Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?
namaste Rev. yg sy hormati,
mohon di share kesamaan cerita diatas, krn bagi yang belum mengetahui kisah nya akan bermanfaat sekali dengan membaca kisah ini.
mettacittena,
dalam buku THE GREAT CHRONICLE OF BUDDHAS, karya Mingun Sayadaw, yg menceritakan kisah 25 Buddha, bahkan ke-25 Buddha itu mempunyai riwayat yg mirip, so....?
menurut saya, seandainya kemiripan ini benar, juga tidak aneh, karena faktor kemiripan parami dan aditthana, spt halnya para Buddha itu.
hmm... komentar akhh...
apakah bisa di telusuri, si pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya" ?
Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?
kok bisa rekayasa Bikkhu jaman dulu? tergolong musavada dong kalo gt?
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...
apakah bisa di telusuri, si pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?
bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).
mettacittena,
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...
apakah bisa di telusuri, si pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya" ?
bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? padahal beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa beliau lah yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).
mettacittena,
Nagasena adalah lawan bicara Raja Milinda dalam Milinda Panha
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...
apakah bisa di telusuri, si pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?
bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).
mettacittena,
akakaka.... saya ini bukanlah umat buddha...
makanya saya gak tau...
ekekeke
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:19:51 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...
apakah bisa di telusuri, si pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?
bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).
mettacittena,
akakaka.... saya ini bukanlah umat buddha...
makanya saya gak tau...
ekekeke
ohhh....kirain Buddhist .... iya deh klo gtu....
aa *mode on* San tono... san tono... san tono....(aliran ryuyana, santonoyana) aa *mode off*
sorry...sebelum aa muncul pamit duluan deh...
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?
_/\_
Quote from: HokBen on 30 July 2010, 11:31:03 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?
_/\_
dari Wiki,
Menander I Soter "The Saviour" (known as Milinda in Indian sources) was one of the rulers of the Indo-Greek Kingdom in present-day Pakistan from either 165 or 155 BC to 130 BC (the first date Osmund Bopearachchi and R C Senior, the other Boperachchi)
http://en.wikipedia.org/wiki/Greco-Buddhism
Quote from: Indra on 30 July 2010, 11:33:22 PM
Quote from: HokBen on 30 July 2010, 11:31:03 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?
_/\_
dari Wiki,
Menander I Soter "The Saviour" (known as Milinda in Indian sources) was one of the rulers of the Indo-Greek Kingdom in present-day Pakistan from either 165 or 155 BC to 130 BC (the first date Osmund Bopearachchi and R C Senior, the other Boperachchi)
Quote from: Indra on 30 July 2010, 10:55:09 PM
dalam buku THE GREAT CHRONICLE OF BUDDHAS, karya Mingun Sayadaw, yg menceritakan kisah 25 Buddha, bahkan ke-25 Buddha itu mempunyai riwayat yg mirip, so....?
menurut saya, seandainya kemiripan ini benar, juga tidak aneh, karena faktor kemiripan parami dan aditthana, spt halnya para Buddha itu.
setuju bro In
_/\_
Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?
tidaklah penting untuk mengetahui Rekayasa atau kisah nyata
emank siapa yang punya kemampuan utk 'rechek' kembali dan mengubahnya bila adalah rekayasa^:)^
_/\_
!
Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?
IMHO, cerita Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya bener!
Alasannya ?
[spoiler=mau tau?]
Pada sidang pertama yg dikepalain Ananda dan dihadirin 500 arahat, cerita2 dibacakan dan ditulis dalam kitab. Asumsi gw Ananda dan para Arahat tidak merekayasa cerita (baca tidak membual atau bohong). Jadi karna dari itu ceritanya harus benar atau Arahat/Ananada memiliki kemampuan utk BOHONG.
mohon diberi nilai jawabnya ya! (serasa mengikutin ujian kelas Buddha Dharma)
:P :P[/spoiler]
thx atas teka tekinya yg mantep... :x :x :x
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
Keberadaan Bhikkhu Nagasena dan Raja Milinda tampaknya nyata, namun riwayat hidup mereka yang tertuang dalam buku Milindapañha versi Theravada patut dipertanyakan kembali. Mengapa keberadaan mereka tampak benar? Karena selain Milindapañha, ada juga buku versi China yang sangat mirip Milindapañha bernama Nagasena bhiksusutra. Keduanya menceritakan Nagasena dan Milinda. Hanya ceritanya agak berbeda. Btw, secara arkeologi, raja Milinda telah ada dibuktikan.
Quote from: Peacemind on 31 July 2010, 06:07:50 AM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.
mettacittena,
Keberadaan Bhikkhu Nagasena dan Raja Milinda tampaknya nyata, namun riwayat hidup mereka yang tertuang dalam buku Milindapañha versi Theravada patut dipertanyakan kembali. Mengapa keberadaan mereka tampak benar? Karena selain Milindapañha, ada juga buku versi China yang sangat mirip Milindapañha bernama Nagasena bhiksusutra. Keduanya menceritakan Nagasena dan Milinda. Hanya ceritanya agak berbeda. Btw, secara arkeologi, raja Milinda telah ada dibuktikan.
Kalau cerita versi China ada perbedaan tidaklah heran.
Di sutra2 mahayana malah tidak ada di Sutta Tipitaka(kanon Pali).
_/\_
Bro Hokben, Bro Indra, Bro Radi thanks atas koreksinya, kalian semua benar, GRP sent.
pas kebetulan minggu lalu dosen sy juga baru bahas ini, menurut dosennya karena tidak ada nama Author utk buku Milinda Panha, maka kisah ini dianggap karya tulis bukan kisah nyata yang sungguh2 terjadi. semacam atthakatha yg menjelaskan lebih detil ttg sutta, dengan yg terlibat disini adalah Ven.Nagasena dan King Milinda. jadi sebagian ada kisah nyata yaitu keberadaan kerajaan tsb, tetapi ttg Ven.Nagasena nya masih tanda tanya, siapakah beliau ? benarkah beliau ada? atau hanya kisah yg dibuat oleh seseorang. mari kita tanya dg TS nya.
mettacittena,
Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?
yang saya tahu di dunia ini sangat banyak yg aneh aneh bahkan di luar kepala dan akal sehat..........
misalkan seseorang yg di pelet ketika di obati malah ulat hidup keluar dari tubuh nya berjumlah ratusan....
bahkan bikkhu pun ada yg bisa meditasi di bawah laut atau bahkan ngubah air laut jadi air tawar hanya sekali injak.
mungkin bagi "pembaca" bukan umat buddha beranggapan cerita di Tipitaka adalah sebuah dongeng dragon ball versi akira toriyama ;D wkkwkwkw
infonya kurang bro
Quote from: johan3000 on 31 July 2010, 06:02:59 AM
IMHO, cerita Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya bener!
Alasannya ?
Pada sidang pertama yg dikepalain Ananda dan dihadirin 500 arahat, cerita2 dibacakan dan ditulis dalam kitab. Asumsi gw Ananda dan para Arahat tidak merekayasa cerita (baca tidak membual atau bohong). Jadi karna dari itu ceritanya harus benar atau Arahat/Ananada memiliki kemampuan utk BOHONG.
mohon diberi nilai jawabnya ya! (serasa mengikutin ujian kelas Buddha Dharma)
:P :P
thx atas teka tekinya yg mantep... :x :x :x
Buddhagosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, lahir jauh setelah Konsili pertama.
[at] Peacemind:
Berapa lama atau kapan saja periode masa hidup mereka? Apakah ketiganya hidup di masa yang bersamaan?
Misalnya masa hidupnya terpisah:
- Mungkinkah mereka adalah tumimbal lahir dari orang yang sama?
Atau seperti yang bro Indra maksudkan, kecenderungan batin tertentu menghasilkan kondisi kelahiran tertentu.
Seandainya dibuat-buat, bagaimana kira2 kisah tersebut bisa memperkuat posisi kaum Theravada saat itu?
Mettacitena _/\_
Setahu saya masa hidupnya berbeda semua,
tetapi paling nggak 2 diantaranya, bahkan mungkin semuanya diyakini sebagai arahat. jadi gak mungkin tumimbal lahir lagi.
imo, dari isi dan gaya ceritanya, keliatan milinda panha itu bercampur legenda dan bumbu2 lainnya...
sebelumnya, maaf jika ada kesalahan .. berdasarkan info dari http://www.reocities.com/Tokyo/Garden/9609/MilindaPanha/MilindaPanha1.htm (http://www.reocities.com/Tokyo/Garden/9609/MilindaPanha/MilindaPanha1.htm) disebutkan bahwa millinda panha oleh bhikkhu Pesala. siapakah bhikkhu Pesala ini?
Bhikkhu Pesala adalah murid Mahasi Sayadaw. Beliau adalah salah satu Bhikkhu yang cukup aktif di dunia maya. Sumbangsihnya selain mengajar Vipassana adalah menyediakan buku-buku Dhamma di websitenya, dan juga font-font pali dan pali keyboard layout untuk windows yang dibuat oleh beliau sendiri. Beliau juga cukup aktif di forum-forum berbahasa Inggris.
oot: beliau pengguna opera browser :P
opera forum kali, browsernya mah gak tau pake apa kagak.
yah secara kgk langsung lor. sempet kaget jg dia nge-add aye beberapa tahun lalu
baru diadd. aye sempet ngobrol koq =))
jadi itu maksudnya bhikkhu Pesala masih hidup sampai sekarang? jadi yg menulis millinda panha sebenarnya sp?
dia cuma translate aja ke bahasa inggris. itu juga cuma versi ringkasnya.
Quote from: Utphala Dhamma on 03 August 2010, 04:10:36 AM
[at] Peacemind:
Berapa lama atau kapan saja periode masa hidup mereka? Apakah ketiganya hidup di masa yang bersamaan?
Misalnya masa hidupnya terpisah:
- Mungkinkah mereka adalah tumimbal lahir dari orang yang sama?
Atau seperti yang bro Indra maksudkan, kecenderungan batin tertentu menghasilkan kondisi kelahiran tertentu.
Seandainya dibuat-buat, bagaimana kira2 kisah tersebut bisa memperkuat posisi kaum Theravada saat itu?
Mettacitena _/\_
Ketiga bhikkhu ini hidup di jaman berbeda. Bhikkhu Mogaliputtatissa thera hidup pada jaman Asoka (sekitar abad 2 sm) dan merupakan seorang arahat sehingga tidak akan dilahirkan lagi. Bhikkhu Nagasena diperkirakan hidup sekitar abad satu sebelum masehi di India utara. Perkiraan ini didapat setelah beberapa scholar setuju bahwa Raja Milinda adalah Raja Menander dari Yunani yang menguasai India Utara termasuk Afganistan sekitar abad satu sebelum masehi. Bhikkhu Nagasena juga seorang arahat sehingga tidak akan mungkin dilahirkan lagi. Sementara itu, Bhikkhu Buddhaghosa, seperti yang kita tahu, hidup pada abad lima setelah masehi. Beliau jelas2 hidup belakangan setelah kedua bhikkhu di atas lainnya. Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
Berkaitan dengan Milindapanha, banyak yang percaya bahwa buku ini pada awalnya bukan merupakan karya tradisi Theravada tapi diperkirakan milik Sarvastivada dan berbahasa Sansekerta. Ini disebabkan karena Raja Milinda hidup di India utara yang mana pada jaman itu sekte Buddhis yang paling kuat adalah Sarvastivada yang mana menggunakan bahasa Sansekerta. Fakta ini kemudian diperkuat dengan adanya nama buku dalam literatur India Utara bernama Nagasena bhiksusutra. Buku ini kemudian dibawa ke China dan diterjemahkan ke bahasa China. Saat ini buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Kita pun harus ingat bahwa semua buku yang dibawa ke China pada jaman dulu umumnya berbahasa Sansekerta, dan termasuk Nagasena bhiksusutra juga tentu berbahasa Sansekerta. Para sarjana Buddhis berpendapat bahwa Nagasena bhiksusutra merupakan buku asli Milinda. Setelah buku ini diterima tradisi Theravada dan diterjemahkan ke dalam bahasa Pali, para bhikkhu Theravada memberikan bebrapa tambahan di dalamnya. Riwayat hidup raja Milinda dan Nagasena yang ada dalam Milindapanha juga memliki perbedaan dengan apa yang ada dalam tradisi China. Sebagai contoh yang paling mengherankan adalah, dalam Milindapanha, Bhikkhu Nagasena dikatakan telah berdebat dengan enam guru yakni Puranakassapa, Pakkudhakaccayana, Makkhalighosala, Ajitakesakambhali, Sanjayabelaṭhiputta dan Niganthanataputta. Cerita ini tampak aneh karena enam guru ini hidup pada jaman Buddha dan bahkan mereka meninggal sebelum Sang Buddha. Dalam tradisi China, cerita ini tidak ada.
Mettacittena.
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 06:47:44 PM
Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
ada yg berpendapat bahwa Buddhaghosa adalah seorang arahat. pendapat yang mengatakan bukan arahat adalah kesimpulan yang didapat dari syair yang terdapat di akhir buku Visudhimagga, namun belakangan diketahui bahwa syair itu adalah tambahan belakangan, bukan tulisan Buddhaghosa. CMIIW
[at] Peacemind:
Terimakasih atas penjelasannya, Samanera.
Mettacittena _/\_
Quote from: Indra on 04 August 2010, 06:57:13 PM
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 06:47:44 PM
Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
ada yg berpendapat bahwa Buddhaghosa adalah seorang arahat. pendapat yang mengatakan bukan arahat adalah kesimpulan yang didapat dari syair yang terdapat di akhir buku Visudhimagga, namun belakangan diketahui bahwa syair itu adalah tambahan belakangan, bukan tulisan Buddhaghosa. CMIIW
Berkaitan dengan akhir buku VIsuddhimagga khususnya versi Sri Lanka, memang benar demikian. Tapi adakah sumber literatur yang mengatakan Bhikkhu BUddhaghosa merupakan seorang arahat? Thanks
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 10:27:54 PM
Quote from: Indra on 04 August 2010, 06:57:13 PM
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 06:47:44 PM
Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
ada yg berpendapat bahwa Buddhaghosa adalah seorang arahat. pendapat yang mengatakan bukan arahat adalah kesimpulan yang didapat dari syair yang terdapat di akhir buku Visudhimagga, namun belakangan diketahui bahwa syair itu adalah tambahan belakangan, bukan tulisan Buddhaghosa. CMIIW
Berkaitan dengan akhir buku VIsuddhimagga khususnya versi Sri Lanka, memang benar demikian. Tapi adakah sumber literatur yang mengatakan Bhikkhu BUddhaghosa merupakan seorang arahat? Thanks
blm pernah baca sumber resmi, hanya dugaan aja, Sam.
apakah kisah yg menceritakan pertemuan perahu beliau dg Ven.Buddhadatta yg baru kembali dari Srilanka menuju India itu, bro Indra? shg anda menduga beliau arahat, krn Ven.Buddhadatta mengatakan siapakah orang suci yg di dlm perahu sehingga membuat perahu saya berhenti?
Quote from: Indra on 04 August 2010, 10:38:34 PM
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 10:27:54 PM
Quote from: Indra on 04 August 2010, 06:57:13 PM
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 06:47:44 PM
Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
ada yg berpendapat bahwa Buddhaghosa adalah seorang arahat. pendapat yang mengatakan bukan arahat adalah kesimpulan yang didapat dari syair yang terdapat di akhir buku Visudhimagga, namun belakangan diketahui bahwa syair itu adalah tambahan belakangan, bukan tulisan Buddhaghosa. CMIIW
Berkaitan dengan akhir buku VIsuddhimagga khususnya versi Sri Lanka, memang benar demikian. Tapi adakah sumber literatur yang mengatakan Bhikkhu BUddhaghosa merupakan seorang arahat? Thanks
blm pernah baca sumber resmi, hanya dugaan aja, Sam.
Saya juga belum pernah membaca satu pun referensi yang mengatakan bahwa Bhikkhu Buddhaghosa seorang ariya, tapi dari apa yang beliau tulis di Visuddhimagga, tampaknya beliau bukan orang biasa. Kata2 yang ada dalam akhir buku Visuddhimagga sangat bertentangan dengan kesuruhan isi Visuddhimagga. Buku Visuddhimagga mengajarkan kita the urgent need of being liberated from the round of birth in this very life, tetapi kata2 yang ada dalam akhir buku ini justru mencatat harapan Bhikkhu Buddhaghosa untuk bisa terlahir di sorga, bertemu dengan Buddha Metteyya dan mendengarkan Dhammanya. Terkadang, saya pribadi tidak begitu yakin bahwa kata2 ini benar2 muncul dari mulut Bhikkhu Buddhaghosa.
Quote from: Peacemind on 04 August 2010, 11:14:08 PM
Saya juga belum pernah membaca satu pun referensi yang mengatakan bahwa Bhikkhu Buddhaghosa seorang ariya, tapi dari apa yang beliau tulis di Visuddhimagga, tampaknya beliau bukan orang biasa. Kata2 yang ada dalam akhir buku Visuddhimagga sangat bertentangan dengan kesuruhan isi Visuddhimagga. Buku Visuddhimagga mengajarkan kita the urgent need of being liberated from the round of birth in this very life, tetapi kata2 yang ada dalam akhir buku ini justru mencatat harapan Bhikkhu Buddhaghosa untuk bisa terlahir di sorga, bertemu dengan Buddha Metteyya dan mendengarkan Dhammanya. Terkadang, saya pribadi tidak begitu yakin bahwa kata2 ini benar2 muncul dari mulut Bhikkhu Buddhaghosa.
Iya sam, ada dua hal yang konon mencurigakan:
1. tidak diketemukan dalam edisi Burma.
2. gaya bahasanya berubah dari sudut pandang orang ketiga menjadi sudut pandang orang pertama.
Tapi baru baca bab akhir Buddhaghosuppatti, memang yang bersangkutan diramalkan akan menjadi salah satu murid utama.