awal mula dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
dan akhir dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
dengan bersamadhi menatap benda mati terasa bahagia
tiada apapun dalam benda mati
sebagaimana tiada apapun dalam sesama sahabat
dengan dukkha pohon mencari anugrah matahari
gerakan keatas menuju matahari melawan gravitasi
adalah pelajaran mula tentang dukkha
hijau itu warnanya memohon welas asih dari pemberi anugrah cahaya
matahari tidak mengerti mengapa pohon melakukan demikian
pohon tidak memahami hakikat tiada dukkha
persahabatan yang langgeng tidak dapat dipahami hutan dharma
dharma tidak dapat mencerap ini
dharma tidak dapat mengalami ini
tanpa dharma seseorang mengalami persahabatan
tanpa dharma seseorang merealisasikan kebahagiaan tertinggi
tanpa dharma seseorang menjadikan seluruh moralitas sebagai pendamping persahabatan
padahal bukan dharma yang dibutuhkan oleh hati
hati hanya butuh persahabatan universal yang langgeng
ini tidak dapat dipahami dharma
dengan melepas dharma kita melepas dukkha
dengan melepas tujuan kita melepas dukkha
dengan melepas awalan dan tujuan kita merasakan inti kehidupan
sifat-sifat persahabatan yang terpelihara
ternyata sahabat itu seperti nyata ada
esensi persahabatan yang senantiasa terpelihara mengajarkan kebenaran yang hanya dapat dirasakan, namun tidak dapat dilihat bahkan oleh mata dharma, mata dharma tidak dapat melihat ini, tapi hati semua makhluk dapat merasakan
kebenaran yang tidak dipahami seluruh hutan dharma
bahkan tidak dapat dipahami dharma tanpa batas
tapi selalu dibutuhkan
dengan sahabat seseorang merealisasi arahat
dan dengan sahabat seseorang melepas arahat
dengan sahabat seseorang melepas kepacekabuddhaan
dengan sahabat seseorang melepas kebuddhaan
dengan sahabat seseorang melepas seluruh pencapaiannya
untuk menemukan sahabat yang sejati pada ujungnya
kedamaian tertinggi tidak butuh pencapaian
kebahagiaan tertinggi tidak butuh satu pencapaian pun
hanya butuh jiwa vedana yang dapat merasakan sifat-sifat persahabatan yang terpelihara dalam kehidupan
dharma tidak dapat mengerti makhluk
diri kita sendiri yang bersahabat setulus hatilah yang mengerti seluruh sebab kebahagiaan semua makhluk
ternyata semua makhluk hanya butuh menjalankan dan merasakan sifat-sifat sejati kehidupan, persahabatan yang langgeng senantiasa
hakikat dharma adalah untuk dilepas
bahkan nibbana dan sunya sunya adalah untuk dilepas
demi gerbang menuju alam realitas tanpa vedana tanpa seluruh tubuh kaya
amathakaya atau tubuh kekal kebuddhaan bisa dilepas, demi melepas seluruh kaya
demi cita-cita tertinggi
dunia persamaan tanpa kebuddhaan dan dharma, tanpa fenomena dan realitas
kekal abadi
semua moralitas dari sifat-sifat persahabatan universal yang langgeng adalah pedang kebenaran
mengalahkan semua dharma
mengantarkan bukan pada pembebasan
melainkan pada kesempurnaan persahabatan pada ujungnya
apabila parinibbana pun, tidak akan tetap, mengalahkan dharma menembus dan melepas kesunyataan nibbana maupun kesunyataan sunya
ternyata ujung lain dari kesunyataan sunya adalah kebahagiaan lain yang bukan dari dharma bukan pula dari bukan dharma, melainkan dari kekekalan persahabatan yang sempurna
seluruh dharma lenyap
sahabat sejati sahabat sehati tidak akan lenyap
melainkan terealisasi sempurna dalam ketiadaan sunyasunya sunya nibbana alaya
lepas alaya, lepas nibbana, lepas sunya, menembus sunya sunya, kebajikan terbesar tiada tara, menemukan gerbang kekekalan yang mengantarkan pada kebahagiaan tanpa dharma manapun
tiada dharma yang dapat menerima ini
tapi barangsiapa memelihara jiwa persahabatan agar hidup di hati menerima kebahagiaannya yang kekal senantiasa
obat segala pandangan bukanlah kesunyataan sunya
melainkan menjalankan dan merasakan sifat-sifat sejati kehidupan, persahabatan yang langgeng kekal senantiasa
persahabatan diatas segalanya?
Quote from: Sumedho on 09 July 2010, 08:03:10 AM
persahabatan diatas segalanya?
pondasi persahabatan paling sederhana adalah sebab seseorang mencintai diri dan menggunakan diri sendiri dengan benar untuk mencapai pembebasan
persahabatan tertinggi tidak ada di manapun kapanpun melainkan dengan melepas seluruh pandangan, bahkan pandangan dharma dan pencapaian apapun demi cita-cita tertinggi, persahabatan sejati
tergantung sudut pandang masing-masing makhluk kepada kehidupannya
dharma itu adalah seluruh fenomena yang dapat diamati
persahabatan tidak dapat diamati namun dapat dirasakan
Quote from: kering on 09 July 2010, 08:18:18 AM
Quote from: Sumedho on 09 July 2010, 08:03:10 AM
persahabatan diatas segalanya?
pondasi persahabatan paling sederhana adalah sebab seseorang mencintai diri dan menggunakan diri sendiri dengan benar untuk mencapai pembebasan
persahabatan tertinggi tidak ada di manapun kapanpun melainkan dengan melepas seluruh pandangan, bahkan pandangan dharma dan pencapaian apapun demi cita-cita tertinggi, persahabatan sejati
tergantung sudut pandang masing-masing makhluk kepada kehidupannya
dharma itu adalah seluruh fenomena yang dapat diamati
persahabatan tidak dapat diamati namun dapat dirasakan
jadi keseimpulannya "persahabatan bukan dharma"?
Quote from: Indra on 09 July 2010, 08:27:35 AM
Quote from: kering on 09 July 2010, 08:18:18 AM
Quote from: Sumedho on 09 July 2010, 08:03:10 AM
persahabatan diatas segalanya?
pondasi persahabatan paling sederhana adalah sebab seseorang mencintai diri dan menggunakan diri sendiri dengan benar untuk mencapai pembebasan
persahabatan tertinggi tidak ada di manapun kapanpun melainkan dengan melepas seluruh pandangan, bahkan pandangan dharma dan pencapaian apapun demi cita-cita tertinggi, persahabatan sejati
tergantung sudut pandang masing-masing makhluk kepada kehidupannya
dharma itu adalah seluruh fenomena yang dapat diamati
persahabatan tidak dapat diamati namun dapat dirasakan
jadi keseimpulannya "persahabatan bukan dharma"?
mengenai persahabatan yang baik dalam Samyutta Nikaya 45.2 sebagai berikut:
Ketika duduk di sana, Y.A. Ananda berkata pada Yang Terberkahi, "Inilah setengah dari kehidupan suci Yang Mulia: Persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, kesetia-kawanan yang baik."
"Jangan mengatakan seperti itu, Ananda. Jangan berkata seperti itu. Persahabatan baik, persaudaraan yang baik, kesetia-kawanan yang baik adalah keseluruhan kehidupan suci yang sesungguhnya. Ketika seorang Bhikkhu memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan, ia akan dapat diharapkan untuk berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan".
"Dan bagaimanakah seorang Bhikkhu yang telah memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan, berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan? Terdapat seorang Bhikkhu dalam mengembangkan pandangan benar yang bersandar pada pengasingan diri, bersandar pada pembebasan nafsu, bersandar pada penghentian, menghasilkan pelepasan. Ia mengembangkan hasil yang benar... ucapan benar... perbuatan benar... penghidupan benar... usaha benar... perhatian benar... konsentrasi benar, bersandar pada pengasingan diri, bersandar pada pembebasan nafsu, bersandar pada penghentian, menghasilkan pelepasan. Inilah bagaimana seorang Bhikkhu yang telah memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan".
"Dan melalui garis alasan ini seseorang mengetahui bagaimana persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, dan kesetia-kawanan yang baik adalah benar-benar merupakan keseluruhan dari kehidupan suci: Hal ini bergantung padaku sebagai seorang teman yang baik yang telah menjadi makhluk yang terkena proses kelahiran kini telah bebas dari kelahiran, makhluk yang terkena usia tua kini telah terbebas dari usia tua, makhluk yang terkena kematian kini telah bebas dari kematian, makhluk yang terkena kesedihan, ratap tangis, rasa sakit, kesengsaraan, dan keputus-asaan kini telah bebas dari kesedihan, ratap tangis, rasa sakit, kesengsaraan, dan keputus-asaan. Adalah melalui garis alasan ini seseorang mengetahui bagaimana persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, dan kesetia-kawanan yang baik adalah benar-benar merupakan keseluruhan dari kehidupan suci.",,,melampaui seluruh dharma
tak dapat diungkapkan
speechless even if you try
tapi bukan berarti persahabatan itu "segala-galanya"
Quoteapabila parinibbana pun, tidak akan tetap, mengalahkan dharma menembus dan melepas kesunyataan nibbana maupun kesunyataan sunya
ternyata ujung lain dari kesunyataan sunya adalah kebahagiaan lain yang bukan dari dharma bukan pula dari bukan dharma, melainkan dari kekekalan persahabatan yang sempurna
:?? ???
meskipun sunya sunyata adalah obat seluruh pandangan, namun sahabat tetap obat nomor satu
Bergaul dengan para bijaksanawan adalah berkah utama. Dikatakan demikian karena bergaul dengan bijaksanawan banyak membawa keuntungan, banyak membawa manfaat. Bijaksanawan adalah orang yang mengerti kebaikan sebagai suatu kebaikan dan kejahatan sebagai suatu kejahatan. Perbuatannya cenderung ke arah yang baik, karena bijaksanawan bisa membedakan mana perbuatan baik yang harus dilakukan dan mana perbuatan buruk yang harus ditinggalkan. Bijaksanawan mengerti bahwa melakukan kebaikan akan berakibat kebahagiaan dan melakukan kejahatan akan membuahkan penderitaan.
Berteman atau bergaul dengan para bijaksanawan diibaratkan seperti: daun pisang yang digunakan untuk membungkus bunga-bunga atau kayu cendana yang wangi, meskipun bunganya atau kayu cendananya telah dibuang, tetapi daun pisangnya akan tercium bau yang wangi. Begitu juga bila kita berteman atau bergaul dengan orang yang bijaksana, maka tindakan dan perbuatan kita akan ikut terpengaruh menjadi bijaksana, seperti yang dilakukan oleh orang yang bijaksana. Kita akan mencontoh hal-hal yang baik, nama kita pun akan ikut menjadi baik karena bergaul dengan orang yang baik.
Bagaimana ciri-ciri dari bijaksanawan itu? Ada beberapa ciri, yaitu: memiliki saddhā atau keyakinan, memiliki hiri atau rasa malu untuk berbuat jahat, memiliki ottappa atau takut akan akibat dari perbuatan jahat, memiliki bahussuta atau banyak pengetahuan Dhamma, memiliki viriya atau semangat, memiliki pa??ā atau kebijaksanaan.
Dalam Sigalovada Sutta, dijelaskan tentang empat macam sahabat yang baik, yaitu:
1. Sahabat penolong, adalah sahabat yang menjaga kita sewaktu kita lengah, ia menjaga harta kita sewaktu kita lengah, ia melindungi kita sewaktu kita dalam keadaan ketakutan dan ia memberi lebih daripada yang kita berikan.
2. Sahabat di waktu senang dan susah, adalah sahabat yang menceritakan rahasianya kepada kita, ia menjaga rahasia kita, ia tidak akan meninggalkan kita sewaktu kita dalam kesulitan, ia rela mengorbankan hidupnya demi kepentingan kita.
3. Sahabat yang memberi nasehat baik, adalah sahabat yang mencegah kita melakukan kejahatan, selalu menganjurkan kita untuk melakukan kebajikan, memberitahukan kita pada hal-hal baik yang belum kita dengar, dan menunjukkan jalan kepada kita untuk terlahir di alam-alam yang bahagia.
4. Sahabat yang bersimpati, adalah sahabat yang tidak akan bergembira bila kita sengsara tetapi malah menghibur kita, ia akan merasa senang bila melihat kita bahagia, ia akan mencegah orang-orang untuk berbicara menjelek-jelekkan kita, ia akan membenarkan hal-hal yang baik yang dibicarakan orang-orang tentang diri kita.
Inilah sahabat-sahabat baik yang bisa menjadi obat di kala kita menderita dan membutuhkan pertolongan. Sahabat yang berguna untuk kemajuan batin kita. Bila kita memiliki sahabat-sahabat baik seperti ini tentunya kita akan bahagia. Marilah kita mencari sahabat yang bisa dijadikan obat. Kalau kita tidak bisa menemukannya, marilah kita bentuk diri kita menjadi sahabat yang bisa sebagai obat. Maka, diri kita akan berguna bagi banyak orang.
mulailah dengan bersahabat dengan yang paling dekat, yaitu diri sendiri dan perbuatannya,
setiap makhluk adalah pemilik, lahir karena, anak dari, senantiasa terhubung dan saling bergantung dengan perbuatannya sendiri
setelah itu bersahabat dengan cittanya sendiri, menjadi pelindung bagi dirinya sendiri
setelah itu bersahabat dengan seluruh alaya
setelah itu bersahabat dengan seluruh tubuh kaya nya
setelah itu bersahabat dengan seluruh tubuh kaya semua makhluk
setelah itu bersahabat dengan amathakaya
setelah itu bersahabat dengan kehidupan dan kebahagiaan sejati
sesungguhnya kehidupan dan kebahagiaan itu satu
yaitu dalam sifat-sifat sejati dari kedua hal itu persahabatan yang langgeng
dharma kesesuaian tanpa batas itu hampir-hampir mustahil dicapai
Quote from: kering on 09 July 2010, 07:56:39 AM
awal mula dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
dan akhir dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
Persahabatan adalah kekal tidak terkondisi perubahan?
Berarti persahabatan adalah nibbana? ???
Quote from: Kainyn_Kutho on 09 July 2010, 09:17:18 AM
Quote from: kering on 09 July 2010, 07:56:39 AM
awal mula dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
dan akhir dari segala sesuatu adalah persahabatan yang kekal
Persahabatan adalah kekal tidak terkondisi perubahan?
Berarti persahabatan adalah nibbana? ???
nibbana adalah akhir dari persahabatan dan bukan persahabatan yang kekal sempurna
contohnya adalah persahabatan sang buddha kepada sangha utama dan kepada semua makhluk pada saat menjadi bodhisatta
friends are forever is like being bodhisatta forever
kalau mau mencapai dharma kesesuaian tanpa batas maka tidak boleh menjadi buddha sampai semua makhluk menjadi buddha dengan kemauan sendiri masing-masing dan sampai saat ini belum bisa dihitung dengan jari (apakah ada buddha yang mengajarkan jangan jadi buddha)
kalau kamu tahu dirimu adalah sahabat terbaik dari dirimu sendiri
namun ada sahabat yang lebih baik dari diri sendiri, namun ini adalah ujung dari dharma kesesuaian tanpa batas
kesempurnaan persahabatan
Quotefriends are forever
nothing last forever :) kan sabbe sankhara anicca
Quotedirimu adalah sahabat terbaik dari dirimu sendiri
joke: kan sabbe dhamma anatta
yang saya tangkap mksdnya tuh..bersahabat dgn diri sendiri tanpa terikat oleh konsep2.."diri sendiri" di sini bukan berarti "diri sendiri" yg pd umumnya merupakan istilah umum..tetapi lbh ke sifat2nya..bukan kah begitu?
Persahabatan itu juga Anatta ;D
_/\_
justru sabbe dhamma itu anatta tapi banyak yang tidak mau stay di dunia malahan tidak tahan kepada fenomena dunia atau malah terlalu keduniaan
kalau anatta mengapa harus jauh-jauh parinibbana, ini berarti ada yang tidak sesuai pada pandangan tersebut
makanya disebut melampaui dharma
dharma itu bagian dari persahabatan
semua makhluk secara dasar butuh persahabatan
ada 2 sisi di sini:
kehidupan semua makhluk
kebahagiaan semua makhluk
dharma kesesuaian tanpa batas meliputi keduanya secara adil dan menyeluruh
pada nibbana tidak bisa berdiam pada kehidupan
di dunia bisa berdiam pada nibbana
jadi pada dunia terdapat 2 hal sekaligus, kehidupan dan nibbana
anatta tinggallah sebuah kata, yang berbicara sudah tidak berdiam pada kehidupan manapun
anatta itu bagai sahabat yang tidak pernah berlebih-lebihan dalam pencapaian namun melihat secara sesuai
samadhi tertinggi pun adalah pencapaian dan bukan pencapaian
pencapaian itu tidak perlu apabila kita tahu bahwa semua itu ilusi dan sia-sia
persahabatanlah yang seharusnya kekal
dhamma memang tidak kekal tapi anatta
yah kembali ke pribadi masing-masing, tahan atau tidak tahan?
Quote
kalau mau mencapai dharma kesesuaian tanpa batas maka tidak boleh menjadi buddha sampai semua makhluk menjadi buddha dengan kemauan sendiri masing-masing dan sampai saat ini belum bisa dihitung dengan jari (apakah ada buddha yang mengajarkan jangan jadi buddha)
kalau kamu tahu dirimu adalah sahabat terbaik dari dirimu sendiri
namun ada sahabat yang lebih baik dari diri sendiri, namun ini adalah ujung dari dharma kesesuaian tanpa batas
kesempurnaan persahabatan
tulisan bold hitam artinya apa ya ?
bahasa baru tidak mengerti ! ???
_/\_
Quote from: kering on 09 July 2010, 09:46:52 AM
nibbana adalah akhir dari persahabatan dan bukan persahabatan yang kekal sempurna
contohnya adalah persahabatan sang buddha kepada sangha utama dan kepada semua makhluk pada saat menjadi bodhisatta
friends are forever is like being bodhisatta forever
kalau mau mencapai dharma kesesuaian tanpa batas maka tidak boleh menjadi buddha sampai semua makhluk menjadi buddha dengan kemauan sendiri masing-masing dan sampai saat ini belum bisa dihitung dengan jari (apakah ada buddha yang mengajarkan jangan jadi buddha)
kalau kamu tahu dirimu adalah sahabat terbaik dari dirimu sendiri
namun ada sahabat yang lebih baik dari diri sendiri, namun ini adalah ujung dari dharma kesesuaian tanpa batas
kesempurnaan persahabatan
Bisa didefinisikan persahabatan itu yang bagaimana?
Quote from: kering on 09 July 2010, 10:17:48 AM
dharma itu bagian dari persahabatan
semua makhluk secara dasar butuh persahabatan
persahabatanlah yang seharusnya kekal
dhamma memang tidak kekal tapi anatta
Persahabatan kekal
- Bagaimana impelemntasinya terhadap orang2 yg hidup menyendiri, pertapa misalnya?
- Dan bagaimana terhadap sahabat yg telah meninggal, kan 'persahabatan' itu sudah tidak ada lagi?
::
untuk semuanya, sebenarnya dharma kesesuaian itu mirip dengan dhamma bodhisatta/buddha manjushri namun ini sampai selama-lamanya (tidak jadi buddha sampai semua makhluk dengan kemauan masing-masing menjadi buddha), jadi kayak extend knowledge aja
misalnya pahala bodhisatta manjushri sudah paling banyak dari semua buddha, ini cuma ditambah aja kalimat yang ada di dalam kurung
oh ya, aku udahan yah mau hidup lagi, hehe, kan kita butuh kehidupan (kecuali yang seharian betapa)
Judulnya ambigu: Tiada Ajaran Tiada Dukkha.
Arti 1: Tidak ada ajaran yang mengajarkan tidak ada dukkha.
Arti 2: Dukkha berasal dari ajaran.
Dari manapun ditinjau, artinya tetap kurang tepat.
Dari judulnya yang demikian, dibahaslah persahabatan kekal sebagai awal dan akhir. Kemudian ada persahabatan yang tidak bisa dimengerti walaupun dengan mata dharma. Tetapi persahabatan tersebut dapat dirasakan oleh "jiwa vedana". Dengan melepas dharma, kita melepas dukkha. Dengan jiwa vedana, merasakan persahabatan, baru merealisasi kesucian.
[at] kering
Ini ajaran apa sih?
Quote from: kering on 09 July 2010, 08:46:11 AM
Quote from: Indra on 09 July 2010, 08:27:35 AM
Quote from: kering on 09 July 2010, 08:18:18 AM
Quote from: Sumedho on 09 July 2010, 08:03:10 AM
persahabatan diatas segalanya?
pondasi persahabatan paling sederhana adalah sebab seseorang mencintai diri dan menggunakan diri sendiri dengan benar untuk mencapai pembebasan
persahabatan tertinggi tidak ada di manapun kapanpun melainkan dengan melepas seluruh pandangan, bahkan pandangan dharma dan pencapaian apapun demi cita-cita tertinggi, persahabatan sejati
tergantung sudut pandang masing-masing makhluk kepada kehidupannya
dharma itu adalah seluruh fenomena yang dapat diamati
persahabatan tidak dapat diamati namun dapat dirasakan
jadi keseimpulannya "persahabatan bukan dharma"?
mengenai persahabatan yang baik dalam Samyutta Nikaya 45.2 sebagai berikut:
Ketika duduk di sana, Y.A. Ananda berkata pada Yang Terberkahi, "Inilah setengah dari kehidupan suci Yang Mulia: Persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, kesetia-kawanan yang baik."
"Jangan mengatakan seperti itu, Ananda. Jangan berkata seperti itu. Persahabatan baik, persaudaraan yang baik, kesetia-kawanan yang baik adalah keseluruhan kehidupan suci yang sesungguhnya. Ketika seorang Bhikkhu memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan, ia akan dapat diharapkan untuk berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan".
"Dan bagaimanakah seorang Bhikkhu yang telah memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan, berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan? Terdapat seorang Bhikkhu dalam mengembangkan pandangan benar yang bersandar pada pengasingan diri, bersandar pada pembebasan nafsu, bersandar pada penghentian, menghasilkan pelepasan. Ia mengembangkan hasil yang benar... ucapan benar... perbuatan benar... penghidupan benar... usaha benar... perhatian benar... konsentrasi benar, bersandar pada pengasingan diri, bersandar pada pembebasan nafsu, bersandar pada penghentian, menghasilkan pelepasan. Inilah bagaimana seorang Bhikkhu yang telah memiliki orang-orang yang bajik dan terpuji sebagai teman, sahabat, dan kawan berkembang dan mengejar Jalan Mulia Berunsur Delapan".
"Dan melalui garis alasan ini seseorang mengetahui bagaimana persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, dan kesetia-kawanan yang baik adalah benar-benar merupakan keseluruhan dari kehidupan suci: Hal ini bergantung padaku sebagai seorang teman yang baik yang telah menjadi makhluk yang terkena proses kelahiran kini telah bebas dari kelahiran, makhluk yang terkena usia tua kini telah terbebas dari usia tua, makhluk yang terkena kematian kini telah bebas dari kematian, makhluk yang terkena kesedihan, ratap tangis, rasa sakit, kesengsaraan, dan keputus-asaan kini telah bebas dari kesedihan, ratap tangis, rasa sakit, kesengsaraan, dan keputus-asaan. Adalah melalui garis alasan ini seseorang mengetahui bagaimana persahabatan yang baik, persaudaraan yang baik, dan kesetia-kawanan yang baik adalah benar-benar merupakan keseluruhan dari kehidupan suci."
,,,melampaui seluruh dharma
tak dapat diungkapkan
speechless even if you try
dalam Sutta itu jelas Sang Buddha menekankan pentingnya persahabatan dalam konteks menjalani kehidupan suci, pentingnya sahabat dalam perjalanan bersama menuju kesucian. tapi tidak ada sama sekali disebutkan bahwa persahabatan itu melampaui seluruh Dhamma. dalam sutta lain Sang Buddha juga menganjurkan agar hidup menyendiri dalam hutan. Sang Buddha juga mengajarkan menghindari pergaulan.
Quote from: kering on 09 July 2010, 10:45:30 AM
untuk semuanya, sebenarnya dharma kesesuaian itu mirip dengan dhamma bodhisatta/buddha manjushri namun ini sampai selama-lamanya (tidak jadi buddha sampai semua makhluk dengan kemauan masing-masing menjadi buddha), jadi kayak extend knowledge aja
misalnya pahala bodhisatta manjushri sudah paling banyak dari semua buddha, ini cuma ditambah aja kalimat yang ada di dalam kurung
oh ya, aku udahan yah mau hidup lagi, hehe, kan kita butuh kehidupan (kecuali yang seharian betapa)
???
Quote from: Kainyn_Kutho on 09 July 2010, 11:03:32 AM
Judulnya ambigu: Tiada Ajaran Tiada Dukkha.
Arti 1: Tidak ada ajaran yang mengajarkan tidak ada dukkha.
Arti 2: Dukkha berasal dari ajaran.
Dari manapun ditinjau, artinya tetap kurang tepat.
Dari judulnya yang demikian, dibahaslah persahabatan kekal sebagai awal dan akhir. Kemudian ada persahabatan yang tidak bisa dimengerti walaupun dengan mata dharma. Tetapi persahabatan tersebut dapat dirasakan oleh "jiwa vedana". Dengan melepas dharma, kita melepas dukkha. Dengan jiwa vedana, merasakan persahabatan, baru merealisasi kesucian.
[at] kering
Ini ajaran apa sih?
Kasihan, Bro... :)
nih orang...tulisannya hasil translate atau dari mr.l ?
Quote from: Kainyn_Kutho on 09 July 2010, 11:03:32 AM
Judulnya ambigu: Tiada Ajaran Tiada Dukkha.
Arti 1: Tidak ada ajaran yang mengajarkan tidak ada dukkha.
Arti 2: Dukkha berasal dari ajaran.
Dari manapun ditinjau, artinya tetap kurang tepat.
Dari judulnya yang demikian, dibahaslah persahabatan kekal sebagai awal dan akhir. Kemudian ada persahabatan yang tidak bisa dimengerti walaupun dengan mata dharma. Tetapi persahabatan tersebut dapat dirasakan oleh "jiwa vedana". Dengan melepas dharma, kita melepas dukkha. Dengan jiwa vedana, merasakan persahabatan, baru merealisasi kesucian.
[at] kering
Ini ajaran apa sih?
Terlalu mengedepankan / memuja 'persahabatan' dan 'cintakasih'.
Berlebihan, sehingga lari dari inti ajaran utama.
Sy lihat2 mirip 'Children of God'-nya kr****n, atau 'Flower Generation'-nya newage?
::
^ menurut saya malah lebih mirip klonengannya SiaoCing
barusan aku search n baca2 postingan si Siaocing lama, gaya tulisannya memang mirip2, tapi sepertinya gak sama, Bro.
Siaocing yg dulu lebih mending, yg ini lebih 'freethinking' ;D
::
kalau gitu kita undang SiaoCing untuk berdiskusi dengan Kering, pasti menarik.
tiada ajaran tiada dukkha
artinya tidak ada ajaran yang tiada dukkha
artinya ada ajaran yang ada dukkha =))
Quote from: upasaka on 09 July 2010, 11:48:57 AM
Kasihan, Bro... :)
Karena jujur saya kurang ngerti, bro. ;D
------
Quote from: williamhalim on 09 July 2010, 11:55:22 AM
Terlalu mengedepankan / memuja 'persahabatan' dan 'cintakasih'.
Berlebihan, sehingga lari dari inti ajaran utama.
Sy lihat2 mirip 'Children of God'-nya kr****n, atau 'Flower Generation'-nya newage?
::
Masalahnya persahabatannya ini sendiri ga didefinisikan. Kita biasa lihat ajaran, semuanya juga "mengajarkan yang baik-baik". Tapi hal-hal baik tersebut menjadi berbeda jika didefinisikan berbeda, yang akhirnya bisa juga jadi tidak baik. Misalnya beberapa hari lalu saya bertemu dan diajak "menapaki jalan sejati" dari Falun Gong. Falun Gong itu mengajarkan 3 prinsip: kebenaran, cinta kasih, ketabahan. 3 prinsip yang orang awam waras mana pun pasti setuju.
Tapi setelah "digali" lebih dalam, ada yang lucu.
1. Mengutamakan kebenaran, tapi tidak boleh menyanggah sabda guru besar. Yang melawan=bida'ah, mengkritik=menghujat.
2. Cinta kasih, tapi mengutuk kaum homoseksual sebagai "yang akan dibinasakan terlebih dahulu oleh dewa" dan "mengharamkan" kawin campur.
3. Tabah, tapi si maha guru menyuruh melawan pemerintah sampai perlu bakar diri.
Setelah ditinjau lebih jauh, bisa beda dengan persepsi awalnya. Maka saya perlu tahu dulu definisi "persahabatan" ini yang bagaimana. Kalau paduan CoG & Buddhism.... ;D
------
Quote from: ryu on 09 July 2010, 12:25:34 PM
tiada ajaran tiada dukkha
artinya tidak ada ajaran yang tiada dukkha
artinya ada ajaran yang ada dukkha =))
Salah, artinya semua ajaran ada dukkha. :D
*referensi: piramida logika 19 tingkat.
Quote from: Kainyn_Kutho on 09 July 2010, 02:34:28 PM
Quote from: upasaka on 09 July 2010, 11:48:57 AM
Kasihan, Bro... :)
Karena jujur saya kurang ngerti, bro. ;D
Tapi jangan "ditanya" terlalu dalam. Kasihan nanti semakin ditanya, bro/sis kering akan semakin lengket dengan "persahabatan"-nya. ;D
Quote from: upasaka on 09 July 2010, 03:18:19 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 09 July 2010, 02:34:28 PM
Quote from: upasaka on 09 July 2010, 11:48:57 AM
Kasihan, Bro... :)
Karena jujur saya kurang ngerti, bro. ;D
Tapi jangan "ditanya" terlalu dalam. Kasihan nanti semakin ditanya, bro/sis kering akan semakin lengket dengan "persahabatan"-nya. ;D
=)) =)) =))
kamsia