Mereka yg memiliki keterbatasan waktu utk mengikuti retreat untuk meditasi, sekiranya dapat dilakukan dirumah dengan bimbingan melalui email atau by phone dari muridnya Ven. Paauk Sayadaw, Tina Rasmussen and Stephen. Meditasi sendiri dirumah secara intensif disebut solo retreat. Teman2 DC yg memiliki pertanyaan mengenai meditasi Samatha-jhana atau ingin konsultasi mengenai perkembangan meditasi, bisa mengunjungi email RasmussenT [at] aol.com atau kunjungi website www.JhanasAdvice.com
Smoga informasi ini dapat bermanfaat bagi mereka yg ingin langsung mempraktekan Dhamma.
Salah satu contoh jawaban beliau melalui e-mail yg saya kirimkan:
---- Original Message ----
From: "RasmussenT [at] aol.com" <RasmussenT [at] aol.com>
Sent: Thursday, February 14, 2008 6:52:08 AM
Subject: Re: Name Added to JhanasAdvice.com List
Hi bond,
Guidance on solo retreats means that if you do a retreat at home, we can guide you through email or by phone. You could also be at a retreat center and we could guide you while you are there, as long as your other teacher(s) agree.
It is very good that you practice 1-1.5 hours twice a day. You are very dedicated! This will help you with purification, and prepare you for if you go on retreat. Because the jhana practice is an intensive practice, it usually requires the yogi to be on retreat to attain jhana. If the yogi is talking and working during the day, their concentration wanes and is becomes difficult to attain jhana. This is why retreats are important in this practice. Usually, it is best to meditate 8 to 12 hours a day on retreat when doing this practice.
When moving from Jhana 1 to Jhana 2, the concentration increases and the jhana factors drop one by one. How this works is a bit complicated, and is explained by Ven. Pa Auk Sayadaw in his book Knowing and Seeing. Stephen and I also explain it in our book which should be available by May 1. I would suggest that you read more about it there.
Many blessings to you in your practice.
With metta,
Tina
Tina Rasmussen
www.JhanasAdvice.com
_/\_
_/\_ nice post
_/\_ Xie XIe
Wow..
Penjelasannya bagus...
Nice post..
Ntar bulan April ada retret yang dibimbing murid Pa-auk Sayadaw, U Aganna Sayadaw...
Trus Mei juga ada (sekalian meyambut Waisak) dibimbing oleh Sayalay Dipankara..
Semoga karma baik menuntun kita ke sana...
Hanya berharap buku mereka diterbitkan dengan baik, dan semoga ada pdf/ebook yang bisa didownload.
Dulu saya pernah bertanya kepada mereka apakah buku mereka akan digratiskan atau tidak, tetapi tidak dijawab.
Buku2 tentang meditasi dari Pa Auk Sayadaw sedikit sekali, paling ada beberapa yang bisa didownload.
anu...
mereka yg memberi saran dah mencapai Jhana?
kalo udah..gw mao tanya2.. ;)
_/\_
Pasti uda Sol. Karena mereka yg guidance langsung.
_/\_
mereka berdua yang mendirikan jhana advice sudah mencapai jhana 8
Quote from: bond on 14 February 2008, 09:09:09 AM
It is very good that you practice 1-1.5 hours twice a day. You are very dedicated!
_/\_
^:)^
Mohon sharingnya tentang strategi mengatur waktu latihan meditasi duduk di rumah dong. [-o<
Cari waktu luang misalnya pagi, kalau berangkat kerja jam 6, ya bangunlah jam 4 lalu meditasi sampai jam 5.
kalau malam gunakan saja waktu 1 jam sebelum tidur.
Kita sendiri yg harus bisa menyiasati waktu, bukan waktu yg mengatur kita. _/\_
Thanks for the sharing, Bond. _/\_
Trima kasih bro Bond,
_/\_
jhana itu akan mustahil tercapai kalau orang makan dan tidur berlebihan. betul apa tidak?
Quote from: karuna_murti on 16 February 2008, 11:01:32 AM
mereka berdua yang mendirikan jhana advice sudah mencapai jhana 8
bisa tahu dari mana?
katanya
tapi emang berdua direstui juga sama pa auk sayadaw, jadi gak sembarangan
Dearest Bros & Sis,
senang & salut mendapati anda semua disini membahas ttg "bhavana" + "jhana" (!!!).
namun demikian setujukah anda jika hal2 itu merupakan langkah selanjutnya setelah praktikum "konsentrasi" yang cukup terlbh dulu (???).
ika.
Quote from: ika_polim on 20 November 2008, 04:11:51 PM
Dearest Bros & Sis,
senang & salut mendapati anda semua disini membahas ttg "bhavana" + "jhana" (!!!).
namun demikian setujukah anda jika hal2 itu merupakan langkah selanjutnya setelah praktikum "konsentrasi" yang cukup terlbh dulu (???).
ika.
rupanya Ika seorang praktisi ya, acc buanget
kapan nih praktikum konsentrasi dimulai? mau daftar nih
Quote from: Andi Sangkala on 21 November 2008, 11:40:58 AM
Quote from: ika_polim on 20 November 2008, 04:11:51 PM
Dearest Bros & Sis,
senang & salut mendapati anda semua disini membahas ttg "bhavana" + "jhana" (!!!).
namun demikian setujukah anda jika hal2 itu merupakan langkah selanjutnya setelah praktikum "konsentrasi" yang cukup terlbh dulu (???).
ika.
rupanya Ika seorang praktisi ya, acc buanget
kapan nih praktikum konsentrasi dimulai? mau daftar nih
mau ikut daftar nih
SSBS
Wah karma nya lom cukup neh utk mengerti postingan diatas, soalnya ga fasih bahasa inggris.
Mdh2an ada yg berhati baik, dan mentranslate ke Bahasa kita.
_/\_
Quote from: bond on 11 November 2008, 06:40:05 PM
Cari waktu luang misalnya pagi, kalau berangkat kerja jam 6, ya bangunlah jam 4 lalu meditasi sampai jam 5.
kalau malam gunakan saja waktu 1 jam sebelum tidur.
Kita sendiri yg harus bisa menyiasati waktu, bukan waktu yg mengatur kita. _/\_
Kalo pagi2 jam segitu ngantuk gimana?
soalnya latihan meditasi gw ga berapa bagus gara2 memaksa bangun pagi2, trus ngantuk, kdg ga bangun, kdg bangun bentar tidur lagi..
biasanya gw pagi masuk kul tiap hari pagi terus, jam 7, tp harus sampe sana cepat utk booking tempat duduk, jd biasanya pasang alarm jam 5.. tp gw tidurnya sekitar jam 12-1 pagi, bahkan kdg lebih pagi lagi.. jd biasanya pagi2 masih ngantuk krn tidurnya belum cukup, belum puas tidur..
gw jd bingung kpn gw meditasinya.. ada saran nih?
Hallo Bond,
Bimbingan retreads tunggal berarti kamu juga bisa melakukan retreads di rumah, kita dapat memandu kamu melalui email atau melalui telephone. Kamu dapat juga dapat melakukannya dipusat retread dan kita bisa memandu kamu selagi kamu ada di sana, sepanjang gurumu yg lain setuju.
Adalah sangat baik yang jika dapat praktek 1-1.5 jam dua kali dalam satu hari. Kamu sangat dedikasi! Ini akan membantu kamu dengan pemurnian, dan siapkan diri-kamu untuk pergi ketempat retreads. Sebab jhana praktek adalah suatu praktek intensive, yg pada umumnya perlu yogi retreads untuk mencapai jhana. Jika yogi sedang berbicara dan bekerja sepanjang hari, konsentrasi mereka akan semakin berkurang dan adalah menjadi sukar untuk mencapai jhana. Inilah alasan kenapa tempat retreads adalah penting praktek ini. pada umumnya, adalah terbaik untuk bersemadi 8 sampai 12 jam sehari pada tempat retreads ketika praktek ini.
Ketika bergerak dari Jhana 1 ke Jhana 2, konsentrasi meningkat dan faktor jhana menetes jatuh satu persatu. Bagaimana berkerjaan ini adalah sedikit rumit, dan diterangkan oleh Ven. pa auk Sayadaw di (dalam) buku nya knowing anf seeing. Stephen dan aku juga ikut menjelaskannya di (dalam) buku [kita/kami] yang (mana) akan tersedia dalam 1 Mei . Aku akan menganjurkan kamu untuk membaca lebih banyak tentang itu .
banyak berkah dalam praktek kamu
dengan metta
Tina
=)) ini yah
sori iseng :P
kalau ini cuma promosi buku aja ;D
wuih nice artikel..
baru tau ada konsultasi online ;D
numpang tanya ..
Mana yg lebih baik .. bermeditasi dgn pengetahuan ttg jhana dan bla..bla..bla.. atw
just meditade tanpa mikir ini itu .. just meditade ..?
thanks
Quote from: 4kupak on 17 March 2009, 01:35:16 PM
numpang tanya ..
Mana yg lebih baik .. bermeditasi dgn pengetahuan ttg jhana dan bla..bla..bla.. atw
just meditade tanpa mikir ini itu .. just meditade ..?
thanks
Saat meditasi ya hanya meditasi dan fokus pada objek yg dipilih dan tidak usah berpikir ini dan itu.
Pengetahuan jhana diperlukan dan dipelajari saat Anda tidak sedang bermeditasi. Mengapa diperlukan, agar Anda tau bagaimana menyikapi fenomena2 yg timbul saat bermeditasi, sehingga Anda bisa mencapai jhana dan tau itu jhana.
Smoga berguna _/\_
translate dunk..
numpang tanya...
Boleh saya minta objek meditasi menjijikan tentang tubuh?objek meditasi yang berkaitan dengan tanha,dosa,moha dan issa/irsia _/\_
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:35:36 AM
numpang tanya...
Boleh saya minta objek meditasi menjijikan tentang tubuh?objek meditasi yang berkaitan dengan tanha,dosa,moha dan issa/irsia _/\_
kalau mo objek ashuba (tubuh yg menjijikan) ada di forum ini. (bentar aku carikan linknya dulu)
kalau tentang keserakahan, kebencian, kesombongan ada di kehidupan kita sehari2 :)
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:42:36 AM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:35:36 AM
numpang tanya...
Boleh saya minta objek meditasi menjijikan tentang tubuh?objek meditasi yang berkaitan dengan tanha,dosa,moha dan issa/irsia _/\_
kalau mo objek ashuba (tubuh yg menjijikan) ada di forum ini. (bentar aku carikan linknya dulu)
kalau tentang keserakahan, kebencian, kesombongan ada di kehidupan kita sehari2 :)
Ko tesla,gimana kita melihat LDM itu?
Saya selalu berkata ,"Segala sesuatu yang timbul akan berproses dan lenyap...Segala sesuatu yang timbul akan berposes dan lenyap..Begitu juga dengan semua kemelekatan ini,semuanya hanya proses,dia timbul dan lenyap..."
ada yang mau nawarin praktek yang lebih efektif?_/\_
Anumodana ko :-)
ini linknya... http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,172.120.html
jgn kebanyakan liatnya... ntar malah doyan ;D
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:45:58 AM
ini linknya... http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,172.120.html
jgn kebanyakan liatnya... ntar malah doyan ;D
mesti di print dolo...baru bisa meresap!!!
eit..itu bukan mengerikan iaaa.....hahaha
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:45:02 AM
Ko tesla,gimana kita melihat LDM itu?
kan kalau kita sadar,
apa yg mendorong kita untuk menjadi begini atau memiliki ini-itu akan terlihat jelas dg sendirinya.
apa yg membuat kita kecewa, bersedih, ketika tidak tercapai.
senang, gembira, bahagia ketika tercapai.
semua tak lain adalah LDM... :)
kata kuncinya: vipassana / insight / melihat ke dalam
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:50:50 AM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:45:02 AM
Ko tesla,gimana kita melihat LDM itu?
kan kalau kita sadar,
apa yg mendorong kita untuk menjadi begini atau memiliki ini-itu akan terlihat jelas dg sendirinya.
apa yg membuat kita kecewa, bersedih, ketika tidak tercapai.
senang, gembira, bahagia ketika tercapai.
semua tak lain adalah LDM... :)
kata kuncinya: vipassana / insight / melihat ke dalam
secara samatha?
oh iya didalam vipasana kita tidak terikat dengan objek apapun bukan?
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:48:19 AM
eit..itu bukan mengerikan iaaa.....hahaha
em... itu objek ashuba... tubuh manusia yg sudah rusak
jgn diprint, apalagi ditempel di depan pintu kamar, bisa dikira psikopat :))
tujuan meditasi objek itu utk mengurangi dorongan nafsu seksual dan mengurangi kemelekatan thd tubuh.
jadi kalau ga ada masalah dg nafsu seksual ga perlu meditasi objek ashuba.
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:52:34 AM
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:50:50 AM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:45:02 AM
Ko tesla,gimana kita melihat LDM itu?
kan kalau kita sadar,
apa yg mendorong kita untuk menjadi begini atau memiliki ini-itu akan terlihat jelas dg sendirinya.
apa yg membuat kita kecewa, bersedih, ketika tidak tercapai.
senang, gembira, bahagia ketika tercapai.
semua tak lain adalah LDM... :)
kata kuncinya: vipassana / insight / melihat ke dalam
secara samatha?
oh iya didalam vipasana kita tidak terikat dengan objek apapun bukan?
kalo samatha rasanya sih cuma konsentrasi ... kl ikutin anapannasati menurut sutta kayaknya bisa mengamati nama rupa...
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:52:34 AM
secara samatha?
IMO, samatha = focus.
tujuannya bukan melihat, tapi "mencapai" ketenangan.
dalam Tipitaka emg ada jalan pembebasan melalui pikiran (cetovimuthi) yg dicapai lewat jhana (samatha).
coba tanya rekan lain yg punya pengetahuan dg samatha :)
ada yg bisa bantu?
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:54:19 AM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:48:19 AM
eit..itu bukan mengerikan iaaa.....hahaha
em... itu objek ashuba... tubuh manusia yg sudah rusak
jgn diprint, apalagi ditempel di depan pintu kamar, bisa dikira psikopat :))
tujuan meditasi objek itu utk mengurangi dorongan nafsu seksual dan mengurangi kemelekatan thd tubuh.
jadi kalau ga ada masalah dg nafsu seksual ga perlu meditasi objek ashuba.
Jadi mau pakai objek apa ini ko?kalau pernafasan,saya yakin dengan sangat tidak cocok dengan saya... :-)
objek meditasi ada puluhan :) (tepatnya saya tidak tau)
ada yg bisa bantu kasih link nya?
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:58:28 AM
Quote from: tesla on 27 January 2010, 11:54:19 AM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 11:48:19 AM
eit..itu bukan mengerikan iaaa.....hahaha
em... itu objek ashuba... tubuh manusia yg sudah rusak
jgn diprint, apalagi ditempel di depan pintu kamar, bisa dikira psikopat :))
tujuan meditasi objek itu utk mengurangi dorongan nafsu seksual dan mengurangi kemelekatan thd tubuh.
jadi kalau ga ada masalah dg nafsu seksual ga perlu meditasi objek ashuba.
Jadi mau pakai objek apa ini ko?kalau pernafasan,saya yakin dengan sangat tidak cocok dengan saya... :-)
mungkin riky bisa ceritakan apa yg dialami, supaya teman2 di sini bisa kasih tips, karena obyek pernafasan ini termasuk obyek generik dan biasanya bisa dilatih oleh semua orang. dari mana riky berkesimpulan bahwa pernafasan tidak cocok buat riky?
ini kisahnya...
saya sudah berkali - kali mencoba pernafasan,dan berkali - kali pula saya gagal didalam pernafasan,didalam objek pernafasan itu,saya memaksakan diri saya untuk berkonsentrasi dengan masuk keluarnya nafas(saya pernah baca link nya dikatakan kalau mau mudah hitung sampai 8 kemudian balik lagi,8 menunjukan Jalan tengah)...saya mencobanya,berulang-ulang,...setiap kali mencobanya malah yang terjadi saya melepas semuanya dan akhirnya jadi deh teori vipasana...yang ada yang jadi sebatas mengamatinya,sehingga saya yakin dengan sangat meditasi pernafasan tidak cocok untuk saya,karena sudah beberapa kali saya lakukan tidak efektif,saya mungkin butuh suatu objek untuk direnungin berulang-ulang...
kenapa saya meminta objek tanha?
karena Buddha berkata bahwa tanha paling mudah ditaklukan,dan saya sedikitnya sudah punya "kesadaran" tentang kejijikan akan tubuh ini(langsung pernah saya praktekan)..
saya butuh objek2 tersebut untuk "menekan" keinginan2 ini..
_/\_
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
Quote from: tesla on 27 January 2010, 12:00:33 PM
objek meditasi ada puluhan :) (tepatnya saya tidak tau)
ada yg bisa bantu kasih link nya?
mgkn bisa baca disini banyak ebook dari Pa Auk Sayadaw:
http://www.visuddha-m-c.org/vmc%20sg/ebooks.html
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
Maaf ne... tapi gw juga termasuk orang yang gagal di nafas...
eniwei... cara berikut termasuk sedikit meningkatkan konsentrasi (at least bagi gue)
"Menunggu di Pintu hidung"
Apa yang di sebut pintu hidung ?
Coba tarik nafas (dengan cara menyentak / sentak)
di sekitar lubang hidung, ada sensasi terasa ketika udara lewat di kedua lubang hidung...
Ingat tempat sensasinya...
coba tarik dengan perlahan...
cari lagi titik sentuh'nya...
kalau digue... nyaris tepat dibawah ujung hidung...
setelah menemukan "titik sentuh" yang tepat...
coba pejam mata... en nunggu di titik sentuh... (jangan ngikutin nafas masuk/keluar)
tapi nunggu doang di titik diatas...
kenapa tidak ada versi Indonesia :'(
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:14:37 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
Maaf ne... tapi gw juga termasuk orang yang gagal di nafas...
eniwei... cara berikut termasuk sedikit meningkatkan konsentrasi (at least bagi gue)
"Menunggu di Pintu hidung"
Apa yang di sebut pintu hidung ?
Coba tarik nafas (dengan cara menyentak / sentak)
di sekitar lubang hidung, ada sensasi terasa ketika udara lewat di kedua lubang hidung...
Ingat tempat sensasinya...
coba tarik dengan perlahan...
cari lagi titik sentuh'nya...
kalau digue... nyaris tepat dibawah ujung hidung...
setelah menemukan "titik sentuh" yang tepat...
coba pejam mata... en nunggu di titik sentuh... (jangan ngikutin nafas masuk/keluar)
tapi nunggu doang di titik diatas...
NGERTI,mantap....sudah dipraktekan..ada sensasi didalam lubang hidung,seperti terasa dingin...kemudian langkah selanjutnya diamin aja????
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...
saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_
Nah... inilah ribetnya... kalo terlalu banyak mikir... :P
dah coba gini aja...
Riky tau bola kan ?
Coba pelototin tuh bola selama 1 menit...
Inget bentuk'nya...
Sudah inget ?
Sekarang coba pejam mata...
Bayangkan kembali bola yang sama...
Tahan pikiran tersebut selama mungkin...
Selamat, anda sudah ber samatha... :D
IMO, anapanasati bukan objek meditasi konsentrasi...
jika yg kita amati adalah udara (atau aliran udara, entah di perut, hidung, atas mulut, dll) saya menamakan vayo kasina.
jika kita "menyadari" nafas saya namakan "vipassana".
well, it's just my IMO :)
welcome to proven. ehipassiko
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:06:02 PM
ini kisahnya...
saya sudah berkali - kali mencoba pernafasan,dan berkali - kali pula saya gagal didalam pernafasan,didalam objek pernafasan itu,saya memaksakan diri saya untuk berkonsentrasi dengan masuk keluarnya nafas(saya pernah baca link nya dikatakan kalau mau mudah hitung sampai 8 kemudian balik lagi,8 menunjukan Jalan tengah)...saya mencobanya,berulang-ulang,...setiap kali mencobanya malah yang terjadi saya melepas semuanya dan akhirnya jadi deh teori vipasana...yang ada yang jadi sebatas mengamatinya,sehingga saya yakin dengan sangat meditasi pernafasan tidak cocok untuk saya,karena sudah beberapa kali saya lakukan tidak efektif,saya mungkin butuh suatu objek untuk direnungin berulang-ulang...
mungkin pertama2 riky harus bertekad akan berlatih samatha dengan obyek nafas, tidak peduli apapun yg terjadi saya akan duduk dan berkonsentrasi pada nafas, setelah itu pikiran apapun yg muncul segera alihkan kembali ke nafas.
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:23:01 PMSelamat, anda sudah ber samatha... :D
tapi... kalo ntar jadi ragu...
Ini Samatha versi Buddhism, atau... ngaco2'nya menyan ?
Ya sudah kasih warna solid ke bola'nya
contoh... putih total... (odāta kasiṇa)
mau lengkap lagi masalah kasina:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/meditation-samadhi-bhavana/
http://dhammacitta.org/perpustakaan/the-purpose-of-practising-kammatthana-meditation/
tapi terus terang, bagi gue...
semakin banyak tahu teori samatha...
semakin menjadi penghalang dalam berkonsentrasi
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:27:26 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:23:01 PMSelamat, anda sudah ber samatha... :D
tapi... kalo ntar jadi ragu...
Ini Samatha versi Buddhism, atau... ngaco2'nya menyan ?
Ya sudah kasih warna solid ke bola'nya
contoh... putih total... (odāta kasiṇa)
mau lengkap lagi masalah kasina:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/meditation-samadhi-bhavana/
http://dhammacitta.org/perpustakaan/the-purpose-of-practising-kammatthana-meditation/
tapi terus terang, bagi gue...
semakin banyak tahu teori samatha...
semakin menjadi penghalang dalam berkonsentrasi
di buku meditasi Buddhist entah mana gw pernah baca kok.
diajarin utk membayangkan salah satu bentuk mis: lingkaran, segi empat, bola, dll.
trus tutup mata & coba latih agar image itu tidak hilang ataupun berubah selama 5 menit.
simple, ga pake ribet...
jgn2 lo yg karang ya? :))
tidak kah itu seperti hipnotis mempertahankan suatu gambaran?saya coba dulu 2 hari lagi saya kabari
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...
saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_
nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.
Quote from: Indra on 27 January 2010, 08:18:27 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...
saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_
nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.
Jadi ko fenomena muncul dan lenyap itu???kalau tidak dikontrol = mengamati = menyadari = vipasana...???
semakin bingung...pantasan tidak cocok ma sama ,teknik saya mungkin salah...mohon bimbingan ko _/\_
samatha = konsentrasi
kalau vipassana, ada pikiran lain kita perhatikan juga
kalau samatha diusahakan kembali ke nafas. intinya konsentrasi
Quote from: Riky_dave on 28 January 2010, 10:56:51 AM
Quote from: Indra on 27 January 2010, 08:18:27 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...
saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_
nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.
Jadi ko fenomena muncul dan lenyap itu???kalau tidak dikontrol = mengamati = menyadari = vipasana...???
semakin bingung...pantasan tidak cocok ma sama ,teknik saya mungkin salah...mohon bimbingan ko _/\_
pokoknya pikiran hanya tau nafas, tidak ada yg lain, fenomena akan muncul dan lenyap, gak ada urusan, tugas anda hanya nafas
^
Y^^
Hebat,, salutttt ama ko Indra ^:)^ ^:)^ ^:)^
mbah kumis bukan hanya kumis doang loh.... ^-^
[at] tekss+medho, gak perlu sinis
pujian atuh...
yg perlu diingat juga, jhana itu term yg memiliki banyak definisi tergantung dari sudut pandang siapa. jadi bisa ada perbedaan2x. :)
betul apa yg dikatakan Medho, terkadang ada org mengaku udh jhana, tp apa benar itu sudah benar benar jhana gt.. Bro indra kami memuji ko indra karena dgn kata yg singkat dan jelas nan tepat utkj melatih anapanasati
OK...NAFAS!!!