_/\_
ada sedikit tips hidup bahagia dan menjaga keseimbangan bathin
sedikit renungan :
1. Masa lalu adalah memory, bukan berarti harus dilupakan, jadikan sebagai pembelajaran...
2. Masa kini sangat menentukan masa depan, Jalani dengan baik... do your best...! jadi tidak ada penyesalan dikemudian hari...
3. Masa depan jangan di terka2... karena apa yg akan terjadi besok, tak seorang pun yg tau...
4. Senantiasa membandingkan diri dengan yg lebih kurang dari kita, bukan yg lebih segala dari kita...
ketika anda merasa marah... maka sadarilah anda sedang marah, marah itu akan lenyap...
ketika anda merasa sedih... maka sadarilah anda sedang sedih, maka sedih itu akan lenyap...
:x teman2 yang lain ada tambahan ga? ini rina simpulkan dari talk show bhante Utammo... hehe...
Quote from: Rina Hong on 21 July 2009, 12:05:42 PM
4. Senantiasa membandingkan diri dengan yg lebih kurang dari kita, bukan yg lebih segala dari kita...
:x
:x juga
yg no 4 kurang setuju... gak ngerti maksudnya apa?
tambahan
5. Jangan melihat apa yg dimiliki orang lain, tetapi lihatlah apa yg belum kita miliki...
melihat apa yg kita miliki... melihat keatas bukan berarti rendah diri, melihat kebawah bukan berarti sombong...
masa depan dan impian sebagai tujuan...
^
bagaimana kondisi batin saat melihat "kebawah" ?
bagaimana kondisi batin saat tidak ada lagi yg bisa dilihat di bawah ?
Happiness = Contribution + expectation
_/\_ :lotus:
Sekalian liat signatureku yg di bawah ini....
inipun akan berlalluuuu....
Hiduplah apa adanya ...... bukan hidup alakadarnya ;D
Quote3. Masa depan jangan di terka2... karena apa yg akan terjadi besok, tak seorang pun yg tau...
seekor semut pada waktu musim panas telah memikirkan musim dingin (yg akan datang),
dia menyimpan makanan sebanyak mungkin yg dia sanggup...
banyak hal yg bisa kita belajar dari semut...(walaupun otaknya amat kecil,
... apakah semut juga memiliki otak ?)
Negara Dengan Kepuasan Hidup Tertinggi di Dunia adalah .....
"Happiness is as a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp. But which if you will sit down quietly, may alight upon you," Nathaniel Hawthorne
Gw gak ngerti nieee ....ngomong apaan ;D,terjemahin yaaah
Ada hasil survei terbaru yang lumayan menghebohkan baru-baru ini. Siapakah "Bangsa yang Paling Bahagia di Dunia"? Apakah bangsa yang paling makmur? Paling kaya-raya di dunia? Ternyata tidak juga.
Amerika hanya ada di urutan 23. Banyak bangsa-bangsa terkaya, menurut survei ini justru tidak terlalu bahagia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Adrian White dari Universitas Leicester, dengan sumber-sumber yang ekstensif (UNESCO, CIA, the New Economics Foundation, WHO, etc), dan mencakup 80.000 responden di seluruh dunia, maka diperoleh hasil, bahwa bangsa paling bahagia di dunia adalah... DENMARK. Dan dari sini juga dihasilkan peringkat global bangsa-bangsa, dari yang paling bahagia sampai yang paling tidak bahagia.
Inilah daftarnya (20 besar, Satisfaction With Life Index) :
1. DENMARK
2. Swiss
3.. Austria
4. Islandia
5. Bahama
6. Finlandia
7. Swedia
8. Bhutan
9. Brunei
10. Canada
11. Irlandia
12. Luxemburg
13. Kosta Rika
14. Malta
15. Belanda
16. Antigua
17. Malaysia
18. Selandia Baru
19. Norwegia
20. Seycheles
Dan yang lainnya :
23. Amerika
26. Australia
35. Jerman
41. Inggris
53. Singapura
64.
INDONESIA76. Thailand
82. China
90.. Jepang
102. Korea Selatan
125. India
Dan 3 negara yang paling merana hidupnya adalah :
176. Kongo
177. Zimbabwe
178. Burundi.
INDONESIA, lumayan, berada di urutan tengah, dan lebih bahagia dibanding saudara-saudaranya sesama manusia di Thailand, China, Jepang, Korea, dan India. Padahal Jepang, Korea Selatan, dan China jelas-jelas jauh lebih kaya dan makmur dibanding kita.
Kebahagiaan disini diukur dari kepuasaan subyektif masyarakatnya pada Tingkat Kesehatan (dan juga akses kesehatan murah), Kekayaan Relatif, dan Akses Ke Pendidikan. Bangsa yang sehat dan ongkos kesehatannya terjangkau, memiliki kekayaan yang cukup, dan tingkat pendidikannya cukup baik katanya akan relatif lebih bahagia.
Tapi faktor yang juga penting disini adalah tingkat Pengharapan, atau Ekspektasi terhadap hidup. Semakin rendah ekspektasi masyarakatnya, makin mudah dia bersyukur dan berbahagia. Sedang makin tinggi ekspektasi seseorang, makin banyak Keinginannya, makin sulit dia merasa puas, dan bahagia.
DAN KENAPA DENMARK PALING BAHAGIA?
Berdasarkan penelitian, orang-orang Denmark sangat bahagia karena mereka selalu merasa hidup mereka cukup. Contentment. Mereka tidak sekaya orang Amerika atau Jepang, tidak punya mobil atau rumah super mewah, tapi mereka bersyukur dengan hidup mereka. Mereka kemana-mana juga lebih suka jalan kaki atau naik sepeda, karena lebih menyenangkan, santai, dan udaranya juga segar. Dan mereka tidak usah pusing soal banyak hal, dari mobil yang mesti bagus, pembayarannya, perawatannya, bensinnya, atau macet di jalan. Naik sepeda memang menyenangkan.
Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa perlu sampai diperbudak kesuksesan. Sukses itu penting, tapi menikmati hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak perlu mengganggu hal itu. Pendidikan disana gratis. Begitu juga dengan biaya kesehatan, dan Jaminan penuh untuk Hari tua. 3 hal yang mungkin terpenting dalam hidup, dan mereka menikmatinya dengan gratis berkat pemerintahan yang baik.
Masyarakat Denmark ternyata juga cenderung punya harapan yang rendah. Mereka berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal, mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha lagi. Begitu saja.
Dan bangsa-bangsa lain yang "tidak bahagia", termasuk banyak negara terkaya di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya. Amerika contohnya punya american dreams. Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar), anda justru akan terjebak. Terjebak dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang tidak pernah berakhir, dan anda justru tidak akan pernah merasakan kebahagiaan itu. Dan ini terbukti secara saintifik.
Dan itulah bangsa paling bahagia di dunia. Denmark. Sebuah bangsa dengan masyarakat yang:
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur
2. Punya impian dan keinginan yang realistik
3. Tidak membanding-bandingk an dengan orang lain
4. Jaminan dari pemerintah yang cukup
Quote from: Lily W on 21 July 2009, 12:39:34 PM
Happiness = Contribution + expectation
_/\_ :lotus:
Sekalian liat signatureku yg di bawah ini....
your signature?? pikiran adalah raja kehidupan , yup..
suka-duka berasal dari pikiran...
setelah suka muncul duka
setelah duka muncul suka....
jadi harus gimana neh??
Quote from: Virya on 22 July 2009, 10:40:07 PM
Negara Dengan Kepuasan Hidup Tertinggi di Dunia adalah .....
"Happiness is as a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp. But which if you will sit down quietly, may alight upon you," Nathaniel Hawthorne
Kebahagiaan seperti kupu2, ketika dikejar, dia akan senantiasa menjauhimu.. tetapi ketika engkau duduk diam dia akan menghinggapi mu
Quote from: Virya on 22 July 2009, 10:40:07 PM
DAN KENAPA DENMARK PALING BAHAGIA?
Berdasarkan penelitian, orang-orang Denmark sangat bahagia karena mereka selalu merasa hidup mereka cukup. Contentment. Mereka tidak sekaya orang Amerika atau Jepang, tidak punya mobil atau rumah super mewah, tapi mereka bersyukur dengan hidup mereka. Mereka kemana-mana juga lebih suka jalan kaki atau naik sepeda, karena lebih menyenangkan, santai, dan udaranya juga segar. Dan mereka tidak usah pusing soal banyak hal, dari mobil yang mesti bagus, pembayarannya, perawatannya, bensinnya, atau macet di jalan. Naik sepeda memang menyenangkan.
Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa perlu sampai diperbudak kesuksesan. Sukses itu penting, tapi menikmati hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak perlu mengganggu hal itu. Pendidikan disana gratis. Begitu juga dengan biaya kesehatan, dan Jaminan penuh untuk Hari tua. 3 hal yang mungkin terpenting dalam hidup, dan mereka menikmatinya dengan gratis berkat pemerintahan yang baik.
Masyarakat Denmark ternyata juga cenderung punya harapan yang rendah. Mereka berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal, mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha lagi. Begitu saja.
Dan bangsa-bangsa lain yang "tidak bahagia", termasuk banyak negara terkaya di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya. Amerika contohnya punya american dreams. Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar), anda justru akan terjebak. Terjebak dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang tidak pernah berakhir, dan anda justru tidak akan pernah merasakan kebahagiaan itu. Dan ini terbukti secara saintifik.
Dan itulah bangsa paling bahagia di dunia. Denmark. Sebuah bangsa dengan masyarakat yang:
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur
2. Punya impian dan keinginan yang realistik
3. Tidak membanding-bandingk an dengan orang lain
4. Jaminan dari pemerintah yang cukup
:jempol:
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo :)) .... Capek aaattuhhh ;D
[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark ;)
Quote from: Virya on 23 July 2009, 10:21:51 PM
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo :)) .... Capek aaattuhhh ;D
[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark ;)
tergantung kejarnya gimana...
wah kalo pindah ke denmark nanti rindu loh sama tempe, sayur asem dan gado gado jakarta.
Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:18:53 PM
Quote from: Virya on 23 July 2009, 10:21:51 PM
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo :)) .... Capek aaattuhhh ;D
[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark ;)
tergantung kejarnya gimana...
Mao bagi2 tips gak?? .....
Bagaimana cara kejar yg baik ;D .....
Quote from: andry on 22 July 2009, 11:39:32 PM
Quote from: Lily W on 21 July 2009, 12:39:34 PM
Happiness = Contribution + expectation
_/\_ :lotus:
Sekalian liat signatureku yg di bawah ini....
your signature?? pikiran adalah raja kehidupan , yup..
suka-duka berasal dari pikiran...
setelah suka muncul duka
setelah duka muncul suka....
jadi harus gimana neh??
Coba baca signatureku yg Mak Kebo.... ;D
_/\_ :lotus:
kebahagiaan itu ibarat bayangan
pagi siang dan sore bergantian, tapi dia selalu di sekitar kita, sebenarnya ada kebahagiaan di depan matamu, jangan terus dikejar, saya pernah salah tafsir mengejar hal yg saya pikir akan membuat saya bahagia, ternyata saya salah, setelah dikejar, kebahagiaan malah semakin menjauh, maka jangan di kejar yah sis virya,sebab kebahagiaan sesungguhnya ada disekitarmu...
Quote from: Rina Hong on 28 July 2009, 05:36:43 PM
kebahagiaan itu ibarat bayangan
pagi siang dan sore bergantian, tapi dia selalu di sekitar kita, sebenarnya ada kebahagiaan di depan matamu, jangan terus dikejar, saya pernah salah tafsir mengejar hal yg saya pikir akan membuat saya bahagia, ternyata saya salah, setelah dikejar, kebahagiaan malah semakin menjauh, maka jangan di kejar yah sis virya,sebab kebahagiaan sesungguhnya ada disekitarmu...
setuju ma rina, kebahagiaan itu jangan dikejar yah
sis virya. ^-^
wewww...
virya cowo yah... aduh maaf... hehe...
Quote from: Rina Hong on 28 July 2009, 05:49:42 PM
wewww...
virya cowo yah... aduh maaf... hehe...
:hammer: :'(
Kembalikan statusku 8) .....
minta tips2 kejar cewe yg baik kok dikasih tips kejar kebahagian :-[
tapi .... OK, banget sick tipsnya :)
Thanks ..... _/\_
Hm... kejar cewe yah... kejar cewe sama dengan mengejar kebahagiaan, jangan dikejar, nanti cewe nya malah takut n kabur duluan sebelum dia tahu ketulusan anda...
cewe itu ga usah di kejar... di deketin, di perhatikan, di sayangi, dengan tulus... w yakin anda pasti bisa temukan pasangan yang the best untuk anda.
kalo mau yg bermuka cakep aja siy lebih gampang dapetnya, asal dompet tebel pasti dapet, tapi cakep belum tentu the best untuk anda... :)
sorry bro... saya suka lupa nih...
Omong-omong soal kejar-mengejar... Akhir-akhir ini saya menyelami fakta kehidupan, bahwa segala sesuatu yang sudah kita proyeksikan sebagai objek kejaran justru semakin sulit untuk kita raih. Namun segala sesuatu yang kita posisikan sebagai subjek kejaran juga kurang mengkondisikan kita untuk bisa meraihnya.
Sederhananya... Apa yang kita kejar-kejar, justru semakin sulit didapat. Namun bukan berarti kita tidak perlu menetapkan tujuan. Sebaiknya kita berusaha dengan sebaik mungkin, tanpa membelenggu pikiran dengan bayangan hasil yang optimal. Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat ini, dan itulah yang bisa kita lakukan untuk berbahagia kini dan kelak.
Justru karena sulit makany dkejar, bukan karena dikejar maka jadi sulit. Kalo mudah buat apa dkejar, tapi bukan karena gak dkejar maka jadi mudah.
Quote from: Virya on 26 July 2009, 10:56:01 PM
Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:18:53 PM
Quote from: Virya on 23 July 2009, 10:21:51 PM
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo :)) .... Capek aaattuhhh ;D
[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark ;)
tergantung kejarnya gimana...
Mao bagi2 tips gak?? .....
Bagaimana cara kejar yg baik ;D .....
sewaktu ada yg berpikir mengejar kupu2...
dibelahan dunia lain ada yg sudah menternakan kupu2
tanpa susah payah mengejar dan mendapatkan banyak
atau sari bunganya diberikan sedikit obat teler...(tanya sama bro Forte),
jadi setelah kupu2nya menyedot dari bunga tsb langsung teler...
tinggal kita ambil saja.. tanpa harus mengejar.
apakah bisa?
We tend to forget that ...
Happiness doesn't come ... as a result of getting something we don't have
But it rather comes ... by recognizing and appreciating all that we have
Terjemahan :
Kita cenderung melupakan bahwa ...
Kebahagiaan tidak berasal dari hasil mendapatkan sesuatu yang kita tidak miliki
Namun, kebahagiaan itu berasal dari menyadari dan menghargai semua hal yang kita miliki
Salam kenal semuanya
Menurut pribadi saja,
Kebahagiaaan dalam sehari-hari adalah relatif, dan kebahagiaan dari setiap orang adalah berbeda. Namun inti dari kebahagiaan adalah RASA CUKUP atau PUAS, jadi yang saya posting ini adalah kebahagiaan relatif, sebagai sharing cerita
Kebahagiaan Memberi
Seorang teman baik saya sempat mencurahkan isi hatinya kepada saya, sangat mengharukan, sarat dengan kedamaian, ia mengatakan, "Inilah yang selama ini terus menerus saya katakan pada diri saya sendiri, sebelum mendapatkan sesuatu kita harus terlebih dahulu memberikan sesuatu.
Dulunya saya selalu berpikir bahwa memperoleh sesuatu selalu kita dapatkan dengan adanya pemberian dari orang lain, kini saya baru menyadari bahwa kenyataannya tidak demikian halnya. Menerima berasal dari hati nurani saya yang bersedia memberikan sesuatu, dan pada saat itulah, pada saat saya memberikan sesuatu, saya telah memperoleh kebahagiaan karena saya telah mampu memberikan."
Meskipun saya belum lama mengenal teman baik ini, namun dari pembicaraannya, saya dapat merasakan kebaikan dan kebijaksanaan dari gadis ini. Dalam masyarakat kita sekarang ini, sebagian besar orang berseteru dan bertentangan dengan orang lain, menyakiti dan merugikan orang lain, hanya untuk memperebutkan secuil keuntungan pribadi dan memperoleh sesuatu, dan sama sekali tidak memikirkan untuk memberikan sesuatu bagi orang lain.
Teman baik saya ini adalah seorang gadis yang baru saja menerjunkan dirinya ke dalam masyarakat, dalam usianya yang masih relatif muda ia telah memahami prinsip memberi dalam filosofi hidup ini, ibarat sebuah mata air jernih di tengah lumpur yang keruh, tidak heran kalau saya sendiri sering memujinya sebagai seorang gadis yang bermoral tinggi.
Ada sebuah kisah. Seorang petani jagung, yang setiap tahun benih jagung yang dihasilkannya selalu mendapat juara satu dalam perlombaan hasil tani di daerahnya, namun dia selalu membagi – bagikan benih jagung unggul miliknya tersebut kepada semua teman dan tetangga sekitarnya yang juga petani jagung. Ada orang yang penasaran dan bertanya pada petani yang murah hati ini, "Mengapa anda demikian murah hati membagikan benih jagung unggulan anda ini kepada semua orang?"
Sang petani baik ini menjawab, "Saya berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya juga telah berbuat baik pada diri saya sendiri. Angin yang bertiup menerbangkan serbuk bunga kemana – mana. Jika para tetangga dan teman – teman saya menanam jagung yang berkualitas rendah, sedikit banyak serbuk bunga dari mereka yang diterbangkan angin akan mempengaruhi kualitas buah pada tanaman jagung saya juga. Oleh karena itu, saya sangat rela memberikan benih – benih jagung ini kepada mereka agar mereka juga dapat menanam jagung hasil dari benih yang unggul yang sama dengan saya."
Memang benar demikian, pada saat kita tidak kikir dengan membagikan sesuatu yang kita senangi atau kita sukai kepada orang lain, kebahagiaan yang kita rasakan ketika itu adalah peroleh yang terbesar. Karena pemberian yang tidak egois, relatif akan membuat hati seseorang merasa bahagia, segala sesuatu yang terdapat pada dimensi lain dalam batasan ruang lingkup diri kita akan ikut merasakan kedamaian dan ketenteraman itu, dan balasan yang akan kita peroleh nantinya sangat baik.
Peribahasa kuno mengatakan, "Apa yang hendak dipanen, benih itulah yang harus kita tanam."
"Orang yang mencintai orang lain, akan senantiasa dicintai, dan orang yang menghormati orang lain, akan senantiasa dihormati."
Kebahagiaan dari menerima sesuatu berawal dari terlebih dahulu memberikan sesuatu pada orang lain, dan di saat kita mengorbankan sesuatu bagi orang lain, kebajikan dalam hati kita sudah lebih dari cukup untuk mendatangkan kebahagiaan dalam diri kita sendiri.
Semoga Bermanfaat
Salam kenal semuanya
Menurut pribadi saja,
Kebahagiaaan dalam sehari-hari adalah relatif, dan kebahagiaan dari setiap orang adalah berbeda. Namun inti dari kebahagiaan adalah RASA CUKUP atau PUAS, jadi yang saya posting ini adalah kebahagiaan relatif, sebagai sharing cerita
Kebahagiaan Memberi
Seorang teman baik saya sempat mencurahkan isi hatinya kepada saya, sangat mengharukan, sarat dengan kedamaian, ia mengatakan, "Inilah yang selama ini terus menerus saya katakan pada diri saya sendiri, sebelum mendapatkan sesuatu kita harus terlebih dahulu memberikan sesuatu.
Dulunya saya selalu berpikir bahwa memperoleh sesuatu selalu kita dapatkan dengan adanya pemberian dari orang lain, kini saya baru menyadari bahwa kenyataannya tidak demikian halnya. Menerima berasal dari hati nurani saya yang bersedia memberikan sesuatu, dan pada saat itulah, pada saat saya memberikan sesuatu, saya telah memperoleh kebahagiaan karena saya telah mampu memberikan."
Meskipun saya belum lama mengenal teman baik ini, namun dari pembicaraannya, saya dapat merasakan kebaikan dan kebijaksanaan dari gadis ini. Dalam masyarakat kita sekarang ini, sebagian besar orang berseteru dan bertentangan dengan orang lain, menyakiti dan merugikan orang lain, hanya untuk memperebutkan secuil keuntungan pribadi dan memperoleh sesuatu, dan sama sekali tidak memikirkan untuk memberikan sesuatu bagi orang lain.
Teman baik saya ini adalah seorang gadis yang baru saja menerjunkan dirinya ke dalam masyarakat, dalam usianya yang masih relatif muda ia telah memahami prinsip memberi dalam filosofi hidup ini, ibarat sebuah mata air jernih di tengah lumpur yang keruh, tidak heran kalau saya sendiri sering memujinya sebagai seorang gadis yang bermoral tinggi.
Ada sebuah kisah. Seorang petani jagung, yang setiap tahun benih jagung yang dihasilkannya selalu mendapat juara satu dalam perlombaan hasil tani di daerahnya, namun dia selalu membagi – bagikan benih jagung unggul miliknya tersebut kepada semua teman dan tetangga sekitarnya yang juga petani jagung. Ada orang yang penasaran dan bertanya pada petani yang murah hati ini, "Mengapa anda demikian murah hati membagikan benih jagung unggulan anda ini kepada semua orang?"
Sang petani baik ini menjawab, "Saya berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya juga telah berbuat baik pada diri saya sendiri. Angin yang bertiup menerbangkan serbuk bunga kemana – mana. Jika para tetangga dan teman – teman saya menanam jagung yang berkualitas rendah, sedikit banyak serbuk bunga dari mereka yang diterbangkan angin akan mempengaruhi kualitas buah pada tanaman jagung saya juga. Oleh karena itu, saya sangat rela memberikan benih – benih jagung ini kepada mereka agar mereka juga dapat menanam jagung hasil dari benih yang unggul yang sama dengan saya."
Memang benar demikian, pada saat kita tidak kikir dengan membagikan sesuatu yang kita senangi atau kita sukai kepada orang lain, kebahagiaan yang kita rasakan ketika itu adalah peroleh yang terbesar. Karena pemberian yang tidak egois, relatif akan membuat hati seseorang merasa bahagia, segala sesuatu yang terdapat pada dimensi lain dalam batasan ruang lingkup diri kita akan ikut merasakan kedamaian dan ketenteraman itu, dan balasan yang akan kita peroleh nantinya sangat baik.
Peribahasa kuno mengatakan, "Apa yang hendak dipanen, benih itulah yang harus kita tanam."
"Orang yang mencintai orang lain, akan senantiasa dicintai, dan orang yang menghormati orang lain, akan senantiasa dihormati."
Kebahagiaan dari menerima sesuatu berawal dari terlebih dahulu memberikan sesuatu pada orang lain, dan di saat kita mengorbankan sesuatu bagi orang lain, kebajikan dalam hati kita sudah lebih dari cukup untuk mendatangkan kebahagiaan dalam diri kita sendiri.
Semoga Bermanfaat
_/\_
Selalu yang lebih baik kita untuk mengutamakan pola pandang. Pola pandang akan menentukan cara bertindak kita. Cara bertindak ini akan menunjukkan letak postur di mana kita berangkat terhadap suatu permasalahan.
Bila kita memposisikan diri kita sebagai pengejar kebahagiaan, maka secara alamiah kita sudah menyisipkan hidup kita di bawah penderitaan. Kita sudah menanamkan chip di otak kita bahwa kebahagiaan adalah objek yang harus kita raih dengan perjuangan mati-matian, karena kita sangat menderita kini. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa kita menstandarkan kebahagiaan berdasarkan sesuatu yang kita inginkan, namun yang belum kita miliki.
Memang di luar sana banyak sekali cerita orang yang bisa meraih apa yang dicita-citakannya dengan pola pandang "aku adalah pengejar" ini. Tapi justru di sinilah letak di mana mereka sulit mencapai kepuasan. Mereka akan terus mengeluh bahwa kesuksesan yang sudah baru saja diraihnya itu, melahirkan suatu celah baru yang mendorongnya untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Kesuksesan ini harus dimengerti sebagai pengejaran duniawi. Adalah baik jika kita mampu mencapai kesuksesan dan memanfaatkannya untuk menyokong kehidupan diri sendiri dan keluarga, serta berbuat banyak kebaikan dari sana. Namun adalah salah apabila kita sudah terhisap oleh kekuatan "aku adalah pengejar".
Dengan memakai pola pandang bahwa hidup adalah berusaha menjadi yang terbaik di saat kini, kita tidak lagi menuntut hasil. Menjadi yang terbaik saat kini harus dimengerti bahwa kita memang hanya punya orientasi di masa kini, tidak di masa lalu atau masa depan. Oleh karena itu, berbuat hal-hal positif di masa kini merupakan satu bentuk penyadaran akan pentingnya hidup. Kita tidak menjadi budak cita-cita, namun bukan berarti tidak menetapkan tujuan hidup. Kita bukan menjadi orang yang melewati hidup dengan membiarkannya mengalir saja, namun kita hidup dengan mengutamakan hal-hal yang bermanfaat.
"Orang bijaksana dapat bertindak cepat ketika kecepatan diperlukan,
Orang bijaksana dapat bersikap tenang ketika ketenangan diperlukan,
Orang bijaksana akan hidup berbahagia karena prioritasnya dilakukan dengan benar."
Maaf, lagi belajar posting, jadi double posting
_/\_ belajar dari kesalahan,
berbuat baik dan benar....
selalu tersenyum...
hidup bahagia hehehe ;)
Quote from: indera_9 on 30 July 2009, 08:23:03 AM
We tend to forget that ...
Happiness doesn't come ... as a result of getting something we don't have
But it rather comes ... by recognizing and appreciating all that we have
Terjemahan :
Kita cenderung melupakan bahwa ...
Kebahagiaan tidak berasal dari hasil mendapatkan sesuatu yang kita tidak miliki
Namun, kebahagiaan itu berasal dari menyadari dan menghargai semua hal yang kita miliki
kukira dari hasil menikmati :-?
Quote from: Sandevy on 30 July 2009, 11:52:03 AM
_/\_ belajar dari kesalahan,
berbuat baik dan benar....
selalu tersenyum...
hidup bahagia hehehe ;)
Kebahagiaan terletak diantara terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Kebahagiaan datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,
dan mengucapkan terima kasih atas kesulitan-kesulitan yang menimpa kita.
Kebahagiaan tidak berarti tidak ada masalah, tetapi kemampuan untuk menghadapi masalah.
Keberhasilan adalah mendapatkan apa yang anda inginkan.
Kebahagiaan adalah menerima apapun yang anda dapatkan.
Kesimpulan :
Dengan uang kita tidak bisa membeli kebahagiaan, dengan kartu kredit juga tidak lebih baik.Apalagi dengan utang dimana-mana. :))
Jadi untuk mendapatkan kebahagiaaan dimulai pada saat kita menjalankan AJARAN SANG GURU AGUNG. Dan yang paling penting adalah GRATIS. :jempol:
SIKAP MENERIMA APA ADANYA
Senyuman adalah kekayaan
Kekayaan adalah Rasa Cukup
Rasa Cukup / Puas adalah KebahagiaanDi Suatu tempat terdapat seorang saudagar kaya yang takkurang satu apapun. Pada suatu waktu, sang Saudagar mendapat berita buruk, ia harus menerima kenyataan bahwa ia menderita suatu kanker stadium 4, yang sulit sekali disembuhkan.
"Dokter, aku akan memberikan kau apapun, agar kau bisa mengobatiku" rengek saudagar.
"Maaf Pak, dengan segala hormat, saya tidak bisa berbuat apa – apa. Dengan sangat terpaksa, saya harus bilang, penyakit anda sangat kronis, dan sulit ditemukan obatnya." Jawab sang Dokter jujur.
Sang Saudagar terkulai, ia berpikir umurnya hanya tinggal menunggu waktu......ia coba semua bentuk pengobatan, mulai dari medis maupun alternatif, tapi semuanya nihil.... tetap saja ia tidak bisa menikmati kebahagiaan.
"Apalah arti hidupku ini, aku kumpulkan uang sedikit – demi sedikit, tapi aku tidak dapat menikmatinya......seakan – akan aku tak punya apa – apa, aku hanya bisa menunggu saat aku diangkat oleh orang Di Suatu tempat terdapat seorang saudagar kaya yang takkurang satu apapun. Pada suatu waktu, sang Saudagar mendapat berita buruk, ia harus menerima kenyataan bahwa ia menderita suatu kanker stadium 4, yang sulit sekali disembuhkan.
"Dokter, aku akan memberikan kau apapun, agar kau bisa mengobatiku" rengek saudagar.
"Maaf Pak, dengan segala hormat, saya tidak bisa berbuat apa – apa. Dengan sangat terpaksa, saya harus bilang, penyakit anda sangat kronis, dan sulit ditemukan obatnya." Jawab sang Dokter jujur.
Sang Saudagar terkulai, ia berpikir umurnya hanya tinggal menunggu waktu......ia coba semua bentuk pengobatan, mulai dari medis maupun alternatif, tapi semuanya nihil.... tetap saja ia tidak bisa menikmati kebahagiaan.
"Apalah arti hidupku ini, aku kumpulkan uang sedikit – demi sedikit, tapi aku tidak dapat menikmatinya......seakan – akan aku tak punya apa – apa, aku hanya bisa menunggu saat aku diangkat oleh orang – orang ke liang kubur", gumam saudagar terhadap istrinya dengan putus asa.
Sang istri yang selalu menemaninya kemudian berucap sambil tersenyum, "Papa, kau masih punya aku, kau punya anak – anakmu, kau punya segalanya. Bersyukurlah, kau bisa melihat atap – atap, kau punya mata yang normal, 2 tangan yang gagah, kau juga masih bisa berbicara kepada siapapun yang menjengukmu........"
Sang istri menambahkan, "Lihatlah diluar sana, seperti tukang sapu kantor, tukang becak, meskipun mereka tidak sekaya engkau, mereka masih bisa tersenyum, dengan senyum itu mereka merasa kaya, kaya segalanya. Kaya karena bisa berbahagia dengan senyuman. Lalu mengapa Papa yang memiliki segalanya, tidak bisa tersenyum.......toh juga tidak ada lagi kan yang Papa pikirkan......"
Sang saudagar terhenyak dengan perkataan istrinya. Memang, ia sangat kagum dengan istrinya. Dalam hati ia bertanya, "kenapa istriku selalu tersenyum padaku, padahal aku sangat merepotkannya. Apakah senyumannya itu yang menjadi obat baginya,, obat kebosanan, obat kegundahan, bahkan obat untuk kebahagiaan..."
Mulai saat itu, ia mencoba tuk selalu "tersenyum" menerima keadaannya. "Mengapa aku hanya tersenyum saat di depan kamera saja, senyuman tuk orang lain, bukan untuk diriku sendiri. Kenapa hal terindah tuk bisa tersenyum aku sia – sia kan???" prinsipnya kemudian. Hari – harinya menjadi indah karena ia bisa menebarkan senyuman ke orang lain, sehingga ia mendapat balasan senyum dari orang lain. Akhirnya, ia merasa dirinya orang paling bahagia di dunia, bahagia karena tidak memikirkan dunianya. Serta bahagia karena bisa bersyukur atas semua yang dimilikinya selama ini. Dan yang paling bahagia adalah, akhirnya Sang Saudagar tutup usia dalam kondisi tersenyum,,, tersenyum untuk dunia yang ditinggalkannya, serta alam bahagia yang akan menyambutnya.
Semoga bermanfaat
Artikel lain mengenai kebahagiaan
KAYA ATAU CUKUP
Apapun keadaan kita maka kita harus merasa KAYA dan CUKUP.
Pernyataan ini baik sekali untuk ditempatkan pada konteks "bahagia menikmati hidup". Dan tentu tidak harus kaya material dulu. Nah sekarang pertanyaannya bagaiman kita bisa " bahagia menikmati hidup " dan sekaligus " kaya material " ?.
Untuk masalah "bahagia menikmati hidup", temen saya pernah ngasih tahu caranya dengan menghindari lima hal yang sering menyebabkan kita tak bahagia menikmati hidup :
Pertama,
Adanya keyakinan bahwa Anda tidak akan bahagia tanpa memiliki hal-hal yang Anda pandang bernilai. Anda sudah memiliki pekerjaan tetap dan tingkat kehidupan yang lumayan, tapi Anda masih merasa kurang. Anda merasa akan berbahagia bila memiliki uang lebih banyak, rumah lebih besar, mobil lebih bagus, dan sebagainya.
Pikiran Anda dipenuhi oleh benda-benda yang Anda kira dapat membahagiakan Anda. Padahal, Anda tidak bahagia karena lebih memusatkan perhatian pada segala sesuatu yang tidak Anda miliki, dan bukannya pada apa yang Anda miliki sekarang.
Kedua,
Anda percaya bahwa kebahagiaan akan datang bila Anda berhasil mengubah situasi dan orang-orang di sekitar Anda. Anda tak bahagia karena pasangan, anak, tetangga, dan atasan Anda tidak memperlakukan Anda dengan baik. Kepercayaan ini salah. Anda perlu menyadari bahwa amat sulit mengubah orang lain.
Bukannya berarti Anda harus menyerah, silakan terus berusaha mengubah orang lain. Namun, jangan tempatkan kebahagiaan Anda di sana. Jangan biarkan lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda membuat Anda tak bahagia. Kalau Anda tak dapat mengubah mereka, yang perlu Anda ubah adalah diri Anda sendiri, paradigma Anda.
Ketiga,
Keyakinan bahwa Anda akan bahagia kalau semua keinginan Anda terpenuhi. Padahal, keinginan itulah yang membuat kita tegang, frustrasi, cemas,gelisah dan takut. Terpenuhinya keinginan Anda paling-paling hanya membawa kesenangan dan kegembiraan sesaat. Itu tak sama dengan kebahagiaan.
Keempat,
Anda tak bahagia karena cenderung membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Saya pernah bertemu eksekutif yang berkali-kali pindah kerja hanya karena kawan akrabnya semasa kuliah dulu memperoleh penghasilan lebih besar dari dirinya. Karena itu, setiap ada tawaran kerja, yang dilihat adalah apakah ia dapat mengungguli atau paling tidak menyamai penghasilan kawannya.
Ia bahkan tak peduli bila harus berganti karier dan pindah kebidang lain. Sampai suatu saat ia menyadari bahwa tak ada gunanya "mengejar" sahabat karibnya. Sejak itulah ia mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya sendiri. Ia kini bahagia dengan pekerjaannya dan tak pernah ingin tahu lagi penghasilan sahabatnya.
Kelima,
Anda percaya bahwa kebahagiaan ada di masa depan. Anda terlalu terobsesi pepatah "bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian". Kapan Anda bahagia? "Nanti, kalau sudah jadi manajer," kata Anda. Persoalannya, saat menjadi manajer, Anda tambah sibuk, waktu Anda tambah sempit. "Saya akan bahagia nanti, kalau sudah menjadi direktur atau dirjen, gubernur, menteri, presiden."
Nah, daftar tunggu ini masih dapat terus diperpanjang. Namun,Anda tak juga bahagia. Kalau demikian yang terjadi adalah, "bersakit-sakit dahulu, bersenang -senang entah kapan." Kebahagiaan telah Anda letakkan ditempat yang jauh. Padahal, sebenarnya kebahagiaan berada sangat dekat dan dapat Anda nikmati di sini, sekarang juga. SAAT INI
Semoga Bermanfaat
Artikel lain mengenai Kebahagiaan
MENGEJAR KEBAHAGIAAN ?
Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.
"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan..?"
Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemanakah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"
Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku." Mereka berpandangan. "Ya ... tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu," sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.
Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan di sana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.
Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar.
Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah." Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."
"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu dan pikiranmu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."
Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati dan pikiran. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
* * * *
Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.
Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu.
Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati dan pikiran. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu dan pikiranmu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati dan pikiran kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.
Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati dan pikiran kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya."
Dan paling sederhana adalah kita akan menemukan kebahagiaan dalam keheningan walaupun sesaat, pada saat kita melakukan meditasi. Pada melepaskan kenangan masa lalu, dan harapan masa depan, dan menikmati saat ini ( konsentrasi ).
Semoga bermanfaat
Kita tdk bisa mempertahankan masa lalu, dan masa depan pun sulit ditebak...
Jadi hiduplah pada hari ini, saat ini adalah momennya... ^^
Bahagia itu sedehana ,
yakni hidup dengan hati penuh rasa syukur .
Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain
serta mau membantu dengan suka cita
adakah alat pengukur kebahagiaan seseorang ?
bagaimana supaya bisa bahagia kalau koneksi internet lemot ?
Quote from: johan3000 on 03 August 2009, 02:17:01 PM
adakah alat pengukur kebahagiaan seseorang ?
bagaimana supaya bisa bahagia kalau koneksi internet lemot ?
ya syukurilah koneksi internet nya masih lemot
dari pada tidak ada koneksi
hehehehhe
Quote from: hariyono on 03 August 2009, 02:31:46 PM
Quote from: johan3000 on 03 August 2009, 02:17:01 PM
adakah alat pengukur kebahagiaan seseorang ?
bagaimana supaya bisa bahagia kalau koneksi internet lemot ?
atau besok, besok, besok nyoba lagi?
ada yg tau sekarang smart isi 50ribu cuma gratisan internet 20 hari
(dulunya 30 hari lho).....
adakah penawaran yg lebih menarik supaya gw sedikit BAHAGIA ?
ya syukurilah koneksi internet nya masih lemot
dari pada tidak ada koneksi
hehehehhe :'( :)
Apakah kita mengetahui bahwa SAAT INI kita berbahagia ? atau
Apakah kita mengetahui bahwa SAAT INI kita menderita ? atau
Apakah kita mengetahui PERUBAHAN terjadi setiap saat ?
Inilah menurut saya alat pengukur yang tidak dapat dibeli dimana-mana, melainkan hanya KESADARAN yang di latih.
Mungkin secara teori, kata syukur atau terima kenyataan secara umum digunakan untuk menjawab setiap permasalahan, yang artinya gampang diungkapkan susah direalisasikan. Semuanya butuh latihan sampai tahap betul-betul bisa menerima kenyataan.
Kalo kebahagiaan anda dari luar itu berarti ada yg menderita demi kebahagiaan ente. Begitu pula sebalikny. Makany kalo ada yg bikin e mndrita, brarti e sedang membahagiakan org :))
Quote from: CHANGE on 03 August 2009, 03:10:46 PM
Apakah kita mengetahui bahwa SAAT INI kita berbahagia ? atau
Apakah kita mengetahui bahwa SAAT INI kita menderita ? atau
Apakah kita mengetahui PERUBAHAN terjadi setiap saat ?
Inilah menurut saya alat pengukur yang tidak dapat dibeli dimana-mana, melainkan hanya KESADARAN yang di latih.
Mungkin secara teori, kata syukur atau terima kenyataan secara umum digunakan untuk menjawab setiap permasalahan, yang artinya gampang diungkapkan susah direalisasikan. Semuanya butuh latihan sampai tahap betul-betul bisa menerima kenyataan.
betul senior had red
yang terpenting adalah kita melatih pengendalian diri
Quote from: hatRed on 03 August 2009, 08:31:29 PM
Kalo kebahagiaan anda dari luar itu berarti ada yg menderita demi kebahagiaan ente. Begitu pula sebalikny. Makany kalo ada yg bikin e mndrita, brarti e sedang membahagiakan org :))
itu sudah hukum
aksi dan reaksi
atau hukum alam ( jagat raya )
Artikel lain mengenai kebahagiaan ;
KEBAHAGIAAN
Kebahagiaan tidak memiliki jawaban yang sama, juga tidak memiliki pola yang tetap. Makna dari kebahagiaan, sangat berlimpah tanpa batasan, harus menggunakan jiwa kita sendiri untuk menangkapnya.
Sebuah musik yang indah, sebuah lagu yang disukai, secangkir teh atau kopi, sebuah ucapan salam yang hangat, sebuah ucapan pesan penuh perhatian, sepoi angin sejuk di awal musim panas..... semua ini bisa membuat orang merasakan sebersit kebahagiaan.....
Jika seseorang mempunyai jiwa dan pikiran yang tidak rumit, maka orang tersebut akan dengan sangat mudah mendapatkan kebahagiaan.
Misalkan seperti ketika kita sedang kehausan dan menemukan sekolam air yang jernih, di tengah dinginnya musim dingin mendapatkan seberkas sinar cahaya mentari yang hangat dan lain sebagainya, kesemuanya ini bisa membawa kebahagiaan dan kegembiraan yang sesungguhnya bagi banyak orang.
Kemungkinan bagi sebagian orang yang memiliki keinginan tinggi, mereka menganggap masalah ini sebagai sesuatu peristiwa yang tepat dan layak, memandang berkah dari langit dan keberuntungan dalam kehidupan sebagai hal yang sudah sewajarnya, hanya ketika mereka sudah mendapatkan benda yang mereka inginkan, barulah mereka merasakan sedikit kepuasan, cara berpikir semacam ini sudah jelas sangat jauh dari kebahagiaan sesungguhnya.
Sering berdiskusi dengan teman-teman yang masih muda mengenai topik apakah kebahagiaan yang sesungguhnya. Saya pribadi beranggapan bahwa perasaan kebahagiaan dari seseorang pada akhirnya tergantung pada besar kecilnya hasrat keinginan dari orang itu dan nilai sebenarnya yang dia dapatkan, dimana ia menganggap kebahagiaan sama dengan penghasilan/keinginan.
Arti dan hubungan kebahagiaan dari rumus ini ialah taraf dari kebahagiaan berbanding lurus dengan penghasilan, semakin banyak penghasilan seseorang, taraf kebahagiaan dia semakin besar.
Akan tetapi, bersamaan itu dia juga memiliki perbandingan terbalik dengan hasrat keinginan seseorang. Yakni semakin banyak hasrat keinginan seseorang, taraf kebahagiaan dia semakin kecil. Hasrat seseorang semakin besar dan kuat, bersesuaian dengan perasaan dia seharusnya merasakan semakin menderita, atau boleh dikatakan bahwa dia tidak bisa mendapatkan kebahagiaan. Karena materi itu ada batasnya sedangkan hasrat keinginan adalah tanpa batas.
Dari sini sudah jelas, puas akan apa yang telah diperoleh akan selalu bergembira, hati bersih dan sedikit hasrat keinginan dapat merasakan kebahagiaan selalu berada, mempertahankan sebuah hati yang sederhana, akan selalu merasakan kegembiraan yang seharusnya berada di dalam jiwa ini.
Suatu hari, di dalam perjalanan pulang dari kantor melewati tempat konstruksi gedung yang sedang dibangun dekat pepohonan kelapa yang disinari oleh mentari senja.
Sekelompok pekerja bangunan asing, berpakaian lu-suh sedang santai merebahkan diri di atas pasir yang ada di pinggir pantai. Ada yang sedang tidur dan ada yang tidak, wajah senyum mereka yang polos termasuk senyuman yang muncul dari lubuk jiwa yang paling dalam, terang dan cemerlang.
Saya mendadak terpengaruh oleh suasana yang bergembira itu, perasaan bahagia mereka terus berada di dalam ingatan saya sepanjang masa. Kemungkinan mereka bahkan tidak mengerti bahagia itu apa, namun kegembiraan yang sesungguhnya adalah mereka sekelompok orang yang sederhana.
Di dalam kehidupan ini kebahagiaan yang sederhana berada di mana-mana, bukan karena luas dari bidang yang membuat orang menjadi bahagia itu yang terlalu kecil, tetapi manusia yang kurang dapat merasakan dan mengenal kebahagiaan jiwa.
Saya juga teringat pada suatu kejadian, saya pernah melihat sepasang suami-istri pengemis di pinggir jalan, yang masing-masing ingin mengalah untuk menikmati sepotong roti yang sudah jamuran, ketika itu saya juga bisa merasakan kebahagiaan yang termasuk milik orang miskin.
Ditengok dan dipikir kembali, bagi mereka yang setiap hari disertai oleh beraneka macam jenis makanan lezat, bahkan ada yang masih mengeluh jenis makanan ini enak dan itu tidak enak, tetapi mereka dari awal hingga akhir tidak pernah mencicipi makanan yang benar-benar lezat dan nikmat, karena rasa tersebut hanya bisa dirasakan memakai jiwa dan kasih.
Hidup dengan kesederhanaan, Anda dengan mudah akan menghayati kebahagiaan di dalam kehidupan. Tanpa rintangan tidak akan ada keinginan, tanpa keinginan tidak akan ada permintaan, tanpa amarah tidak akan ada musuh, tanpa keluhan, hati akan menjadi lapang, semua kerisauan hanya bersumber dari keterikatan yang tidak bisa dilepaskan.
Maka dari itu, belajarlah hidup dengan kesederhanaan, dengan baik melewatkan kehidupan sehari-hari tanpa keinginan dan permintaan, itu adalah kebahagiaan yang sesungguhnya.
Semoga bermanfaat.
Quote from: fran on 03 August 2009, 11:51:59 AM
Kita tdk bisa mempertahankan masa lalu, dan masa depan pun sulit ditebak...
Jadi hiduplah pada hari ini, saat ini adalah momennya... ^^
:P Bro bukan lagi Nyindir gw kan karna ga bisa lupain masa lalu... hehe...
Ilustrasi kebahagiaan dalam bentuk lain :
Yang Memperoleh Pasti Akan Kehilangan, Yang Kehilangan Pasti Akan Memperoleh
Segala urusan yang berada di dalam dunia ini, selalu mengikuti suatu prinsip alam semesta, yakni "untuk mendapatkan Anda harus kehilangan". Cinta bisa memberi Anda kebahagiaan, tapi bersamaan itu cinta juga memberi kesengsaraan kepada Anda. Kekayaan bisa memberi Anda kenikmatan, tapi juga membawakan kerisauan. Keberhasilan membuat Anda senang, tetapi setelah mengalami kegagalan akan berubah menjadi suatu penderitaan yang begitu kuat hingga tak tertahankan.
Jika Anda mendambakan sesuatu benda, dan telah mendapatkannya, hal itu merupakan semacam kegembiraan. Namun sebaliknya, ketika Anda kehilangan juga bisa merasakan penderitaan yang setimpal. Ketika mendapatkan kegembiraan 80%, maka ketika kehilangan Anda juga mengalami penderitaan 80%, jumlah totalnya kurang lebih adalah sama.
Ada orang yang mendapatkan kekayaan, tetapi dia mungkin kehilangan kesehatan, rumah tangga atau cinta kasih. Dan ada pula orang yang dalam karier dia kurang berhasil, tetapi dalam kualitas hidup, kesehatan tubuh atau kebebasan waktu mendapatkan keleluasaan yang lebih banyak. Ada banyak hal yang kelihatannya tidak adil, tapi jika Anda pikir dengan lebih teliti dan seksama, maka sebenarnya semua itu adil.
Ada orang yang beranggapan orang kaya lebih bahagia, persepsi ini salah. Kebahagiaan bisa didapatkan oleh orang miskin dengan menggunakan uang beberapa ratus rupiah saja. Apabila mesti menunggu dia hingga berduit, mungkin harus menggunakan uang beberapa puluh ribu bahkan beberapa ratus ribu rupiah baru bisa mendapatkan kebahagiaan yang setara.
Ketika cita rasa Anda makin berat, benda-benda itu semakin kurang dalam mulut perasa Anda. Ketika uang Anda makin banyak, nilai dari uang itu semakin kecil. Ketika perut Anda sangat lapar sekali, memberi Anda sebuah mantou (roti kukus tanpa isi) pasti Anda merasakan sangat nikmat, tapi ketika Anda sudah menghabiskan lima mantou, Anda pasti bisa merasakan makanan itu tidak ada rasanya.
Orang yang memiliki uang terlalu banyak takut dicuri dan takut dirampok. Rumah (tempat tinggal) yang terlalu besar, takut tidak sang-gup untuk membersihkan. Makan terlalu banyak takut gemuk, makan terlalu enak takut mati. Anda boleh mengamati, orang kaya sekarang mengonsumsi apa saja. Mulai makan sayuran, buah-buahan, ketela, akar-akaran, kacang-kacangan, minum alang-alang dan sari gandum, akan tetapi jika kita telusuri lebih lanjut sebenarnya makanan dan mi-numan ini dulu adalah makanan orang-orang miskin atau makanan yang diberikan pada hewan.
Hal ini membuat saya teringat akan sebuah cerita. Ada seekor rubah, melihat di dalam pagar tumbuh sebatang pohon anggur, dahan-dahannya ditumbuhi buah-buah anggur yang sangat menggiurkan, melihat ini rubah itu mengeluarkan air liur, lalu dia mencari jalan untuk masuk ke dalam.
Akhirnya, dia menemukan satu lubang kecil, karena lubang itu terlalu kecil, badannya tidak cukup untuk masuk ke dalamnya. Maka, di luar pagar itu dia (si rubah) berpuasa selama 6 hari. Setelah badannya jadi kurus karena lapar, akhirnya dia pun bisa menerobos lubang itu untuk masuk ke dalam, dengan bahagia dia menikmati anggur-anggur itu.
Tetapi kemudian, dia menemukan sesudah makan anggur sampai kenyang badannya bertambah besar, sehingga tidak memungkinkan dia menerobos lubang untuk ke luar pagar. Oleh karena itu dia lalu berpuasa lagi selama 6 hari, badannya dikuruskan lagi baru bisa keluar dari pagar. Karena itulah saya katakan, jumlahnya adalah sama, bukankah begitu?
Tikus adalah hewan yang tinggal di selokan. Seekor tikus yang tinggal di pinggir sungai yang minum air sungai setiap hari, dan seekor tikus yang minum air dari dalam selokan, tidak ada perbedaan. Kenyataannya, dalam perut seekor tikus bisa menampung berapa banyak air? Minum air terlalu banyak, selain akan terlalu kenyang, masih ada manfaat apa?
Walaupun kita telah memiliki seluruh dunia, kita juga hanya bisa makan tiga kali sehari, tidur di sebuah kasur. Walaupun Anda memiliki 100 ranjang, yang bisa Anda tiduri hanyalah satu ranjang. Walaupun Anda memiliki 1000 pasang sepatu, yang bisa Anda gunakan hanya satu pasang. Walaupun Anda bisa memesan 100 macam jenis makanan, tetapi berapa banyak yang bisa Anda makan? Paling-paling hanya bisa mengisi penuh satu lambung saja, bukankah begitu?
Manusia datang ke dunia sebenarnya hanya untuk belajar melalui pengalaman sendiri. Kekayaan dan kedudukan dari setiap orang ada perbedaan tinggi dan rendahnya, tapi pengalaman tentang kegembiraan dan kebahagiaan tidak ada perbedaan tinggi dan rendah. Hanya saja kegembiraan dari orang kaya lebih rumit, sedangkan kegembiraan dari orang miskin lebih sederhana, hanya inilah perbedaannya. Orang yang bersamaan memiliki beberapa pria atau wanita, tidak akan lebih bahagia dari orang sederhana yang sendiri.
Di saat Anda gembira, kesedihan pun sedang mengintai di samping. Dan di saat Anda bersedih, kegembiraan pun akan datang bersama dengannya. Hingga akhirnya, Anda bisa menemukan, setiap jenis sudah dipadukan dengan baik, setiap macam kesengsaraan dan kegembiraan, setiap macam yang Anda dapatkan dan yang kehilangan, yang baik dan yang buruk, hingga akhirnya, Anda hitung dengan teliti, setelah dikurangi dan ditambahkan, jumlah angkanya akan sama.
Ada orang yang mungkin lebih awal mendapatkan, ada pula orang yang lebih lambat untuk mendapatkan. Ada orang yang lebih awal kehilangan, ada juga yang lebih lambat kehilangan, tetapi jumlah totalnya akan sama saja.
Anda pernah mendapatkan berapa banyak kegembiraan, ketika Anda kehilangan akan bisa mendapatkan berapa banyak kesedihan pula. Kematian akan membuat setiap hal berubah menjadi adil, di dalam kematian, tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin, tidak bisa dikatakan bahwa orang kaya matinya lebih enak, dan orang miskin matinya lebih sengsara. Ke-matian bisa menampakkan keseluruhannya, dia selalu berupa angka penuh yaitu sepuluh.
Ada orang yang mendapatkan sepuluh angka penuh, saat dia meninggal, dia harus kehilangan sepuluh angka juga, hal tersebut akan 'sangat menyengsarakan', hal ini mutlak sangat adil.
Ada orang yang mendapatkan tiga bagian, ada orang yang mendapatkan tujuh bagian. Yang mendapatkan angka tiga, hanya dengan tiga bagian kebahagiaan, dia sudah bisa mendapatkan tujuh bagian kegembiraan. Yang mendapatkan angka tujuh, dia memiliki tujuh bagian kebahagiaan, tapi hanya mendapatkan tiga bagian kegembiraan. Ada orang yang mendapatkan lebih awal, ada orang yang mendapatkan belakangan, ada pula orang yang sama sekali tidak mendapatkan.
Yang mendapatkan lebih awal mungkin akan kehilangan lebih awal pula, yang mendapatkan belakangan akan kehilangan belakangan, yang tidak mendapatkan tidak akan kehilangan. Jumlahnya adalah sama.
Oleh karena itu, sesuatu di dalam kehidupan ini tidak perlu terlalu diperhitungkan, tidak perlu sengaja diperhitungkan, cukup untuk Anda hayati. Tidak perlu bergembira secara berlebihan karena telah mendapatkan, dan sebaliknya juga tidak perlu bersedih karena telah kehilangan. Semuanya berimbang, masing-masing punya makna ter-sendiri untuk kita petik dan kita hayati.
Semoga bermanfaat
Artikel lain mengenai kebahagiaan
KELOMPOK 99
Apakah Anda termasuk anggota Kelompok 99? Apa yang sedang saya bicarakan? Mari dengar suatu kisah terlebih dahulu dan baru Anda bisa menjawabnya.
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tidak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia memiliki perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah, tetapi, ia tetapi merasa ada sesuatu yang kurang dan ia tidak tahu apa sebabnya.
Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang... dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya... yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.
Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak saya adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita."
Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan.Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengkaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya, berharap dirinya dapat menemukan suatu alasan mengapa ia seharusnya dapat merasa puas dengan apa yang dapat diperoleh dengan sekejap tetapi tidak, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar.
Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99." "Kelompok 99? Apakah itu?" tanya sang Raja. Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99."
Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan mucul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetapi meletakkan 99 koin emas.
Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar rumah, matanya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak! Hampir ia tidak percaya.
Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya keluar memperlihatkan temuannya. Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir. Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.
Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.
Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.
Jawab si asisten,"Ah.. tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99." Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki.
Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita terus menghendaki lebih dan lebih dan memiliki keinginan seperti itu kita membayar harga yang tidak kita pun sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!"
Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup. Berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan!
Semoga Bermanfaat
Quote from: Rina Hong on 21 July 2009, 12:05:42 PM
1. Masa lalu adalah memory, bukan berarti harus dilupakan, jadikan sebagai pembelajaran...
2. Masa kini sangat menentukan masa depan, Jalani dengan baik... do your best...! jadi tidak ada penyesalan dikemudian hari...
3. Masa depan jangan di terka2... karena apa yg akan terjadi besok, tak seorang pun yg tau...
IMHO, jgn biarkan kebahagiaan kita ditentukan oleh kondisi masa lalu, masa kini & masa depan.
Berbahagia dg apa yg ada, bagaimanapun kondisinya.
Jika kita tidak bahagia dengan suatu kondisi sadari bahwa kita menginginkan kondisi sebaliknya namun tidak tercapai,
seperti kata Buddha: bertemu dg yg tak diinginkan, berpisah dg yg dicintai, inilah penderitaan.
Quote
4. Senantiasa membandingkan diri dengan yg lebih kurang dari kita, bukan yg lebih segala dari kita...
berhenti membandingkan. syukuri saja apa adanya...
bahagia itu sederhana ,
yakni hidup dengan hati penuh rasa ... syukur
Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain
serta mau membantu dengan suka cita
berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?
bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?
bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?
Quote from: johan3000 on 11 August 2009, 09:55:42 AM
berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?
bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?
bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?
ini sejenis renungan kah... kalo menurut saya ini renungan...
Quote from: johan3000 on 11 August 2009, 09:55:42 AM
berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?
bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?
bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?
duit mah kaga pernah cukup......
selama org bisa mengendalikan keinginannya, dia akan merasa mudah puas
tapi money makes things fast...
makanya ada istilah Time is Money,
jadi Money is Time...
makanya kumpulin money buat beli Time..
Quote from: hatRed on 12 August 2009, 09:06:05 PM
tapi money makes things fast...
makanya ada istilah Time is Money,
jadi Money is Time...
makanya kumpulin money buat beli Time..
Time can purchase money... but money can't purchase time lor....
waktu udah lewat ga akan bisa kembali walaupun u punya much money...
^
waktu itu jalur searah... ya pastinya beli waktu yg dimasa depan lah.....
Quote from: hatRed on 13 August 2009, 01:32:03 PM
^
waktu itu jalur searah... ya pastinya beli waktu yg dimasa depan lah.....
:)) mana bisa tom... bisa2 udah keburu game over...
^
gak ada uang, yaudeh beli mobil bermacet2 ria.... dan telat sampe meeting
dengan uang, ya bisa beli heli jadi gak telat :whistle:
jadi waktu nya kan dituker sama duit ;D
Artikel kebahagiaan
DIMANA LETAK KEBAHAGIAAN
Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, "Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih".
Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya?
Malaikat pertama mengusulkan, "Letakan dipuncak gunung yang tinggi".
Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju.
Lalu malaikat kedua berkata, "Letakkan di dasar samudera".
Usul itupun kurang disepakati.
Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.
Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan.
Kita ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?
Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yang mengarang buku, dll.
Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.
Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.
Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga.
Dimanakah tempatnya?
DI...
PIKIRAN YANG SUCI, BERSIH, TENANG DAN JERNIH
Semoga Bermanfaat