dalam Buddhist sering kita mendengar sebutan2 spt biksu, bhiku, dst...
sebenarnya apa arti sebutan tsb dan bagaimana penggunaannya yg tepat ?
Romo, Pandita, Guru,
Biksu, Bhiku, Biksuni, Bante, Aya, Master, Suhu, Samanera, Samaneri,
Buddha, Bhagava, Tathagata, Sugata, Hyang,
kalau kita tidak mengerti, sebutan apakah yg paling aman utk orang yg melatih diri?
Mohon dilengkapin kalau ada yg ketinggalan.
trims sebelumnya
_/\_ :x
10 sebutan utk Buddha ...
1.Tathagata (Skt.; Pali) : 'Dia' yang telah datang dan telah melaksanakan semua tugas Buddha, yang mengambil jalan absolut mengenai sebab dan akibat, dan telah mencapai kebijaksanaan maha sempurna.
2. Arahat (SKt.; Pali; Arhat) : Buddha sempurna, yang berarti 'patut dipuja'. Juga berarti seorang suci tingkat tertinggi dalam aliran Hinayana, sedangkan Mahayana adalah Bodhisattva.
3. Samyak-Sambuddha (Skt.) ; (Pali : Samma-Sambuddha) : 'Dia' yang telah mencapai Penerangan Sempurna dan Maha mengetahui.
4. Vidyā-Carana-Sampanna (Skt.) ; (Vijja-Carana-Sampanna) : Yang berbakat Pengertian Kesucian Leluhur, Yang mencapai Bodhi Teragung ( Pengetahuan-perbuatan-sempurna).
5. Sugata (Skt.; Pali) : Yang Maha Mulia; Yang telah mencapai Jalan yang benar.
6. Lokavid (Skt.; Pali : Loka-Vidu) : Yang telah mengetahui atau memahami Kebenaran sejagad.
7. Anuttara (Skt.; Pali ) : Yang tak dapat dibandingkan; yang telah memperoleh segala-galanya dan mencapai setinggi-tingginya ( Anuttara-Samyak-Sambuddha)
8. Purusa-Damya-Sārathi (Skt. ); (Pali : Purisa-Damma-Sarathi) : Penunjuk, Pendidik serta pemimpin seluruh makhluk yang memerlukan Pembinaan-Nya. Penjinak hawa nafsu.
9. Sāstā-Deva-Manusyānām (Skt. (Pali : Sattha-Deva-Manussanam) : Guru junjungan para Dewa-Dewi serta manusia.
10.Buddha-Lokanatha atau Bhagavān (Bhagavat) (Skt. ); ( Pali : Bhagava) : Sang Maha Suci yang sempurna Kebijaksanaan-Nya. Yang dihormati dunia, Buddha sempurna.
(hasil copasan lho)
bante pake "h" jadi bhante...
bhiku pake "k" nya dua jadi bhikku dan juga bhikkhuni
ada lagi tuh sebutan buat yg melatih diri, eyang... mbah.. ;D
sebutan yg paling pas adalah manusia=mahluk hidup yg hidup d bumi,untuk urusan yg lain mohon d abaikan kenapa...
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Sebutan tak ada arti apabila tak kau ketahui kebenarannya
Tambahan: sebutan untuk bro Sumedho: suhu yang mulia :))
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
sebutan yg paling pas adalah manusia=mahluk hidup yg hidup d bumi,untuk urusan yg lain mohon d abaikan kenapa...
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Sebutan tak ada arti apabila tak kau ketahui kebenarannya
yups benar, sy pernah terpikir, koq bs sy bersujud di depan patung dan sosok bhikkhu, tp didepan ortu trutama ibu sy ga bs bersujud... sy coba kupas ego sy, yg terlihat adalah gengsi dan kebiasaan...
karena di vihara umum nya orang bernamaskara di dpan patung dan sosok bhikkhu (suatu kebiasaan) maka kita tidak gengsi untuk melakukannya dan kita dijelaskan bahwa sujud bukan berarti menyembah tp budaya timur yg berarti menghormati dengan merendahkan ego/gengsi kita didepan orang yg patut di hormat karena jasa nya... (pengertian yg benar)
maka sy mencari momen yg pas untuk melakukan hal itu, sy liat hanya pada saat imlek dan disitu sy coba menanggalkan ego sy untuk merendahkan diri sy (memotong ego sy terhadap orang tua) dan menghilangkan gengsi sy, sy coba meminta ijin dan melakukan namaskara didpan ortu sy, pertama terasa sangat berattt... susahhh... tp setelah dipaksa n dilakukan, terasa enteng n nyaman...
^
sekedar sharing
untuk orang yg sedang melatih, maka kita harus melihat status nya terlebih dulu.
klo dia seorang perumah tangga, maka liat lah umurnya... jika lebih tua bahkan telah berumur dan tindakan nya bijak, maka pantas kita sebut romo / pandita
jika dia seumur kita dan tindakan nya bijak, maka sebutlah saudara / nama nya...
jika dia bukan seorang perumah tangga, tp seorang samana, maka kita harus menyebut mereka sebagai samanera / samaneri dan bhikkhu / bhikkhuni serta bhante
Quote from: hatRed on 25 September 2009, 11:06:09 AM
bante pake "h" jadi bhante...
bhiku pake "k" nya dua jadi bhikku dan juga bhikkhuni
ada lagi tuh sebutan buat yg melatih diri, eyang... mbah.. ;D
chai ko
shan cai
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
sebutan yg paling pas adalah manusia=mahluk hidup yg hidup d bumi,untuk urusan yg lain mohon d abaikan kenapa...
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Sebutan tak ada arti apabila tak kau ketahui kebenarannya
jawabannya adalah sangat simple,
anak mencontoh dari ortu.
apakah ortu bersyujud pada kakek n nenek ?
Quotesy coba meminta ijin dan melakukan namaskara didpan ortu sy, pertama terasa sangat berattt... susahhh... tp setelah dipaksa n dilakukan, terasa enteng n nyaman...
pasti dehhh angpaonya juga tambah berat ;D
Quote from: johan3000 on 25 September 2009, 11:41:29 AM
Quotesy coba meminta ijin dan melakukan namaskara didpan ortu sy, pertama terasa sangat berattt... susahhh... tp setelah dipaksa n dilakukan, terasa enteng n nyaman...
pasti dehhh angpaonya juga tambah berat ;D
nah klo yg ini, serius dijawab bercanda... angpao dibawa2 sungguh beresiko.... sungguh beresiko... :))
sebutan u/ bikkhu untuk cew kan bikkhuni, kalau bhante ?
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
maksudnya apa ya dgn "hormatnya terlalu berlebihan"..??
Emangnya gak ada yg pernah namaskara ke orang tua? ???
Elin selalu lakukan itu setiap tahun baru imlek, dulu sih pasti namaskara ke orang tau di pagi hari sebelum kita sekeluarga berangkat kerumah saudara2 lain.
tapi selain itu juga namaskara sih kalo saat2 tertentu aja..
Yang Elin tau tuh :
Romo / Pandita bisa dipanggil utk org yg membabarkan Dhamma di vihara (Dhammaduta)
Samanera = calon bhikkhu
Samaneri = calon bhikkhuni
Aya = bhikkhuni (Theravada)
CMIIW _/\_
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:54:03 PM
Yang Elin tau tuh :
Romo / Pandita bisa dipanggil utk org yg membabarkan Dhamma di vihara (Dhammaduta)
Samanera = calon bhikkhu
Samaneri = calon bhikkhuni
Aya = bhikkhuni (Theravada)
CMIIW _/\_
Apakah pandita adalah dulunya seorang Biksu/bhiku,
sedangkan romo bukan ?
kalau Bante utk yg dari Tibet/Tantra ?
Gimana urutannya (rank),
Bante, Rimpoce, Lama, etc ?
Quote from: johan3000 on 25 September 2009, 11:02:33 AM
dalam Buddhist sering kita mendengar sebutan2 spt biksu, bhiku, dst...
sebenarnya apa arti sebutan tsb dan bagaimana penggunaannya yg tepat ?
Romo, Pandita, Guru,
Biksu, Bhiku, Biksuni, Bante, Aya, Master, Suhu, Samanera, Samaneri,
Buddha, Bhagava, Tathagata, Sugata, Hyang,
kalau kita tidak mengerti, sebutan apakah yg paling aman utk orang yg melatih diri?
Mohon dilengkapin kalau ada yg ketinggalan.
trims sebelumnya
_/\_ :x
Kalo untuk orang asing (dan kalo kita pake bahasa Inggris) saya akan memanggilnya "Teacher".
Kalo di Indonesia, kalo untuk yang Mahayana, saya panggil Suhu, kalo Theravada saya panggil Bhante.
Quote from: johan3000 on 25 September 2009, 11:37:22 PM
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:54:03 PM
Yang Elin tau tuh :
Romo / Pandita bisa dipanggil utk org yg membabarkan Dhamma di vihara (Dhammaduta)
Samanera = calon bhikkhu
Samaneri = calon bhikkhuni
Aya = bhikkhuni (Theravada)
CMIIW _/\_
Apakah pandita adalah dulunya seorang Biksu/bhiku,
sedangkan romo bukan ?
setau Elin, pandita itu tidak harus mantan bhikkhu lho
Pandita boleh menikah kok
CMIIW
Quote from: Elin on 28 September 2009, 05:15:45 PM
Quote from: johan3000 on 25 September 2009, 11:37:22 PM
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:54:03 PM
Yang Elin tau tuh :
Romo / Pandita bisa dipanggil utk org yg membabarkan Dhamma di vihara (Dhammaduta)
Samanera = calon bhikkhu
Samaneri = calon bhikkhuni
Aya = bhikkhuni (Theravada)
CMIIW _/\_
Apakah pandita adalah dulunya seorang Biksu/bhiku,
sedangkan romo bukan ?
setau Elin, pandita itu tidak harus mantan bhikkhu lho
Pandita boleh menikah kok
CMIIW
Jelas mantan Bhikku boleh nikah dong. namanya juga mantan... n udah melepas jubah.
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 05:34:39 AM
Jelas mantan Bhikku boleh nikah dong. namanya juga mantan... n udah melepas jubah.
maksud nya Elin, terlepas dari latar belakang pandita tsb pernah/tdk mjd bhikkhu, dia boleh menikah.
gitu lho..
Lagian kalo mantan bhikkhu trus hidup normal sbg umat biasa & tanpa mjd Dhammaduta, keknya ga disebut pandita deh.
how are you?
namo Buddhaya...........
ada berapa jenis sambutan dlm Buddhist ?
kapan dan pakai yg mana ya ?
selamat pagi, selamat siang, selamat malam. semua sapaan yg berlaku dalam segala bahasa juga berlaku dalam buddhism, kecuali puji tuhan, dll
shalom, atau
salam sejahteranya om opa :))
kalo sama bhikkhu jarang ketemu langsung, palingan dulu mah anjali aja.
kalo sama sesama buddhist, cuek :whistle: kalo ada yg kenal paling bilang "hiii.."
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 10:29:21 AM
how are you?
namo Buddhaya...........
ada berapa jenis sambutan dlm Buddhist ?
kapan dan pakai yg mana ya ?
bro johan napa gak bikin thread baru aja utk bahas jenis sambutan?
hehehe :)
Quote from: Elin on 29 September 2009, 11:20:47 AM
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 10:29:21 AM
how are you?
namo Buddhaya...........
ada berapa jenis sambutan dlm Buddhist ?
kapan dan pakai yg mana ya ?
bro johan napa gak bikin thread baru aja utk bahas jenis sambutan?
hehehe :)
nanti malah terlalu banyak thread baru gitu.................
nah kalau Gundul, Botak, atau Cukur Rata....
dianggap sebutan yg kurang "sopan",
adakah sebutan yg lebih PASSSS ?
mohon masukannya.
^
kurang rambut ;D , atau plontos :D
Quote from: hatRed on 29 September 2009, 12:44:01 PM
^
kurang rambut ;D , atau plontos :D
kalau bahasa English nya...
NO HAIR...............jadi
tanpa rambut ?
bebas rambut ?
tanpa rambut bukannya without hair
bebas rambut kan free hair
:))
kalo no hair = tidak rambut/tolak rambut =))
btw kok jadi sebut sebutan orang gundul sih :))
Quote from: hatRed on 29 September 2009, 12:54:33 PM
tanpa rambut bukannya without hair
bebas rambut kan free hair
:))
kalo no hair = tidak rambut/tolak rambut =))
btw kok jadi sebut sebutan orang gundul sih :))
ingat KMB (kumpulan manusia B.............
B botak ? Bengong, Bodoh, Banyol, atau
Baik ............. begitu lho)
Apakah sebutan Bante/Rimpoce/Lama utk aliran Tantra ?
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 01:00:44 PM
Apakah sebutan Bante/Rimpoce/Lama utk aliran Tantra ?
dulu gw pernah dikasi tau kalo "rinpoche" belum tentu anggot Sangha, karena biku itu kalo ga salah disebutnya "gelong"
jadi Bante utk Tantra dan Theravada ?
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:05:50 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
maksudnya apa ya dgn "hormatnya terlalu berlebihan"..??
Emangnya gak ada yg pernah namaskara ke orang tua? ???
Elin selalu lakukan itu setiap tahun baru imlek, dulu sih pasti namaskara ke orang tau di pagi hari sebelum kita sekeluarga berangkat kerumah saudara2 lain.
tapi selain itu juga namaskara sih kalo saat2 tertentu aja..
YA KALAU WAKTU TERTENTU TAPI BIGAIMANA BILA KESEHARIAN KITA,COBA DI PERHATIKAN LAGI
INI SYMELIHAT SECARA UMUMNYA AND BUKAN PRIBADI2, BILA ADA BHIKU KITA SELALU MEMBERI HORMAT BAGAIMANA DENGAN ORTU KITA,BILA DI DEPAN BHIKKU KITA SELALU CANGGUNG SALAH TINGKAH AGAR KITA DILIHAT SELALU BAIK DI PANDANGAN MEREKA COBA KITA LIHAT PADA ORTU KITA,.,.,.,.,.,.,.,.
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 09:58:28 PM
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:05:50 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
maksudnya apa ya dgn "hormatnya terlalu berlebihan"..??
Emangnya gak ada yg pernah namaskara ke orang tua? ???
Elin selalu lakukan itu setiap tahun baru imlek, dulu sih pasti namaskara ke orang tau di pagi hari sebelum kita sekeluarga berangkat kerumah saudara2 lain.
tapi selain itu juga namaskara sih kalo saat2 tertentu aja..
YA KALAU WAKTU TERTENTU TAPI BIGAIMANA BILA KESEHARIAN KITA,COBA DI PERHATIKAN LAGI
INI SYMELIHAT SECARA UMUMNYA AND BUKAN PRIBADI2, BILA ADA BHIKU KITA SELALU MEMBERI HORMAT BAGAIMANA DENGAN ORTU KITA,BILA DI DEPAN BHIKKU KITA SELALU CANGGUNG SALAH TINGKAH AGAR KITA DILIHAT SELALU BAIK DI PANDANGAN MEREKA COBA KITA LIHAT PADA ORTU KITA,.,.,.,.,.,.,.,.
bro tidak bisa juga salahkan anak.
Coba anak sejak kecil udah melihat bapak selalu anjali sama ortu
dan mengajarkan anaknya...
secara natural anak akan biasa melakukannya.
anak belajar dari contoh, bukan dari kata2.
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 10:04:44 PM
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 09:58:28 PM
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:05:50 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
maksudnya apa ya dgn "hormatnya terlalu berlebihan"..??
Emangnya gak ada yg pernah namaskara ke orang tua? ???
Elin selalu lakukan itu setiap tahun baru imlek, dulu sih pasti namaskara ke orang tau di pagi hari sebelum kita sekeluarga berangkat kerumah saudara2 lain.
tapi selain itu juga namaskara sih kalo saat2 tertentu aja..
YA KALAU WAKTU TERTENTU TAPI BIGAIMANA BILA KESEHARIAN KITA,COBA DI PERHATIKAN LAGI
INI SYMELIHAT SECARA UMUMNYA AND BUKAN PRIBADI2, BILA ADA BHIKU KITA SELALU MEMBERI HORMAT BAGAIMANA DENGAN ORTU KITA,BILA DI DEPAN BHIKKU KITA SELALU CANGGUNG SALAH TINGKAH AGAR KITA DILIHAT SELALU BAIK DI PANDANGAN MEREKA COBA KITA LIHAT PADA ORTU KITA,.,.,.,.,.,.,.,.
bro tidak bisa juga salahkan anak.
Coba anak sejak kecil udah melihat bapak selalu anjali sama ortu
dan mengajarkan anaknya...
secara natural anak akan biasa melakukannya.
anak belajar dari contoh, bukan dari kata2.
BRO JUGA,,,,,,,, ORTU KITA SELALU BERI CONTOH TAPI KITA SELALU MENGANGGAP ITU HANYA RUTINNITAS BUKAN SUATU SIKAP TATA KRAMA,YG DILANDASI SEBUAH CONTOH..,...
BUKAN SEBUAH SIKAP KITA SEBENARNYA,.,.,.,
INTINYA SY HANYA MAU MENGAJAK SEMUA TERMASUK SY,ANDA DAN TEMANKITA UNTUK BERSIKAP YG SEBENARNYA,.,.,.,.,.
BHIKU ADALAH WAKIL DHAMMA TAPI ANDA JAGAN LUPA ORTU LEBIH TINGGI WAKIL TUHAN
wakil tuhan?
Quote from: Indra on 29 September 2009, 10:19:33 PM
wakil tuhan?
MASIH RAGU,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
APA TUHAN MELAHIRKAN ANDA,,,,,,,,???????????????
APA TUHAN JUGA YG MENGENALKAN BAIK DAN BURUK SESUATU ?????????????////
APA TUHAN JUGA YG MENGAJARKAN ANDA BERBICARA??????????????????
APAP TUHAN JUGA YG MEMBUAT ANDA MENGENAL BUDDHA DHAMMA DAN SANGHA?????????????
tidak
tidak
tidak
tidak
kami buddhist, anda?
Turn off the capslock please!
Quote from: Indra on 29 September 2009, 10:33:58 PM
tidak
tidak
tidak
tidak
kami buddhist, anda?
mengapa anda bertanya sy buddhis apa bukan?????????
malah sy yg bertanya sejauh apa anda mengenal diri anda dan sejauh mana anda memahami buddha dharma
bila sy ada kekeliruan coba anda jabarkan dimana salah kata saya
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 09:58:28 PM
Quote from: Elin on 25 September 2009, 03:05:50 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
maksudnya apa ya dgn "hormatnya terlalu berlebihan"..??
Emangnya gak ada yg pernah namaskara ke orang tua? ???
Elin selalu lakukan itu setiap tahun baru imlek, dulu sih pasti namaskara ke orang tau di pagi hari sebelum kita sekeluarga berangkat kerumah saudara2 lain.
tapi selain itu juga namaskara sih kalo saat2 tertentu aja..
YA KALAU WAKTU TERTENTU TAPI BIGAIMANA BILA KESEHARIAN KITA,COBA DI PERHATIKAN LAGI
INI SYMELIHAT SECARA UMUMNYA AND BUKAN PRIBADI2, BILA ADA BHIKU KITA SELALU MEMBERI HORMAT BAGAIMANA DENGAN ORTU KITA,BILA DI DEPAN BHIKKU KITA SELALU CANGGUNG SALAH TINGKAH AGAR KITA DILIHAT SELALU BAIK DI PANDANGAN MEREKA COBA KITA LIHAT PADA ORTU KITA,.,.,.,.,.,.,.,.
Orang dihormatin, ya karna memiliki kharisma, wibawa, pangkat, keahlian, kesucian, duit, kekuasaan, KECANTIKAN, populer, dst, dst....
Kalau didepan orang banyak kita bercanda (berdiri tidak tegak, garuk2 kepala, batuk2) sewaktu biksu lewat... ya umat yg lain pasti tidak menginginkan begitu. karna biksu kan panutan orang banyak.
Kalau ortu kita jenderal angkatan laut. udah jelas anaknya jauh lebih disiplin dan hormat pada ortunya. Kalau tidak malah dititipkan ditengah laut.
semua itu lebih banyak tergantung pelatihnya deh (ortunya deh)
gimana menurut yg lain?
KITA CALON ORTU JD KITA YG AKAN MERUBAH IMEJ SALAH PANDANG TERSEBUT,BUKA CURI PANDANG AGAR KITA DILIHAT OLEH ORANG LAIN
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 11:15:53 PM
KITA CALON ORTU JD KITA YG AKAN MERUBAH IMEJ SALAH PANDANG TERSEBUT,BUKA CURI PANDANG AGAR KITA DILIHAT OLEH ORANG LAIN
rasanya dalam kehidupan....
ada kebiasaan, etika, moral, peraturan, hukum negara, hukum PBB,
dan juga pasti deh HUKUM KARMA.... hukum rimba, hukum gravitasi,
hukum kekekalan energy, dst, dst
kebiasaannya Biksu itu dihormatin....... itu aja.saran saya bro buka topik baru... (kira2 begitu)
Bagaimana anak bisa dididik utk menghormatin ortu secara maksimal.
semoga yg lain juga ikut bermanfaat.
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 11:15:53 PM
KITA CALON ORTU JD KITA YG AKAN MERUBAH IMEJ SALAH PANDANG TERSEBUT,BUKA CURI PANDANG AGAR KITA DILIHAT OLEH ORANG LAIN
dan itu adalah KEBIASAAN
kalau udah ditegor bro Upasaka
QuoteTurn off the capslock please!
sebaiknya bro mengetik dgn biasa... supaya mudah dibaca.
itu adalah kebiasaan, bisa juga
peraturan... member menurutin pengarahan MOD.
_/\_ :x
Quote from: johan3000 on 29 September 2009, 11:28:31 PM
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 11:15:53 PM
KITA CALON ORTU JD KITA YG AKAN MERUBAH IMEJ SALAH PANDANG TERSEBUT,BUKA CURI PANDANG AGAR KITA DILIHAT OLEH ORANG LAIN
rasanya dalam kehidupan....
ada kebiasaan, etika, moral, peraturan, hukum negara, hukum PBB,
dan juga pasti deh HUKUM KARMA.... hukum rimba, hukum gravitasi,
hukum kekekalan energy, dst, dst
kebiasaannya Biksu itu dihormatin....... itu aja.
saran saya bro buka topik baru... (kira2 begitu)
Bagaimana anak bisa dididik utk menghormatin ortu secara maksimal.
semoga yg lain juga ikut bermanfaat.
jd udah kg boleh comen lagi nih????????????????
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
mengerti belum tentu paham tanpa pemahaman takan pernah ada pelurusan,mengerti kerja alam semesta tak paham bagaimana cara berkerjanya,mengerti tentang manusia tak paham terbentuk/jadi manusia,mengenal tiga permata mulia tapi tak pernah paham jalan tengah,seperti mencari kesucian diri tapi tak paham arti kekotoran hati,,,,,,,,,,,,,,
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 12:07:37 AM
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
mengerti belum tentu paham tanpa pemahaman takan pernah ada pelurusan,mengerti kerja alam semesta tak paham bagaimana cara berkerjanya,mengerti tentang manusia tak paham terbentuk/jadi manusia,mengenal tiga permata mulia tapi tak pernah paham jalan tengah,seperti mencari kesucian diri tapi tak paham arti kekotoran hati,,,,,,,,,,,,,,
anda dah mengerti atau malah dah paham bro ? :))
Quote from: g.citra on 30 September 2009, 12:58:52 AM
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 12:07:37 AM
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
mengerti belum tentu paham tanpa pemahaman takan pernah ada pelurusan,mengerti kerja alam semesta tak paham bagaimana cara berkerjanya,mengerti tentang manusia tak paham terbentuk/jadi manusia,mengenal tiga permata mulia tapi tak pernah paham jalan tengah,seperti mencari kesucian diri tapi tak paham arti kekotoran hati,,,,,,,,,,,,,,
anda dah mengerti atau malah dah paham bro ? :))
Yg ngerti and paham beda2 tipis susah bedainnya,gimana menurut anda paham or ngerti
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 01:06:34 AM
Quote from: g.citra on 30 September 2009, 12:58:52 AM
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 12:07:37 AM
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
mengerti belum tentu paham tanpa pemahaman takan pernah ada pelurusan,mengerti kerja alam semesta tak paham bagaimana cara berkerjanya,mengerti tentang manusia tak paham terbentuk/jadi manusia,mengenal tiga permata mulia tapi tak pernah paham jalan tengah,seperti mencari kesucian diri tapi tak paham arti kekotoran hati,,,,,,,,,,,,,,
anda dah mengerti atau malah dah paham bro ? :))
Yg ngerti and paham beda2 tipis susah bedainnya,gimana menurut anda paham or ngerti
Siapa bro ? Anda ? Kalo menurut anda, apakah anda sudah mengerti atau malah paham ?
Kalau sudah mengerti, paling nggak kan bisa berbagi (dilapangan) sama orang-orang yang belum ngerti ...
Kalo dah paham, malah bisa kasih tau yang ngerti (dilapangan) supaya jadi paham ... :)
saya mengikuti konteks ngerti dan paham menurut anda lho ... (paham lebih dari ngerti)... :D
bagaimana sy paham bl sy tak mengerti,bagaimana sy mengerti kalau sy tak paham,untk mengenal budha takusah kau pahami,untuk mengenal dhama tak perlu ngerti dan untk sangha tak perlu kedua2nya
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 10:59:01 PM
Quote from: Indra on 29 September 2009, 10:33:58 PM
tidak
tidak
tidak
tidak
kami buddhist, anda?
mengapa anda bertanya sy buddhis apa bukan?????????
malah sy yg bertanya sejauh apa anda mengenal diri anda dan sejauh mana anda memahami buddha dharma
bila sy ada kekeliruan coba anda jabarkan dimana salah kata saya
Member Waliagung, saya merasa perlu menanyakan agama anda dengan itikad baik, supaya kita bisa berdiskusi dalam koridor yg sama, karena kalo saya berbicara dari sudut pandangan buddhism sementara anda berbicara dari sudut pandang kepercayaan lain, tentu diskusi tidak adpat berjalan dengan baik. sejauh apa saya saya mengenal diri saya dan Buddha Dhamma adalah bagian dari pribadi saya yg tidak berhubungan dengan diskusi, dalam berdiskusi sebaiknya kita fokus pada argument bukan pribadi.
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
1. anak meniru dari ortunya
2. Saling menghormatin adalah mengikutin adat istiadat, kebiasaan setempat
kalau ketemu Bhikku, boleh anjali, boleh bersyujud, atau senyum aja deh (utk non Buddhist).
Kalau pemandangan tsb kurang pas,
saya anjurkan jangan dekat2 kesana deh... =))
Quote from: johan3000 on 30 September 2009, 08:43:07 AM
Quote from: g.citra on 29 September 2009, 11:51:10 PM
Quote from: waliagung on 25 September 2009, 11:19:06 AM
Sebab sy melihat umat budha yg awam kalau melihat bhiku hormatnya terlalu berlebihan,tp sy mau bertanya apakah anda semua pernah selama hidup anda bernamaskara d hadapan orang tua,klu blm, sujud dl d bwh kaki orang tua br ke bhiku....
Makanya klo liat kejadian kayak gitu, sebagai yang lebih tau, mending bro kasih pengarahan aja ke tuh orang supaya jadi ngerti ... :)
_/\_
1. anak meniru dari ortunya
2. Saling menghormatin adalah mengikutin adat istiadat, kebiasaan setempat
kalau ketemu Bhikku, boleh anjali, boleh bersyujud, atau senyum aja deh (utk non Buddhist).
Kalau pemandangan tsb kurang pas,
saya anjurkan jangan dekat2 kesana deh... =))
:))
Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 11:34:42 AM
yups benar, sy pernah terpikir, koq bs sy bersujud di depan patung dan sosok bhikkhu, tp didepan ortu trutama ibu sy ga bs bersujud... sy coba kupas ego sy, yg terlihat adalah gengsi dan kebiasaan...
maka sy mencari momen yg pas untuk melakukan hal itu, sy liat hanya pada saat imlek dan disitu sy coba menanggalkan ego sy untuk merendahkan diri sy (memotong ego sy terhadap orang tua) dan menghilangkan gengsi sy, sy coba meminta ijin dan melakukan namaskara didpan ortu sy, pertama terasa sangat berattt... susahhh... tp setelah dipaksa n dilakukan, terasa enteng n nyaman...
Apa yg direnungkan dan telah dipraktikkan oleh Bro Dhanuttono adalah benar sekali.
Kita mudah dan seringkali sujud di depan Rupam Buddha -alasannya adalah menghormati Guru Agung, tentu saja tindakan ini benar- namun, pernahkah kita terpikir untuk menghormati orang tua kita dengan sujud begini?
Apakah kita sanggup melakukannya?
Sy sendiri belum pernah terpikirkan sebelum membaca postingan ini.
::
utk seputar bersudjut bisa lihat di :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13122.new.html#new (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13122.new.html#new)
:-?
sujut anak kecil aja tahu,bukan sujut yg jd masalah tp ,,,,,,,,,,,,,,,,
cape deh
Quote from: Indra on 30 September 2009, 07:14:28 AM
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 10:59:01 PM
Quote from: Indra on 29 September 2009, 10:33:58 PM
tidak
tidak
tidak
tidak
kami buddhist, anda?
mengapa anda bertanya sy buddhis apa bukan?????????
malah sy yg bertanya sejauh apa anda mengenal diri anda dan sejauh mana anda memahami buddha dharma
bila sy ada kekeliruan coba anda jabarkan dimana salah kata saya
Member Waliagung, saya merasa perlu menanyakan agama anda dengan itikad baik, supaya kita bisa berdiskusi dalam koridor yg sama, karena kalo saya berbicara dari sudut pandangan buddhism sementara anda berbicara dari sudut pandang kepercayaan lain, tentu diskusi tidak adpat berjalan dengan baik. sejauh apa saya saya mengenal diri saya dan Buddha Dhamma adalah bagian dari pribadi saya yg tidak berhubungan dengan diskusi, dalam berdiskusi sebaiknya kita fokus pada argument bukan pribadi.
member indra anda jgn meragukan sy dlm bhuddis,,,,
sy seperti ini karena sy mendapkan pemikiran seperti itu dlm pencarian sy terhadap dhamma,
tidak ada yg dapat meragukan sy terhadap dhammma
jadi menurut sy anda tidak pas menanyakan itu kepada sy
Menurut KBBI, sujud pakai huruf "d" bukan huruf "t" ^-^
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 09:30:48 PM
sujut anak kecil aja tahu,bukan sujut yg jd masalah tp ,,,,,,,,,,,,,,,,
cape deh
Nah kalau bro waliagung yg jadi Biksu,..
trus banyak yg bersujuD (pakai D)....bahkan berlama-lama
dan apa yg bro katakan pada UMAT ?
(Umat bersujuD kan juga mau menanam karma baik begitu)...
takan ada kharma karena bersujut takan bebuah hanya dilihat,kerjakan dan hanyati, khamma mu akan berbuah
bro johana kita kong kongnya di SB biar seru
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 09:47:16 PM
bro johana kita kong kongnya di SB biar seru
SB itu apa ya? maksudnya disini gak bisa seru kah?
apa itu kong kong?
SB - Shout Box
Kong Kong - Ngobrolnya
gt ya?
Quote from: Elin on 01 October 2009, 10:27:28 AM
SB - Shout Box
Kong Kong - Ngobrolnya
gt ya?
betul..................................
Quote from: Elin on 01 October 2009, 10:27:28 AM
SB - Shout Box
Kong Kong - Ngobrolnya
gt ya?
katanya SB nya udah gak jalan !
atau di thread CURHAT aja.......atau buat baru aje
disini gak bisa seru (maksudnya apa ya) ?
Quote from: johan3000 on 03 October 2009, 12:54:48 AM
Quote from: Elin on 01 October 2009, 10:27:28 AM
SB - Shout Box
Kong Kong - Ngobrolnya
gt ya?
katanya SB nya udah gak jalan !
atau di thread CURHAT aja.......atau buat baru aje
disini gak bisa seru (maksudnya apa ya) ?
kata siapa SB kg jalan bro..................
Setau sy:
Bhikkhu = Anggota sangha pria, mengambil 227 sila (patimokkha)
Kesehariannya bisa dipanggil dengan sebutan Bhante
227 sila: http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=775
Bhikkhuni = Anggota sangha wanita, mengambil 311 sila
Kesehariannya bisa dipanggil dengan sebutan Ayya
Thera/Theri = Bhikkhu/Bhikkhuni yang telah menjalani masa vassa lebih dari 10 tahun
Mahathera/Mahatheri = Bhikkhu/Bhikkhuni yang telah menjalani masa vassa lebih dari 20 tahun
(sudah pernah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8325.15.html)
Samanera = Calon bhikkhu. Sebelum seseorang ditahbiskan menjadi bhikkhu, maka ia ditahbiskan sebagai samanera terlebih dahulu dengan upacara pabbaja. Seorang samanera ditahbiskan menjadi seorang bhikkhu dengan upacara upasampada. Seorang samanera harus mematuhi 10 sila dan 75 sila sekhiya.
Anagarini/Silacarini = Calon bhikkhuni. Anagarini/Silacarini melaksanakan 10 sila (Dasasila) dan 75 Sekkhiya.
Lama artinya Guru
Bhikkhu dalam bahasa tibet = Gelong
Rinpoche:
1. Tidak selalu merupakan anggota sangha
2. Seseorang bisa dipanggi Rinpoche bila dipercaya merupakan tumimbal lahir dr salah satu Yidam/Guru Besar. Biasanya Rinpoche dicari berdasarkan tanda-tanda yang diberikan oleh Beliau di kehidupan sebelumnya atau ramalan dr para Guru Agung.
3. Selain itu Rinpoche juga diberikan pada anggota Sangha (Lama) yang berjasa banyak pada Murid, Umat, dan Masyarakat sekitar, misalnya H.H. Karmapa ke 17 pernah memberikan gelar Rinpoche pada seorang Lama kepala suatu Biara yang telah membangun sekolah-sekolah dan memperbaiki/ mendirikan biara-biara.
Quote from: Melia Yansil on 03 October 2009, 10:40:25 AM
Setau sy:
Bhikkhu = Anggota sangha pria, mengambil 227 sila (patimokkha)
Kesehariannya bisa dipanggil dengan sebutan Bhante
227 sila: http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=775
Bhikkhuni = Anggota sangha wanita, mengambil 311 sila
Kesehariannya bisa dipanggil dengan sebutan Ayya
Thera/Theri = Bhikkhu/Bhikkhuni yang telah menjalani masa vassa lebih dari 10 tahun
Mahathera/Mahatheri = Bhikkhu/Bhikkhuni yang telah menjalani masa vassa lebih dari 20 tahun
(sudah pernah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8325.15.html)
Samanera = Calon bhikkhu. Sebelum seseorang ditahbiskan menjadi bhikkhu, maka ia ditahbiskan sebagai samanera terlebih dahulu dengan upacara pabbaja. Seorang samanera ditahbiskan menjadi seorang bhikkhu dengan upacara upasampada. Seorang samanera harus mematuhi 10 sila dan 75 sila sekhiya.
Anagarini/Silacarini = Calon bhikkhuni. Anagarini/Silacarini melaksanakan 10 sila (Dasasila) dan 75 Sekkhiya.
Lama artinya Guru
Bhikkhu dalam bahasa tibet = Gelong
Rinpoche:
1. Tidak selalu merupakan anggota sangha
2. Seseorang bisa dipanggi Rinpoche bila dipercaya merupakan tumimbal lahir dr salah satu Yidam/Guru Besar. Biasanya Rinpoche dicari berdasarkan tanda-tanda yang diberikan oleh Beliau di kehidupan sebelumnya atau ramalan dr para Guru Agung.
3. Selain itu Rinpoche juga diberikan pada anggota Sangha (Lama) yang berjasa banyak pada Murid, Umat, dan Masyarakat sekitar, misalnya H.H. Karmapa ke 17 pernah memberikan gelar Rinpoche pada seorang Lama kepala suatu Biara yang telah membangun sekolah-sekolah dan memperbaiki/ mendirikan biara-biara.
waaah boleh2 infonya.... mantep deh..
tapi Bante termasuk yg dimana ? (apakah semua aliran Buddhist disebut Bhikku?)
Samanera/Samaneri tingkatnya lebih "rendah" dari Anagarini ?
Quote from: johan3000 on 03 October 2009, 01:06:54 PM
tapi Bante termasuk yg dimana ? (apakah semua aliran Buddhist disebut Bhikku?)
Samanera/Samaneri tingkatnya lebih "rendah" dari Anagarini ?
Kalo Bhante adalah sapaan sehari-hari untuk Bhikkhu.
Kalau semua aliran disebut Bhikkhu, wah g jg kurang tau ya, gak gitu tau aliran2 laen. Sepertinya beda negara pun bisa beda jg sebutannya.
Sila yg diambil samanera sama dengan samaneri/anagarini, jadi sama2 calon bhikkhu atau bhikkhuni.
Quote from: Melia Yansil on 05 October 2009, 05:47:50 PM
Quote from: johan3000 on 03 October 2009, 01:06:54 PM
tapi Bante termasuk yg dimana ? (apakah semua aliran Buddhist disebut Bhikku?)
Samanera/Samaneri tingkatnya lebih "rendah" dari Anagarini ?
Kalo Bhante adalah sapaan sehari-hari untuk Bhikkhu.
Kalau semua aliran disebut Bhikkhu, wah g jg kurang tau ya, gak gitu tau aliran2 laen. Sepertinya beda negara pun bisa beda jg sebutannya.
Sila yg diambil samanera sama dengan samaneri/anagarini, jadi sama2 calon bhikkhu atau bhikkhuni.
Sptnya anagarika menjalankan attha sila sedangkan samanera/i menjalankan 10 sila
setau saya bhikkhu nya mahayana dipanggi suhu ? betulkaga ?
tergantung budaya sih. di sini ada yang dipanggil bhante juga
Quote from: Indra on 05 October 2009, 05:55:07 PM
Sptnya anagarika menjalankan attha sila sedangkan samanera/i menjalankan 10 sila
Bgaimana dengan Brahmacarini?? wah bingung jg ya..
Quote from: waliagung on 29 September 2009, 10:14:54 PM
BHIKU ADALAH WAKIL DHAMMA TAPI ANDA JAGAN LUPA ORTU LEBIH TINGGI WAKIL TUHAN
gak salah tuh bro??
Setau Elin bhikkhu itu anggota Sangha lho.. bukan perwakilan dari Dhamma..
Dhamma adalah ajaran, khotbah2 Sang Buddha..
CMIIW
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 01:06:34 AM
Quote from: g.citra on 30 September 2009, 12:58:52 AM
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 12:07:37 AM
mengerti belum tentu paham tanpa pemahaman takan pernah ada pelurusan,mengerti kerja alam semesta tak paham bagaimana cara berkerjanya,mengerti tentang manusia tak paham terbentuk/jadi manusia,mengenal tiga permata mulia tapi tak pernah paham jalan tengah,seperti mencari kesucian diri tapi tak paham arti kekotoran hati,,,,,,,,,,,,,,
anda dah mengerti atau malah dah paham bro ? :))
Yg ngerti and paham beda2 tipis susah bedainnya,gimana menurut anda paham or ngerti
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 01:50:28 AM
bagaimana sy paham bl sy tak mengerti,bagaimana sy mengerti kalau sy tak paham,untk mengenal budha takusah kau pahami,untuk mengenal dhama tak perlu ngerti dan untk sangha tak perlu kedua2nya
baca 3 kalimat yg dibuat bro wali agung, buat Elin jadi bingung..
kok beda2 gitu yaaa?
Jadi menurut bro, apa beda nya
mengerti & paham?
Kalo menurut Elin,
mengerti & paham itu artinya sama aja kok..
Quote from: waliagung on 30 September 2009, 01:50:28 AM
bagaimana sy paham bl sy tak mengerti,bagaimana sy mengerti kalau sy tak paham,untk mengenal budha takusah kau pahami,untuk mengenal dhama tak perlu ngerti dan untk sangha tak perlu kedua2nya
ini yg paling mengganjal
untuk mengenal dhama tak perlu ngerti ??
lah gimana cara nya bs mengenal Dhamma kalo kita tidak mengerti Dhamma yaa?
Kalo bro punya cara lain (tanpa mnegerti), share aja disini..
Let us learn more :)
Bro waliagung, kalau bisa, pakai bahasa yang sederhana saja. Kalau sederhana, jadinya bisa dibahas bersama karena semuanya mengerti :) Jadi, pemahaman bro Waliagung juga bisa dibagikan ke teman-teman, demikian pula sebaliknya.
Menurut pengalaman pribadi saya, menuliskan sesuatu dalam bentuk puitis (indah untuk dibaca saja), kadang bisa menyimpang dari maksud yang sesungguhnya... But, thanks for sharing :)
_/\_