthi, tidaklah mungkin seorang Buddha/Arahat memilikinya sementara seorang Sotapanna saja sudah menghancurkan belenggu tersebut.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 14 March 2011, 04:47:51 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 04:28:41 PM
Yang no.10 memang paling membingungkan. Karena berhubungan dengan Buddha/Arahat, tadinya saya pikir berkenaan dengan 7 hari tidak menyendiri (meninggalkan kehidupan rumah tangga), maka akibatnya akan mencapai parinibbana. Tetapi kalau dipikir lagi dari sisi micchaditthi, tidaklah mungkin seorang Buddha/Arahat memilikinya sementara seorang Sotapanna saja sudah menghancurkan belenggu tersebut.
Gmn kalo merupakan kebalikan dari ini:
Quote from: M14ka on 14 March 2011, 02:32:11 PM

10 Adanya makhluk hidup yang melakukan latihan yang benar dan memiliki pencapaian yang benar yang dengan usahanya sendiri dalam berbagai kehidupan dan kemudian mengajarkan Kebenaran kepada makhluk lainnya.
menjadi tidak percaya adanya makhluk hidup yang memiliki pencapaian yang benar dengan usahanya sendiri? soalnya ada persamaan kata sendiri dengan menyendiri wkwkkw...  :P
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 05:16:06 PM
Quote from: M14ka on 14 March 2011, 04:47:51 PM
Gmn kalo merupakan kebalikan dari ini:menjadi tidak percaya adanya makhluk hidup yang memiliki pencapaian yang benar dengan usahanya sendiri? soalnya ada persamaan kata sendiri dengan menyendiri wkwkkw...  :P
Menurut saya tetap saja percaya atau tidak percaya, tidak ada hubungannya dengan jatuh ke alam sengsara. Misalnya ada orang sekuler fanatik tapi humanis, maka ia akan melakukan hal-hal yang baik seperti membantu orang lain, berdana, dsb; tapi kalau diajak bicara yang berbau 'agama' seperti 'pencerahan' ataukah 'Buddha', dll, kemungkinan akan langsung ditolak mentah-mentah. Menurut saya, berdasarkan hukum kamma, adalah tidak mungkin orang itu jatuh ke alam sengsara karena tidak percaya.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: williamhalim on 14 March 2011, 05:40:22 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 01:45:13 PM
Memang kalau yang namanya 'kepercayaan', susah untuk dinilai karena benar-benar subjektif berdasarkan sudut pandang masing-masing. Dan lagi di sini kita harus menghormati kepercayaan orang lain -seperti wujud menghormati umat Ahmadiyah tempo hari, barangkali?-  jadi tidak bisa mengatakan ajaran lain salah. Jadi sebaiknya kita batasi ke seputar Ajaran Buddhisme saja. :D 


iya sih..

tapi mengambil contoh "sesuatu yg salah, dianggap benar atau mengganggap salah sesuatu yg benar" dalam lingkup praktisi Buddhisme, cukup sulit ya?

Apa ya kira-kira?

::
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: ryu on 14 March 2011, 05:45:15 PM
^^ bakar2 kertas

^^ bertemu buda =))

^^ main gitar =))

^^ foto2 cewe =))


entar ada yang ngomong ngapain ngurusin orang lain =))
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 14 March 2011, 05:56:40 PM
Quote from: williamhalim on 14 March 2011, 05:40:22 PM
iya sih..

tapi mengambil contoh "sesuatu yg salah, dianggap benar atau mengganggap salah sesuatu yg benar" dalam lingkup praktisi Buddhisme, cukup sulit ya?

Apa ya kira-kira?

::


Quote from: ryu on 14 March 2011, 05:45:15 PM
[walaupun menerima dana dari umat yang berbakti, seorang biku masih]

^^ main gitar =))

^^ foto2 cewe =))


entar ada yang ngomong ngapain ngurusin orang lain =))
Top banget deh.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: hemayanti on 14 March 2011, 08:52:31 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 March 2011, 10:59:45 AM
Bukan cuma no.10, yang lainnya juga aneh. Kebanyakan mengisyaratkan "kalau ga peluk ajaran Buddhis, pasti mati ke neraka." Padahal kalau dibaca di sutta-sutta, orang berbuat baik ga peduli apa perbuatannya juga akan menuai buah kamma baik tersebut.

iya saya setuju dengan om kainyn, sepertinya agak aneh memang..

tentang upacara Qurban, mungkin ada benernya juga.
tapi kalo cari yang di dalam buddhis, apakah ga ada hubungannya dengan pandangan salah yang ada di jalan mulia berunsur 8??
yang mengganggap bahwa dengan menyiksa diri maka akan tercapai kesucian, atau dengan cra memuaskan semua nafsu indria..
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 14 March 2011, 09:10:21 PM
Yg td sy copy adlh pandangan benar dlm 8 jalan utama... Ga tau ad hubungannya ga ama pandangan salah... Kalo ama yg dicopy kk kainyn awal2 sih kebalikannya tp emang sich aga aneh... Kl ks dgg kayanya krg berguna deh soalnya yg mendapat dagingnya dijual murah lg buat jd uang... Mendingan kasi uang aja...
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: Adhitthana on 14 March 2011, 10:53:53 PM
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat)

poin no 10 .... apakah berhubungan dengan ini
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fphotos-e.ak.fbcdn.net%2Fhphotos-ak-snc3%2F30059_135672159776282_100000004961322_416111_1419249_a.jpg&hash=d62ac6014fa6bacc0733ada775f16355ec5bcf0b)
Pergilah kalian, demi kebaikan semua, demi kebahagiaan semua, atas dasar belas kasih kepada dunia, demi manfaat, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Janganlah pergi berdua dalam satu jalan. Babarkanlah Dhamma ini, yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya, dan indah pada akhirnya.

~ Buddha Gotama~ (Marakatha, Mahavagga Pali, Vinaya Pitaka I)

Kalo menyendiri .... mubazir, masa gak kemana-mana!  ;D
tapi anehnya ..... kenapa poin ini dimasukan pada pandangan salah? .... Udah Arahat getooo lhoo?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 15 March 2011, 09:58:53 AM
Quote from: hemayanti on 14 March 2011, 08:52:31 PM
iya saya setuju dengan om kainyn, sepertinya agak aneh memang..

tentang upacara Qurban, mungkin ada benernya juga.
tapi kalo cari yang di dalam buddhis, apakah ga ada hubungannya dengan pandangan salah yang ada di jalan mulia berunsur 8??
yang mengganggap bahwa dengan menyiksa diri maka akan tercapai kesucian, atau dengan cra memuaskan semua nafsu indria..
Kalau dalam JMB8, pandangan benar (kalau tidak salah) mencakup pelepasan pandangan 'aku/atta', pelepasan pandangan upacara/ritual bisa membawa pada kesucian, dan keraguan pada Tiratana. Jadi pandangan salahnya adalah sebaliknya (ada aku/atta, ritual bisa membebaskan, Tiratana tidak benar).

Kalau di Brahmajala Sutta, dijelaskan pandangan salah yang menyebabkan orang tidak dapat keluar dari samsara; ada 18 pandangan berkenaan masa lampau, dan 44 pandangan berkenaan masa depan. Tapi pandangan salah tersebut TIDAK dikatakan menyebabkan orang selalu terlahir di alam menderita.

Mengenai ritual korban, di jaman Buddha juga banyak ritual, dari sekadar hasil pertanian, binatang, bahkan manusia juga ada. Buddha menganjurkan 'ritual' tapi dengan mengubah esensinya. Misalnya pengorbanan di mana korban diikat bersama-sama (sammapasa), diganti menjadi 'ritual' bagi pemimpin untuk mengikat rakyatnya (agar tidak terpecah & bermusuhan) bersama menggunakan moralitas dan keadilan.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 15 March 2011, 10:03:32 AM
Quote from: M14ka on 14 March 2011, 09:10:21 PM
Yg td sy copy adlh pandangan benar dlm 8 jalan utama... Ga tau ad hubungannya ga ama pandangan salah... Kalo ama yg dicopy kk kainyn awal2 sih kebalikannya tp emang sich aga aneh... Kl ks dgg kayanya krg berguna deh soalnya yg mendapat dagingnya dijual murah lg buat jd uang... Mendingan kasi uang aja...
Kalau kita memang beri dana, apa yang akan dilakukan penerima dana terhadap dana itu sudah bukan lagi urusan kita. Jadi walaupun kita beri daging lalu daging itu dijual lagi, tetap dana (pemberian daging) sudah terjadi dan bermanfaat (sebatas dana). Sama juga dulu ada orang memberi dana jubah ke Sariputta, lalu karena sudah ada, diberikan lagi ke bhikkhu lain. Pemberian itu sama sekali tidak sia-sia.

Mungkin yang perlu diperhatikan dalam hal korban, adalah bagian penganiayaannya. Buddha bilang semua makhluk takut sama tongkat (dipukul), takut akan kematian. Menyadari hal tersebut (kita sendiri takut), mengapa kita masih melakukannya pada makhluk lain?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 15 March 2011, 10:26:14 AM
Quote from: Adhitthana on 14 March 2011, 10:53:53 PM
10.  Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat)

poin no 10 .... apakah berhubungan dengan ini
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fphotos-e.ak.fbcdn.net%2Fhphotos-ak-snc3%2F30059_135672159776282_100000004961322_416111_1419249_a.jpg&hash=d62ac6014fa6bacc0733ada775f16355ec5bcf0b)[/spoiler]
Pergilah kalian, demi kebaikan semua, demi kebahagiaan semua, atas dasar belas kasih kepada dunia, demi manfaat, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Janganlah pergi berdua dalam satu jalan. Babarkanlah Dhamma ini, yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya, dan indah pada akhirnya.

~ Buddha Gotama~ (Marakatha, Mahavagga Pali, Vinaya Pitaka I)

Kalo menyendiri .... mubazir, masa gak kemana-mana!  ;D
tapi anehnya ..... kenapa poin ini dimasukan pada pandangan salah? .... Udah Arahat getooo lhoo?

Justru terbalik. Dibilang kalau tidak menyendiri, maka kena niyata-micchaditthi tersebut.
"Harus" mewartakan juga sepertinya tidak. Ada juga para Arahat yang walaupun bijaksana, tapi tidak punya kemahiran mengajar atau berinteraksi dengan masyarakat. Maka mereka ini tidak banyak mewartakan, bahkan sebagian tinggal menyendiri jadi bhikkhu hutan.


---
Saya lebih cocok pada definisi yang satunya lagi di mana jika orang menggenggam pandangan salah tertentu, maka sudah pasti masuk alam sengsara. Hal ini bukan karena memeluk 'agama'-nya, tetapi karena pandangan yang digenggam berpengaruh pada pikirannya. Pikiran tersebut berpengaruh pada ucapan & perbuatannya.

Pandangan salah yang dimaksud adalah paham ahetuka (tanpa sebab), akiriya (tanpa perbuatan), dan ucchedavada (penghancuran). Ahetuka mengajarkan bahwa semua yang terjadi adalah takdir semata, sudah 'terencana' sedetil-detilnya. Akiriya mengajarkan tidak ada akibat dari perbuatan baik ataupun jahat. Ucchedavada mengajarkan bahwa setelah kematian, maka tidak ada apa-apa lagi, semuanya hancur terurai.

Ketiga paham ini punya satu kesamaan: menyatakan tidak ada manfaat dari perbuatan baik dan bahaya dari perbuatan jahat. Pandangan seperti ini akan menyebabkan pola pikir yang mengabaikan kebijaksanaan tentang apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Dengan pola pikir demikian, maka sudah bisa dikira-kira apa yang akan dilakukan dan akan 'pergi' ke mana mereka setelah meninggal.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 15 March 2011, 10:49:06 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 15 March 2011, 10:03:32 AM
Kalau kita memang beri dana, apa yang akan dilakukan penerima dana terhadap dana itu sudah bukan lagi urusan kita. Jadi walaupun kita beri daging lalu daging itu dijual lagi, tetap dana (pemberian daging) sudah terjadi dan bermanfaat (sebatas dana). Sama juga dulu ada orang memberi dana jubah ke Sariputta, lalu karena sudah ada, diberikan lagi ke bhikkhu lain. Pemberian itu sama sekali tidak sia-sia.

Mungkin yang perlu diperhatikan dalam hal korban, adalah bagian penganiayaannya. Buddha bilang semua makhluk takut sama tongkat (dipukul), takut akan kematian. Menyadari hal tersebut (kita sendiri takut), mengapa kita masih melakukannya pada makhluk lain?
Ia maksudnya jangan beri sesuatu yang mengorbankan makhluk lain gt... kalo Biksu kan ga bole kasi daging jg...kalo pengemis bole sih tp jgn bunuh sendiri kasian sapinya.... (meskipun menurutku lebih bgs kasi uang aja)
Oya, pandangan salah mgkn pandangan sesat yg bertentangan atau membuatnya makin jauh dari ajaran Buddha ya, misalnya berbuat salah akan diampuni jadi orang pikir berbuat dosa gpp nanti tinggal bertobat aja... bnr gak ya?  :P
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 15 March 2011, 11:17:48 AM
Quote from: M14ka on 15 March 2011, 10:49:06 AM
Ia maksudnya jangan beri sesuatu yang mengorbankan makhluk lain gt...
Betul, pemberian itu juga harus memperhatikan bagaimana cara mendapatkan dana itu.

Quotekalo Biksu kan ga bole kasi daging jg...
Ya, buat bhiksu tidak boleh, kalau bhikkhu boleh saja. Selama memang bukan keberadaan bhikkhu tersebut yang menyebabkan pembantaian hewan.

Quotekalo pengemis bole sih tp jgn bunuh sendiri kasian sapinya.... (meskipun menurutku lebih bgs kasi uang aja)
Oya, pandangan salah mgkn pandangan sesat yg bertentangan atau membuatnya makin jauh dari ajaran Buddha ya, misalnya berbuat salah akan diampuni jadi orang pikir berbuat dosa gpp nanti tinggal bertobat aja... bnr gak ya?  :P
Sepertinya begitu. Pandangan salah membuat orang berpikir telah melakukan hal benar padahal melakukan hal yang salah, maka dilakukan terus.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: hemayanti on 15 March 2011, 07:33:39 PM
Jadi ada kemungkinan bahwa pandangan salah yang dimaksudkan dalam Garuka kamma adalah paham ahetuka (tanpa sebab), akiriya (tanpa perbuatan), dan ucchedavada (penghancuran) ??

Quote from: Kainyn_Kutho on 15 March 2011, 10:26:14 AM

Saya lebih cocok pada definisi yang satunya lagi di mana jika orang menggenggam pandangan salah tertentu, maka sudah pasti masuk alam sengsara. Hal ini bukan karena memeluk 'agama'-nya, tetapi karena pandangan yang digenggam berpengaruh pada pikirannya. Pikiran tersebut berpengaruh pada ucapan & perbuatannya.

Pandangan salah yang dimaksud adalah paham ahetuka (tanpa sebab), akiriya (tanpa perbuatan), dan ucchedavada (penghancuran). Ahetuka mengajarkan bahwa semua yang terjadi adalah takdir semata, sudah 'terencana' sedetil-detilnya. Akiriya mengajarkan tidak ada akibat dari perbuatan baik ataupun jahat. Ucchedavada mengajarkan bahwa setelah kematian, maka tidak ada apa-apa lagi, semuanya hancur terurai.

Ketiga paham ini punya satu kesamaan: menyatakan tidak ada manfaat dari perbuatan baik dan bahaya dari perbuatan jahat. Pandangan seperti ini akan menyebabkan pola pikir yang mengabaikan kebijaksanaan tentang apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Dengan pola pikir demikian, maka sudah bisa dikira-kira apa yang akan dilakukan dan akan 'pergi' ke mana mereka setelah meninggal.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 16 March 2011, 08:42:02 AM
Quote from: hemayanti on 15 March 2011, 07:33:39 PM
Jadi ada kemungkinan bahwa pandangan salah yang dimaksudkan dalam Garuka kamma adalah paham ahetuka (tanpa sebab), akiriya (tanpa perbuatan), dan ucchedavada (penghancuran) ??
Bukan 'garuka' kamma, tapi niyata-micchaditthi. Kalau garuka kamma tentang melukai Buddha, membunuh Arahat/ayah/ibu, dan pecah belah sangha. Saya tidak tahu pasti juga penjelasannya, kalau menurut saya, pandangan salah ada banyak, tapi semuanya kalau digenggam, belum tentu hasilnya adalah alam menderita. Namun untuk 3 pandangan tersebut, jika digenggam, hasilnya pasti ke alam menderita.
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 16 March 2011, 09:48:51 AM
^
Niyatamicchaditthi-Kamma kan termasuk akusala garuka kamma kk...
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: K.K. on 16 March 2011, 09:53:47 AM
Quote from: M14ka on 16 March 2011, 09:48:51 AM
^
Niyatamicchaditthi-Kamma kan termasuk akusala garuka kamma kk...
Iya, saya salah. Yang lima perbuatan itu namanya "Pancanantariya-Kamma" (5 kamma tidak bersela), maksudnya pasti berbuah di kehidupan berikut. Keduanya (pancanantariya & niyata-micchaditthi) termasuk dalam 'garuka kamma'.

Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: williamhalim on 16 March 2011, 10:46:20 AM
^
trims bahasannya, saya baru ngeh juga bahwa Garuka Kamma (perbuatan yg pasti membuahkan hasil di kelahiran berikut) tidak hanya Pancanantariya, seperti selama ini yg diketahui umum, namun juga termasuk niyata-micchaditthi (menganggap perbuatan salah sbg benar dan sebaliknya/pandangan salah).

Yg Pancanantariya, kita sudah sering bahas. Yg niyata-micchaditthi, kenapa bisa sampai dikelompokkan ke Garuka -kamma juga?

Saya merenunginya sbb:

Menganggap suatu perbuatan salah sebagai benar, artinya kita melakukan perbuatan tsb dengan:
- senang hati
- dan juga pasti berulang-ulang.
Tanpa kita sadari perbuatan salah yg kita lakukan dgn senang hati dan berulang-ulang tsb semakin menjerumuskan kondisi batin kita ke kondisi yg semakin rendah.

Terkait ini saya kembali teringat penjelasan Abhidhamma yg dulu pernah sy baca tentang pengkategorian level2 kesadaran dilihat dari sisi motivasinya; mulai dari yg paling parah sd yg paling bermanfaat. Level kesadaran yg terparah (artinya: yg paling akan menjerumuskan batin kita) adalah:

Somanassa-sahagatam, ditthigatasampayuttam
= Kesadaran yg muncul spontan (~ tanpa diajak2/krn kebiasaan juga), disertai perasaan senang dan bersekutu dengan pandangan salah. *)

Saya pernah mengambil contoh perayaan qurban. Pelaku qurban ini menganggap perbuatannya benar (disenangi yg maha-kuasa) sehingga mereka melakukannya dengan riang gembira dan berulang-ulang tiap tahun. Hal yg sama berlaku pada teroris. Teroris senior membunuh korbannya dengan senang hati dan menganggap perbuatannya membawa berkah. Pada teroris yunior yg baru direkrut, mungkin masih ragu2 untuk melakukannya (batinnya masih perlu disertai ajakan), namun jika sering2 melakukannya maka akan menjadi 'spontan'.

Seseorang yg menggenggam pandangan salah akan melakukan hal2 salah tsb berulang-ulang dan sering, beda dengan orang yg mengetahui bahwa membunuh itu salah, namun tetap melakukannya (krn berbagai alasan). Namun, dengan mengetahui membunuh itu salah, ia tidak akan mudah melakukannya berulang-ulang nantinya sehingga tidak semakin memperparah batinnya dibanding jika ia menganggap hal tsb adalah benar.

----

*) sebaliknya, kesadaran bermanfaat yg tertinggi adalah:
Somanassasahagatam nanasampayuttam asankharikam
= Kesadaran yg muncul spontan, disertai perasaan menyenangkan dan bersekutu dengan pengetahuan (pandangan benar).

::
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: hemayanti on 16 March 2011, 11:26:36 PM
saya merasa niyata-micchaditthi ini adalah sesuatu yang sangat halus dan mungkin sulit untuk terdeteksi, kebalikan dari pancanantariya yang dapat dilihat dengan jelas.
ehehhe.. mungkin hanya perasaan saya saja...  :-?
ataukah niyata-micchaditthi memang adalah sesuatu yang halus, namun dapat dilihat wujudnya dalam perbuatan nyata, seperti contoh di bawah ini.

Quote from: williamhalim on 16 March 2011, 10:46:20 AM
Saya pernah mengambil contoh perayaan qurban. Pelaku qurban ini menganggap perbuatannya benar (disenangi yg maha-kuasa) sehingga mereka melakukannya dengan riang gembira dan berulang-ulang tiap tahun. Hal yg sama berlaku pada teroris. Teroris senior membunuh korbannya dengan senang hati dan menganggap perbuatannya membawa berkah. Pada teroris yunior yg baru direkrut, mungkin masih ragu2 untuk melakukannya (batinnya masih perlu disertai ajakan), namun jika sering2 melakukannya maka akan menjadi 'spontan'.

saya mau tanya om, bagaimana kalau kebiasaan upacara qurbannya itu dilakukan dengan niat untuk beramal, misalnya membagi sedikit rejeki kepada mereka yang membutuhkan dengan memberikan daging qurban, dan itu dilakukan rutin dan dengan senang hati.
apakah masih dapat dikelompokkan dalam niyata-micchaditthi?

dari dua contoh diatas, semuanya berkaitan dengan pembunuhan, setelah membaca tulisan itu saya sempat berpikir, kenapa ga dimasukkan saja sebagai pembunuhan yang berulang2, artinya ditambahkan ke kelompok 5perbuatan berat itu, kok malah masuk d niyata-micchaditthi.. hehehe..
walaupun semuanya itu berawal dari pandangan yang keliru..
apakah ada contoh kasus lain om, agar saya dapat lebih memahami...   :)
_/\_ anumodana sebelumnya..
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: williamhalim on 17 March 2011, 08:02:35 AM
Quote from: hemayanti on 16 March 2011, 11:26:36 PM
saya mau tanya om, bagaimana kalau kebiasaan upacara qurbannya itu dilakukan dengan niat untuk beramal, misalnya membagi sedikit rejeki kepada mereka yang membutuhkan dengan memberikan daging qurban, dan itu dilakukan rutin dan dengan senang hati.
apakah masih dapat dikelompokkan dalam niyata-micchaditthi?

Niat ingin beramal dan membunuh sapi adalah 2 motivasi batin yg berbeda. Masing2 akan mengkondisikan vipaka nantinya. Contoh kasus ini pernah dibahas di thread lain, waktu itu mengambil contoh Robin Hood, yg ingin membantu orang miskin dengan jalan merampok orang2 kaya. Dapat dilihat, Robin Hood menerima kedua vipaka dari hasil perbuatannya tsb (disanjung2 dan dibela orang miskin, namun juga 'tidak tenang' krn dikejar2 tentara).

Perusahaan tempat sy bekerja setiap hari Raya Qurban kadang dimintai menyumbang sapi atau kambing, kami memilih untuk memberikan beras dan sembako lainnya saja. Bukankah lebih berguna dan lebih banyak yg bisa dibantu dengan memberikan beras ketimbang daging yg mahal? Bbrp beralasan jika org2 ini tidak pernah mengecap rasa daging dan sesekali perlu diberi makanan enak, sy malah berpikiran sebaliknya, lebih baik untuk tidak meberikan sesuatu yg nikmat kpd org yg tdk sanggup membelinya, krn besok2 mrk akan terbayang2 dan ingin lagi, namun tdk ada duit unt membelinya, bukankah mrk akan tersiksa?

Kembali ke niyata-micchaditthi, seperti biasa, sy selalu melihatnya dari: 'efeknya pada batin kita'. Jadi, berniat untuk beramal akan mengkondisikan batin menjadi lbh positif dan ketika melakukan pembunuhan, akan berimbas batin terpupuk menjadi lbh negatif..

::
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: M14ka on 17 March 2011, 10:29:54 AM
Berpandangan salah juga termasuk moha/avijja ya?
Title: Re: Macam macam kamma dlm buddhis?
Post by: williamhalim on 18 March 2011, 07:15:11 AM
Quote from: M14ka on 17 March 2011, 10:29:54 AM
Berpandangan salah juga termasuk moha/avijja ya?

moha (kebodohan, delusion, ignorance) selalu melandasi batin yg tidak bermanfaat, termasuk pada batin ditthi (kekeliruan, pandangan salah) ini

::