_/\_ teman2 semua....sy sebagai pemula ingin bertanya sesuatu........setelah jalan2 di forum ini,sy membaca di salah satu thread bahwa mendengarkan alunan musik lebih baik dihindari............kalo sudah ada thread yang serupa sy mohon maaf.....pertanyaannya sy adalah : mata pencaharian sy adalah menyanyi dr lobby hotel ke hotel yg lain,untuk wedding dan Company event, yang otomatis tidak lepas dr mendengarkan musik dan melantunkannya...........sy menjadi penyanyi sudah kurang lebih 10thn lamanya......memang sy akui,dunia hiburan yg satu ini memang bnyk peluang utk berbuat buruk atau tdk baik spt mabuk,narkoba dsb...dan sy prnh melalui itu semua........namun sy sudah menyadarinya dan tdk lagi mau terlibat untuk hal2 yg tidak baik............alunan musik spt apa yg sebaiknya dihindari menurut ajaran Buddha?..............apakah pekerjaan sy jg termasuk yg harus dihindari?........mohon pencerahan.
			
			
			
				Sis. Mozartius...
Nggak ada yg salah dengan mendengarkan alunan musik.
Buddhism menekankan pada konsentrasi (kesadaran penuh) dan pengikisan hawa nafsu. Untuk mencapai itu Ajaran Buddha menyertakan Sila (aturan moral) / latihan. *) 
Salah satu latihan latihan pengekangan hawa nafsu yg dianjurkan -yg untuk umat awam tidak perlu dilakukan terus menerus, namun pada hari2 tertentu saja- adalah:
"Bertekad akan melatih diri menghindari menyanyi, menari, bermain musik, pergi melihat hiburan, memakai bunga-bungaan, wangi-wangian, serta alat-alat kosmetik yang bertujuan untuk memperindah/ mempercantik diri..."
Penekanan tekad ini lebih kepada melatih diri untuk mengikis hawa nafsu. Tidak spesifik pada musik saja, namun keseluruhan hal yg termasuk 'memanjakan panca indera' kita.
Lagipula, jika kita melakukan meditasi secara konsist dan sering2 melakukan perenungan, biasanya ketertarikan kita terhadap lagu2an (dan juga film) otomatis akan jauh berkurang... 
Ini sharing dari sy, mungkin teman2 yg lain bisa menjelaskan lebih jauh...
---
*) maksudnya: karena ajaran buddha menekankan pada hal diatas tsb, dan tidak menekankan pada 'menghindari musik' -apalagi kerjaan kita berhubungan dengan musik- hal ini tidak usah terlalu dipusingkan...
::
			
			
			
				maksudnya disini kita menyediakan waktu untuk melatih diri kita, pada hari hari tertentu dalam sebulan. terus terang saja kalo 31 hari melakukan atthasila terus terus sih belum sanggup dah masih banyak bocornya. selangkah demi selangkah saja sis dari yang bisa dulu jangan lsg atthasila.
Itu kan dimaksud nyanyi nyanyian yang menuju pemikatan. lah kita saja nyanyi dana paramita kan untuk dana biasa di vihara jadi sila itu juga mesti lihat konteks/ konsep /inti sarinya gitu. 
NOTE:
Juga di perhatikan penerjemahan dari yang lama dan baru.
			
			
			
				Menurut saya : alunan musik itu cenderung berhubungan dengan indera kita... w rasa selama kita bisa bersikap tidak melekat pada alunan musik tsb, seharusnya tidak masalah... kita kan umat awam, jadi w ga menyangkal kalo semua org pasti suka dengan musik yg enak di denger...
kalo menurut buddhist, saya serahkan jawabannya ke para ahli nya... :) asalkan anda menjalankan sila dalam mata pencaharian anda...dan menghindari 5 mata pencaharian yg dianjurkan untuk dihindari, saya rasa menjadi penyanyi tidak buruk... :) kalau tidak ada org2 bermata pencaharian seperti anda, pesta2 & acara2 itu akan senyap dan ibarat sayur tanpa penyedap...
elima perdagangan yang harus dihindari tersebut adalah;(Oleh: Bhikkhu Jayaratano )
1.       Menghindari perdagangan senjata; hal ini dapat mencegah tindak kekerasan, di dalam lingkungan rumah tangga maupun masyarakat. Menciptakan ketenangan, keamanan, dan kedamaian di lingkungan kita.
2.       Menghindari perdagangan makhluk hidup; ulasan Aṅguttara Nikāya menjelaskan bahwa berdagang makhluk hidup (sattavāṇija), seperti menjual manusia, perbudakan, atau perdagangan anak; menjual binatang atau memelihara binatang untuk disembelih dapat dimasukkan dalam kategori ini.
3.       Menghindari perdagangan daging; usaha ini merupakan penerapan dari Pañcasīla Buddhis yang pertama, yaitu menghindari pembunuhan makhluk hidup. Bila kita berdagang daging, secara langsung maupun tidak langsung kita menyebabkan terjadinya pembunuhan agar mendapatkan daging untuk dijual.
4.       Menghindari perdagangan benda-benda yang memabukkan; dalam hal ini adalah alkohol dan kelompok dari barang-barang narkotik. Bila dikonsumsi secara langsung ataupun perlahan-lahan, zat-zat tersebut akan menyebabkan penurunan kesadaran sehingga perbuatan yang dilakukan oleh orang yang mabuk akan membahayakan dirinya dan orang lain.
5.       Menghindari perdagangan racun;  racun adalah zat yang digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh makhluk secara halus maupun secara paksa, menyebabkan sang korban akan sangat menderita sebelum meninggal.
Semoga bermanfaat...
Regards,
Rina
			
			
			
				Dalam hal apa alunan musik itu harus dihindari? Harus tau dulu dong.. Kalo lagi dalam pelaksanaan 8 sila, seperti yg dituliskan williamhalim, ya dihindari. Kalo keseharian ya ga masalah. Pelan-pelan aja Moz. Step by step menjalani ini semua.
Yg jelas utk orang awam kita gini pencaharian sbg penyanyi ngga salah koq.. dan alunan musik sama aja tdk perlu dihindari dalam kapasitas sbg orang biasa.
			
			
			
				Quote from: xuvie on 26 July 2009, 06:43:33 PM
Dalam hal apa alunan musik itu harus dihindari? Harus tau dulu dong.. Kalo lagi dalam pelaksanaan 8 sila, seperti yg dituliskan williamhalim, ya dihindari. Kalo keseharian ya ga masalah. Pelan-pelan aja Moz. Step by step menjalani ini semua.
Yg jelas utk orang awam kita gini pencaharian sbg penyanyi ngga salah koq.. dan alunan musik sama aja tdk perlu dihindari dalam kapasitas sbg orang biasa.
.......hehehe...maaf ya....sy rasa,sy harus jalan2 lagi bwt cari tau 8 sila itu apa.....begadang semalaman gak cukup bwt baca semuanya, abis banyak buanget topiknya,hehehe......terima kasih atas bantuannya ya Xuvie......musti siap2 kopi neh.....bakal bnyk nyanyi lagu Bang Rhoma ni besok2......"begadang boleh sajaaa,asal ada perlunyaaaa"...hehe....Namasteeeee! 
			
 
			
			
				huehuehe.. begadang jangan begadang kali.. siapin kopi dangdut gpp asal jangan 'minum keras miras.. apapun namamu..' :))
utk cari tau 8 sila? itu pelan2 aja.. dah ditulis koq salah 1 poin itu oleh William Halim di atas :)
8 sila itu biasanya hanya dijalankan umat pada saat tertentu yg disebut hari uposatha. ini sifatnya optional dan bukan wajib koq.. dijalanin bagus. ga jg gpp..
drpd 8 sila mending perjelas soal 5 sila =)
nb. signaturenya bagus.. lagu favorit saya juga tuh.. donna lewis dan richard marx ;D
			
			
			
				Wew...tak ada yang salah kan dengan mata pencaharian seorang penyanyi sis?
Kita umat awam kan tidak diharuskan untuk menjalani 8 sila dalam hidup sehari2. 5 sila sudah cukup koq. Kecuali kalau mau lebih, sesekali silahkan..(tapi tak ada paksaan loh)
No worries, jalanin saja. Lebih baik lagi kalau alunan suara sis moza yang merdu dinyanyikan di event2 buddhis spt seminar dst. Wah, kalau begitu malah memupuk karma baik membuat orang lain senang loh:D
			
			
			
				Sis mozartius bisa dipadukan dengan sis Gina nieee .....
Moga2an lagu2 Buddhis kedepan ....... pasti lebih OK  ;)
 _/\_
			
			
			
				Quote from: daimond on 26 July 2009, 04:52:00 PM
maksudnya disini kita menyediakan waktu untuk melatih diri kita, pada hari hari tertentu dalam sebulan. terus terang saja kalo 31 hari melakukan atthasila terus terus sih belum sanggup dah masih banyak bocornya. selangkah demi selangkah saja sis dari yang bisa dulu jangan lsg atthasila.
Itu kan dimaksud nyanyi nyanyian yang menuju pemikatan. lah kita saja nyanyi dana paramita kan untuk dana biasa di vihara jadi sila itu juga mesti lihat konteks/ konsep /inti sarinya gitu. 
NOTE:
Juga di perhatikan penerjemahan dari yang lama dan baru.
]   oooh? Gitu ya? Ya,ya,sy ngerti sekarang...waduh,sy jd malu...hehehe....baiklah,kalo begitu sy ga perlu khawatir lg deh...terima kasih ya Om Daimond atas bantuannya...
			
 
			
			
				Quote from: williamhalim on 26 July 2009, 04:42:36 PM
Sis. Mozartius...
Nggak ada yg salah dengan mendengarkan alunan musik.
Buddhism menekankan pada konsentrasi (kesadaran penuh) dan pengikisan hawa nafsu. Untuk mencapai itu Ajaran Buddha menyertakan Sila (aturan moral) / latihan. *) 
Salah satu latihan latihan pengekangan hawa nafsu yg dianjurkan -yg untuk umat awam tidak perlu dilakukan terus menerus, namun pada hari2 tertentu saja- adalah:
"Bertekad akan melatih diri menghindari menyanyi, menari, bermain musik, pergi melihat hiburan, memakai bunga-bungaan, wangi-wangian, serta alat-alat kosmetik yang bertujuan untuk memperindah/ mempercantik diri..."
Penekanan tekad ini lebih kepada melatih diri untuk mengikis hawa nafsu. Tidak spesifik pada musik saja, namun keseluruhan hal yg termasuk 'memanjakan panca indera' kita.
Lagipula, jika kita melakukan meditasi secara konsist dan sering2 melakukan perenungan, biasanya ketertarikan kita terhadap lagu2an (dan juga film) otomatis akan jauh berkurang... 
Ini sharing dari sy, mungkin teman2 yg lain bisa menjelaskan lebih jauh...
---
*) maksudnya: karena ajaran buddha menekankan pada hal diatas tsb, dan tidak menekankan pada 'menghindari musik' -apalagi kerjaan kita berhubungan dengan musik- hal ini tidak usah terlalu dipusingkan...
::
...ya,sy ngerti skrg...bantuan Om Wiliam bener2 menenangkan loh,hehehe....terima kasih bnyk pencerahannya...
			
 
			
			
				Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:53:51 PM
Menurut saya : alunan musik itu cenderung berhubungan dengan indera kita... w rasa selama kita bisa bersikap tidak melekat pada alunan musik tsb, seharusnya tidak masalah... kita kan umat awam, jadi w ga menyangkal kalo semua org pasti suka dengan musik yg enak di denger...
kalo menurut buddhist, saya serahkan jawabannya ke para ahli nya... :) asalkan anda menjalankan sila dalam mata pencaharian anda...dan menghindari 5 mata pencaharian yg dianjurkan untuk dihindari, saya rasa menjadi penyanyi tidak buruk... :) kalau tidak ada org2 bermata pencaharian seperti anda, pesta2 & acara2 itu akan senyap dan ibarat sayur tanpa penyedap...
elima perdagangan yang harus dihindari tersebut adalah;(Oleh: Bhikkhu Jayaratano )
1.       Menghindari perdagangan senjata; hal ini dapat mencegah tindak kekerasan, di dalam lingkungan rumah tangga maupun masyarakat. Menciptakan ketenangan, keamanan, dan kedamaian di lingkungan kita.
2.       Menghindari perdagangan makhluk hidup; ulasan Aṅguttara Nikāya menjelaskan bahwa berdagang makhluk hidup (sattavāṇija), seperti menjual manusia, perbudakan, atau perdagangan anak; menjual binatang atau memelihara binatang untuk disembelih dapat dimasukkan dalam kategori ini.
3.       Menghindari perdagangan daging; usaha ini merupakan penerapan dari Pañcasīla Buddhis yang pertama, yaitu menghindari pembunuhan makhluk hidup. Bila kita berdagang daging, secara langsung maupun tidak langsung kita menyebabkan terjadinya pembunuhan agar mendapatkan daging untuk dijual.
4.       Menghindari perdagangan benda-benda yang memabukkan; dalam hal ini adalah alkohol dan kelompok dari barang-barang narkotik. Bila dikonsumsi secara langsung ataupun perlahan-lahan, zat-zat tersebut akan menyebabkan penurunan kesadaran sehingga perbuatan yang dilakukan oleh orang yang mabuk akan membahayakan dirinya dan orang lain.
5.       Menghindari perdagangan racun;  racun adalah zat yang digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh makhluk secara halus maupun secara paksa, menyebabkan sang korban akan sangat menderita sebelum meninggal.
Semoga bermanfaat...
Regards,
Rina
salam kenal Sis Rina...terima kasih atas bantuannya..wah,tambah lagi nih pengetahuan sy soal pancasila...sangat mencerahkan sy loh.hehehe..terima kasih ya :)
			
 
			
			
				Quote from: xuvie on 26 July 2009, 07:47:02 PM
huehuehe.. begadang jangan begadang kali.. siapin kopi dangdut gpp asal jangan 'minum keras miras.. apapun namamu..' :))
utk cari tau 8 sila? itu pelan2 aja.. dah ditulis koq salah 1 poin itu oleh William Halim di atas :)
8 sila itu biasanya hanya dijalankan umat pada saat tertentu yg disebut hari uposatha. ini sifatnya optional dan bukan wajib koq.. dijalanin bagus. ga jg gpp..
drpd 8 sila mending perjelas soal 5 sila =)
nb. signaturenya bagus.. lagu favorit saya juga tuh.. donna lewis dan richard marx ;D
hehehe...sy setujuuu sekali...miras no! Beras yes! Alah! Hehehe,ya sy ngerti sdkt2 skrg............eh,tau lagu ini ya? Hehe,senang rasanya ada yg punya lagu favorit yg sama......ma kasih ya!
			
 
			
			
				Quote from: Yuri-chan on 26 July 2009, 11:17:34 PM
Wew...tak ada yang salah kan dengan mata pencaharian seorang penyanyi sis?
Kita umat awam kan tidak diharuskan untuk menjalani 8 sila dalam hidup sehari2. 5 sila sudah cukup koq. Kecuali kalau mau lebih, sesekali silahkan..(tapi tak ada paksaan loh)
No worries, jalanin saja. Lebih baik lagi kalau alunan suara sis moza yang merdu dinyanyikan di event2 buddhis spt seminar dst. Wah, kalau begitu malah memupuk karma baik membuat orang lain senang loh:D
wah,terima kasih bantuannya ya....hehehe,mudah2an ya,pekerjaan sy bisa memupuk karma baik...:)
			
 
			
			
				Quote from: Virya on 26 July 2009, 11:27:53 PM
Sis mozartius bisa dipadukan dengan sis Gina nieee .....
Moga2an lagu2 Buddhis kedepan ....... pasti lebih OK  ;)
 _/\_
namaste Virya,semoga.....terima kasih ya,bantuannya :)
			
 
			
			
				Quote from: mozartius on 27 July 2009, 06:57:28 AM
Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:53:51 PM
Menurut saya : alunan musik itu cenderung berhubungan dengan indera kita... w rasa selama kita bisa bersikap tidak melekat pada alunan musik tsb, seharusnya tidak masalah... kita kan umat awam, jadi w ga menyangkal kalo semua org pasti suka dengan musik yg enak di denger...
kalo menurut buddhist, saya serahkan jawabannya ke para ahli nya... :) asalkan anda menjalankan sila dalam mata pencaharian anda...dan menghindari 5 mata pencaharian yg dianjurkan untuk dihindari, saya rasa menjadi penyanyi tidak buruk... :) kalau tidak ada org2 bermata pencaharian seperti anda, pesta2 & acara2 itu akan senyap dan ibarat sayur tanpa penyedap...
elima perdagangan yang harus dihindari tersebut adalah;(Oleh: Bhikkhu Jayaratano )
1.       Menghindari perdagangan senjata; hal ini dapat mencegah tindak kekerasan, di dalam lingkungan rumah tangga maupun masyarakat. Menciptakan ketenangan, keamanan, dan kedamaian di lingkungan kita.
2.       Menghindari perdagangan makhluk hidup; ulasan Aṅguttara Nikāya menjelaskan bahwa berdagang makhluk hidup (sattavāṇija), seperti menjual manusia, perbudakan, atau perdagangan anak; menjual binatang atau memelihara binatang untuk disembelih dapat dimasukkan dalam kategori ini.
3.       Menghindari perdagangan daging; usaha ini merupakan penerapan dari Pañcasīla Buddhis yang pertama, yaitu menghindari pembunuhan makhluk hidup. Bila kita berdagang daging, secara langsung maupun tidak langsung kita menyebabkan terjadinya pembunuhan agar mendapatkan daging untuk dijual.
4.       Menghindari perdagangan benda-benda yang memabukkan; dalam hal ini adalah alkohol dan kelompok dari barang-barang narkotik. Bila dikonsumsi secara langsung ataupun perlahan-lahan, zat-zat tersebut akan menyebabkan penurunan kesadaran sehingga perbuatan yang dilakukan oleh orang yang mabuk akan membahayakan dirinya dan orang lain.
5.       Menghindari perdagangan racun;  racun adalah zat yang digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh makhluk secara halus maupun secara paksa, menyebabkan sang korban akan sangat menderita sebelum meninggal.
Semoga bermanfaat...
Regards,
Rina
salam kenal Sis Rina...terima kasih atas bantuannya..wah,tambah lagi nih pengetahuan sy soal pancasila...sangat mencerahkan sy loh.hehehe..terima kasih ya :)
wheew...maap salah,5 perdagangan yg dihindari bukan pancasila.,hehe jd ketuker2..
			
 
			
			
				Kalau saya boleh ikutan omong.....
sebenarnya tujuan dari sila, baik 5 sila, 8 sila, 10 sila, dstnya adalah sebagai latihan utk mengendalikan diri..... misal pada sila 1, kita berlatih utk menghindari perbuatan membunuh
kenapa demikian? karena utk 1 perbuatan saja, sudah melibatkan sangat banyak pikiran2 akusala (dosa mula citta), mulai dari merancang utk membunuh, dgn cara apa, alat apa, mengincar objeknya sampai si objek itu mati
demikian juga dengan menghindari musik, tari2an adl utk mengikis kemelekatan, agar kita tidak memperbanyak "lobha", pengen yg enak2... pengen lagu enak, tontonan yg bagus dimana ini akan memperbanyak akusala dalam diri kita
Untuk pekerjaan sebagai penyanyi, kita harus jujur bhw tidak akan bisa lepas dari "lobha" itu..... karena utk jadi penyanyi, tentunya harus tau "sense", dan untuk tahu, tentunya harus meresapi, kapan intonasi naek, intonasi turun, dsbnya...... juga tema apa yg coba diangkat lagu ini
nah setelah jujur, tentunya kita akan jadi lebih tahu "oh ini lobha loh" sehingga bsia mengendalikan lobha dalam hal laen selain pekerjaan misal hal2 pendukung pekerjaan spt tas, makeup, sepatu, wangi2an, pengeras rambut, dsbnya
- untuk tas, hendaknya kita membeli saat diperlukan, bukan karena "ingin"
- untuk sepatu, belilah jika memang sepatu itu sudah tidak mendukung
- untuk makeup, hendaknya bisa mulai dikurangi. Biasa pake tebal, coba mulai tipis aja. Kalo udah tipis, coba lebih ditipisin lagi
hal2 spt ini yg bisa kita lakukan, sehingga bisa tetap survive, bisa tetap berjalan di jalur pekerjaan sebagai penyanyi, plus kita bisa mulai menjalankan buddhisme dalam keseharian kita
semoga bermanfaat
metta
			
			
			
				Quote from: markosprawira on 27 July 2009, 01:06:18 PM
Kalau saya boleh ikutan omong.....
sebenarnya tujuan dari sila, baik 5 sila, 8 sila, 10 sila, dstnya adalah sebagai latihan utk mengendalikan diri..... misal pada sila 1, kita berlatih utk menghindari perbuatan membunuh
kenapa demikian? karena utk 1 perbuatan saja, sudah melibatkan sangat banyak pikiran2 akusala (dosa mula citta), mulai dari merancang utk membunuh, dgn cara apa, alat apa, mengincar objeknya sampai si objek itu mati
demikian juga dengan menghindari musik, tari2an adl utk mengikis kemelekatan, agar kita tidak memperbanyak "lobha", pengen yg enak2... pengen lagu enak, tontonan yg bagus dimana ini akan memperbanyak akusala dalam diri kita
Untuk pekerjaan sebagai penyanyi, kita harus jujur bhw tidak akan bisa lepas dari "lobha" itu..... karena utk jadi penyanyi, tentunya harus tau "sense", dan untuk tahu, tentunya harus meresapi, kapan intonasi naek, intonasi turun, dsbnya...... juga tema apa yg coba diangkat lagu ini
nah setelah jujur, tentunya kita akan jadi lebih tahu "oh ini lobha loh" sehingga bsia mengendalikan lobha dalam hal laen selain pekerjaan misal hal2 pendukung pekerjaan spt tas, makeup, sepatu, wangi2an, pengeras rambut, dsbnya
- untuk tas, hendaknya kita membeli saat diperlukan, bukan karena "ingin"
- untuk sepatu, belilah jika memang sepatu itu sudah tidak mendukung
- untuk makeup, hendaknya bisa mulai dikurangi. Biasa pake tebal, coba mulai tipis aja. Kalo udah tipis, coba lebih ditipisin lagi
hal2 spt ini yg bisa kita lakukan, sehingga bisa tetap survive, bisa tetap berjalan di jalur pekerjaan sebagai penyanyi, plus kita bisa mulai menjalankan buddhisme dalam keseharian kita
semoga bermanfaat
metta
kalo ga bedakan keg muka baru bangun... hehe... kurang cantik untuk profesi...
			
 
			
			
				Middle-way lah.. jalan tengah aja. :)
			
			
			
				Ngerem mobil juga ga mungkin dari kecepatan 200 km/jam, langsung jadi 0 km/jam
tentunya harus sedikit demi sedikit namun pasti
			
			
			
				bicara soal nikmatin musik, ada jeleknya juga.
contoh sy sendiri, sy kalo lagi nikmatin musik suka "hilang orientasi lingkungan", terlalu larut... sy suka perhatikan urutan rythm gitar, ketukan drum dsb... alhasil kalau ada yg ngajak ngomong, sy sering nggak ngeh / nggak nyambung....
~ buat yg ngomong: seperti ngomong ama tembok, yah itu vipaka buat dia karna ngajak sy ngomong  >:D
~ buat sy: sati melemah... jadi mengkhayal...
::
			
			
			
				ehm, kekna kudu dibedain nih ko.... kalo emg ko will fokus en perhatian ama musik itu, biasanya itu jadi "konsentrasi" / ekagatta ke lagu
nah sisanya tergantung deh, kalo gabung ama akusala (yg paling sering lobha), jadinya "menikmati" banget..... tapi tetep "melekat" pada lagu itu
tapi kalo wkt dengerin, inget peristiwa baik misal denger lagu dhamma trus inget wkt vesak puja, biasanya lagunya ga gitu terdengar, dan citta beralih ke momen lampau,. 
Ini yg dibilang mengkhayal sih 
nah yg mana tuh yg dialami?
			
			
			
				Quote from: markosprawira on 29 July 2009, 05:05:21 PM
ehm, kekna kudu dibedain nih ko.... kalo emg ko will fokus en perhatian ama musik itu, biasanya itu jadi "konsentrasi" / ekagatta ke lagu
nah sisanya tergantung deh, kalo gabung ama akusala (yg paling sering lobha), jadinya "menikmati" banget..... tapi tetep "melekat" pada lagu itu
tapi kalo wkt dengerin, inget peristiwa baik misal denger lagu dhamma trus inget wkt vesak puja, biasanya lagunya ga gitu terdengar, dan citta beralih ke momen lampau,. 
Ini yg dibilang mengkhayal sih 
nah yg mana tuh yg dialami?
Yg dialami adalah menikmati banget.... ha3 abis dengernya lagu rock fav.... orientasi lingkungan hilang, dan kalau ada yg ngomong lama, baru ngeh.. lalu "haaa?".. orang akan sewot...
tapi, sih udah jauh berkurang dibanding dulu waktu kul, kemana2 walkman melekat terus di kuping..  
Nih lagi berhenti-in mobil yg lari 400km/jam, salah sendiri dulu milih naik ferrari yg larinya kenceng, ya berhenti nya butuh waktu agak lama ;D
::
			
 
			
			
				Kapan2 kalo sis Moza ikutan kopdar.. kita nyanyi bareng ya ?
Hehehe.. jadi pengen dengar suaranya sis Moza, kalo penyanyi itu biasanya suaranya oke.. hehehe
Bisa lagu Buddhis juga ga ?
			
			
			
				Quote from: williamhalim on 30 July 2009, 12:27:53 PM
Quote from: markosprawira on 29 July 2009, 05:05:21 PM
ehm, kekna kudu dibedain nih ko.... kalo emg ko will fokus en perhatian ama musik itu, biasanya itu jadi "konsentrasi" / ekagatta ke lagu
nah sisanya tergantung deh, kalo gabung ama akusala (yg paling sering lobha), jadinya "menikmati" banget..... tapi tetep "melekat" pada lagu itu
tapi kalo wkt dengerin, inget peristiwa baik misal denger lagu dhamma trus inget wkt vesak puja, biasanya lagunya ga gitu terdengar, dan citta beralih ke momen lampau,. 
Ini yg dibilang mengkhayal sih 
nah yg mana tuh yg dialami?
Yg dialami adalah menikmati banget.... ha3 abis dengernya lagu rock fav.... orientasi lingkungan hilang, dan kalau ada yg ngomong lama, baru ngeh.. lalu "haaa?".. orang akan sewot...
tapi, sih udah jauh berkurang dibanding dulu waktu kul, kemana2 walkman melekat terus di kuping..  
Nih lagi berhenti-in mobil yg lari 400km/jam, salah sendiri dulu milih naik ferrari yg larinya kenceng, ya berhenti nya butuh waktu agak lama ;D
::
Keliatannya rem-nya pakem tuh...... kyna "skill nyetirnya" udah hebat  :D
			
 
			
			
				Quote from: Lokkhitacaro on 30 July 2009, 02:25:52 PM
Kapan2 kalo sis Moza ikutan kopdar.. kita nyanyi bareng ya ?
Hehehe.. jadi pengen dengar suaranya sis Moza, kalo penyanyi itu biasanya suaranya oke.. hehehe
Bisa lagu Buddhis juga ga ?
Ikut dukung deh......... krn walau gimana, musik qq seni tetap dibutuhkan utk mengembangkan agama buddha.....
			
 
			
			
				Kalo udah kenal nanti diciptain lagu sama om lokhi loh spesial buat mozarella...ehem. Kalau saya yang ciptain, 
Judulnya: keju mozarella di loyang pizza :))
			
			
			
				 _/\_ semuanyaa...waaaa,udah bnyk yg kasi masukan,terima kasih..maap br bales,kbanyakan nongkrong di thread2 laen,hehehe......kalo sy malah aneh,mngkn udah blenek kali ya nyanyiin lagu yg itu ituu lagi bertaon2,akhrnya malah udah ga menjiwai lg....ya asal keluar aja...kdng2 kalo lg nyanyi pikiran mah kemana mana ngalor ngidul...tau2 "ngek" aja salah lirik lah,salah nada lah.....hehehe...kacau bgt deh pokonya....ceritanya mau sati sm lagunya,fokus,fokus,fokus....tp saking terlalu mikirin ke fokusnya bukan fokus ke lagunya,jadinya malah belepetan....hahaha......kacau kan?.........bwt Bro Lokkhitacaro...suara ok ato gak tergantung selera org yg denger....sy cm sebatas org yg bisa nyanyi aja,sy gak pernah nganggap suara sy ok yg bisa bikin org merinding ato gmn gitu.....biasa2 aja koq....dnt expect too much,tar kecewa looooh...:)....sy lagi nyari2 nih lagu2 Buddhis ada masukan?...bwt Sis Yuri, hehehehe.....tenang,tar Mozarella akan menggoyang anda semua sampe panas kyk di loyang,hahaha.....sampe mateng dah pokonya,hehehe.......
			
			
			
				Kusiapkan liriknya ya..
Keju mozarella di loyang pizza,
sungguh daku menyukaimu, 
meleleh menyatu
membara di dalam mulutku
ah, apalah artinya pizza
tanpa mozarella, yeah yeah
(kabur ah sebelum dimarahin sama om upasaka)
			
			
			
				Quote from: Yuri-chan on 03 August 2009, 12:39:16 AM
Kusiapkan liriknya ya..
Keju mozarella di loyang pizza,
sungguh daku menyukaimu, 
meleleh menyatu
membara di dalam mulutku
ah, apalah artinya pizza
tanpa mozarella, yeah yeah
(kabur ah sebelum dimarahin sama om upasaka)
*lagi nyari2 loyang bwt digoyangin*  ;p
			
 
			
			
				Quote from: mozartius on 26 July 2009, 02:05:00 PM
 _/\_ teman2 semua....sy sebagai pemula ingin bertanya sesuatu........setelah jalan2 di forum ini,sy membaca di salah satu thread bahwa mendengarkan alunan musik lebih baik dihindari............kalo sudah ada thread yang serupa sy mohon maaf.....pertanyaannya sy adalah : mata pencaharian sy adalah menyanyi dr lobby hotel ke hotel yg lain,untuk wedding dan Company event, yang otomatis tidak lepas dr mendengarkan musik dan melantunkannya...........sy menjadi penyanyi sudah kurang lebih 10thn lamanya......memang sy akui,dunia hiburan yg satu ini memang bnyk peluang utk berbuat buruk atau tdk baik spt mabuk,narkoba dsb...dan sy prnh melalui itu semua........namun sy sudah menyadarinya dan tdk lagi mau terlibat untuk hal2 yg tidak baik............alunan musik spt apa yg sebaiknya dihindari menurut ajaran Buddha?..............apakah pekerjaan sy jg termasuk yg harus dihindari?........mohon pencerahan.
sama seperti musik. dikatakan untuk menghindari alunan musik, sebab kebanyakan orang bisa lepas kendali ketika mendengarkan musik kesukaanya. hingga teriak histeris, bahkan pingsan. 
seperti orang yg baru putus cinta, lalu mendengarkan lagu How Could This Happen To Me - Simple Plan sehingga lepas kendali dan terjeremus dalam lagunya dan dipikiran mulai timbul pikiran aneh2 seperti mo bunuh diri karena seolah diri sudah hampa, atau mo balas dendam, atau yg lainnya.
seperti ketika sedang stress, mendengarkan lagu instrumental menjadi lebih tenang. lama kelamaan, jika tidak mendengarkan lagu tsb maka stress nya tidak hilang. menjadi sebuah kemelakatan yg kuat. padahal stress bisa dikendalikan dengan diri sendiri jika mau.
jadi ketika menghindari alunan musik, maka saat stress, baru putus cinta, atau kondisi seperti apapun, saat itu diri sendiri mampu mengkontrol stress tsb, rasa baru diputusin, atau mengkontrol kondisi diri sendiri. 
sehingga ketika sudah terlatih, maka tidak melekat pada alunan musik tsb, dan bisa mengkontrol diri ketika mendengarkan alunan musik tsb.
seperti yg digaris bawahi, anda sudah menyadari dunia hiburan banyak peluang untuk berbuah karma buruk. tetapi jika anda menyadari dan bisa mengkontrol diri, maka anda tidak terjerumus kedalam hal2 seperti itu.
maka,
anda sudah bisa menyadari alunan musik, maka anda tidak akan terjerumus dalam hal2 yg mungkin yg disebabkan oleh alunan musik tsb.
jadi walaupun happy/sedih denger lagu tsb, tp masih sadar dan gak kaya orang gila ;D
menyanyi adalah "baik" jika anda menyanyi dengan "baik"(membuat orang bahagia).
menyanyi adalah "tidak baik" jika anda menyanyi dengan "tidak baik"(membuat orang tidak bahagia).
 _/\_
			
 
			
			
				music atau nyanyian sebenarnya ungkapan perasaan hati manusia yang di ungkapkan melalui suara,
menyanyi apa bila di jiwai akan menimbulkan getaran perasaan yang masuk dan mempengaruhi pendengar.
pencipta lagu mengungkapkan perasaannya melalui kalimat dan nada ..semakin halus perasaan dan penjiwaan pencipta lagu akan membuat kesan dan kualitas lagu .
Mozartius ..apabila anda menyanyikan lagu lebih di jiwai ..anda akan memberikan lebih baik dari pada menyanyi tanpa di jiwai .
Suara anda bagus dan anda telah berkecimpung dalam dunia music bertahun tahun ..itulah kelebihan anda .
Saya mengerti ada luka kekecewaan  dalam hati anda .
Sesunggunya hati anda baik dan lembut ..
Keadaan membuat anda luka dan luka ...kecewa pada keadaan dan realita dunia yang anda temui .
itulah kenyataan hidup saat ini ...
Untungnya anda tidak terseret dalam dunia malam negatip ...ini membuat saya angkat topi salute ...
cobalah anda mendengarkan lagu lagu budhis dan lagu lagu instrumental yang relax .
itu akan membuat anda tenang
setelah itu membuat hati anda tenang ,
cobalah meditasi dan mencoba merenungkan kalimat kalimat dalam kitab 
KAMALA SUTTA dalam bagian kehidupan anda 
dan seringlah masuk dalam forum ..disini banyak rekan rekan yang bersahabat sejati ..sama sama belajar Dhamma .
jangan malu bertanya kita disini semua dalam taraf belajar seperti anda pula .
Namo Sanghyang Adi Buddhaya 
			
			
			
				Quote from: wen78 on 03 August 2009, 02:17:21 AM
Quote from: mozartius on 26 July 2009, 02:05:00 PM
 _/\_ teman2 semua....sy sebagai pemula ingin bertanya sesuatu........setelah jalan2 di forum ini,sy membaca di salah satu thread bahwa mendengarkan alunan musik lebih baik dihindari............kalo sudah ada thread yang serupa sy mohon maaf.....pertanyaannya sy adalah : mata pencaharian sy adalah menyanyi dr lobby hotel ke hotel yg lain,untuk wedding dan Company event, yang otomatis tidak lepas dr mendengarkan musik dan melantunkannya...........sy menjadi penyanyi sudah kurang lebih 10thn lamanya......memang sy akui,dunia hiburan yg satu ini memang bnyk peluang utk berbuat buruk atau tdk baik spt mabuk,narkoba dsb...dan sy prnh melalui itu semua........namun sy sudah menyadarinya dan tdk lagi mau terlibat untuk hal2 yg tidak baik............alunan musik spt apa yg sebaiknya dihindari menurut ajaran Buddha?..............apakah pekerjaan sy jg termasuk yg harus dihindari?........mohon pencerahan.
sama seperti musik. dikatakan untuk menghindari alunan musik, sebab kebanyakan orang bisa lepas kendali ketika mendengarkan musik kesukaanya. hingga teriak histeris, bahkan pingsan. 
seperti orang yg baru putus cinta, lalu mendengarkan lagu How Could This Happen To Me - Simple Plan sehingga lepas kendali dan terjeremus dalam lagunya dan dipikiran mulai timbul pikiran aneh2 seperti mo bunuh diri karena seolah diri sudah hampa, atau mo balas dendam, atau yg lainnya.
seperti ketika sedang stress, mendengarkan lagu instrumental menjadi lebih tenang. lama kelamaan, jika tidak mendengarkan lagu tsb maka stress nya tidak hilang. menjadi sebuah kemelakatan yg kuat. padahal stress bisa dikendalikan dengan diri sendiri jika mau.
jadi ketika menghindari alunan musik, maka saat stress, baru putus cinta, atau kondisi seperti apapun, saat itu diri sendiri mampu mengkontrol stress tsb, rasa baru diputusin, atau mengkontrol kondisi diri sendiri. 
sehingga ketika sudah terlatih, maka tidak melekat pada alunan musik tsb, dan bisa mengkontrol diri ketika mendengarkan alunan musik tsb.
seperti yg digaris bawahi, anda sudah menyadari dunia hiburan banyak peluang untuk berbuah karma buruk. tetapi jika anda menyadari dan bisa mengkontrol diri, maka anda tidak terjerumus kedalam hal2 seperti itu.
maka,
anda sudah bisa menyadari alunan musik, maka anda tidak akan terjerumus dalam hal2 yg mungkin yg disebabkan oleh alunan musik tsb.
jadi walaupun happy/sedih denger lagu tsb, tp masih sadar dan gak kaya orang gila ;D
menyanyi adalah "baik" jika anda menyanyi dengan "baik"(membuat orang bahagia).
menyanyi adalah "tidak baik" jika anda menyanyi dengan "tidak baik"(membuat orang tidak bahagia).
 _/\_
_/\_ Bro Wen78,terima kasih masukannya....sy akan inget terus tuh bag.Favorit sy, yg ditulis paling bawah...menyanyi adalah baik bila membahagiakan org lain,dan menyanyi tdk baik bila tidak membahagiakan org lain........maaf,jd disingkat,mdh2an tdk merubah maknanya........cmn share aja,kdng2,memang km penyanyi hrs bnyk "berpura-pura"...pura2 senang,senyam senyum,pura2 pede,pura2 ga salah,pura2 glamor,pura2 dalam perahu....hehehe.... Tp km juga manusia,kadang ga bisa sembunyiin suasana hati yg lagi ga enak,akhrnya tnp km sadari, km jd diri sendiri, raut mukanya jd cemberut,nyanyinya jd salah2,dandanannya kucel akhrnya yg nontonnya jd bete juga....hehehe......tp masukan ini jd reminder bwt sy,bhw semua ke"pura-pura"an di atas adalah utk membuat org lain bahagia,ga kecewa nonton,jd bersemangat lagi.....bukan krn kt mengingkari diri kt yg sebenarnya.....
			
 
			
			
				Quote from: hariyono on 03 August 2009, 07:07:36 AM
music atau nyanyian sebenarnya ungkapan perasaan hati manusia yang di ungkapkan melalui suara,
menyanyi apa bila di jiwai akan menimbulkan getaran perasaan yang masuk dan mempengaruhi pendengar.
pencipta lagu mengungkapkan perasaannya melalui kalimat dan nada ..semakin halus perasaan dan penjiwaan pencipta lagu akan membuat kesan dan kualitas lagu .
Mozartius ..apabila anda menyanyikan lagu lebih di jiwai ..anda akan memberikan lebih baik dari pada menyanyi tanpa di jiwai .
Suara anda bagus dan anda telah berkecimpung dalam dunia music bertahun tahun ..itulah kelebihan anda .
Saya mengerti ada luka kekecewaan  dalam hati anda .
Sesunggunya hati anda baik dan lembut ..
Keadaan membuat anda luka dan luka ...kecewa pada keadaan dan realita dunia yang anda temui .
itulah kenyataan hidup saat ini ...
Untungnya anda tidak terseret dalam dunia malam negatip ...ini membuat saya angkat topi salute ...
cobalah anda mendengarkan lagu lagu budhis dan lagu lagu instrumental yang relax .
itu akan membuat anda tenang
setelah itu membuat hati anda tenang ,
cobalah meditasi dan mencoba merenungkan kalimat kalimat dalam kitab 
KAMALA SUTTA dalam bagian kehidupan anda 
dan seringlah masuk dalam forum ..disini banyak rekan rekan yang bersahabat sejati ..sama sama belajar Dhamma .
jangan malu bertanya kita disini semua dalam taraf belajar seperti anda pula .
Namo Sanghyang Adi Buddhaya 
_/\_ Bro Hariyono.....terima kasih atas masukan2nya yang bikin sy jd GR,hehehe.......wah,tau dr mana kalo suara sy bagus? Mang udah pernah liat sy nyanyi? Belum kan? .......sy bahagia kalo ada yg belum melihat,tp percaya :p hehehe.............tp sy selalu berpikir hidup itu kyk roda, kalo lg di bawah pasti ke atas lagi,kalo udah di atas ya hrs siap2 ke bawah......yaaa,gitu deh kurang lebih......dan di sini sy dapet " paket lengkap "....jadi tau sumber ke2cewaan,cara menyikapinya,sekaligus cara mengikisnya......dan hal2 lain yang bisa mbuat sy termotivasi utk jd lebih baik.........dan itu gak gampang trnyata.....kalo boleh bilang,Ajaran Buddha adalah ajaran yang mudah ( tidak menghakimi), sekaligus susah ( pada prakteknya )........sy pasti selalu jalan2 di sini,kalo ada yang ga sy ngerti sy pasti nanya......hehe,sejauh ini pengetahuan sy msh jauuh,jd maaf kalo sy suka menanyakan sesuatu yg bodoh,hehehehe......terima kasih ya,sy mo jalan2 lagi!
			
 
			
			
				kalau tanpa kata2 pura-pura kayaknya lebih bagus deh
misalnya senyum untuk gak kelihatan galak :))
			
			
			
				hehehe,tp itulah kenyataannya sih....tp skrg sy lagi berusaha bwt tersenyum krn memang pengen tersenyum bkn krn kepaksa jd hrs pura2...tp ini ya kalo lg nyanyi,kalo senyam senyum ga jelas tar disangka "ndag" lagi otaknya,hehehe
			
			
			
				Quote from: 7 Tails on 03 August 2009, 10:49:07 AM
kalau tanpa kata2 pura-pura kayaknya lebih bagus deh
misalnya senyum untuk gak kelihatan galak :))
hehehe
senyum itu mengandung 1000 makna ..lho 
			
 
			
			
				Quote from: mozartius on 03 August 2009, 10:54:00 AM
hehehe,tp itulah kenyataannya sih....tp skrg sy lagi berusaha bwt tersenyum krn memang pengen tersenyum bkn krn kepaksa jd hrs pura2...tp ini ya kalo lg nyanyi,kalo senyam senyum ga jelas tar disangka "ndag" lagi otaknya,hehehe
Dalam keadaan senang kita tersenyum ;
Dalam keadaan sedih , kita belajar juga untuk tersenyum 
			
 
			
			
				Apakah kita melakukan misal tersenyum atas dasar 'pura-pura', 'kura-kura', 'sigura-gura' sih tergantung cara kita memandangnya.. Seperti halnya melihat gelas dg air yg terisi setengah, mau melihat 'gelas setengah penuh' atau 'gelas setengah kosong' sih kembali ke kitanya lagi..
Bagusnya mungkin melihat bahwa kita melakukan bukan atas dsr kepura-puraan, melainkan krn berusaha utk tampil lebih baik di depan orang, klien. Dont judge too hard atuh ceu.. ;)
			
			
			
				Quote from: xuvie on 03 August 2009, 07:25:39 PM
Apakah kita melakukan misal tersenyum atas dasar 'pura-pura', 'kura-kura', 'sigura-gura' sih tergantung cara kita memandangnya.. Seperti halnya melihat gelas dg air yg terisi setengah, mau melihat 'gelas setengah penuh' atau 'gelas setengah kosong' sih kembali ke kitanya lagi..
Bagusnya mungkin melihat bahwa kita melakukan bukan atas dsr kepura-puraan, melainkan krn berusaha utk tampil lebih baik di depan orang, klien. Dont judge too hard atuh ceu.. ;)
dalam keadaan sedih , kita belajar juga untuk tersenyum 
maknanya 
kita jangan terus ter larut dalam penderitaan kesedihan 
sebenarnya penderitaan kesedihan itu datang apa bila kita ijin kan kesedihan memasuki hati kita ..kok.!!
kalau kita tak mau mengusir kesedihan masuk perasaan kita sedetik bisa hilang .
lain hal nya dengan penderitaan tiba tiba sakit gigi dan sakit kepala ..tidak bisa kita lansung mengusirnya ..tapi harus kedokter ..atau makan obat .
			
 
			
			
				Pertanyaannya boleh kan umat Buddha menyanyi ?
Wong kalo kopdar aja pada karaoke semua, jadi yah yang wajar2 sajalah.. yang penting asal disadari
Sis Moz, nanti ikutan kopdar aja ya ? Kali aja ada acara karaokenya tuh, tanya Sis Yuri_chan yang jadi TS-nya