Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: bond on 24 January 2008, 04:38:24 PM

Title: Mara koq dialam dewa?
Post by: bond on 24 January 2008, 04:38:24 PM
Saya baca kronologis hidup Sang Buddha, yg jadi pertanyaan Mara si jahat koq tinggalnya di paranimittavasavati-deva? kenapa ngak di neraka, karena suka gangguin org. Ada yg bisa memberi penjelasan? _/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: tesla on 24 January 2008, 04:45:49 PM
mungkin yg dimaksud mara di sana adalah suatu mahkluk yg penuh oleh LDM & kebetulan karena karma baik dia sebelumnya dia terlahir di alam deva...

saya belum baca bukunya  :-[
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Lex Chan on 24 January 2008, 04:46:28 PM
Jawaban singkat:
Kalau di neraka.. Mara udah ngga sempet gangguin Siddharta karena terlalu sibuk dengan penderitaan..
Sebaliknya, karena di alam dewa, dia punya terlalu banyak waktu untuk berbuat usil.. :whistle:
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: bond on 24 January 2008, 04:49:43 PM
Nah waktu gangguin Sang Buddha koq ngak lsg masuk avici ya. Malah sempet ketemu Bhikkhu Upagupta jaman setelah jaman Sang Buddha. Dan ada dewa yg senekat itu berani ngerjaiin Sang Buddha yg lain aja ngak berani, mirip cerita ttg iblis ;D
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Lex Chan on 24 January 2008, 04:52:24 PM
Apa sih syarat untuk dapet tiket ke neraka avici?
Apakah Mara pernah berbuat sesuatu yang mengakibatkan pindah alam ke neraka avici?
Coba ingat-ingat teorinya.. ;)
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: El Sol on 24 January 2008, 04:57:58 PM
Makhlum alam Dewa itu gk semuane baek...ada dewa yg sombong dan tinggi egonya..

Mara itu cemburu ama Buddha...maka dia usil...

kalo gk salah..-_-"

_/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: gajeboh angek on 24 January 2008, 09:38:02 PM
Ada yang bilang Mara memang seorang dewa.
Ada juga cerita ada seorang Arahat yang menundukkan Mara.
Mara dibuat beradithana menjadi seorang Sammasambuddha.
Ceritanya dengan kekuatan batin sang Arahat mengalungkan bangkai ke leher Mara. Mara meminta ke dewa-dewa lain untuk melepaskan bangkai, tetapi tidak ada yang bisa. Bahkan Sakka, raja para dewa menjawab yang bisa melepaskan bangkai dari leher Mara hanya Sang Arahat tersebut. Sang Arahat bersedia melepaskan bangkai dari leher Mara, asalkan Mara beradhitana menjadi Sammasambuddha. Singkat cerita Mara akhirnya beradithana menjadi Sammasambuddha, dan bangkai tersebut terlepas dari leher Mara.
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Lex Chan on 24 January 2008, 09:54:08 PM
Dipaksa jadi Bodhisatta? :-?
Aye juga mau kalau bisa dipaksa.. ^-^

Menurut yang aye baca sih, si Mara bukan dipaksa..
Tapi si Mara mengingat kelahiran sebelumnya bahwa dia pernah bertekad untuk menjadi Sammasambuddha.
Kemudian pada saat itu, Mara mengulang kembali tekad yang pernah diucapkan. CMIIW :)

Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Ginny on 24 January 2008, 10:34:10 PM
btw tentang mara. ginny pernah dengar kalo renkarnasi dari buddha maiteraya adalah devadata? benar gak ya?  ??? ??? ???
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: El Sol on 24 January 2008, 10:57:14 PM
 [at] karuna,
itu kayakne palsu...

Arahat yg dimaksud adalah Nagarjuna...

aku seh gk gitu percaya legenda2 dan mitos2 Mahayana..karena biasane itu bersifat Simbolik..dan gk ada fakta yg bisa memback up...

selama ini gw baru realize..it's useless to debate with Mahayana...karena...mereka biasane kalo dah gk bisa jawab..maka jawabne..simbolik...ato..manifestasi...kayak agama Karesten dan Islam...yg tertulis itu biasane tidak jelas..dan ada makna2 tersembunyi...

just sharing..

_/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: El Sol on 24 January 2008, 10:57:35 PM
Quote from: Ginny on 24 January 2008, 10:34:10 PM
btw tentang mara. ginny pernah dengar kalo renkarnasi dari buddha maiteraya adalah devadata? benar gak ya?  ??? ??? ???
salah....-_-"
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Lex Chan on 24 January 2008, 11:03:45 PM
Quote from: El Sol on 24 January 2008, 10:57:14 PM
[at] karuna,
itu kayakne palsu...

Arahat yg dimaksud adalah Nagarjuna...

aku seh gk gitu percaya legenda2 dan mitos2 Mahayana..karena biasane itu bersifat Simbolik..dan gk ada fakta yg bisa memback up...

selama ini gw baru realize..it's useless to debate with Mahayana...karena...mereka biasane kalo dah gk bisa jawab..maka jawabne..simbolik...ato..manifestasi...kayak agama Karesten dan Islam...yg tertulis itu biasane tidak jelas..dan ada makna2 tersembunyi...

just sharing..

_/\_

Bukane Upagupta Thera?

Pernah dibahas di thread ini: http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=773.0
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: El Sol on 24 January 2008, 11:10:55 PM
 [at] atas
iyah kale yak...aku juga agak lupa..haha... ;D :))

_/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: tesla on 24 January 2008, 11:29:28 PM
ingatan saya ceritanya berbeda deh...

hmmm...
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: gajeboh angek on 27 January 2008, 02:50:43 AM
diambil dari : http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/guruge/wheel419.html (http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/guruge/wheel419.html)

Pendahuluan

Dalam kamus Pali Proper Names karangan Profesor G.P. Malalasekera memperkenalkan Mara sebagai "personifikasi kematian, sang kejahatan, sang penggoda (penggambaran Buddhist tentang setan atau prinsip kehancuran)."

Dia melanjutkan: "Legenda menyangkut Mara, di buku-buku, sangat terlibat dan menyangkal semua usaha untuk menyingkapkannya"
Dengan menganalisa sekumpulan perumpaan tentang Mara di kitab-kitab komentar, dia menjelaskan lebih lanjut tentang definisinya dengan sejumlah pengamatan berikut ini :

"Dari sejumlah sumber, disebutkan 5 Mara - Khandhamaara, Kilesamaara, Abhisa"nkhaaramaara, Maccu-maara, dan Devaputtamaara**. Di tempat lain Mara disebutkan sebagai satu, tiga, atau dua"


** terjemahan : Mara sebagai panca khanda, Mara sebagai kekotoran batin, Mara sebagai konstruksi karma, Mara sebagai Kematian, dan Mara sebagai suatu dewa muda.

.....

Kesimpulan

Pemeriksaan di atas menyingkapkan bahwa godaan Mara sebagai representasi kiasan gangguan mental, konflik, dan krisis yang dialami Buddha (Boddhisattva kali yah maksudnya) dan murid-muridnya adalah setua umur Biuddhisme sendiri, dan gambaran di atas bisa berasal dari ekspresi gambaran nyata yang puitis dari Sang Buddha sendiri. Para penyusun kehidupan Sang Buddha tidak secara sadar membuat suatu upaya untuk menjelaskan secara sistematis dengan indivudual yang tercatat sehubungan dengan godaan-godaan tersebut. Sebagai hasilnya, ada sejumlah kebingungan yang menyangkut sifat dan waktu kejadian yang berhubungan. Akhirnya, Pencapaian Sang Buddha, Kemenangan atas Mara, dan Godaan-Godaan Putri2 Mara jadi terabaikan perawatannya dalam literatur-literatur dan kesenian-kesenian. Pengurangan-pengurangan dan variasi-variasi secara bebas ditambahkan sesuai dengan pemahaman si penulis, atau artis tentang kejadian-kejadian yang terjadi, karena aspek kiasan dianggap lebih penting. Kejadian sejarah atau aspek-aspek fakta kejadian yang berhubungan dianggap nomor dua, dan keberagaman presentasi membuat kontribusi yang pasti untuk memperkaya literatur-literatur dan kreatifitas artistik.

Apa yang literatur dan kesenian tampilkan, menunjukkan dengan jelas bahwa kepribadian Mara sebagaimana dipahami oleh penulis-penulis dan artis-artis Buddhis mengalami perubahan yang bisa ditandai sehubungan dengan penyebaran budaya Buddhis. Di India, pada waktu-waktu awal, Mara adalah Putra Dewa, dalam kenyataan sebagai Dewa Cinta dengan segala atribut tradisionalnya. Kemudian, lebih dekat dengan zaman modern, di Sri Lanka, Birma, Thailand, Kamboja dan Indonesia, dia menjadi semakin sering disebut-sebut sebagai bersifat setan. ....

Terjemahan saya

Jadi penulis-penulis awal tidak menjelaskan secara terperinci, apa sih Mara itu. Karena terinspirasi oleh gambaran yang puitis dari Sang Buddha tentang Mara, maka penulis-penulis belakangan menjadi lebih menekankan tentang aspek-aspek perumpamaan Mara.

Bisa dilihat dari literatur-literatur dan kesenian-kesenian awal di India, bahwa Mara adalah Dewa Cinta (yang masih muda), kemudian di waktu modern mulai berubah menjadi kejahatan .....
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: FZ on 27 January 2008, 06:48:29 PM
In traditional Buddhism four senses of the word "mara" are given.

    * Klesa-mara, or Mara as the embodiment of all unskilful emotions.
    * Mrtyu-mara, or Mara as death, in the sense of the ceaseless round of birth and death.
    * Skandha-mara, or Mara as metaphor for the entirety of conditioned existence.
    * Devaputra-mara, or Mara the son of a deva (god), that is, Mara as an objectively existent being rather than as a metaphor.

Source : Mara as Demon in Buddhism (http://en.wikipedia.org/wiki/Mara_%28demon%29)
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: markosprawira on 28 January 2008, 02:33:35 PM
di alam kehidupan, juga ada istilahnya "derajat", sebagai contoh di cerita anattapindhika, dimana ada mahluk peta yang tinggal di menara di bagian depan rumahnya.

karena anattapindhika sering mengundang Sangha untuk bersantap di rumahnya, mahluk ini selalu harus "turun" dari menara tersebut

karena merasa repot, mahluk tersebut lalu membuat suara-suara ribut yang mengganggu penghuni rumah

disini kita bisa melihat bahwa ada semacam peraturan tak tertulis di dunia lain, bahwa yang mahluk dengan derajat lebih rendah, tidak bisa "menyentuh" mahluk dengan derajat lebih tinggi

Demikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

ini pemikiran logis saya aja yah...........
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Sukma Kemenyan on 30 January 2008, 04:49:21 AM
^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...

Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: FZ on 30 January 2008, 06:08:02 AM
Quote from: Kemenyan on 30 January 2008, 04:49:21 AM
^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...

Menurut saya femonena gangguan oleh mahkluk tingkat rendah itu benar.
Ada 2 jenis makluk : Peta (Hantu), Asura

Kalau makhluk peta IMO ya hanya menyebabkan ketakutan.. dan kematian seseorang terjadi akibat ketakutannya.
Sedangkan makhluk asura bisa menyebabkan kematian pada seseorang dengan menggunakan ilmu/magis yang dimilikinya. CMIIW
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: gajeboh angek on 30 January 2008, 09:31:51 AM
kalo gak salah Mara itu dewa yang menguasai hawa nafsu, jadi dia beranggapan bahwa semua makhluk itu berada dalam genggamannya

jadi begitu ada orang yang mau terlepas dari hawa nafsu, dia tidak terima
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: El Sol on 30 January 2008, 02:17:06 PM
Mrtyu?
Klesa?

use a proper pali please.. ^-^
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Sumedho on 30 January 2008, 02:30:41 PM
klesa =kilesa = kekotoran batin
mrtyu = maccu = death
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: tesla on 30 January 2008, 05:14:12 PM
Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Ginny_weasley on 30 January 2008, 05:45:02 PM
 
Quote from: tesla on 30 January 2008, 05:14:12 PM
Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?

emang mara bisa jadi bodhisatta ?  ??? ??? ???
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: tesla on 30 January 2008, 06:01:38 PM
Quote from: karuna_murti on 24 January 2008, 09:38:02 PM
Ada yang bilang Mara memang seorang dewa.
Ada juga cerita ada seorang Arahat yang menundukkan Mara.
Mara dibuat beradithana menjadi seorang Sammasambuddha.
Ceritanya dengan kekuatan batin sang Arahat mengalungkan bangkai ke leher Mara. Mara meminta ke dewa-dewa lain untuk melepaskan bangkai, tetapi tidak ada yang bisa. Bahkan Sakka, raja para dewa menjawab yang bisa melepaskan bangkai dari leher Mara hanya Sang Arahat tersebut. Sang Arahat bersedia melepaskan bangkai dari leher Mara, asalkan Mara beradhitana menjadi Sammasambuddha. Singkat cerita Mara akhirnya beradithana menjadi Sammasambuddha, dan bangkai tersebut terlepas dari leher Mara.
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Lex Chan on 30 January 2008, 06:12:40 PM
Quote from: tesla on 30 January 2008, 05:14:12 PM
Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?

[at]  tesla:
Benar, Mara yang di kisah itu adalah Bodhisatta..
Mara itu ingin mengganggu pertemuan Sangha.
Kemudian Upagupta Thera (seorang Arahat) menggagalkan gangguan Mara.
Pada akhirnya Mara mengingat kembali bahwa dirinya pernah berikrar untuk menjadi Sammasambuddha.
Jadi, Bodhisatta itu belum suci dan masih bisa usil.. :)

[at]  Ginny_weasley:
Sabbe sankhara anicca..
Semua makhluk bisa menjadi Bodhisatta (kalau mau), termasuk Mara.
Tentunya perlu niat dan usaha..
Lagipula Mara itu cuma usil kok.. ;D
Devadatta juga kelak akan menjadi Pacekka Buddha.

[at]  karuna_murti:
Saya kurang setuju dengan istilah "Mara dibuat beradithana menjadi seorang Sammasambuddha."
Karena tidak ada makhluk yang bisa "membuat (memaksa)" makhluk lain jadi baik kan?
Buddha Gotama saja tidak bisa "membuat" Devadatta jadi baik..
Sebelum pindah ke alam Neraka Avici, Devadatta sendiri yang mengucapkan Tisarana (tanpa paksaan siapapun).
Begitu pula dengan Mara, ia cuma mengingat ikrar yang pernah diucapkannya di masa lalu, lalu mengulang ikrar itu kembali (tanpa disuruh) di hadapan Upagupta Thera..
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Ginny_weasley on 30 January 2008, 06:22:53 PM
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

thx ilmunya ko tesla dan ko alex...
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: mei_lee on 04 February 2008, 11:29:13 PM
Quote from: bond on 24 January 2008, 04:38:24 PM
Saya baca kronologis hidup Sang Buddha, yg jadi pertanyaan Mara si jahat koq tinggalnya di paranimittavasavati-deva? kenapa ngak di neraka, karena suka gangguin org. Ada yg bisa memberi penjelasan? _/\_

menurut ku... sama aja kaya manusia yg iseng suka ganggu hewan. knp kgk di masukin ke alam peta aja sekalian?? :P uda terlanjur lahir mau gmn dunk ko? hehe
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: tesla on 05 February 2008, 10:50:58 AM
Quote from: markosprawira on 28 January 2008, 02:33:35 PM
di alam kehidupan, juga ada istilahnya "derajat", sebagai contoh di cerita anattapindhika, dimana ada mahluk peta yang tinggal di menara di bagian depan rumahnya.

karena anattapindhika sering mengundang Sangha untuk bersantap di rumahnya, mahluk ini selalu harus "turun" dari menara tersebut

karena merasa repot, mahluk tersebut lalu membuat suara-suara ribut yang mengganggu penghuni rumah

disini kita bisa melihat bahwa ada semacam peraturan tak tertulis di dunia lain, bahwa yang mahluk dengan derajat lebih rendah, tidak bisa "menyentuh" mahluk dengan derajat lebih tinggi


nampaknya kesimpulan mei lee benar jg...
manusia yg derajatnya lebih tinggi tetap dapat diterkam harimau yg di alam binatang...
atau jgn2 harimau itu sebenarnya bukan binatang tapi dewa ya? :hammer:

tapi yg dikatakan bro markos membuat saya terus berpikir nih...
tiap malam saya sering dengar bunyi perabot2 bergeser2... (seperti ada bunyi meja atau benda2 berat sedang digeser)
apa tetangga saya atau ...
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: bond on 05 February 2008, 12:21:09 PM
Hayo lho bro tesla....... gejala UKA-UKA :P
Mendingan konfirmasikan dulu ke tetangga atau hal lainnya yg logis, nah kalo ternyata bukan, berarti makhluk halus yg cari perhatian
Pagi dan sore bacakan saja Tisarana,karaniya metta sutta dan Ettavata, kalau parah Ratana sutta.
Usahakan 15 menit pertama saat meditasi gunakan objek metta. _/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: EVO on 12 June 2008, 09:50:06 AM
oh jadi mara itu makhluk juga ya :)
dia bisa tumimbal lahir ngak.... ???
kalau mara jadi bodhisatva....
akhirnya mara hilang dong........
kalau mara hilang....semua jadi apa ya..... :o
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: gajeboh angek on 12 June 2008, 09:55:36 AM
Mara itu jabatan, sama kayak Sakka.
Mara harus cowok, kayak Sakka, ato Bodhisatta.
Kalau sudah tumimbal lahir, ada yang gantiin.
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: ENCARTA on 24 February 2009, 04:55:42 PM
kalau mara sebagai mahkluk seharusnya bisa mati dong.. atau memang ada gantinya kayak presiden.
kalau mara sebagai bentuk pikiran.. bagaimana bisa kena seorang arahat?
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Dhamma Sukkha on 24 February 2009, 05:26:58 PM
Mara sebagai makhluk berarti bisa mengalami penderitaan juga lha ya? Napa mara mo berbuat seperti itu lhe? Apa maranya gak menderita?
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: nyanadhana on 24 February 2009, 05:34:54 PM
udah sifat alaminya jahil.
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Dhamma Sukkha on 24 February 2009, 05:46:33 PM
Quote from: nyanadhana on 24 February 2009, 05:34:54 PM
udah sifat alaminya jahil.
cek nyana suka berdana, gak menderita me maranya?
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: K.K. on 24 February 2009, 06:04:28 PM
Konon di alam Parinimmita-vasavatti, terdapat puncak semua kenikmatan indriah yang bisa didapatkan. Namun para deva yang tinggal di alam itu, tidak semuanya mengutamakan nafsu indriah. Maka seperti kubu Sakka yang menjaga diri dari kesenangan indriah yang berlebihan dengan para Asura yang "kurang peduli" dengan dhamma, di alam Parinimmita-vasavatti ada kubu Vasavatti Devaputta dan Mara Devaputta.

Mara Devaputta tidak menyadari dhamma dan tidak tahu dirinya tidak kekal. Sebagai Deva di alam nafsu tertinggi, kekuasaannya juga sangat besar, bahkan mampu mempengaruhi pengikut Maha-Brahma. Mereka bisa terlahir di alam itu adalah karena kebajikan yang besar. Tetapi tentu saja perilaku jahat itu akan membawa mereka pada alam sengsara di kehidupan berikutnya. (Dalam Majjhima Nikaya, Culayamaka Vagga, 50. Maratajjaniya Sutta, dikisahkan tentang kehidupan lampau Maha-Moggallana sebagai Mara bernama Dusi yang memusuhi Sangha Buddha Kakusanda.)

Konon mereka BUKAN "ditakdirkan" memusuhi Buddha. Tetapi sebagai "penguasa" alam kenikmatan indriah dan hidupnya penuh dengan kepuasan nafsu indriah, mereka sungguh tidak bisa menerima suatu ajaran yang membawa mahluk "memadamkan nafsu". Oleh karena itulah mereka menentang ajaran semua Buddha.

Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Mr. Bagus on 24 February 2009, 06:10:08 PM
Quote from: Kemenyan on 30 January 2008, 04:49:21 AM
^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...



Benarkah bila penghuni alam2 bahagia semacam surga bila muncul marah atau dendam maka ajalnya sudah sangat dekat karena sudah tidak sesuai lagi dengan alamnya yg berbahagia? Jika demikian mungkin mara sudah bukan deva lagi. Atau penggambarannya sudah berbeda pada saat tripitaka itu ditulis. (eh, cerita tentang mara apakah masuk ke dalam tripitaka ga ya ??? )
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: chingik on 24 February 2009, 06:24:56 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 24 February 2009, 06:04:28 PM
Konon di alam Parinimmita-vasavatti, terdapat puncak semua kenikmatan indriah yang bisa didapatkan. Namun para deva yang tinggal di alam itu, tidak semuanya mengutamakan nafsu indriah. Maka seperti kubu Sakka yang menjaga diri dari kesenangan indriah yang berlebihan dengan para Asura yang "kurang peduli" dengan dhamma, di alam Parinimmita-vasavatti ada kubu Vasavatti Devaputta dan Mara Devaputta.

Mara Devaputta tidak menyadari dhamma dan tidak tahu dirinya tidak kekal. Sebagai Deva di alam nafsu tertinggi, kekuasaannya juga sangat besar, bahkan mampu mempengaruhi pengikut Maha-Brahma. Mereka bisa terlahir di alam itu adalah karena kebajikan yang besar. Tetapi tentu saja perilaku jahat itu akan membawa mereka pada alam sengsara di kehidupan berikutnya. (Dalam Majjhima Nikaya, Culayamaka Vagga, 50. Maratajjaniya Sutta, dikisahkan tentang kehidupan lampau Maha-Moggallana sebagai Mara bernama Dusi yang memusuhi Sangha Buddha Kakusanda.)

Konon mereka BUKAN "ditakdirkan" memusuhi Buddha. Tetapi sebagai "penguasa" alam kenikmatan indriah dan hidupnya penuh dengan kepuasan nafsu indriah, mereka sungguh tidak bisa menerima suatu ajaran yang membawa mahluk "memadamkan nafsu". Oleh karena itulah mereka menentang ajaran semua Buddha.



Yang membuat mara merasa tdk nyaman dgn para makhluk suci adalah ketika ada makhluk yg mencapai kesucian Arahat, istana Mara akan berguncang hingga membuat mereka tidak tenang. Kenapa ya, hehe..ga tau, mungkin karena ada hubungan dgn konflik antara kesenangan indriya dgn pencapaian kesucian yg berlawanan dgn kesenangan indriya. Bagi Arahat tidak masalah dgn konflik ini, bagi Mara yg masih melekat pd subjek eksternal, maka mereka dapat merasakannya hingga membuat mereka tdk nyaman. Makanya secara alami mereka akan menghambat orang yg mencari jalan kesucian, bukan karena mereka jahil , hehe...
(pernah baca, tapi lupa sumbernya)
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: chingik on 24 February 2009, 06:30:49 PM
Quote from: Mr. Bagus on 24 February 2009, 06:10:08 PM
Quote from: Kemenyan on 30 January 2008, 04:49:21 AM
^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...



Benarkah bila penghuni alam2 bahagia semacam surga bila muncul marah atau dendam maka ajalnya sudah sangat dekat karena sudah tidak sesuai lagi dengan alamnya yg berbahagia? Jika demikian mungkin mara sudah bukan deva lagi. Atau penggambarannya sudah berbeda pada saat tripitaka itu ditulis. (eh, cerita tentang mara apakah masuk ke dalam tripitaka ga ya ??? )
"Kejahatan" mara bukan dalam pengertian seperti merampok, berbohong, dll. Makanya mereka tidak dikategorikan sebagai makhluk alam rendah. Yang dianggap 'jahat'nya Mara adalah mereka menghambat orang yg melatih jalan kesucian, karena orang yg mencapai kesucian membuat istana Mara berguncang hingga mereka tidak tenang.
Bagi orang yg tidak melatih jalan kesucian, Mara tidak akan mengganggunya, justru Mara dapat membantunya utk mencapai tujuan seperti mencari kekayaan yg lebih banyak hingga menambah keserakahan. Mara adalah baik buat si serakah, tapi tidak buat si pencari pembebasan.

Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: K.K. on 24 February 2009, 06:34:36 PM
Quote from: chingik on 24 February 2009, 06:24:56 PM
Yang membuat mara merasa tdk nyaman dgn para makhluk suci adalah ketika ada makhluk yg mencapai kesucian Arahat, istana Mara akan berguncang hingga membuat mereka tidak tenang. Kenapa ya, hehe..ga tau, mungkin karena ada hubungan dgn konflik antara kesenangan indriya dgn pencapaian kesucian yg berlawanan dgn kesenangan indriya. Bagi Arahat tidak masalah dgn konflik ini, bagi Mara yg masih melekat pd subjek eksternal, maka mereka dapat merasakannya hingga membuat mereka tdk nyaman. Makanya secara alami mereka akan menghambat orang yg mencari jalan kesucian, bukan karena mereka jahil , hehe...
(pernah baca, tapi lupa sumbernya)

Yang saya baca juga adalah para penghuni Parinimmitavasavatti ini 'kan menikmati ciptaan dari deva-deva di bawahnya dan juga kelangsungan kenikmatan mereka ditopang oleh mahluk lain. Setiap ada orang yang meninggalkan kenikmatan indriah dan mencapai kesucian, maka kekuasaan mereka menjadi berkurang. Barangkali itu yang dikatakan sebagai "istana Mara berguncang".

Ya, mereka bukan "kurang kerjaan" isengin pertapa, tetapi mereka mengajak supaya kembali ke jalan yang "benar" (menurut mereka). Dengan banyaknya orang menjadi "sesat", kekuasaannya berkurang.

Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Dhamma Sukkha on 24 February 2009, 06:36:45 PM
anumodana semuanya atas penjelasannya ;D _/\_
jadi, bilamanakah suatu makhluk dapat terlahir sebagai mara?
tidakkah dirinya menderita?

Metta cittena,
Citta ;D _/\_
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: K.K. on 25 February 2009, 08:28:07 AM
Quote from: Citta Devi on 24 February 2009, 06:36:45 PM
anumodana semuanya atas penjelasannya ;D _/\_
jadi, bilamanakah suatu makhluk dapat terlahir sebagai mara?
tidakkah dirinya menderita?

Metta cittena,
Citta ;D _/\_
Untuk terlahir di alam Parinimmita-vasavatti, seseorang harus memiliki jasa kebaikan yang luar biasa besar.

Menikmati semua kesenangan indriah yang ada, mengapa menderita? Terlahir di alam bahagia tidak menderita. Kenyataan bahwa kehidupan di alam bahagia itu tidak kekal yang membuat kita menderita. Sama saja jika kita terlahir di alam manusia dengan segala kesenangan dan kekayaan, namun tetap harus berpisah dengan yang kita sayang & suka.
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: markosprawira on 25 February 2009, 09:41:54 AM
anumodana chingik dan Kai, informasinya sangat bermanfaat sekali agar org tidak salah konsep mengenai Mara.....
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Mr. Bagus on 26 February 2009, 12:02:19 PM
Digambarkan bodhisatva diserang dengan petir, api, serta berbagai bentuk senjata oleh mara. Benarkah penggambaran seperti demikian?
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Adhitthana on 29 July 2010, 01:27:06 AM
Sundul aaakh .....

mantap, gan  ;D
Title: Re: Mara koq dialam dewa?
Post by: Indra on 29 July 2010, 07:54:08 AM
Dalam Majjhima Nikaya, 50  Māratajjanīya Sutta (Teguran kepada Māra)

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg279183.html#msg279183 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg279183.html#msg279183)

setelah menyerang siswa utama Sang Buddha Kakusandha, Mara Dusi (kelak menjadi Maha Moggallana) juga akhirnya menikmati penderitaan dahsyat di neraka, untuk lebih jelasnya silahkan klik link di atas