Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Riky_dave on 20 March 2010, 12:41:17 PM

Title: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 20 March 2010, 12:41:17 PM
Kalau kita selalu menggunakan kebenaran dengan tolak ukur "suara mayoritas" maka ini mungkin benar tapi mungkin juga salah total,,saya melihat adanya cacad dalam Demokrasi kita saat ini..[jangan sampai saya terjerat UU IT ya,,haha..kalau terjerat teman2 kumpulkan koin buad Riky_Dave ya :P]

Mengapa saya berkata demikian?karena tingkat intektual,kebijaksanaan,pengetahuan,pengalaman,tiap orang2 adalah berbeda2,tidak ada / belum pernah ditemukan kecerdasaan intelektual,kebijaksanaan,pengalaman yang sama antara 1 orang dengan orang yang lain[bahkan kembar identik sekalipun,atau Buddha dan muridNya2 sekalipun,mereka berbeda2 dalam kualitas batinnya,yang sama hanya mereka semua telah "mengikis" habis semua kilesa/kekotoran batin]..

jadi bisa dikatakan "voting" dalam sistem demokrasi adalah "cacad" produk sistem demokrasi kita,saya lebih suka menganggap demokrasi adalah kebebasan berpendapat dimana setiap pendapat harus ada tanggung jawabnya[sesuai dengan UU kita],kalau orang berpendapat dengan cara "melecehkan" "menghina" dan tidak memiliki dasarnya,tentunya saya juga tidak setuju dengan cara demokrasi seperti itu..tetapi tentu kita tidak boleh menutup sebelah mata atas kebebasan berpendapat,dan alangkah baiknya yang berpendapat juga tahu diri didalam mengemukakan pendapatnya,bahwa pendapatnya harusnya lah masuk akal,dan memiliki point kebenaran bukan pendapat yang dibawa dengan asal usul yang tidak jelas,pendapat yang memaksa,dan pendapat yang tidak memiliki "dasar" apapun..tentunya jika begitu itu salah..

Jadikan lah demokrasi sebagai tempat berdiskusi,tempat bertukar pikiran,tempat untuk bertanya dan menjawab,jangan "membenci" demokrasi disatu sisi karena merugikan paham/konsep kita,dan mengagungkan demokrasi disisi lainnya karena menguntungkan kita..

saya punya cerita yang bagus..

di sebuah warung ada 7 pria,yang 1 pria sedang minum kopi,yang 2 pria buta warna ,yang 4 pria yang sedang minum tuak[saya pakai bahasa medan ya,karena tuak dimedan disebut semacam bir/yang bisa melemahkan kesadaran]...kemudian selang beberapa lama,datang seorang cewek yang lewat memakai baju merah...setelah gadis itu lewat,si pria buta warna berkata,"Wah cewek tadi yang berbaju hitam cantik dan seksi sekali.." ,kemudian nimbrung lha yang lagi mabuk,4 pria tersebut berkata,"Bego banget kalian berdua,jelas2 yang tadi lewat cowok bagaimana kalian bisa bilang itu cewek berbaju hitam?" ,dan si pria sadar tersebut berkata,"Yang benar adalah tadi seorang cewek berpakaian merah lewat,dia cantik dan seksi.."

kalau dari kasus tersebut digunakan sistem demokrasi voting,siapa yang menang?jelas yang mabok lah yang menang,dan segi "kebenaran"nya sudah hilang sama sekali..dan yang sadar itu jelas kalah suara..

makanya saya bilang "ini lah cacad produksi dari sistem demokrasi voting",alasannya sederhana,kecerdasaan,intelektual,pengalaman,kebijaksaan mereka tidak lah sama...

jika 100 orang bodoh dan 1 orang pintar,maka tidak peduli kebenaran si orang pintar tersebut,selalu dikatakan salah oleh 100 orang bodoh tersebut,karena kalau diadakan voting untuk menentuin siapa yang benar dan salah maka kalah lha yang pintar tersebut...

Maka untung Buddha Gotama sangat bijak dan luar biasa,didalam Kalama Sutta tercantum :

- Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena telah berlangsung lama dan telah melalui banyak tahun.

-Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena beberapa hal yang dilakukan telah menjadi tradisi.

-Jangan menerima atau mempercayai sesuatu karena semata-mata dilaporkan dan berita tersebut tersebar ke berbagai
pelosok, bahkan ke seluruh dunia.

- Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena dikatakan tertulis dalam sebuah kitab suci.
Kitab suci sering kali disalahgunakan.


-Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena telah benar secara alasan deduktif atau induktif.

- Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena cocok dengan pengertian umum seseorang.

-Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena sesuai dengan opini atau teori yang telah
dipertimbangkan berulang-ulang.

- Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena pembicaranya tampak dapat dipercaya/kelihatan suci.

-Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena pembicara atau pembabarnya adalah guru kita.


Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 20 March 2010, 01:06:50 PM
hanya berupa pendapat pribadi saya belaka...bahwa apa yang benar bisa saja disalahkan hanya karena banyak orang yang mendukung kesalahan tersebut,atau apa yang salah bisa saja dibenarkan dengan banyak dukungan semacam itu...

baru menulis beberapa hari di thread Bulu bebek,saya sudah kehilangan 6 point ...apakah ketidaksukaan dan kesukaan harus ditunjukan semacam itu?

kita sering berkata kita melatih kesabaran,kita mengumbar soal "cinta kasih tanpa batas",,tapi sadarkah kita bahwa yang sering kita lakukan adalah "kebencian tanpa batas"..

selama saya disini,saya tidak pernah mau mem brp orang hanya karena pandangannya berbeda dengan saya,saya tidak pernah melakukan itu,bahkan kepada "orang yang membenciku" bila pandangannya bagus,saya akan memberinya grp.. :)

_/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 20 March 2010, 01:08:26 PM
 [at] Sumedho

kira2 kita bisa tahu tidak ya,dari sistem sini brp dan grp dari siapa saja?jika bisa,tolong check,apakah selama saya disini saya pernah memberi brp kepada orang lain?

_/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Sumedho on 20 March 2010, 01:13:40 PM
sebenarnya ada module utk melihat itu, tapi sengaja tidak dipakai utk menjaga anonimity.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 20 March 2010, 01:14:46 PM
 [at] Sumedho

hehe..boleh saya minta tolong?tolong check apakah saya pernah memberikan brp kepada salah 1 member disini?thanks!
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Sumedho on 20 March 2010, 01:30:05 PM
utk membongkar data itu sih perlu ada justifikasi yg jelas. misalnya perusakan nama baik gitu. by default tdak "boleh" dikeluarkan utk mentaati azas awal. kalau tidak nanti semua orang juga pasti akan menanyakan hal yang sama. kalau gitu lebih baik rule awalnya dirubah jadinya.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Sukma Kemenyan on 20 March 2010, 01:43:32 PM
Biasa'nya rengekan terkena "BRP" di forum tetangga,
Saya tambahkan Reputasinya dengan BRP secara public.
bahkan dengan sengaja saya kasih screen shot...
contoh:
[spoiler="contoh"]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fimg58.imageshack.us%2Fimg58%2F3827%2Fmampuslq5.jpg&hash=ccc2613e5d2c65b05c818826a38c57df6e3b6f26)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fimg187.imageshack.us%2Fimg187%2F5941%2Fbatarz2.jpg&hash=f095190b59e99c801f43a508a5c4b7207b25da2a)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fimg140.imageshack.us%2Fimg140%2F4968%2Fbatatu9.jpg&hash=68cddbbf9c2cdea2af719bc273715a0ba9d83316)
[/spoiler]

yang mengakibatkan chain-reaction dari member yang lainnya untuk ikut mengirimkan BRP.

Kesimpulan en Saran:
Coba koreksi diri, dan setelah koreksi ga ngerasa salah...
Ya cuekin aja tuh reputasi.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 21 March 2010, 01:55:09 PM
betul,cuekin aja :)

sengaja nih buat mereka "panas".. :)

nah dengan begini bisa melihat "fenomena" alam.. :P
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: johan3000 on 22 March 2010, 08:41:09 AM
demokrasi spt artinya setiap warga (warga negara Indonesia) yg dewasa memiliki
SATU hak suara... tidak tergantung seberapa kecerdasannya.............

soalnya hitung jumlah manusia aja udah kesulitan, apalagi hitung jumlah yg memiliki kecerdasan...
(ingat hitung angka kemiskinanpun cukup sulit)...


setiap manusia memiliki nilai (hak voting) yg sama, terlepas dia pinter, bodoh, tua, maupun jelek.

jadi rasanya gak ada cacatnya dlm demokrasi!

gimana menurut yg lain?
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: chen83 on 22 March 2010, 08:53:07 AM
Demokrasi adalah sistem terbaik di antara yang buruk.

Dalam demokrasi, negara mendapatkan pemimpin yang layak baginya.  Kalau negaranya pintar, pemimpinnya pintar.  Kalau negaranya bodoh, dapat pemimpin bodoh.  Pintar atau bodoh tentu saja dalam persentase mayoritasnya, bukan outliers.  Calon pemimpin pintar akan kesulitan menyampaikan idenya kepada pemilih yang bodoh, kecuali dia pura-pura bodoh, yang juga akan diendus oleh pemilih karena bukan kaumnya.

Sekarang, dengan tingkat pendidikan seperti sekarang ini, silakan Anda jawab sendiri... dimana tingkat kepintaran negara kita?  Kalau begitu, berarti, bagaimana kepintaran pemimpin-pemimpin kita (termasuk DPR)?  Jawab sendiri ya.  ;)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 09:09:05 AM
Quote from: Riky_dave on 21 March 2010, 01:55:09 PM
betul,cuekin aja :)

sengaja nih buat mereka "panas".. :)

nah dengan begini bisa melihat "fenomena" alam.. :P
apakah "si aku" ini gak panas ?
apakah "si aku" ini sudah melihat "fenomena alam sendiri" ?
kalau "si aku" ini gak panas dan bisa mengatakan objek itu netral ? kenapa bisa muncul thread ini ?

hal ini mirip dengan kisah Zen, yang di mana ada 4 biksu sedang latihan tidak bicara..
biksu pertama.. akhirnya kelepasan bicara
biksu kedua.. juga kelepasan bicara..
biksu ketiga.. juga kelepasan bicara..
biksu keempat.. dengan arogansinya mengatakan "hahahah.. akhirnya cuma saya yang tidak kelepasan bicara"
padahal sebenarnya dengan mengatakan "hahahaha.. dst", biksu keempat sebenarnya juga sudah kelepasan bicara dan TIDAK MENYADARI-nya

Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: johan3000 on 22 March 2010, 09:16:52 AM
Quote from: chen83 on 22 March 2010, 08:53:07 AM
Demokrasi adalah sistem terbaik di antara yang buruk.

Dalam demokrasi, negara mendapatkan pemimpin yang layak baginya.  Kalau negaranya pintar, pemimpinnya pintar.  Kalau negaranya bodoh, dapat pemimpin bodoh.  Pintar atau bodoh tentu saja dalam persentase mayoritasnya, bukan outliers.  Calon pemimpin pintar akan kesulitan menyampaikan idenya kepada pemilih yang bodoh, kecuali dia pura-pura bodoh, yang juga akan diendus oleh pemilih karena bukan kaumnya.

Sekarang, dengan tingkat pendidikan seperti sekarang ini, silakan Anda jawab sendiri... dimana tingkat kepintaran negara kita?  Kalau begitu, berarti, bagaimana kepintaran pemimpin-pemimpin kita (termasuk DPR)?  Jawab sendiri ya.  ;)

Gimana dgn KEBAIKAN, dan KEBENARAN....

pinter tapi tidak memiliki kebaikan gimana ? apakah pemimpin tsb memberi manfaat bagi orang banyak ?


bisakah dibuat demokrasi yg memiliki nilai
kebaikan, kebenaran, kepintaran, dst....
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 09:33:02 AM
Quote from: Riky_dave on 20 March 2010, 01:06:50 PM
selama saya disini,saya tidak pernah mau mem brp orang hanya karena pandangannya berbeda dengan saya,saya tidak pernah melakukan itu,bahkan kepada "orang yang membenciku" bila pandangannya bagus,saya akan memberinya grp.. :)
saya rasa mungkin tidak terletak pada perbedaan pandangan deh.. pasti ada something wrong sehingga terkena BRP.

IMO, suatu tindakan ada beberapa komponen yaitu : niat, proses, dan hasil dari tindakan. Dan idealnya dalam suatu tindakan itu 3 komponen itu hendaknya nilainya positif agar tindakan itu dikatakan baik.

3 komponen baik : niat baik dengan proses yang baik dan hasil baik = orang pasti senang
contoh : orang berdana makanan dengan niat yang tulus, memberi makanan dengan sopan sesuai etika misal menggunakan tangan kanan, tidak dengan melempar dll, dan setelah dana makanan diberikan, orang tersebut tersenyum bahagia dan merasa senang jika yang menerima juga senang (mudita-citta)

jika salah satunya tidak baik.. maka tindakan tersebut tidak bisa dikatakan baik.
contoh : berdana makanan dengan tidak sopan seperti melempar makanan, membentak, dll

nah akibat tindakan tidak baik, namanya manusia normal, pasti memberikan reaksi, bisa jadi dana makanan tadi tidak mau diterima, bisa juga ada reaksi melawan.

balik ke topik diskusi dan gaya diskusi bro, apakah bro merasa style diskusi bro sudah cocok dengan etika dunia timur ? walau dari segi pengetahuan, sungguh sangat luar biasa, bro yang sedemikian muda sudah menguasai banyak pengetahuan akan Buddhisme. Kalau bro merenung dan menyadari bahwa ada yang something wrong.. maka BRP itu merupakan reaksi akan apa yang bro lakukan.. Jadi berhenti menanyakan ke luar, tetapi menanyakanlah ke diri sendiri..

- apakah yang saya lakukan sudah benar ?
- apakah yang saya lakukan walau benar tapi menyakiti orang lain ?


secara pribadi, saya sendiri juga bukanlah orang yang lembut. Banyak juga yang BRP saya, namun saya tidak pernah mau menanyakan kenapa saya di-BRP kepada member lain. Karena saya sadar saya pasti ada something wrong.. apakah saya terlalu kaku menjadi moderator, atau postingan saya yang agak keterlaluan.. Menurut saya, BRP itu adalah hal yang biasa dan tidaklah perlu dipertanyakan sampai buka thread segala.

Saya hanya menjadikan BRP itu sebagai indikasi apakah saya sudah sopan / belum pada member di sini. Jika ada yang BRP.. saya memang menyadari.. wah.. ada yang gak senang ama gw.. gw coba deh untuk berkata baik2 di kemudian hari.. walau prakteknya memang sangat susah..
tapi jika ada yang GRP gw.. saya senang.. biasanya seh kebanyakan GRP saya rasa berasal dari board Kesehatan yang saya asuh.. saya senang bisa mengabdi, saya senang jika ilmu kesehatan saya berguna..

Jadi cobalah melihat sisi baik dan sisi buruk itu dari sisi manfaat yang bisa kita petik..

Semoga bermanfaat sharing saya bro..
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: CHANGE on 22 March 2010, 09:54:02 AM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 09:09:05 AM
Quote from: Riky_dave on 21 March 2010, 01:55:09 PM
betul,cuekin aja :)

sengaja nih buat mereka "panas".. :)

nah dengan begini bisa melihat "fenomena" alam.. :P
apakah "si aku" ini gak panas ?
apakah "si aku" ini sudah melihat "fenomena alam sendiri" ?
kalau "si aku" ini gak panas dan bisa mengatakan objek itu netral ? kenapa bisa muncul thread ini ?

hal ini mirip dengan kisah Zen, yang di mana ada 4 biksu sedang latihan tidak bicara..
biksu pertama.. akhirnya kelepasan bicara
biksu kedua.. juga kelepasan bicara..
biksu ketiga.. juga kelepasan bicara..
biksu keempat.. dengan arogansinya mengatakan "hahahah.. akhirnya cuma saya yang tidak kelepasan bicara"
padahal sebenarnya dengan mengatakan "hahahaha.. dst", biksu keempat sebenarnya juga sudah kelepasan bicara dan TIDAK MENYADARI-nya



Menambahkan cerita di atas

Meditasi Tanpa Suara


Suatu hari terdapatlah lima orang pemuda yang bermaksud mengadakan retreat selama tujuh hari dengan meditasi di hutan. Selama retreat berlangsung, maka ada satu pantangan yang harus dipatuhi, yaitu dilarang berbicara antar sesama dan konsentrasi hanya pada nafas. Alhasil, masing-masing menggunakan bahasa isyarat tangan, dimana sepanjang siang hari pertama, dapat dilalui dengan berhasil tanpa satu patah kata yang keluar dari kelima pemuda tersebut.

Kemudian pada malam harinya, maka masing-masing sudah siap untuk masuk ke gubug tempat mereka tidur yang hanya diterangi satu-satunya api lilin. Menjelang tengah malam, bertiuplah angin yang kencang sehingga memadamkan api lilin tersebut, dan mulailah timbul kegelisahan di antara mereka. Setelah sekian lama dalam keadaan gelap-gulita, maka mulailah .

Pemuda pertama berbisik pada teman di sebelahnya,"Kelihatannya api lilin itu padam!"

Pemuda kedua menyahut sambil berbisik pula, "Iya..., sebaiknya ada yang menyalahkannya."

Pemuda ketiga menimpali dan mengingatkan akan janji mereka, "Hei...bukankah kita sepakat untuk tidak berbicara?"

Pemuda keempat mengiyakan, "Iya nih,.... koq jadi pada berisik sih..." , dan mereka berempatpun baru mulai menyadari hanya ada satu orang yang berhasil tidak berbicara sama sekali.

Tetapi belum sampai sedetik kemudian, pemuda kelimapun mulai berseru dan yang paling nyaring, "Ha..ha..ha..., lihatlah hanya saya yang paling hebat karena tidak berbicara sama sekali!"


Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: hatRed on 22 March 2010, 09:58:54 AM
ini tentang demokrasi apa brp sih ? ???
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: K.K. on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: naviscope on 22 March 2010, 10:33:32 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.


sependapat _/\_

Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: dilbert on 22 March 2010, 12:08:06 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.


[at] riky...

Jadi sudah jelas bahwa BRP/GRP itu adalah reputasi yang tergantung kepada like/dislike dari member... Jadi sebenarnya tidak ada korelasi secara langsung kepada "kebenaran" yang disampaikan...

Kadang kebenaran itu memang "pahit" rasanya, sehingga kadang orang memilih untuk menghindari "kebenaran yang pahit" itu... Jadi jangan patah semangat ya... LIHAT-LAH APA ADANYA...  hehehehe
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: kusalaputto on 22 March 2010, 12:17:11 PM
bro riki secara jujur saya ada memberi brp terhadap tulisan anda yang menyerang & saya pun ada memberi pada anda grp pada tulisan anda yg membangun n berbobot. penilaian saya memang tidak bisa di jadikan patokan terhadap brp & grp. namun saya pun berkaca pada diri sendiri saya pun kerap menerima brp n grp, namun saya ga permasalakan yang penting kita bahas dhamma disini sambil menjaga sikap masing2. jangan karena anda menerima brp lalu anda tidak mau diskusi dhamma di dc lagi., namun saya berharap anda tetap eksis karena banyak pula tulisan anda yg saya sukai karena anda memiliki pengetahuan dhamma yg tinggi di usia muda. :)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: dilbert on 22 March 2010, 01:01:32 PM
Quote from: kusalaputto on 22 March 2010, 12:17:11 PM
bro riki secara jujur saya ada memberi brp terhadap tulisan anda yang menyerang & saya pun ada memberi pada anda grp pada tulisan anda yg membangun n berbobot. penilaian saya memang tidak bisa di jadikan patokan terhadap brp & grp. namun saya pun berkaca pada diri sendiri saya pun kerap menerima brp n grp, namun saya ga permasalakan yang penting kita bahas dhamma disini sambil menjaga sikap masing2. jangan karena anda menerima brp lalu anda tidak mau diskusi dhamma di dc lagi., namun saya berharap anda tetap eksis karena banyak pula tulisan anda yg saya sukai karena anda memiliki pengetahuan dhamma yg tinggi di usia muda. :)

Kalau saya jujur, gak pernah BRP orang... yang ada GRP aja.... hahahahahaha... tapi jarang jarang lo saya GRP orang...
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: kusalaputto on 22 March 2010, 01:16:25 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 01:01:32 PM
Kalau saya jujur, gak pernah BRP orang... yang ada GRP aja.... hahahahahaha... tapi jarang jarang lo saya GRP orang...
bro aye masih di liputi ldm n masih menilai jadi bisa ngasih brp juga namun jarang juga si kasih brp n grp kecuali bener2 bagus or tidak bagus. n buat semua yg pernah kena brp aye minta maaf namun aye tetep akan memberi brp ke tulisan2 yg dari sudut pandang aye kurang layak. klo grp yg aye kasih ga d bahas d. trus bagi yang sudah memberi aye brp thx berat karena sudah memberi aye peringatan akan tulisan aye yg kurang bagus. n yg dah kasih grp buat aye thx bro n sista
tapi semenjak ada thank you brp serta grp g kok ga gerak sama sekali yah? :)) :))
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:14:21 PM
 [at] All

sori ya,saya tidak peduli soal BRP or GRP,itu tak penting..emangnya kalau di BRP saya tidak bisa mencapai kesucian?emangnya kalau di GRP saya bisa mencapai kesucian?BRP dan GRP,so what?

yang saya ingin tekankan disini adalah sistem demokrasi yang kekanakan2... :)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: ryu on 22 March 2010, 03:17:37 PM
ehm, GRP bisa ditukar sama Dollar nih =))
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:20:08 PM
Quote from: ryu on 22 March 2010, 03:17:37 PM
ehm, GRP bisa ditukar sama Dollar nih =))

:O

mau dong kalau begitu..kloning ah... :P
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:25:36 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.


Oh,ketika Buddha mengajar dengan kata2 "menjijikan" kepada Orang tua Magadiya,maka Buddha pantas diberi BRP...hebat..sungguh hebat.. :)

dan masing banyak lagi cerita didalam sutta karena pengajaran yang kasar,yang saya rasa bro Kain sendiri pernah membaca dan tahu arti dari hal tersebut?

Justru saya katakan cacad dalam demokrasi terdapat pada "suara terbanyak",bagaimana point suara terbanyak bisa menentukan "suatu keputusan"?andaikan si A membuat suatu "UU" baru,kemudian diantara 500 Anggota DPR,semuanya 350 anggota DPR menolak[karena merugikan mereka secara ekonomi,bla bla dan bla..],apakah keputusan itu bisa disahkan?tentu saja tidak..apakah itu bukan suatu cacad?bahwa keputusan ditentukan oleh "suara mayoritas" bukan dari "seberapa benar keputusan yang akan diambil.."

:)

Semoga dapat dimengerti..!
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 03:26:32 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:14:21 PM
[at] All

sori ya,saya tidak peduli soal BRP or GRP,itu tak penting..emangnya kalau di BRP saya tidak bisa mencapai kesucian?emangnya kalau di GRP saya bisa mencapai kesucian?BRP dan GRP,so what?

yang saya ingin tekankan disini adalah sistem demokrasi yang kekanakan2... :)
hm.. agak aneh..
kalau tidak peduli.. kenapa di thread ini, dibahas mengenai BRP oleh Anda sendiri sebagai thread starter ?
padahal judul thread sendiri mengenai demokrasi ?
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:28:14 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 12:08:06 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.


[at] riky...

Jadi sudah jelas bahwa BRP/GRP itu adalah reputasi yang tergantung kepada like/dislike dari member... Jadi sebenarnya tidak ada korelasi secara langsung kepada "kebenaran" yang disampaikan...

Kadang kebenaran itu memang "pahit" rasanya, sehingga kadang orang memilih untuk menghindari "kebenaran yang pahit" itu... Jadi jangan patah semangat ya... LIHAT-LAH APA ADANYA...  hehehehe

betul bro Dilbert[kapan ini kopdar nya ??nanti pas ko Indra ada dimedan saja..Sori OOT]..
saya rasa saya tidak hanya menyampaikan soal BRP dan GRP,saya juga hendak menyampaikan soal "pengambilan" keputusan yang hanya berdasarkan "pelaporan" pihak2 tertentu yang merasa dirugikan...apakah seperti ini proses demokrasi di forum ini?seharusnya tidak bukan?

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:29:11 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 03:26:32 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:14:21 PM
[at] All

sori ya,saya tidak peduli soal BRP or GRP,itu tak penting..emangnya kalau di BRP saya tidak bisa mencapai kesucian?emangnya kalau di GRP saya bisa mencapai kesucian?BRP dan GRP,so what?

yang saya ingin tekankan disini adalah sistem demokrasi yang kekanakan2... :)
hm.. agak aneh..
kalau tidak peduli.. kenapa di thread ini, dibahas mengenai BRP oleh Anda sendiri sebagai thread starter ?
padahal judul thread sendiri mengenai demokrasi ?

Bro Forte,itu menyentuh ke segala aspek,kalau pikiran anda hanya menekan pada BRP dan GRP ya hasilnya anda hanya melihat pandangan tersebut,anda sebagai modelator tentu tahu apa yang hendak saya ingin sampaikan ,yang sudah terjadi sejak zaman MMD sampai saat ini.. :)

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:31:10 PM
 [at] Forte

saya hanya mencegah asumsi bahwa saya merasa "terhina" atau merasa "sakit hati" karena di BRP,itu saja,karena saya melihat pembicaraan disini sudah mulai mengarah kepada BRP dan GRP,kalau bisa lihat lah lebih jauh,,..dimulai dari soal "pelaporan" soal "dimonitori" soal "dibanned" dan seterusnya..emangnya aye buronan apa? :P
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 03:35:46 PM
bukan.. maksud saya,
- Mengapa Anda mengambil contoh berupa GRP/BRP ?
- Mengapa Anda menghitung berapa lost GRP Anda ?
- Apa hubungan demokrasi dengan BRP / GRP ? Sedangkan Anda tahu ini penilaian pribadi

Seseorang yang katanya tidak peduli, tidak akan menghitungnya, apalagi mengingat berapa jumlah GRP.
Dan apakah seseorang yang BODOH seperti Anda bisa mengetahui isi pikiran saya apa hanya menekankan pada BRP GRP sedangkan menulis kata "moderator" saja masih modelator ?

Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: K.K. on 22 March 2010, 03:39:34 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:25:36 PM
Oh,ketika Buddha mengajar dengan kata2 "menjijikan" kepada Orang tua Magadiya,maka Buddha pantas diberi BRP...hebat..sungguh hebat.. :)

dan masing banyak lagi cerita didalam sutta karena pengajaran yang kasar,yang saya rasa bro Kain sendiri pernah membaca dan tahu arti dari hal tersebut?
Kalau Bro Riky memang merasa sudah sebijaksana Buddha sehingga tahu kapan berkata kasar pada waktunya, silahkan saja.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:42:15 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 03:35:46 PM
bukan.. maksud saya,
- Mengapa Anda mengambil contoh berupa GRP/BRP ?
lha..BRP dan GRP kan contoh yang paling nyata... :)
kecuali anda mau kasih tahu saya,bagaimana kah seseorang di banned dan atas dasar apa pengambilan keputsan tersebut..silakan :)

Quote- Mengapa Anda menghitung berapa lost GRP Anda ?
hehe..bukan menghitung,,entah kebetulan atau apa saya mempunyai "sedikit" kemampuan dalam mengingat sesuatu..itu saja..bukan hanya karena saya posting di thread BEBEK aja,,dari hari itu saya sudah lihat saya di BRP dan GRP,hanya sebatas 1 point,2 point saya..kebetulan hari itu saya tahu point saya 21,dan sekarang jadi 15...begitu..saya tidak begitu kurang kerjaan menghitung itu,mending saya menghapal teks pali daripada hitung point saya kurang atau tidak.. :)

Quote- Apa hubungan demokrasi dengan BRP / GRP ? Sedangkan Anda tahu ini penilaian pribadi
saya boldkan dari tulisan saya di atas.. :
di sebuah warung ada 7 pria,yang 1 pria sedang minum kopi,yang 2 pria buta warna ,yang 4 pria yang sedang minum tuak[saya pakai bahasa medan ya,karena tuak dimedan disebut semacam bir/yang bisa melemahkan kesadaran]...kemudian selang beberapa lama,datang seorang cewek yang lewat memakai baju merah...setelah gadis itu lewat,si pria buta warna berkata,"Wah cewek tadi yang berbaju hitam cantik dan seksi sekali.." ,kemudian nimbrung lha yang lagi mabuk,4 pria tersebut berkata,"Bego banget kalian berdua,jelas2 yang tadi lewat cowok bagaimana kalian bisa bilang itu cewek berbaju hitam?" ,dan si pria sadar tersebut berkata,"Yang benar adalah tadi seorang cewek berpakaian merah lewat,dia cantik dan seksi.."

QuoteSeseorang yang katanya tidak peduli, tidak akan menghitungnya, apalagi mengingat berapa jumlah GRP.
Dan apakah seseorang yang BODOH seperti Anda bisa mengetahui isi pikiran saya apa hanya menekankan pada BRP GRP sedangkan menulis kata "moderator" saja masih modelator ?


oh..sori..kan itu reputasi diseblah kiri bawah,jadi nampak kalau saya tidak ada kerjaan..emangnya anda tidak nampak itu ketika memposting?kalau saya nampak..i

soal kata modelator dan moderator,itu kesalahan saya dalam menulis,terima kasih atas perbaikannya..anumodana _/\_

dan soal "pikiran" anda,saya hanya menebak koq,kalau salah ya sori,kalau benar juga sori karena sudah menebak.. :)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:46:42 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 03:39:34 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:25:36 PM
Oh,ketika Buddha mengajar dengan kata2 "menjijikan" kepada Orang tua Magadiya,maka Buddha pantas diberi BRP...hebat..sungguh hebat.. :)

dan masing banyak lagi cerita didalam sutta karena pengajaran yang kasar,yang saya rasa bro Kain sendiri pernah membaca dan tahu arti dari hal tersebut?
Kalau Bro Riky memang merasa sudah sebijaksana Buddha sehingga tahu kapan berkata kasar pada waktunya, silahkan saja.


Ya..bro Kain,ini bukan soal "sebijaksana" Buddha atau bukan,tetapi setiap orang memiliki ciri khasnya sendiri,itulah yang hendak saya sampaikan juga..Anda sendiri pernah menulis bahwa seorang Arahatta mengajar dengan kata2 kasar..dan saya pernah membaca lagi soal YM CULA[Dalam Dhammapada Atthakantha,Khuddakha Nikaya],yang dimarahin bahwa dia dungu dan bodoh,buktinya apa?dia tidak tercerahkan bukan dengan kata2 tersebut?malah dia putus asa,dan Buddha lah yang menolong dia,sekali lagi Buddha lha yang menolong dia,bukan Arahatta tersebut..Ini adalah faktanya..[jangan membiasakan panca indera kita memilah2 antara yang kata2 yang jelek dan bagus,ini nanti sesuai ramalan Buddha bahwa nanti Dhamma akan berubah menjadi "syair2 indah tanpa arti"]..dan dalam sutta lainnya saya membaca bahwa seorang Arahatta dituduh belum mencapai kesucian hanya karena kata2 nya saja,dan para bhikkhu yang belum mencapai kesucian melapor ke Bhagava,apa jawaban Bhagava? Bhagava berkata bahwa arahatta tersebut sudah memusnahkan semua kilesa,kata2 tersebut hanya berupa kebiasaannya dan dia tidak memiliki kehendak jahat didalamnya...

hendak mengingatkan umat Buddha saja,berhati2 lah ketika engkau mengucap,bisa saja kita telah "melecehkan" orang-orang yang mencapai kesucian hanya karena cara pengajaran mereka yang kita anggap kasar..[saya tidak bilang saya telah mencapai kesucian..]

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 03:49:07 PM
contoh kisah nyata bagaimana ? cape de.. ini anak ngomong setengah2..
ngomong yang sejelas2nya aja kenapa
terus apa hubungannya dengan cerita warung dengan demokrasi..

anda masih anak2.. gak perlu deh bergaya sok Zen.. buat apa anda ngomong kalau yang dituju tidak mengerti yang apa anda ngomong.. kemampuan anda belum seperti itu. dan kalau gak mampu.. bicara saja too de point..
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: johan3000 on 22 March 2010, 03:50:15 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:25:36 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 10:12:18 AM
Demokrasi memang berdasarkan suara terbanyak (jika tidak dicapai kesepakatan). Apanya yang cacad?
Kalau kebenaran ilmiah, memang bukan berdasarkan suara terbanyak.

Masalah BRP juga bukan masalah benar/salah, tapi masalah sikap. Misalnya dalam suatu diskusi, sekumpulan orang sedang membahas Brahmajala Sutta yang dikatakan berasal dari Khuddaka Nikaya. Kemudian datang satu orang berkata, "Brahmajala Sutta itu ada di Digha Nikaya, bego amat sih kalian!", maka orang itu menyatakan kebenaran (Brahmajala Sutta memang di Digha Nikaya), tapi rasanya lebih cocok untuk diberi BRP ketimbang GRP.


Oh,ketika Buddha mengajar dengan kata2 "menjijikan" kepada Orang tua Magadiya,maka Buddha pantas diberi BRP...hebat..sungguh hebat.. :)

dan masing banyak lagi cerita didalam sutta karena pengajaran yang kasar,yang saya rasa bro Kain sendiri pernah membaca dan tahu arti dari hal tersebut?

Justru saya katakan cacad dalam demokrasi terdapat pada "suara terbanyak",bagaimana point suara terbanyak bisa menentukan "suatu keputusan"?andaikan si A membuat suatu "UU" baru,kemudian diantara 500 Anggota DPR,semuanya 350 anggota DPR menolak[karena merugikan mereka secara ekonomi,bla bla dan bla..],apakah keputusan itu bisa disahkan?tentu saja tidak..apakah itu bukan suatu cacad?bahwa keputusan ditentukan oleh "suara mayoritas" bukan dari "seberapa benar keputusan yang akan diambil.."
:)

Semoga dapat dimengerti..!

Bila voting dijalankan dengan benar (tidak ada beli suara atau salah hitung), maka keputusan tsb udah demokratis dan tidak cacat.

keputusan tidak diambil dari kebenaran maupun kepintaran sebab sangatlah sulit mengukur kedua hal tsb.

Sekarang coba bro Riky mendesign suatu sistem demokrasi yg bisa memasukan kebenaran dan kepintaran didalamnya.... (contoh bagi yg punya gelas S3, memiliki suara 2...... contoh lho)...

silahkan... dicoba bro..
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 03:52:46 PM
 [at]  bro johan 3000
udah deh.. gak perlu diladenin.. boro2 bro riky ngomong soal demokrasi.. bukan tamatan fisip juga.. dia hanya seseorang yang ingin mencari perhatian saja dengan postingan demokrasi seperti ini.
gak kompeten untuk mengartikan arti demokrasi secara ilmiah.. kecuali dia mengambil rujukan yang sah.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:54:01 PM
 [at] Forte

um..anak2??saya sudah remaja koq..menurut tata cara bahwa seseorang yang sudah akil baliq dikatakan sudah dewasa,umur saya sudah 19tahun,kalau anda menganggap saya anak2..dont worrie be happy lha.. :)

di sebuah warung ada 7 pria,yang 1 pria sedang minum kopi,yang 2 pria buta warna ,yang 4 pria yang sedang minum tuak[saya pakai bahasa medan ya,karena tuak dimedan disebut semacam bir/yang bisa melemahkan kesadaran]...kemudian selang beberapa lama,datang seorang cewek yang lewat memakai baju merah...setelah gadis itu lewat,si pria buta warna berkata,"Wah cewek tadi yang berbaju hitam cantik dan seksi sekali.." ,kemudian nimbrung lha yang lagi mabuk,4 pria tersebut berkata,"Bego banget kalian berdua,jelas2 yang tadi lewat cowok bagaimana kalian bisa bilang itu cewek berbaju hitam?" ,dan si pria sadar tersebut berkata,"Yang benar adalah tadi seorang cewek berpakaian merah lewat,dia cantik dan seksi.."

disana bahwa penilaian seseorang belum tentu benar,dan aspek suara mayoritas juga tidak bisa menentukan sebuah kebenaran apapun..jangan hanya karena ketidaksukaan oknum2 tertentu disini,saya yang menjadi "kambing hitam"nya...

nah saya mau bertanya,apakah itu tidak ada kaitannya dengan BRP dan GRP?

sori,saya tidak tahu bahwa gaya bahasa saya sekarang sudah berpindah,dari bahasa yang dianggap menghina dan kasar menjadi gaya zen,bentar lagi menjadi gaya bahasa?

entah gaya bahasa saya yang berpindah,atau pikiran para member disini yang berpindah2 sesuai hukum anicca?

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 03:58:37 PM
disana bahwa penilaian seseorang belum tentu benar,dan aspek suara mayoritas juga tidak bisa menentukan sebuah kebenaran apapun..jangan hanya karena ketidaksukaan oknum2 tertentu disini,saya yang menjadi "kambing hitam"nya...

1. contoh tersebut tidak sempurna.. karena yang mayoritas itu gak normal alias hilang kesadaran.
2. pernah tidak anda berpikir mengapa Anda menjadi kambing itam ? misal RIKY DAVE MANTAN MALING, dan saya orang baik2.. jika ada barang yang hilang.. gak mungkin mencurigai saya.. pasti mencurigai bro duluan..
SAPA SURUH JADI MALING dulunya..

Jadi silakan bro mikirkan mengapa bro bisa jadi kambing HITAM, dan stop merengek di sini..

dan ini bukan pertama kalinya anda seperti ini.. DULU-NYA ANDA juga pernah mempersoalkan mengenai BRP GRP, dan menuduh saya BRP anda.. :)) dan sekarang Anda berkata tidak peduli pada GRP BRP.. jangan MUNA-lah..
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 03:59:11 PM
QuoteBila voting dijalankan dengan benar (tidak ada beli suara atau salah hitung), maka keputusan tsb udah demokratis dan tidak cacat.

keputusan tidak diambil dari kebenaran maupun kepintaran sebab sangatlah sulit mengukur kedua hal tsb.

Sekarang coba bro Riky mendesign suatu sistem demokrasi yg bisa memasukan kebenaran dan kepintaran didalamnya.... (contoh bagi yg punya gelas S3, memiliki suara 2...... contoh lho)...

silahkan... dicoba bro..

beli suara atau tidak beli suara itu hanya tipis saja..sekarang jika si A dianggap dalam komunitas tertentu sebagai panutan,maka ketika si A bilang si B salah,maka seluruh komunitas yang mendukung si A akan mengiyakan bahwa si B salah tanpa melihat aspek2 yang lebih jauh..

karena saya yang memposting soal Demokrasi ini,maka saya juga melampirkan pertanyaan yang sama seperti yang anda lampirkan,oleh karena itu saya menulis "Cacad dalam demokrasi",saya tidak menulis,"Ini adalah cacad,seharusnya adalah ini.."

adakah saya menulis seperti itu?

saya tidak memberikan solusi,saya hanya memberikan solusi berupa Kalama Sutta yang tertuju pada diri kita masing2...jadi dengan Kalama Sutta yang kita pegang sebagai dasar acuan kita,kita hendaknya tidak perlu kuatir dengan hal2 semacam itu[seperti BRP,GRP dan seterusnya..]

kalau memang ini membuat beberapa orang kebakaran jenggot,saya meminta maaf...

[at]  Forte

jangan gunakan "personal attack" ,anda adalah seorang Mod,apalagi anda orang yang berpendidikan tinggi,tidak seperti saya yang sekarang baru saya tamat SMA dan baru selesai ujian Semester 1 perkuliahan,jadi kata2 anda nantinya akan menjadi bumerang bagi diri anda sendiri,,ini hanya sekedar saran saya saja..terima syukur,kagak alhamdullilah..

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 04:01:16 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 03:58:37 PM
disana bahwa penilaian seseorang belum tentu benar,dan aspek suara mayoritas juga tidak bisa menentukan sebuah kebenaran apapun..jangan hanya karena ketidaksukaan oknum2 tertentu disini,saya yang menjadi "kambing hitam"nya...

1. contoh tersebut tidak sempurna.. karena yang mayoritas itu gak normal alias hilang kesadaran.
2. pernah tidak anda berpikir mengapa Anda menjadi kambing itam ? misal RIKY DAVE MANTAN MALING, dan saya orang baik2.. jika ada barang yang hilang.. gak mungkin mencurigai saya.. pasti mencurigai bro duluan..
SAPA SURUH JADI MALING dulunya..

Jadi silakan bro mikirkan mengapa bro bisa jadi kambing HITAM, dan stop merengek di sini

um..angulimala mantan pembunuh,,..kalau kalau ada yang terbunuh,angulimala lah pembunuhnya...berbahaya juga ya..seorang yang sudah menjadi "mantan" sesuatu menjadi Bhikkhu dan mencapai kesucian,kalau bertemu anda,bisa "sial" juga..bisa sebagai "kambing hitam"..tetapi gpp lha..kan nanti anda yang terkena sebab daripada akibat yang diperbuat.. :)

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 04:05:46 PM
Quotedan ini bukan pertama kalinya anda seperti ini.. DULU-NYA ANDA juga pernah mempersoalkan mengenai BRP GRP, dan menuduh saya BRP anda.. :)) dan sekarang Anda berkata tidak peduli pada GRP BRP.. jangan MUNA-lah..

seperti Sumedho belum lupa ya,soal dia message saya meminta maaf soal kelakuan anda,Sumedho,anda masih ingat tidak soal permintaan maaf yang anda lontarkan secara pribadi kepada saya?

kalau anda[Forte] mau berbicara soal masa lalu,silakan saya ladeni.. :)

Sumedho dulu telah memberikan anda muka,dengan meminta maaf secara pm kepada saya,mohon anda juga memberi muka kepada Sumedho.. :)

mau saya quotekan pernyataan Sumedho disini? :)

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 04:06:36 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 03:59:11 PM
[at]  Forte

jangan gunakan "personal attack" ,anda adalah seorang Mod,apalagi anda orang yang berpendidikan tinggi,tidak seperti saya yang sekarang baru saya tamat SMA dan baru selesai ujian Semester 1 perkuliahan,jadi kata2 anda nantinya akan menjadi bumerang bagi diri anda sendiri,,ini hanya sekedar saran saya saja..terima syukur,kagak alhamdullilah..

Anumodana _/\_
=)) =)) =))
katanya OBJEK ITU NETRAL.. kenapa ya bisa muncul kata "PERSONAL ATTACK"

oke.. tadi saya hanya menguji Anda.. apakah Anda benar2 bisa netral jika saya keluarkan makian kasar..
Coba Anda perhatikan selama ini, saya jarang menggunakan kata BODOH dll.. baru kali  ini untuk menguji Anda.. Dan hasilnya ANDA langsung MENGATAKAN itu PERSONAL ATTACK

MENGAPA Anda tidak bisa berpikir OBJEK ITU NETRAL ? MENGAPA Anda ANGGAP saya meng-ATTACK Anda ?

KUNCINYA : ANDA INGIN SAYA HARGAI bukan ? Makanya mohon maaf sebelumnya, saya hanya bercanda.. tidak bermaksud serius mengatakan Anda bodoh.. Namun postingan Anda dengan saya hendaknya dijadikan suatu pelajaran, bahwa SIAPA PUN ORANGNYA, PASTI INGIN DIHARGAI, dan TIDAK INGIN DICACI..

Dan saya tutup postingan ini, SARAN saya : MINTA MAAF LAH pada pihak mahayanist karena kata2 Anda yang tidak etis, seperti kata2 saya yang juga tidak etis kepada Anda.. Sangat tidak menyenangkan jika ada yang berkata kasar pada kita.. Hal ini hendaknya disadari..

Salam.. Mohon maaf sebelumnya
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 04:07:41 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 04:05:46 PM
Quotedan ini bukan pertama kalinya anda seperti ini.. DULU-NYA ANDA juga pernah mempersoalkan mengenai BRP GRP, dan menuduh saya BRP anda.. :)) dan sekarang Anda berkata tidak peduli pada GRP BRP.. jangan MUNA-lah..

seperti Sumedho belum lupa ya,soal dia message saya meminta maaf soal kelakuan anda,Sumedho,anda masih ingat tidak soal permintaan maaf yang anda lontarkan secara pribadi kepada saya?

kalau anda[Forte] mau berbicara soal masa lalu,silakan saya ladeni.. :)

Sumedho dulu telah memberikan anda muka,dengan meminta maaf secara pm kepada saya,mohon anda juga memberi muka kepada Sumedho.. :)

mau saya quotekan pernyataan Sumedho disini? :)

Anumodana _/\_
:)) saya tidak kepikiran untuk meladeni Anda..
Saya hanya menjebak emosi Anda dengan mengumbar masa lalu..
silakan baca postingan sebelumnya.. peace bro.. ^^v

oh ya.. saya punya suatu kebiasaan.. terlepas saya salah / tidak dalam suatu topik. tapi jika saya KASAR dalam BERUCAP.. saya USAHAKAN untuk minta maaf.. karena apa ? SEPERTI yang saya bilang, SAYA TELAH BERUCAP KASAR berarti walau hal yang saya ungkapkan BENAR, namun SAYA TETAP SALAH.. Salah karena apa ? SALAH karena UCAPAN SAYA telah menyakiti orang lain..

Itu alasannya mengapa saya minta maaf kepada bro.. :)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: K.K. on 22 March 2010, 04:53:42 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 04:07:41 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 04:05:46 PM
Quotedan ini bukan pertama kalinya anda seperti ini.. DULU-NYA ANDA juga pernah mempersoalkan mengenai BRP GRP, dan menuduh saya BRP anda.. :)) dan sekarang Anda berkata tidak peduli pada GRP BRP.. jangan MUNA-lah..

seperti Sumedho belum lupa ya,soal dia message saya meminta maaf soal kelakuan anda,Sumedho,anda masih ingat tidak soal permintaan maaf yang anda lontarkan secara pribadi kepada saya?

kalau anda[Forte] mau berbicara soal masa lalu,silakan saya ladeni.. :)

Sumedho dulu telah memberikan anda muka,dengan meminta maaf secara pm kepada saya,mohon anda juga memberi muka kepada Sumedho.. :)

mau saya quotekan pernyataan Sumedho disini? :)

Anumodana _/\_
:)) saya tidak kepikiran untuk meladeni Anda..
Saya hanya menjebak emosi Anda dengan mengumbar masa lalu..
silakan baca postingan sebelumnya.. peace bro.. ^^v

oh ya.. saya punya suatu kebiasaan.. terlepas saya salah / tidak dalam suatu topik. tapi jika saya KASAR dalam BERUCAP.. saya USAHAKAN untuk minta maaf.. karena apa ? SEPERTI yang saya bilang, SAYA TELAH BERUCAP KASAR berarti walau hal yang saya ungkapkan BENAR, namun SAYA TETAP SALAH.. Salah karena apa ? SALAH karena UCAPAN SAYA telah menyakiti orang lain..

Itu alasannya mengapa saya minta maaf kepada bro.. :)

Buddha mengatakan orang lain bodoh adalah bukan karena jengkel atau marah, namun mengingatkan berdasarkan kasih sayang bahwa orang itu telah salah arah. Demikianlah orang yang telah menghancurkan kebencian, perkataannya tidak dapat dipersalahkan secara moral karena bukan datang dari kebencian.

Orang-orang biasa (seperti Forte dan saya), yang masih berlatih, ketika bicara masih sarat diliputi kebencian. Oleh karena itu, setelah menyadari pelanggaran yang dilakukan, kelepasan karena emosi, berusaha meminta maaf dan tidak mengulangi lagi di masa depan. Demikianlah orang yang berlatih.

Namun tidak semua orang menyadari bahwa dirinya masih dipenuhi kebencian sehingga merasa selama hal itu merupakan kebenaran, "hantam" saja semua orang. Dan hal itu tetap sah-sah saja. Demikianlah orang biasa yang tidak berlatih.
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: adi lim on 22 March 2010, 05:06:44 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 04:07:41 PM
Quote from: Riky_dave on 22 March 2010, 04:05:46 PM
Quotedan ini bukan pertama kalinya anda seperti ini.. DULU-NYA ANDA juga pernah mempersoalkan mengenai BRP GRP, dan menuduh saya BRP anda.. :)) dan sekarang Anda berkata tidak peduli pada GRP BRP.. jangan MUNA-lah..

seperti Sumedho belum lupa ya,soal dia message saya meminta maaf soal kelakuan anda,Sumedho,anda masih ingat tidak soal permintaan maaf yang anda lontarkan secara pribadi kepada saya?

kalau anda[Forte] mau berbicara soal masa lalu,silakan saya ladeni.. :)

Sumedho dulu telah memberikan anda muka,dengan meminta maaf secara pm kepada saya,mohon anda juga memberi muka kepada Sumedho.. :)

mau saya quotekan pernyataan Sumedho disini? :)

Anumodana _/\_
:)) saya tidak kepikiran untuk meladeni Anda..
Saya hanya menjebak emosi Anda dengan mengumbar masa lalu..
silakan baca postingan sebelumnya.. peace bro.. ^^v

oh ya.. saya punya suatu kebiasaan.. terlepas saya salah / tidak dalam suatu topik. tapi jika saya KASAR dalam BERUCAP.. saya USAHAKAN untuk minta maaf.. karena apa ? SEPERTI yang saya bilang, SAYA TELAH BERUCAP KASAR berarti walau hal yang saya ungkapkan BENAR, namun SAYA TETAP SALAH.. Salah karena apa ? SALAH karena UCAPAN SAYA telah menyakiti orang lain..

Itu alasannya mengapa saya minta maaf kepada bro.. :)

Setuju Bro Forte.
Memang harusnya demikian yang benar.
_/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: dilbert on 22 March 2010, 05:11:44 PM
 [at] riky

tuh sudah saya GRP kamu... artinya apa ? HAYOOO....
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 05:12:22 PM
iya, seperti yang bro Kainyn katakan di atas, postingan saya untuk bro sebenarnya juga salah..

Tujuan saya hanya ingin memberitahu bahwa manusia pada umumnya ingin dihargai, namun saya juga sudah kehabisan metoda untuk memberitahukannya. Mulai dari postingan lembut, sampai dengan terpaksa memainkan emosi Anda. Saya akui itu salah, walau sebenarnya bisa dikatakan tujuan saya baik menurut versi saya tentunya.. dan karena saya salah.. saya wajib minta maaf..

Dan inti lain yang ingin saya sampaikan, tidak ada yang senang diserang, semua ingin dihargai dan dihormati. Dalam tata diskusi yang baik, idealnya bila ketemu suatu perbedaan yang menyangkut keyakinan, boleh2 saja kita kritisi, namun pada suatu titik memang perbedaan itu sudah menjadi kepercayaan/keyakinan mereka idealnya kita juga hormati, tidak perlu dicela dan dihina.

[at]  bro kainyn.. bedanya.. walau saya minta maaf.. kadang masih diliputi LDM.. ya kadang bisa mengulangi kesalahan yang sama.. :P
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: K.K. on 22 March 2010, 05:24:01 PM
Quote from: Forte on 22 March 2010, 05:12:22 PM
[at]  bro kainyn.. bedanya.. walau saya minta maaf.. kadang masih diliputi LDM.. ya kadang bisa mengulangi kesalahan yang sama.. :P
Itu bedanya Bro Forte dengan Buddha/Ariya. Kalau dengan saya sih... "setali tiga uang". :D
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: dilbert on 22 March 2010, 05:29:33 PM
 [at]  forte dan kainyn...

Upaya kausalya juga ?? hihihihihi...
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: hatRed on 22 March 2010, 05:34:39 PM
ternyata oh ternyata

thread ini cuma kamuflase keluhan ts terhadap sistem BRP di forum ini

imo lebih baik sih pindah board aja :) tapi terserah sih..

mo nyumbang pendapat aja... 

orang dapet BRP bisa aja gak perlu alasan yg masuk akal orang yg kena BRP, orang yg memberi BRP kan seenaknya dia aja.

mungkin kek yg dipost om menyan di atas bisa jadi masukan ;D

jadi orang bisa BRP dan juga memberikan keterangan ... :P
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: K.K. on 22 March 2010, 05:35:09 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 05:29:33 PM
[at]  forte dan kainyn...

Upaya kausalya juga ?? hihihihihi...
Kalau saya sih bukan "upaya kausalya". Rencananya mau "mengenalkan pandangan benar", tapi karena keseimbangan bathin masih tingkat SD, malah naik pitam. ;D

Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: chen83 on 22 March 2010, 05:35:27 PM
Quote from: johan3000 on 22 March 2010, 09:16:52 AM
Quote from: chen83 on 22 March 2010, 08:53:07 AM
Demokrasi adalah sistem terbaik di antara yang buruk.

Dalam demokrasi, negara mendapatkan pemimpin yang layak baginya.  Kalau negaranya pintar, pemimpinnya pintar.  Kalau negaranya bodoh, dapat pemimpin bodoh.  Pintar atau bodoh tentu saja dalam persentase mayoritasnya, bukan outliers.  Calon pemimpin pintar akan kesulitan menyampaikan idenya kepada pemilih yang bodoh, kecuali dia pura-pura bodoh, yang juga akan diendus oleh pemilih karena bukan kaumnya.

Sekarang, dengan tingkat pendidikan seperti sekarang ini, silakan Anda jawab sendiri... dimana tingkat kepintaran negara kita?  Kalau begitu, berarti, bagaimana kepintaran pemimpin-pemimpin kita (termasuk DPR)?  Jawab sendiri ya.  ;)

Gimana dgn KEBAIKAN, dan KEBENARAN....

pinter tapi tidak memiliki kebaikan gimana ? apakah pemimpin tsb memberi manfaat bagi orang banyak ?


bisakah dibuat demokrasi yg memiliki nilai
kebaikan, kebenaran, kepintaran, dst....
seharusnya bisa. tapi perlu sistem yang mendudukkan para pemikir di atas, bukannya tersisih seperti sekarang ini.  filsuf-filsuf harus ada di puncak pemerintahan, bukan para politikus yang suaranya paling besar dan lantang atau punya teman paling banyak atau bisa ajak koalisi.
sayangnya, kita perlu mayoritas pemikir untuk mendudukkan pemikir di atas.  belum bisa...

back to topic eui (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.laymark.com%2Fi%2Fo%2F38.gif&hash=0bd20bb72915eb63a6cf8edcfbc1c952440ca00b) (http://www.laymark.com)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 05:40:49 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2010, 05:35:09 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 05:29:33 PM
[at]  forte dan kainyn...

Upaya kausalya juga ?? hihihihihi...
Kalau saya sih bukan "upaya kausalya". Rencananya mau "mengenalkan pandangan benar", tapi karena keseimbangan bathin masih tingkat SD, malah naik pitam. ;D


jujur..  gw juga kaga.. ada terbersit niat mo ngerjain juga.. :P
ya awal2 nya juga pasti ada dosa / kebencian karena belum bisa netral membaca postingan riky dave khususnya di board mahayana.. walau saya lebih prefer ke theravada :)
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: ryu on 22 March 2010, 07:33:59 PM
lebaran masih lama nih ;D
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: truth lover on 22 March 2010, 07:53:48 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 05:11:44 PM
[at] riky

tuh sudah saya GRP kamu... artinya apa ? HAYOOO....

Mas Dilbert kok saya nggak dibagi? GRP saya dari 10 tinggal 2, banyak orang jahat ngasih BRP huaaaa...... :'( :'( :'(
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: ryu on 22 March 2010, 08:01:40 PM
Quote from: truth lover on 22 March 2010, 07:53:48 PM
Quote from: dilbert on 22 March 2010, 05:11:44 PM
[at] riky

tuh sudah saya GRP kamu... artinya apa ? HAYOOO....

Mas Dilbert kok saya nggak dibagi? GRP saya dari 10 tinggal 2, banyak orang jahat ngasih BRP huaaaa...... :'( :'( :'(
ehmm!!
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 08:10:22 PM
btw bro Riky mana ya ? ^-^

saya ingin tahu apakah bro Riky berani menyatakan segala cacian saya adalah NETRAL dan tidak bergeming ?
atau berani MEMINTA MAAF pada PIHAK MAHAYANA

Jika tidak berani.. maka seluruh member di sini akan sadar bahwa segala tuntutan bro Riky karena BRP adalah suatu bentuk KEEGOISAN yang hanya bisa menuntut HAK, namun tidak pernah menghargai orang lain.

sorry ya bro.. 1 hal lagi.. MANUSIA BESAR ADALAH MANUSIA YANG BERANI BERTANGGUNG JAWAB.
DAN BERANI MENYATAKAN DIRINYA SALAH KETIKA SALAH.. DAN TETAP SOPAN WALAU PUN BENAR DAN BERPENGETAHUAN..

IBARAT ILMU PADI.. MAKIN BERISI MAKIN MERUNDUK..
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 22 March 2010, 08:26:34 PM
Ok,saya mundur,...

[at]  Moderator yang berkuasa

tolong di lock topic ini...

Anumodana _/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: FZ on 22 March 2010, 08:28:29 PM
wait..
kita tidak meminta anda mundur..
kita meminta kedewasaan anda..
apakah anda bisa dewasa dalam berdiskusi di forum ?
jika anda merasa benar.. utarakan kebenaran anda..
jika anda tahu anda salah.. minta maaflah..

jangan hanya pandai kabur.. sampai kapan anda bisa dewasa dengan model diskusi seperti ini ?
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: Riky_dave on 23 March 2010, 12:02:23 PM
ini salah satu bentuk yang menguatkan argumentasi saya dikirim oleh Bro Forte

Quote
(No subject)
« Sent to: Riky_dave on: Yesterday at 08:25:40 PM »

    * Quote
    * Reply
    * Delete
    *

ditunggu tanggapannya di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15543.msg250855/topicseen.html#msg250855

semoga anda semua bisa melihat,siapa yang bermain dengan api...siapa yang menyulut permasalahn ini hingga melebar..

dan ini :
Quotetidak perlu menggunakan nama sumedho di sini.
tidak perlu pake alasan segan ama sumedho
tidak perlu pake alasan gesekan makin luas.
Anda berteori semua objek itu netral
Sekarang ketika saya kerjain seperti saat ini, anda merasa terganggu
Ketika saya kata2in anda dengan kata2 kasar.. anda merasa terganggu
Mana pandangan objek anda netral ?
Anda tidak terima saya perlakukan kasar..
Tapi anda memperlakukan pihak mahayana dengan kasar

Anda salah, Anda kasar. Anda wajib minta maaf.

Oleh karena itu,saya membawa permasalahn ini kembali..jadi siapa ya yang memulai menurut anda?bahwa sebenarnya permasalahan tersebut sudah saya "lock" tetapi karena si Forte ngotot,maka saya membawanya kembali..sekarang sudah ketahuan salah,berdalih lagi..tidak ada habisnya..

_/\_
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: bond on 23 March 2010, 12:09:17 PM
BEDANYA, FORTE DENGAN TERBUKA BERANI MEMINTA MAAF DAN MEMILIKI LAPANG DADA.
KALAU ELU SEENAK UDEL LU. NGERTI COY !!  :)) :)) :))

[admin]size removed and edited due to report[/admin]
Title: Re: Demokrasi yang IRONIS..[cacat dalam demokrasi]
Post by: ryu on 23 March 2010, 12:32:23 PM
coba praktekkan meditasi, kendalikan pikirannya, berlapang dada saling minta maaf, masing2 sudah dewasa ;D