Berpahalakah Buddha Gautama dalam membabarkan dhamma ?
Mohon sharing. ;)
maksudnya pahala dari tuhan yang maha esa?
aku jawab sebisanya :
menurut kamus bahasa indonesia
Quotepahala pa.ha.la
[n] ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia; buah perbuatan baik
arti pertama : ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia , tak ada tuhan dlm agama Buddha, jd sudah pasti yg ini tidak perlu di bahas
arti ke dua : buah perbuatan baik .... , dlam buddhist.. buah perbuatan baik, di sebut juga buah dari kamma (perbuatan ) baik
jd kita bicara apa itu kamma (perbuatan)..yg bisa menghasilkan buah
1 faktor utama perbuatan bisa mengahsilkan buah..adalah adanya niat,keinginan,kehendak (cetana) , nah kondisi serong Buddha sudah tidak lagi memiliki cetana, jd perbuatannya tidak lagi menghasilkan buah
Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 October 2010, 08:30:56 AM
maksudnya pahala dari tuhan yang maha esa?
Berhubungan dengan hukum sebab dan akibat, bro.
Berpahala atau tidak perbuatan Beliau dalam membabarkan dhamma ?
pahala dari makhluk tuhan pencipta ?
Quote from: adi lim on 05 October 2010, 09:00:57 AM
pahala dari makhluk tuhan pencipta ?
Maaf bro.
Kita tidak berbicara tentang tuhan bukan ?
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.
Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ? ;)
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.
Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ? ;)
insya allah
brdsarkan teori...
tentu saja... ya dan tidak
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:03:05 AM
Quote from: adi lim on 05 October 2010, 09:00:57 AM
pahala dari makhluk tuhan pencipta ?
Maaf bro.
Kita tidak berbicara tentang tuhan bukan ?
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.
Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ? ;)
maaf !, saya harus jadi Buddha dulu baru bisa jawab ! ^-^
_/\_
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.
Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ? ;)
Parami hanya eksklusif untuk Bodhisatta, pada saat pencapaian penerangan sempurna, Parami juga sempurna. apakah sesuatu yg sudah sempurna masih bisa ditambah menjadi lebih sempurna?
ada perbedaan gak antara parami arahat, bodhisatta, buddha
Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)
Quote from: luis on 05 October 2010, 11:00:28 AM
Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)
Bro luis, menurut saya "pahala" artinya lebih cocok sebagai buah perbuatan baik (kusala vipaka).
Maaf.
Sejauh ini hanya bro Luis saja yang menjawab secara tegas, bahwa itu tidak berpahala.
Bagaimana penegasan bro Indra (atau yang lain) ? Berpahala atau tidak berpahala ? :)
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 08:23:25 AM
Berpahalakah Buddha Gautama dalam membabarkan dhamma ?
Mohon sharing. ;)
pertanyaan ini sdh dijwb secra tidak lgsg di thread sebelah...sepertinya bro upasaka bisa jawab deh..saya lupa istilahnya soalnya..perbuatan yang tidak didasari oleh keinginan itu istilahnya apa ya?
Quote from: upasaka on 05 October 2010, 11:03:10 AM
Quote from: luis on 05 October 2010, 11:00:28 AM
Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)
Bro luis, menurut saya "pahala" artinya lebih cocok sebagai buah perbuatan baik (kusala vipaka).
Aha, ya ini lebih tepat :) thanks buat koreksinya _/\_
Quote from: luis on 05 October 2010, 11:00:28 AM
Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)
nah ini nih..lol..br inget
betul kata bro luis..setiap perbuatan arahat ini disebut dengan kiriya (bla..bla lupa istilahnya)...jdnya tidak menimbulkan kamma lagi..kalo mash menimbulkan kamma berarti dia msh bisa terlahir kembali..
jadi si calon arahat harus terlahir lagi dan memupuk kamma baik tuk lahir jadi arahat lagi ?
Quote from: ENCARTA on 05 October 2010, 11:19:29 AM
jadi si calon arahat harus terlahir lagi dan memupuk kamma baik tuk lahir jadi arahat lagi ?
maksd calon arahat itu apa ya?
anagami ?
dikatakan seseorang yang sdh berada pada pada 3 tingkat kesucian pertama..mash terikat dengan kamma..seperti halnya sotappana yang konon katanya selalu menjaga 5 sila..kan ini termasuk perbuatan kamma baik jg kan? untuk mencapai tingkat arahat jg bth meditasi..bermeditasi jg termasuk kamma baik kan?
[at] No Pain No Gain, Encarta :
Maaf, sudah sedikit OOT. ;D
Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 11:06:08 AM
Maaf.
Sejauh ini hanya bro Luis saja yang menjawab secara tegas, bahwa itu tidak berpahala.
Bagaimana penegasan bro Indra (atau yang lain) ? Berpahala atau tidak berpahala ? :)
tidak berpahala sama sekali kok.....
tidak berpahala