News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Berpahalakah Buddha dalam membabarkan dhamma ?

Started by Iwan Senta, 05 October 2010, 08:23:25 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Iwan Senta

Berpahalakah Buddha Gautama dalam membabarkan dhamma ?

Mohon sharing.  ;)

gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

The Ronald

aku jawab sebisanya :
menurut kamus bahasa indonesia
Quotepahala      pa.ha.la
[n] ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia; buah perbuatan baik

arti pertama : ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia , tak ada tuhan dlm agama Buddha, jd sudah pasti yg ini tidak perlu di bahas
arti ke dua : buah perbuatan baik .... , dlam buddhist.. buah perbuatan baik, di sebut juga buah dari kamma (perbuatan ) baik
jd kita bicara apa itu kamma (perbuatan)..yg bisa menghasilkan buah
1 faktor utama perbuatan bisa mengahsilkan buah..adalah adanya niat,keinginan,kehendak (cetana) , nah kondisi serong Buddha sudah tidak lagi memiliki cetana, jd perbuatannya tidak lagi menghasilkan buah

...

Iwan Senta

Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 October 2010, 08:30:56 AM
maksudnya pahala dari tuhan yang maha esa?
Berhubungan dengan hukum sebab dan akibat, bro.

Berpahala atau tidak perbuatan Beliau dalam membabarkan dhamma ?

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Iwan Senta

Quote from: adi lim on 05 October 2010, 09:00:57 AM
pahala dari makhluk tuhan pencipta ?


Maaf bro.
Kita tidak berbicara tentang tuhan bukan ?

Iwan Senta

btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.

Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ?  ;)

Blacquejacque

Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.

Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ?  ;)
insya allah

andry

brdsarkan teori...
tentu saja... ya dan  tidak
Samma Vayama

adi lim

Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:03:05 AM
Quote from: adi lim on 05 October 2010, 09:00:57 AM
pahala dari makhluk tuhan pencipta ?
Maaf bro.
Kita tidak berbicara tentang tuhan bukan ?

Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.

Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ?  ;)

maaf !, saya harus jadi Buddha dulu baru bisa jawab !  ^-^
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: Iwan Senta on 05 October 2010, 09:05:58 AM
btw, jika sulit memahami kata pahala dalam topik di atas.

Bisa diganti dengan :
Berparamikah Buddha dalam membabarkan dhamma ?  ;)

Parami hanya eksklusif untuk Bodhisatta, pada saat pencapaian penerangan sempurna, Parami juga sempurna. apakah sesuatu yg sudah sempurna masih bisa ditambah menjadi lebih sempurna?

ENCARTA

ada perbedaan gak antara parami arahat, bodhisatta, buddha

luis

Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Nevada

Quote from: luis on 05 October 2010, 11:00:28 AM
Untuk seorang Buddha atau Arahat, beliau tidak akan terlahir kembali setelah kehidupannya berakhir. Jadi, konteks Hukum Karma sudah tidak lagi berlaku pada mereka. Aktivitas2 para Buddha dan Arahat (termasuk membabarkan Dhamma) disebut dengan Kiriya (tidak menghasilkan "karma baru"). Jadi kalau "pahala" dipandang sebagai "karma baik", jelas bisa dikatakan "tidak berpahala" lagi :)

Bro luis, menurut saya "pahala" artinya lebih cocok sebagai buah perbuatan baik (kusala vipaka).

Iwan Senta

Maaf.
Sejauh ini hanya bro Luis saja yang menjawab secara tegas, bahwa itu tidak berpahala.

Bagaimana penegasan bro Indra (atau yang lain) ? Berpahala atau tidak berpahala ? :)