Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Hendra Susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AM

Title: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AM
salah satu point dlm Delapan Jalan Utama (Jalan Utama Beruas Delapan)
point 5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
   Lima pencaharian salah harus dihindari (M. 117), yaitu :
   a. Penipuan
   b. Ketidak-setiaan
   c. Penujuman
   d. Kecurangan
   e. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Di samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan , yaitu :
   a. Berdagang alat senjata
   b. Berdagang mahluk hidup
   c. Berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahluk-mahluk hidup)
   d. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan
   e. Berdagang racun.

pertanyaannya:
klo ada umat budhist yg mempunyai tambak ikan air tawar yg sdh pasti dijual utk konsumsi manusia, gmn pendapat saudara2 sekalian mengenai hal tsb????
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Sukma Kemenyan on 14 July 2007, 02:54:08 AM
Quote from: hendra_susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AMDi samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan
emang itu suatu KEHARUSAN ?

Jangan terlalu terpaku pada peraturan (ikatan)
Bebasin diri elo...

dah paham hukum karma khan... ?
Jual Ikan (Hidup ataupun Mati) kalao dikulik2x elo membudidayakannya juga pakai Modal,

elo bukan berdagang yg hanya duduk santai... duit ngalir...
gue gak ngelihat ada yg salah dengan bisnis itu...

Emang... yg diperdagangkan Mahluk Hidup...
Lalu... ? Emang ada yg salah dengan Berdagang ?

Sudah menjadi Karma anda memperdagangkan Mahluk Hidup,
dan sudah menjadi Karma Mahluk Hidup itu diperdagangkan Anda,

Whats the problem then... ? Jalani aja...
Mao menghindari... ? Juga Silahkan...

Anda lebih tahu daripada orang lain tentang bisnis anda,
Cukup "Fair"-kah bagi anda kalau dikatakan anda telah melanggar sesuatu yg harus di hindari... ?
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: FZ on 14 July 2007, 07:51:22 AM
Quote from: hendra_susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AM
salah satu point dlm Delapan Jalan Utama (Jalan Utama Beruas Delapan)
point 5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
   Lima pencaharian salah harus dihindari (M. 117), yaitu :
   a. Penipuan
   b. Ketidak-setiaan
   c. Penujuman
   d. Kecurangan
   e. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Di samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan , yaitu :
   a. Berdagang alat senjata
   b. Berdagang mahluk hidup
   c. Berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahluk-mahluk hidup)
   d. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan
   e. Berdagang racun.

pertanyaannya:
klo ada umat budhist yg mempunyai tambak ikan air tawar yg sdh pasti dijual utk konsumsi manusia, gmn pendapat saudara2 sekalian mengenai hal tsb????

Menurut saya, Agama Buddha merupakan agama yang flexible.
Tidak ada larangan, yang ada kesadaran dalam melakukan sesuatu.

Jadi dalam hal ini perdagangan makhluk hidup memang bagusnya tidak dilakukan,
tetapi bila terpaksa dilakukan demi kelangsungan hidup, karma buruknya juga ada tetapi
tidak sebesar bila kita sengaja.

Saran saya, sering2 juga melakukan pelimpahan jasa dan fang shen bagi yang melakukannya.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Kokuzo on 17 July 2007, 12:23:39 AM
QuoteEmang... yg diperdagangkan Mahluk Hidup...
Lalu... ? Emang ada yg salah dengan Berdagang ?

Mbah, bukankah dengan dia berdagang ikan hidup memperbesar kesempatan terbunuhnya ikan itu?
dan dengan adanya dia berdagang, akan menjadi ada pembeli, sehingga akan menciptakan kesempatan si pembeli untuk membunuh ikan tersebut... dia tidak hanya menciptakan kesempatan melakukan karma buruk bagi dirinya sendiri, tetapi bagi orang lain...

QuoteSudah menjadi Karma anda memperdagangkan Mahluk Hidup,
dan sudah menjadi Karma Mahluk Hidup itu diperdagangkan Anda,

kalo dalam hal ini merupakan hasil buah karma, apakah dia tidak mendapat karma buruk lagi setelah itu? jika karma buruk itu berbuah lagi demikian adanya, kapan dia bisa menghindari karma buruk itu?

mohon pencerahannya Mbah  ^:)^  ^:)^  ^:)^
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: dipasena on 17 July 2007, 09:11:55 AM
Quote from: 7th on 17 July 2007, 12:23:39 AM
Mbah, bukankah dengan dia berdagang ikan hidup memperbesar kesempatan terbunuhnya ikan itu?
dan dengan adanya dia berdagang, akan menjadi ada pembeli, sehingga akan menciptakan kesempatan si pembeli untuk membunuh ikan tersebut... dia tidak hanya menciptakan kesempatan melakukan karma buruk bagi dirinya sendiri, tetapi bagi orang lain...


betul, dengan berdagang mahluk hidup, berarti dengan tidak langsung kita ikut turut dalam pembunuhan mahluk hidup, tapi kalo dipikir2 bakal panjang kasus ini (ada permintaan maka ada penawaran, hukum ekonomi), sama hal nya kita makan nasi, karena ada permintaan beras maka ada petani yg menanam padi, waktu membajak, mencangkul dan memanen 1 kali masa tanam padi, berjuta-juta mahluk hidup kecil di dalam tanah terbunuh... apakah itu bisa dikategorikan ke dalam kamma/karma buruk ? berarti sistem rantai ?

jika demikian setiap manusia pasti menanam kamma/karma buruk tiap saat nya, rumah yg kita gunakan dibagun ditanah yg pasti akan di gali lebih dulu untuk pondasi, obat dokter yg kita konsumsi itu jg melewati sejumlah percobaan yg mengorbankan hewan dan sebagainya...

untuk memenuhi kebutuhan hidup satu2 nya jalan harus menjual mahluk hidup, misalkan ikan... ya mau gimana lg, itu adalah kenyataan hidup, orang tersebut tidak punya kemampuan lain dan tidak memiliki kesempatan di usaha yg lain (atau alasan lainna) tapi jika ia tidak melakukan itu, ia tidak bisa menyambung hidup dan tidak dapat menyokong keluarga... mau tidak mau ia jalani, walaupun kamma/karma telah jalan, jika sila 1 dilanggar, ya 4 sila lainnya jangan dilanggar... tapi kita dapat melakukan perbuatan bajik lainnya, misalkan melepas satwa...

memang tidak ada sistem penebusan kamma/karma atau tidak ada sistem timbangan atas perbuatan, walau kolam kita kecil yg cuma bisa menampung sedikit air dan terasa asin krn terdapat byk garam, tapi kita dapat memperbesar kolam itu dan menambahkan air bersih yg byk kedalamnya, walau garam itu tidak lenyap tapi asinnya garam tidak terlalu terasa...



Quote from: Kemenyan on 14 July 2007, 02:54:08 AM
Sudah menjadi Karma anda memperdagangkan Mahluk Hidup,
dan sudah menjadi Karma Mahluk Hidup itu diperdagangkan Anda



apakah semua pasti berhubungan dengan kamma/karma ? berarti tidak ada pilihan ? apa bedanya dengan takdir ?  :-? apa kah semua telah digariskan ? apakah mahluk hidup adalah robot yg mengikuti setiap alur program yg di tanamkan/dibuat ?

mohon sharingnya  _/\_
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 18 July 2007, 01:49:16 AM
so complicated bratha...  ~X(
juragan tambak ikan terjun krn menjanjikan penghasilan lebih utk menghidupi keluarga, ikan dipelihara sampai besar utk konsumsi manusia.
jadi??? kenyataan dr sebuah kondisi, juragan memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan. ikan menjalani bagiannya sbg salah satu dr sekian byk makanan manusia.

mohon koreksinya saudara sekalian..

_/\_
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Sukma Kemenyan on 18 July 2007, 06:12:18 AM
hendra, coba bgini...
khan dagh rada kliatan garis kasar sebab en akibatnya..

skrg...
elo ada ngerasa "salah" ngga... ?

kalao tidak.. maka...
kalao ada... maka...

Hidup itu sendiri suatu Kesalahan,
Gmana cara Membenarkannya ?
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Kokuzo on 18 July 2007, 10:24:45 AM
berarti ini adalah siklus lingkaran....

tidak akan pernah terputus jika...

_/\_
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: dipasena on 18 July 2007, 09:33:19 PM
Quote from: hendra_susanto on 18 July 2007, 01:49:16 AM
juragan tambak ikan terjun krn menjanjikan penghasilan lebih utk menghidupi keluarga, ikan dipelihara sampai besar utk konsumsi manusia.
jadi??? kenyataan dr sebuah kondisi, juragan memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan. ikan menjalani bagiannya sbg salah satu dr sekian byk makanan manusia.


jika mengikuti cerita anda, berarti dapat disimpulkan bahwa ia menjual mahluk hidup adalah untuk memperkaya diri (menambah penghasilan) walau sebenarnya ia dapat berdagang hal yg lain (selain mahluk hidup dalam hal ini)

jika ia mengetahui bahwa hal tersebut salah dan seperti yg anda katakan, ia dengan sadar "memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan" so seharusnya tidak ada penyesalan... hanya saja ia tidak bisa mengendalikan keinginan nya yg salah.

jika ia tidak mengetahui bahwa hal tersebut salah (dalam artian bagi dia berjualan mahluk hidup tidak masalah/hewan ada untuk digunakan manusia) berarti ia secara tidak sadar "memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan" yg disebabkan karena kebodohan nya sendiri (salah satu kekotoran bathin)

kembali pada diri dia sendiri...

Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 18 July 2007, 09:34:07 PM
Quote from: Kemenyan on 18 July 2007, 06:12:18 AM
hendra, coba bgini...
khan dagh rada kliatan garis kasar sebab en akibatnya..

skrg...
elo ada ngerasa "salah" ngga... ?

kalao tidak.. maka...
kalao ada... maka...

Hidup itu sendiri suatu Kesalahan,
Gmana cara Membenarkannya ?

ok my friend, now i know what i've supposed to do

thank u all
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Sukma Kemenyan on 18 July 2007, 09:40:24 PM
Quote from: dhanuttono on 18 July 2007, 09:33:19 PMhanya saja ia tidak bisa mengendalikan keinginan nya yg salah.
Benar dan Salah itu sendiri adalah Dhamma... IMO ;)
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 18 July 2007, 09:53:39 PM
Quote from: dhanuttono on 18 July 2007, 09:33:19 PM
Quote from: hendra_susanto on 18 July 2007, 01:49:16 AM
juragan tambak ikan terjun krn menjanjikan penghasilan lebih utk menghidupi keluarga, ikan dipelihara sampai besar utk konsumsi manusia.
jadi??? kenyataan dr sebuah kondisi, juragan memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan. ikan menjalani bagiannya sbg salah satu dr sekian byk makanan manusia.



jika mengikuti cerita anda, berarti dapat disimpulkan bahwa ia menjual mahluk hidup adalah untuk memperkaya diri (menambah penghasilan) walau sebenarnya ia dapat berdagang hal yg lain (selain mahluk hidup dalam hal ini)

jika ia mengetahui bahwa hal tersebut salah dan seperti yg anda katakan, ia dengan sadar "memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan" so seharusnya tidak ada penyesalan... hanya saja ia tidak bisa mengendalikan keinginan nya yg salah.

jika ia tidak mengetahui bahwa hal tersebut salah (dalam artian bagi dia berjualan mahluk hidup tidak masalah/hewan ada untuk digunakan manusia) berarti ia secara tidak sadar "memilih jalannya sendiri untuk hidup yg akan dia pertanggungjawabkan" yg disebabkan karena kebodohan nya sendiri (salah satu kekotoran bathin)

kembali pada diri dia sendiri...



sebenarnya gw sharing aja tmn ada yg ngajak joint. jd gw nech skr lg pikir2 gmn baiknya
klo ikutin kt hati gw sebenarnya gak gt tertarik sich.. abis gmn gw jg bingung seumur2 belon pernah makan ikan trus gw kesian klo liat ikan lg ditangkap..
waktu kecil dulu gw piara ikan cupang buat diadu trus tangkapnya pake saringan gw liat dia kelepekan gt gak tega apa lagi pas lg diadu. trus gw buang aja ke got
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: dipasena on 18 July 2007, 10:43:40 PM
Quote from: hendra_susanto on 18 July 2007, 09:53:39 PM

sebenarnya gw sharing aja tmn ada yg ngajak joint. jd gw nech skr lg pikir2 gmn baiknya
klo ikutin kt hati gw sebenarnya gak gt tertarik sich.. abis gmn gw jg bingung seumur2 belon pernah makan ikan trus gw kesian klo liat ikan lg ditangkap..
waktu kecil dulu gw piara ikan cupang buat diadu trus tangkapnya pake saringan gw liat dia kelepekan gt gak tega apa lagi pas lg diadu. trus gw buang aja ke got


oh ini masalah pribadi yg sedang dihadapi ya ?  ;D maaf jika ada kata yg tidak berkenan, tapi kira-kira gtu lah menurut saya dan rekan-rekan disini mengenai berdagang mahluk hidup, semuanya kembali ke diri sendiri untuk mengambil keputusan dan tindakan terhadap masalah tersebut, setelah mengetahui yg sebenarnyanmenurut Dhamma tentunya ga tau kalo menurut agama lain  :whistle:

_/\_
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: FZ on 19 July 2007, 07:23:43 AM
Quote from: dhanuttono on 18 July 2007, 10:43:40 PM
Quote from: hendra_susanto on 18 July 2007, 09:53:39 PM

sebenarnya gw sharing aja tmn ada yg ngajak joint. jd gw nech skr lg pikir2 gmn baiknya
klo ikutin kt hati gw sebenarnya gak gt tertarik sich.. abis gmn gw jg bingung seumur2 belon pernah makan ikan trus gw kesian klo liat ikan lg ditangkap..
waktu kecil dulu gw piara ikan cupang buat diadu trus tangkapnya pake saringan gw liat dia kelepekan gt gak tega apa lagi pas lg diadu. trus gw buang aja ke got


oh ini masalah pribadi yg sedang dihadapi ya ?  ;D maaf jika ada kata yg tidak berkenan, tapi kira-kira gtu lah menurut saya dan rekan-rekan disini mengenai berdagang mahluk hidup, semuanya kembali ke diri sendiri untuk mengambil keputusan dan tindakan terhadap masalah tersebut, setelah mengetahui yg sebenarnyanmenurut Dhamma tentunya ga tau kalo menurut agama lain  :whistle:

_/\_

Masih banyak jalan menuju ke roma..
Pencaharian bukan hanya dari ikan saja bukan ?
Orang sukses tidak hanya dari bisnis makhluk hidup saja.
Anda masih banyak pilihan..
Jangan pusing, lebih baik Anda renungkan apa yang Anda miliki.
Itu yang Anda "jual"
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Kalyanadhammo on 19 July 2007, 11:04:05 AM
Jika masih belum. Lebih baik jangan.
Seperti kata saudara Hedi masih banyak jalan menuju roma.
Pasti ada jalan lain untuk anda sukses.

regards.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: dh14n on 20 August 2008, 01:31:52 AM
sesuai hukum karma aja deh..
hidup itu gak ada hadiah ataupun hukuman, yg ada cuma konsekuensi...
jadi terserah yang ngejalani aja..
peace...
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Pitu Kecil on 20 August 2008, 09:16:50 AM
Berdagang mahluk hidup dianggap sah2 saja?
gimana kalau gitu saya dagang Manusia (Mahkluk hidup juga kan) ;D
So siapa yang mau saya dagang nih utk dijadikan daging rebus, goreng  :whistle:
Kalau semua dikatakan sah2 saja, kenapa dagang anak orang ditangkap ya :))
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: K.K. on 20 August 2008, 01:12:40 PM
Berdagang mahluk hidup (untuk dibunuh) memang sebetulnya kurang sesuai dengan mata pencaharian benar. Walau apapun juga alasannya (nafkah, kebutuhan hidup, dsb), tetap saja itu menyetujui "pembunuhan" (dalam pembunuhan, selain melakukan, menganjurkan dan menyetujui juga merupakan hal yang tidak bermanfaat).

Walaupun begitu, bukan berarti menjadi umat Buddha harus ekstrim dan langsung tutup usaha. Ketahui & sadarilah itu sebagai hal yang bertentangan dengan dhamma (, jangan mencari pembenaran) dan bertekad agar di kemudian hari bisa menghindarinya.
Jangan lupa juga banyak berbuat baik (terutama melepas mahluk) supaya bisa memiliki kamma baik yang mendukung.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Pitu Kecil on 20 August 2008, 03:36:17 PM
Iya betul, tapi janganlah pakai kata sah2 saja, tapi usaha agar bisa dihindari _/\_ :lotus: :)
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: hengki on 20 August 2008, 04:17:54 PM
hen,
Tangan gatal nih mau ngetik buat kasih masukan juga :)
Menurut saya mah kalau memang sudah rejeki kamu, tanpa kamu usaha menjual ikan untuk dikonsumsi pasti kamu akan dapatkan rejeki itu misalnya dengan bekerja atau usaha lain yang lebih aman misal jual sembako, jual baju, jual kosmetik, dll.
Rejeki itu punya mata, tidak akan salah orang.

Kalau orang gak ada hoki, biar dia mau usaha apa aja pasti gagal dan buntu. Tapi kalau orang ada hoki/karma baik, jualan apapun dia pasti laku. Ini kata Bhiksu Wu Thung, salah satu Bhikkhu senior yang saya kagumi dan Beliau sampai sekarang masih hidup, umurnya kira2 90 tahun lebih. Tapi hoki/rejeki diperoleh dari banyak berbuat baik dan meminimalkan perbuatan jahat.

Buat apa sih menjadi orang yang kaya tapi harus mengorbankan makhluk lain termasuk hewan. Hidup di dunia paling lama cuma 80 tahun. Kalau di dunia ini kita salah jalan atau banyak berbuat jahat maka kita harus tebus dengan menderita ribuan tahun di Neraka. Nanti anak cucu kita yang akan menghabiskan harta yang telah kita kumpulkan dengan susah payah dan mereka bertikai karena berebut warisan.
Menurut saya buat apa kita kaya tapi mengorbankan makhluk lain. Lebih baik hidup sederhana tapi hidup kita bermanfaat bagi semua makhluk.

Semoga bisa membuka pikiran kamu :)
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: mince on 20 August 2008, 04:52:18 PM
halo g juga mau ikut bertanya,

kemaren g ada bincang2 dengan teman g mengenai hewan anjing. Dulu kan g ada perihara anjing kecil tapi sudah meninggal. trus teman g nanya kenapa tidak di kawinkan aja biar ada keturunan. trus g bilang kalau ada anak jadi lebih sibuk lagi jadi gk di kawinkan.
Dengan gampangnya teman g bilang yud kalau uda anaknya dijual aja..

Yang saya mau tanyakan apakah hal tersebut melanggar pancasila(dalam agama buddha) dengan menjual anak anjing kepada orang lain biarpun orang yang beli tidak berniat n tidak membunuh anak anjing tersebut? apakah ada kemungkinan timbulnya kamma baru?
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: hengki on 20 August 2008, 10:05:34 PM
Kalau menurut saya sih lebih baik jangan karena kita memisahkan anak dengan orang tuanya dalam hal ini anjing. Kita kan juga gak mau dipisahkan dengan orang tua kita. Kecuali kalau kita tidak bisa mengurusnya dan akan lebih baik kalau orang lain yang mengurusnya sehingga lebih terawat.

Kalau cuma sekedar bisnis saja lebih baik jangan.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 20 August 2008, 10:06:34 PM
mendingan jangan piara
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Lily W on 21 August 2008, 12:21:28 PM
Quote from: mince on 20 August 2008, 04:52:18 PM
halo g juga mau ikut bertanya,

kemaren g ada bincang2 dengan teman g mengenai hewan anjing. Dulu kan g ada perihara anjing kecil tapi sudah meninggal. trus teman g nanya kenapa tidak di kawinkan aja biar ada keturunan. trus g bilang kalau ada anak jadi lebih sibuk lagi jadi gk di kawinkan.
Dengan gampangnya teman g bilang yud kalau uda anaknya dijual aja..

Yang saya mau tanyakan apakah hal tersebut melanggar pancasila(dalam agama buddha) dengan menjual anak anjing kepada orang lain biarpun orang yang beli tidak berniat n tidak membunuh anak anjing tersebut? apakah ada kemungkinan timbulnya kamma baru?

Termasuk melanggar PANCASILA Buddhis kalo mengambil anak anjing itu tanpa persetujuan Mak nya (mengambil yang tidak diberikan) ....walaupun mak nya ga bisa bicara ...saya rasa pasti dia tidak akan setuju kalo ada yang memisahkan anaknya dengan dia. Kesadaran Binatang sama dengan Kesadaran manusia, hanya binatang tidak bisa bicara.

Nah....."Mengambil yang tidak diberikan"... jelas ini adalah kamma buruk dan kalo ada kondisi yang tepat maka ia akan berbuah.

_/\_ :lotus:
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: andry on 21 August 2008, 10:13:36 PM
Termasuk melanggar PANCASILA Buddhis kalo mengambil anak anjing itu tanpa persetujuan Mak nya (mengambil yang tidak diberikan) ....walaupun mak nya ga bisa bicara ...saya rasa pasti dia tidak akan setuju kalo ada yang memisahkan anaknya dengan dia. Kesadaran Binatang sama dengan Kesadaran manusia, hanya binatang tidak bisa bicara.

andry: saya panjangkan ceritane.. biar rame.. hahaha
kalau gitu telur ayam juga gitu dong cie?? ;D
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Hendra Susanto on 22 August 2008, 07:42:01 AM
klo ayam petelur??
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: K.K. on 22 August 2008, 09:10:13 AM
Ada kisah ketika sepasang suami istri terdampar di satu pulau, setiap hari mereka mengambil telur burung bahkan membunuh burung2 itu untuk dimakan, tanpa penyesalan sedikitpun. Akibatnya, dalam suatu kehidupan mereka tidak memiliki anak.

Untuk ayam peternakan, intinya sama saja dengan yang lain. Mereka dipaksa untuk menuruti kemauan manusia (entah bertelur, membantu membajak, menghasilkan susu, dll).
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: Sariputta on 31 August 2008, 08:02:18 PM
Quote from: Hendra Susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AM
salah satu point dlm Delapan Jalan Utama (Jalan Utama Beruas Delapan)
point 5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
   Lima pencaharian salah harus dihindari (M. 117), yaitu :
   a. Penipuan
   b. Ketidak-setiaan
   c. Penujuman
   d. Kecurangan
   e. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Di samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan , yaitu :
   a. Berdagang alat senjata
   b. Berdagang mahluk hidup
   c. Berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahluk-mahluk hidup)
   d. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan
   e. Berdagang racun.

pertanyaannya:
klo ada umat budhist yg mempunyai tambak ikan air tawar yg sdh pasti dijual utk konsumsi manusia, gmn pendapat saudara2 sekalian mengenai hal tsb????

Kalau menurut gua sih, kalau orangnya sudah menyadari kalau itu tidak baik maka sebaiknya hindari ini kan termasuk pelatihan untuk menghindari perbuatan/pekerjaan yang salah, bisa ganti usaha yang lain, tapi kalau memang orangnya tidak menyadari dan santai2 saja ya ngak apa-apa minimal cetana bukan sengaja untuk membunuhkan.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: hengki on 05 September 2008, 01:46:35 PM
Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: gajeboh angek on 05 September 2008, 02:07:14 PM
Quote from: hengki on 05 September 2008, 01:46:35 PM
Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma


Wah, setujuuuuuuuuuuu. Mau GRP tapi belon 720 jam.
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: ryu on 05 September 2008, 04:52:28 PM
Quote from: karuna_murti on 05 September 2008, 02:07:14 PM
Quote from: hengki on 05 September 2008, 01:46:35 PM
Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma


Wah, setujuuuuuuuuuuu. Mau GRP tapi belon 720 jam.
Dah aye wakilin tuh om kar, Menanam Budi nih :)) nanti tinggal Menuai ah :))
Title: Re: mohon inputnya...
Post by: sefung on 30 January 2012, 02:18:24 PM
Quote from: hengki on 05 September 2008, 01:46:35 PM
Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma


Saya rasa ini benar , tidak semua org mau belajar dharma buddha, andaikan mau belm tentu mau di cerna oleh mereka. kemaren saya baca buku karangan tzu chi, utk belajar dan mengenal dharma yang di ajarkan oleh Sang Buddha dibutuhkan karma baik yg berkalpa kalpa.... tidak terjadi begitu saja,...

seperti yang di tulis dalam buku itu, sang Buddha akan mengunjungi sebuah desa kecil yang polulasinya hanya 6000 org, hampir semua org tahu sang buddha akan kedesa dia, tapi yang mengjungi sang Buddha hanya 1/4 nya yg sisanya acuh tak acuh

kemaren ada teman sempat membahas bisnis ingin buka tambak di daerah ujung kulon,
karena teringat 5 ha ini.. menjual makhluk hidup ada mata pencaharian yang salah maka saya
jd tidak berbinat melalukannya karena masih byk pintu lain yg blm terlihat oleh kita.
karena juga takut karma.

seperti kutipan. saat karma buruk blm berbuah maka ia akan merasakan buah yang manis, tapi saat karma buruk itu berbuah maka ia akan merasakah pahitnya buah perbuatan itu ...